Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN

(Job Order Costing)

Oleh :
Priani
NPM : 1222130003

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PANCASILA
2023
A. Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Pesananan
Dalam sistem perhitungan biaya berdassrkan pesanan (Job Order Costing atau job costing),
biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan
adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk
mengisi kembali suatu item persediaan.
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang
dapat berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara
simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung.
Tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Sebagai akibatnya
perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat dipandang dalam tiga bagian yang saling
berhubungan. Akuntansi memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan
baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke overhead.
Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubunganbdengab beban gaji.
Membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja tidak
langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasikan biaya overhead, memelihara
catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap pesanan.
Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipr ayat jurnal
akuntansi, satu untuk setiap item berikut :
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja langsung
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja langsung
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk

B. Akuntansi untuk bahan baku


Akun persediaan di buku besar untuk perlengkapan, bahan baku langsung, dan bahan
baku tidak langsung bisa saja terpisah. Praktik yang umum adalah menggunakan satu
akun buku besar berjudul bahan baku.
a. Pembelian Bahan Baku
Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku adalah sama dengan akuntansi
untuk bahan baku menggunakan sistem persediaan perpetual. Saat bahan baku
diterima, akun bahan baku didebit (sedangkan pada sistem persediaan
periodik, yang didebit adalah akun pembelian)
Contoh :
Rayburn Company menerima pengiriman senilai $25.000 untuk bahan baku
yang dibeli pada tanggal 5 Januari. Ayat jurnalnya adalah :
Bahan Baku
Utang Usaha
Kuantitas dan harga per unit dari setiap pembelian dicatat dalam kartu catatan
bahan baku. Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan baku. Kartu-kartu
tersebut berfungsi sebagai catatan persediaan perpertual dan merupakan buku
pembantu yang mendukung akun bahan baku.

b. Penggunaaan bahan baku


Bahan baku langsung untuk suatu pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan
bukti permintaan bahan baku (material requisitions). Dokumen ini dibuat oleh
petugas yang menyusun jadwal produksi atau personel lain dan berisi
spesifikasi mengenai nomor pesanan, tipe, serta jumlah bahan baku yang
diperlukan.
Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik di pertanggungjawabkan
sebagai transfer biaya dari bahan baku ke barang dalm proses. Sering kali hal
ini dilakukan dalam bentuk ikhtisar di akhir periode.
Contoh :
Total bahan haku langsung yang diminta selama bulan Januari di Rayburn
Company adalah sebesar $31.000, terdiri atas:
$2.510 = pesanan No. 5574
$24.070= Pesanan No. 5575
$4.420 = Pesanan No. 5576
Jurnal Ikhtisar :
Barang dalam Proses
Bahan Baku
Satu salinan dari setiap bukti permintaan bahan baku dikirimkan ke
departemen biaya, di mana semua salinan bukti permuntaan bahan baku
diurutkan berdasarkan nomor pesanan dan dicatat, setiap hari atau setiap
minggu, ke bagian baham baku dari kartu biaya pesanan.
Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku
tidak langsung maupun perlengkapan. Jika tidak digunakan di pabrik,
perlengkapan yang dipakai dibebankan ke akun beban prmasaran atau
administrasi. Jika tidak digunakan di pabrik, maka perlengkapan atau bahan
baku tidak langsung tersebut dibebankan ke akun pengendali Overhead pabrik.
Contoh :
Perlengkapan senilai $6.000 dikeluarkan dari gudang selama bulan januari di
Rayburn Company. Rayburn Company mencatat permintaan bahan baku ini
menggunakan ayat jurnal bulanan:
Pengendali Overhead
Bahan baku
Rincian dari biaya overhead diposting ke akun pembantu overhead, yang bisa
berupa kertas kerja yang disebut kerja analisis overhead pabrik (Factory
overhead analysist sheet).
C. Akuntansi Untuk Tenaga kerja
Untuk mengidentifikasikan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, setiap
karyawan membuat satu atau lebih kartu jam kerja karyawan setiap hari. Setiap kartu
jam kerja karyawan merupakan dokumen yang mrnunjukkan waktu yang dihabiskan
oleh seorang pekerja untuk suatu pesanan tertentu (tenaga kerja langsung) atau untuk
tugas-tugas lain (tenaga kerja tidak langsung). Kartu jam kerja biasanya dihitung
biayanya dan diikhtisarkan secara periodik, dan jumlah jam kerja setiap karyawan
yang tertera di kartu jam kerja dicocokkan dengan jumlah jam kerja menurut kartu
absen.
a. Biaya Tenaga Kerja
Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk gaji dan pembayaran
lainnya dijurnal dan diposting ke buku besar. Tanpa mempedulikan jumlah
kewajiban yang dicatat, lawannya adalah debit ke beban gaji, dimana biaya
tenaga kerja diakumulasikan sementara sampai didistribusikan ke akun-akun
biaya, biasanya di akhir bulan.
Umum untuk membayar sebagian karyawan secara bulanan dan sebgian
karyawan lainnya lebih sering lagi. Hal ini berarti mencatat beban gaji
beberapa kali dalam satu bulan selain satu jurnal akrual di akhir bulan. Contoh
:
Asumsikan Rayburn Company membayar pekerja pabrik hanya satu kali
setiap bulan. Beban gaji pabrik sebesar $31.000 dihitung dan dicatat pada
tanggal 31 Januari dan akan dibayar di awal bulan Februari. Jurnalnya sebagai
berikut :
Beban Gaji
Beban Gaji yang masih harus dibayar
b. Biaya Tenaga kerja yang Didistribusikan
Kebanyakan perusahaan mendistribusikan biaya tenaga kerjanya secara
bulanan: kartu jam kerja karyawan diurutkan berdasarkan pesanan, datanya
dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan, dan dicatat menggunakan ayat
jurnal umum dalam bentuk ikhtisar. Contoh:
Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung diraibun kompeni untuk bulan
Januari totalnya adalah sebesar $1.568 untuk pesanan No. 5574, $22.832
untuk pesananvNo. 5575 dan $2.600 untuk pesanan No. 5576. Tenaga kerja
tidak langsung totalnya adalah sebesar $4.000. Rayburn Company mencatat
baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung menggunakan ayat jurnal
bulanan :
Barang dalam Proses
Beban Gaji
Pengendali Overhead
Beban Gaji
Jurnal-jurnal tersebut menyebabkan saldo beban gaji menjadi nol dan
memberhentikan tenaga kerja langsung maupun tidak langsung ke akun biaya
yang sesuai.
D. Akuntansi Untuk Biaya Overhead
Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke
pesanan tetapi terjadi dalam proses produksi. Kurangnya penelusuran langsung
menyebabkan akuntansi untuk biaya overhead menjadi sangat berbeda. Hal ini
disebabkan terutama karena pesanan yang dimainkan oleh bukti permintaan bahan
baku dan kartu jam kerja tenaga kerja langsung tidak terdapat pesanan dalam
akuntansi untuk biaya overhead. Oleh karena itu biaya overhead di akumulasikan
tanpa mengacu ke pesanan tertentu dan total biaya overhead kemudian dialokasikan
ke Semua pesanan.
a. Biaya overhead aktual
Rayburn company menghitung penyusutan pabrik sebesar $4.929 dan asuransi
pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $516 untuk bulan tersebut. Ayat-ayat
jurnal untuk biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut :
Pengendali Overhead
Akumulasi penyusutan Mesin

Pengendali Overhead
Asuransi dibayar dimuka
Hanya 4 biaya overhead yang telah diilustrasikan : bahan baku tidak langsung,
tenaga kerja tidak langsung, penyusutan mesin, dan asuransi. Salah satu
kategori seperti tenaga kerja tidak langsung dibagi-bagi menjadi banyak
bagian seperti penanganan bahan baku, kebersihan, pengiriman, inspeksi, dan
lain-lain
Masing-masing dengan catatan pembantu yang terpisah. Ada banyak lagi
biaya overhead seperti pajak properti, sewa, asuransi bangunan, penyusutan
bangunan, biaya pensiun, asuransi kesehatan, tunjangan cuti, listrik dan air,
serta pembelian jasa seperti keamanan dan perbaikan. Dalam setiap kasus,
akun pengendali overhead pabrik di debit dengan rincian buku pembantu yang
dicatat, dan kreditnya ke akun aset yang sesuai.
b. Estimasi Biaya Overhead yang Dialokasikan
Biaya utama dari suatu pesanan ditentukan dari bukti permintaan bahan baku
dan kartu jam kerja. Beberapa biaya overhead seperti sewa dan asuransi
bersifat tetap tanpa mempedulikan jumlah produksi. Beda dengan listrik dan
pelumas akan bervariasi dengan kuantitas produksi.
Dasar alokasi overhead (Overhead Allocatiob base) adalah aktivitas yang
berkaitan dengan biaya dialokasikan yaitu aktivitas tampaknya yg paling
memicu

Anda mungkin juga menyukai