Anda di halaman 1dari 54

PENAGIHAN PAJAK

DASAR HUKUM PENAGIHAN PAJAK


1. UU Nomor 19 Tahun 1997 jo.tentang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa jo.
Nomor 19 Tahun 2000 ( UU PPSP)
2. UU Nomor 6 th 1983 tentang KUP
terakhir UU No. 28 th 2007 .(UU KUP)
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2011
4. PMK No 24/PMK.03/2008 jo. PMK No
85/PMK.03/2010
UU NO 28 TAHUN 2007
TENTANG KUP

BAB IV PENAGIHAN
Pasal 18 Dasar Penagihan

Pasal 19 Bunga Penagihan

Pasal 20 Pelaksanaan Penagihan Pajak

Pasal 21 Hak Mendahulu

Pasal 22 Daluwarsa Penagihan pajak

Pasal 23 Gugatan WP atau PP

Pasal 24 Penghapusan Piutang Pajak


KITA DAPAT
TAGIHAN DARI
KPP NICH?

KENAPA TIMBUL TAGIHAN PAJAK?


TIMBULNYA HUTANG PAJAK

Formal Material
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)

STP

SKPKB

SKPKBT

SK Pembetulan
Yang
SK Keberatan menyebabkan
jumlah pajak
Putusan Banding ymh dibayar
bertambah
Peninjauan Kembali
JATUH TEMPO PEMBAYARAN
STP

SKPKB jangka waktu


SKPKBT 1 (satu) bulan
Harus
SK Pembetulan Dilunasi (JT) sejak tanggal
SK Keberatan
P
diterbitkan
E
Putusan Banding R
U
B
Peninjauan Kembali A
H
A
N

WP mengajukan keberatan,
WP usaha kecil dan WP di daerah WP mengajukan banding,,
tertangguh sampai dengan 1
tertentu, dapat diperpanjang paling lama tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal
menjadi 2 (dua) bulan (satu) bulan sejak tanggal
penerbitan Surat Keputusan
penerbitan Putusan Banding
Keberatan
Serangkaian tindakan agar Penanggung
Pajak melunasi utang pajak dan Biaya
Penagihan Pajak dgn:
• menegur atau memperingatkan,
• melaksanakan penagihan seketika dan
sekaligus,
PENAGIHAN • memberitahukan Surat Paksa,
PAJAK • mengusulkan pencegahan,
• melaksanakan penyitaan,
• melaksanakan penyanderaan,
• menjual barang yang telah disita
pelaksana tindakan
penagihan pajak yang
meliputi penagihan seketika
dan sekaligus, pemberitahuan
Surat Paksa, penyitaan dan
penyanderaan.

JURUSITA PAJAK
ALUR DAN JADWAL
Dasar Hukum :
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
UU No 19 Tahun 2000
UU No 28 Tahun 2007
PP No 74 Tahun 2011 Langsung, ▪ UTANG PAJAK &
PMK No 24/PMK.03/2008 j.o. Pos, BIAYA
PENAGIHAN
PMK. 85/2010 Ekspedisi/ PENCABUTAN
kurir dgn SITA` ▪ PUTUSAN
bukti PENGADILAN
kirim

LUNAS
Barang
7 hari SURAT 21 hari 2X24 jam SPMP/ Bergerak
SKP SP PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS
1X
TEGURAN
SKPKB
SKPKBT Jatuh tempo
▪ SPMP
PENGUMUMAN
▪ JURUSITA + 2 SAKSI
dll ▪ PARATE EXECUTIE
▪ BAP SITA LELANG
▪ DIBERITAHUKAN OLEH
▪ BRG BERGERAK & BRG
JURUSITA PAJAK
TDK BERGERAK
▪ DIBUAT BAP SP Barang
▪ BRG YG DISITA DILARANG:
✓ DIPINDAHTANGANKAN Tdk
✓ DISEWAKAN 14 hari Bergerak
✓ DIPINJAMKAN 2X
✓ DISEMBUNYIKAN
SPSS ✓ DIHILANGKAN
✓ DIRUSAK
▪ PENYITAAN ATAS REK.
PELAKSANAAN
• NAMA WP / NAMA WP BANK & EFEK LELANG
& PP
• BESAR UTANG PAJAK
• PERINTAH UNTUK PEMBLOKIRAN PENCEGAHAN PENYANDERAAN SYARAT:
MEMBAYAR ▪ UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
• SAAT PELUNASAN ▪ DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
PAJAK JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN TETAP
DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU
PENAGIHAN SEKETIKA Psl. 20 (2) UU KUP & pasal
13-14 PMK 24/2008 jo.
SEKALIGUS PMK85/2010
▪ akan meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya atau indikasi
▪ memindahtangankan barang yang
dimiliki atau yang dikuasai
▪ menghentikan atau mengecilkan
perusahaan
▪ membubarkan, menggabungkan,
KONDISI memekarkan, memindahtangankan
atau mengubah bentuk
▪ badan usaha akan dibubarkan oleh
negara
▪ terjadi penyitaan atas barang
Penanggung Pajak oleh Pihak
ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan
▪ sebelum TGL jatuh tempo
pembayaran;
▪ tanpa didahului Surat Teguran;
▪ diterbitkan sebelum jangka waktu
PENERBITAN 21 hari sejak Surat Teguran
diterbitkan; atau
▪ diterbitkan sebelum penerbitan SP.
Surat Perintah Penagihan Seketika
dan Sekaligus sekurang-kurangnya
memuat :
▪ nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak
ISI SURAT dan Penanggung Pajak;
▪ besarnya utang pajak;
▪ perintah untuk membayar;dan
▪ saat pelunasan pajak;
SURAT TEGURAN-PERINGATAN
Surat Teguran, Surat Peringatan, atau surat lain yang sejenis adalah surat
yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau memperingatkan Wajib
Pajak untuk melunasi utang pajaknya

SURAT PAKSA

Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya
Penagihan Pajak
PENYITAAN
Apabila setelah lewat waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam sejak Surat
Paksa diberitahukan kepada Penanggung Pajak dan utang pajak tidak dilunasi
oleh Penanggung Pajak, Pejabat menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan.

LELANG
Apabila setelah lewat waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan,
Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan biaya Penagihan Pajak,
Pejabat melakukan pengumuman lelang
PARATE EXECUTIE
Hak yang diberikan negara kepada Kantor Pajak
setelah menyampaikan surat paksa, untuk
melakukan eksekusi
PENCEGAHAN
Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap
Penanggung Pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara
Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pencegahan sangat selektif dan hati-hati. Tidak boleh sewenang-
wenang, diberikan syarat-syarat yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.
Syarat kuantitatif tunggakan sebesar Rp100.000.000,00 dan syarat
kualitatif adalah diragukan itikad baiknya.
Pencegahan terhadap Penanggung Pajak tidak mengakibatkan
hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan
pajak.
JANGKA WAKTU PENCEGAHAN
Jangka waktu pencegahan paling lama 6 (enam) bulan
dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya 6
(enam) bulan .
Apabila tidak ada keputusan perpanjangan,
pencegahan yang sudah ditetapkan berakhir demi
hukum.
PENYANDERAAN

pengekangan sementara waktu


terhadap kebebasan Penanggung Pajak
dengan menempatkannya di tempat
tertentu, yaitu rumah tahanan negara
yang terpisah dari tahanan lain.
PENYANDERAAN

Syarat-syarat tertentu yang bersifat kuantitatif


maupun yang bersifat kualitatif.
▪ Merupakan upaya terakhir penagihan pajak.
▪ Penyanderaan tidak mengakibatkan hapusnya
utang pajak dan terhentinya pelaksanaan
penagihan pajak.
▪ Penyanderaan tetap dapat dilaksanakan
terhadap Penanggung Pajak yang telah
dilakukan pencegahan.
KRITERIA PENYANDERAAN
▪ Kriteria Penanggung Pajak yang Akan
Disandera:
▪ Syarat Kuantitatif Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah)
▪ Syarat kualitatif Diragukan itikad baiknya;
▪ lewat jangka waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal Surat paksa
diberitahukan ;
▪ Telah mendapat izin tertulis dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia.
KRITERIA PENYANDERAAN
Wajib Pajak/Penanggung Pajak dikatakan
”diragukan itikad baiknya” dalam kaitannya
dengan pelunasan utang pajak, apabila:
▪ Penanggung Pajak diduga menyembunyikan
harta kekayaannya
▪ Terdapat dugaan yang kuat bahwa
Penanggung Pajak akan melarikan diri
▪ Terdapat data dan informasi yang akurat
yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan
untuk mengajukan permohonan izin
penyanderaan
BUNGA PENAGIHAN
Pasal 19 UU KUP
Bunga Penagihan
STP

SKPKB

SKPKBT

SK Pembetulan
2% perbulan
SK Keberatan dari jatuh tempo
s.d. pelunasan
Putusan Banding
CONTOH
WP diterbitkan SKPKB tanggal 12 Januari 2019 jatuh tempo 11
Februari dengan nilai Rp 500.000.000. WP kemudian membayar
SKPKB tersebut tanggal 14 Juni 2019
Maka bunga penagihan:
2%x 5 bulan x 500 Juta = 50 Juta
PENUNDAAN DAN PENGANGSURAN
▪ Di ajukan 9 hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali force
majeur
▪ Menyebutkan alasan mengangsur/menunda
▪ Menyebutkan jumlah pajak yang dimohon ditunda/diangsur,
masa angsuran dan jumlah angsuran
▪ Wajib Pajak yang mengajukan permohonan harus memberikan
jaminan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
pertimbangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak, kecuali
dipandang tidak perlu
▪ Jaminan dapat berupa garansi bank, surat/dokumen bukti
kepemilikan barang bergerak, penanggungan utang oleh
pihak ketiga, sertifikat tanah, atau sertifikat deposito.
PENUNDAAN DAN PENGANGSURAN
▪ Harus diterbitkan dalam jangka waktu 7 hari sejak
permohonan lengkap
▪ Keputusan dapat berupa:
▪ menyetujui jumlah angsuran pajak dan/atau masa angsuran atau
lamanya penundaan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak
▪ menyetujui jumlah angsuran pajak dan/atau masa angsuran atau
lamanya penundaan sesuai dengan pertimbangan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak
▪ menolak permohonan Wajib Pajak.Di ajukan 9 hari sebelum tanggal
jatuh tempo, kecuali force majeur
▪ Bila jangka waktu 7 hari tidak ada keputusan, dianggap
disetujui dan KPP harus menerbitkkan keputusan dalam jangka
waktu 5 hari sejak batas waktu 7 hari berakhir.
PENUNDAAN – CONTOH
WP diterbitkan SKPKB tanggal 12 Januari 2019 jatuh tempo 11
Februari dengan nilai Rp 500.000.000. WP kemudian mengajukan
penundaan dan disetujui oleh KPP untuk membayar tanggal 20 Mei
2019
Maka bunga penagihan:
2%x 4 bulan x 500 Juta = 40 Juta
ANGSURAN – CONTOH
WP diterbitkan SKPKB tanggal 12 Januari 2019 jatuh tempo 11
Februari dengan nilai Rp 500.000.000. WP kemudian mengajukan
angsuran 5 x bayar setiap tanggal 20, mulai tanggal 20 Februari
2019 s.d. 20 Juni 2019

