Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN RABIES

No.Dokumen:78/SOP UKM/
Pusk-Pal 9/ 2023
No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : 13 September
2023
Halaman : 1/ 3

Puskesmas Yulianti ,S.Tr. Keb


Pal Sembilan NIP. 19770317 200701 2 012

Penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan menular rabies terutama
1. Pengertian anjing,kucing,kera, dan kelalawar. Penyakit rabies atau penyakit
anjing gila merupakan penyakit yang bersifat fatal atau selalu diakhiri
dengan kematian bila tidak ditanggani dan diobati dengan baik .
2. Tujuan Untuk mencegah jangan terjadinya infeksi rabies
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pal Sembilan Nomor 07 Tahun
3. Kebijakan 2023 Tentang jenis-jenis layanan.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang


4. Referensi Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang
kearsipan;
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Repformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Program Manajemen Puskesmas.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 tahun
2019 Tentang Sistem Informasi Puskesmas.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2023 Tentang Tata Naskah di lingkungan Pemerintah
Daerah
g. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 14 Tahun 2023 perubahan
atas Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 60 tahun 2017 tentang
pedoman klasifikasi arsip di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya

3/3
1. Persiapan alat dan bahan
5. Prosedur/ a) Cairan desinfektan2.
langkah- b) Serum anti rabies ( VAR )3.
langkah c) Vaksin anti rabies ( VAR )4.
d) Kapas
2.Petugas pelaksana
a) Perawat
3.Prosedur
a) Cuci luka dengan menggunakan air sabun dan cairan
desinfektan
b) Bila binatang penggigit ditemukana.
1) Laporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan
karantinab.
2) Binatang tetap hidup
 Daerah endemik dilakukan Imunisasi aktif
 Daerah non endemik tak perlu tindakan.
c) Binatang mati : kirim preparat otaknya untuk diperiksa
1) Daerah endemik lakukan imunisasi pasif sambil
menunggu hasilpemeriksaan
 Bila hasil preparat Rabies positif dilanjutkan
denganimunisasi aktif
 Bila preparat negatif tidak perlu imunisasi lanjutan
2) Daerah non endemik lakukan imunisasi aktif
 Bila hasil preparat positif diberikan imunisasi pasif
 Bila negatif tak perlu imunisasi tambahan
d) Bila binatang tak ditemukan
1) Daerah endemis berikan imunisasi pasif
2) Daerah non endemis berikan imunisasi aktif
e) Bila binatang terbunuh : kirimkan otaknya untuk diperiksa
1) Daerah endemis berikan imunisasi pasif
2) Daerah non endemis berikan imunisasi aktif
6. Diagram
Alir/Bagan Cuci luka dengan menggunakan air
Alir sabun dan cairan desinfektan

Bila binatang penggigit ditemukana.


1) Laporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan
karantina.
2) Binatang tetap hidup
• Daerah endemik dilakukan Imunisasi aktif
• Daerah non endemik tak perlu tindakan.

3/3 1
7. Hal-hal yang -keluhan pasien
perlu -Ketepatan VAR
diperhatikan
-Poli Umum
8. Unit terkait
-Ugd
9. Dokumen Seluruh Dokumen Puskesmas
Terkait

No Yang Isi perubahan Tanggal mulai


diubah berlaku

10. Rekam
Historis
Perubahan

3/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai