Anda di halaman 1dari 11

Tugas kliping

PJOK
Nama : Ahmad Faathir Rohman
Kelas : V
Permainan Tradisional Petak Umpet

Pertama ada permainan yang bernama petak umpet, permainan ini dilakukan oleh lebih dari dua
orang. Caranya sangat mudah sekali. Ada satu orang yang menjadi penjaga dan mencari
temannya yang menghilang, sedangkan orang yang lain mengumpet disuatu tempat. Misalnya
bermain dengan tujuh orang, lalu dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang
menjadi penjaga. Jika hompimpa sisa satu orang maka langsung dinyatakan dia kalah, tetapi jika
hompimpa berbanding 3:4, maka yang tiga orang melakukan hompimpa hingga sisa satu orang
yang kalah.

Orang yang kalah tersebut dinamakan kucing. Permainan dimulai dengan hingga kucing yang
menjaga dan harus menutup matanya lalu menghitung dari satu sampai sepuluh. Orang~orang
yang lainnya harus mengumpet di belakang pohon atau dibawah pohon, jangan sampai si kucing
menemukan. Jika si kucing melengah maka orang~orang yang lain harus segera lari menuju
tempat penjaga si kucing tadi dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang teriak inglo, maka orang
tersebut menjadi pemenang dan kucing tetap mencari orang~orang lain yang masih belum
ditemukan.
Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan kedua adalah bola bekel. Ini permainan yang sangat digemari dan paling ramai di
tahun 2003 hingga saat ini. Sebenarnya permainan ini sudah ada di zaman dahulu, tetapi di era
milenium baru ramai dimainkan oleh anak~anak. Cara memainkannya butuh keahlian dan harus
dicoba beberapa kali agar bisa, karena permainan ini tidak semudah yang dibayangkan.

Ada beberapa benda yang perlu disiapkan untuk memainkannya, yang pertama bola bekel yang
bentuknya bola kecil, biasanya di dalam bola diisi air. Dan ada enam biji yang disebut bekel.
Permainan ini ada beberapa step, mulai dari step mengambil satu biji bekel sampai enam bekel.

Lalu membalik biji bekel yang lain dan biji membentur lambang laguk dan dimulai dari
mengambil satu biji sampai enam biji. Lanjut lagi dengan membalik kearah sebaliknya dan sama
prosesnya, mengambil dari satu biji sampai enam biji. Jika step sudah selesai, dilanjut dengan
membalik lagi biji bekel yang ada tanda titiknya.

Sama seperti yang tadi dilakukan secara berurutan mulai dari mengambil satu biji hingga enam
biji. Setelah selesai semua step, maka jika ada yang berhasil memenangkan step terlebih dahulu
maka dijadikan pemenang. Dan yang menang mendapatkan hadiah berupa menyuruh anak~anak
menjadi patung atau memberi bedak di bagian wajah yang kalah.
Permainan Tradisional Gundu atau Kelereng

Permainan ketiga yakni bernama gundu. Hanya anak~anak yang lahir pada zaman dahulu yang
pernah dan mengenal permainan ini. Gundu meupakan kelereng yang bentuknya seperti kaca
bening dan biasanya yang memainkan ini adalah anak laki~laki. Untuk memainkan permainan
ini cukup mudah karena hanya menyentil kelereng yang kita punya dan harus mengenai kelereng
lawan.

Jika ada beberapa gundu yang kena dengan gundu kita, maka gundu lawan akan menjadi milik
kita. Permainan ini bisa dilakukan oleh dua orang sampai tujuh orang. Saat ini sudah jarang yang
memainkan permainan gundu karena sudah jarang juga yang membuat gundu, sehingga jarang
sekali kita bisa menemukan penjual gundu
Permainan Tradisional Lompat Tali

Permainan yang keempat adalah lompat tali. Lompat tali ini bisa menggunakan karet atau tali
tambang. Kita bisa membuat tali sendiri dengan karet, caranya menyambungkan satu persatu
karet hingga panjang dan setelah itu diikat ujungnya dan karet tersebut bisa kita gunakan untuk
memainkan lompat tali. Permainan ini bisa dilakukan dua orang hingga lebih dari sepuluh. Ada
dua orang yang memegang tali agar tidak putus.

