Anda di halaman 1dari 5

Silaturrahim

(Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai'aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżilqurbā wal-yatāmā


wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā
malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā)

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.


Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karibkerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri." (QS An-Nisa: 36)
Keutamaan Menjaga Silaturahmi dalam Islam
1. Pertama, keutamaan dari silaturahmi ini adalah bisa menjadikan manusia sebagai
makhluk yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Cara menyambung silaturahmi yang baik
meskipun orang tersebut sudah memutuskan tali silaturahmi maka hal tersebut sangat
disukai oleh Allah SWT. Akhlak terpuji salah satunya adalah mampu menyambung
silaturahmi yang bahkan sudah terputus. Hal ini juga disabdakan oleh Nabi Muhammad
SWT. Bahkan untuk perilaku akhlak paling mulia yang ada di dunia dan di akhirat adalah
memaafkan orang yang menganiaya maupun memutuskan persaudaraan. Terlebih bagi
orang yang suka memutuskan tali silaturahmi maka akan dianggap sebagai orang yang
merusak kehidupan. Allah SWT sangat tidak menyukai orang yang berlaku demikian.

2. Menjaga Kerukunan dan keharmonisan sesama manusia akan membuat suasana


menjadi lebih menyenangkan dan membuat komunikasi berjalan dengan baik. Dengan
adanya silaturahmi maka kerukunan akan tetap berjalan dan bisa saling untuk
memaafkan dengan hubungan sesama manusia. Manusia sendiri adalah tempatnya
salah dan dosa sehingga jika silaturahmi terjalin dengan baik maka rasa minta maaf dan
saling memaafkan akan terwujud dengan baik. Kerukunan ini akan menciptakan sebuah
sesuatu yang indah dalam kehidupan.

3. Memperpanjang Umur

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia yang menjali tali silaturahmi dengan baik adalah
makhluk yang sangat mulia. Keutamaan menjaga silaturahmi lainnya adalah untuk diri
sendiri yaitu akan diperpanjang umurnya oleh Allah SWT. Dan juga, rezeki yang dimiliki
akan dilapangkan sehingga mendapatkan pertolongan di dunia dari Allah SWT. Cara
untuk menjalin silaturahmi bisa dengan mengunjungi anggota keluarga maupun sanak
saudara sehingga tercipta kerukunan serta hubungan yang sangat harmonis. Amalan
silaturahmi memang bisa memperpanjang umur karena hati menjadi tentram, tenang,
serta hati dipenuhi dengan hal-hal kebaikan. Tidak menutup kemungkinan bahwa orang
yang senang menjaga tali silaturahmi akan tetap awet muda dengan wajah yang
berseri-seri. Selain dijaga, silaturahmi juga perlu diperkuat sehingga setiap muslim akan
mendapatkan manfaatnya.Selain manfaat yang didapatkan di dunia, kebaikan lainnya
akan didapatkan di akhirat nantinya.

4. Memperluas Persaudaraan
Seseorang yang mau menjalin silaturahmi maka ikatan persaudaraan akan lebih luas
dibandingkan dengan orang yang jarang bersilaturahmi. Menjalankan silaturahmi
dengan baik pastinya nanti bisa mengenal saudara dan sahabat-sahabat yang lain.
Berbeda dengan orang yang jarang bersilaturahmi maka tidak akan mengenal saudara
dan sahabatnya. Padahal semua umat Islam sudah dianggap saling bersaudara dan
menjadi keutamaan dalam menjalin sebuah silaturahmi.

Adab Bersilaturahim

Niatkan Bersilaturahim hanya untuk Mencari Ridho Allah.

Tidak dibenarkan ketika kita bersilaturahim dengan tujuan lain. Jangan sampai kita
hanya bersilaturahim kepada kaum kerabat hanya karena kita memiliki misi terselubung,
misalnya ingin meminjam uang atau ingin mencari informasi tertentu dan ketika hajat
kita sudah terpenuhi, kita tak lagi bersilaturahim dengan mereka. Niatkankah hanya
untuk mencari ridho Allah melalui bersilaturahim karena ini adalah perintah Allah.

Minta Izin untuk Masuk

Allah mengajarkan kita tentang adab ini dalam firman-nya surah An-Nur ayat 27 yang
artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”

Jangan Bertamu di Waktu yang Tidak Tepat

Allah juga mengajarkan kita tentang tiga waktu yang tidak dianjurkan untuk bertamu
dalam firman Allah surah An-Nur ayat 58 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang
belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari)
yaitu: sebelum shalat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari
dan sesudah shalat Isya’ (Itulah) tiga (waktu buka) ‘aurat bagi kamu.”

Di luar ketiga waktu itu, kita sebagai orang yang akan bertamu juga harus
memperhatikan kapan tuan rumah istirahat dan bekerja. Jangan sampai kita bertanu di
waktu yang tidak tepat karena hal itu tentu bisa menganggu bagi tuan rumah. Ketika
kita memang sangat butuh untuk berkunjung di waktu-waktu tersebut, ada baiknya kita
harus meminta izin terlebih dahulu sebelum berangkat ke rumahnya.

Dianjurkan Membawa Hadiah

Rasulullah bersabda dalam haditsnya yang artinya, “Biasakan saling memberi hadiah,
niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Duduk di Tempat yang Telah Disediakan

“Janganlah orang itu duduk di tempat duduk khusus milik tuan rumah, kecuali jika
diizinkan.” (HR. Muslim)

Selain itu, kita dilarang untuk duduk di tempat di mana kita bisa melihat isi rumah.
Larangan ini tentu bertujuan untuk menghindari ketidaknyamanan tuan rumah apabila
ada bagian rumah lainnya yang terlihat oleh orang luar.

Berusaha Menjaga Pandangan Mata

Selama bertamu, janganlah kita mengedarkan pandangan kita untuk melihat-lihat hal
yang tak perlu diamati, seperti memperhatikan dengan seksama bangunan dan isi
rumah. Tentunya, tuan rumah juga tak akan nyaman kalau ada orang lain yang
memperhatikan isi rumahnya dengan saksama.

Makanlah Apa yang Telah Disajikan

Rasulullah bersabda, “Apabila kalian di undang, hadirilah! Jika sedang puasa, doakanlah!
Dan apabila tidak berpuasa, makanlah!” (HR. Muslim).

Jika kita sedang berpuasa, sampaikanlah jika kita tidak bisa memakannya karena
berkuasa dana sebagai ganti atas kebaikannya, doakanlah tuan rumah dan keluarganya.
Jangan pula kita meminta lebih dari yang dihidangkan dan jangan lupa untuk berterima
kasih atas sajian yang dihidangkan. Tidak dibenarkan pula kita mencela atau mengkritik
makanan yang tuan rumah sajikan. Jika memang makanannya terlalu banyak bumbu,
misalnya terlalu asin, maka sampaikanlah dengan sangat santun dan halus agar tidak
menyakiti dan menyinggung hati tuan rumah.

Segeralah Pulang
Allahh berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 53 yang artinya, “Jika kamu diundang maka
masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang
percakapan…”

Sekalipun kita bertamu di luar ketiga waktu yang telah di bahas sebelumnya, kita harus
tetap memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan tuan rumah. Jangan terlalu lama
bertamu di rumah seseorang karena hal itu tentu tidak akan membuat nyaman dan akan
merepotkan tuan rumah.

Mintalah Izin untuk Menginap

Jika hendak menginap, sampaikanlah izin kepada tuan rumah dan hendaknya tidak
mendadak memberitahu hendak menginap. Selain ada kemungkinan untuk merepotkan
tuan rumah, bisa jadi tuan rumah sudah ada agenda lain ketika tamu tersebut hendak
menginap. Ketika tuan rumah sudah mengizinkan, kewajiban tuan rumah untuk
menjamu tamu hanya tiga hari. Hak ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang artinya,
“Kewajiban menjamu tamu hanya berlaku 3 hari. Lebih dari itu statusnya sedekah untuk
tamu.” (Muttafaq ‘alaih).

Demikian konsekuensi dari memutus hubungan silaturahim, keutamaannya, serta adab


dalam bersilaturahim. Semoga kita memperhatikan dengan saksama apa yang telah
Allah dan Rasulullah ajarkan tentang cara silaturahim ke rumah kaum kerabat dengan
baik. Ingat, setiap perilaku akan kembali kepada pelakunya. Jadi, berusahalah
berperilaku yang baik dan penuh sopan santun di mana pun kita berada agar kebaikan
tersebut senantiasa kembali kepada kita.

Penulis,
(DHQ)

Anda mungkin juga menyukai