Anda di halaman 1dari 61

KUP B

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Brevet A & B
MATERI KUP B
 Penagihan Pajak
 Penyelesaian Sengketa Pajak
 Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak & Pemberian Imbalan Bunga
PENAGIHAN PAJAK

Dasar Hukum
UU N0 6 Tahun 1983 yang diubah terakhir dengan UU No.28 Tahun
2007
UU No 19 Tahun 2000
PP No 135 Tahun 2000
PP No 136 Tahun 2000
PP No 137 Tahun 2000
PP No 80 Tahun 2007
Per Men Keu Nomor 24/PMK.03/2008
KEP DJP
DASAR PENAGIHAN PAJAK
Pasal 18 ayat (1)

1. STP (SURAT TAGIHAN PAJAK);


2. SKPKB (SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG
BAYAR;
3. SKPKBT (SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG
BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT);
4. SK PEMBETULAN
5. SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN;
6. PUTUSAN BANDING; DAN
7. PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI,

yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar


bertambah
4
Tahapan Penagihan Pajak
SKPKB,
SKPKBT,
Jatuh Tempo
STP, SK + 7 Hari Terbit Surat 21 Hari
Terbit Surat
Keberatan, 1 Bln Teguan Paksa
SK
Pembetulan,

2x24 Jam
Putusan
Banding
mengakibat
Pajak yang
dibayar
bertambah

Pengumuman Terbit
Lelang 14 Hari 14 Hari SPMP
Lelang
SURAT PAKSA
(Pasal 1 Angka 21)

SURAT PERINTAH
MEMBAYAR UTANG PAJAK
DAN
BIAYA PENAGIHAN PAJAK

Ketentuan Umum dan Tata Cara


Perpajakan
PENAGIHAN PAJAK
DENGAN SURAT PAKSA
Pasal 20 ayat (1)

JUMLAH PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR BERDASARKAN :

1. STP;
2. SKPKB;
3. SKPKBT; MENYEBABKAN
JUMLAH PAJAK YANG
4. SK. PEMBETULAN; MASIH HARUS
5. SK. KEBERATAN; DIBAYAR BERTAMBAH
6. PUTUSAN BANDING;
7. PUTUSAN PENINJAUAN
KEMBALI

yang tidak dibayar oleh penanggung pajak sesuai


dengan jangka waktu sbgmn dimaksud dlm ps. 9 (3) atau (3a)
dilaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa
Penyitaan
Dilaksanakan setelah jangka waktu 2x24
jam setelah Surat Paksa disampaikan
Dilakukan terhadap Barang bergerak
maupun barang tidak bergerak
Penyitaan dilakukan terhadap harta
WP OP : WP bersangkutan, Istri dan anak
yang masih dalam tanggungannya.
WP Badan : Perusahaan, Pengurus, Kepala
Perwakilan/cabang, Penanggung Jawab dan
Pemilik Modal
Tata Cara Penyitaan

Disaksikan oleh 2 orang saksi

Bila Penanggung Pajak menolak


menandatangi Berita Acara
Pelaksanaan Sita, Hal Tersebut
dicantumkan dalam Berita Acara
Pelaksanaan Sita dan
ditandatangani oleh Juru Sita
Pajak dan Saksi – saksi dan
Penyitaan Tetap Sah.
Tata Cara Penyitaan

Dalam Hal Penanggung Pajak


Tidak Hadir, Penyitaan tetap
dapat dilaksanakan sepanjang
salah seorang saksi berasal dari
pemerintah daerah setempat.

Salinan Berita Acara


Pelaksanaan Penyitaan dapat
ditempel di barang yang disita /
ditempat barang sitaan disimpan
Pelaksanaan Lelang

Dilaksanakan dalam jangka waktu 14 hari


setelah Pengumuman Lelang
Untuk Barang Sitaan berikut dikecualikan
dari penjualan secara lelang :
Uang Tunai
Surat – surat berharga
Barang yang mudah rusak atau cepat
busuk
Hasil Penjualan barang sitaan disetor ke kas
negara
BIAYA PENAGIHAN

SURAT PAKSA : Rp.50.000,-


Surat Perintah Melakukan Penyitaan : Rp.100.000
Penjualan Secara Lelang : 1% dari hasil Lelang
Penjualan selain lelang : 1% dari hasil penjualan
Penyitaan Harta Kekayaan Yang Tersimpan di Bank
(KMK.563/KMK.03/2000 Jo.KEP-627/PJ.2001)

Penyitaan dilakukan dengan cara pemblokiran


rekening Penanggung Pajak.
Dalam jangka waktu 14 hari setelah penyitaan,
Utang pajak dan biaya penagihan pajak tidak
dilunasi, Pejabat segera meminta kepada Bank
untuk memindahbukukan harta Wajib Pajak ke
kas negara
PENYANDERAAN

KRITERIA PENANGGUNG PAJAK YANG AKAN DISANDERA


 Mempunyai utang pajak sekurang – kurangnya
Rp.100.000.000,- ;
 Diragukan itikad baiknya;
 Telah lewat jangka waktu 14 hari sejak surat paksa
diberitahukan;
 Telah mendapat Izin tertulis dari Menteri Keuangan
Uraian Diragukan Itikad
Baiknya

Penanggung Pajak tidak merespon himbauan untuk


melunasi utang pajak ;
Penanggung Pajak tidak bersedia melunasi utang pajak;
Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk
selama – lamanya atau berniat untuk itu;
Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang
dimilikinya atau yang dikuasainya dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan usahanya;
Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya
atau menggabungkan usahanya atau memekarkan
usahanya atau memindahtangankan perusahaan yang
dimilikinya atau melakukan perubagan bentuk lainnya
JANGKA WAKTU PENYANDERAAN

Jangka Waktu Penyanderaan adalah 6 bulan


dan dapat diperpanjang kembali paling
lama 6 bulan
PENGHENTIAN PENYANDERAAN

• Utang Pajak dan biaya penagihan


pajak telah dibayar lunas;
• Jangka waktu yang ditetapkan
dalam Surat Perintah
Penyanderaan telah habis;
• Berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap ;
• Berdasarkan pertimbangan tertentu
dari Menteri Keuangan;

WP yang
disandera
dilepas
PENAGIHAN SEKETIKA
DAN SEKALIGUS
Pasal 20 ayat (2)
DILAKUKAN APABILA :
• Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk
selama-lamanya atau berniat untuk itu;
• Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki
atau dikuasai dalam rangka mengecilkan atau menghentikan
kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di
Indonesia;
• Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan
membubarkan usaha, menggabungkan atau memekarkan
usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki
atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk
lainnya;
• Badan usaha akan dibubarkan oleh negara, atau
• Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak
ketiga, atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat (1) dan (2)

(1) NEGARA MEMPUNYAI HAK MENDAHULU UNTUK


UTANG PAJAK ATAS BARANG-BARANG MILIK
PENANGGUNG PAJAK;
(2) KETENTUAN PADA AYAT (1) MELIPUTI :
a. pokok pajak,
b. sanksi adminstrasi berupa :
- bunga,
- denda, dan
- kenaikan,
c. biaya penagihan pajak.
PENGECUALIAN
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat (3)

a. Biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu


penghukuman untuk melelang suatu barang
bergerak/tidak bergerak;

b. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelamatkan


barang dimaksud, dan/atau

c. Biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh


pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.
DILARANG MEMBAGIKAN
HARTA KEPADA PEMEGANG SAHAM
Pasal 21 ayat (3a)

Dalam hal wajib pajak dinyatakan pailit,


bubar atau dilikuidasi maka kurator,
likuidator atau orang/badan yang ditugasi
untuk melakukan pemberesan, dilarang
untuk membagikan harta wajib pajak
dalam pailit, pembubaran atau likuidasi
kepada pemegang saham atau kreditur
lainnya sebelum menggunakan harta
tersebut untuk membayar utang pajak
wajib pajak tersebut.
HAK MENDAHULU
HILANG
Pasal 21 ayat (4)
HAK MENDAHULU HILANG SETELAH MELAMPAUI WAKTU 5
(LIMA) TAHUN SEJAK TANGGAL DITERBITKAN :

• SURAT TAGIHAN PAJAK;


• SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR;
• SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN;
• SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN;
• SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN;
• PUTUSAN BANDING; DAN
• PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI.

yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah


PERHITUNGAN JANGKA WAKTU
HAK MANDAHULU
Pasal 21 ayat (5)

Perhitungan jangka waktu hak mendulu adalah


sebagai berikut :
1. dalam hal surat paksa untuk membayar
diberitahukan secara resmi, maka jangka
waktu 5 (lima) tahun dihitung sejak
pemberitahuan surat paksa; atau
2. dalam hal diberitahukan penundaan
pembayaran atau persetujuan angsuran
pembayaran, maka jangka waktu 5 (lima)
tahun dihitung sejak batas akhir penundaan
diberikan.
DALUWARSA
PENAGIHAN PAJAK
Pasal 22 ayat (1)

Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga,


denga, kenaikan dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah
melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan :
1. SURAT TAGIHAN PAJAK;
2. SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR;
3. SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN;
4. SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN;
5. SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN;
6. PUTUSAN BANDING;
7. PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI.

Ketentuan Umum dan Tata Cara 24


Perpajakan
DALUWARSA TERTANGGUH
Pasal 22 ayat (2)

Daluwarsa penagihan pajak tertangguh apabila


1. diterbitkan surat paksa;
2. ada pengakuan utang pajak dari wajib pajak baik
langsung maupun tidak langsung;
3. diterbitkan surat ketetapan pajak kurang bayar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (5), atau
surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (4); atau
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan.

Ketentuan Umum dan Tata Cara 25


Perpajakan
PENGHAPUSAN
PIUTANG PAJAK
Pasal 24
MENTERI KEUANGAN MENGATUR TATA CARA
PENGHAPUSAN DAN MENENTUKAN BESARNYA
JUMLAH PIUTANG PAJAK YANG TIDAK DAPAT
DITAGIH LAGI, ANTARA LAIN :
1. Wajib Pajak telah meninggal dunia dan tidak
mempunyai harta warisan atau kekayaan;
2. Wajib Pajak Badan yang telah selesai proses
pailitnya;
3. Wajib Pajak Badan yang tidak memenuhi syarat lagi
sebagai subyek pajak dan hak untuk melakukan
penagihan pajak telah daluwarsa.

Ketentuan Umum dan Tata Cara 26


Perpajakan
SANKSI BUNGA
Pasal 19 ayat (1)
APABILA

1. STP
2. SKPKB;
3. SKPKBT; YANG MENYEBABKAN
4. SK. PEMBETULAN; PAJAK YANG KURANG
5. SK. KEBERATAN; DIBAYAR BERTAMBAH
6. PUTUSAN BANDING;
7. PUTUSAN PEMNINJAUAN
KEMBALI,

pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau


kurang dibayar, dikenai sanksi 2% per bulan untuk
seluruh masa
dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal
pelunasan, atau tanggal diterbitkan stp
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan
Sanksi Bunga Penagihan
(Pasal 19 ayat 1)

Apabila atas pajak yang terutang menurut


SKPKB, SKPKBT, tambahan jumlah pajak yang
harus dibayar berdasarkan SK Keberatan, SK
Pembetulan, Putusan banding, pada saat jatuh
tempo pembayaran tidak atau kurang bayar,
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2%
per bulan terhitung sejak tanggal jatuh tempo
berakhir sampai dengan tanggal pembayaran
atau tanggal diterbitkannya STP dan bagian dari
bulan dihitung 1 bulan
Sanksi Mengangsur atau Menunda
Pembayaran Pajak
(Pasal 19 ayat 2)

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan


mengangsur atau menunda pembayaran pajak,
juga dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga 2% per bulan, bagian dari bulan dihitung 1
bulan
Sanksi Menunda Penyampaian SPT
(Pasal 19 ayat 3)

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda


penyampaian SPT, dan ternyata perhitungan
pajak sementara kurang dari jumlah pajak yang
sebenarnya terutang, maka dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga 2% per bulan,
terhitung sejak jangka waktu penyampaian SPT
berakhir sampai dengan tanggal dibayarnya
kekurangan pembayaran tersebut, bagian dari
bulan dihitung 1 bulan
SENGKETA PAJAK
1. Keberatan (Psl. 25 & 26 UU KUP)
2. Banding (Psl.27 UU KUP Jo. UU No.14 Tahun 2002
3. Gugatan (Psl.23 UU KUP)
4. Peninjauan Kembali (UU No.14 Tahun 2002)
5. Pembetulan (Psl.16 UU KUP)
6. Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi (Psl.36
ayat 1 huruf a UU KUP)
7. Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak (Psl.36
ayat 1 huruf b UU KUP)
8. Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak (Psl.36
ayat 1 huruf c UU KUP)
9. Pembatalan Hasil Pemeriksaan atau SKP (Psl.36 ayat 1 huruf
d UU KUP)
PEMBETULAN
(Psl.16 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK PEMBETULAN ;
A. SKP
B. STP
C. SURAT KEPUTUSAN PEMBETULAN
D. SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
E. SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN / PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
F. SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN / PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK
G. SKPPKP
H. SKPIB;
PEMBETULAN
(Psl.16 UU No.28 Tahun 2007)

II. SEBAB PEMBETULAN ;


A. Kesalahan Tulis
B. Kesalahan Hitung
C. Kekeliruan Penerapan Ketentuan Peraturan Perundang –
Undangan;
yang tidak bersifat materiil
III. Dalam Jangka Waktu 6 Bulan Sejak Permohonan Diterima,
DJP Harus Menerbitkan Surat Keputusan
IV. Apabila Dalam Jangka Waktu Tersebut DJP Tidak
Menerbitkan Surat Keputusan, Maka Permohonan Wajib Pajak
Diterima
V. Apabila Diminta, DJP Wajib Memberikan Keterangan Tertulis
Mengenai Hal – Hal Yang Menjadi Dasar Keputusan
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
(Psl.36 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK ;
a. Sanksi Administrasi Yang Salah Dalam Penghitungannya;
b. Sanksi Administrasi Yang Diterbitkan Karena Kekhilafan
Wajib Pajak
II. Syarat – Syarat Pengajuan :
a. Diajukan Atas STP, SKPKB Dan SKPKBT
b. Permohonan Diajukan Dalam Bahasa Indonesia
c. Memberikan Alasan Yang Jelas
d. Tidak Melebihi Jangka Waktu 3 Bulan Sejak Tanggal
Penerbitan
e. Tidak Mengajukan Keberatan Atas Ketetapan Pajaknya
(KMK.542/KMK.04/2000)
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
(Psl.36 UU No.28 Tahun 2007)

III. PERMOHONAN DAPAT DIAJUKAN SEBANYAK 2 KALI;


IV.DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN SEJAK PERMOHONAN
DITERIMA, DJP MENERBITKAN KEPUTUSAN;
V. APABILA DALAM JANGKA WAKTU TERSEBUT KEPUTUSAN
TIDAK DITERBITKAN , MAKA PERMOHONAN WP
DIKABULKAN

Permohonan bisa dilakukan jika:


- WP tidak mengajukan keberatan
- WP mengajukan keberatan tetapi dicabut
- WP mengajukan keberatan tetapi tidak dipertimbangkan
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SURAT KETETAPAN PAJAK
(Psl.36 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK ;
- SURAT KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
- SURAT TAGIHAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
- SKP dari hasil pemeriksaan yg tanpa ada SPHP dan / atau
pembahasan akhir hasil pemeriksaan.

Permohonan bisa dilakukan jika:


- WP tidak mengajukan keberatan
- WP mengajukan keberatan tetapi dicabut
- WP mengajukan keberatan tetapi tidak
dipertimbangkan
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SURAT KETETAPAN PAJAK
(Psl.36 UU No.28 Tahun 2007)

II. PERMOHONAN DAPAT DIAJUKAN SEBANYAK 2 KALI;

III. DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN SEJAK PERMOHONAN


DITERIMA, DJP MENERBITKAN KEPUTUSAN;

IV. APABILA DALAM JANGKA WAKTU TERSEBUT


KEPUTUSAN
TIDAK DITERBITKAN , MAKA PERMOHONAN WP
DIKABULKAN
PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN PAJAK
(Psl.36 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK ; HASIL PEMERIKSAAN YANG DITERBITKAN TANPA


a. Penyampaian Surat Pemberitahuan Pemeriksaan;
atau
b. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Dengan WP
II. PERMOHONAN DAPAT DIAJUKAN SEBANYAK 1
KALI;
III. DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN SEJAK PERMOHONAN
DITERIMA, DJP MENERBITKAN KEPUTUSAN;
IV. APABILA DALAM JANGKA WAKTU TERSEBUT KEPUTUSAN
TIDAK DITERBITKAN , MAKA PERMOHONAN WP
DIKABULKAN
KEBERATAN

I. OBJEK KEBERATAN :
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil
e. Pemotongan / Pemungutan Pajak oleh Pihak Ke Tiga
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

II. SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN :


a. Diajukan Secara Tertulis Dalam Bahasa Indonesia
b. Mengemukakan Jumlah Pajak Yang Terutang, Jumlah
Pajak Yang Dipotong atau Dipungut, atau Jumlah Rugi Menurut
wajib Pajak disertai Alasan Yang Menjadi Dasar Penghitungan
c. Diajukan Dalam Jangka Waktu 3 Bulan Sejak Tanggal
Dikirim Surat Ketetapan atau Sejak Tanggal Pemotongan /
Pemungutan
d. Satu Surat Keberatan Diajukan Hanya Untuk Satu Surat
Ketetapan / Satu Pemotongan / Pemungutan Pajak
e. Melunasi Pajak Yang Masih Harus Dibayar Minimal
Sebesar Yang Disetujui Pada Saat Pembahasan Akhir
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

III. HAL – HAL YANG BERKENAAN DENGAN KEBERATAN :


a. Keberatan Yang Tidak Memenuhi Syarat a,b,d,e Dapat
Diajukan Kembali Sepanjang Tidak Melampaui Batas Waktu 3
Bulan Dalam Point c.
b. Keberatan Yang Diajukan Melebihi Jangka Waktu 3
sebagaimana Diatur dalam Persyaratan Point b, Tidak Akan
Dipertimbangkan Sebagai Surat Keberatan
c. Untuk Keperluan Pengajuan Keberatan, Wajib Pajak
dapat Meminta DJP Memberikan Keterangan Secara Tertulis Hal
– Hal Yang Menjadi Dasar Pengenaan Pajak Atau Penghitungan
Rugi
d. DJP Wajib Memberikan Keterangan Tersebut Dalam
Jangka Waktu 20 Hari Sejak Permohonan Diterima
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

III. HAL – HAL YANG BERKENAAN DENGAN KEBERATAN :


e. Sebelum Menerbitkan Surat Keputusan DJP Harus
Menyampaikan Kepada WP Surat Pemberitahuan Untuk Hadir
Guna Memberi Keterangan
f. Wajib Pajak Dapat Mencabut Pengajuan Keberatan
Sepanjang DJP Belum Menyampaikan Surat Pemberitahuan
Untuk Hadir
g. Dalam Hal Dilakukan Pencabutan Pengajuan
Keberatan, WP Tidak Dapat Mengajukan Permohonan atau
Pembatalan Surat Ketetapan Yang Tidak Benar.
h. Data / Keterangan Yang Tidak Diberikan Pada Saat
Pemeriksaan, Tidak Akan Dipertimbangkan Dalam Proses
Keberatan Kecuali Hal Tersebut Dikarenakan Pihak Ke Tiga
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

IV. KEPUTUSAN KEBERATAN :


a. Dalam Jangka Waktu 12 Bulan Sejak Permohonan
Diterima Lengkap, DJP Harus Menerbitkan Surat Keputusan.
b. Apabila Sampai Dengan Batas Waktu Tersebut DJP
Belum Menerbitkan Surat Keputusan, Maka Permohonan Wajib
Pajak Dikabulkan Seluruhnya.
c. Keputusan Keberatan Dapat Berupa
- Menerima Seluruhnya
- Menerima Sebagian
- Menolak
- Menambah Pajak Terutang
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

DALAM HAL KEPUTUSAN KEBERATAN BERUPA MENOLAK


ATAU DIKABULKAN SEBAGIAN, KEPADA WAJIB PAJAK
DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA (Pasal 25
Ayat (9) SEBESAR 50% DARI JUMLAH PAJAK BERDASARKAN
KEPUTUSAN KEBERATAN DIKURANGI DENGAN PAJAK YANG
TELAH DIBAYAR SEBELUM MENGAJUKAN KEBERATAN
KEBERATAN
(Psl.25 & 26 UU No.28 Tahun 2007 Jo. PMK.194/PMK.03/2007)

DALAM HAL KEPUTUSAN KEBERATAN BERUPA MENOLAK


ATAU DIKABULKAN SEBAGIAN, NAMUN WAJIB PAJAK
MENGAJUKAN BANDING, MAKA SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA DENDA (Pasal 25 Ayat (9) SEBESAR 50% DARI
JUMLAH PAJAK BERDASARKAN KEPUTUSAN KEBERATAN
DIKURANGI DENGAN PAJAK YANG TELAH DIBAYAR SEBELUM
MENGAJUKAN KEBERATAN TERSEBUT TIDAK AKAN
DIKENAKAN
CONTOH KEBERATAN
Contoh 1:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Yang Harus Dilunasi Jika Tidak Keberatan = Rp100.000.000,00
Contoh 2:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp 30.000.000,00

Harus Dilunasi Sebelum Mengajukan Keberatan = Rp 30.000.000,00

Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00
Sanksi Denda (50% X Rp50.000.000) = Rp 25.000.000,00
Harus Dilunasi jika Tidak Mengajukan Banding = Rp 75.000.000,00
BANDING
(Psl.27 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK BANDING :
SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN
II. SYARAT BANDING :
a. Diajukan Secara Tertulis Dalam Bahasa Indonesia
b. Disertai Dengan Alasan Yang Jelas
c. Diajukan Dalam Jangka Waktu 3 Bulan Sejak Surat
Keputusan Keberatan Diterima
d. Dilampiri Dengan Salinan Surat Keputusan Keberatan
Yang Diterbitkan
e. Satu Surat Permohonan Untuk Satu Surat Yang
BANDING
(Psl.27 UU No.28 Tahun 2007)

III. HAL – HAL YANG BERKENAAN DENGAN BANDING :


a. Permohonan Banding Hanya Dapat Diajukan Kepada
Badan Peradilan Pajak
b. Apabila Diminta Oleh Wajib Pajak Untuk Keperluan
Pengajuan Permohonan Banding, DJP Wajib Memberikan
Keterangan Secara Tertulis Yang Menjadi Dasar Surat Keputusan
Keberatan
c. Diajukan Secara Tertulis Dalam Bahasa Indonesia
BANDING
(Psl.27 UU No.28 Tahun 2007)

IV. PROSES BANDING :


a. WP Mengajukan Banding Kepada Badan Peradilan
Pajak dalam Jangka Waktu 3 Bulan Sejak SK Keberatan Diterima
b. Pengadilan Pajak Meminta Surat Uraian Banding
Kepada DJP Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak Diterima Surat
Banding.
c. DJP Menyampaikan Surat Uraian Banding Dalam
Jangka Waktu 3 Bulan Sejak Tanggal Pengiriman Permintaan
Surat Uraian Banding.
d. Pengadilan Pajak Menyampaikan Salinan Surat Uraian
Banding Kepada Pemohon Banding Dalam Jangka waktu 14 Hari
Sejak Tanggal Surat Uraian Banding Diterima
e. Wajib Pajak Menyampaikan Surat Bantahan Kepada
Pengadilan Pajak dalam Jangka Waktu 30 Hari Sejak Tindasan
Uraian Banding Diterima
BANDING
(Psl.27 UU No.28 Tahun 2007)

f. Pengadilan Pajak Mengirimkan Salinan Surat Bantahan


Kepada DJP Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak Tanggal
Diterima Surat Bantahan Dari WP
g. Dalam Jangka Waktu 6 Bulan Sejak Permohonan WP
Diterima, Pengadilan Pajak Mulai Bersidang.
h. Dalam Jangka Waktu 12 Bulan Sejak Permohonan WP
Diterima Pengadilan Pajak Menerbitkan Surat Keputusan.

Jika selama proses banding, WP meninggal dunia, maka proses


banding dilanjutkan olej ahli warisnya, atau kuasa hukum
ahli warisnya.
BANDING
(Psl.27 UU No.28 Tahun 2007)

Pencabutan Banding
Pengajuan Banding dapat dicabut, dengan:
- Penetapan Ketua PP, dalam hal pencabutan Banding
sebelum sidang dilaksanakan
- Putusan Majelis/Hakim Tunggal, dalam hal pencabuta
Banding diajukan dalam sidang dengan persetujuan
terbanding
Banding yang telah di cabut, tidak bisa diajukan kembali.
Proses Pelaksanaan
3 WP Surat
SKPKB / bulan 12 bulan
mengajukan Keputusan
SKPKBT Surat Keberatan
Keberatan
3
bulan
PP mengirim
fotocopy surat 14 Terbanding 3 PP 14 WP
uraian hari mengirim bulan mengirim hari mengajukan
banding fotocopy permintaan Surat
(SUB) ke WP SUB ke PP SUB ke Banding
terbanding
30 hari 6
bulan
WP mengirim 14 PP mengirim
hari 12 bulan
surat copy surat Persidangan
bantahan ke bantahan ke Banding di PP
PP Terbanding Putusan
Banding
CONTOH BANDING
Contoh:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp30.000.000,00
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00
Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00

Mengajukan Banding (Tidak ada keharusan membayar sejumlah yang tidak


disetujui (Ps.27 (5a)))

Putusan Banding, SKPKB menjadi = Rp 65.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (65.000.000 - 30.000.000) = Rp 35.000.000,00
Sanksi Denda (100% X Rp35.000.000) = Rp 35.000.000,00
Harus Dilunasi = Rp 70.000.000,00
GUGATAN
(Psl.23 UU No.28 Tahun 2007)

I. OBJEK GUGATAN ;
a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang
b. Keputusan Pencegahan Dalam Rangka Penagihan
Pajak.
c. Keputusan Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan
Keputusan Perpajakan, Selain Surat Keputusan Keberatan
d. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Atau Surat Keputusan
Keberatan Yang Dalam Penerbitannya Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan.
GUGATAN
(Psl.23 UU No.28 Tahun 2007)

II. SYARAT DAN TATACARA PENGAJUAN GUGATAN ;


a. Gugatan Diajukan Secara Tertulis Kepada Pengadilan
Pajak Dalam Bahasa Indonesia.
b. Satu Surat Gugatan Untuk Satu Keputusan atau Satu
Pelaksanaan Penagihan
c. Gugatan Diajukan Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak
Tanggal Pelaksanaan Penagihan Atau 30 Hari Sejak
Tanggal Diterima Keputusan
GUGATAN
(Psl.23 UU No.28 Tahun 2007)

III. PROSES GUGATAN;


a. WP Mengajukan Gugatan Kepada Pengadilan Pajak
Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak Tanggal Pelaksanaan
Penagihan Atau 30 Hari Sejak Tanggal Diterima Keputusan
b. Pengadilan Pajak Meminta Surat Tanggapan Kepada
DJP Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak Diterima Surat
Gugatan
c. DJP/Tergugat Menyerahkan Surat Tanggapan Dalam
Jangka Waktu 1 Bulan Sejak Tanggal Pengiriman
Permintaan Surat Tanggapan
d. Salinan Surat Tanggapan Dikirimkan Kepada WP Oleh
Pengadilan Pajak Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak
Tanggal Diterima
e. WP Menyerahkan Surat Bantahan Kepada Pengadilan
Pajak Dalam Jangka Waktu 30 Hari Sejak Tanggal
GUGATAN
(Psl.23 UU No.28 Tahun 2007)

III. PROSES GUGATAN;


f. Pengadilan Pajak Mengirimkan Salinan Surat Bantahan
Kepada DJP Dalam Jangka Waktu 14 Hari Sejak Tanggal
Diterimanya Surat Bantahan Dari WP
g. Pengadilan Pajak dalam Jangka Waktu 3 Bulan Sejak
Permohonan WP Diterima, Mulai Bersidang
h. Dalam Jangka Waktu 6 Bulan Sejak Permohonan
Diterima, Pengadilan Pajak Menerbitkan Surat Keputusan.
i. Permohonan Gugatan Yang Tidak Memenuhi Syarat
Akan Diputus Dalam Jangka Waktu 1 Bulan Berupa “Tidak
Dapat Menerima”
GUGATAN
(Psl.23 UU No.28 Tahun 2007)

KEPUTUSAN PENGADILAN PAJAK


A. MENOLAK;
B. MENGABULKAN SELURUHNYA;
C. MENGABULKAN SEBAGIAN;
D. MENAMBAH PAJAK YANG HARUS DIBAYAR;
E. MEMBETULKAN KESALAHAN TULIS/KESALAHAN
HITUNG;
F. MEMBATALKAN;
G. TIDAK DAPAT MENERIMA;
PENINJAUAN KEMBALI
(UU No.14 Tahun 2002)

I. SYARAT PENINJAUAN KEMBALI ;


A. Apabila Keputusan Pengadilan Didasarkan Pada Tipu
Muslihat atau Bukti Palsu,
B. Apabila Terdapat Bukti Tertulis Baru Yang Penting Dan
Bersifat Menentukan Yang Apabila Diketahui Pada Tahap
Persidangan Akan Menghasilak Keputusan Yang Berbeda
C. Apabila Telah Dikabulkan Sesuatu Yang Tidak Dituntut atau
Lebih Daripada Tuntutan,
D. Apabila Mengenai Suatu Bagian Dari Tuntutan Belum
Diputus Tanpa Dipertimbangkan,
E. Apabila Terdapat Keptusan Yang Nyata – Nyata
Bertentangan Dengan Peraturan Perundang-Undangan
Yang Berlaku
PENINJAUAN KEMBALI
(UU No.14 Tahun 2002)

II. PENINJAUAN KEMBALI DIAJUKAN KEPADA MAHKAMAH


AGUNG
III. JANGKA WAKTU PENINJAUAN KEMBALI ;
DIAJUKAN DALAM JANGKA WAKTU 3 BULAN
SEJAK HAL – HAL TERSEBUT DIKETAHUI
IV. JANGKA WAKTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG ;
A. 6 Bulan Sejak Permohonan PK Diterima MA Dalam Hal
Keputusan Pengadilan Pajak Diambil Melalui Pemeriksaan
Acara Biasa
B. 3 Bulan Sejak Permohonan PK Diterima MA Dalam Hal
Keputusan Pengadilan Pajak Diambil Melalui Pemeriksaan
Acara Cepat

Anda mungkin juga menyukai