Disusun oleh:
MUHAMMAD ULHAQ
1101190014
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“Analisi Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan
Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap “
Disusun oleh
MUHAMMAD ULHAQ
NIM. 1101190014
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi
Hamzah U. Mustakim,S.T,M.T .
NIP. 199900004
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang
berjudul “Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik
Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare –
STO Sidrap”. Laporan kerja praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
lulus dalam mata kuliah kerja praktik pada program studi S1 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknologi Elektro dan Industri Cerdas Institut Teknologi Telkom Surabaya.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai
pelaksanaan kegiatan kerja praktik dan sebagai pertanggungjawaban terhadap pihak-
pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan, bahwa kegiatan kerja praktik yang
dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2022 sampai 30 September 2022 telah
dilaksanakan.
Dengan selesainya laporan kerja praktik ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberi masukkan-masukkan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu serta Kakak yang senantiasa mendukung penulis dan memberikan
nasihat yang membangun bagi penulis.
2. Bapak Hamzah Ulinuha Mustakim,S.T.,M.T. selaku pembimbing akademik yang
selalu memberikan arahan, bimbingan, serta nasihat kepada penulis.
3. Ibu Ramdanita,M.M. selaku Manager Shared Service PT. Telekomunikasi
Indonesia Witel Parepare yang telah memperkenankan penulis untuk
memperdalam ilmu dan mengasah kemampuan di bagian Network Area.
4. Bapak Arjuna Trio Putra selaku pembimbing lapangan di PT. Telekomunikasi
Indonesia Witel Parepare bagian Network Area.
5. Pak Furqon, Pak Zul, Mas Riky, Kak Fadil, Kak Puput dan seluruh staff karyawan
yang berada di PT. Telekomunikasi Indonesia bagian Network Area yang sudah
memberikan banyak sekali pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat selama
kegiatan kerja praktik.
6. Semua teman-teman yang selalu memberikan dukungan, hiburan, dan motivasi
kepada penulis.
ii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan tidak
menutup diri terhadap setiap kritik dan saran serta masukkan yang bersifat membangun
bagi diri penulis.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, institusi pendidikan,
dan masyarakat luas serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi semua pihak.
Penulis
iii
“Analisis Performasi dan Gangguan Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan
Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) antara STO Parepare – STO Sidrap”
1. ABSTRAK
Kegiatan Kerja Praktik merupakan salah satu program kegiatan akademik yang
diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa dalam hal ini kerja praktik merupakan
aplikasi dari berbagai mata kuliah yang telah ditempuh oleh mahasiswa pada materi di
semester sebelumnya. Kerja praktik di gunakan sebagai syarat kelulusan dalam mata
kuliah yang harus di tempuh oleh mahasiswa. Pengalaman yang dapat diperoleh dari
pelaksanaan program Kerja Praktik ini yaitu dapat mempersiapkan para mahasiswa
dengan bentuk nilai dan karakter yang sesuai dengan tuntutan sebagai sumber daya
manusia yang handal. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan hasil laporan
mengenai kegiatan kerja praktik saya di perusahaan PT. Telkom Indonesaia serta
beberapa saran dan pendapat saya untuk kedepannya
Kata Kunci: Kerja, Praktik, Telekomnikasi
iv
2. DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
3.4.1 Penyambungan, Instalasi fiber optic, dan Splicing Serat Optic ...... 23
v
BAB 4 PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................. 25
LAMPIRAN ....................................................................................................... 27
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
3. BAB 1
PENDAHULUAN
1
c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal lebih jauh lingkungan
kerja sebenarnya.
d. Menambah pengalaman, wawasan kemandirian, dan meningkatkan
kedisiplinan serta membandingkan teori ilmu pengetahuan yang didapat
selama kuliah dengan pekerjaan.
e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki serta
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejurusan.
f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja yang sesungguhnya,
sehingga nantinya mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat
terjun kedunia kerja.
g. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional mahasiswa dalam
berinteraksi dan beradaptasi.untuk pendewasaan serta kematangan diri
sebagai pelengkap kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer.
h. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebagai perbandingan
antara teori dan praktek, untuk lebih memahami konsep-konsep akademis
maupun non-akademis.
i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan mengembangkan wawasan
dibidang pekerjaan yang digeluti selama mengikuti proses PKL.
j. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat bekerja di perusahaan atau
instansi tempat mahasiswa melaksanakan proses PKL.
2
1. Memberikan masukan dan pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas
perusahaan serta ikut memajukan pembangunan dalam bidang pendidikan.
2. Membantu menyelesaikan pekerjaan karyawan.
3
TUJUAN, VISI, DAN MISI
Untuk menjawab tantangan industri digital, mendukung digitisasi nasional dan
untuk menginternalisasi agenda transformasi, maka Telkom telah menajamkan kembali
Purpose, Visi, dan Misi nya.
Tujuan Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan
nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.
Visi Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat
Misi Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang
berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, Mengembangkan
talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat
adopsi digital bangsa, Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman
digital pelanggan terbaik.
Logo Perusahaan
Sejalan dengan tujuan Telkom Indonesia yaitu “Mewujudkan bangsa yang lebih
sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah bagi para pemaku
kepentingan”, Telkom Indonesia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi
seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi
bangsa Indonesia yang pada akhirnya dapat mewujudkan visinya “Menjadi digital telco
pilihan utama untuk memajukan masyarakat”. Sebagai perusahaan digital telco milik
negeri, tekad dan keyakinan tersebut dilambangkan dengan sebuah logo perusahaan
sebagai image perusahaan yang terdiri dari bentuk lingkaran yang melambangkan
kedinamisan Perusahaan dan juga simbolisasi dunia, serta tangan kanan yang ramah
4
dalam meraih dunia tersebut. Dengan warna merah, putih, dan warna transisi abu-abu
sebagai warna identitas perusahaan, sebagaimana warna merah dan putih yang menjadi
identitas Indonesia [4].
Logo Telkom Indonesia juga dilengkapi dengan tagline “The World in Your
Hand‟ dengan makna “Dunia dalam Genggaman Anda” yang membawa pesan bahwa
Telkom Indonesia berkomitmen untuk membuat segalanya menjadi lebih mudah dan
lebih menyenangkan dalam mengakses dunia.
PT. Telkom Indonesia Witel Sulselbar yang beralamat di jalan Jl. Ganggawa
No.2, Mallusetasi, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan 91114. Kantor Telkom
terbagi menjadi 2 wilayah yang sangat luas salah satunya Witel (Wilayah
Telekomunikasi) dan Datel (Daerah Telekomunikasi). Telkom Witel Pare-pare
menjaring 2 wilayah provinsi yang ada di Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Barat.
5
BAB 2
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
• Hari Senin - Jumat, Jam kerja mulai pukul 08.00 WITA – 17.00 WITA.
• Pakaian Bebas Rapi
6
A. Fiber Optic
Kabel Fiber Optic merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau
sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mengirim sinyal dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya
yang digunakan biasanya adalah laser.
Kabel Fiber Optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya.
Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic ini lebih mahal. Namun,
kabel fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ribuan
kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada
kecepatan yang lebih tinggi dan jenis kabel lainnya.
Kabel fiber optic juga memiliki berbagai warna dan urutannya, urutan warna di
gunakan untuk menyambung jika terdapat gangguan pada kabel tersebut. Berikut tabel
urutan warna dari kabel fiber optic.
Dibawah ini merupakan warna dari kabel fiber optik dengan urutan 1 sampai 12
untuk 12 core. Untuk penyambungan setiap warna harus sama dengan warna yang
disambung agar data dapat diteruskan. Jika terjadi kesalahan warna dalam
penyambungan, maka redaman akan sangat besar dan data yang diteruskan tidak akan
sampai.
7
B. OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer )
OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer ) adalah sebuah alat yang berbasis
optical-electonic yang mampu membaca / mengukur karakteristik kabel optik [2].
Karakteristik yang dibaca oleh OTDR antara lain :
1. Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optik.
2. Mengukur redaman untuk memeriksa adanya ketidaknormalan seperti
pembengkokan (bending), yang diakibatkan karena sambungan kabel optik yang
sebelumnya putus (fiber cut).
3. Mengukur optical return loss yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya
konektor atau sambungan kabel.
4. Mengukur panjang kabel optik.
5. Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source)
dalam hal ini adalah perangkat transmitter optik.
C. Fusion Splicer
Fusion Splicer alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah
satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana
serat tersebut terbuat/berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik
yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Alat dapat dilihat
pada Gambar 2.3 dibawah ini.
8
D. Tube Cutter
Alat ini berfungsi sebagai Pemotong Tube pada kabel serat optik. Alat dapat
dilihat pada Gambar 2.4 dibawah ini.
9
G. Alcohol dan Tissue
Alcohol dan Tissue digunakan untuk membersihkan kabel fiber optic dari
debu dan ketika sudah di potong oleh alat cleaver. Alat dapat dilihat pada Gambar
2.7 dibawah ini.
