Anda di halaman 1dari 8

Bab 5

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan


(Job Order Costing)

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya
produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah
output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk
mengisi kembali suatu item persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses, dimana biaya diakumulasikan untuk suatu operasi atau subdivisi dari
suatu perusahaan, seperti departemen.

Agar perhitungan job costing menjadi efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan
secara terpisah. Misalnya, jika suatu percetakan secara simultan mempersiapkan pesanan
untuk label, kertas kado berwarna, dan gambar tempel, maka selain pesanan tersebut dapat
dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan fisiknya, biaya per unit dari pesanan-pesanan
tersebut juga berbeda, sehingga perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan. Rincian
mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang dapat
berbentuk kertas atau elektronik.

Gambar 5-1. Kartu Biaya Pesanan untuk Pabrik yang Tidak Terdepartementalisasi
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan delapan tipe ayat jurnal akuntansi,
yaitu:
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk

Gambar 5-2 Akun Barang dalam Proses, Barang Jadi, dan Harga Pokok Penjualan dari
Rayburn Company

Akuntansi untuk bahan baku

Pembelian bahan baku

Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku adalah sama dengan akuntansi untuksistem
persediaan perpetual. Saat bahan baku diterima, akun bahan baku didebit (sedangkan pada
sistem persediaan periodik, akun yang didebit adalah pembelian). Contoh: Rayburn Company
menerima pengiriman senilai $25.000 untuk bahan baku yang dibeli pada tanggal 5 januari.
Berikut ayat jurnalnya:

Bahan Baku $25.000


Utang Usaha $25.000
Gambar 5-3 Bahan Baku yang Dibeli dan Digunakan

Penggunaan Bahan Baku

Bahan baku langsung untuk suatu pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti
permintaan bahan baku (materials requisition). Total bahan baku langsung yang diminta
selama bulan januari di Rayburn Company sebesar $31.000, terdiri atas $2.510 untuk pesanan
No.5574, $24.070 untuk No.5575, dan $4.420 untuk No.5576. Jurnal Ikhtisarnya adalah:

Barang dalam Proses $31.000


Persediaan Bahan Baku $31.000

Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku tidak
langsung maupun perlengkapan. Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang
dibebankan ke akun beban pemasaran dan administrasi. Jika digunakan di pabrik, maka
perlengkapan dan bahan baku tidak langsung dibebankan ke akun Pengendali Overhead
pabrik. Contoh: perlengkapan senilai $6.000 dikeluarkan dari gudang selama bulan januari di
Rayburn Company. Rayburn Company mencatata permintaan bahan baku ini dengan ayat
jurnal:

Pengendali Overhead pabrik $6.000


Persediaan Bahan Baku $6.000

Akuntansi untuk Tenaga Kerja

Untuk mengindentifikasikan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, setiap
karyawan membuat satu atau lebih kartu jam kerja karyawan setiap hari.
Biaya tenaga kerja yang terjadi

Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk gaji dan pembayaran lainnya dijurnal
dan diposting ke buku besar. Asumsikan, Rayburn Company membayar pekerja pabrik hanya
satu kali setiap bulan. Beban gaji pabrik sebesar $31.000 dihitung dan di catat pada 31 januari
(dan akan di bayar pada awal bulan februari). Ayat Jurnal umunya adalah:

Beban Gaji $31.000


Beban Gaji yang Masih Harus Dibayar $31.000

Biaya Tenaga Kerja yang Didistribusikan

Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung di Rayburn Company untuk bulan Januari
totalnya sebesar $1.568 untuk pesanan No.5574, $22.832 untuk pesanan No.5575 dan $2.600
untuk pesanan No.5576. Tenaga kerja tidak langsung totalnya sebesar $4.000. Ayat jurnalnya
adalah:

Barang dalam proses $27.000


Beban Gaji $27.000

Pengendali Overhead $4.000


Beban Gaji $4.000

Gambar 5-4 Biaya Bahan Baku

Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Aktual

Beberapa biaya overhead pabrik aktual, seperti bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja
tidak langsung, dicatat pada saat terjadinya atau melalui ayat jurnal periodik. Lainnya, seperti
penyusutan dan asuransi jatuh tempo, dicatat hanya melalui ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat di akhir periode akuntansi. Rayburn Company menghitung penyusutan pabrik sebesar
$4.929 dan asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $516.

Pengendali Overhead Pabrik $4.979


Akumulasi Penyusutan-Mesin $4.979

Pengendali Overhead Pabrik $516


Asuransi Dibayar Di Muka $516

Estimasi Biaya Overhead Pabrik yang Dialokasikan

Biaya utama dari suatu pesanan ditentukan dari bukti permintaan bahan baku dan kartu jam
kerja. Menentukan jumlah overhead yang akan dibebankan adalah lebih sulit. Untuk
mengatasinya, semua biaya overhead didistribusikan ke semua pesanan. Jumlah yang
dibebankan adalah sesuai dengan proporsi dari suatu aktivitas-seperti penggunaan tenaga
kerja langsung, penggunaan mesin, waktu proses, penggunaan bahan baku, atau kombinasi
dari dua atau lebih aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi
overhead. Tarif ini dikalikan dengan jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh suatu
pesanan, dan hasilnya adalah beban overhead untuk pesanan tersebut. Total overhead dibagi
dengan total dasar alokasi, dan rasio yang dihasilkan disebut tarif overhead. Misalnya, jika
tarif overhead pabrik adalah $5 per jam mesin dan suatu pesanan tertentu menggunakan 100
jam mesin, maka biaya overhead pabrik sebesar $500 akan dibebankan ke pesanan tersebut.

Beberapa biaya overhead tidak akan diukur sampai akhir tahun, lama setelah banyak
pesanaan diselesaikan. Oleh karena itu, overhead actual tidak dapat dibebankan ke pesanan
secara tepat waktu, sehingga diperlukan estimasi. Untuk memungkinkan pembebanan
overhead secara tepat waktu, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumya (predetermined
overhead rate) digunakan, yang merupakan rasio dari estimasi total overhead terhadap
estimasi total dasar alokasi overhead.

Rayburn Company telah menentukan bahwa hubungan yang paling kuat adalah antara
jam mesin dengan overhead pabrik, dan kedua ukuran tersebut masing-masing diperkirakan
jumlahnya sebesar 7.500 dan $300.000, untuk tahun itu. Tarif biaya overhead pabrik yang
ditentukan di muka sebesar $40 per jam mesin ($300.000 : 7.500 jam mesin). Jumlah
overhead yang dibebankan ke suatu pesanan disebut overhead dibebankan (applied
overhead), ditentukan dengan cara mengalikan $40 dengan jumlah mesin yang digunakan
untuk pesanan tersebut. Oleh karena catatan mesin Rayburn menunjukkan total 29,4 jam
mesin untuk Pesanan No. 5574, maka overhead dibebankan sebesar $1,176 (29,4x$40)
dicatat dalam kartu biaya pesanan.

Selain 29,4 jam mesin untuk pesanan No.5574, catatan mesin Rayburn Company
menunjukkan 250,6 jam mesin untuk pesanan No.5575 dan 50 jam mesin untuk pesanan
No.5576, sehingga totalnya 330 jam mesin digunakan di bulan Januari. Oleh karena itu
overhead pabrik dibebankan sebesar Rp 13.200 ($ 40 x 330 jam) ke dalam barang dalam
proses. Ayat jurnalnya:

Barang dalam proses $13.200


Overhead pabrik dibebankan $13.20

Asumsikan, Rayburn Company menutup overhead pabrik dibebankan setiap bulan. Jika
ayat jurnal sebelumnya sebesar $13.200 merupakan satu-satunya pembebanan overhead di
bulan itu, ayat jurnal penutupnya adalah:

Overhead Pabrik Dibebankan $13.200


Pengendali Overhead Pabrik $13.200

Saldo debit sebesar Rp 2.245 di pengendali overhead pabrik mengindikasikan overhead


pabrik yang terjadi melebihi jumlah overhead pabrik yang dibebankan, sehingga dapat
disimpulkan overhead pabrik yang dibebankan terlalu rendah sebesar Rp 2.245. Jika saldonya
di akhir tahun kecil, biasanya saldo tersebut ditransfer ke HPP di akhir tahun.

Harga Pokok Penjualan $2.245


Pengendali Overhead Pabrik $2.245

Akuntansi untuk Barang Jadi dan Produk yang Dijual


Saat pesanan diselesaikan, kartu biaya pesanannya dipindahkan dari kategori dalam proses
ke pekerjaan yang sudah selesai. Asumsikan, Rayburn Company menyelesaikan
Pesanan No. 5574 dan Pesanan No. 5575 selama bulan Januari sebesar $ 5.254
(ditunjukkan di Gambar 5-1) dan $ 56.926, masing- masing. Total untuk Pesanan No.
5574 dihitung pada biaya kartu biaya pesanan yang diilustrasikan di Gambar 5-1.
Total sebesar $ 56.929 untuk Pesanan No. 5575 merupakan penjumlahan dari $
24.070 bahan baku, $ 22.832 tenaga kerja langsung, dan $ 10.024 overhead yang
dibebankan ke Pesanan No. 5575 dalam ayat jurnal yang diilustrasikan di Gambar
5-4, dan Gambar 5-5.

Piutang Usaha $7.860


Penjualan $7.860

Harga Pokok Penjualan $5.254


Barang dalam Proses $5.254
Gambar 5-5. Overhead Aktual yang Terjadi dan Estimasi Overhead Dibebankan

Pesanan No.5575 ditransfer ke barang jadi untuk mengisi persediaan, dan ayat jurnal
yang mencatat transfer tersebut dibuat di akhir bulan sebagai berikut:

Barang Jadi $56.926


Barang Dalam Proses $56.926

Pada tanggal 27 Januari, Rayburn Company mengirimkan barang jadi senilai $52.300
yang terdiri atas sebagian dari Pesanan No. 5575 dan sebagian dari berbagai pesanan yang
telah diselesaikan di tahun sebelumnya. Harga jualnya adalah sebesar $70.000, dan ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut:

Piutang Usaha $70.000


Penjualan $70.000

Harga Pokok Penjualan $52.300


Barang Jadi $52.300

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Perusahaan Jasa

Dalam bisnis jasa, ketika pesanan berbeda satu dengan yang lainnya dan informasi
biaya diinginkan untuk setiap pesanan individual, beberapa variasi dari perhitungan biaya
berdasarkan pesanan digunakan. Dalam bisnis ini biaya tenaga kerja lebih besar dari biaya-
biaya lainnya, sehingga tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya biasanya dihitung
berdasarkan biaya tenaga kerja langsung. Dalam bisnis jasa profesional, ada banyak biaya
yang dapat ditelusuri secara langsung selain tenaga kerja. Contohnya adalah biaya perjalanan,
hiburan, telepon dan biaya-biaya yang disubkontraktorkan.

A. Keuntungan Menggunakan Job Order Costing Method


1. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi prestasi historis dari
bagian-bagian operasi, product lines, departemen fungsional dan staf manajemen
dalam organisasi.
2. Tepat, lengkap, historis, sederhana dan mampu diperbandingkan. Ketepatan
dihasilkan karena direct cost diidentifikasikan pada masing-masing order.
3. Kemampuan untuk mengendalikan operasi berjalan dengan mendeteksi dan
menganalisa penyimpangan-penyimpangan atas kecenderungan historis dalam pola
biaya.
4. Penambahan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
di masa yang akan datang dalam organisasi.

B. Kekurangan Menggunakan Job Order Costing Method


Timbulnya pemborosan yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan atau kelompok
pesanan dibebankan dalam job cost-nya, pemborosan ini tidak dipisahkan sehingga tidak
memungkinkan suatu perbandingan dengan biaya-biaya yang seharusnya terjadi.

Anda mungkin juga menyukai