Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan Kerja
Praktek ini. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi persyaratan Mata
Kuliah karja Praktek pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik
Telekomunikasi yang berjudul “Perbaikan Kabel Fiber Optik Menggunakan
Metode Fusion Splicing Dengan Alat Fusion Splicer Pada Ruas STO Palembang
Centrum – STO Sungai Buah.”
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa Terima
Kasih kepada:
1
3. Bapak Ir. Iskandar Lutfi, M.T Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Bapak Destra Andika Pratama, S.T.. M.T Selaku Sekertaris Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Bapak Ciksadan, S.T., M. Kom Selaku Ketua Progam Studi Teknik
Telekomunikasi dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek di Politeknik Negeri
Sriwijaya.
6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Politeknik
Negeri Sriwijaya.
7. Pak Hendra maulana selaku MGR Network Area & IS Operation di PT.
Telkom Indonesia, Tbk Palembang. Sumatera Selatan yang telah memberikan
kesempatan magang dari Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
8. Pak Rivaldi Selaku Pembimbing kami di Unit Network Area PT. Telkom
Indonesia.
9. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Telkom Indonesia, Tbk Palembang.
10. Untuk Para teman-teman seperjuangan saya yang tercinta M. Rizki
azriansyah, Alda Amelia Vega, Msy. Alya Salsabila dan Angel Seravim ,yang
telah memberikan dukungan.do'a dan semangatnya dalam menyelesaikan
laporan ini,
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih
banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan pada kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan laporan ini
agar laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis sendiri khususnya
2
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak, yang tentunya akan mendorong saya untuk berkarya lebih baik lagi pada
kesempatan yang akan datang. Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Laporan Kerja Praktek
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis sendiri.
Wassalamualaikum Wr.Wb
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2
kabel optik, splitter, konektor, dan sambungan. Oleh karena itu divisi ini
bertugas memastikan agar nilai redaman dari sebuah jalur tetap memenuhi nilai
standar redaman kabel. Dan dikarenakan itu maintenance terhadap kabel fiber optik
penting untuk dilakukan. Alat yang digunakan untuk melakukan maintenance kabel
fiber optik beragam, diantaranya adalah OTDR yang berfungsi untuk melakukan
pengukuran Panjang kabel fiber optik, mengetahui loss kabel dan menentukan titik
gangguan. Selain OTDR, alat yang digunakan untuk maintenance fiber optik adalah
fusion splicer. Fusion splicer merupakan alat yang digunakan untuk menyambungkan
core pada kabel fiber optik. Untuk memperoleh kualitas jaringan yang baik, pastinya
penting untuk mengetahui Langkah pengoperasian dan serta mengetahui hasil ukur
dan hasil sambung dari kedua alat tersebut
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menganalisa cara kerja alat splicing dan dapat melakukan
penyambungan yang benar.
3
1.5 Manfaat
Berikut manfaat dari Perbaikan Kabel Optik Menggunakan Metode Fusion
Splicing Dengan Alat Fusion Splicer Pada Ruas STO Palembang Centrum – STO
Sungai Buah :
1. Dapat melakukan pengukuran kabel optik menggunakan OTDR dan
mengetahui kondisi kabel optik yang baik dan buruk.
2. Dapat melakukan perbaikan kabel optik yang mengalami gangguan
menggunakan metode fusion splicing dengan alat fusion splicer.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metode penulisan, dan sistematika penulisan
Pada bab ini membahas menganai tinjauan terkait dengan perusahaan tempat
dilakukanny kerja praktek.
Bab ini membahas mengenai dasar teori yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dibahas.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan tentang hasil pembahasan pada penelitian yang dilakukan.
Pada bab ini berisi tentang beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
yang dilakukan dan saran untuk mengembangkan penelitian ini ke tahap
selanjutnya dengan metode yang lain
BAB II
TINJAUAN UMUM
5
6
Sejarah PT. Telkom Indonesia bermula pada pendirian badan usaha swasta
penyedia layanan pos dan telegraf pada tahun 1882. Pada tahun 1961, status
jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Giro (PN Pos & Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN
Telekomunikasi).
Tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL). Beberapa kali diubah namanya, hingga kemudian
pada tahun 1980 Indonesia mendirikan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional dan seluruh saham PT. Indonesian Satellite Coorporation Tbk.
(Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi BUMN. Pada tahun 1989,
ditetapkan UU Nomor 3 Tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang juga mengatur
peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tahun 1991 Perumtel
berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
berdasarkan PP No 25 Tahun 1991. Penawaran Umum perdana saham Telkom
(Initial Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu
saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock
Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public
Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.
Teknologi GSM dan mobile phone di tanah air mengancam keberadaan
telepon (fixed line). Maka revolusi seluler pun dilakukan. Telkom Indonesia
melakukan self disruption. Pada tahun 1995 Telkomsel didirikan dan meluncurkan
7
Kartu Halo pascabayar. Kemudian pada tahun 1997, jaringan Telkomsel telah hadir
di seluruh provinsi Indonesia.
Di Indonesia, Telkom terbagi atas beberapa divisi yang setiap divisinya
dipimpinn oleh seorang Executif Vice President (EVP). Adapun divisi tersebut yaitu:
1. Divisi Regional I, Sumatera.
2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
3. Divisi Regional III, Jawa Barat.
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
5. Divisi Regional V, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara dan sekitarnya.
6. Divisi Regional VI, Kalimantan.
7. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Maluku dan
Papua).
Misi :
8
2. KOMPETEN
3. HARMONIS
4. LOYAL
5. ADAPTIF
6. KOLABORATIF
11
12
yang lebih sering memilih menggunakan kabel Fiber Optik ini. Bahkan saat ini pun.
perusahaan pengembang Wi-Fi sudah mulai memakai Fiber Optik karena lebih cepat
dan stabil.
Walaupun kabel fiber optik lebih sering dipakai bukan berarti kabel ini tidak
memiliki kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari kabel fiber optik:
OTDR adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik dalam domain
waktu. Bagian yang dianalisis oleh OTDR merupakan jarak akan insertion loss,
reflection yang ada, dan loss yang muncul di setiap titik, selanjutnya OTDR akan
menampilkan informasi-informasi tersebut dibagian layar tampilan. Secara umum
OTDR digunakan untuk mengevaluasi atau melacak gangguan pada suatu jaringan
fiber optik. Sehingga, kompetensi atau kemampuan dalam mengoperasikan dan
menganalisis alat ini wajib dikuasai oleh para teknisi jaringan. Harga yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dalam penguasaan optical time domain
reflectometer cukup mahal. Oleh sebab itu, solusi untuk meningkatkan kompetensi
bisa dengan memanfaatkan perangkat lunak untuk mempelajarinya. Berbagai macam
kegunaan perangkat lunak tersebut dapat membantu Anda dalam membantu teknisi
dalam memahami prinsip ketika melakukan pengukuran. Selain itu juga fitur yang
ada dan pembelajaran melakukan analisis hasil pengukuran. Misalnya saat
menganalisis hasil ukuran harus memperhitungkan tentang panjang fiber, reflection
loss, insertion loss, dan lainnya.
Umumnya penggunaan FTB atau OTB diadopsi dalam pemasangan dan juga
manajemen kabel FTTX (Fiber To The X, termasuk kedalamnya FTTH, FTTB dan
lainnya). OTB juga memiliki beberapa ukuran berdasarkan jumlah kabel optik yang
terhubung, berikut adalah beberapa ukuran OTB :
1. 12 Core OTB adalah ukuran OTB yang paling umum digunakan. OTB ini
dapat menampung hingga 12 kabel optik.
2. 24 Core OTB adalah ukuran OTB yang lebih besar dari 12 Core OTB. OTB
ini dapat menampung hingga 24 kabel optik.
3. 48 Core OTB adalah ukuran OTB yang paling besar. OTB ini dapat
menampung hingga 48 kabel optik.
Kehadiran alat ini membuat pemasangan kabel menjadi lebih efisien, tempat splicing
dan juga melindungi konektor dan kabel optik dari kerusakan.
koneksi telekomunikasi. Pasalnya, transmisi patch cord cepat, stabil, dan aman dari
konduksi listrik. Kabel yang hanya digunakan di dalam ruangan ini terdiri dari
beberapa jenis, yakni 1 core (simplex), 2 core (duplex), single mode, serta multimode.
Patch cord mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing
perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu kegunaan yang paling umum kegunaan patch cord adalah
menghubungkan laptop, desktop atau perangkat ujung lainnya.
Wire Stripper adalah alat tangan yang dirancang untuk melepaskan penutup
pelindung, atau jaket, dari kabel listrik. Dengan melepas jaket, pengupas kabel
membantu teknisi listrik membuka kabel untuk penggunaan atau perbaikan baru.
Cleaver Fiber Optik adalah alat pemotong yang membuat potongan permukaan
ujung fiber optik. Aplikasi untuk cleaver fiber optik termasuk jaringan dan
telekomunikasi. Mereka sering digunakan dengan kabel fiber optik, konektor fiber
optik, dan penyambungan fiber optik.
Fungsi utama cleaver fiber optik adalah alat untuk memotong fiber optik dengan
tepat. Alat ini diandalkan untuk memotong fiber optik semulus mungkin untuk
mengurangi kehilangan sinyal. Jika potongan fiber bukan potongan tegak lurus dan
22
bersih melainkan permukaan yang kasar dan kotor akan mengakibatkan besaran nilai
loss (rugi) bertambah besar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada Gambar 4.1, dapat kita lihat suatu traffic kabel fiber optik pada suatu
port yang berwarna hitam dimana artinya status dari traffic tersebut DOWN, maka
yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan alat ukur OTDR, berikut Langkah-
langkah mempersiapkan alat ukur OTDR:
36
37
a) b)
Gambar 4.2 Perbedaan Kualitas Kabel Optik
Pada gambar diatas, terdapat hasil yang berbeda dari dua slot yang beda.
Gambar a merupakan gambar dimana kondisi kabel optik masih dalam keadaan
baik sedangkan gambar b merupakan dimana kabel optik dalam keadaan yang
tidak baik. Hal ini bisa diidentifikasi terjadinya gangguan dikarenakan
memiliki nilai loss yang cukup besar atau bahkan mengurangi nilai panjang
kabel yang sebenarnya sehingga memotong kabel (optik terputus).
Pada gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa ada beberapa kabel optik yang mengalami
kerusakan dan memiliki total loss yang lumayan besar.
8. Alas duduk
9. Tenda
10. Tangga
11. Linggis
3. Persiapkan Material Penyambungan
1. Kabel FO sesuai jenis kabel yang putus.
2. Closure.
3. Protection Sleeve.
4. Rubber Sealent.
5. Minyak Tanah
6. Lap
4. Persiapkan Perlengkapan Kerja
1. Safety Shoes
2. Safety Belt
3. Helm Safety
4. Sarung Tangan
5. Persiapkan Kendaraan Operasional
Kendaraan operasional digunakan untuk mengetahui titik kabel FO yang
mengalami gangguan menggunakan odometer pada kendaraan.
6. Melaksanakan Pelacakan Titik Putus
Pada dasarnya kondisi FO dalam tanah :
1. Tidak lurus (bergelombang)
2. Terdapat slack kabel (gulungan kabel)
3. Adanya main joint dan extra joint.
Kodisi tersebut membuat hasil ukur menggunakan OTDR berbeda
dengan kondisi panjang kabel yang sebenarnya.
7. Langkah Penelusuran
1. Catat informasi dari team pengukuran berupa jarak titik gangguan.
berdasarkan data hasil pengukuran.
41
penggabungan dua ujung serat optik yang terputus secara presisi dan kuat.
Proses penyambungan ini disebut juga sebagai fusion splicing.
Fusion splicer menggunakan teknologi pemanasan dan penyambungan
serat optik yang terputus dengan tingkat presisi yang tinggi. Alat ini dapat
mencairkan ujung serat optik yang terpotong, menyambungkan serat dari
dua ujung yang berbeda, dan menghasilkan penyambungan serat optik yang
kuat serta rendah loss.
Pada saat melakukan penyambungan, fusion splicer akan menghilangkan
sisa serat yang terpotong dan melakukan pembersihan pada ujung serat yang
akan disambung. Kemudian, alat ini akan menggabungkan kedua ujung
serat optik dengan menggunakan pemanasan yang sangat tinggi dan tekanan
yang tepat. Proses ini akan membuat kedua ujung serat menyatu menjadi
satu dengan kekuatan yang optimal.
Dalam melakukan maintenance fiber optik, penggunaan fusion splicer
merupakan salah satu aspek yang penting yang harus diperhatikan. Dengan
menggunakan alat ini, penyambungan kabel fiber optik yang putus dapat
dilakukan dengan presisi tinggi dan menghasilkan koneksi yang kuat,
sehingga memastikan keandalan dan kualitas jaringan fiber optik yang
dipelihara.
43
6. Membersihkan core
13. Setelah protection sleeve telah dipanaskan, maka kabel fiber optik
telah tersambung.
c) setelah pemasangan serat pada closure telah selesai dan closure dalam
keadaan tertutup, closure di beri tanda sebelum di kubur ke dalam
tanah. Seperti gambar berikut:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Diperlukan perawatan berkala pada kabel optik secara fisik agar dapat
meminimalisir terjadinya gangguan.
fikriansyah, I. (2023, march 1). Kabel Fiber Optik: Fungsi, Jenis, Kelebihan, dan
Kekurangannya. Retrieved from detikbali: https://www.detik.com/bali/berita/d-
6594857/kabel-fiber-optik-fungsi-jenis-kelebihan-dan-kekurangannya, Tanggal akses
: 2 Desember 2023
Salma, Z. F. (2023, May 23). Apa itu Fiber Optik? Pengertian, Jenis, Cara Kerja,
dan Fungsinya. Retrieved from Linknet: https://www.linknet.id/article/fiber-optik,
Tanggal akses : 4 Desember 2023
Ade, S. (2018). Power Meter Dalam Sistem Serat Optic. Retrieved from karya mandiri
techindo: https://karyamandiritechindo.com/product-category/alat-ukur/electrical-
testing/power-meter/, Tanggal akses : 7 Desember 2023
Optical Light Source. (2023). Retrieved from Alat Ukur Admin: https://alat-ukur-
indonesia.com/kategori-produk/optical-light-source/#:~:text=Optical%20Light%20Source
%20(OLS)%20adalah,optik%20seperti%20splitter%20dan%20coupler. Tanggal akses : 7
Desember 2023
Rahman, D. (2023, August 8). Perangkat Pasif Dan Aktif Fiber Optic. Retrieved
from Telkomuniversity: https://bte-jkt.telkomuniversity.ac.id/perangkat-aktif-dan-
pasif-fiberoptic/#:~:text=Optical%20Termination%20Box%20(OTB)
%20adalah,Aktif%20dan%20Pasif%20Fiber%20Optic. Tanggal akses : 11 Desember
2023
37
38
Irvan. (2019, November 20). Fungsi dan Kegunaan Patch Cord atau Patch Cable.
Retrieved from Lamdaconnect: https://lamdaconnect.com/fungsi-dan-kegunaan-
patch-cord-atau-patch-cable/, Tanggal akses: 13 Desember 2023
LEE, W. (2022, April 18). How To Use Wire Strippers. Retrieved from thespruce:
https://www.thespruce.com/how-to-use-a-wire-stripper-in-electrical-work-1821534,
Tanggal akses :15 Desember 2023