Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH)

TEKNOLOGI LAYANAN JARINGANPROPOSAL PERANCANGAN JARINGAN


FIBER TO THE HOME (FTTH) TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN

Disusun oleh :
Gilang Gibran
Kaldera Renjani
Mutiara Qhairun
Nabila Putri
Nurrahman

TEKNIK JARINGAN KOMPUTER


SMK CITRA NEGARA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Tanah Baru, Jl. Kemiri Jaya No. 99, Kel. Beji. Kec. Beji, Kota Depok

TELP 021-77201052, Jawa Barat 16421

Website: smkscitranegara.sh.id
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya , melimpahkan nikmat, berkat bimbingan dan kemudahan yang telah ia anugerahkan
kepada kelompok kami, sehingga kami mendapat kesempatan untuk menyelesaikan dan
melaksanakan penyusunan Proposal Pemasangan Jaringan (FTTH) ini.

Dengan ini kelompok kami juga mengucapkan terima kasih dan hormat yang sebesar-besarnya
kepada:

 Guru produktif Teknologi Layanan Jaringan: Ahmad Furchon S.Kom

Karena tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak di atas mungkin kelompok kami belum tentu
bisa menyelesaikan proposal ini.

Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, kami menyadari adanya kekurangan dalam
penyusunan Proposal ini. Kami sangat mengharapkan saran atau kritik yang bersifat membangun dari
para guru atau teman-teman sekalian agar menambah pengetahuan dalam penyusunan sebuah
tugas untuk kedepannya.

Depok, 27 Oktober 2023

Penyusun, Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………… 1
C. Batasan Masalah ………………….………………………………………… 1
BAB 2 : ALAT DAN BAHAN FIBER OPTIC
A. Alat Fiber Optic ……………………………………………………………… 2
B. Bahan Fiber Optic …………………………………………………………… 9
BAB 3 : TOPOLOGI DAN ANGGARAN
A. Topologi ……………………………………………………………………… 11
B. Anggaran Biaya ……………………………………………………………… 12
BAB 4 : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 13
B. Penutup ……………………………………………………………………….. 13
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era saat ini dipengaruhi oleh kebutuhan dalam kehidupan
masyarakat. Jaringan komunikasi yang yang berkembangan cepat dengan area luas
berkecepatan tinggi saat ini hadir dari kebutuhan manusia untuk berkomunikasi sama
lain.
FTTH (Fiber To The Home) ini hadir sebagai sebuah peningkatan dalam pemasangan dan
penggunaan fiber optik dari titik pusat langsung ke bangunan individu seperti tempat
tinggal, gedung apartemen, dan bisnis untuk menyediakan akses internet berkecepatan
tinggi. Modernisasi jaringan dilakukan untuk meningkatkan layanan komunikasi.
Maka digunakanlah Fiber Optic ini sebagai media transmisi yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan para pengguna jaringan. FTTH menjadi penting karena tingkat kepadatan
pelanggan dan kebutuhan akses internet yang semakin tinggi. Saat ini kami dari
kelompok 4 kelas 11TKJ 10 sedang merancang topologi pemasangan FTTH (Fiber To
The Home) untuk kegiatan belajar mengajar. Kegitan merancang proposal ini bertujuan
agar melakukan sebuah obsevasi di lapangan dan melakukan sebuah pemasangan secara
tepat dan benar.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kami adalah supaya untuk mengetahui dan mempelajari hal-hal apa saja
yang harus diketahui dan dipahami pada saat melakukan praktek pemasangan jaringan
FTTH (Fiber To The Home). Tujuan dari kegiatan adalah agar kami siswa dan siswi dari
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan paham serta mengerti dengan bagaimana cara
memasangan dan membuat topologi jaringan untuk di pakai jika masuk ke dunia kerja
yang masuk kedalam kategori jaringan.

C. Batasan Masalah
Pada Proposal ini kelompok kami hanya membahas seputar Perancangan Jaringan Fiber
To The Home yaitu alat serta bahan apa saja yang digunakan, lalu seperti apa topologi
yang digunakan serta berapa harga alat dan bahan yang digunakan.
BAB 2
ALAT DAN BAHAN FIBER OPTIC

A. ALAT FIBER OPTIC


1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat
optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu
daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser
tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa
tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah
memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan
hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan
terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu
media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah,
hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Stripper atau Miller


Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel
fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong
dan mengupas kulit dan daging kabel

3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya
sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan
alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini
berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap
Jointing.

4. Optical Power Meter (OPM)


Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal
cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung
berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang
digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya (TX – RX =…dB dibagi
jarak (Km)

5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR) OTDR


merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan
suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini
diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan
yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik,
karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi.
Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack,
Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan
bending.
6. Light Source
Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan suatu signal
untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur atu end
to end dimana Light Source ini akan berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya.

