Terbelalak mata saat memandangnya Keindahan dari sang maha pencipta
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam Meneguk cahaya dalam-dalam Menyempurnakan keindahan malam
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan Di sudut langit yang tipis berawan Hiasan terbesar sepanjang zaman
Sang Bulan Mengusap Lukaku
Senyuman manis sang bulan menyapaku
Begitu indah mekarkan suasana hatiku Sejenak ku terdiam termangu Memandang indahnya yang tak pernah jemu
Sinarmu terpancar mengusir gelap
Menembus malam hadirkan terang Kunikmati cahayamu hangatkan malamku Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari
Bulan, belailah jiwaku ini
Yang begitu tegang menjalani hari Usaplah sesaknya asmara di dada ini Keringkanlah luka menganga dihati ini
Bulan, memandangmu membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus selalu didekati Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi
Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti
Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya Waktu terus berlari Warna jingga pun terkikis secara perlahan SUMBER : https://www.gramedia.com/literasi/puisi-tentang-alam/