Anda di halaman 1dari 5

Teks Drama Bawang Merah Bawang Putih (parodi)

Bawang Merah Bawang Putih


Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang memiliki seorang putri yang sangat cantik, baik hati,
tidak sombong dan rajin menabung yang bernama Bawang Putih. Ayahnya seorang pedagang
kaya raya yang sering berpergian ke kota. Mereka memiliki tetangga seorang janda yang
mempunyai anak bernama Bawang Merah.
Suatu hari..
Ayah : “Bu, besok saya akan pergi ke kota untuk berdagang selama beberapa hari.”
Ibu b. putih : “Apa ?! pergi ke kota lagi ?”
Ayah : “I..iya bu.. tidak akan lama ko..”
Ibu b. putih : “Aaah Ayah ini bagaimana sih, baru 2 hari pulang sekarang sudah mau pergi
lagi. Kalau ada apa-apa dengan Ibu dan Bawang Putih gimana cobaa..?”
Ayah : “Iya kan Ibu masih bisa WhatsApp an sama Ayah, nanti juga Ayah bakal sering-
sering nelpon ko.”
Ibu b. putih: “Aku ga punya puulsaaaaaa…”
Ayah : “Aduuh ibu ini, ya sudah nanti Ibu beli pulsa dulu aja, nanti uangnya Ayah kasih.”
Ibu b. putih : “Kalo counternya tutup gimana ?”
Ayah : “Ga mungkin Bu, pasti counternya buka”
Ibu b. putih : “Kalo tiba-tiba yang jual pulsanya mencret-mencret terus struk terus mati
gimana ?”
Ayah : “Haduuh Ibu ini ada-adaa saja, Ayah tau, Ibu cuman nyari-nyari alasan saja kan biar
Ayah ga pergi ? Tenang saja Bu, Ayah hanya pergi tuk sementaraa, bukan tuk
meninggalkanmu selamanya…” (nyanyi)
Ibu b. putih: “Hhhm baiklah kalau Ayah memang harus pergi.”
Ayah : “Naah gitu dong Bu, nanti Ayah bakalan sering-sering telepon Ibu ko.”
Ibu b. putih : “Tapi..Tapi kalau misalnya nanti ga ada sinyal gimanaa ? jarak dari sini ke kota
kan jauuh banget Yahh.”
Ayah : “Ya sudah ! Nih sekarang Ibu beli pulsa sekalian beli sinyalnya !”
Keesokan harinya..
Ayah : “Bu, Bawang Putih, Ayah pergi dulu yaa jaga diri kalian baik -baik. Bawang putih
kamu jaga Ibu kamu ya, jangan jualan di shopee aja. Ibu juga jagain anak kita ya, jangan
sibuk jual-jualin kerudung sama bahan.
Ibu b. putih : siap yah, hati-hati yaa nanti pulang bawa uang banyaak.
Tiga hari setelah kepergian ayah Bawang putih seorang pangeran beserta pengawalnya
datang untuk mengumumkan sebuah sayembara.
Hadi : “waaaah banyak sekali wanita cantik di desa ini! Nanti mau aku deketin ah siapa tau
nemu jodoh disini”
Pangeran : “Heeeh kamu ini, (sambil memukul pelan lengan hadi) yang lagi nyari jodoh kan
saya kenapa malah jadi kamu”
Hadi : “Ooh iya maaf pangeran, kebiasaan hehe. Baiklah kita langsung pada intinya.
Kedatangan kami berdua disini adalah untuk mencari seoarang gadis yang berhati mulia yang
dapat mengangkat batu ini, dan barang siapa yang dapat mengangkat batu ini maka dia akan
menjadi istri saya.”
Pangeran : “Heh ! istri saya !?”
Hadi : “Oh iya maaf pangeran salah, maksudnya istri pangeran. Menjadi istri pangeran sangat
banyak sekali keuntungannya, salah satunya adalah anda bisa keliling dunia dengan menaiki
kuda-kuda terlatih milik istana kerajaan. Dan juga pangeran sendiri, memiliki lima kelebihan!
1. Pangeran orangnya baik hati, rajin menabung dan tidak sombong seperti saya.
2. Sudah jelas sekali kalian lihat bahwa pangeran adalah seorang laki-laki yang sangat
tampan seperti saya.
Pangeran : “Heh kenapa semuanya seperti kamu ?”
Hadi : “Karena faktanya memang begitu.”
Pangeran : “Aaah sudah-sudah cepat lanjutkan pengumumannya!”
Hadi : “Baiklah pangeran..
Sayembara akan diadakan 1 minggu lagi, dan kalian semua para gadis cantik diharapkan
bersiap-siap”
- setelah pangeran dan pengawal mengumumkan sayembara, mereka kembali ke
istana.
di pekarangan rumah bawang putih dan para warga……..
Bawang merah : “buk.. nanti aku pasti memenagkan sayembara itu, pasti aku bisa jadi istri
pangaeran dan kita bisa jadi orang kaya bu..!
Ibu b. merah: “pastinya ituuu, kamu kan cantik, badanmu bagus, siapa yang bisa menandingi
kecantikan anakkuu ini”
Ibu Bawang putih : “halah, jangan miimpi kalian, pangeran pasti meilih siputih anakku yang
sudah jelas lebih cantik lebih baik, rajin menabung dan tidak sombong seperti kamu”
Ibu bawang mearh : “ heh, jangan sembaranga bicara kamu, anakku jauh elbih cantik
ketimbang anakmu, lagian pangeran lebih cocok sama anakku darpada anakmu yang memble
itu”
Bawang merah : “iya betul itu, bawang putih gak akan dipilih deh sma pangeran, kan mereka
nggak se level”
Ibu Bawang putih : “mending kalian ngaca deh, pangeran lebih se level sama anakku si
putih”
bawnag putih: “buk, sudah bbiarkan saja merekea, mending kita masuk dan bersiap-siap
untuk sayembara, mereka gak penting-pnting amat nutuk diladeni.”
Ibu b merah: “heeh. mau kemana kalian?, saya belum selesai bicara. Dasar gatau diri”

