Anda di halaman 1dari 3

Cerita gokil tentang pungusaha

kecil merebut takdirnya


saya baru mulai usaha hampir 2 bulan, tepatnya sejak tanggal 1 okt 2018, berjuala
sarung, baju koko dll, bermula secara spontan tanpa banyak pertimbangan, dari
niat membantu seorang temen yang ingin usaha tapi tak punya modal, jadi saya
bantu dengan perodak-perodak yang saya beli grosiran dari tangerang (kebetulan
saya santri),lalu di jual teman teman saya / ke pondok yang lain dalam berbentuk
eceran.dari satu teman lain yang juga mau menjual sarungn dan baju, bahkan
saya tawarkan ke pondok-pondok salafy .terus begitu hingga ada 5 orang yang
saya percaya yang mau menjualkan barang-barang saya. Karena taget saya bulan
pertamahanya bary mencari pasar, saya hanya mengambil keuntungan sangant
minim dan biarkan mereka menentukan harga penjualnya.

Satu bulan pertama, berdasarkan pantawan dari teman-teman marketing atas


produk yang diinginkan pasar, saya selalu mendapatkan selalu mendapat kan
peroduk peroduk baru tiap hari senin dan rabu dan moroling peroduk-produk
tersebut setiap hari sabtu ke masing masing marketing. Sehingga produk tidak
terlalu lama dipegang oleh 1 marketing dan variasi peroduk bias dinikmati semua
marketing dengan adil.genap 1 bulan, semua peroduk dikembalikan pada saya,
saya istilahkan ‘opname produk’ juga hari untuk seto hasil penjualan, sehingga
saya bias menghitung secara tepat omzet yang 4x lipat dari target yang
sayarencanakan.
Dan jumlah [produk yang terjual mencapai 200pcs sehingga saya berkesimpulan:
dari modal yang saya keluarkan, bila bulan2 berikutnya dapat saya dan teman-
teman pertahankan, saya cukup otimis dalam 2-3 bulan akan bias tercapai BEP,…

Padahal saya memulai usaha setelah, dimana sebenarnya pasar biasanya kurang
bergairah. Tapiternyata system yang saya jalankan cukup efektif. Walaupun terus
terang saya hamper tidak meluarkan “keringay” hanya memenage saja, member
sedikit tereining dan tentunta menerapkan open menegemen . taakan tercapai
kesuksesan bila tanpa kerjasama yang baik dan ikatan kuat antar personal. Sebaga
saya yang masih sekolah, tentunya waktusaya jadi masih cukup banyak untuk
mengurus kerjaan sekolah, semoga pengalam saya menjadi insfirasi bagi kita
semua dan untuk diri saya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai