)
DENGAN MEDIA TANAM TANAH DAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Abstrak
Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.) merupakan tanaman yang mengandung vitamin A,
vitamin C, serta garam-garam mineral. Bayam dibudidaya dengan berbagai macam cara yaitu dengan
media tanam tanah dan media tanam hidroponik. Penanaman hidroponik karena lahan pertanian semakin
sempit dan kebutuhan bayam dipasaran semakin meningkat.Metode ekstraksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode soxhletasi dengan pelarut aseton karena vitamin A tahan terhadap panas dan
larut dengan pelarut aseton.Uji kandungan vitamin A menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis.
Analisis data menggunakan analisis regresi linier. Berdasarkan uji kualitatif reaksi warna dengan
penambahan reagen SbCl3 menghasilkan warna hijau kebiruan yang mana menandakan bahwa sampel
positif mengandung Vitamin A, kemudian dilakukan uji kualitatif KLT dengan menggunakan fase gerak
Kloroform : Etil asetat (9:1) dan dilihat dibawah sinar uv dengan panjang gelombang 366 nm, nilai Rf
yang positi mengandung vitamin A yaitu pada nilai Rf1. Uji kuantitatif spektrofotometri UV-Vis panjang
gelombang maksimum pada gelombang 616 nm sehingga didapatkan kadar vitamin A pada bayam hijau
media tanam tanah yaitu 0,018mg/100gram dan media tanam hidroponik yaitu 0,038mg/100gram. Bayam
hijau media tanam hidroponik memiliki kandungan vitamin A lebih tinggi karena pada penanaman
hidroponik lebih terjaga kandungan nutrisi, tidak diserang hama yang ada pada tanah.
1
karena vitamin A sendiri merupakan
pigmen berwarna kuning.[5]
Spektrofotometri UV-Vis merupakan
metode analisis berdasarkan antara radiasi
elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380
nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan
memakai instrumen spektrofotometer
dengan suatu materi [6] Pada era yang
berkembang ini dengan berbagai media
tanam bayam belum diketahui jelas tentang
bayam yang menggunakan media tanam
Gambar 1. Bayam hijau media tanam tanah tanah atau media tanam hidroponik yang
mempunyai kandungan vitamin A paling
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui berapa kandungan vitamin A
pada bayam hijau media tanam tanah dan
hidroponik dan bayam mana yang
mempunya kandungan vitamin A lebih
tinggi.
2
mg ekstrak dilarutkan dengan 50 ml N-
heksana.
Hidrop
Kunin Hijau +
III. Hasil dan Pembahasan onik
g kebiru
Bayam hijau media tanam tanah di dapat
kehija an
dari pasar pagi Kota Tegal dan media
uan
hidroponik di dapat di Supermarket Kota
Keterangan : + = sesuai kepustakaan [9].
Ciamis, diambil dengan cara purposive
sampling sampel mengalami pemilihan
Tabel 3. Identifikasi KLT
yaitu bagian yang digunakan hanya
Sampel Standar
daunnya saja dan dalam jumlah tertentu.
