senja mengajarkan kita bahwa sedikit apapun waktu itu adalah berharga.
Senja mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu yang berakhir,tak selamanya tak indah
Sayang.. senja yang indah tak dapat kita nikmati karena hujan datang kembali..
Akan tiba waktu dimana rindu tak lagi butuh temu, bukan hadir orang baru, namun karena hati yang
telah beku; terlalu lama menunggu. -equeenta
Rindu yang dulu begitu gaduh, sekarang diam. Bukan karena tak lagi sayang, namun segala tentangmu
tak sanggup lagi kutuliskan. -equeenta
Kau minta hatiku, dengan rela kuserahkan beserta jantung dan nadiku. Kini kau berlalu, bawa pergi
seluruhku. Aku; lunglai bagai sehelai bulu -equeenta
Tanpamu aku serupa daun kering yang dilepaskan ranting, terbawa angin tanpa arah dan tanpa ingin.
-equeenta
Kadang aku ingin tak terlihat, agar tak ada yang tahu sayapku telah patah dan lenyap, agar mereka tetap
mengingatku sebagai sosok yang kuat. -equeenta
Andai kumiliki kuasa untuk menentukan pada siapa hatiku harus jatuh cinta, aku takkan memilihmu
untuk menjatuhkan rasa, hulu segala luka. -equeenta
Di balik sehelai ilalang, rinduku tegar bertahan sendirian, namun ketika terkena tetesan air hujan, ia
sangat membutuhkan pelukan. -equeenta
Bunga rindu yang bermekaran di dadamu, akarnya telah menjalar ke seluruh nadi nadiku, bersemi dan
subur di jantung hatiku. -equeenta
Sesekali berlarilah sejauh jauhnya dari ingatanku, agar aku tak mudah mengingatmu, agar aku tak selalu
merindukanmu. -equeenta
Di antara rimbunnya rindu, kucari sisa sisa pelukmu, meski akan terasa hambar dan semu; aku ingin
merasakan kembali hangat dekapmu. -equeenta
Bagaimana bisa aku menggapai langit hatimu, bila terbang saja aku sudah tak mampu, sejak kau
patahkan sayap sayapku. -equeenta
Kadang orang lupa untuk bergembira karena terlalu larut bekerja. Nikmatilah senja sambil tertawa.
Jangan sekedarnya, bersukacitalah sepenuh jiwa
berpamitan dibandingkan
kepergianmu,-
Jangan berharap pada senja, karena di saat malam datang ia akan menghilangkan sinarnya
Di langitku yang tersisa siluet rambutmu, senja tertimbun bulu mataku, yang gugur karena kecintaannya
padamu.
Hidup tak akan berarti jika tak ada perbaikan dalam diri… karena maut tak menanti usia senja
menghampiri
Malam membuatku ingin menulis cinta, bukan untuk kau baca. Karena cinta yang sesungguhnya telah
tertinggal di tepian senja.
Aku, senja dan pantai. Aku selalu suka senja karena senja mempertemukanku dengan rembulan.
Rembulan yang selalu menemani senyap malamku. Aku selalu rindu pantai, rindu akan nada gelombang,
alunan semilir angin, gemerisik nyiur yang ternikmati di hamparan pasir
Senja sore ini menjadi saksi. Bahwa kalianlah alasanku tertawa hari ini, karena kalianlah aku menghargai
setiap waktu yang ada
Karena senja tak pernah ingkar janji, ia akan tetap kembali walaupun telah pergi
Lupakan saja pagi, karena pagi terlalu cerah untuk diharapkan, saya memilih senja, senja selalu ada
untuk diajak berkeluh kesah.
Karena keindahan pantai terdapat pada senja dengan kilau mentari yang penuh dengan kerinduan
Beruntung bagi yang dapat tersenyum karena indahnya senja, menikmati ramahnya kopi, sabar menanti
hujan reda, dan menumpuk kumpulan rindu.
Karena menikmati senja setelah hujan bersama secangkir kopi dan sejumput rindu akan melahirkan
aksara indah bermakna.
ingatkan aku ketika senja telah datang, karena saat ini aku masih sibuk menenun rindu sisa semalam.
Kepada senja yang selalu didekap hangat jingga. Aku pernah berkata, “Aku sungguh iri padamu karena
kamu punya jingga yang setia menemanimu.”
Hujan senja adalah penjahat. Yang telah menghabiskan air langit, tanpa membalas dengan pelangi
karena hampir gelap
Kenapa senja yang paling ditunggu ? Karena ia akan memulai esok yang baru. Ntah itu esok yang lebih
baik dari hari ini atau malah sebaliknya.
Kenapa senja begitu indah dan malam begitu syahdu, karena hanya dengan menikmati ciptaannya aku
bisa melupakanmu.
Kenapa warna mentari senja itu indah? Karena sejak dini hari dia telah membagikan cahaya terangnya
kepada semesta.
Tau gak kenapa senja selalu tampak indah? Karena senja kadang merah merekah bahagia kadang juga
hitam berduka, tapi langit terima apa adanya
Karena senja tau kapan harus perlahan pergi menghilang meski kita masih betah dengan keindahan
senja
Tak selamanya senja milik jingga, karena ada kalanya senja itu kelabu.
Ku pilih diam, karena yang tertawa paling riang dan keras belum tentu bahagia…
Menikmati jingga senja adalah cara rindu meredam gelisah, agar tak kian berujung resah, bergebu
semakin parah
Kala kau pergi, hanya pada senja aku mengadu rindu ini, dan pada hujan aku titipkan air mataku.
Rindu tak akan musnah. Layaknya senja. Ia hanya bersembunyi untuk kembali keesokan harinya.
Perihal rinduku padamu, aku menyukainya. Aku menyukai rindu sebanyak aku menyukai jingga nya senja
Rindu tak lagi punya ruang, pada senja yang gerimis. Mengutuk langit tersebab menunda pelangi, lagi
dan lagi.
Senja kabarkan padanya,yang jauh disana,aku rindu. Bisakah kita bertemu seperti semalam lagi? Meski
dalam mimpi
Terimakasih senja, walau kau sedang enggan memerah tetep saja warnamu mencipta rindu ~
Kepada senja yang telah memudar dan jarak yang tak pernah bersahabat dengan rindu~
hujan juga turun dengan lebatnya, ada yg tenggelam hari ini, ialah senja yg bersama jingganya selalu
menyapa sebelum malam tiba –
Hampa itu seperti langkah tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap..
ketika dimabuk cinta hampir tak meninggalkan jeda, sela, dan waktu. hingga tak bisa membedakan pagi
dan senja untuk terus memikirkan dia
Senja mengajarkan kita bahwa bahagia hanyalah sekejap, tapi ingatlah bahwa ada bulan dan bintang
yang menemani sepi, dan matahari yang akan menghangatkan kita hingga menua dan menyatu dengan
tanah
Senja selalu mengajarkan kita untuk pulang, tak peduli betapa jauh kita terbang.
Senja tak mengajarkan hal sia-sia, cahaya yang hendak hilang di batas cakrawala, adalah ucapan selamat
tinggal paling manis.
Senja mengajarkan kepada kita, bahwa sesuatu yang indah pun akan ada akhirnya dan bahwa disetiap
akhir pasti ada keindahan
Senja tak pernah sungkan mengajarkan kita bahwa sempurna tak melulu surga.
Senja selalu mengajarkan bahwa cantik paras itu hanya sebentar. Lantas apa yang disombongkan?
Senja hanya hadir sebentar saja. Demikianlah Tuhan mengajarkan; duka juga tak perlu berlama-lama.