Anda di halaman 1dari 19

“Analisis Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk Absensi

Kegiatan Code Of Conduct pada PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual”


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek
Pada Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul

Disusun Oleh :
Rahma Wati Batjun
20170801254
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Nama : Rahma Wati Batjun


NIM : 2017-08-01-254
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Laporan : Analisis Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk Absensi
Kegiatan Code Of Conduct Pada PT. PLN ( Persero ) UP3 UP3 Tual
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi pelaksanaan Kerja Praktek Pada Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Esa Unggul

Jakarta,

Menyetujui,

Noviandi ,S.Kom.,M.Kom Mohammad Dandy


Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

Mengetahui,

M. Bahrul Ulum, S.Kom, M.Kom

Ka. Prodi Teknik Informatika


Kata Pengantar

Segala puji penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat dan kemudahannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik yang diberi judul
“Analisis Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk Absensi Kegiatan Code Of
Conduct pada PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual”. Dalam kesempatan ini penulisa juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan dalam menyusun Laporan kerja praktek ini, karena iyu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Habibullah Akbar, S.Si., M.Sc., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer.
2. Bapak Muhammad Bahrul Ulum, S.Kom.Mkom sebagai Ka. Prodi Teknik Informatika.
3. Bapak Noviandi ,S.Kom.,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing Materi yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
4. Kepada pihak PT. PLN UP3 Tual. Terima kasih telah menerima penulisa untuk
melakukan kegiatan kerja praktek di perusahaan tersebut.
5. Kepada Bapak Alexander .J Manuhuwa sebagai Manager PT. PLN UP3 Tual dan Bapak
Mohammad Dandy senagai Pembimbing Lapangan yang telah memberikan berbagai
macam informasi yang dibutuhkan untuk merancang Aplikasi Absensi Karyawan
Berbasis Website.
6. Kepada kedua orang tua , keluarga dan para sahabat yang senantiasa selalu memberikan
motivasi, dukungan, dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini belum sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati
menerima masukan dan saran dalam penulisan laporan ini serta harapa penulis semoga laporan
kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
penulis

Tual,

Rahma Wati Batjun


(2017-08-01-254)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Absensi adalah kegaiatan yang dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat


kedisiplinan setiap karyawan pada suatu perusahaan[ CITATION Ron19 \l 1033 ] . absensi
juga digunakan untuk kegiatan Code Of Conduct, dimana kegiatan Code Of Conduct
adalah kode etika sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mengatur perilaku setiap
karyawan dalam meningkatkan kinerja perusahaan[ CITATION Kik20 \l 1033 ]. Absensi
dengan menggunakan mesin fingerprint perlu dilakukan untuk dapat mencegah terjadinya
manipulasi data kehadiran setiap karyawan dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Untuk dapat memperoleh pemahaman tentang pemanfaatan penerapan mesin fingerprint
untuk absensi kegiatan Code Of Conduct membutuhkan sebuah analisis, dimana ada 2
metode analisis yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis Kualititatif memiliki kelebihan yaitu menghasilkan informasi secara rinci
tentang beberapa kasus atau dengan jumlah orang sedikit , Namun Kualititatif memiliki
kelemahan kebenaran dalam penelitian yang bergantung dengan focus dalam mengetahui
batasan ruang lingkup yang diteliti( Spadley, 2018). Sedangkan Kuantitatif memiliki
kelebihan yaitu dalam mengukur reaksi dibutuhkan sejumlah orang yang banyak tetapi
dengan pertanyaan yang terbatas, Namun Kuantitatif memiliki kelemahan harus memiliki
keyakinan secara teliti untuk bisa mendapatkan hasil yang valid dengan cara mengukur
apa yang harus diukur [4]. Berdasarkan penjelasan yang ada, maka penulis memutuskan
untuk memilih analisis penelitian kualitatif karena dapat memecahkan masalah analisis
penelitian kuantitatif yang memerlukan keyakinan secara teliti agar dapat mengukur
instrumen untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.
PT. PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua yang berhubungan dengan
listrik pada Indonesia. Pada PT. PLN ( Persero) UP3 Tual yang memiliki jumlah 210
karyawan telah menerapkan absensi kegiatan Code Of Conduct , pada PT. PLN
( Persero ) memiliki konsep kegiatan Code Of Conduct yang sudah diubah yang awalnya
adalah dilakukannya sosialisasi untuk seluruh karyawan tentang nilai saling percaya,
saling peduli, intergritas dan memahami apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam PT. PLN ( Persero ). Untuk konsep kegiatan Code Of Conduct yang
baru menjadi kegiatan yang menggabungkan seluruh karyawan dalam satu ruangan untuk
melakukan diskusi yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja karyawan terhadap
tugas – tugasnya guna mencapai tujuan mencapai pencapaian yang ditetapkan[4]dengan
menggunakan mesin fingerprint yang sudah berlaku sejak 2019 dan terus digunakan
sampai saat ini. Selain itu, penerapan mesin fingerprint untuk absensi kegiatan Code Of
Conduct untuk mencegah terjadinya manipulasi data kehadiran karyawan serta membantu
manager untuk melihat tingkat kedisiplinan para karyawan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memutuskan untuk membuat suatu
penelitian dengan judul “Analisis Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk
Absensi Kegiatan Code Of Conduct Pada PT. PLN ( Persero ) UP3 UP3 Tual”.
Dengan adanya analisis ini penulis berharap dapat membantu karyawan untuk
mengetahui sejauh mana pemanfaatan penerapan mesin fingerprint untuk absensi
kegiatan Code Of Conduct dan meningkatkan kedisiplinan karyawan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diidentifikasi masalah :
1.2.1 Bagaimana pemanfaatan penerapan mesin fingerprint untuk absensi kegiatan
Code Of Conduct pada PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual ?
1.2.2 Bagaimana pemanfaatan penerapan mesin fingerprint untuk absensi kegiatan
Code Of conduct dalam meningkatkan kedisiplinan karyawan pada PT. PLN
( Persero ) UP3 Tual ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam analisis ini diperlukan pembatasan masalah agar tidak menyimpang dari topic yang
diambil yaitu Penelitian ini hanya berupa analisis yang memberikan pengetahuan sejauh
mana pemanfaatan sebuah mesin fingerprint dan upaya untuk mendisiplinkan karyawan
dalam suatu kegiatan pada perusahaan.
1.4 Manfaat Kerja Praktek
1.4.1 Manfaat Kerja Praktek bagi perusahaan
a. Dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan untuk mengikuti kegiatan
Code Of Conduct dengan penerapan mesin fingerprint untuk absensi.
b. Dapat mengetahui bagaimana pemanfaatan penerapan mesin fingerprint
untuk absensi kegiatan Code Of Conduct
1.4.2 Manfaat Kerja Praktek bagi Mahasiswa
a. Dapat melatih diri dalam menganalisis masalah terutama tentang
pemanfaatan penerapan mesin fingerprint untuk absensi kegiatan Code Of
Comduct pada PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual.
b. Dapat menambah ilmu serta wawasan tentang pemanfaatan penerapan
mesin fingerprint untuk absensi kegiatan Code Of Comduct pada PT. PLN
( Persero ) UP3 Tual
1.4.3 Manfaat Kerja Praktek bagi Universitas
a. Dengan adanya laporan ini universitas bisa memperoleh kualitas
mahasiswa melalui pengalaman dalam menganalisis masalah seperti
analisis pemanfaatan penerapan mesin fingerprint untuk absensi pada
suatu perusahaan.
b. Sebagai bentuk mahasiswa untuk menerapkan ilmu untuk menganalisis
masalah terutama dalam analisis pemanfataan penerapan mesin
fingerprint untuk absensi pada suatu perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir. Berikut
adalah sistematika penulisannya :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan terdiri dari latar belakang identifikasi masalah, batsan masalah,
manfaat, dan sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini berisi tentang tinjauan teori-teori yang berhubungan dengan Analisis
Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk Absensi Kegiatan Code Of Conduct pada PT.
PLN ( Persero ) UP3 Tual

