Tugag Gugatan Ptun
Tugag Gugatan Ptun
Advokat dan Konsultan Hukum, pada Kantor Hukum, MAULANA FAHRUL HIDAYAT
S.H berkedudukan di Jl. Putri Perum, Telaga Harapan B.G10/14 Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 23 Mei 2022, bertindak selaku kuasa dari dan oleh
karenanya untuk dan atas nama:
Nama : SAMSUDIN
Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 07 juli 1940.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Direktur PT. Griyasinar Perak
Alamat : Beralamatkan di Jalan Jambu Nomor 2/195,
RT. 006/007, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi
Barat, Kota Bekasi.
Dalam kedudukannya Bapak Samsudin sebagai Direktur Utama dari PT. Griyasinar Perak
sebagaimana yang tercantum dalam Akta Pernyataan Pemegang Saham PT Griyasinar Perak
No. 1 tanggal 23 Maret 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Susanto S.H., M.Kn. selain itu
Bapak Samsudin mewakili PT. Griyasinar Perak dalam melakukan perbuatan hukum.
A. OBJEK SENGKETA
1. Bahwa yang menjadi objek gugatan a quo adalah:
Sertifikat Hak Milik No. 17/Bekasi, tanggal 10 Mei 2000 seluas 107.510 M² atas
nama Muslimin yang di keluarkan atau di terbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Bekasi dan berkedudukan di Desa Lebak denok, Kecamatan Ciwandan,
Kabupaten Bekasi.
2. Bahwa yang menjadi alasan mendasar gugatan a quo diajukan adalah Penerbitan
Objek Sengketa yang diterbitkan oleh TERGUGAT dengan tidak melalui tata cara
yang benar sesuai dengan undang-undang (unprosedure process) dan melawan
hukum hal ini dikarenakan ;
2.1. Bahwa tanah yang di jadikan sebagai Objek pensertifikatan dalam rangka
pemberian hak kepada para pemilik sertifikat yang dilakukan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Bekasi merupakan diatas tanah milik PENGGUGAT
( PT. GRIYASINAR PERAK) sebagaimana yang di dasarkan pada Sertifikat
Hak Guna Bangunan No. 1652/1998 tertanggal 25 Februari 1998 seluas 107.510
M² atas nama PT. Griyasinar Perak yang terletak di Desa Lebak denok,
Kecamatan Ciwandan, Kabupaten Bekasi.
2.2. Bahwa jika di lihat dengan seksama dalam kenyataannya Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 1652/1998 tertanggal 25 Februari 1998 seluas 107.510 M² atas
nama (PENGGUGAT)PT. Griyasinar Perak telah lebih dahulu terbit pada tahun
1998 di bandingkan Sertifikat Hak milik No.17/ Bekasi tertanggal 10 Mei 2000
seluas 107.510 M² atas nama Muslimin yang di terbitkan oleh TERGUGAT
(Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional) pada tahun 2000, maka tidak masuk
akal bilamana adanya pemberian hak atas tanah yang sudah dimiliki oleh orang
lain atau tumpang tindih (overlapping) hal ini sangat bertentangan dengan
ketentuan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 2013 tentang
Pelimpahan Kewenangan pemberian hak atas tanah dan kegiatan pendaftaran
tanah.
2.3. Bahwa terhadap hak-hak atas tanah milik PENGGUGAT secara hukum (yuridis)
dan fakta (Factual) sejak di beli hingga saat diketahui adanya sengketa atas tanah
ini tidak pernah ada gangguan ataupun keberatan dari pihak lain, sehingga tanah
aquo adalah sah milik PENGGUGAT hal ini sesuai dengan pasal 32 ayat (1) PP
No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang menyebutkan bahwa “ suatu
bidang tanah sudah di terbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan
hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata
menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak
dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (tahun)
sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis
kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Badan Pertanahan yang
bersangkutan atau tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai
penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.”
2.4. Bahwa oleh karena, penerbitan objek sengketa aquo yang di lakukan oleh Panitia
Adjudikasi atau Panitia pemeriksa tanah telah melakukan kesalahan dan tidak
cermat saat melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian atas data fisik
dan data yuridis dalam rangka pemberian Hak Milik Kepada Para Pemegang Hak
Sertifikat sehingga bertentangan dengan ketentuan Pasal 52 huruf (c) Peraturan
Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, sehingga tata cara dan proses penerbitan surat keterangan
hak/pengesahan data fisik dan data yuridis menjadi tidak sesuai dengan
prosedur hukum
2.5. Bahwa oleh karena, penerbitan objek sengketa aquo tida sesuai dengan proses
hukum sebagaimana yang sudah di jelaskan di atas maka penerbitan Objek
Sengketa aquo tidak dapat di benarkan dan bertentangan dengan hukum yakni
Bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang baik dan
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, oleh karena itu Gugatan
Penggugat aquo telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang
PTUN.
