Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

TATALAKSANA PERILAKU MELUKAI DIRI


SENDIRI
Pembimbing:
dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ
dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ (K), SH
dr.Herny Taruli Tambunan, M.Ked(KJ), Sp.KJ

Petrosina Jendriani Angwarmase


1765050274

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UKI
PERIODE 17 JUNI – 19 JULI 2019
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT CIBUBUR
BAB I
PENDAHULUAN

Perilaku melukai diri


Dialetical Behavior
sendiri, self-harm,
Therapy (DBT),
deliberate self-harm, self-
Cognitive Behavioral
injurious behavior, self- Insiden meningkat pada
Therapy (CBT) dan terapi
injury, self-wounding, anak dan remaja dengan
lainnya yang akan
para suicide, self- rentang usia 15-24 tahun
dibahas lebih lanjut
mutilation, episodic and
dalam pembahasan
repetitive self-injury, dan
selanjutnya
autodestructive behavior
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Melukai Diri Sendiri adalah


penghancuran secara langsung dan sengaja
pada jaringan tubuh individu sendiri yang
menghasilkan cedera fisik, tanpa ada niat
bunuh diri dengan tujuan yang tidak diakui.
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

• Terjadi pada semua rentang usia


• Paling banyak terjadi pada anak-anak
dan remaja
• Anak-anak 1,5-5,6% (Albores-Gallo
dkk, 2014)
• Remaja 49,2% (Manca, Presaghi,
&Cerutti; 2014)
• Dewasa 37% (Gratz KL, Dixon-Gordon
KL, Chapman AL, &Tull MT., 2015)
PENYEBAB PERILAKU MELUKAI
DIRI SENDIRI
Dimensi
Lingkungan

Dimensi Biologis
Dimensi
Perilaku
Dimensi
Kognitif

Dimensi Afektif
FAKTOR YANG
MELATARBELAKANGI SESEORANG
MELUKAI DIRI SENDIRI
Meredakan ketegangan atau menghentikan perasaan buruk

Merasakan sesuatu, bahkan rasa sakit

Untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menunjukkan


bahwa mereka menderita

Membuat orang lain berhenti mengganggu mereka

Hubungan yang buruk antara orang tua dan anak


Metode Perilaku Melukai Diri Sendiri
Kriteria Diagnosis Perilaku Melukai Diri
Sendiri
Kriteria A
keterlibatan dalam perilaku melukai diri sendiri ≥5 hari dalam satu tahun terakhir

Kriteria B
harapan bahwa melukai diri sendiri akan menyelesaikan masalah antarpribadi, memberikan kelegaan pikiran
dan/atau emosi yang tidak menyenangkan atau menimbulkan keadaan emosi yang positif

Kriteria C
pengalaman satu atau lebih hal berikut ini: (a) masalah antarpribadi atau pikiran atau emosi negatif segera
sebelum perilaku melukai diri sendiri, (b) perilaku melukai diri sendiri yang sulit dikelola atau (c) pikiran
yang sering muncul tentang melukai diri sendiri
Kriteria Diagnosis Perilaku Melukai Diri
Sendiri
Kriteria D
perilaku melukai diri sendiri yang tidak dikenai sanksi sosial atau terbatas pada perilaku merugikan diri
sendiri yang kecil

Kriteria E
keberadaan perilaku melukai diri sendiri yang menggangu berbagai fungsi seperti pekerjaan dan hubungan

Kriteria F
perilaku melukai diri sendiri tidak dalam konteks psikosis, delirium atau penggunaan zat dan tidak termasuk
dalam gangguan kejiwaan lain atau kondisi medis
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

Antidepresan

Antipsikotik

Antagonis
Opiat
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI
Dalam penelitian ini
dilakukan identifikasi pada
DBT (Dialetical Behavioural Therapy) DBT (termasuk 4
• Kombinasi terapi individu dan kelompok Randomized Control Trial
• DBT memprioritaskan pengurangan perilaku (RCT)), 2 non Randomized
yang mengancam jiwa Control Trial dan 10 uji coba
• Pengobatan diatur sesuai dengan hierarki terkontrol)  Keberhasilan
DBT dalam mengurangi
pengobatan, yang terdiri dari (1)
NSSI menunjukan hasil yang Kate Andreasson et all,
menghilangkan perilaku mengancam beragam mereka membandingkan
kehidupan, termasuk upaya bunuh diri; (2) efektivitas terapi dengan
menghilangkan perilaku yang mengganggu DBT dan CAMS
pengobatan; dan (3) memperbaiki perilaku (Collaborative Assessment
menyebabkan penurunan kualitas hidup, and Management of
seperti ketergantungan obat Suicidality)  Telah diamati
bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan dari kedua
metode terapi
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