Bunga Penagihan: Rp Rp
Angsuran ke-1 = 2% x 500.000.000 = 10.000.000
Angsuran ke-2 = 2% x 400.000.000 = 8.000.000
Angsuran ke-3 = 2% x 300.000.000 = 6.000.000
Angsuran ke-4 = 2% x 200.000.000 = 4.000.000
Angsuran ke-5 = 2% x 100.000.000 = 2.000.000
Total Sanksi 30.000.000
PENUNDAAN SPT TAHUNAN
▪ Penundaan SPT Tahunan ➔ tidak akan dikenakan sanksi
keterlambatan lapor
▪ Penundaan SPT Tahunan tidak menunda jangka waktu pembayaran
SPT Tahunan
▪ Apabila pembayaran melewati jangka waktu penyampaian SPT
Tahunan maka dikenakan bunga penagihan
PENUNDAAN SPT TAHUNAN – CONTOH
PT. ABC memiliki tahun buku April 2018-Maret 2019, seharusnya
menyampaikan SPT tahunan paling lambat Juli 2019. Namun, WP
mengajukan penundaan penyampaian SPT Tahunan sampai dengan
September 2019. PT. ABC memasukan SPT pada tanggal 20
September 2019 dengan status Kurang Bayar Rp. 700,000,000. atas
700 juta tersebut, 200 juta sudah dibayar pada tanggal 20 Juli
2019 sedangkan 500 juta pada tanggal 19 September 2019
Maka bunga penagihan:
2%x 2 bulan x 500 Juta = 20 Juta
Atas 200 Juta, tidak dikenakan sanksi dikarenakan pembayaran
dilakukan masih dalam jangka waktu pelaporan SPT Tahunan.
HAK MENDAHULUI
Pasal 19 UU PPSP
HAK MENDAHULUI
Kedudukan negara sebagai kreditur preferen yang dinyatakan
mempunyai hak mendahulu atas barang-barang milik Penanggung
Pajak yang akan dilelang di muka umum.
Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak
dilunasi
Pelunasan meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga,
denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak
HAK MENDAHULUI
Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu
lainnya, kecuali terhadap:
▪ biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman
untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak
bergerak;
▪ biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
dimaksud; dan/atau
▪ biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan
penyelesaian suatu
HAK MENDAHULUI
Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi
maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak
dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham
atau kreditur lain sebelum menggunakan harta tersebut untuk
membayar utang pajaknya Wajib Pajak tersebut.
DALUWARSA PENAGIHAN

setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun


Pasal 22 KUP terhitung sejak ketetapan pajak

• memberitahukan Surat Paksa


• WP menyatakan pengakuan utang
• SKPKB/SKPKBT yang diterbitkan
tertangguh
karena tindak pidana perpajakan.
• dilakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan

Penetapan daluwarsa penting untuk menentukan bahwa hutang pajak sudah tidak
dapat ditagih lagi
PENGHAPUSAH PIUTANG
PAJAK
PMK 68/PMK.03/2012
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK
Piutang Pajak yang tercantum dalam:
▪ Surat Tagihan Pajak (STP);
▪ Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
▪ Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);
▪ Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);
▪ Surat Ketetapan Pajak (SKP);
▪ Surat Ketetapan Pajak Tambahan (SKPT);
▪ Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali
Yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK - OP
▪ Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak meninggal dunia dan
tidak mempunyai harta warisan atau kekayaan;
▪ Wajib Pajak dan/atau Penanggung Pajak tidak dapat ditemukan;
▪ hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
▪ dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah
dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang perpajakan; atau
▪ hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat
dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya
perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK - BADAN
▪ Wajib Pajak bubar, likuidasi, atau pailit dan Penanggung Pajak tidak
dapat ditemukan;
▪ hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa;
▪ dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan dan telah
dilakukan penelusuran secara optimal sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang perpajakan; atau
▪ hak negara untuk melakukan penagihan pajak tidak dapat
dilaksanakan karena kondisi tertentu sehubungan dengan adanya
perubahan kebijakan dan/atau berdasarkan pertimbangan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
GUGATAN
SENGKETA PAJAK
Banding adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung
Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
diajukan Banding, berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
Gugatan adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung
Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak
atau terhadap keputusan yang dapat diajukan
Gugatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.
GUGATAN PENANGGUNG PAJAK
▪ Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman
lelang.
▪ Keputusan Pencegahan dalam rangka penagihan
pajak.
▪ Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan lainnya.
▪ Penerbitan Surat Ketetapan Pajak atau Surat
Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya
tidak sesuai dengan prosedur atau tatacara yang
telah diatur dalam ketentuan perundang-
undangan perpajakan.
GUGATAN PENANGGUNG PAJAK

Diajukan ke Pengadilan Pajak.


Pelaksanaan Penyanderaan ➔Pengadilan
Negeri (Ps. 34 ayat 3 UU PPSP)
Pengajuan gugatan tidak menunda
pelaksanaan penagihan pajak (Ps. 37 ayat 3
dan Ps. 41 ayat 3 UU PPSP).
GUGATAN PENANGGUNG PAJAK

Jangka waktu 14 hari Gugatan dilakukan atas:,


Surat Paksa sejak diberitahukan ke
Penanggung Pajak
SPMP dihitung sejak BA Pelaksanaan Penyitaan
Pengumuman Lelang, sejak pengumuman lelang

BILA TIDAK PROSEDURAL TINDAKAN PENAGIHAN


BISA GUGUR
GUGATAN - PENYANDERAAN

▪ Dapat diajukan ke Pengadilan Negeri


▪ Bila gugatan dikabulkan, Penanggung Pajak
dapat hak rehabilitasi dan ganti rugi Rp
100.000/hari selama penyanderaan
▪ Gugatan tidak dapat dilaksanakan setelah
proses penyanderaan berakhir
KETENTUAN PIDANA – PDL 41A UU PPSP
Penanggung Pajak yang melanggar ketentuan Ps. 23 ayat 1 UU PPSP
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan denda paling
banyak Rp. 12.000.000,-.
Apabila pihak- pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat 3 huruf
b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f tidak melaksanakan kewajibannya
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 bulan 2 minggu dan denda
paling banyak Rp. 10.000.000,-.
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan
yang dilakukan menurut undang- undang atau dengan sengaja mencegah,
menghalang- halangi atau menggagalkan tindakan dalam melaksanakan
ketentuan undang- undang yang dilakukan oleh Jurusita Pajak, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 bulan 2 minggu dan denda paling
banyak Rp. 10.000.000,-.
ISTILAH-ISTILAH

1. Pajak adalah semua jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat, termasuk Bea
Masuk dan Cukai, dan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, menurut
undang-undang dan peraturan daerah.
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
3. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab
atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
4. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap,
dan bentuk badan lainnya.
ISTILAH-ISTILAH

5. Pejabat adalah pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan


Jurusita Pajak, menerbitkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus, Surat
Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Surat Pencabutan Sita, Pengumuman
Lelang, Surat Penentuan Harga Limit, Pembatalan Lelang, Surat Perintah
Penyanderaan dan surat lain yang diperlukan untuk penagihan pajak sehubungan
dengan Penanggung Pajak tidak melunasi sebagian atau seluruh utang pajak
menurut undang-undang dan peraturan daerah.
6. Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi
penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan
penyanderaan.
7. Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat tindakan penagihan pajak dilaksanakan.
8. Utang Pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi
berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak
atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
ISTILAH-ISTILAH

9. Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi


utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan,
menjual barang yang telah disita.
10. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis adalah surat yang
diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau memperingatkan kepada Wajib Pajak
untuk melunasi utang pajaknya.
11. Penagihan Seketika dan Sekaligus adalah tindakan penagihan pajak yang
dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu
tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua
jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak.
12. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajak.
13. Biaya Penagihan Pajak adalah biaya pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan, Pengumuman Lelang, Pembatalan Lelang, Jasa Penilai dan
biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak.
ISTILAH-ISTILAH

14. Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang Penanggung
Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan
perundang-undangan.
15. Objek Sita adalah barang Penanggung Pajak yang dapat dijadikan jaminan utang
pajak.
16. Barang adalah tiap benda atau hak yang dapat dijadikan objek sita.
17. Lelang adalah setiap penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran
harga secara lisan dan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon
pembeli.
18. Kantor Lelang adalah kantor yang berwenang melaksanakan penjualan secara
lelang.
19. Risalah Lelang adalah Berita Acara Pelaksanaan Lelang yang dibuat oleh Pejabat
Lelang atau kuasanya dalam bentuk yang ditentukan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan lelang.
20. Pencegahan adalah larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung
Pajak tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan
alasan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21. Penyanderaan adalah pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung
Pajak dengan menempatkannya di tempat tertentu.
ISTILAH-ISTILAH

22.Gugatan atau Sanggahan adalah upaya hukum terhadap pelaksanaan


penagihan pajak atau kepemilikan barang sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
23.Kepala Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota.
24.Pemerintah Daerah adalah pemerintah daerah yang wilayah hukumnya
meliputi tempat tindakan penagihan pajak dilaksanakan.
25.Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
26.Hari adalah hari kalender.

Anda mungkin juga menyukai