Anda di halaman 1dari 54

TATACARA PENAGIHAN

KEPABEANAN DAN CUKAI


KONSEP PENAGIHAN

 Pengertian Penagihan secara umum adalah


serangkaian tindakan yang dilakukan oleh fiskus
dalam rangka pemulihan hak-hak Negara atas
kewajiban/kekurangan pungutan pajak yang timbul
berkaitan dengan ketentuan di bidang Kepabeanan
dan Cukai
Pelaksanaa Tagihan, dilakukan dalam 2 Tahap :

Tahap 1 Penagihan Administratif

Tahap 2 Penagihan Aktif


DASAR HUKUM PENAGIHAN

Penagihan secara administratif diatur dalam :


• Pasal 38 s.d. 41 UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU 17/2006
• PMK 51/PMK.05/2008 tanggal 11 April 2008 (ttg Bea Masuk)
• PMK 214/PMK.04/2008 jo 86/PMK.04/2016 (ttg Bea Keluar)
• PMK NO. 111/PMK.04/2013 (Tata Cara Penagihan Bea
Masuk Dan/Atau Cukai)

Penagihan secara aktif diatur dalam:


• UU No. 19 Tahun 1997 jo UU No. 19 Tahun 2000
• PP No. 135, 136, 137 Tahun 2000
• Sk Menteri Keuangan No. 85/PMK.03/2010
• Sk Menteri Keuangan No. 483/KMK.05/2000
• PMK NO. 111/PMK.04/2013 (Tata Cara Penagihan Bea
Masuk Dan/Atau Cukai)
Penagihan
Administratif

Penagihan Administratif adalah tindakan yang


diambil oleh Kepala Kantor Bea dan Cukai atau
Pejabat yang berwenang untuk menerbitkan Surat
Penetapan atau Keputusan dalam rangka
memulihkan hutang pajak/kekurangan tagihan
pajak/denda administratsi/bunga yang timbul
berdasarkan ketentuan Kepabeanan dan Cukai
yang berlaku (UU Pabean dan UU Cukai)

SPTNP
Bentuk Surat SPKTNP SPPBK
SPP
Penagihan : SPKPBK STCK-1
SPSA SPSA
Kep. Dirjend
Penagihan Aktif

Penagihan Aktif adalah serangkaian tindakan yang diambil


oleh fiskus agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak dengan cara:
 menegur atau memperingatkan,
 melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
 memberitahukan Surat Paksa,
 mengusulkan pencegahan,
 melaksanakan penyitaan,
 melaksanakan penyanderaan, dan
 menjual barang yang telah disita.
Sesuai UU No.19 Tahun 2000

Bentuk Surat Surat Teguran


Surat Paksa
Penagihan :
Surat Penyitaan
Ciri khas dokumen Penagihan scr aktif adalah adanya klausul :
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
TATACARA PENAGIHAN
ADMINISTRATIF ATAS
PUNGUTAN PABEAN
DASAR HUKUM
Pasal 37As.d. 38, UU Pabean
PMK N0. 111/PMK.04/2011
PENAGIHAN BM

Pasal 37A :

Kekurangan pembayaran bea masuk dan/atau denda


administrasi yang terutang wajib dibayar paling lambat
60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan.

Pasal 38 :

Utang atau tagihan kepada negara berdasarkan UU


Pabean yang tidak atau kurang dibayar dikenai bunga
sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama
24 bulan dihitung sejak tanggal jatuh tempo sampai hari
pembayarannya, dan bagian bulan dihitung 1 (satu)
bulan
MATRIKS PENAGIHAN BM

PEJABAT BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL BEA PENGADILAN PAJAK


DAN CUKAI
Penetapan Tarif Keputusan atas
dan/atau Nilai Pabean keberatan
(Pasal 16) (Pasal 93)
Penetapan Selain Tarif SPTNP
dan/atau Nilai Pabean Keputusan atas
Contoh: keberatan
• Pencabutan fasilitas. (Pasal 93A)
• Penetapan karena penafsiran
peraturan.
Penetapan Sanksi SPP
PengajuanBanding
Administrasi Berupa
Denda Keputusan atas
(Pasal 95)
Contoh: keberatan
• Tidak memberitahukan (Pasal 94)
barang dalam manifes ,
• Tidak melaporkan
pembatalan ekspor
Penetapan Kembali Tarif
SPSA dan/atau Nilai Pabean
(Pasal 17)

Maks. 2 thn sejak


tgl PIB SPKTNP
Penagihan

Pemberitahua
Penetapan n

Fungsi Dokumen
SPTNP/SPKTNP/SPSA
/SPP/Kep. Keberatan
PENAGIHAN BK

Pasal 15 PMK 214/2008 :

Kekurangan pembayaran bea keluar dan/atau denda


administrasi yang terutang wajib dibayar paling lambat
60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan.

Utang atau tagihan kepada negara berdasarkan UU


Pabean yang tidak atau kurang dibayar dikenai bunga
sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama
24 bulan dihitung sejak tanggal jatuh tempo sampai hari
pembayarannya, dan bagian bulan dihitung 1 (satu)
bulan
MATRIKS PENETAPAN TAGIHAN BK

DIREKTUR JENDERAL BEA


PEJABAT BEA DAN CUKAI DAN CUKAI PENGADILAN PAJAK

Penetapan Perhitungan Keputusan atas keberatan


Bea Keluar SPPBK (Pasal 93)
(Maks. 30 hari sejak tgl PEB)

Skep Keberatan
Penetapan Sanksi
Administrasi Berupa
Denda Keputusan atas keberatan
PengajuanBanding
Contoh:
• Tidak memberitahukan barang (Pasal 94) (Pasal 95)
dalam manifes , SPSA
• Tidak melaporkan pembatalan
ekspor

SPKPBK
Dalam waktu Penetapan Kembali
maks. 2 thn Perhitungan Bea keluar
(Maks. 2 thn sejak tgl PEB)
Penagihan

Pemberitahua
Penetapan n

Fungsi Dokumen
SPPBK/SPKPBK/SPSA
/Kep. Keberatan
TATACARA PENAGIHAN
ADMINISTRATIF CUKAI
PENAGIHAN

 Utang cukai yang tidak dilunasi pada waktunya


 Kekurangan cukai karena kesalahan perhitungan
dalam dokumen pemberitahuan (PIB/CK=5) atau
dokumen pemesanan pita cukai ( CK-1 )
 Sanksi administrasi berupa denda yang tidak atau
kurang dibayar pada waktunya

dilakukan oleh Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai


atas nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai

menggunakan Surat Tagihan Cukai ( STCK-1 )


KEKURANGAN CUKAI
Kewajiban Cukai yang timbul sebagai akibat adanya
temuan dalam penelitian dokumen dan hasil
pengecekan lainnya

 Kekurangan Cukai akibat Kesalahan perhitungan


dalam Dokumen Pemberitahuan atau pemesanan
pita cukai
 Kekurangan Cukai akibat hasil pencacahan fisik
terhadap BKC
Denda Administrasi

Sanksi administrasi berupa denda

dikenakan kepada pengusaha atau setiap orang atas


terhadap pelanggaran ketentuan UU No 11 Tahun 1995
tentang cukai yang bersifat administratif
KEWAJIBAN MEMBAYAR
CUKAI
ATAS :
 Utang Cukai
 Kekurangan Cukai
 Sanksi administrasi
Denda

Paling Lambat :
30 Hari sejak JIKA
Diterimanya TERLAMBAT
STCK
BUNGA 2% per
Bulan
Maks. 24 Bulan
MEKANISME PENAGIHAN
DENGAN SURAT PAKSA
UU No.19/1997 jo UU
No.19/2000
PENERBITAN STCK-1

STCK
-1
UTANG CUKAI YANG TIDAK DIBAYAR PADA WAKTUNYA
1 (satu) hari kerja setelah setelah berakhirnya jangka waktu
penundaan atau pembayaran berkala.

KEKURANGAN CUKAI; DAN/ATAU


1 (satu) hari kerja setelah ditemukannya kekurangan cukai.

SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA


1 (satu) hari kerja setelah ditemukannya pelanggaran yang dikenai
sanksi administrasi berupa denda.
PENERBITAN STCK-1

STCK Sejak Bunga 2%/bln


-1 diterima
30 (Max 24 bln)
Hari
Wajib Dibayar
penanggung cukai

WAJIB DIBAYAR PALING LAMA 30 (TIGA PULUH) HARI SETELAH


TANGGAL DITERIMANYA STCK-1

30 (TIGA PULUH) HARI SETELAH TANGGAL DITERIMANYA


STCK-1 TIDAK DIBAYAR DIKENAKAN BUNGA 2% PER BULAN
MAX 24 BULAN
Jenis Surat Tagihan
 STCK-1 = Surat Tagihan di Bidang Cukai;
Adalah surat berupa KETETAPAN yang digunakan untuk
melakukan tagihan utang cukai yang tidak dibayar pada
waktunya, kekurangan cukai, sanksi administrasi berupa denda,
dan/atau bunga.
 STCK-2 = Surat Teguran di Bidang Cukai
Adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat bea dan cukai untuk
menegur atau memperingatkan Penanggung Cukai untuk melunasi
utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan
cukai, sanksi administrasi berupa denda, dan/atau bunga.
 STCK-3 = Surat Penyerahan Penagihan PPN
Adalah surat penyerahan penagihan PPN atas barang kena Cukai ke
Direktorat Jenderal Pajak.
Pengangsuran Cukai
adalah pemberian kemudahan kepada pengusaha pabrik
dalam melakukan pembayaran tagihan utang cukai yang
tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai,
dan/atau sanksi administrasi berupa denda dengan cara
beberapa kali pembayaran secara teratur sampai batas
waktu yang ditetapkan.

 Apabila tidak memiliki


kewajiban pengangsuran
lainnya
Kondisi Kahar betul-betul
dapat dibuktikan dengan
Diberikan khusus kepada Pengusaha Pabrik
surat keterangan instansi
yang dalam Keadaan Kesulitan Keuangan terkait
atau dalam Keadaan Kahar (Force Majeur) Telah dibuatkan Berita
Acara Pemeriksaan
Jangka Waktu Maksimal Lapangan
12 Bulan
TATACARA PENAGIHAN AKTIF
PABEAN DAN CUKAI
DASAR HUKUM UU No. 19 Tahun 2000
PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK

SERANGKAIAN TINDAKAN PEJABAT BEA CUKAI AGAR PENANGGUNG PAJAK MELUNASI


UTANG PAJAK DAN BIAYA PENAGIHAN PAJAK DENGAN:

1 MENEGUR ATAU MEMPERINGATKAN

2 MELAKSANAKAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS

3 MEMBERITAHUKAN SURAT PAKSA

4 MENGUSULKAN PENCEGAHAN

5 MELAKSANAKAN PENYITAAN

6 MELAKSANAKAN PENYANDERAAN

7 MENJUAL BARANG YANG TELAH DISITA


PELAKSANAAN PENAGIHAN BEA MASUK/CUKAI

 UTANG BEA
MASUK/CUKAI & BIAYA
PENAGIHAN LUNAS
 PUTUSAN
Permohonan PENGADILAN ATAU
Angsuran/Penundaan PUTUSAN BADAN
PERADILAN PAJAK
Langsung,Pos, ATAU DITETAPKAN
PENCABUTAN LAIN DENGAN
Ekspedisi/kurir
 SPTNP
SPSS SITA KEPUTUSAN MENTERI
dgn bukti kirim ATAU KEPUTUSAN
 SPP KEPALA DAERAH
 SPSA
LUNAS
 SPKTNP 7 hari
14 HARI TDK
 STCK-1 SURAT 21 hari Surat 2X24 jam SPMP/ LUNAS
Barang
 Kep. Keberatan TEGURAN Paksa PENYITAAN Bergerak
 Putusan 1X
Banding  SPMP
Jatuh tempo:
PENGUMUMAN
 Putusan  DIBERITAHUKAN  JURUSITA + 2 SAKSI
30 atau 60  BAP SITA LELANG
Peninjauan OLEH JURUSITA
hari  DIBUAT BAP SP  BRG BERGERAK & BRG TDK
Kembali BERGERAK
 BRG YG DISITA DILARANG:
Barang Tdk
 DIPINDAHTANGANKAN 14 hari Bergerak
 DISEWAKAN

2X
DIPINJAMKAN
 DISEMBUNYIKAN
 DIHILANGKAN
 DIRUSAK PELAKSANAAN
 PENYITAAN ATAS REK. BANK
& EFEK YANG DIDAHULUI
LELANG
DENGAN PEMBLOKIRAN

PENCEGAHAN PENYANDERAAN
SYARAT:
 UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
 DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN

30
PELUNASAN SURAT PENETAPAN/TAGIHAN

SURAT PELUNASAN

SURAT
60 hari
PENETAPAN
(tanggal ditetapkan )
(Mis : SPTNP, SPP, )

SURAT TAGIHAN JATUH TEMPO 30 hari


(STCK-1) (tanggal diterima)

PUTUSAN 30 hari
BANDING (tanggal diterima)

 Jika DIAJUKAN KEBERATAN > jatuh tempo pelunasan TERTANGGUH sampai dengan 60 hari sejak
Kep. Keberatan
 Jika DIAJUKAN BANDING > jatuh tempo pelunasan TERTANGGUH sampai dengan 30 hari sejak
diterimanya Putusan Banding di KPPBC.
 Penangguhan TIDAK MENGHALANGI proses PENCAIRAN JAMINAN, jika KEBERATAN DITOLAK
SURAT TEGURAN/STCK-2

PALING CEPAT 7 HARI SETELAH


JATUH TEMPO PELUNASAN
AN
E RBITK
DIT

SURAT
TEGURAN

T
DITE IDAK  melunasi Utangnya
RBIT  disetujui untuk mengangsur atau
KAN
menunda pembayaran Utangnya
 mengajukan banding
 mengajukan keberatan
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS

SYARAT
 Penanggung AKAN MENINGGALKAN INDONESIA untuk
selamanya atau berniat untuk itu;
 TANPA
 Penanggung MEMINDAHTANGANKAN BARANG yang
DIDAHULUI
dimiliki atau dikuasai dalam rangka menghentikan, atau Surat Teguran
mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang atau STCK-2
dilakukannya di Indonesia;  SEBELUM jatuh
 terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung akan tempo
MEMBUBARKAN BADAN USAHA, MENGGABUNGKAN pembayaran,
USAHA, MEMEKARKAN USAHA, MEMINDAHTANGANKAN jatuh tempo
PERUSAHAAN YANG DIMILIKI ATAU DIKUASAI, atau surat
Teguran/STCK2,
melakukan perubahan bentuk lainnya;
atau penerbitan
 badan usaha AKAN DIBUBARKAN oleh negara; atau
Surat Paksa
 terjadi PENYITAAN atas barang milik Penanggung oleh
pihak ketiga atau terdapat TANDA-TANDA KEPAILITAN.
SURAT PAKSA

PENANGGUNG BEA MASUK DAN ATAU CUKAI :

 TIDAK MELUNASI UTANGNYA setelah lewat 21 hari


sejak terbit Surat Teguran/STCK-2

 TELAH DILAKSANAKAN penagihan seketika dan


sekaligus

 TIDAK MEMENUHI KETENTUAN dalam persetujuan


angsuran atau penundaan pembayaran Utang Bea
Masuk dan/atau Cukai

Atas utang PDRI, pada HARI YANG SAMA dengan


penerbitan Surat Paksa diterbitkan SP3DRI
PENERBITAN PENYITAAN OBYEK SITA
SPMP

a. Barang bergerak (mobil, perhiasan, uang


LEWAT 2X 24 JAM JURUSITA tunai, deposito, tabungan, saldo rekening
sejak Surat Paksa koran, giro, atau bentuk lainnya yang
melakukan dipersamakan dengan itu, obligasi, saham,
diberitahukan Penyitaan atau surat berharga lainnya, piutang, dan
Utang tidak penyertaan modal pada perusahaan lain)
dilunasi b.barang tidak bergerak (tanah, bangunan, dan
kapal dengan isi kotor paling sedikit 20 (dua
SUBYEK SITA puluh) meter kubik.)

Orang Pribadi (termasuk PPJK) :


• Barang milik pribadi yang bersangkutan, Apabila barang milik Perusahaan Jika tidak
• Barang milik Suami atau isteri,dan mencukupi, tidak ditemukan, atau
• barang pribadi milik anak yang masih dalam tanggungan, kesulitan dalam melakukan penyitaan,
penyitaan dapat dilakukan terhadap barang
Badan (termasuk PPJK) : milik pengurus, kepala perwakilan, kepala
• barang milik perusahaan, baik di tempat kedudukan cabang, penanggung jawab, atau pemilik
perusahaan atau tempat lain. modal, baik di tempat kedudukan yang
bersangkutan, di tempat tinggal mereka
maupun di tempat lain.
Penyitaan Terhadap Harta Kekayaan di Bank Berupa Deposito, Tabungan, Saldo
Rekening Koran, Giro, atau Bentuk Lainnya

Pejabat BC mengajukan permintaan Pemblokiran kepada bank

Jurusita Bea dan Cukai memerintahkan Penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai untuk memberi
kuasa kepada bank agar memberitahukan harta kekayaan Penanggung Bea Masuk dan/atau
Cukai yang tersimpan pada bank tersebut kepada Jurusita Bea dan Cukai;

