Anda di halaman 1dari 22

ANALISA PENGARUH PERFORMA JARINGAN KOMUNIKASI

TERHADAP PERLAKUAN MODEM AMR DI PT PLN (PERSERO)


UP3 PALEMBANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek


Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Sarjana Terapan Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh:

MUHAMMAD NADHIF
062040352256

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA PENGARUH PERFORMA JARINGAN KOMUNIKASI
TERHADAP PERLAKUAN MODEM AMR DI PT PLN (PERSERO)
UP3 PALEMBANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :
Muhammad Nadhif
062040352256

Menyetujui,

Koordinator Program Studi Pembimbing Kerja Praktek,


Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi,

Lindawati, S.T., M.T.I. Sopian Soim, S.T., M.T.I


NIP. 197105282006042001 NIP. 197103142001121001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Ir. Iskandar Lutfi, M.T.


NIP. 196705111992031003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek yang berjudul “Analisa Pengaruh Performa Jaringan
Komunikasi Terhadap Perlakuan Modem AMR di PT PLN (Persero) UP3
Palembang”. Laporan kerja praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu
kurikulum di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Sarjana Terapan Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan hasil orientasi di lapangan


dan diskusi dengan pembimbing yang telah dilaksanakan di PT PLN (Persero)
UP3 Palembang pada tanggal 13 Februari 2023 sampai dengan tanggal 13
Agustus 2023.

Dengan selesainya laporan praktek ini, penulis mengucapkan terima kasih


kepada Bapak Sopian Soim, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan nasihatnya kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan praktek ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ing. H. Ahmad Taqwa, M.T., selaku Direktur Politeknik


Negeri Sriwijaya.
2. Bapak Ir. Iskandar Lutfi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya.
3. Bapak Destra Andika Pratama, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Ibu Lindawati, S.T., M.T., selaku Koordinator Program Studi Sarjana
Terapan Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Sarjana Terapan Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya.
6. Bapak Johan Wahyudi , Selaku Manager Bagian Transaksi Energi PT
PLN (Persero) UP3 Palembang.
7. Ibu Kristiana Dewi selaku pembimbing selama kerja praktek di PT PLN
(Persero) UP3 Palembang.
8. Bapak Muhammad Bayu Santoso yang telah membantu serta menjadi
pembimbing lapangan selama kegiatan kerja praktek di PT PLN (Persero)
UP3 Palembang.
9. Seluruh Staf dan Pegawai yang ada di UP3 Palembang, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan yang telah diberikan.
10. Kedua Orang Tua, serta kakak dan adik saya yang selalu mendukung dan
memberi semangat kepada penulis.
11. Teman-teman terdekat penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangatnya dalam menyelesaikan laporan ini.
12. Untuk teman-teman kelas saya 6 TEM, terimakasih untuk segala bentuk
bantuan nya selama ini.

Penulis berharap semoga Laporan Kerja praktek ini bermanfaat bagi kita
semua, umumnya para pembaca dan khususnya penulis serta bagi Mahasiswa
Politeknik Negeri Sriwijaya Teknik Elektro Program Studi Sarjana Teknik
Telekomunikasi.

Palembang, Juli 2023

Muhammad Nadhif
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komunikasi hingga saat ini berkembang sangat cepat, seiring


dengan kemajuan zaman yang menuntut para penyedia jaringan agar dapat
dijangkau oleh pengguna layanan.

Komunikasi data dan pengolahan data dari pelanggan ke pihak PT PLN


(Persero) dalam hal ini bagian Transaksi Energi (TE) masih menjadi kendala
yang terkadang menghambat proses pekerjaan di bidang ini. Pelanggan dengan
jumlah yang besar dengan lokasi tersebar membuat PT PLN (Persero) sebagai
penyedia listrik menemui banyak kendala pada saat pencatatan energi terpakai di
pelanggan dan membutuhkan tenaga pencatat meter yang tidak sedikit dan
sering terjadi pencatatan tidak sesuai dengan yang tertera pada meter pelanggan.
Sehingga memungkinkan pembuatan tagihan listrik menjadi tidak efisien.