BAB III GAMBARAN UMUM PT. PLN UP3 TUAL


Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, visi, dan misi tentang
tempat kerja praktek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini berisi hasil Analisis Pemanfaatan Penerapan Mesin Fingerprint Untuk
Absensi Kegiatan Code Of Conduct pada PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran Laporan Kerja Praktek
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisis
Analisis merupakan kegiatan dalam untuk mengevaluasi dan mempelajari suatu bentuk
permasalahan yang ada[5].
2.2 Pengertai Pemanfaatan
Pemanfaatan merupakan kata dasar dari manfaat yang berarti berfaedah, guna serta
untung, sedangkan pemanfaatan itu sendiri adalah proses pembuatan yang memanfaatkan
sesuatu[6].
2.3 Pengertian Penerapan
Penerapan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan.[7]
2.4 Pengertian Absensi
Absensi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencatat kehadiran setiap karyawan pada
suatu perusahaan. Catatan kehadiran karyawan berupa daftar hadir biasa dan dapat berbentuk
dengan kartu hadir[8].
2.5 Pengertian Code Of Conduct
Kegiatan Code Of Conduct adalah kegiatan diaman sangat bermanfaat bagi suatu
perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan terhadap tugas – tugasnya guna
mencapai tujuan mencapai pencaian yang ditetapkan.
2.6 Mesin Fingerprint
Mesin Absensi fingerprint merupakan perangkat yang digunakan untuk mencatat jam
kehadiran karyawan dengan menempelkan sidik jari[9].
Mesin absensi fingerprint menggunakan teknologi biometric. Biometric merupakan
karakteristik yang berdasarkan dengan fitur wajah, mata bahkan bisa juga dengan detak jantung.
Dalam dunia sistem informasi biometric digunakan untuk menganlisis fisik dan kelakuan dalam
autentifikasi[10].
Biometrik memiliki tiga factor yang dapat mempengaruhi penggunaan alat secara
luas[11] :
1. Teknologi yang dibutuhkan untuk melakukan pemindaian relatif lebih mudah jika
menggunakan sidik jari
2. Analisis yang dibutuhkan untuk menentukan kecocokan tidak perlu memerlukan
sumber daya komputer yang banyak.
3. Pengguna lebih nyaman menggunakan jari tangan dari pada anggota tubuh
lainnya untuk memasukannya ke dalam perangkat ID
Gambar 2. 1 Pola Papillarity Ridge
Tabel 2. 1 beberapa ukuran karakteristik anatomi sidik jari

2. 7 Pengertian Kedisiplinan Karyawan


Kedisiplinan karyawan merupakan sifat sadar diri dari seorang karyawan untuk mematuhi
peraturan yang diberlakukan dalam suatu perusahaan. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi
kinerja di dalam perusahaan. Semakin disiplinnya setiap karyawan bisa meningkatkan
produktifitas perusahaan. Berikut komponen yang dapat dilihat dari berbagai sisi[12]:
1. Kedisiplinan merupakan salah satu aspek budaya dalam suatu perusahaan
2. Kedisiplinan terkait mungkinan masalah bisa saja terjadi
3. Selain kesadaran diri, cara mennyadarkan karyawan bisa juga dilakukan dengan cara
paksaan
4. Tidak semua karyawan memiliki kedisiplinan yang baik

2.8 Analisis Penelitian Kualitatif


Analisis Penelitian Kualitatif adalah pengumpulan data suatu permasalahan yang terjadi
untuk menerangkan kejadian dimana peneliti sebagai sarana penelitian. Analisis penelitian
kualitatif bersifat deskriptif karena dalam penelitian berisikan data – data sesuai dengan apa yang
telah diungkapkan dilapangan untuk memberikan dukungan terhadap laporan ini[13].
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. PLN UP3 TUAL
3.1 Profil Perusahaan PT. PLN UP3 Tual
3.1.1 Visi
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan
Pelanggan untuk Solusi Energi.
3.1.2 Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
4.1.1 Maksud dan Tujuan Perseroan

Perseroan adalah perusahaan yang dimiliki oleh seseorang atau lebih yang
menjadi pemilik saham/sero perusahaan tersebut.

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum


dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan
penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang
pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

4.1.2 Riwayat Singkat PLN

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pebrik I mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan
sendiri Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang
di awal Perang Dunia II
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para
pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-
sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk
menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik
sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama,
2 (dua) perusahaan ector yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola
tenaga listrik milik ector dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas
diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara
dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas
menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada
ector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994
status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan
juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi PT. PLN (Persero) UP3 Tual :

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual

4.1.4 Deskripsi tugas dan tanggung jawab Struktur Organisasi :

a. Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan


b. Manager bagian perencanaan
1. Menyusun rencana kerja anggaran ( RKA ) proyek induk tahunan
2. Melaksanakan evaluasi kinerja serta sosialisasi penerapannya kepada organisasi
proyek
3. Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah mengelola kegiatan
soil investigation
4. Menyiapkan AMDAL, UPL, RKL serta perijinan
5. Mengolah dan membina sistem manajeman mutu
6. Merumuskan standas produk/materi serta membina penerapannya
7. Melaksanakan perencanaan proyek yang sinergi dengan koordinasi bersama jasa
manajemen konstruksi
8. Menetapkan laporan proyek induk
c. Manager Keuangan, SDM dan Administrasi
1. Bertanggung jawab atas atas perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan
dan akuntansi sehingga memenuhi target pengadilan keuangan unit
2. Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengendalian fungsi kepegawaian,
kesekretariatan, logistik dan pencapaian target HOP ( Hari Orang Pelatihan ),
tertib administrasi, tertib waktu dan tertib biaya untuk meningkatkan Kinerja
SDM
d. Manager Jaringan
1. Melaksanakan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai delegasian wakil pemilik (
owner ) dari proyek induk
2. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan setiap pihak
terkait
e. Manager transaksi energi listrik
1. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan setiap pihak
terkait
2. Mengevaluasi rekomendasi penyempuranaan
f. Manager Bagian pemasaran dan pelayanan pelanggan
1. Membangun interaksi dan kerjasama dengan konsumen/ pelanggan dengan sebaik-
baiknya
2. Menetapkan sasaran penjualan
3. Menerima apabila terjadi complain dari konsumen yang tidak dapat diatasi oleh staff
4. Sigap dalam mengambil keputusan yang antisipatif dalam mengahadapi masalah
pemasaran
5. Mengelolah peningkatan pelayanan pelanggan
6. Mengelola peningkatan integritas layanan publik ILP
7. Membuat laporan secara berkala sesuai dengan bidangnya
g. Supervisor Perencanaan sistem
h. Supervisor Mapping data jaringan dan Pelanggan
i. Supervisor Pemeliharaan
1. Menyusun rencana pemeliharaan rutin dan periodik
2. Melakukan pemeliharaan rutin dan periodik unti pembangkit
3. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemeliharaan mesin dan alat bantu
4. Membuat laporan pelaksaan pemeliharaan mesin dan alat bantu
5. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang pemeliharaan mesin
dan alat bantu
j. Supervisor Operasi
1. Melaksanakan pengoperasian mesin sesuai pengaturan system
2. Mengevaluasi hasil data-data operasi log sheet
3. Mencatat dan melaporkan pemakaian BBM HSD dan pelumas.
4. Monitoring starstop unit
5. Melaporkan gangguan ke manager unit dan supervisor pemeliharaan
6. Menerima dan mengawasi pelaksanaan pembongkaran BBM HSD dari mobil
tangki
7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang operasi
8. membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya
k. Supervisor PDKB
1. Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dalam keadaan arus listrik yang
bertegangan
l. Supervisor SDM

m. Supervisor keuangan dan akuntansi


Tugas Pokok :
1. Bertanggung jawab dalam penyusunan anggara, pengelolaan keuangan,
penyelenggaraan kesekretaritan dan rumah tangga kantor
2. Pengelolaan SDM dan penyelenggaraan kegiatan hukum dan kehumasan
3. Memverifikasi dan menvalidasi bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran dana
imprest.
4. Melaksanakan opname saldo kas setiap bulan
5. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pengiriman ( transfer otomatis ) dan
penyimpanan fisik uang
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan
7. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data
SIMKEU
8. Melakukan rekonsiliasi/konfirmasi pendapatan operasi, saldo Bank, saldo hutang,
piutang, persekot pegawai/dinas, PUMP-KPR/BPRP dan fungsi terkait
9. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan untuk keperluan
penyelenggaraan akuntansi di kantor APJ
10. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan (
Persekot pegawai/dinas, PUMP-KPR, pajak, hutang usaha, hutang biaya dll)
11. Mengelola surat-surat masuk dan keluar sesuai TLSK
12. Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian ATK pada fungsi
terkait
13. Mengelola administrasi SDM yang meliputi :
 SPPD
 Absensi Pegawai
 Penilaian kinerja Pegawai
 Pembayaran gaji dan tunjangan lainnya
 Biaya perawatan kesehatan
n. Supervisor Pemasaran dan pelayanan Pelanggan
1. Mengelola informasi dan penyuluhan tentang layanan yang berhubungan dengan
sambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan masyarakat
2. Melaksanakan promosi penjualan tenaga listrik
3. Mengendalikan pelayanan PB/PD, penyambutan sementara, perubahan tariff,
ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya serta
pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan sambungan listrik
4. Mengendalikan proses pelaksanaan perintah kerja ( PK )
5. Memeriksa kwitansi pembayaran yang berhubungan dengan pelaksanaan PB/PD,
penyambung sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama
pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya
6. Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran Biaya Penyambung ( BP ) /
Uang Jaminan Langganan ( UJL ), penyambung sementara, biaya
perubahan,Tagihan susulan dan biaya lainnya
7. Menjamin atas kebenaran Peubahan Data Pelanggan dan hasil Peremajaan Data
Induk Pelanggan ( DIL )
8. Mengelola Arsip Induk Pelanggan ( AIL )dan UJL
9. Melaksanakan pengumpulan dat potensi pasar dan informasi pengembangan
jaringan distribusi
o. Supervisor Pengendalian Susut
1. Melaksanakan koordinasi dengan pemda/pemkot terkait dengan PJU
2. Memonitor pelaksanaan P2TL mandiri
3. Melaksanakan komunikasi dengan POLRI untuk pelaksaan P2TL di lapangan
4. Melaksanakan Tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascanding KPI atasanya
p. Supervisor transaksi energy listrik
1. Melaksanakan pengendalian PK penyambungan/pembongkaran pelanggan daya
41,5 KVA keatas
2. Memastikan hasil sambling penerapan kWh baru hasil metrology dan tera ulang
yang dilakukan pihak ketiga
3. Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan seting meter elektronik, CT, PT, Relay
dan penawatan APP
4. Memastikan dilaksanakannya SOP pemasangan APP
5. Melaksanakan analisis hasil komisioning test PB/PD atau penggatian meter
pelanggan AMR
q. Supervisor Pemeliharaan meter transaksi
1. Memonitoring pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP
2. Memonitoring pemeliharaan Meter Elektronik ( ME ) dan sistem Automatic
Meter Reading ( AMR ) yang dikerjakan pihak ketiga
3. Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk material
baru atau bekas andal
4. Mamastikan hasil sampling penerapan APP baru hasil metrology dan rekondisi
pihak ketiga
5. Melaksanakan sampling pengukuran tegangan jatuh/flicker/harmonisa dan
besaran listrik lainnya di jaringan distribusi dan persil pelanggan
r. Pejabat Pelaksana Pengadaan
1. Melakukan analisis terhadap lingkup pengadaan barang/jasa yang akan dilakukan
2. Menyususn jadwal pelaksaan pengadaan barang/jasa
3. Membuat harga perkiraan sendiri ( HPS ) untuk diusulkan penetapannya oleh
pengguna barang/jasa
4. Melakukan proses pengumuman/undangan kepada calon penyedia barang/jasa
5. Memastikan calon penyedia barng/jasa yang akan diundang tidak termasuk dalam
daftar hitam PLN
6. Menilai kualifikasi calon penyedia barang/jasa dalam pengadaan melalui
prakualifikasi atau pascakualifikasi yang tidak memiliki DPT
7. Memberikan penjelasan pengadaan
8. Melakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran
9. Melakukan klarifikasi kepada calon penyedia barang/jasa baik yang DPT maupun
non DPT, jika ada data atau hal-hal yang kurang jelas atau merugikan
10. Melakukan negosiasi untuk pengadaan barang/jasa dengan metode pelelangan
terbatas, pelelangan terbuka atau penunjukan langsung
11. Melaporkan hasil proses pengadaan barang/jasa kepada atasan secara langsung,
selanjutnya untuk disampaikan kepada Value Of Money Committee untuk
pengadaan barang/jasa yang memerlukan rekomendasi Value Of Money
Committee
12. Mengusulkan calon penyedia barang/jasa kepada pengguna barang/jasa setelah
mendapatkan rekomendasi dari Value Of Money Committee
13. Mengumumkan pemenang penyedia barang/jasa
14. Menjawab sanggahan dari calon penyedian barang/jasa
15. Menyiapkan surat penunjukan penyediaan barang/jasa ( SPPBJ )
16. Melakukan contract discussion agreement ( CDA ), bila diperlukan
17. Menyiapkan draft perjanjian/kontrak
18. Mendokumentasikan proses pengadaan barang \jasa yang tertib
s. Pejabat Pelaksana K3L

t.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Penyajian Data

a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung untuk memperoleh keyakinan


