Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

KEPUNAHAN SPESIES HEWAN

DISUSUN OLEH : RIFKI JULIANDIKA


KELAS : E8
NOMOR ABSEN : 30

SMA N 10 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN…………...…………………………………………………………3

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………3


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………….3

BAB II
PEMBAHASAN……………….………………………………………………………..4
2.1 Deskripsi Peristiwa………………………………………………………………….4

2.2 Gejala Peristiwa……………………………………………………………………..5

2.3 Penyebab Peristiwa………………………………………………………………….6

2.4 Dampak Peristiwa…………………………………………………………………...6

2.5 Solusi Peristiwa……………………………………………………………………..6

BAB III
PENUTUP…………………..…………………………………………………………..7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….7

3.2 Saran…………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………9

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam. Di
setiap pulau, terdapat flora maupun fauna yang menjadi kekayaan Indonesia. Khusus di bidang
fauna, Indonesia memiliki beraneka jenis hewan, baik berupa hewan piaraan maupun hewan
liar.Di Indonesia, ada yang merupakan hewan yang di lindungi dari kepunahan, dan ada pula
yang sedang terancam punah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Deskripsi Peristiwa
2. Gejala Peristiwa
3. Penyebab Peristiwa
4. Dampak Peristiwa
5. Solusi Peristiwa

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Selain
itu pembuatan makalah ini untuk menyadarkan tentang keadaan yang ada pada saat ini,.
Harapan penulis adalah agar makalah ini dapat berguna bagi orang yang telah membacanya
dan bagi penulis pribadi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Peristiwa


Hilangnya keberadaan dari sebuah spesies atau sekelompok takson. Waktu kepunahan sebuah
spesies ditandai dengan matinya individu terakhir spesies tersebut, walaupun kemampuan
untuk berkembang biak tidak ada lagi sebelumnya. Tetapi disebabkan wilayah sebaran sebuah
spesies atau takson yang bisa sangat luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu
kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan takson
Lazarus, di mana sebuah spesies dianggap telah punah tetapi muncul kembali.

2.2 Gejala Peristiwa


Hewan dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain
memanfaatkannya, manusia juga wajib melestarikannya. Karena jika tidak dilestarikan hewan
itu akan punah.

2.3 Penyebab Peristiwa

1. Pertumbuhan jumlah penduduk dan pola konsumsi yang tidak memperhatikan atau
mengabaikan kelestarian makhluk hidup.
2. Penyempitan spektrum perdagangan produk kehutanan, pertanian, perkebunan, dan
perikanan.
3. Kepemilikan, manajemen, dan alur pemanfaatan yang tidak seimbang.
4. Pengetahuan dan penerapan yang kurang mengenai ekosistem alam dan komponen-
komponen yang ada di dalamnya.
5. Gagal mengelola lingkungan dan sumber daya alam, baik secara ekonomi dan kebijakan.
6. Sistem hukum dan kelembagaan memberikan celah untuk eksploitasi sumber daya biologi
secara besar-besaran.
7. Persepsi keliru dalam mewujudkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu secara cepat dan
berakibat kegagalan dalam jangka panjang, serta etika konservasi masyarakat yang tidak
berkembang.

4
8. Sikap antroposentrisme sehingga menyebabkan rendahnya penghargaan terhadap sumber
daya yang tidak atau belum dapat dimanfaatkan oleh manusia.
9. Kurangnya penghargaan terhadap aktivitas konservasi dalam perubahan dari pola pertanian
sederhana ke pertanian modern atau industrialisasi pertanian.

2.2 Dampak Peristiwa

1. Berkurangnya keanekaragaman hayati di bumi.


2. Terganggunya ekosistem di bumi karena hilangnya salah satu anggota rantai makanan.
3. Hilangnya hewan serta tumbuhan akan berdampak pada hilangnya hewan dan tumbuhan
yang bergantung padanya sehingga akan menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan
lain.
4. Generasi yang akan datang tidak bisa lagi melihat hewan atau tumbuhan langka tersebut.

2.5 Solusi Peristiwa

1. Memberikan Edukasi dan Sosialisasi

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan edukasi dan sosialisasi apa yang dapat
masyarakat lakukan. Banyak masyarakat yang tidak tahu jenis satwa apa saja yang dilindungi
oleh pemerintah. Yang harus mendapatkan edukasi dan sosialisasi ini adalah masyarakat
yang tinggal di pesisir laut dan juga yang ada di sekitar hutan untuk tidak membunuh atau
memburu satwa langka yang dilindungi tersebut.

2. Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu mendukung upaya pemerintah maupun
lembaga lingkungan untuk melakukan pelestarian lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan memberikan bantuan finansial maupun moril dalam setiap kampanye yang
dilakukan.

5
3. Membuat Penangkaran

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian fauna di Indonesia antara lain
mendirikan penangkaran. Penangkaran dapat membuat satwa langka bisa berkembang biak
agar tidak punah. Perkembangbiakan ini juga bertujuan agar menjaga satwa dari kepunahan.

4. Membuat Papan Larangan

Cara melindungi fauna dari kelangkaan selanjutnya yaitu membuat papan larangan berburu.
Dalam papan tersebut dapat berisikan ancaman pidana atau sanksi jika perburuan tetap
dilakukan. Contohnya masyarakat di sekitar lereng Muria Jepara sudah memasang papan
larangan untuk tidak berburu satwa langka yang ada di lereng tersebut terutama burung.

5. Melaporkan Orang yang Berburu Satwa Langka

Melaporkan orang yang berburu satwa adalah hal yang wajib dilakukan. Hal ini bertujuan
agar membuat efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut dan memberikan
peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan serupa.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alam sedang dalam krisis, dan semakin memburuk. Saat spesies menghilang dengan
kecepatan yang tidak terlihat dalam 10 juta tahun, lebih dari 1 juta spesies saat ini berada di
tepi jurang.

Para ilmuwan menilai, manusia mendorong krisis kepunahan ini melalui aktivitas yang
mengambil alih habitat hewan, mencemari alam, dan memicu pemanasan global. Kesepakatan
global baru untuk melindungi alam yang disepakati pada 19 Desember 2022 kemarin
berpotensi membantu, dan para ilmuwan mendesak negara-negara di dunia untuk memastikan
kesepakatan itu berhasil.

Ketika suatu spesies hewan hilang, seluruh rangkaian karakteristik menghilang bersamanya
gen, perilaku, aktivitas, dan interaksi dengan tumbuhan dan hewan lain yang mungkin
membutuhkan ribuan atau jutaan, bahkan miliaran tahun untuk berevolusi.

Peran apa pun yang dimainkan spesies dalam suatu ekosistem juga hilang, antara lain,
penyerbukan tanaman tertentu, mengaduk nutrisi dalam tanah, menyuburkan hutan, atau
mengendalikan populasi hewan lain. Jika fungsi itu sangat penting bagi kesehatan ekosistem,
hilangnya hewan dapat menyebabkan lanskap berubah. Kehilangan terlalu banyak spesies dan
hasilnya bisa menjadi bencana besar, menyebabkan seluruh sistem runtuh. Maka dari itu kita
harus menjaga dan melestarikan Fauna Di Indonesia.

7
3.2 Saran

Untuk melawan Global Warming, kita dapat melakukan penggalakan terhadap penanaman
pohon, gerakan peduli terhadap hutan, jika hutan diganggu kita tidak akan diam saja, hukum
para pelaku ilegal loging dan pembakaran hutan untuk membuka lahan, berikan hukuman yang
sebanding dengan akibat yang ditimbulkan dari penebangan pohon yang dapat menyebabkan
bencana ataupun peristiwa besar.

8
Daftar Pustaka

https://betahita.id/news/detail/8296/krisis-kepunahan-1-juta-spesies-di-tepi-
jurang.html?v=1675593118

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5692573/6-upaya-yang-dapat-dilakukan-untuk-
menjaga-kelestarian-fauna-di-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Kepunahan

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/26/113000969/faktor-penyebab-kepunahan-
hewan-dan-tumbuhan-beserta-upaya-pelestariannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai