Pembayaran
Utang Pajak
* Karina Amalia Darmawan
* Nurazizah Anida Putri
* Sinta Andriani
* Yosita Febriani
DASAR
PENAGIHAN
PAJAK
Dasar Penagihan Pajak adalah adanya utang pajak atau jumlah
yang masih harus dibayar wajib pajak.
Jumlah ini akan menjadi tunggakan pajak apabila saat jatuh
tempo penanggung pajak belum melunasi utang pajak.
Pembayaran pajak yang dapat diangsur atau ditunda tersebut termasuk kekurangan
pembayaran pajak yang masih harus dibayar dalam SPT Tahunan PPh (PPh Pasal 29).
Kelonggaran tersebut diberikan dengan hati-hati dan terbatas kepada WP yang
benar-benar sedang mengalami kesulitan likuiditas.
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
Ketentuan teknis mengenai tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran
pajak diatur dalam PMK Nomor 242/PMK.03/2014. Disebutkan bahwa WP dapat
mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau menunda
kekurangan pembayaran.
Penagihan Pasif
01
Fiskus hanya memberitahukan kepada wajib pajak bahwa terdapat utang pajak.
Penagihan Aktif
02 Fiskus bersama juru sita Pajak berperan aktif dalam tindakan sita dan lelang.
Lelang
02 Surat Paksa
Surat yang akan diterbitkan
04 Akan dilakukan jika dalam waktu
jika 21 hari setelah jatuh 14 hari setelah diterbitkan
tempo surat teguran, si pengumuman lelang, penanggung
penanggung jawab pajak tidak pajak tidak melunasi utang
melunasi pajaknya. pajaknya.
BUNGA PENAGIHAN
Bunga Penagihan adalah bunga Pasal 19 UU KUP, yg berbunyi :
Penyanderaan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan bentuk-bentuk sanksi
perpajakan yang lain, yakni mendorong wajib pajak agar melunasi utang pajaknya.
Selain itu, penyanderaan dapat menjadi sarana untuk menyebarkan efek jera bagi
wajib pajak lainnya, yakni untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kepatuhan
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
PENYANDERAAN
Agar penyanderaan tidak dilaksanakan sewenang-wenang, maka
harus memenuhi 2 syarat, yaitu:
01 02