Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN DAN MONITORING

PAJANAN LIMBAH INFEKSIUS


JANUARI – DESEMBER 2023

RSUD KABUPATEN MAPPI

Jln. Poros Agham – Kepi – Km 06, Distrik Obaa Kab. Mappi – Provinsi Papua
Selatan (Kode Pos 99671)
EMAIL : rsudmappi@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hari rumah sakit banyak menghasilkan limbah, termasuk limbah infeksius.
Pembuangan limbah infeksius dengan tidak benar dapat menimbulkan risiko infeksi di
rumah sakit. Hal ini nyata terjadi pada pembuangan cairan tubuh dan material
terkontaminasi dengan cairan tubuh, pembuangan darah dan komponen darah, serta
pembuangan limbah dari lokasi kamar mayat. Pemerintah mempunyai regulasi terkait
dengan penanganan limbah infeksius dan limbah cair, sedangkan rumah sakit
diharapkan melaksanakan ketentuan tersebut sehingga dapat mengurangi risiko infeksi
di rumah sakit.
Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk
meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut:
 pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius;

 penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah;

 pemulasaraan jenazah dan bedah mayat;

 pengelolaan limbah cair;

 pelaporan pajanan limbah infeksius

B. Tujuan Laporan Pajanan Limbah Infeksius

1. Tujuan Umum

Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui terjadinya paparan pada petugas


b. Untuk mengetahui budaya kepatuhan petugas dalam memakai APD dalam
penanganan limbah
c. Untuk mengetahui langkah yang diambil jika terjadi paparan atau terpajan limbah
infeksius
BAB II
ISI

A. Isi laporan

Selama tahun 2023 ditemukan 5 petugas yang terpapar atau terpajan


limbah infeksius, karena petugas dengan tidak sengaja terburu – buru
menutup jarum saat ada kejadian emergensi pasien.
Tindak Lanjut :

1. Petugas langsung mennguyur luka dengan air mengalir selama 2 menit,


luka tidak dipencet – pencet
2. Kemudian melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur, memberikan
desinfektan, menutup luka.
3. Petugas lapor ke penanggung jawab PPI kemudian petugas diperiksa di

IGD dan membuat laporan paska pajanan.

4. Petugas dilakukan pemeriksaan Hepatitis B dan hasilnya negatif, pasien


yang disuntik juga diperiksa tidak ada riwayat Hepatitis.
5. Observasi keadaan petugas, apabila ada keluhan untuk periksa lagi

6. Jadwal monitoring dan evaluasi lagi 3 bulan selanjutnya

Langkah pencegahan diharapkan para petugas sebagaian besar sudah


menerapkan :
a) Kewaspadaan standar

Kebersihan tangan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah


kontak dengan pasien maupun alat-alat yang terkontaminasi sekret
pernapasan

b) Kewaspadaan kontak

Menggunakan sarung tangan dan gaun pelindung selama kontak


dengan pasien. Gunakan peralatan terpisah untuk setiap pasien,
seperti stetoskop, term ometer, tensimeter, dan lain-lain.
c) Perlindungan mata

Menggunakan kacamata pelindung atau pelindung muka, apabila


melakukan tindakan yang beresiko terkontaminasi dengan cairan
tubuh/darah pasien.

d) Kewaspadaan airborne

Menempatkan pasien di ruang isolasi airborne. Menggunakan masker


N95 bila memasuki ruang isolasi.
BAB III
PENUTUP

A. Penutup
Demikian laporan pajanan limbah infeksius pada tahun 2023. Semoga
karyawan petugas maupun pasien dan keluarga tidak terpapar atau terpajan
limbah infeksius sehingga tidak terjadi infeksi nosokomial. Dengan
demikian RSUD Kabupaten Mappi.

Disetujui Oleh Disahkan Oleh


Ketua Tim PPI Direktur RSUD Kabupaten Mappi

dr. Ira Nova O. Jowangkay


dr. I Wayan Wawan, Sp.PD NIP. 19781017 200902 2 003

Anda mungkin juga menyukai