7. Optical Fiber Identifier


Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah
dan besar daya yang di laluinya

8. Visual Fault Locator


Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk
melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada
Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah
laser akan sampai pada titik tujuan.

9. Bit Error Rate Test


Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi)
yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di
uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau
RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup

10. Fiber Optic Adapter


Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang digunakan untuk melakukan
penyambungan/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika
penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda
maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.
• Jenis - Jenis Fiber Optik Adapter

1. FC Fiber optik Adapter


Jenis adapter fiber optik yang satu ini tersedia dalam jenis single mode dan
multimode, Ada tiga jenis bentuk/type fiber optik FC adapter, tipe persegi, tunggal
dan ganda tipe D, semua fiber optik FC adapter dengan rumah (housing)logam dan
Lengan (Sleeves) dari keramik.

2. SC Adapter Fiber Optik


Jenis adaptor fiber optik ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, serta
Simplex dan duplex. SC adapter fiber optik dengan perumahan (housing) plastik,
mempunyai beberapa varian warna, seperti : > biru untuk PC single mode > hijau
untuk APC single mode dan multimode beige untuk PC. Semua Fiber Optik SC
adapter mempunyai jenis flange, sementara itu untuk single mode adapter adalah
dengan lengan zirkonia dan untuk serat multimode adaptor dengan lengan perunggu.

11. Splitter Optic Splitter


merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat memisahkan daya optik dari satu
input serat ke dua atau beberapa output serat.
Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang
digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga
sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata
Berikut ini adalah jenis-jenis splitter :
• 1 : 2 (tanpa back up)
• 1 : 4 (tanpa back up)
• 1 : 8 (tanpa back up)
•1 : 16 (tanpa back up)
• 1 : 32 (tanpa back up)
• 2 : 2 (dengan back up)
• 2 : 4 (dengan back up)
• 2 : 8 (dengan back up)
• 2 : 16 (dengan back up)
• 2 : 32 (dengan back up)

12. Fiber Node Fiber node


merupakan suatu titik terminasi antara jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber
nod eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik
yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah
rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya. Fiber node sendiri adalah
salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial)
dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.

13. Pigtail Fiber Optic Pigtail


fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor
diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki
konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan
disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube
cable / Tight buffered cable).

14. Optical Termination Box (OTB)


Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang
menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk
menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat
dipasang di dinding maupun tiang.

15. Joint Closure Optic


Joint Closure merupakan sebuah box atau tempat untuk menaruh hasil sambungan
dari fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong
atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di
Closure. Untuk Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure
12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core.

B. BAHAN FIBER OPTIC


1. Kabel Fiber
Kegunaan utama kabel fiber optik adalah untuk menghubungkan antar jaringan komputer.
Sebenarnya jika merujuk pada pengertian ini, maka kegunaan kabel Fiber Optik sama
dengan jenis kabel lainnya. Namun yang membedakan adalah kabel fiber data ini
mendukung kecepatan pengiriman data. Selain itu, kabel fiber optic juga tak punya arus
listrik, sehingga tidak akan mengalami gangguan elektromagnetik. Itu sebabnya perusahaan
operator telekomunikasi sering memasang kabel fiber optic untuk mencapai tujuan
tersebut. Ukuran kabel fiber optic ini sangat kecil, bahkan lebih kecil dari sehelai rambut.
Namun bahan kabel ini dapat mengantarkan data dengan kecepatan tinggi.
• Jenis Kabel Fiber Optik Kabel Fiber Optik dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni:
• Kabel Fiber Optik Single Mode Sesuai namanya, kabel fiber optic Single Mode adalah kabel
optic yang punya transmisi tunggal yang memiliki maksud hanya bisa melalui satu inti untuk
menyebarkan cahaya. Bagian inti dari kabel jenis ini memiliki diameter yang sangat kecil,
hanya 9 mikrometer saja.
• Kabel Fiber Optik Multimode Jenis lain dari kabel Optik adalah Kabel Fiber Optik
Multimode. Berbeda dengan Single Mode, kabel ini memiliki transmisi banyak sehingga bisa
menyebarkan cahaya dalam satu waktu. Ukuran inti kabel optic ini lebih besar, yakni sekitar
625 mikrometer.
Tipe-tipe kabel fiber optic yang populer digunakan, antara lain:
1. Tight Buffer (Dalam dan luar ruangan)
2. Breakout Cable (Dalam dan luar ruangan)
3. Aerial Cable
4. Armored Cable
5. Simplex Cable
6. Hybrid and Composite Cable
7. Zipcord Cable
8. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

3. Connector Fiber
Konektor fiber optik diperlukan dalam jaringan optic untuk menghubungkan antara satu
jenis perangkat dengan perangkat lainnya yang biasanya berupa modem atau OTB (Optic
Terminal Box) atau bisa juga berupa switch/ router.
4. Alkohol
Alkohol digunakan untuk membersihkan serat kabel fiber.
BAB 3
TOPOLOGI DAN ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai