Disusun Oleh:
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Faktor-faktor yang
Mengancam Keanekaragaman Hayati” dapat kami selesaikan. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini
dapat kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh pengunaan lahan..........................................................................................
2.2 Polusi...........................................................................................................................
2.3 Eksploitasi berlebihan.................................................................................................
2.4 Perubahan iklim...........................................................................................................
2.5 Spesies invasif.............................................................................................................
BAB III..................................................................................................................................
PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan satwa liar, termasuk fauna (fauna) dan
flora, termasuk keanekaragaman jenisnya, serta komunitas ekologis di darat, laut, dan
perairan tempat tinggalnya, misalnya hutan tropis, hutan beriklim sedang. , danau air tawar,
lahan basah, dll. Kekayaan ini disebut keanekaragaman hayati. Kekayaan keanekaragaman
hayati penting bagi manusia karena merupakan sumber kehidupan, baik berupa pangan,
obat-obatan, maupun sumber daya genetik. Selain itu, keanekaragaman hayati juga
bermanfaat bagi lingkungan itu sendiri, khususnya untuk saling mendukung sistem
kehidupan dalam satu ekosistem.
Keberadaan keanekaragaman hayati yang kaya terancam punah akibat perilaku dan
keserakahan manusia, terutama dalam perburuan peradaban. Demi mengejar peradaban,
masyarakat seringkali mengubah hutan atau lahan pertanian menjadi kawasan industri atau
kawasan pemukiman. Tindakan ini mempunyai akibat yang mematikan karena di dalam
hutan yang dijadikan lahan industri mungkin terdapat beberapa tanaman yang berguna
sebagai bahan dasar untuk mengobati penyakit tertentu. Ada enam penyebab utama
penurunan atau kepunahan spesies atau habitat yang berkontribusi terhadap kekayaan
keanekaragaman hayati:
1) pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi sumber daya alam, baik biotik
maupun abiotik; 2) pengabaian spesies dan ekosistem; 3) kecerdasan yang buruk; 4)
dampak sistem perdagangan global; 5) ketidakseimbangan alokasi sumber daya; dan 6)
tidak menghargai keanekaragaman hayati.Khusus terkait dengan satwa liar ada 5 (lima)
masalah utama yang menjadi ancaman bagi keberadaan satwa liar. 1 Kelima masalah utama
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Habitat tempat satwa liar berada semakin sempit sebagai akibat perkembangan
penduduk pada umumnya dan khususnya pembukaan lahan kawasan hutan untuk
bebagai keperluan seperti untuk transmigrasi, pertanian tanaman pangan,
perkebunan, pembangunan sarana umum, industri dan lain-lain.
1
Koenadi Hardjasoemantri, Hukum Lingkungan: Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993, Hal. 251. 6 Ibid.
2. Pembukaan lahan kawasan hutan sebagaimana di atas belum dilakukan dengan
perencanaan yang baik dan disertai dengan kajian tentang resiko gangguan bagi
satwa liar.
3. Lokasi pembangunan pertanian, perkebunan dan transmigrasi umumnya berada
berdekatan atau berbatasan dengan kawasan hutan dan kawasan konservasi
menimbulkan gangguan bagi satwa liar.
4. Pembukaan kawasan hutan untuk keperluan lain telah menimbulkan kerugian
besar karena sering menyebabkan kematian satwa liar yang dilindungi undang-
undang.
5. Penanggulangan untuk masalah di atas membutuhkan upaya terpadu tapi dalam
kenyataannya keterpaduan dimaksud belum terealisir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi berlebihan, perubahan
iklim, dan spesies invasif?
2. Bagaimana langkah mencegah perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi
berlebihan, perubahan iklim, dan spesies invasif?
3. Kapan perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi berlebihan, perubahan
iklim, dan spesies invasif dapat diatasi?
4. Mengapa perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi berlebihan, perubahan
iklim, dan spesies invasif bisa terjadi?
5. Siapa yang melakukan perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi
berlebihan, perubahan iklim, dan spesies invasif?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu, perubahan penggunaan lahan, polusi, eksploitasi berlebihan,
perubahan iklim, dan spesies invasif siapa pelakunya, kapan terjadinya, dimana
terjadinya, serta bagaimana cara mencegahnya.
BAB II
ANCAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Kegiatan seperti penebangan kayu, pertanian, dan perikanan dapat dilakukan secara
berkelanjutan, namun sering kali dilakukan dengan cara yang mengeksploitasi sumber daya
secara berlebihan. Ketika terlalu banyak spesies, bahkan beberapa spesies penting, hilang
dari ekosistem, seluruh kehidupan di kawasan tersebut bisa hilang. (Bayangkan sebuah
dinding batu yang terlalu banyak batunya telah dihilangkan, atau jaring laba-laba yang
terlalu banyak helaiannya telah dipotong.)
Secara umum, manusia telah mengambil lebih banyak dari alam daripada yang dapat
mereka tangani. . Misalnya, 70% stok ikan di lautan saat ini menjadi korban penangkapan
ikan yang berlebihan. Sebuah studi pada tahun 2016 menemukan bahwa lautan mungkin
akan kehilangan ikan pada tahun 2050. Manusia memiliki sejarah panjang dalam memburu
spesies hingga punah. Pada abad ke-17 dan ke-18, dodo dan dugong Steller diburu hingga
punah dan banyak orang mengetahui kisah merpati penumpang, burung paling banyak di
Amerika Utara dan punah pada tahun 1914 karena penangkapan ikan skala besar. Namun,
banyak orang tidak menyadari bahwa berang-berang laut selatan yang ikonik juga
mengalami nasib yang sama dan kini hanya menempati 13% dari habitat bersejarahnya.
Hampir seperlima dari seluruh spesies yang terdaftar di bawah Undang-Undang Spesies
Terancam Punah (Endangered Species Act) berisiko mengalami eksploitasi berlebihan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Ancaman terbesar utama bagi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah dunia
adalah karena perubahan penggunaan lahan dan air (50%). Meningkatnya polusi.
Polusi udara, tanah, dan air menimbulkan masalah serius bagi banyak ekosistem.
Kegiatan seperti penebangan kayu, pertanian, dan penangkapan ikan dapat
dilakukan secara berkelanjutan, Kita sudah melihat suhu yang lebih panas, lautan
yang lebih hangat, dan kejadian cuaca yang lebih buruk. Banyak spesies tidak
dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ini, dan jumlah mereka menurun Spesies
invasif telah menjadi faktor penurunan lebih dari 40 persen spesies yang terdaftar
di bawah Endangered Species Act (Undang-undang Spesies Terancam Punah).
2. Untuk mencegah hal tersebut kita sebagai manusia harus memikirkan apa
dampak buruk dari kegiatan yang kita lakukan agar tidak merugikan bagi hayati
dan membuatnya menjadi punah.
3. Semua hal tersebut bisa diatasi dengan kita berhati hati dalam betindak agar tidak
berkepanjangan ancaman tersebut terjadi.
4. Karena kita tidak memikirkan bagaimana keadaan hayati sehingga membuat
mereka menjadi terancam dan menjadikan mereka berpindah pindah bahkan
memasuki pemukiman warga.
5. Ancaman tersebut terjadi karena ulah manusia yang menjadi factor utamanya
namun hal tersebut ada juga ancaman dari perubahan iklim yang tidak dapat
dihindari dan tidak sesuai dengan kondisi makhluk hidup tersebut.
3.2 SARAN