Bawang putih mengajak ibunya masuk da meninggakan bawang merah dan ibunya
ynag masih ingin mendebat.
- 6 HARI KEMUDIAN
sayembarapun dilaksanakan. Satu persatu gadis di desa itu mengangkat batu itu
tetapi tidak ada yang dapat dapat mengangkatnya. Dan pada akhirnya tiba giliran Bawang
Merah yang mengangkat batu itu.
Bawang Merah : “Lihat saya pasti bisa mengangkatnya.”
Tetapi hasilnya batu tersebut tidak dapat di angkat oleh Bawang Merah.
Bawang Merah : “Aduuh susah banget sih !”
Ibu b. merah : “haah dasar anak bodoh ! sini ibu bantu.”
Hadi : “Heh tidak oleh dibantu ! itu pelanggaran namanya.”
Bawang Merah : “Aaah diam kamu ! aduh susah banget sih ini.”
Hadi : “Waah rusuh nih rusuh !! pangeran ! cepat panggil security !”
Pangeran : “Apa ?! kamu berani menyuruh pangeran ?!”
Hadi : “A..ampun pangeran, sudah kalian berdua cepat pergi darisini !”
Pangeran : “Hey pengawal. inikah gadis terakhir di desa ini ?”

Tiba-tiba datanglah bawang putih bersama ibunya


Bawang Putih : “Tidak, akulah gadis terakhir di desa ini.”
Bawang Merah : “Heh Bawang Putih ! ngapain kamu disini !!”
Pangeran : “Diam kamu !!”
Bawang Merah : “Aaaah Ibuuu, dia marah-marahin aku.”
pangeran hanya memandang sinis ke arah bawang merah dan ibunya.

Pangeran : “Hai gadis cantik bolehkah aku meramalmu?”


Bawang putih: “Tentu pangeran”
Pangeran : “saya sudah bisa meramal bahwa di telapak kakimu itu ada surga buat anak-anak
kita nanti.”
Hadi : “Aduh pangeraaan, ini kapan dimulai sayembaranya ?”
Bawang Putih : “Iya nih pangeran banyak ngegembel.”
Pangeran : “Ngegombal putriku.. baiklah silahkan kamu angkat batu itu.”
Bawang Putih pun mengangkat batu itu dan ternyata batu itu terangkat olehnya. Melihat itu
semua yang hadir disitu termasuk Bawang Merah dan ibunya tercengang.
Pangeran : “Tuh kaaan, saya sudah yakin bahwa kamu pasti bisa mengangkat batu itu.
baiklah, besok kita akan menikah. Jadi, siapa namamu ?”
Bawang Putih : “Bawang Putih pangeran..”
Ibu Bawang Merah : “Tidak bisa !! Pangeran tidak bisa menikah dengan dia ! dia tidak pantas
menjadi istri pangeran ! yang pantas menjadi istri pangeran adalah anakku, Bawang Merah !”
Pangeran : “Tidak ! Batu tersebut telah memilih Bawang Putih untuk menjadi istriku.”
Bawang Merah : “Batu itu telah berbohong !”
Ibu bawang putih tiba-tiba menyela
Ibu b. putih: “kalian berdua pasti iri yaaaa karna gagal jadi orang kaya”
Ibu b. merah: “heh kalian pasti curang saya yakin itu”
Bawang merah: “benar mereka pasti curang”
Ibu b. putih :”Enak aja, anak saya itu memang cocok dan berjodoh sama pangeran makannya
dia bisa mengangkat batu itu”
Ibu b. merah:”Tidak pasti kalian berdua pakek guna-guna kan!”
Bawang merah:” Bener tuh makannya si bawang putih jelek itu bisa berhasil”
Pangeran : “Diam kalian berdua ! kalau kau ingin menikah denganku, bawa sejuta bawang
untukku!”
Ibu Bawang Merah : “Itu hal yang mustahil, kami tidak punya uang sebanyak itu untuk
membeli bawang !”
Pangeran : “Kalau begitu cepat pergi darisini !!”
Akhirnya Bawang Merah dan Ibunya pergi.
Tiba-tiba pangeran sudah berlutut didepan bawang putih dengan memegang setangkai
bunga mawar
Pangeran : “It’s a beautiful night, we looking for something dumb to do, hey baby I think I
wanna marry you… Putri, maukah kamu menikah denganku ?.”
Bawang Putih : “Dengan senang hati pangeran..”
Pangeran: “ wahai rakyatku semua, besok datanglah kalian ke istana untuk menyaksikan
pertunanganku dengan bawang putih secara resmi”
Setelah itu Bawang putih beserta keluarganya diboyong menuju istana untuk
melangsungkan pesta pertunangan.
Pesta pertunanganpun dilakukan dengan meriah !
(pesta pertunangan)

Akhirnya Bawang Putih menikah dengan pangeran dan mereka pun hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai