Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN PITA UKUR DAN PENGUKURAN JARAK LANGSUNG


(BIDANG DATAR DAN BIDANG MIRING)

DISUSUN OLEH:
FATIHA DZILLA ZUIYIN ULYA SATARA
(23DI9123)

PROGRAM STUDI DIPLOMA I PENGUKURAN DAN


PEMETAAN KADASTRAL
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
ACARA I
PENGENALAN PITA UKUR DAN PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
PADA BIDANG DATAR DAN BIDANG MIRING

I. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM


 Waktu :14 September 2023
 Tempat Praktikum :Lapangan Kawah Chandradimuka
II. ALAT DAN BAHAN
 Pita ukur (1 buah)
 Jalon (3 buah)
 unting-unting (1 buah)
 Paku payung (3 buah)
III. LANGKAH KERJA/PRAKTIKUM
1) Bidang Datar
 Persiapkan peralatan yang akan digunakan seperti, pita ukur, jalon, dan paku
payung.
 Pilih dua titik sembarang yaitu titik A dan B.
 Masing-masing dua orang tersebut berdiri di kedua titik dengan memegang jalon,
dengan posisi jalon berdiri secara vertikal.
 Satu orang lagi melakukan pelurusan dengan berdiri di titik C yaitu titik yang
berada diantara titik A dan B dengan memegang jalon, posisi jalon berdiri secara
vertikal.
 Setelah dirasa jalon sudah lurus tancapkan paku untuk menandai titik-titik
tersebut.
 Bentangkan pita dari titik A ke C kemudian hitung panjang titik A ke C.
 Lakukan pengukuran yang sama dari titik C ke B.
 Jika ingin melakukan perhitungan pulang pindahkan paku payung di titik C ke
depan atau belakang sebanyak minimal 5 langkah.
 Lakukan pelurusan kembali seperti perngukuran jarak pergi.
 Setelah itu hitung jarak pulang dari titik B ke C dan titik C ke A.
 Masukkan data hasil pengukuran ke dalam formulir pengukuran jarak langsung.
 Hitung ketelitian pengukuran jarak dan gambarkan sketsa pengukurannya.
 Rumus menghitung ketelitian:
a) Jarak total pergi= d1+d2 (Pergi)
b) Jarak total pulang= d1+d2 (pulang)
c) Selisih jarak pulang pergi= jarak total pergi-jarak total pulang
jarak total pergi+ jarak pulang
d) Jarak rata-rata=
2
selisih jarak pulang
e) Ketelitian=
rata−rata
2) Bidang miring
 Persiapkan alat yang akan digunakan seperti pita ukur, jalon, paku payung,
unting-unting.
 Pilih titik sembarang untuk menentukan titik A dan Z beri penanda dengan jalon 1
pada titik A dan jalon 2 pada titik Z.
 Lakukan pelurusan pada titik B dengan menggunakan jalon 3, dan lakukan hal
yang sama pada titik C.
 Jika dirasa jalon tersebut lurus tancapkan paku payung di depan masing-masing
jalon.
 Bentangkan pita ukur dari titik A ke C dengan posisi pita ukur lurus, untuk
mengetahui meteran lurus atau tidak menggunakan unting-unting dengan cara
meluruskan unting-unting hingga mengenai paku payung yang ditancapkan.
 Ukur jarak titik C ke B dan lanjutkan pengukuran jarak B ke Z pengukuran
dibagian ini tidak perlu menggunakan unting-unting.
 Pindahkan titik C ke depan atau belakang sebanyak minimal 5 langkah.
 Jika ingin menghitung jarak pulang hitung jarak titik Z ke B, B ke C,
dan C ke A.
 Masukan data hasil pengukuran ke dalam formulir pengukuran jarak langsug.
 Hitung ketelitian pengukuran jarak dan gambarkan sketsa pengukurannya.
 Rumus menghitung ketelitian:
a) Jarak total pergi= d1+d2 (Pergi)
b) Jarak total pulang= d1+d2 (pulang)
c) Selisih jarak pulang pergi= jarak total pergi-jarak total pulang
jarak total pergi+ jarak pulang
d) Jarak rata-rata=
2
selisih jarak pulang
e) Ketelitian=
rata−rata
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Bidang Datar
a) Data Pengukuran
Pengukuran Jarak Pengukuran Jarak Ketelitian
Pergi Pulang
A-C1 C1-B B-C2 C2-A  Jarak total pergi
24,012m 48,050m 44,892m 27,160m 24,012+48,050=72,062
 Jarak total pulang
44,892+27,160=72,052
 Selisih jarak pulang pergi
72,062-72,052=0,010
 Jarak rata-rata
72,062+ 72,052 144,114
= =72,057
2 2
 Ketelitian
72,057
=7.205,7
0,010

b) Sketsa Pengukuran Jarak Langsung Pada Bidang Datar

Pergi
24,012 48,050

C1 C2 B
A

27,160 44,892
Pulang

Dari data pengukuran jarak langsung pada bidang datar di atas dapat dihasilkan data
pengukuran jarak pergi dari titik A-C1 adalah sebesar 24,012m, titik C1-B adalah 48,050m
sehingga dihasilkan jarak total pergi adalah 72,062m, pengukuran jarak pulang dari titik B-C2
adalah 44,892m, dan titik C2-A adalah 27,160m sehingga didapat jarak total pulang adalah
sebesar 72,052m, toleransi perhitungan jarak pulang pergi dari data di atas adalah sebesar
0,010, sehingga bila dirata-rata perhitungan jarak langsung pada bidang datar adalah sebesar
72,057m, ketelitian yang didapat dari data di atas adalah 7.205,7m.
 Bidang Miring
a) Data Pengukuran

Pengukuran Jarak Pergi Pengukuran Jarak Pulang Ketelitian


A-C1 C1-B B-Z C2-A B-C2 Z-B  Jarak total pergi
3,410m 10,650m 52,364m 3,618m 10,458m 52,364m 3,410+10,650+52,364=66,424
 Jarak total pulang
3,618+10,458+52,364=66,440
 Selisih jarak pulang pergi
66,440-66,424=0,016m
 Jarak rata-rata
66,440+66,424
=
2
132,864
=66,432
2
 Ketelitian
66,432
=4.152
0 , 016

b) Sketsa Pengukuran Bidang Miring

52,364 10,650 3,410

A
C2
B C1
Z

52,364 10,458 3,618

Dari data pengukuran jarak langsung pada bidang miring di atas dapat dihasilkan data
pengukuran jarak pergi dari titik A-C1 adalah sebesar 3,410m, titik C1-B adalah 10,050m,
titik B-Z adalah 52,364 sehingga dihasilkan jarak total pergi adalah 66,424m, pengukuran
jarak pulang dari titik Z-B adalah 52,364m, titik B-C2 adalah 10,458m, dan titik C2-A adalah
52,364m sehingga didapat jarak total pulang adalah sebesar 66,440m, toleransi perhitungan
jarak pulang pergi dari data di atas adalah sebesar 0,016, sehingga bila dirata-rata perhitungan
jarak langsung pada bidang datar adalah sebesar 66,432m, ketelitian yang didapat dari data di
atas adalah 4.152m.
Dari data pengukuran bidang datar dan miring diatas dapat disimpulkan bahwa disetiap
pengukuran harus sesuai dengan standart ketentuan yang berlaku, bila terjadi kesalahan pada
pengukuran dan hasil perhitungan maka pengukuran dan hasil perhitungan harus diulangi
kembali.

V. LAMPIRAN

 Formulir pengukuran
 Kegiatan Pengukuran

Anda mungkin juga menyukai