Anda di halaman 1dari 32

1

Dasar hukum
2

• UURI No.16 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat atas UU No. 6


Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
UU
• PP No. 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Perpajakan Berdasarkan UU No. 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
PP beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007

• PMK No. 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika
dan Sekaligus sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK No.
PMK 85/PMK.03/2010
UU KUP
3

Pasal 21
Pasal 20 Hak Pasal 22
Pelaksanaan Mendahulu Daluwarsa
Penagihan Penagihan
Pajak Pajak

Pasal 19 Pasal 23
Bunga Gugatan WP
Penagihan atau PP

Pasal18 Pasal 24
Dasar BAB IV Penghapusan
Penagihan PENAGIHAN Piutang
Pajak Pajak
PENGERTIAN
4
 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang- undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak
tertentu.

 Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung


jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan perundang-undangan
perpajakan.

 Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak


melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
Dasar Penagihan (Pasal 18 KUP)
5
STP

SKPKB

SKPKBT

SK Pembetulan

SK Keberatan Yang menyebabkan


jumlah pajak yang
masih harus dibayar
Putusan Banding bertambah

Peninjauan Kembali
DASAR PENAGIHAN
6 PMK NOMOR 24/PMK.03/2008

STP PBB SKPKB

SKPKBT

STB
Bunga Penagihan
pasal 19 ayat (1), (2) dan (3) KUP
7
Pajak yang terutang menurut SKPKB, SKPKBT,
SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali
1 yang harus dibayar bertambah, apabila
pada saat jatuh tempo pembayaran
tidak/kurang dibayar

2%
2 Pajak yang terutang dalam hal Wajib Pajak
diperbolehkan mengangsur/menunda pembayaran

3 Kekurangan pajak yang belum dilunasi, apabilla


diberikan penundaan penyampaian SPT Tahunan
PPh
Hak Mendahulu Hilang
8 Pasal 21 ayat (4), dan ayat (5) KUP

Setelah Lampau 5 Tahun sejak diterbitkannya

STP, SK Pembetulan, SK Keberatan,


SKPKB, Putusan Banding, yang
mengakibatkan pajak yang
SKPKBT harus dibayar betambah

- Sejak tanggal Pemberitahuan Surat Paksa


- Batas akhir sejak penundaan diberikan;
- Atau sejak tanggal jatuh tempo angsuran
terakhir (Pasal 26 PP No. 80 Tahun 2007
Daluarsa Penagihan
9 pasal 22 ayat (1) KUP
Daluwarsa Penagihan Tertangguh
Pasal 22 ayat (2) KUP
10

Apabila Daluwarsa Sejak


Diterbitkan Surat Paksa Tanggal disampaikan
Surat paksa

Pengakuan Utang dari


WP/PP baik langsung Tanggal surat
maupun tidak langsung permohonan penundaan
pembayaran diterima

Diterbitkan SKPKB ex
Pasal 13 ayat (5) atau Tanggal diterbitkan
SKPKBT ex Pasal 15 ayat SKPKB ex Pasal 13 ayat
(4) (5) atau SKPKBT ex Pasal
15 ayat (4)

Dilakukan penyidikan Tanggal penerbitan Surat


tindak pidana di bidang Perintah Penyidikan
perpajakan tindak pidanadi bidang
perpajakan
Gugatan Wajib Pajak /Penanggung
Pajak
11 Pasal 23 kup

1
2
Hanya
dapat
3 diajukan
kepada
Badan
Peradilan
Pajak

4
Penangguhan Jatuh Tempo
12
Pembayaran
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan
keberatan, jangka waktu pelunasan
Pasal 25 ayat pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas
(7) KUP jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh
sampai dengan satu bulan sejak tanggal
penerbitan SK Keberatan

Tertangguhnya
proses tindakan
• Wajib Pajak mengajukan banding, penagihan
jangka waktu pelunasan pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (3), ayat (3a) atau Pasal 25 ayat
Pasal 27 ayat (7) atas jumlah pajak yang belum
(5) huruf a KUP dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan
satu bulan sejak tanggal penerbitan
Putusan Banding
Saat Jatuh Tempo
Pasal 27 PP Nomor 80 Tahun2007
13

Pengajuan Pengajuan

Jika tidak diajukan banding


JATUH TEMPO JATUH
TEMPO

1 (satu)
bulan 1 (satu)
bulan
sejak
sejak

Tanggal penerbitan Tanggal penerbitan


SK Keberatan Putusan Banding
SAAT JATUH TEMPO & PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN
14 Pasal 27 PP Nomor 80 Tahun 2007

Setuju,
S
Jatuh T
Tempo 1 U
Wajib Pajak bulan I R
D A
A T
Pembahasan Sejak K
Akhir Hasil terbit
Pemeriksaan 7 hari T
SKP L E
WP Usaha U G
Kecil & Di N
Daerah Setuju, U
Tertentu Jatuh A R
Tempo 2 S
bulan A
N
SAAT JATUH TEMPO & PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN
15 PASAL 27 PP NOMOR 80 TAHUN 2007

• Jatuh tempo
Tidak
pengajuan (3
bulan)
T
mengajukan
keberatan I
D S
A U
Tidak • Jatuh tempo
pengajuan (3 K R
mengajuan
banding atas bulan)
7 hari
A
Tidak Setuju Keputusan
Sebagian / Keberatan
L T
Wajib Seluruhnya
Pajak atas SKPKB / U
SKPKBT • Jatuh tempo 1 N T
Mengajukan bulan sejak
Banding atas putusan banding A E
Keputusan
Keberatan
S G
U
Mencabut • Sebelum tanggal
R
pengajuan
keberatan
diterima surat
pemberitahuan Tidak A
akhir 7
setelah jatuh
tempo
Lunas, sejak
tanggal
hari N
pelunasan
pencabutan
16

ALUR DAN PROSES PENAGIHAN PAJAK •UTANG PAJAK &


BIAYA
PENAGIHAN
•PUTUSAN
Dasar Hukum PENGADILAN
PENCABUTAN
UU No. 19 Tahun 2000
SITA
UU No. 28 Tahun 2007
PP No. 80 Tahun 2007
PMK No. 24/PMK.03/2008
LUNAS Barang
Bergerak 2X
7 HARI 21 HARI 2 X 24 jam
SKP SURAT SPMP/
TEGURAN SP PENYITAAN 14 HARI TDK LUNAS
SKPKB
SKPKBT
•SPMP
dll JATUH •PARATE EXECUTIE •JURUSITA + 2 SAKSI
TEMPO •DIBERITAHUKAN OLEH •BAP SITA
•BRG BERGERAK & BRG PENGUMUMAN
JURUSITA
PAJAK TDK BERGERAK LELANG
•BRG YG DISITA DILARANG :
•DIBUAT BAP SP DIPINDAHTANGANKAN
DISEWAKAN Barang Tdk
DISEMBUHKAN
DIHILANGKAN Bergerak 2X
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK.
BANK & EFEK

PEMBLOKIRAN PENCEGAHAN PENYANDERAAN


PELAKSANAAN
LELANG
SYARAT:
•UTANG PAJAK ≥100 jt
•DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BULAN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS &
PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN
Proses Penagihan Pajak
17

 Menegur atau memperingatkan


 Penagihan seketika dan sekaligus
 Surat Paksa
 Penyitaan
 Pencegahan
 Penyanderaan
 Penjualan hasil sita (Lelang)
18
TINDAKAN PENAGIHAN
1. Surat Tegoran
 Surat Tegoran, Surat Peringatan atau surat lain
yang sejenis diterbitkan apabila Penanggung
Pajak tidak melunasi utang pajaknya sampai
dengan tanggal jatuh tempo.
 Diterbitkan setelah 7 hari sejak tanggal jatuh
tempo yang tercantum dalam ketetapan pajak
2. Penagihan Seketika dan Sekaligus
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus
diterbitkan tanpa menunggu jatuh tempo pembayaran
19
atau sebelum diterbitkan Surat Paksa apabila :
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia
untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang
dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka
penghentian atau mengecilkan kegiatan perusahaan,
atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia;
c. Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak
akan membubarkan badan usahanya, atau
menggabungkan usahanya, atau memekarkan
usahanya, atau memindahtangankan perusahaan
yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan
perubahan bentuk lainnya;
d. Badan usaha yang dibubarkan oleh negara; atau
e. Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak
oleh Pihak Ketiga atau terdapat tanda- tanda
Kepailitan.
3. Surat Paksa
Surat Paksa diterbitkan apabila :
20
a. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan
kepadanya telah diterbitkan Surat Tegoran, Surat
Peringatan atau surat lain yang sejenis;
b. terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus; atau
c. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum dalam keputusan
persetujuan angsuran atau penundaan
pembayaran pajak.
Bila telah diterbitkan Surat Tegoran, Surat Peringatan
atau surat lain yang sejenis, maka Surat Paksa
diterbitkan setelah lewat 21 hari sejak diterbitkannya
Surat Tegoran, Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis.
21

4. Penyitaan
 Merupakan tindakan Jurisita pajak untuk
melakukan penyitaan harta milik Penanggung
Pajak sebagai jaminan pelunasan utang pajak.
 Surat Perintah Melakukan Penyitaan dilakukan

apabila Penanggung Pajak tidak melunasi utang


pajak setelah lewat waktu 2 x 24 jam setelah
Surat Paksa diberitahukan.
5. Lelang
22  Apabila utang pajak dan/atau biaya penagihan
pajak tidak dilunasi setelah dilaksanakan penyitaan,
Pejabat berwenang melaksanakan penjualan secara
lelang terhadap barang yang disita melalui Kantor
Lelang. Sebelum dilaksanakan lelang, harus
diumumkan dulu minimal 14 hari setelah penyitaan.
 Untuk barang bergerak pengumuman lelang
dilakukan 1 kali, sedangkan barang tidak bergerak
dilakukan 2 kali.
 Penjualan secara lelang terhadap barang yang
disita dilaksanakan paling singkat 14 hari setelah
pengumuman lelang melalui media masa, kecuali
untuk barang dengan nilai paling banyak Rp.
20.000.000,- tidak harus melalui media masa.
PENCEGAHAN
Syarat Kuantitatif : Utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100 juta.
Syarat Kualitatif : diragukan itikad baiknya.

Berdasarkan keputusan Menteri atas permintaan Pejabat/atasan Pejabat. memuat :


identitas PP, alasan & jangka waktu.

Jangka waktu pencegahan untuk masa 6 bulan, dpt diperpanjang selama-lamanya 6 bulan

Keputusan pencegahan disampaikan kepada :


PP, Menteri Kehakiman, Pejabat, atasan Pejabat ybs., Kepala Daerah setempat

Dapat dilaksanakan thd beberapa orang sbg PP WP Badan atau ahli waris

Pencegahan tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan


23
penagihan pajak
PENCEGAHAN

• adalah
larangan
yang bersifat • Penanggung

DEFINISI

SYARAT
DASAR HUKUM

• PASAL sementara Pajak yg


terhadap mempuNyai
29 S.D. Penanggung utang pajak
32 UU Pajak sekurang-
PPSP tertentu kurangnya
untuk keluar sebesar
dari wilayah Rp100 juta
Negara
• diragukan
Republik
itikad
Indonesia
baiknya
berdasarkan
alasan
tertentu

24 Main Menu
USULAN USULAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN MENKEU
1 2

KPP/KP PBB DJP c.q. DIT P4


3
5
4
7 3
6 2
5 1
SURAT KPD MENKEH
4
3
2
1
KMK TTG PENETAPAN PENCEGAHAN KMK
PP BEPERGIAN KE LN, SALINAN PENCEGAHAN
DIBERIKAN KPD:
1. MENKEH & HAM
2. DIRJEN PAJAK
3. DIR. P4
4. KAKANWIL
5. KPP
6. PP YBS
25
PENYANDERAAN
(PASAL 33 S.D. 36 UU PPSP)

pengekangan sementara waktu kebebasan


Penanggung Pajak dengan menempatkannya
di tempat tertentu
(Pasal 1 angka 21 uu PPSP)

Penanggung Pajak yg mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya


sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya

Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan, dpt


diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan

26
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN

PENANGGUNG
PENANGGUNG PAJAK
PAJAK

BERIBADAH
BERIBADAH SIDANGRESMI
SIDANG RESMI PENGADILAN
PEMILIHAN UMUM

PENCEGAHAN & PENYANDERAAN THD PENANGGUNG


PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK

27
PENANGGUNG PAJAK YG DISANDERA DILEPAS:

a. APABILA UTANG PAJAK & BIAYA PENAGIHAN


PAJAK TELAH DIBAYAR LUNAS
b. APABILA JANGKA WAKTU YG DITETAPKAN
DLM SURAT PERINTAH PENYANDERAAN ITU
TELAH DIPENUHI
c. BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN YG
TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP

d. BERDASARKAN PERTIMBANGAN TERTENTU


DARI MENTERI ATAU GUBERNUR KDH TK I

28
PROSEDUR PENYANDERAAN

USULAN IZIN USULAN IZIN


PENYANDERAAN PENYANDERAAN
MENKEU
1 2

KPP/KP PBB DJP c.q. DIT P4

3
5
4

3 JURU SITA +
2
1 2 SAKSI
SPP
IZIN
PENYANDERAAN
SURAT PERINTAH BERITA ACARA
PENYANDERAAN PENYANDERAAN
DISERAHKAN KPD:
• JURU SITA
• PP
• KEPALA RUTAN
TTD:
• JURUSITA
• KEPALA RUTAN
• SAKSI2

29
UTANG PAJAK YANG DISANDERA
DAN TEMPAT PENYANDERAAN

Penyanderaan terhadap PP tidak mengakibatkan hapusnya


utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak.

Tempat penyanderaan, tata cara penyanderaan, rehabilitasi nama


baik dan pemberian ganti rugi

Peraturan Pemerintah

30
31
6. Pencegahan
 Pencegahan hanya dapat dilakukan terhadap
Penanggung Pajak yang mempunyai jumlah utang
pajak sekurang-kurangnya Rp.100.000.000,- dan
diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak.
 Pencegahan dilakukan berdasarkan keputusan Menteri
atas permintaan pejabat atau atasan Pejabat.
 Jangka waktu Pencegahan paling lama 6 bulan dan
dapat diperpanjang selama-lamanya 6 bulan.
 Pencegahan tidak mengakibatkan hapusnya utang
pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak.
7. Penyanderaan
32  Penyanderaan hanya dapat dilakukan terhadap
Penanggung Pajak yang mempunyai utang pajak
sekurang-kurangnya Rp. 100.000.000,- dan
diragukan itikad baiknya alam melunasi utang
pajak.
 Penyanderaan dilakukan pejabat setelah mendapat
ijin Menteri atau Gubernur.
 Jangka waktu Penyanderaan paling lama 6 bulan
dan dapat diperpanjang selama-lamanya 6 bulan.
 Penyanderaan tidak mengakibatkan hapusnya utang
pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan
pajak.

Anda mungkin juga menyukai