Seiring kemajuan teknologi, hingga dirancang dan dibuat sistem


Automatic Meter Reading (AMR) yaitu pengembangan teknologi meter
elektronik yang dapat melakukan pengawasan, pengaturan dan pengambilan data
pemakaian energi listrik di pelanggan secara jarak jauh dan akurat secara
otomatis dengan menggunakan software tertentu melalui saluran komunikasi
(PSTN, GSM, PLC/ frekuensi radio) yang terpusat dan terintegrasi dari ruang
kontrol. Sistem AMR ini berfungsi untuk memonitoring kualitas daya, kesalahan
dan pelaporan pemadaman, manajemen beban, serta sebagai perlindungan
terhadap pencurian listrik. Manfaat AMR bagi pelanggan listrik dapat
merencanakan meningkatan pemanfaatan listrik diluar waktu beban puncak dan
menurunkan pemakai di waktu beban puncak, sehingga biaya pemakaian listrik
menjadi lebih murah.
Sistem AMR ini juga masih terdapat beberapa kendala saat
pengoperasiannya salah satunya seperti terputusnya koneksi dengan modem
yang dapat disebabkan oleh modem mati (sleep mode), dan SIM card tidak ada
jaringan. Sehingga diperlukan pengecekan pada modem AMR di lapangan serta
penggantian peralatan/modem jika dibutuhkan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis bermaksud membuat laporan


Kerja Praktek ini dengan Judul: “Analisa Pengaruh Performa Jaringan
Komunikasi Terhadap Perlakuan Modem AMR di PT PLN (Persero) UP3
Palembang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam


laporan kerja praktek ini adalah Bagaimana cara meningkatkan performa
jaringan komunikasi pada modem AMR (Automatic Meter Reading) di PT PLN
(Persero) UP3 Palembang.

1.3 Batasan Masalah

Dalam laporan ini saya membatasi permasalahan dengan hanya


membahas mengenai performa jaringan komunikasi pada modem AMR
(Automatic Meter Reading) di PT PLN (Persero) UP3 Palembang.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek yang dilaksanakan di


PT PLN (Persero) UP3 Palembang adalah untuk menganalisis masalah performa
jaringan komunikasi pada modem AMR (Automatic Meter Reading) sebagai
sistem pembacaan meter jarak jauh secara otomatis.
1.4.2 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil laporan kerja praktek
ini adalah dapat menganalisis performa jaringan komunikasi pada modem AMR
(Automatic Meter Reading) agar pembacaan meter lebih akurat dan aktual.

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung sejak


tanggal 13 Februari 2023 s/d 13 Agustus 2023. Dengan pelaksanaan dari pukul
07.30 s/d pukul 16.00 WIB, Pada hari Senin s/d Jum’at di PT PLN (Persero)
UP3 Palembang, Sumatera Selatan.

1.6 Metode Studi Literasi

Metode yang digunakan selama kerja praktek sampai dengan penulisan


Laporan Kerja Praktek ini antara lain :

1.6.1 Metode Studi Literasi

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan teori yang akan dibahas


dengan mengumpulkan semua referensi-referensi yang berhubungan dengan
laporan yang akan dibuat. Pada referensi tersebut dapat diperoleh dari teori-
teori dasar pada studi kepustakaan yang diberikan pembimbing maupun buku-
buku dan media lain seperti internet sebagai landasan dalam menyusun laporan
kerja praktek.

1.6.2 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan wawancara (tanya/jawab) serta konsultasi


secara langsung ataupun tidak langsung dengan narasumber (Pembimbing kerja
praktek di dalam ruangan atau di lapangan) yang ada di PT PLN (Persero) UP3
Palembang dan (Pembimbing kerja praktek) yang ada di Politeknik Negeri
Sriwijaya.

1.6.3 Metode Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan secara teliti dan


sistematis pada objek pembahasan dengan cara mengamati, menganalisa
hubungan dengan topik yang dibahas. Metode observasi dimulai dengan
pemantauan langsung kelapangan tempat bagian kerja praktek di PT PLN
(Persero) UP3 Palembang.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dan penulisan laporan ini terdiri atas lima


bab, masing-masing bab berisi :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,


tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM

Pada bab ini, akan dibahas mengenai laporan penting mengenai


sejarah PT PLN (Persero), visi dan misi, lokasi perusahaan, sistem
manajemen serta struktur organisasi PT PLN (Persero) UP3
Palembang.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan secara singkat mengenai teori-teori yang


menjadi landasan dari permasalahan yang dibahas, dan bagian-
bagian yang lainnya secara umum dan terperinci.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas tentang apa yang akan dibahas
berkaitan dengan judul laporan dan hasil yang didapat dari kerja
praktek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dituliskan secara ringkas mengenai kesimpulan dan


saran.
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah PT PLN (Persero)


Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik
ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal
Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI
Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-
perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober
1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga
listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah meniadi
BPU- PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak
di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara
(PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara
(PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.