10
K. Closure Fiber Optic
Closure adalah alat yang digunakan untuk box pelindung sambungan
untuk fiber optik. Atau bisa dikatakan sebagai alat untuk tempat penambahan
panjang kabel fiber optik. Closure sendiri mempunya 2 tipe, yaitu closure inline
dan closure dom. Closure tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Closure inline
biasanya digunakan pada udara dan dalam tanah, sedangakan closure dom
digunakan pada tiang. Closure memiliki beberapa kapasitas yang berbeda –
beda, tergantung dari jumlah core yang dibutuhkan seperti 12 core, 24 core dan
48 core. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.11 dibawah ini.
Patchcord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisinya mempunyai konektor.
Patchcord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic
jumper.
1. SC (Subsciber Connector)
Konektor SC digunakan untuk kabel fiber optic yang single mode, konektor
ini mudah untuk didapat karena banyak tersedia di pasaran dan harganya juga
tidak begitu mahal, konektor dengan sistem cabut pasanng ini juga simple dan
akurasinya juga baik bila di pasang ke perangkat lain. Alat dapat dilihat pada
Gambar 2.12 dibawah ini.
11
2. FC (Fiber Connector)
Konektor jenis ini digunakan untuk kabel fiber optic yang single mode,
biiasanya digunkana unutk backbone pada sebuah jaringan. Selain itu, kabel ini
mempunyai akurasi yang sangat tinggi jika dihubungkan dengan transmitter
maupun receiver. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.13 dibawah ini.
4. MU
Konektor MU terlihat seperti miniatur SC dengan desain push-pull yag
sederhana dan bodi miniatur yang ringkas. Ini digunakan untuk beberapa
konektor optik kompak dan mekanisme self-retentive untuk aplikasi backplane.
Alat dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2. 15 Konektor MU
12
M. Perangkat Transmisi
1. DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing)
Dense Wavelength Division Multiplexing merupakan suatu teknologi
jaringan transport yang memanfaatkan cahaya dari serat optik dengan panjang
gelombang yang berbeda – beda untuk ditransmisikan melalui kanal – kanal
informasi dalam satu fiber tunggal.
Prinsip kerja dari teknologi DWDM secara umum memiliki persamaan
dengan media transmisi lainnya dalam mengirimkan sinyal informasi dari satu
tempat ke tempat lain. DWDM menggunakan media transmisi berupa fiber
optic, dimana semua sumber sinyal infromasi dari transmitter akan di
multipleksikan ke dalam satu fiber, setelah itu sinyal informasi tersebut
ditransmisikan kemudian masuk ke perangkat demultiplekser untuk disebarkan
kembali sesuai tujuan masing – masing sinyal yang akan diterima oleh receiver.
Alat dapat dilihat pada Gambar 2.16 dibawah ini.
13
Gambar 2. 17 Prinsip Kerja Jaringan DWDM
14
4. OTB (Optical Termination Box)
OTB adalah alat yang digunakan untuk menyambung fiber optic dalam
server dengan menggunakan pigtail fiber optic. OTB juga digunakan sebagai
media penyambung dari kabel fiber optic ke switch dengan menggunakan kabel
fiber optic patchcord. Alat dapat dilihat pada Gambar 2.20 dibawah ini.
15
BAB 3
HASIL PEMBELAJARAN
16
3.2.1 Penyambungan dan Instalasi fiber optic
17
7) Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak
mengenai tanah.
18
Gambar 3. 3 Peletakan Serat Optik Pada Splicer
f. Kemudian tekan tombol set makan secara otomatis splicer akan meleburkan
kedua core dan penyambungannya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi
redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus (Protection Sleve)
tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke
bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik atau protection slive
tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset / closure tadi seperti gambar
di bawah ini.
3.2.3 Other
Pada bagian ini praktisi melakukan tugas lain seperti, membersihkan ruang
transmisi secara rutin 1 kali dalam seminggu, patroli rutin sesuai rute kabel backbone,
dan tugas lain diluar pekerjaan dari Unit Area Network.
19
Gambar 3. 5 Patroli Kabel Udara
20
Gambar 3. 6 Data Hasil OTDR
Dari data pengukuran kabel backbone diatas, merupakan contoh dari backbone
dengan jalur tidak ada gangguan atau kabel putus. Bisa juga disebut kabel backbone baik
atau tembus dikarenakan grafik tidak menunjukkan adanya penurunan garis yang tajam.
Bisa dikatakan baik karena tabel Loss (dB) berwarna merah angkanya tidak melebihi 1.
21
Gambar 3. 7 Data Hasil OTDR
Data diatas merupakan contoh dari kabel backbone yang mengalami gangguan atau
putus, karena grafik tersebut terdapat penurunan tajam. Mengapa bisa dikatakan
gangguan karena Tabel dari Loss (dB) melebihi batas normal yaitu 1. Jika mengalami hal
ini biasanya pihak dari unit Area Nerwork mencatat jarak putusnya karena biasanya akan
membenahi kabel backbone tersebut.
22
3.4 Analisis Data
Adapun penyebab – penyebab kabel fiber optik dapat mengalami putus adalah
sebagai berikut :
7. Adanya gangguan dari mesin – mesin berat dalam pekerjaan umum, seperti
pembuatan aspal dan pembuatan saluran air.
8. Putus karena gangguan dalam tanah seperti digigit oleh tikus
9. Adanya pihak ke 3 yang sengaja memutus kabel.
Hal diatas yang dapat membuat kabel fiber optik mengalami gangguan dan putus.
Maka dari itu untuk menanggulangi hal tersebut pihak PT. Telekomunkasi Indonesia
melakukan patroli rutin dan memberi pelindung kabel yang lebih kuat dan tebal.
Pada proses penyambungan, Instalasi fiber optic, dan Splicing Serat Optic
merupakan tugas utama dari Unit Area Network. Hal yang dapat dianalisis dari proses ini
yaitu cara kerja harus teliti dan cepat, karena pada proses ini membutuhkan ketepatan
dalam mengupas kabel backbone dan proses Splicing. Juga dalam proses ini harus cepat
karena Unit Area Network termasuk Unit garda belakang dari PT. Telekomunikasi
Indonesia jika terjadi gangguan pada jaringan ataupun kabel backbone.
Penugasan khusus yang praktisi dapat yaitu Analisis Performasi dan Gangguan
Jaringan Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR),
dapat dianalisa bahwa kabel fiber optic bermanfaat untuk mentransmisikan jutaan data
dari kantor ke kantor dan pulau ke pulau. Ada 2 jenis kabel fiber optic yang dioperasikan
yaitu Kabel Tanah dan Kabel Udara.
Kabel fiber optic mentransmisikan data dari kantor ke kantor, dalam hal ini harus
selalu melakukan monitoring kabel fiber optic dikarenakan kondisi alam atau kondisi
lapangan yang tidak dapat diduga bisa menyebabkan kabel putus atau mengalami
gangguan.
Data hasil Peformasi dan gangguan dari OTDR dapat dianalisis bahwa jika ada
gangguan atau putus, Proses analisis dapat dilakukan di ruagan Transmisi dari perangkat
OTB (Optical Termination Box). OTDR dapat menganalisis jarak banding atau
gangguan, hasil Loss (dB), dan Urutan penomoran core dari perangkat OTB.
23
3.4.3 Other
Dapat dianalisis bahwa kegiatan patroli rutin sesuai rute kabel backbone perlu
dilakukan karena kegiatan tersebut masuk kedalam bagian yang penting dalam Unit Area
Network terutama untuk memantau apakah di rute kabel backbone terdapat proyek,
misalnya pelebaran jalan, galian saluran air, atau yang lainnya. Selama proyek berjalan
maka pihak dari Unit Area Network harus memantau pekerjaan dari proyek tersebut agar
supaya jalur dari kabel backbone tidak terganggu atau putus.
24
BAB 4
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut:
a. Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR) merupakan alat yang digunakan untuk
mengevaluasi serat optik dalam domain waktu. Bagian yang dianalisi oleh alat ini
yaitu jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss yang muncul di setiap
titik, selanjutnya informasi akan ditampilkan di layar tampilan.
b. Pada penyambungan kabel fiber optik juga terdapat beberapa prosedur dan runtutan
yang harus dijalani agar kabel fiber optik tidak memiliki halangan baik dari faktor
eksternal dan faktor internal.
c. Terdapat beberapa penyebab terjadinya kabel putus, antara lain adalah putus karena
pekerjaan umum dan dimakan oleh tikus serta perlakuan tidak sengaja dari pihak lain
untuk menanggulangi hal tersebut pihak PT. Telekomunikasi Indonesia harus
melakukan patroli rutin dan memberi pelindung kabel yang lebih kuat dan tebal.
d. Management waktu dan ketelitian merupakan kemampuan yang harus dikedepankan
dalam dunia kerja.
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
1) Pembimbing Lapangan
27
2) Pembimbing Internal
28
B. Dokumentasi
29