Anda di halaman 1dari 1

KASUS POSISI

Pemerintah kota Begkulu c.q Dinas Pariwisata Kota Bengkulu yang diwakili oleh kepada Dinas
Pariwisata (pihak pertama) mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah milik Pemerintah Kota
Bengkulu berupa sebidang tanah seluas 36 m x 92 m = 3.312 m2 yang terletak di Jalan Putri Gading
Cempaka Pantai Panjang Kota Bengkulu ,dengan CV. Makmur Abadi (pihak kedua) perjanjian perdata
tersebut diberi Nomor 556/157/D.Par/2018 tertanggal 22 Januari 2018.

Menindaklanjuti surat perjanjian tersebut ,Walikota Bengkulu menerbitkan SK Nomor


188/pemkot/Bkl/2018 tanggal 02 Februari 2018 tentang pemberian izin pemanfaatan atas tanah
milik pemda Kota Bengkulu seluas 3.312 meter persegi kepada CV.Makmur Abadi untuk melakukan
pemanfaatan aset tersebut dalam waktu 5 tahun.

Persoalan hukum yang terjadi, bahwa pihak kedua CV.Makmur Abadi memindahtangankan objek
sewa (menyewa ulang) kepada pihak ketiga tanpa persetujuan pihak pertama dan dalam
pemindahtanganan tanah objek perjanjian tersebut Pihak kedua menerima sejumlah uang dari pihak
ketiga. Pemerintah Kota Bengkulu baru mengetahui hal pemindahtanganan tentang pemberian izin
pemanfaatan aset tersebut pada bulan Agustus 2019.

Setelah mendapatkan data dan fakta atas peristiwa pengalian asset objek perjanjian tersebut ,pihak
pertama bereaksi langsung dengan menerbitkan SK Nomor 58//Pemkot/Bkl/2019 tanggal 9 Februari
2019 tentang pembatalan SK Nomor 188/Pemkot/Bkl/2018 tanggal 2 Februari 2018 pemberian atas
izin pemanfaatan aset milik Pemda Kota Bengkulu seluas 3.312meter persegi kepada CV.Makmur
Abadi

SK pembatalan tersebut sudah diterima oleh pihak CV.Makmur Abadi pada tanggal 10 April 2019
setelah menerima SK tersebut CV. Makmur Abadi sebagai penerima manfaat dan memiliki
kepentingan atas pengelolaan asset tersebut,keberatan dan merasa hak hukumnya dirugikan. Untuk
itu Pihak CV Makmur Abadi Melakukan Upaya Administratif berupa keberatan secara tertulis
mengenai Surat Keputusan tersebut kepada kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu, Pada tanggal 13
April 2019. Namun Keberatan tersebut ditolak dan dijawab pada tanggal 17 April 2019. Atas
Penolakan tersebut pihak CV Makmur abadi mengajukan banding Administratif pada tanggal 19
April 2019 kepada Walikota Bengkulu sebagai atasan langsung dari kepala dinas pariwisata Kota
Bengkulu. Namun Surat Banding tersebut ditolak dengan surat Jawaban Banding yang disampaikan
WaliKota Bengkulu pada tanggal 23 April 2019.

Atas Surat Jawaban Banding Administratif yang berisi penolakan tersebut, Maka Pihak Cv Makmur
Abadi bersama dengan Kuasanya mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semu
Fakultas Hukum Universitas.

Anda mungkin juga menyukai