2.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UIW S2JB


Adapun sejarah berdirinya PT.PLN (Persero) UIW S2JB yang terdiri dari
beberapa periode sebagai berikut.
1. Periode Tahun 1942 sampai 1945
Pada masa pecahnya perang dunia II, dimana tentara Jepang banyak
mendapatkan kemenangan dalam perang di Asia termasuk Indonesia.
Sehingga perusahaan listrik di Palembang dikuasai oleh Jepang dan diberi
nama Denky Kyoky. Selama dikuasai Jepang tenaga listrik di Palembang
tidak mengalami perkembangan kecuali Tanjung Karang dimana sentral
pembangkit listrik yang diledakkan Belanda dapat diperbaiki oleh Jepang.
Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan listrik Denky
Kyoky diserahkan kepada Belanda dengan nama N.V.OGM.

2. Periode Tahun 1945 sampai 1959


Setelah Indonesia merdeka dan berdaulat penuh sejak tahun 1945,
Belanda masih menguasai dan mengelola perusahaan listrik (N.V.OGM).
Pada tahun 1998 pemerintahan Republik Indonesia menerbitkan UU No.
86 tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi
perusahaan milik Belanda termasuk N.V.OGM di ambil alih oleh
Republik Indonesia dan dipegang oleh Perusahaan Listrik dan Gas
Sumatra Selatan. Pengambilan alih ini diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 16 Tahun 1959 yang kemudian di bawah naungan Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Tenaga No. Ment. 1/U/24 Tahun 1959, maka tenaga listrik
dikelola oleh perusahaan Negara di Jakarta.
3. Periode Tahun 1960 sampai 1972
Pada Juni 1960 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga menerbitkan
Keputusan tentang struktur Organisasi Perusahaan Umum Listrik Negara
Eksploitasi yang meliputi area kerja Sumatera Selatan, Lampung,
Bengkulu dan Riau. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga pada tahun 1965 maka diadakan perubahan daerah kerja PLN
Eksploitasi II meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu.
Tanggal 1 Januari 1961 Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan. Pada tanggal
yang sama dua perusahaan Negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Setelah itu tahun 1972 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.
18/1972 yang mengubah PLN Eksploitasi II menjadi Eksploitasi IV
dengan wilayah kerja yang sama. Selain itu, pada Peraturan Pemerintah
No. 17 bahwa status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai
perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKLUK) dengan tujuan menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.

4. Periode Tahun 1975 sampai 1994


Nama PLN Eksploitasi IV tidak bertahan lama dengan diterbitkannya
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. 013/PRT/1975
yang mengubah PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV dengan
area kerja yang sama dan Kantor Wilayah berkedudukan di Palembang
yang terdiri dari Cabang Palembang, Cabang Tanjung Karang, Cabang
Bengkulu, Cabang Lahat, Cabang Jambi, Tanjung Pandan dan Sektor
Keramasan.
Seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan tenaga listrik bagi
masyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan, maka satuan kerja
PLN Wilayah IV berkembang menjadi Cabang Bangka, Sektor Bukit
Asam, Unit Pengaturan Beban Sistem Sumsel dan Sektor Bandar
Lampung.
5. Periode Tahun 1996 sampai 2000
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) No. 079.K/023/DIR/1996 maka dibentuklah PT. PLN (Persero)
Pembangkit dan Penyaluran Sumatera bagian Selatan. Maka PLN
Wilayah IV hanya membawahi 7 unit yaitu:
1. PT. PLN Cabang Palembang
2. PT. PLN Cabang Tanjung Karang
3. PT. PLN Cabang Jambi
4. PT. PLN Cabang Bengkulu
5. PT. PLN Cabang Lahat
6. PT. PLN Cabang Tanjung Pandang
7. PT. PLN Cabang Bangka

6. Periode Tahun 2000 sampai sekarang


Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.
114.K/010/2001 bahwa PLN Wilayah IV berubah menjadi unit Bisnis
Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung.
Perubahan organisasi kembali terjadi sesuai dengan keputusan Dir
No.089.K/010/dir/2002 dimana Unit Bisnis diubah menjadi PT. PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) yang
membawahi 6 UP3 yaitu :
1. PT. PLN UP3 Palembang
2. PT. PLN UP3 Ogan Ilir
3. PT. PLN UP3 Muara Enim
4. PT. PLN UP3 Lahat
5. PT. PLN UP3 Jambi
6. PT. PLN UP3 Bengkulu
PT. PLN (Persero) WS2JB UP3 Palembang terdiri dari 7 Unit
Layanan Pelanggan (ULP) yaitu:
1. ULP Mariana
2. ULP Sekayu
3. ULP Pangkalan Balai
4. ULP Rivai
5. ULP Ampera
6. ULP Kenten
7. ULP Sukarami
Direksi PT. PLN (Persero) menetapkan kebijakan untuk melakukan
menstruktur ulang organisasi pengelola kelistrikan dikawasan pulau
Sumatera. Berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No.
177.K/010./DIR/2004 pada tanggal 24 Agustus 2004, dibentuklah Unit
Organisasi Pembangkitan Sumbagsel. Hal ini untuk meningkatkan nilai
produktivitas dan efisiensi tenaga listrik di kawasan Sumatera yang saat
ini telah dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) wilayah III dan IV.
Wilayah kerja kantor induk PT.PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Selatan meliputi 9 Unit Pembangkitan, yaitu :
1. Pada tahun 1972, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Bengkulu.
2. Pada tahun 1975, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Keramasan.
3. Pada tahun 1977, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Bukit Tinggi.
4. Pada tahun 1987, mulai beroperasi unit pelaksana
pembangkitan Bukit Asam.
5. Pada tahun 1996, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Ombilin.
6. Pada tahun 2001, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Bandar Lampung.
7. Pada tahun 2007, mulai beroperasi unit pelaksana
pembangkitan Tarahan.
8. Pada tahun 2009, mulai beroperasi unit pelaksana
pengendalian pembangkitan Jambi.
9. Pada tahun 2014, mulai beroperasi unit pelaksana
pembangkitan Teluk Sirih

2.2 Gambaran Umum Lokasi Kerja Praktek

Gambar 2.2 Gedung PT PLN (Persero) Palembang

2.3 Visi dan Misi Perusahaan PT PLN (Persero) UP3 Palembang

2.3.1 Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,unggul


dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2.3.2 Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait beriorentasi


pada kepusaan pelanggan ,anggota perusahaan dan pemegang saham
antara lain:

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang


terkait,beriorentasi pada kepusaan pelanggan,anggota
perusahaan dan pemegang saham..

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk


meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong


kegiatan ekonomi

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan


lingkungan

2.4 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UP3 Palembang Tahun 2023

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UP3 Palembang

2.5 Logo PLN


2.5.1 Bentuk dan Lambang

Gambar 2.5.1 Bentuk Lambang PT PLN (Persero)

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang


digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan
Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 tanggal 1 Juni
1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

2.5.2 Elemen – Elemen Dasar Lambang


a. Persegi

Gambar 2.5.2 Persegi (a)


Bidang Persegi sebagai dasar, bewarna kuning, tanpa garis pinggir.
Bidang Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Warna kuning
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala- nyala yang dimiliki insan yang
berkarya di PLN.

b. Petir atau Kilat


Gambar 2.5.2 Petir atau Kilat (b)

Petir atau Kilat, bewarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah
runcing, dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat
melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan
kerja cepat dan tepat para insan PLN dalam memberikan solusi terbaik
bagi pelanggannya. Warna merah memberikan representasi kedewasaan
PLN selaku perusahaan listrik pertama di Indonesia dan dinamisme gerak
laju PLN berserta insan perusahaan,serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan zaman.

c. Tiga Gelombang

Gambar 2.5.2 Tiga Gelombang (c)


Tiga Gelombang, bewarna biru, berbentuk sinusodia (21⁄2perioda),
ujung gelombang menghadap ke bawah, tersusun sejajar dalam arah
mendatar, dan terletak di tengah-tengah pada dasar kuning.Tiga
Gelombang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh
tiga bidang usaha utama yang digeluti oleh PLN yaitu pembangkitan,
penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Warna
biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk menuju
dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta
keandalan yang dimiliki insan PLN dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.

2.6 Motto PT PLN (Persero)


“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

2.7 Lingkup Penugasan Kerja Praktek


Lingkup penugasan pada kerja praktik Penulis adalah sebagai berikut:
Waktu : 13 Februari – 13 Juli 2023
JamKerja : 07.30 – 16.00 WIB
Divisi : Transaksi Energi dan IT
Tempat : PT. PLN (Persero) UP3 Palembang

2.8 Unit Pelaksanaan Kerja


Lokasi Kerja Praktik Penulis bertempat di PT. PLN (Persero) UP3
Palembang, dengan alamat lengkap Jl. Kapten A. Rivai No.37, 24 Ilir,
Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30127. Berikut
merupakan peta lokasi dari PT. PLN (Persero) UP3 Palembang.
Gambar 2.8 Lokasi PT. PLN Persero pada Google Maps (c)

Anda mungkin juga menyukai