Anda di halaman 1dari 4

A. Hakikat Senam Lantai.

Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk pembelajaran fisik yang disusun secara
sistematis dengan melibatkan gerakan – gerakan yang terpilih dan terencana untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari arti itu, kita dapat melihat bahwa olahraga senam
mempunyai sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti
daya tahan, kekuatan, kelenturan, koordinasi atau bisa juga diperluas untuk membentuk
prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan.
Menurut FIG (Federation Internationale Gymnatiqua), senam dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
b. Senam Ritmik (Sportive Rytmic Gymnastics).
c. Senam Umum (General Gymnastics)

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari senam lantai adalah sebagai
berikut :
a. Hendaknya selalu menggunakan matras atau tempat yang aman.
b. Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan aman dari bahaya
yang mencelakakan anak.
c. Letakkan matras jauh dari dinding atau benda- benda lain yang akan menyebabkan
benturan.
d. Periksa matras dan keamanan di sekitarnya yang mungkin dapat mengganggu
peserta didik.
e. Pembelajaran dilakukan dari gerakan yang mudah dahulu atau tahap demi tahap.
f. Sebelum melakukan pembelajaran senam lantai hendaknya melakukan senam
pemanasan yang cukup.
g. Peserta didik dilarang melakukan pembelajaran sendiri diluar pengawasan guru,
kecuali ada peserta didik yang dianggap dapat membantu dan menguasai gerakan senam
lantai dengan benar.
h. Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik mungkin dan jaga
kebersihannya serta disimpan di tempat yang aman.

Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari rumpun senam.
Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang
beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan senam
bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan
alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan
matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru
melakukan latihan atau rangkaian gerakan.

Berikut macam-macam gerakan senam lantai :


1. Roll depan
Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan
(tengkuk,punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang). Latihan guling ke depan
dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan
guling ke depan dengan sikap awal berdiri.
Cara melakukannya sebagai berikut :
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh
dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha
bangun.

2. Roll Belakang
Guling ke belakang adalah menggulingkan badan ke belakang, di mana posisi badan tetap
harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukan sampai
dagu melekat di dada.
Cara melakukan guling ke belakang :
a. Berdiri tegak dengan kedua lengan berada di samping badan dan kaki sedikit dibuka.
b. Turunkan badan dengan menekuk lutut, posisi tangan tetap di samping badan dan siap
untuk menjadi tumpuan.
c. Jatuhkan badan dengan perkenaan pada telapak tangan terlebih dahulu, lalu tekuk siku
dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas di samping telinga.
d. Gulingkan badan ke belakang hingga menyentuh lantai, bersamaan dengan itu taruh
kedua telapak tangan sebagai tumpuan tepat di samping telinga.
e. Lakukan dorongan ke arah belakang kepala dengan tumpuan kedua telapak tangan
hingga kaki melewati kepala, lalu jatuhkan ujung kaki di belakang kepala.
f. Dengan bantuan telapak tangan, dorong terus badan hingga mampu terbalik dan
berada dalam posisi jongkok.
3. Meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada saat bertumpu atas kedua tangan dengan
kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Gerakan
meroda memerlukan koordinasi gerak yang baik.
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:
a. Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat kedua tangan.
b. Lakukan tumpuan dengan kedua tangan secara bergantian, lalu coba melewatkan
kedua kaki secara bergantian.
c. Seperti di atas, benda yang dilewati harus lebih tinggi.
d. Kemudian turunkan kaki satu persatu dengan kaki terbuka lebar.
e. Dan akhiri dengan sikap sempuran dengan kedua tangan di angkat.

4. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat di atas (rapat)
bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.

5. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu
dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada
pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan
kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.

Anda mungkin juga menyukai