Bayam hijau dengan media tanam Eks- Rf HRf hR
hidroponik tampilannya lebih bersih karena trak Rf1 Rf2 hRf hR Rf f
ditanam di air, akar berwarna putih bersih, f2
1
daun berwarna hijau muda sedangkan pada
Tana 0,3 0,9 36, 91, 0,7 79
bayam media tanam tanah akar berwarna
h 67 11 7 1 97 ,7
coklat kehitaman dan daun berwarna lebih
tua. Hidr 0,4 0,8 47, 85, 0,8 81
Soxhletasi dipilih karena vitamin A opon 75 53 5 3 17 ,7
tahan terhadap panas dan bayam memiliki ik
tekstur yang lunak, sedangkan aseton
dipilih karena aseton merupakan pelarut Fase gerak yang digunakan dalam KLT
yang dapat mengekstraksi lemak[7]. Refluks adalah Kloroform : Etil asetat (9:1) dan fase
dengan petroleum eter dengan tujuan untuk diamnya adalah plat silica gel yang telah di
menarik senyawa vitamin A yang oven selama 3 menit, supaya plat KLT tidak
terkandung dalam sampel. KOH 5% lembab sehingga penyerapan bisa
bertujuan untuk melepaskan ikatan ester, berlangsung cepat. Bejana yang digunakan
kemudian diektraksi dengan petroleum eter dijenuhkan terlebih dahulu agar seluruh
dalam corong pisah untuk mememisahkan permukaan bejana terisi uap eluen sehingga
pelarut agar meghasilkan ekstrak murni [8]. rambatan yang dihasilkan baik dan
beraturan. Berdasarkan hasil identifikasi
Tabel 1. Penimbangan Bahan menggunakan KLT terlihat bercak pada plat
Berat Berat KLT pada panjang gelombang 366 nm,
Awal Ekstrak karena pada 366 nm noda akan
Sampel
Sampel (g) berfluoresensi dan lempeng akan berwarna
(g) gelap, dan karena adanya interaksi antara
Tanah 50,05 g 2,6 g sinar UV dengan gugus kromofor [10] dan
vitamin A memiliki gugus kromofor. Nilai
Hidroponik 49,77 g 3,68 g Rf yang dihasilkan yaitu terdapat dua
Identifikasi kandungan vitamin A bercak, pada Rf2 positif mengandung
kualitatif dilakukan dengan reaksi warna vitamin A karena nilai Rf2 mendekati Rf
dan KLT. standar Vitamin A, sedangkan pada Rf1
jauh dari Rf standar. Bayam hijau
Tabel 2. Reaksi Warna mengandung vitamin B kompleks dan nilai
Rf2 mendekati nilai Rf standar Vitamin B
Ekstra Pustak Ket
Awal Hasil kompleks yaitu 0,5[11]. Nilai Rf dipengaruhi
k a
oleh kejenuhan bejana, jumlah cuplikan
Biru yang digunakan, suhu dan reaksi-reaksi
tidak struktur kimia dari senyawa yang
Tanah Hijau +
Hijau manta dipisahkan.
kekuni kebiru Penetapan kandungan Vitamin A
p
ngan an dilakukan secara kuantitatif dengan
3
spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri Gambar 3. Kurva Panjang Gelombang
UV-Vis digunakan untuk penetapan Terhadap Absorbansi
kandungan karena hasil yang diperoleh
valid, mudah dikerjakan, dan waktu Dari kurva diatas dapat dilihat bahwa
pengerjaannya singkat. absorbansi tertinggi dihasilkan oleh panjang
Penetapan kandungan dilakukan yang gelombang 616 dengan absorbansi 0,584.
pertama yaitu pembuatan larutan blanko, Panjang gelombang ini ditentukan sebagai
pembuatan larutan blanko bertujuan untuk panjang gelombang maksimum.
membuat titik nol konsentrasi dari grafik Pembuatan kurva standar yang bertujuan
kalibrasi, larutan ini hanya berisi larutan untuk mengetahui hubungan antara
yang digunakan untuk membuat larutan konentrasi larutan dengan nilai
baku yaitu n-heksana. absorbansinya sehingga konsentrasi sampel
Penentuan panjang gelombang dapat diketahui. Hal peratama yang
maksimum. Panjang gelombang yang akan dilakukan adalah membuat konsentrasi
dipakai adalah 610, 612, 614, 616, 618, larutan seri baku vitamin A dengan
620, 622, 624, 626, 628 nm. Penentuan ditambahkan reagen SbCl3 bertujuan untuk
panjang gelombang maksimum bertujuan memberikan warna pada vitamin A
untuk mengetahui ketika absorbsi mencapai kemudian diukur absorbansinya pada
maksimum sehingga meningkatkan proses panjang gelombang 616 nm.
absorpsi larutan terhadap sinar.
Tabel 5. Data hasil absorbansi konsentrasi
Tabel 4. Data Absorbansi Panjang larutan baku
Gelombang No Konsentrasi Absorbansi
Panjang 1. 1% 0,549
No Absorbansi
Gelombang 2. 2% 0,574
1. 610 0,552 3. 3% 0,656
2. 612 0,562 4. 4% 0,673
3. 614 0,568 5. 5% 0,731
4. 616 0,584 6. 6% 0,783
5. 618 0,479 7. 7% 0,818
6. 620 0,472 8. 8% 0,885
7. 622 0,441 9. 9% 0,898
8. 624 0,437 10. 10% 0,915
9. 626 0,428
10. 628 0,417 Semakin besar konsentrasi larutan baku
maka semakin besar pula absorbansinya,
Dari data yang diperoleh kemudian dibuat hal ini sesuai dengan hukum Lambert –
kurva hubungan panjang gelombang Beer yaitu absorbansi sebanding dengan
terhadap absorbansi. tebal medium dan konsentrasi. Absorbansi
terbesar diperoleh dari konsentrasi 10%.
