Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI FLAVONOID PADA FRAKSI n-HEKSANA DAUN BAYAM

DURI (Amaranthus spinosus)

DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH:

RATIH INDRIANI

NIM.01.017.018

AKADEMI KESEHATAN ARGA HUSADA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

PARE

2019
a

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Kesehatan merupakan hal yang terpenting bagi semua kehidupan
makhluk hidup. Sebuah kebutuhan utama dan setiap manusia berhak memiliki
kesehatan. Banyak hal yang telah dilakukan masyarakat untuk upaya
meningkatkan derajat kesehatan dengan metode dan cara yang berbeda di tiap
daerah di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan cara tradisional yaitu dengan memanfaatkan flora atau fauna
yang ada disekitar kita apalagi dengan kekayaan Indonesia yang sangat
berlimpah.
Indonesia dengan kekayaan hayati yang dimiliki meliputi lebih dari
30000 spesies tanaman tingkat tinggi,hingga saat ini tercatat 7000 spesies
telah diketahui khasiatnya namun kurang dari 300 tanaman yang digunakan
sebagai bahan baku industry farmasi secara reguler. WHO pda tahun 2008
mencatat bahwa 68% penduduk dunia masih mengantungkan system
pengobatan tradisional yang mayoritas melbatkan tumbuhan untuk
menyembuhkan penyakit dan lebih dari 80% penduduk dunia menggunakan
obat herbal untuk mendukung kesehatan mereka (Saifuddin, dkk.,2011)l
Dengan banyaknya jenis tumbuhan yang ada,masyarakat sering
memanfaatkan berdasarkan pengalaman empiris turun menurun dari nenek
moyang seperti memanfaatkan daun katuk untuk menambah produksi
asi,selain daun katuk masyarakat juga memanfaatkan daun bayam untuk
dikonsumsi agar produksi asi bertambah.
Daun bayam memiliki banyak jenis diantranya adalah bayam
duri,bayam hijau dan bayam merah yang banyak ditemkan di pekarangan atau
perkebunan masyarakat,apalagi saat musim hujan tiba daun bayam akan
tumbuh subur. Daun bayam duri yang masyarakat gunakan ternyata memiliki
banyak khasiat diantaranya untuk radang saluran pernafasan, menambah
produksi asi, bisul , dientri, keputihan
Dari beberapa khasiat diatas menunjukan adanya kandungan fitokimia
yang ada dalam daun bayam duri sangat beragam, tanaman bayam duri
mengandung zat spinasterol,amarantin, rutin,hentriakotan, tannin,kalium
nitrat, garam fosfat, zat besi, vitamin A,vitamin K, vitamin C, dan vtain B16,
asam fenol,flavonoid dan saponin. ( Fitmawati dkk,2017)
Flavonoid dapat ditemukan di semua bagian dari tanaman bayam
ini.aktivitas senyawa flavonoid pada bayam duri ini adalah untuk antioksidan,
Tanaman bayam duri ini mudah tumbuh di dataran rendah sn karena
populasi sampel sangat mudah untuk dijumpan karena populasi sampel sangat
mudah untuk dijumpan.ediri, Jawa Timur. Dari tempat ini nanti sampel bayam
duri diambil untuk dijadikan penelitian karena populasi sampel sangat mudah
untuk dijumpai.
Simplisia yang didapat dari Plosoklaten,Kediri dilakukan ekstraksi
dengan metode maserasi yang dilakukan selama 5 hari dan dilakukan
pengadukan setiap hari, kemudian disaring dan dipekatkan bertujuan untuk
memisahkan suatu menyawa metabolit sekunder dalam daun bayam duri.
Fraksinasi adalah proses pemisahan suatu kuantitas talah untuk
memisahkan suatu mntu dari campuran dan dibagi mmenjadi beberapa jumlah
kecil (fraksi) komposi perubahan. Tujuan fraksinasi adalah untuk memisahkan
suatu metabolit sekunder.proses fraksinasi mengunakan corong pisah. Ekstrak
yang sudah terpurifikasi kemudian ditliti dengan menggunakan metode
kromatografi lapis tipis (KLT)
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah yang metode kromatografi
paling sederhana yang banyak digunakan. Peralatan dan bahan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pemisahan dan analisis sampel dengan
metode KLT cukup sederhana yaitu sebuah bejana tertutup (chamber) yang
berisi pelarut dan lempeng KLT.
Keuntungan utama metode analisis kromatografi lapis tipis adalah
analisis beberapa sampel dapat dilakukan secara simultan dengan
menggunakan fase gerak dalam jumlah kecil sehingga lebih hemat waktu dan
biaya analisis serta lebih ramah lingkungan. Teknik pemisahannya sederhana
dengan peralatan yang minimal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan maka rumusan
masalah yang akan dijawab melalui penelitian kali ini adalah “ Apakah
ada kandungan Flavonoid fraksi n-heksana daun bayam duri
(amaranthus spinosus) dengan metode kromatografi lapis tipis?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini berfungsi untuk mengidentifikasi adanya kandungan
Flavonoid fraksi n-heksana daun bayam duri (amaranthus spinosus)
dengan metode kromatografi lapis tipis.
1.4 MANFAAT PENELITIAN \
1. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan tentang
pemanfaatan daun bayam duri
2. Bagi Akademi
Dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk referensi ilmu
pengetahuan dan menjadi pertimbangan untuk penjelasan tambahan
mata kuliah dan penelitian selajutnya

Anda mungkin juga menyukai