Tapi jika tidak ingin memegang tali maka kita bisa mengikatkan tali dengan pohon atau apapun
yang bisa untuk memegang tali ataupun karet. Cara bermainnya dimulai dari tali di letakkan
paling bawah lalu kita melompat. Jika tidak bisa melompat maka kita harus menunggu giliran
terakhir dan mengulang lompatan dari awal. Setelah itu tali diarahkan sampai atas kepala dan
kita harus melompat diatas tali. Yang menang boleh menyuruh yang kalah untuk melakukan apa
saja tetapi tidak boleh yang berat dan aneh~aneh.
Permainan Tradisional Egrang

Permainan kelima ada egrang. Permainan ini dipopulerkan oleh masyarakat daerah Jakarta.
Tidak mudah untuk menggunakan egrang, hanya orang~orang yang sudah terbiasa dan bisa
menaklukkan keseimbangan. Egrang merupakan dua tongkat yang panjang dan di bagian tengah
diberikan pembatas. Setelah itu kita naik diatas pijakan yang sudah diberikan. Jika jatuh maka
akan diberi hukuman. Tetapi untuk awal~awal kita tidak perlu membuat hukuman karena masih
belajar, tapi jika sudah bisa menggunakan maka harus diberi hukuman.
Permainan Tradisional Benteng Sodor atau Gobak Sodor

Permainan ini disebut benteng sodor atau gobak sodor, karena ada beberapa kelompok yang
menjaga benteng mereka. Satu kelompok terdiri dari minimal 2 orang. Dimulai dari hompimpa
dan dilihat mana yang menjadi pemenang. Setelah hompimpa selesai, maka yang menjadi
pemenang boleh memulai duluan, lari dan mengejar ke arah benteng lawan. Tapi permainan ini
harus cepat larinya, jika tidak cepat akan kena lawan.
Permainan Tradisional Boi~Boian

Permainan yang ketujuh bernama boi~boian. Ini merupakan permainan tradisional yang
dimainkan di suatu daerah di Indonesia. Kita sangat jarang menemukan permainan ini karena
mungkin hanya kita lihat di daerah asalnya saja. Permainan ini dilakukan oleh lima hingga
sepuluh orang.

Cara memainkan permainan ini yaitu dengan menyusun satu lempengan batu. Lalu siapkan bola
kecil yang dibuat dari kertas untuk melepar tumpukan batu. Kita gunakan kertas agar tidak sakit
waktu melempar kertas tersebut. Setelah itu salah satu pemain melempar bola, jika tumpukan
batu rubuh maka penjaga wajib mengambil bola dan dilempar ke pemain yang lainnya.
Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik

Permainan tradisional yang ke delapan bernama bentik atau gatrik. Permainan ini biasanya
disebut dengan tak kadal. Dilakukan oleh dua kelompok dan satu kelompok terdiri dari minimal
dua orang. Alat~alat yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini ada dua potongan bambu,
yang pertama bambu dengan ukuran kecil dan satunya lagi berukuran 30 cm.

Setelah itu bambu yang besar diletakkan diantara dua batu lalu dipukul dengan bambu yang
kecil. Jika ada pemain yang tidak bisa memukul bambu dengan benar maka akan mendapatkan
hukuman. Biasanya hukumannya menggendong yang kalah
Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang

Permainan selanjutnya ada ular naga. Pada zaman dahulu permainan ini sangat digemari oleh
anak~anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini lebih baik dilakukan di lapangan,
karena semakin banyak pemain akan semakin seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari
tujuh orang. Cara bermainnya dengan menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan
sisanya berjalan melewati penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar
lebih adil.

Setelah ditentukan yang menjadi penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh
dipundak teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil berjalan
menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah selesai maka
penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar dari barisan
Permainan Tradisional Engkle

Permainan yang kesepuluh bernama engklek. Permainan ini sampai sekarang masih dilakukan
dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap daerah memiliki
sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga perempuan. Bisa dilakukan
oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk memainkannya harus menunggu
giliran dan jika banyak yang bermain maka akan lama menunggunya.

Cara bermainnya dengan menggambar kotak-kotak di latar. Bermainnya dilapangan yang terang
agar mudah menggambar kotak-kotaknya. Ada sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak
horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan
terakhir dua kotak dihorizontal. Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga
terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh
batu disalah satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran

Anda mungkin juga menyukai