Jika Penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai tidak memberikan kuasa kepada bank, Pejabat
meminta kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melalui Menteri Keuangan
agar memerintahkan bank untuk memberitahukan harta yang tersimpan pada bank dimaksud;

Jurusita Bea dan Cukai melaksanakan Penyitaan dan membuat berita acara
pelaksanaan sita

Menyampaikan salinan berita acara pelaksanaan sita kepada Penanggung Bea


Masuk dan/atau Cukai dan pejabat bank yang bersangkutan;
Penyitaan Terhadap Surat Berharga Berupa Obligasi, Saham, dan
Sejenisnya yang Diperdagangkan di Bursa Efek

Pemblokiran rekening efek pada Kustodian dilakukan berdasarkan


permintaan tertulis dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau pejabat yang
ditunjuk kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dapat menyampaikan


perintah tertulis kepada Kustodian untuk melakukan Pemblokiran terhadap
rekening efek

Kustodian melakukan Pemblokiran dan memberikan keterangan tentang


rekening efek pemegang rekening, membuat berita acara Pemblokiran, dan
berita acara pemberian keterangan

Jurusita Bea dan Cukai melaksanakan Penyitaan atas efek dan/atau dana
dalam rekening efek pada Kustodian segera setelah menerima berita acara
Pemblokiran dan berita acara pemberian keterangan
EKSEKUSI OBYEK SITA
Uang Tunai memindah bukukukan ke kas negara

Harta disimpan meminta bank untuk memindah bukukan


di Bank ke kas negara

meminta perantara pedagang efek untuk


Obligasi/Saham
Bursa Efek menjual & memindahbukukan ke kas
negara
Apabila 14 (empat belas)
hari sejak penyitaan, Obligasi/Saham menjual dan memindah bukukan ke kas
Penanggung Bea Masuk Non Bursa Efek negara
dan/atau Cukai tidak
melunasi Utangnya,
maka PEJABAT menjual piutang atau disetor langsung ke
Piutang
kas negara oleh orang yg berutang

Penyertaan menjual atau mencairkan ke kas


modal negara........
Non Saham

Barang Lainnya Pelelangan

Sebelum jangka waktu 14 hari berakhir, Penanggung BM dapat mengajukan


permohonan kepada Pejabat untuk menggunakan barang sitaan setelah melunasi
Utangnya .
PENCEGAHAN & PENYANDERAAN
KETENTUAN P
1. Syarat dilakukan Pencegahan dan Penyanderaan
 Nilai utang minimal Rp100.000.000
 diragukan itikad baiknya dalam melunasi Utangnya
 2. Pelaksanaan : dilakukan terhadap Penanggung Bea Masuk dan/atau Cukai yang tidak melunasi
Utangnya setelah lewat jangka waktu 14 hari sejak tanggal Surat Paksa diberitahukan
3. Paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang untuk paling lama 6 (enam) bulan.

PENCEGAHAN
 Menteri menerbitkan Keputusan Pencegahan
 Menteri Keuangan meminta bantuan Menteri Hukum dan HAM untuk
melakukan Pencegahan
 Dapat dilaksanakan kepada beberapa penanggung BM termasuk ahli
warisnya
PEJABAT  Tidak menghapus tagihan dan tidak menghentikan penagihan
PENERBIT
SURAT PAKSA PENYANDERAAN
Mengajukan  Pejabat menerbitkan Surat Perintah Penyanderaan (SPP) setelah dpt Izin
permohonan ke Menteri.
Menteri melalui  Jurusita menyampaikan SPP kpd penanggung BM dan salinannya
Dirjen disampaikan kepada kepala tempat penyanderan
 Juru sita membuat BA Penyenderaan
 Penyanderaan selesai :
a. Utangnya telah dibayar lunas;
b. jangka waktu Penyanderaan telah dipenuhi;
c. Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
d. berdasarkan pertimbangan tertentu dari Menteri Keuangan.
Penyerahan Surat Paksa

Surat Paksa diberitahukan kepada


penanggung dengan ketentuan :

Diserahkan oleh Juru Sita Bea dan Cukai


kepada Penanggung BM atau Cukai

Dibuatkan BA dan ditandatangani kedua


pihak

Dibuat laporan pelaksanaan Surat Paksa


Penyerahan Surat Paksa

Surat Paksa terhadap orang pribadi


diserahkan kepada :

Penanggung BM atau Cukai di tempat tinggal,


tempat usaha, atau tempat lain

Orang dewasa yang tinggal bersama atau


bekerja di tempat usaha Penanggung BM
atau Cukai

Ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang


mengurus harta peninggalan
Ahli waris, bila harta warisan telah dibagikan
Penyerahan Surat Paksa

Surat Paksa terhadap badan diserahkan


kepada :
Pengurus : direksi, komisaris, pemegang saham
pengendali, orang yang mempunyai wewenang
mengambil keputusan  PT
Kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung
jawab,  BUT
Direktur, pemilik modal, penanggung jawab
perusahaan  CV, Firma, Investasi kolektif
Ketua, orang yang mengendalikan serta
bertanggung jawab  Yayasan
Pegawai tetap di tempat kedudukan/usaha, jika
penanggung tidak di tempat  Yayasan
Penyerahan Surat Paksa

Kondisi yang berbeda :

Jika penanggung pailit  Kurator, Hakim


Pengawas, atau Balai Harta Peninggalan

Jika penanggung bubar atau dalam likuidasi 


likuidator

Jika penanggung menunjuk seorang kuasa


termasuk PPJK  penerima kuasa
Penyerahan Surat Paksa

Kondisi yang berbeda :

Jika penanggung menolak menerima  SP


ditinggalkan dan dibuat BA

Jika penyerahan tidak terlaksana 


disampaikan melalui pemda setempat

Jika penanggung tidak diketahui tempat


usaha, tempat tinggal, tempat kedudukannya
 salinan SP ditempel di papan pengumuman
kantor, media massa, atau cara lain
KPU/KPPBC

KPP
Penagihan Seketika dan
Sekaligus

Dalam mekanisme Penagihan Aktif, Jurusita BC dapat


melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran berdasarkan
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus yang
diterbitkan oleh Pejabat , apabila:

 Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-


lamanya atau berniat untuk itu;
 Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau
yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan
kegiatan perusahaan,
 terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan
membubarkan badan usahanya, menggabungkan usahanya, atau
memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan
yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk
lainnya;
 badan usaha akan dibubarkan oleh Negara; atau
 terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga
atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
Penyitaan

Dilaksanakan oleh juru sita bea dan cukai dgn


disaksikan oleh 2 orang dewasa
Penduduk indonesia yang dikenal dan dipercaya
Oleh juru sita

Harus dibuat Berita Acara penyitaan

Pencabutan
Pencabutan sita
sita dapat
dapat
Pengajuan keberatan dan banding dilaksanakan
dilaksanakan
tidak mengakibatkan penundaan Apabila
Apabila tertagih
tertagih
Telah
Telah melunasi
melunasi utangnya
utangnya
pelaksanaan penyitaan atau berdasarkan
atau berdasarkan
Putusan
Putusan pengadilan
pengadilan pajak
pajak
atau
atau ditetapkan
ditetapkan lain
lain
Oleh Menteri Keuangan
Oleh Menteri Keuangan

Setelah jangka waktu 14 hari


Utang belum dilunasi
Maka diumumkan lelang
Setelah jangka waktu 14 h
Utang belum dilunasi
Maka barang dilelang
Pencekalan dan
Penyanderaan

 Dalam Pelaksanaan Penyitaan dimungkinkan DJBC


melakukan tindakan pencegahan/pencekalan terhadap
seorang penanggung pajak yang jumlah tagihan
hutangnmya minimal Rp. 100 juta
 Penyanderaan adalah tindakan pengekangan sementara
waktu atas kebebasan tertagih yang mempunyai utang
pajak minimum Rp. 100 juta, oleh karena diragukan
itikad baiknya dalam melaksanakan kewajiban.
 Penyanderaan dilakukan berdasarkan izin Menteri
Keuangan atau Gubernur Kepala Daerah Tk. I dan
hendaknya dilakukan secara selektif, hati-hati dan hal
tersebut merupakan upaya terakhir
Masa Daluwarsa Tagihan

Hak menagih utang berdasarkan undang-


undang Cukai menjadi kedaluwarsa setelah
sepuluh tahun sejak timbulnya hutang pajak.

Dalam Hal adanya


Pengakuan Hutang,
maka jangka waktu 10
Tahun tersebut Tidak
berlaku

Anda mungkin juga menyukai