prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan
mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar
manusia. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam
interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri,
serta interaksinya dengan Tuhan. Membaca sebuah karya fiksi berarti menikmati
cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Betapapun syaratnya
pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditawarkan, sebuah karya fiksi
haruslah tetap merupakan cerita yang menarik, tetap merupakan bangunan
struktur yang koheren, dan tetap mempunyai tujuan estetik (Wellek & Warren,
1956: 212). Fiksi pertama-tama menyrankan pada prosa naratif, yang dalam hal
ini adalah novel dan cerpen, bahkan kemudian fiksi sering dianggap bersinonim
dengan novel (Abrams, 1981: 61).
Teknik dramati adalah teknik penampilan tokoh cerita, mirip dengan yang
ditampilkan pada drama, dilakukan secara tidak langsung. Artinya
pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta
tingkah laku tokoh.ceritauntuk menunjukkan kemandiriannya sendiri melalui
berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun non
verbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan juga melalui peristiwa yang
terjadi. Kelebihan teknik dramatic adalah sifatnya yang lebih sesuai dengan
kehidupan nyata. Sedangkan kelemahannya adalah sifatnya yang tidak
ekonomis. Wujud Penggambaran Teknik Dramatik. Penampilan tokoh secara
dramatic dapat dilakukan dengan beberapa teknik.
Teknik Cakapan
Percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita biasanya juga
dimaksudkan untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan.
Tidak semua percakapan, memang mencerminkan kemandirian tokoh, atau
paling tidak, tidak mudah untuk menafsirkan sebagai demikian. Namun
percakapan yang baik,efektif, yang lebih fungsional, adalah yang menunjukkan
perkembangan plot dan sekaligus mencerminkan sifat kemandirian tokoh
pelakunya.
Teknik Tingkah Laku
Teknik ini dimaksudkan untuk menunjuk tingkah laku verbal yang berwujud
kata-kata para tokoh, teknik tingkah laku menyaran pada tindakan yang
bersifat non verbal, fisik.
Teknik Pikiran dan Perasaan
Bagaimana keadaan dan jalan pikiran serta perasaan, apa yang melintas di
dalam pikiran dan perasaan, serta apa yang (sering) dipikir dan dirasakan oleh
tokoh, dalam banyak hal akan mencerminkan sifat-sifat kediriannya jua.
Teknik Arus Kesadaran
Teknik arus kesadaran (stream of consciousness) berkaitan erat dengan teknik
pikiran dan perasaan. Keduanya tidak dapat dibedakan secara pilah bahkan
mungkin dianggap sama- sama menggambarkan tingkah laku batin tokoh. Arus
kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang berusaha menangkap
pandangan dan aliran proses mental tokoh, di mana tanggapan indera
bercampur dengan kasadaran dan ketaksadaran pikiran, perasaan, ingatan,
harapan, dan asosiasi-asosiasi acak.
Teknik Reaksi Tokoh
Teknik reksi tokoh dimaksudkan sebagai reaksi tokoh terhadap suatu kejadian,
masalah, keadaan, kata, dan sikap tingkahlaku orang lain dan sebagainya yang
berupa rangsang dari luar tokoh yang bersangkutan.
Teknik Reaksi Tokoh Lain
Reaksi tokoh lain dimaksudkan sebagai reaksi yang diberikan oleh tokoh lain
terhadap tokoh utama, atau tokoh yang dipelajari kediriannya, yang berupa
pandangan, pendapat, sikap, komentar dan lain-lain.
Teknik Penulisan latar
Pelukisan suasana latar dapat lebih mengintensifkan sifat kedirian tokoh seperti
yang telah diungkapkan dengan berbagai teknik yang lain.
Teknik Pelukisan Fisik
Keadaan fisik seseorang sering berkaitan dengan keadaan kejiwaannya, atau
paling tidak, pengarang sengaja mencari dan memperhubungkan adanya
keterkaitan itu.
Catatan Tentang Identifikasi Tokoh
Prinsip Pengulangan
Prinsip pengulangan ini digunakan untuk menekankan dan mengintensifkan
sifat sifat yang menonjol sehingga pembaca dapat memahami dengan jelas.
Prinsip Pengumpulan
Seluruh kedirian tokoh diungkapkan sedikit demi sedikit dalam seluruh
cerita. Usaha pengidentifikasian tokoh, dengan demikian, dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data-
data kedirian yang tercecer diseluruh cerita tersebut, sehingga akhirnya
diperoleh data yang lengkap.
Prinsip Kemiripan dan Pertentangan
Identifikasi tokoh yang mempergunakan prinsip kemiripan dan pertentangan
dilakukan dengan memperbandingkan antara seorang tokoh dengan tokoh lain
dari cerita fiksi yang bersangkutan