tentang keaslian data, yang kemudian dapat mencatat perilaku atau kejadian
seperti yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya yang terjadi dilapangan
tempat dilakukannya penelitian. Setelah satu bulan yaitu dari tanggal 03
Agustus 2020 – 03 September 2020 berada di PT. PLN UP3 Tual, saya
mendapati penemuaan bahwa dalam pemanfaatan penerapan absensi Code Of
Conduct dengan fingerprint ini , sangat baik untuk dikarenakan dalam
penggunaan fingerprint selain mendapatkan buku panduan tentang
bagaiamana menggunakan mesin fingerprint, dalam melakukan absensi
karyawan hanya memerlukan satu jari saja untuk diletakan pada bagian
scanner di mesin fingerprint sampai verifikasi berhasil dilakukan yang akan
diberitahukan dengan layar LED akan berwarna hijau serta mesin fingerprint
akan mengeluarkan suara “ Terima Kasih” sedangkan jika verifikasi gagal
dilakukan maka layar LED akan berwarna merah dan mengeluarkan suara
perintah untuk melakukan absensi kembali. Penerapan absensi coc dengan
fingerprint dianggap sangat bermanfaat untuk mengatasi kecurangan yang bisa
saja terjadi pada absensi secara manual seperti saat ada karyawan yang tidak
mengikuti kegiatan Code Of Conduct, karyawan tersebut bisa menitipkan
tanda tangannya kepada karyawan lain untuk menandatangani daftar
kehadiran tanpa sepengatahuan dari admin. Dengan menggunakan mesin
fingerprint, perusahaan tidak perlu khawatir akan keaslian data kehadiran
karena mesin fingerprint secara elektronik telah deprogram untuk tidak
terjadinya kecurangan karyawan dalam melakukan absensi.

Karyawan yang tidak mengikuti kegiatan Code Of Conduct tanpa adanya


alasan semakin berkurang karena timbulnya kasadaran dari setiap karyawan
untuk selalu mengikuti kegiatan Code Of Conduct karena manager yang selalu
mengingatkan kepada para karyawan untuk senantiasa mengikuti kegiatan
yang bisa meningkatkan kinerja karyawan bagi perusahaan dan masyarakat.
Sehingga dalam laporan perekapan absensi mengalami perubahan yang sangat
cepat.

b. Wawancara adalah proses pengumpulan data dengan cara tanya jawab


langsung dengan pimpinan dan supervisor SDM tentang penerapan absensi
Code Of Conduct dengan fingerprint.

c. Dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data


berbentuk dokumentasi, berupa gambar dan foto-foto kegiatan sekolah yang
ada di MA Annida Al-Islamy

4.2.1 Tempat Kerja Praktek


Kegiatan kerja praktek ini dilakukan di PT. PLN ( Persero ) UP3 Tual Jalan
Soekarno Hatta No.40, Kel. Ohoijang Watdek, Kei Kecil, Kel. Ohoijang Watdek,
Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Indonesia.
4.1.2

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

References

[1] D. B. N. F. F. S. D. Roni Habibi, Penggunaan framework laravel untuk membuat aplikasi absensi
terintegrasi mobile, Bandung: Kreatif Industri Nusantara, 2019.

[2] K. L. Gaol, "Etika KODE ETIK & PEDOMAN PERILAKU DALAM ETIKA BISNIS DI PT AJ
ADISARANA WANAARTHA," vol. 1, 2020.

[3] M. T. L. D. S. F. A. Rara Ayu Mulia Murti, "KOMUNIKASI ORGANISASI PT. PLN (PERSERO)
AREA BANDUNG DALAM KEGIATAN CODE OF CONDUCT," vol. 5, 2017.

[4] M. S. N. G. F. P. S. S. R. I. R. I. S Herlinda, "Analisis dan Pengumpulan Data Kualitatif," 2010.

[5] I. H. Santi, ANALISA PERANCANGAN SISTEM, Pekalongan: PT. Nasya Expanding


Management, 2020.

[6] I. H. S. M. Sjamsidi, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Baku, Malang: UB Press, 2013.
[7] A. Parnawi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Yogyakarta: Penerbit
Deepublish ( Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA ), 2020.

[8] M. d. H. S. S. S. M. Bay Haqi, Aplikasi Absensi Dosen dengan Java dan Smartphone sebagai
Barcode Reader, Jakarta: Percetakan PT. Gramedia, 2019.

[9] S. Moch. Tofik, Panduan Praktis Membuat Aplikaski Penggajian Dengan Microsoft Excel 2007,
Jakarta: PT. TransMedia, 2010.

[10] A. A. Yudho Yudhanto, Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT), Surakarta: Penerbitan dan
percetakan UNS ( UNS Press ), 2019.

[11] M. O. K. S. N. L. W. S. R. G. J. S. J. M. R. L. F. E. Anjar Wanto, Biometrika: Teknologi


Identifikasi, Yayasan Kita Menulis, 2020.

[12] T. S. Mangkuprawira, Strategi Efektif Mengelola Karyawan, Bogor: IPB Press, 2018.

[13] S. Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi: CV Jejak, 2018.

Anda mungkin juga menyukai