ERGT (Emotion Regulation Group Therapy) Pada identifikasi 2 RCT


menunjukkan bahwa ERGT
• Kelompok bertemu setiap minggu selama 90
secara signifikan
menit selama 14 minggu dan dibatasi hingga menghasilkan lebih besar
6 pasien per kelompok pengurangan frekuensi
• Berfokus pada pengembangan regulasi emosi NSSI, dibandingkan dengan
dan keterampilan penerimaan, kesadaran terapi seperti biasanya.
emosional, pemahaman dan peningkatan
Hana Shalin et all
kemampuan untuk mengendalikan perilaku melakukan penelitian pada
ketika emosi negatif datang, serta kesediaan 72 (76%) peserta yang
untuk mengalami emosi negatif sebagai menghadiri ≥ 7 sesi, dan 47
bagian dari mengejar kegiatan yang (49%) menghadiri 14 sesi 
bermakna dalam hidup didapatkan hasil yang
signifikan pengurangan
frekuensi DSH
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

MACT (Manual Assisted Cognitive Therapy)


• MACT adalah pengarahan (biasanya 6 sesi), pengobatan yang terstruktur, pemecahan masalah, termasuk terapi
individu dan biblioterapi
• Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kate M.Davidson et all pada 14 orang yang diwawancarai 
memberikan hasil penurunan pada perilaku melukai diri sendiri
• Penelitian yang dilakukan oleh Evan et al pada tahun 1999 yang juga menguji keefektivan MACT menyatakan
bahwa terdapat hasil yang positif dalam mengurangi perilaku melukai diri sendiri
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

VMT (Voice Movement Therapy)


• VMT adalah terapi seni ekspresif terintegrasi yang bertujuan untuk mengurangi disregulasi emosi dan
meningkatkan kesadaran diri melalui bernyanyi, tulisan ekspresif, pijat, gerakan, dan kegiatan drama
• Dalam sebuah penelitian pada kelompok uji coba tidak terkontrol dan dan uji coba terkontrol
mendapatkan wanita muda mengalami penurunan NSSI pada saat mengikuti VMT selama 10 minggu
dibandingkan dengan wanita muda sebelum mengikuti VMT. Namun karakteristik dari sampel ini
tidak dijelaskan
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

DDP (Dynamic Deconstructive Psycotherapy)


• DDP adalah terapi psikodinamik manual untuk pasien BPD dengan menggunakan sesi individu
mingguan untuk meningkatkan kapasitas klien untuk menggambarkan pengalaman afektif dan
interpersonal secara narasi yang koheren. Terapi dilakukan selama 12-18 bulan.
• Dalam RCT dengan jumlah yang kecil, orang dewasa dengan BPD dan gangguan zat berulang, di
mana hanya 7 peserta dilaporkan terlibat dalam NSSI sebelum terapi  frekuensi NSSI dalam 3
bulan terakhir pada pengobatan DDP secara signifikan frekuensinya berkurang
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

TFP (Transference Focused Psychotherapy)


• TFP adalah terapi psikodinamik yang melibatkan dua kali seminggu untuk terapi individu
• Terapi ini penting dalam memperoleh kontrol perilaku, mengembangkan hubungan intim dan
memuaskan dengan keluarga, teman sebaya atau teman dekat dan terlibat dalam kehidupan yang
produktif
• Hasil dari satu percobaan TFP dalam uji coba tidak terkontrol untuk wanita dengan BPD
menunjukkan pengurangan sebelum dan sesudah terapi
TATALAKSANA PERILAKU
MELUKAI DIRI SENDIRI

CBT (Cognitive Behavioral Therapy)


• CBT membantu pasien mengidentifikasi dan mengevaluasi secara kritis cara mereka menafsirkan dan
mengevaluasi pengalaman dan peristiwa emosional yang mengganggu dan bertujuan untuk
membantu mereka mengubah cara mereka menghadapi masalah
• Ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa CBT adalah efektif pada pasien dewasa yang
melukai diri sendiri (maksimal 10 sesi pertemuan dengan rata-rata 3-5 sesi)
• Tarrier et all (2008) melakukan penelitian tentang efektivitas CBT terhadap orang dengan PMD dan
didapatkan hasil bahwa CBT memiliki efek yang tidak signifikan untuk intervensi
BAB III
PENUTUP
• Self-injury adalah perilaku
menyakiti dan melukai diri • Dari pembahasan diatas
sendiri yang dilakukan secara terdapat beberapa penelitian
sengaja tentang terapi pada perilaku
• Tindakannya berupa melukai • Self-injury dilakukan untuk melukai diri sendiri antara lain
tubuh dengan benda tajam atau melampiaskan atau mengatasi terapi psikofarmaka dan
benda tumpul, seperti menyayat emosi berlebih yang tengah psikoterapi. Dari hasil
atau membakar kulit, memukul dihadapi, bisa juga sebagai cara penelitian tersebut beberapa
tembok, membenturkan kepala, untuk mengalihkan perhatian terapi dapat memberikan
dan mencabuti rambut, sengaja dari pikiran yang mengganggu dampak yang baik dalam
menelan sesuatu yang pengurangan perilaku melukai
berbahaya, seperti cairan diri sendiri dan terdapat juga
deterjen atau obat nyamuk, beberapa penelitian yang tidak
bahkan menyuntikkan racun ke menemukan dampak yang baik
dalam tubuh dari terapi yang di uji coba

Anda mungkin juga menyukai