B. KEWENANGAN MENGADILI
Bahwa oleh karena yang menjadi Objek Sengketa aquo adalah sertifikat
( sebagaimana yang di uraikan angka 1 di atas) yang merupakan Keputusan Pejabat
Tata Usaha Negara maka Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung berwenang
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tersebut sesuai dengan Kompetensi
absolut yakni dalam pasal 1 (3 UU No. 5 Tahun 1986. Jo. UU No. 9 Tahun 2004
tentang PTUN, dan Kompetensi Relatif mengenai wilayah kewenangan, maka Kota/
Kabupaten Bekasi merupakan ruang lingkup wilayah Peradilan Tata Usaha Bandung.
C. TENGANG WAKTU
- Sertifikat Hak Milik No. 17/Bekasi, tanggal 10 Mei 2000 seluas 107.510 M²
atas nama Muslimin, berkedudukan di Desa Lebak denok, Kecamatan
Ciwandan, Kabupaten Bekasi
5. Bahwa dengan tidak adanya jawaban yang pasti dari pihak TERGUGAT maka
PENGGUGAT untuk menghindari persengketaan yang berlarut-larut maka
PENGGUGAT mendaftarkan gugatan a quo dan di ajukan ke Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandung yaitu pada TANGAL 15 JULI 2022 maka dengan demikian
gugatan a quo yang di ajukan masih dalam tenggang waktu 90 hari sebagaimana yang
di tentukan di dalam pasal 55 Undang-undang PTUN Jo. Surat Edaran Mahkamah
Agung No. 5 K/TUN/1992
D. KEPENTINGAN HUKUM
Bahwa oleh karena penerbitan Objek Sengketa yang di terbitkan oleh TERGUGAT
(Kantor Badan Pertanahan Nasional) BERADA DI ATAS TANAH MILIK
PENGGUGAT, yang menyebabkan kerugian dan ketidakpastian hukum bagi
PENGGUGAT, maka sudah tentunya PENGGUGAT memiliki kepentingan dan
berhak mengajukan gugatan aquo sebagaimana yang tercantum dalam Surat Edaran
Mahkamah Agung RI No.2 Tahun 1991 Jo. Pasal 53 ayat 1 UU PTUN,
Bahwa oleh karena itu, apa yang sudah di uraikan tersebut di atas, maka sudah
sepatutnya Gugatan PENGGUGAT harus diterima
Bahwa adapun Fakta-fakta yang menjadi dasar diajukannya gugatan a quo oleh
PENGGUGAT adalah sebagai berikut :
4. Bahwa TERGUGAT adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi yang salah satu
fungsi dan tugasnya adalah menerbitkan atas Objek Sengketa aquo, yang mana
terhadap penerbitan Objek Sengketa tersebut TELAH BERTENTANGAN DAN
TIDAK SESUAI DENGAN PROSEDURE HUKUM.
6. Bahwa dalam melaksanakan dan menerbitkan Objek Sengketa aquo di duga kuat
TERGUGAT TIDAK MELAKSANAKAN SESUAI Ketentuan Pasal 59 yang
mengatur berkaitan dengan tahapan dan/atau prosedur yang harus di tempuh
dalam melakukan penerbitan sertifikat oleh TERGUGAT, yang pada intinya
menjelaskan bahwa “ dalam rangka pengumpulan data/alat bukti/alas hak,
pegawai tata usaha negara dalam hal ini terlebih dahulu mengumpulkan seluruh
alat bukti, baik tertulis maupun tidak tertulis.
- Sertifikat Hak Milik No. 17/Bekasi, tanggal 10 Mei 2000 seluas 107.510 M²
atas nama Muslimin, berkedudukan di Desa Lebak denok, Kecamatan
Ciwandan, Kabupaten Bekasi.
9. Bahwa faktanya penerbitan Objek Sengketa aquo berada di atas bidang tanah
milik PENGGUGAT sebagaimana berdasarkan SGHB No. 187 tanggal 25
Februari 1998 tentang pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 107.510
M² yang terletak di Desa Lebak denok, Kecamatan Ciwandan, Kabupaten Bekasi
atas nama PT. Griya sinar Perak, maka penerbitan Objek Sengketa telah
mengalami cacat hukum administratif dan harus di batalkan karena
menimbulkan tumpang tindih (overlaping) atau sertifikat ganda pada Objek
Sengketa, sebagaimana sesuai dengan ketentuan Pasal 62 ayat 1 dan ayat 2 huruf
d, e dan f Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan.
10. Bahwa selanjutnya, dengan di terbitkannya Objek Sengketa oleh TERGUGAT
menyebabkan terjadinya tumpang tindih (Overlaping) atau sertifikat ganda pada
Objek Sengketa, yang mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT salah satunya
tidak adanya kepastian hukum terhadap Sertifikat hak milik yang di kuasai oleh
PENGGUGAT.
2. Menyatakan batal demi hukum atas Serat Keputusan yang di keluarkan atau di
terbitkan oleh TERGUGAT berupa :
- Sertifikat Hak Milik No. 17/Bekasi, tanggal 10 Mei 2000 seluas 107.510 M²
atas nama Muslimin yang di keluarkan atau di terbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Bekasi dan berkedudukan di Desa Lebak denok,
Kecamatan Ciwandan, Kabupaten Bekasi.
ATAU :
Apabila Tim Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
adilnya ( ex aequo et bono)
Hormat Kami