Anda di halaman 1dari 6

KANDUNGAN VITAMIN A DAUN BAYAM HIJAU (Amaranthus hybridus L.

)
DENGAN MEDIA TANAM TANAH DAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Yolanda Sekarwati, Aldi Budi Riyanta, Akhmad Aniq Barlian


email : yolandasekarwati3@gmail.com
DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Jln. Mataram No. 09 Tegal
Telp/Fax (0283) 352000

Abstrak
Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.) merupakan tanaman yang mengandung vitamin A,
vitamin C, serta garam-garam mineral. Bayam dibudidaya dengan berbagai macam cara yaitu dengan
media tanam tanah dan media tanam hidroponik. Penanaman hidroponik karena lahan pertanian semakin
sempit dan kebutuhan bayam dipasaran semakin meningkat.Metode ekstraksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode soxhletasi dengan pelarut aseton karena vitamin A tahan terhadap panas dan
larut dengan pelarut aseton.Uji kandungan vitamin A menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis.
Analisis data menggunakan analisis regresi linier. Berdasarkan uji kualitatif reaksi warna dengan
penambahan reagen SbCl3 menghasilkan warna hijau kebiruan yang mana menandakan bahwa sampel
positif mengandung Vitamin A, kemudian dilakukan uji kualitatif KLT dengan menggunakan fase gerak
Kloroform : Etil asetat (9:1) dan dilihat dibawah sinar uv dengan panjang gelombang 366 nm, nilai Rf
yang positi mengandung vitamin A yaitu pada nilai Rf1. Uji kuantitatif spektrofotometri UV-Vis panjang
gelombang maksimum pada gelombang 616 nm sehingga didapatkan kadar vitamin A pada bayam hijau
media tanam tanah yaitu 0,018mg/100gram dan media tanam hidroponik yaitu 0,038mg/100gram. Bayam
hijau media tanam hidroponik memiliki kandungan vitamin A lebih tinggi karena pada penanaman
hidroponik lebih terjaga kandungan nutrisi, tidak diserang hama yang ada pada tanah.

Kata Kunci : Bayam Hijau, Media Tanam, Vitamin A, Spektrofotometri UV-Vis

I. Pendahuluan tumbuh-tumbuhan. Vitamin A terutama


Vitamin merupakan senyawa organik terdapat pada bahan yang berasal dari
tertentu yang diperlukan dalam jumlah hewan seperti mentega, telur, hati, dan
kecil, namun memiliki peran penting bagi daging. Selain itu vitamin A juga diperoleh
kelangsungan pertumbuhan energi, fungsi dengan mengkonsumsi buah-buahan dan
saraf, dan memelihara kesehatan tubuh. sayuran [2]. Salah satu sayuran yang
Vitamin dibedakan menjadi dua golongan banyak dibudidaya di Indonesia adalah
yaitu vitamin yang mampu larut dalam bayam. Bayam merupakan tanaman setahun
lemak dan larut dalam air. Vitamin A, D, atau lebih, yang banyak digemari oleh
E, K merupakan vitamin yang mampu larut seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,
dalam lemak, vitamin B kompleks dan C karena dapat memberikan rasa dingin dalam
larut dalam air.[1] Vitamin A merupakan zat perut, dapat memperlancar pencernaan dan
gizi esensial untuk penglihatan. Dalam banyak mengandung vitamin A, vitamin C
tubuh sebagai pembantu pertumbuhan, serta banyak mengandung garam-garam
pemeliharaan kesehatan mata, kesehatan mineral yang penting seperti kalsium, osfor,
kulit dan selaput lender untuk perlindungan dan besi. Bayam mengandung spinasterol,
terhadap infeksi serta membantu untuk hentriakontan, tanin dan piroksin B6 [3]
perkembangan yang normal dari tulang dan
gigi. Sumber vitamin A adalah pigmen
karotenoid (umumnya β-karetin) dan retinil
ester dari hewan. Vitamin A dapat berasal
dari karoten yang merupakan pigmen

1
karena vitamin A sendiri merupakan
pigmen berwarna kuning.[5]
Spektrofotometri UV-Vis merupakan
metode analisis berdasarkan antara radiasi
elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380
nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan
memakai instrumen spektrofotometer
dengan suatu materi [6] Pada era yang
berkembang ini dengan berbagai media
tanam bayam belum diketahui jelas tentang
bayam yang menggunakan media tanam
Gambar 1. Bayam hijau media tanam tanah tanah atau media tanam hidroponik yang
mempunyai kandungan vitamin A paling
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui berapa kandungan vitamin A
pada bayam hijau media tanam tanah dan
hidroponik dan bayam mana yang
mempunya kandungan vitamin A lebih
tinggi.

II. Metode Penelitian


Gambar 2. Bayam hijau media tanam hidroponik Penelitian dilakukan di Laboratorium
Konsumsi bayam di Indonesia Farmasi Politeknik Harapan Bersama Kota
mengalami peningkatan dari tahun ke Tegal. Bayam hijau media tanam tanah
tahun. Budidaya bayam pun cukup mudah diambil di pasar pagi Kota Tegal dan
dilakukan. Bayam dapat dibudidayakan di hidroponik diambil di supermarket Kota
tanah ber-pH netral baik di dataran tinggi Ciamis. Sampel di ekstraksi dengan
maupun dataran rendah. Permintaan bayam soxhletasi menggunakan aseton 100 ml.
yang cukup tinggi belum dapat di penuhi Kemudian direfluks dengan petroleum eter
secara maksimal oleh petani. Pengalihan 3 kali sebayak 25 ml, hasil filtrat
lahan pertanian menjadi lahan non disaponifikasi dengan KOH 15% sebanyak
pertanian megurangi fungsi lahan untuk 20 ml diamkan semalam, Hasil saponifikasi
pertanian. Kualitas bayam yang dihasilkan tersebut diekstraksi kembali dengan
petani pun masih kurang baik, sehingga petroleum eter 3 kali sebanyak 25 ml dalam
kehilangan hasil yang diperoleh cukup corong pisah, cuci dengan air suling, lalu di
tinggi. Semakin berkurangnya lahan keringkan dengan Na2SO4 anhidrat
pertanian dan rendahnya kualitas bayam Identifikasi Vitamin A, uji kualitatif
yang dihasilkan para petani merupakan reaksi warna dengan 1 ml larutan ekstrak
masalah yang dihadapi dalam kegiatan tambahkan dengan antimon triklorida dan
budidaya sayuran bayam. Hidroponik dapat akan segera terjadi warna biru yang tidak
menjadi suatu solusi untuk memecahkan mantap. Vitamin A diidentifikasi dengan
masalah pertanian tersebut. Hidroponik KLT. Fase gerak menggunakan kloroform :
dapat diartikan sebagai teknik budidaya etil asetat (9:1).
tanaman dengan menggunakan media Uji kuantitatif, membuat larutan blanko
tanam selain tanah dan memanfaatkan air dengan 10 ml N-heksana. Larutan baku
untuk menyalurkan unsur hara yang 1000 ppm dengan cara 50 mg vitamin A
dibutuhkan setiap tanaman [4] dilarutkan dengan 50 ml N-heksana diukur
Kandungan vitamin A pada bayam dapat dengan panjang gelombang 610, 612, 614,
di analisis dengan menggunakan 616, 618, 620, 622, 624, 626, 628 nm.
spektrofotometri UV-Vis. Penetapan kadar Kemudian dibuat seri baku dengan
dilakukan dengan cara spektrofotometri konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%,
UV-Vis sangat cocok untuk vitamin A 8%, 9%, 10% Penetapan kadar vitamin A
dengan spektrofotometri UV-Vis dengan 50

2
mg ekstrak dilarutkan dengan 50 ml N-
heksana.
Hidrop
Kunin Hijau +
III. Hasil dan Pembahasan onik
g kebiru
Bayam hijau media tanam tanah di dapat
kehija an
dari pasar pagi Kota Tegal dan media
uan
hidroponik di dapat di Supermarket Kota
Keterangan : + = sesuai kepustakaan [9].
Ciamis, diambil dengan cara purposive
sampling sampel mengalami pemilihan
Tabel 3. Identifikasi KLT
yaitu bagian yang digunakan hanya
Sampel Standar
daunnya saja dan dalam jumlah tertentu.
Bayam hijau dengan media tanam Eks- Rf HRf hR
hidroponik tampilannya lebih bersih karena trak Rf1 Rf2 hRf hR Rf f
ditanam di air, akar berwarna putih bersih, f2
1
daun berwarna hijau muda sedangkan pada
Tana 0,3 0,9 36, 91, 0,7 79
bayam media tanam tanah akar berwarna
h 67 11 7 1 97 ,7
coklat kehitaman dan daun berwarna lebih
tua. Hidr 0,4 0,8 47, 85, 0,8 81
Soxhletasi dipilih karena vitamin A opon 75 53 5 3 17 ,7
tahan terhadap panas dan bayam memiliki ik
tekstur yang lunak, sedangkan aseton
dipilih karena aseton merupakan pelarut Fase gerak yang digunakan dalam KLT
yang dapat mengekstraksi lemak[7]. Refluks adalah Kloroform : Etil asetat (9:1) dan fase
dengan petroleum eter dengan tujuan untuk diamnya adalah plat silica gel yang telah di
menarik senyawa vitamin A yang oven selama 3 menit, supaya plat KLT tidak
terkandung dalam sampel. KOH 5% lembab sehingga penyerapan bisa
bertujuan untuk melepaskan ikatan ester, berlangsung cepat. Bejana yang digunakan
kemudian diektraksi dengan petroleum eter dijenuhkan terlebih dahulu agar seluruh
dalam corong pisah untuk mememisahkan permukaan bejana terisi uap eluen sehingga
pelarut agar meghasilkan ekstrak murni [8]. rambatan yang dihasilkan baik dan
beraturan. Berdasarkan hasil identifikasi
Tabel 1. Penimbangan Bahan menggunakan KLT terlihat bercak pada plat
Berat Berat KLT pada panjang gelombang 366 nm,
Awal Ekstrak karena pada 366 nm noda akan
Sampel
Sampel (g) berfluoresensi dan lempeng akan berwarna
(g) gelap, dan karena adanya interaksi antara
Tanah 50,05 g 2,6 g sinar UV dengan gugus kromofor [10] dan
vitamin A memiliki gugus kromofor. Nilai
Hidroponik 49,77 g 3,68 g Rf yang dihasilkan yaitu terdapat dua
Identifikasi kandungan vitamin A bercak, pada Rf2 positif mengandung
kualitatif dilakukan dengan reaksi warna vitamin A karena nilai Rf2 mendekati Rf
dan KLT. standar Vitamin A, sedangkan pada Rf1
jauh dari Rf standar. Bayam hijau
Tabel 2. Reaksi Warna mengandung vitamin B kompleks dan nilai
Rf2 mendekati nilai Rf standar Vitamin B
Ekstra Pustak Ket
Awal Hasil kompleks yaitu 0,5[11]. Nilai Rf dipengaruhi
k a
oleh kejenuhan bejana, jumlah cuplikan
Biru yang digunakan, suhu dan reaksi-reaksi
tidak struktur kimia dari senyawa yang
Tanah Hijau +
Hijau manta dipisahkan.
kekuni kebiru Penetapan kandungan Vitamin A
p
ngan an dilakukan secara kuantitatif dengan

3
spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri Gambar 3. Kurva Panjang Gelombang
UV-Vis digunakan untuk penetapan Terhadap Absorbansi
kandungan karena hasil yang diperoleh
valid, mudah dikerjakan, dan waktu Dari kurva diatas dapat dilihat bahwa
pengerjaannya singkat. absorbansi tertinggi dihasilkan oleh panjang
Penetapan kandungan dilakukan yang gelombang 616 dengan absorbansi 0,584.
pertama yaitu pembuatan larutan blanko, Panjang gelombang ini ditentukan sebagai
pembuatan larutan blanko bertujuan untuk panjang gelombang maksimum.
membuat titik nol konsentrasi dari grafik Pembuatan kurva standar yang bertujuan
kalibrasi, larutan ini hanya berisi larutan untuk mengetahui hubungan antara
yang digunakan untuk membuat larutan konentrasi larutan dengan nilai
baku yaitu n-heksana. absorbansinya sehingga konsentrasi sampel
Penentuan panjang gelombang dapat diketahui. Hal peratama yang
maksimum. Panjang gelombang yang akan dilakukan adalah membuat konsentrasi
dipakai adalah 610, 612, 614, 616, 618, larutan seri baku vitamin A dengan
620, 622, 624, 626, 628 nm. Penentuan ditambahkan reagen SbCl3 bertujuan untuk
panjang gelombang maksimum bertujuan memberikan warna pada vitamin A
untuk mengetahui ketika absorbsi mencapai kemudian diukur absorbansinya pada
maksimum sehingga meningkatkan proses panjang gelombang 616 nm.
absorpsi larutan terhadap sinar.
Tabel 5. Data hasil absorbansi konsentrasi
Tabel 4. Data Absorbansi Panjang larutan baku
Gelombang No Konsentrasi Absorbansi
Panjang 1. 1% 0,549
No Absorbansi
Gelombang 2. 2% 0,574
1. 610 0,552 3. 3% 0,656
2. 612 0,562 4. 4% 0,673
3. 614 0,568 5. 5% 0,731
4. 616 0,584 6. 6% 0,783
5. 618 0,479 7. 7% 0,818
6. 620 0,472 8. 8% 0,885
7. 622 0,441 9. 9% 0,898
8. 624 0,437 10. 10% 0,915
9. 626 0,428
10. 628 0,417 Semakin besar konsentrasi larutan baku
maka semakin besar pula absorbansinya,
Dari data yang diperoleh kemudian dibuat hal ini sesuai dengan hukum Lambert –
kurva hubungan panjang gelombang Beer yaitu absorbansi sebanding dengan
terhadap absorbansi. tebal medium dan konsentrasi. Absorbansi
terbesar diperoleh dari konsentrasi 10%.
0.7 Dari data absorbansi konsentrasi larutan
616
0.6 seri baku dibuat kurva kalibrasi standar.
0.5
Absorbansi

0.4
0.3
0.2
0.1
0
605 610 615 620 625 630
Panjang Gelombang

4
1 keunggulan dibandingkan media tanam
tanah. Perbedaan kadar dapat juga terjadi
0.8 karena pada saat isolasi Vitamin A yang
Absorbansi

terikat pada masing-masing sampel


0.6
berbeda, luas permukaan sampel, kualitas
0.4 api yang dihasilkan spiritus juga diduga
mempengaruhi proses isolasi.
0.2 Bayam hijau media tanam hidroponik
mempunyai kadar Vitamin A lebih tinggi
0
0% 5% 10% 15%
daripada bayam hijau dengan media tanam
tanah karena pada penanamannya
Konsentrasi (%)
hidroponik tidak berpengaruh pada tingkat
kesuburan tanah jadi tidak diserang oleh
hama tumbuhan yang sering menyerang
Gambar 4. Kurva konsentrasi larutan seri
pada tanaman yang ditanam dengan tanah,
baku vs absorbansi
mutu produk seperti bentuk, ukuran, rasa,
warna, kebersihan dapat dijamin karena
Dari kurva tersebut didapatkan persamaan:
kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara
y = 4,36x + 0,508 terkendali didalam rumah kaca[12]..
Validasi metode analisis adalah suatu
tindakan penilaian terhadap parameter
Persamaan ini digunakan untuk
tertentu, berdasarkan percobaan
menghitung kandungan Vitamin A dalam
laboratorium, untuk membuktikan bahwa
sampel. Dimana (y) menyatakan nilai
parameter tersebut memenuhi persyaratan
absorbansi dan (x) menyatakan kandungan
untuk penggunaannya. Metode validasi
Vitamin A dalam sempel. Nilai resulosi
yang dilaksanakan yaitu Keseksamaan,
yang diperoleh 0,983, hal ini menunjukkan
batas deteksi dan batas kuantitasi.
tingkat akurasi tinggi proses pengukuran
Hasil nilai simpangan diperoleh nilai
absorbansi larutan seri baku. Selanjutnya
yaitu, pada replikasi I sebesar 0,006 ;
dilakukan pengukuran absorbansi pada
replikasi II sebesar 0,001 ; replikasi III
ekstrak bayam dengan media tanam tanah
sebesar -0,007, dengan nilai 2SD sebesar
dan ekstrak bayam dengan media tanam
0,012, maka semua data dapat diterima.
hidroponik dengan panjang gelombang 616
Selisih kadar yang diperoleh tidak lebih
nm. Kandungan Vitamin A dapat
besar dengan nilai 2SD. Hasil RSD dengan
ditentukan dengan cara mencocokkan
presentase 1,018% telah memenuhi syarat
absorbansi pada kurva larutan seri baku.
dan dapat diterima, karena nilai RSDnya
Hasil penetapan kadar Vitamin A Tertera
tidak lebih dari 2%.
pada tabel dibawah ini:
Batas deteksi adalah jumlah terkecil
analit dalam sampel yang dapat dideteksi
Tabel 5. Data Kadar Vitamin A pada
yang masih memberikan respon signifikan
Sampel
dibandingkan dengan blanko. Batas deteksi
Kadar
Absorb- Konsent- merupakan parameter uji batas. Batas
Sampel (mg/
ansi rasi kuantitasi merupakan parameter pada
100g)
analisis renik dan diartikan sebagai
Tanah 0,589 0,0018 0,018 kuantitas terkecil analit sampel yang masih
Hidropo dapat memenuhi criteria cermat dan
0,625 0,0038 0,038 seksama. Nilai LOD yang didapat yaitu
-nik
sebesar 0,004 ppm dan nilai LOQ yaitu
Perbedaan kadar yang diperoleh sebesar 0,013 ppm.
disebabkan karena perbedaan media tanam
pada bayam, yang mana diketahui media IV. Kesimpulan
tanam dengan hidroponik memiliki banyak Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan kandungan Vitamin A pada

5
bayam hijau media tanam tanah yaitu 0,018 [7] Susanti A.D., Ardiana D., Gumelar G.,
mg/100 gram dan kandungan bayam hijau Dan Bening Y., 2012. Polaritas Pelarut
media tanam hidroponik yaitu 0,038 Sebagai Pertimbangan Dalam Pemilihan
mg/100 gram. Bayam hijau media tanam Pelarut Untuk Ekstraksi Minyak Bekatul
hidroponik lebih tinggi mengandung Varietas Ketan (Oriza sativa glatinosa)..
vitamin A dibandingkan dengan media [8] Purtarnto A.M. 2009. Metode
tanam tanah. Ekstraksi Cair-Cair Sebagai Alternatif
Untuk Pembersihan Lingkungan
V. Ucapan Terima Kaih Perairan Dari Limbah Cair Industri
Terimakasih kepada Allah SWT atas Kelapa Sawit.
segala nikmat yang telah diberikan. Orang [9] Departemen Kesehatan RI. 1979.
tua yang senantiasa mendo’akan. Dosen Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta
pembimbing I dan II yang telah : DepKes RI.
memberikan bimbingan dan memotivasi. [10] Yusuf F.M Dan Nurkhasanah. 2015.
Sahabat-sahabat dan rekan-rekan kelas E Evaluasi Kadar Kurkumin Dalam Jamu
atas bantuan, semangat, kebersamaan, dan Tradisional Kunir Asam Yang Dijual
kerjasamanya. Dipasar Kota Gede Bulan Februari
2015.
VI. Daftar Pustaka [11] Asra M.H., Mihaela F.M., Radulescu
[1] Daryono B.S., Maryanto S.D., Nissa S., C., Ilie M., Dan Magearu V. 2009. Tlc
Aristya G.R. 2016. Analisis Kandungan Applications On Separation And
Vitamin Pada Melon (Cucumis melo L.) Quantification Of Fat-Soluble Vitamins.
Kultivar Melodi Gama I Dan Melon
Komersial.
[2] Pratiwi Y.S. 2013. Kekurangan
Vitamin A (KVA) Dan Infeksi.
[3] Kirani V.W. 2011. Pertumbuhan Dan
Hasil Tiga Variates Bayam (Amaranthus
Sp.) Pada Berbagai Macam Media
Tanam Secara Hidroponik. Yogyakarta :
Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”..
[4] Wachjar A Dan Anggayuhlin R. 2013.
Peningkatan Produktivitas Dari Efisiensi
Konsumsi Air Tanaman Bayam
(Amaranthus tricolor L.) Pada Teknik
Hidroponik Melalui Pengaturan Populasi
Tanah.
[5] Affifah I.M.N. 2015. Perbedaan
Ekstraksi Soxhletasi Dan Refluks
Terhadap Kandungan Vitamin A Pada
Wortel (Daucus carota L.) Secara
Spektrofotometri Uv-Vis. Tegal:
Politeknik Harapan Bersama
[6] Putri A. 2017. Penetapan Kadar
Vitamin C Dari Selai Kulit Pisang
Ambon (Musa paradisiaca L.) Dengan
Penambahan Buah Kersen (Muntingia
calabura) Daun Buah Strawberry
(Fragaria ananassa duchessne) Dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Tegal
: Politeknik Harapan Bersama.

Anda mungkin juga menyukai