0.7 Dari data absorbansi konsentrasi larutan
616
0.6 seri baku dibuat kurva kalibrasi standar.
0.5
Absorbansi
0.4
0.3
0.2
0.1
0
605 610 615 620 625 630
Panjang Gelombang
4
1 keunggulan dibandingkan media tanam
tanah. Perbedaan kadar dapat juga terjadi
0.8 karena pada saat isolasi Vitamin A yang
Absorbansi
5
bayam hijau media tanam tanah yaitu 0,018 [7] Susanti A.D., Ardiana D., Gumelar G.,
mg/100 gram dan kandungan bayam hijau Dan Bening Y., 2012. Polaritas Pelarut
media tanam hidroponik yaitu 0,038 Sebagai Pertimbangan Dalam Pemilihan
mg/100 gram. Bayam hijau media tanam Pelarut Untuk Ekstraksi Minyak Bekatul
hidroponik lebih tinggi mengandung Varietas Ketan (Oriza sativa glatinosa)..
vitamin A dibandingkan dengan media [8] Purtarnto A.M. 2009. Metode
tanam tanah. Ekstraksi Cair-Cair Sebagai Alternatif
Untuk Pembersihan Lingkungan
V. Ucapan Terima Kaih Perairan Dari Limbah Cair Industri
Terimakasih kepada Allah SWT atas Kelapa Sawit.
segala nikmat yang telah diberikan. Orang [9] Departemen Kesehatan RI. 1979.
tua yang senantiasa mendo’akan. Dosen Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta
pembimbing I dan II yang telah : DepKes RI.
memberikan bimbingan dan memotivasi. [10] Yusuf F.M Dan Nurkhasanah. 2015.
Sahabat-sahabat dan rekan-rekan kelas E Evaluasi Kadar Kurkumin Dalam Jamu
atas bantuan, semangat, kebersamaan, dan Tradisional Kunir Asam Yang Dijual
kerjasamanya. Dipasar Kota Gede Bulan Februari
2015.
VI. Daftar Pustaka [11] Asra M.H., Mihaela F.M., Radulescu
[1] Daryono B.S., Maryanto S.D., Nissa S., C., Ilie M., Dan Magearu V. 2009. Tlc
Aristya G.R. 2016. Analisis Kandungan Applications On Separation And
Vitamin Pada Melon (Cucumis melo L.) Quantification Of Fat-Soluble Vitamins.
Kultivar Melodi Gama I Dan Melon
Komersial.
[2] Pratiwi Y.S. 2013. Kekurangan
Vitamin A (KVA) Dan Infeksi.
[3] Kirani V.W. 2011. Pertumbuhan Dan
Hasil Tiga Variates Bayam (Amaranthus
Sp.) Pada Berbagai Macam Media
Tanam Secara Hidroponik. Yogyakarta :
Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”..
[4] Wachjar A Dan Anggayuhlin R. 2013.
Peningkatan Produktivitas Dari Efisiensi
Konsumsi Air Tanaman Bayam
(Amaranthus tricolor L.) Pada Teknik
Hidroponik Melalui Pengaturan Populasi
Tanah.
[5] Affifah I.M.N. 2015. Perbedaan
Ekstraksi Soxhletasi Dan Refluks
Terhadap Kandungan Vitamin A Pada
Wortel (Daucus carota L.) Secara
Spektrofotometri Uv-Vis. Tegal:
Politeknik Harapan Bersama
[6] Putri A. 2017. Penetapan Kadar
Vitamin C Dari Selai Kulit Pisang
Ambon (Musa paradisiaca L.) Dengan
Penambahan Buah Kersen (Muntingia
calabura) Daun Buah Strawberry
(Fragaria ananassa duchessne) Dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Tegal
: Politeknik Harapan Bersama.