1. Komunikasi Terbuka:
Fasilitasi komunikasi yang terbuka dan jujur. Berbicaralah secara
langsung dan hindari menahan perasaan atau pendapat. Ini
membantu mencegah penumpukan perasaan yang dapat memicu
konflik.
2. Praktik Empati:
Berusaha untuk memahami perspektif dan perasaan orang lain.
Empati dapat membantu mencegah salah paham dan konflik yang
disebabkan oleh ketidakpengertian.
3. Hindari Asumsi:
Jangan membuat asumsi tentang niat atau maksud orang lain.
Tanyakan langsung jika Anda merasa tidak yakin atau perlu klarifikasi.
4. Pengelolaan Stres:
Kelola stres dengan baik, karena stres yang tinggi dapat
meningkatkan kemungkinan konflik. Temukan cara untuk meredakan
stres, seperti olahraga, meditasi, atau kegiatan yang bersifat relaksasi.
5. Beri Ruang untuk Istirahat:
Jika suasana hati sedang kurang baik atau suasana emosional sedang
tegang, beri diri sendiri dan orang lain ruang untuk istirahat sejenak
sebelum melanjutkan pembicaraan.
6. Berkomunikasi Melalui Bahasa Tubuh:
Keseluruhan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara dapat
memainkan peran besar dalam komunikasi. Pastikan bahwa bahasa
tubuh Anda mendukung pesan yang ingin Anda sampaikan.
7. Kelola Ekspektasi:
Jangan berasumsi bahwa orang lain selalu memahami harapan Anda.
Jelaskan ekspektasi dengan jelas dan pastikan bahwa semua pihak
memiliki pemahaman yang serupa.
8. Hormati Perbedaan:
Menghormati perbedaan pendapat, nilai, dan preferensi adalah kunci
untuk menghindari konflik yang tidak perlu. Fokus pada kesamaan
dan cari titik temu.
9. Pilih Kata-Kata dengan Bijak:
Berbicara dengan hati-hati dan hindari menggunakan kata-kata yang
menyakitkan atau merendahkan. Pilih kata-kata yang memfasilitasi
pemahaman dan kerjasama.
10.Bicarakan Masalah Secepatnya:
Jangan biarkan masalah berkembang menjadi konflik yang lebih
besar. Bicarakan masalah secepat mungkin, sebelum perasaan negatif
memuncak.
11.Buat Batasan yang Jelas:
Tentukan batasan-batasan yang jelas dalam hubungan Anda. Ini
termasuk memahami kebutuhan masing-masing dan menyusun
aturan atau kesepakatan yang dapat menghindari konflik.
12.Pengelolaan Konflik dengan Baik:
Jika konflik tidak dapat dihindari, penting untuk memiliki
keterampilan pengelolaan konflik yang baik. Ini melibatkan
kemampuan mendengarkan, negosiasi, dan penyelesaian masalah.