Anda di halaman 1dari 2

Drama Free Family (How to Deal With Family Drama)

Drama adalah satu atau serangkaian kejadian kisah yang tidak terduga, penuh konflik serta
memancing emosi. Drama dalam keluarga adalah hal yang tidak diinginkan semua orang, karena
pada dasarnya yang diinginkan orang adalah keluarga yang penuh dengan kerukuna. Dalam 2
korintus 7:5 “Bahkan ketika kami tiba di Makedonia, kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami.
Di mana-mana kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan.” Ini
adalah kesaksian dari Rasul Paulusmengenai kehidupan dan pelayanannya. Darisini kita tahu bahwa
konflik pasti akan ada dalam kehidupan kita tanpa melihat bulu. Namun, drama keluarga pasti dapat
kita minimalisir. Karena kalau kita terus hidup dalam drama keluarga, maka itu akan terus menguras
energi kita.

Dalam setiap masalah yang terjadi dalam keluarga kita selalu ada 3 pihak yang terkait, yaitu:

1. Iblis
Sama seperti yang ia coba lakukan kepada keluarga pertama, iblis akan terus mencari cara
untuk mengacaukan keluarga kita. Iblis ingin agar kita kehilangan kemuliaan Tuhan.
Peperangan kita bukan melawan roh dan daging namun melawan roh jahat. Jadi jangan
salahkan pihak luar lain.
a. Lawanlah iblis
Yakobus 4:7 menuliskan “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia
akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu
yang mendua hati!”

b. Jangan beri celah


Efesus 4:27 menuliskan “dan janganlah beri kesempatan kepada iblis” iblis hanya bisa
masuk saat kita memberi celah.

2. Tuhan
Tuhan datang di keluarga kita untuk mendatangkan berkat dan kedamaian. Allah akan turut
bekerja mendatangkan kebaikan di keliarga kita. ketika Tuhan bercara dalam keluarga kita,
masalah apapun yang kita hadapi tidak akan pernah kita hadapi sendirian. Belajar berserah
dan taat dalam prosesnya Tuhan karena semua proses Tuhan bertujuan untuk mendatangkan
kebaikan.

3. Kita dan orang disekeliling kita.


Seringkali masalah di keluarga bukan ditimbulkan dari kelakuan iblis, namun juga ketidak
dewasaan dan kebodohan kita sendiri. Dalam Yakobus 4:1-2 dituliskan “Dari manakah
datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa
nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu
tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai
tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa,
karena kamu tidak berdoa.”
Cara untuk memperbaiki diri sendiri adalah:
a. Mencoba mendewasakan diri sendiri
b. Belajar bijaksana

2 pemicu drama keluarga adalah :

1. Tuntutan konfrontasi yang intens


2. Terlalu defensif

Anda mungkin juga menyukai