KMMI
Tax on Demand For Millenials
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar
Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan
pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan
penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
Dasar Penagihan Pajak
Pasal 18 ayat (1) dan 20 Ayat (1)
STP
SKPKB
SKPKBT
SK Pembetulan
SK Keberatan
Putusan Banding
Putusan Peninjauan Kembali 3
UU KUP sebagai undang-undang formal perpajakan mengatur
mengenai tindakan penagihan pajak pada Pasal 18 sampai dengan
Pasal 24. Dalam pasal-pasal tersebut, diatur beberapa hal penting:
1. Dasar dilakukan penagihan pajak adalah Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB), serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat
Keputusan (SK) Pembetulan, Surat Keputusan (SK) Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan
Peninjauan Kembali (PK), yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah
(Pasal 18 ayat (1) UU KUP).
2. Apabila SKPKB atau SKPKBT, serta SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding atau Putusan
PK, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo
pelunasan tidak atau kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenai
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh masa, yang
dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau tanggal diterbitkannya Surat
Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan (Pasal 19 ayat (1) UU KUP).
Misal: Jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan SKPKB sebesar Rp10.000.000,00 yang
diterbitkan tanggal 7 Oktober 2018, dengan batas akhir pelunasan tanggal 6 November 2018. Jumlah
pembayaran sampai tanggal 6 November 2018 Rp 6.000.000,00. Pada tanggal 1 Desember 2018
diterbitkan STP dengan perhitungan sebagai berikut :
Pajak yang masih harus dibayar Rp 10.000.000,00
Dalam hal terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana tersebut pada huruf a, Wajib
Pajak membayar Rp10.000.000,00 pada tanggal 3 Desember 2018 dan pada tanggal 5 Desember 2018
diterbitkan Surat Tagihan Pajak, sanksi administrasi berupa bunga dihitung sebagai berikut:
Pajak yang masih harus dibayar Rp 10.000.000,00
4. Atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan STP, SKPKB, serta
SKPKBT, dan SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan PK yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah, yang tidak dibayar oleh
Penanggung Pajak sesuai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (3) atau ayat (3a) UU KUP dilaksanakan penagihan pajak dengan Surat Paksa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Pasal 20 ayat (1) UU
KUP).
Catatan: Yang dimaksud dengan Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan
yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (Pasal 1 angka 28 UU KUP).
5. Dikecualikan dari penagihan dengan Surat Paksa jika terjadi kondisi-kondisi berikut:
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau dikuasai dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan/pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia;
c. terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau
menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki
atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
e. terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda
kepailitan.
Maka tindakan yang dilakukan adalah penagihan “seketika dan sekaligus” yaitu tindakan
penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis
pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak (Pasal 20 ayat (2) UU KUP).
6. Negara mempunyai hak mendahulu (sebagai kreditur preferen) untuk utang pajak atas barang-
barang milik Penanggung Pajak yang meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga,
denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak. Oleh karena itu, jika Penanggung Pajak mempunyai
utang atau kewajiban kepada kreditur lain, pembayaran kepada kreditur lainnya tersebut
diselesaikan setelah utang pajak dilunasi (Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) UU KUP).
7. Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan
pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan STP, SKPKB,
serta SKPKBT, dan SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan PK.
Daluwarsa tersebut tertangguh apabila (Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) UU KUP):
a. diterbitkan Surat Paksa;
b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung;
c. diterbitkan SKPKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5), atau SKPKBT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) UU KUP; atau
d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.
Penanggung Pajak
Pasal 1 Angka (28) dan Pasal 32 Ayat (4)
Meliputi:
• Orang Pribadi
• Badan
• Wakil yang menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban WP.
• Orang yang secara nyata berwenang menentukan
kebijakan perusahaan, meskipun bukan pengurus. 9
Hak Mendahulu
Pasal 21 Ayat (1), (2), dan (3)
11
Daluarsa Penagihan
Pasal 22
14
Subyek dan Obyek Penagihan
Subyek Penagihan pasal 1 angka (3) UU Penagihan pajak dengan Surat
Paksa (PPSP)
Penanggung Pajak :
orang pribadi atau badan yang bertanggung
jawab atas pembayaran pajak,
termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
15
Penagihan dengan Surat Paksa
Pasal 20
Penanggung Penanggung
Penanggung
pajak yang pajak Penanggung Badan pajak disita
berniat atau mengalihkan pajak usaha hartanya oleh
akan barang dimiliki menyiratkan
meninggalkan untuk perubahan dibubarkan pihak ketiga,
atau terancam
Indonesia untuk mengecilkan bentuk usaha. negara. pailit.
selamanya. kegiatan usaha.
16
Tidak dibayarnya UTANG PAJAK
Pajak
PajakPusat
Pusat Pajak
PajakDaerah
Daerah
Tahapan-tahapan WP yang tidak melunasi pajaknya
“Demi
“DemiKeadilan
KeadilanBerdasarkan
BerdasarkanKetuhanan
KetuhananYang
YangMaha
MahaEsa”
Esa”
• Mempunyai kekuatan eksekutorial.
• Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
a. nama WP/WP&PP
memuat b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak
d. perintah untuk membayar
Diterbitkan apabila:
• • PP
PPtidak
tidakmelunasi
melunasiutang
utangpajak
pajaks/d
s/dtgl
tgljatuh
jatuhtempo
tempo&&kepadanya
kepadanyatelah
telahditerbitkan
diterbitkanST
STatau
atauSurat
Surat
Peringatan;
Peringatan;
• • Terhadap
TerhadapPP PPsudah
sudahdilaksanakan
dilaksanakanPenagihan
Penagihanseketika
seketikaatau
atausekaligus
sekaligusatau
atau
• • PP
PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuranatau
tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran ataupenundaan
penundaanpembayaran.
pembayaran.
PENYITAAN
PENYITAAN
•• Dilakukan
Dilakukanberdasarkan
berdasarkanSPMP
SPMPjikajikaPP
PPtidak
tidakmelunasi
melunasiutang
utangpajak
pajaksetelah
setelahlewat
lewat2x24
2x24jam
jamsetelah
setelahSurat
Surat
Paksa diberitahukan.
Paksa diberitahukan.
•• Oleh
OlehJurusita
JurusitaPajak
Pajakdengan
dengan22(dua)
(dua)orang
orangsaksi.
saksi.
•• Penyitaan
Penyitaandapat
dapatdilakukan,
dilakukan,meskipun
meskipunPP PPtidak
tidakhadir
hadirasalkan
asalkansalah
salahseorang
seorangsaksi
saksi berasal
berasaldari
dariPemda,
Pemda,
dan
danBAPS
BAPSditandatangani
ditandatanganioleh
olehPPPPdan
dansaksi-saksi
saksi-saksi
•• Setiap
Setiappenyitaan
penyitaanJurusita
JurusitaPajak
Pajakmembuat
membuatBAPS
BAPSditandatangani
ditandatanganioleh
olehJurusita
JurusitaPajak,
Pajak,PP,
PP,dan
dansaksi-
saksi-
saksi
saksi
•• Dalam
Dalamhal
halPP
PPadalah
adalahbadan
badanmaka
makaBAPS
BAPSditandatangani
ditandatanganioleh
olehpengurus,
pengurus,kepala
kepalaperwakilan,
perwakilan,kepala
kepala
cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
•• Walaupun
WalaupunPP PPtidak
tidakhadir,
hadir,penyitaan
penyitaantetap
tetapdapat
dapatdilaksanakan
dilaksanakan
•• Berita
BeritaAcara
AcaraPelaksanaan
PelaksanaanSita Sitatetap
tetapmempunyai
mempunyaikekuatan
kekuatanmengikat
mengikatmeskipun
meskipunPP PPmenolak
menolakuntuk
untuktanda
tanda
tangan.
tangan.
•• Salinan
SalinanBAPS
BAPSdapat
dapatditempelkan
ditempelkanpadapadabarang
barangbergerak/tidak
bergerak/tidakbergerak
bergerakyg
ygdisita
disitaatau
atauditempat
ditempatbarang
barang
bergerak/tidak
bergerak/tidakbergerak
bergerakygygdisita
disitaberada,
berada,ditempat
ditempatumum
umum
• Atas barang yg disita ditempel segel sita
TUJUAN PENYITAAN
● Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan utang pajak dari
Penanggung Pajak.
● Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap semua barang
Penanggung Pajak, baik yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat
kedudukan Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang
penguasaannya berada ditangan pihak lain.
● Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak lain, misalnya
disewakan atau dipinjamkan,
● sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan
pelunasan utang tertentu, misalnya barang yang dihipotekan, digadaikan,
atau diagunkan.
Pasal 15 UU No. 19/ 1997 Dikecualikan dari Penyitaan
1. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh
PP dan keluarga yang menjadi tanggungannya;
2. Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta
peralatan memasak yangb ada dirumah;
3. Perlengkapan PP yang bersifat dinas;
4. Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan PP dan alat-alat
yang dipergunakan ut pendidikan, kebudayaan dan keilmuan;
5. Peralatan dalam keadaan baik yang masih digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah
seluruhnya tidak lebih dari Rp 20 juta;
6. Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh PP dan keluarga yg
menjadi tanggungannya.
Penitipan Barang Sitaan
BARANG
BARANG
SITAAN
SITAAN
Dititipkan
Penanggung
Penanggung
Pajak
Pajak
Kecuali
menurut Jurusita perlu disimpan
Kantor
Kantor Tempat
Tempatlain:
lain:
Pejabat
Pejabat Bank,
Bank,Pegadaian
Pegadaian
LELANG
LELANG
Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan
(1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang
milik Penanggung Pajak.
(2) Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan,
dan biaya penagihan pajak.
(3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya,
kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk
melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud;
dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian
suatu warisan.
27
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007
(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi maka
kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan dilarang membagikan harta Wajib Pajak
dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham
atau kreditur lainnya sebelum menggunakan harta tersebut untuk
membayar utang pajak Wajib Pajak tersebut.
28
PENAGIHAN
PENAGIHANSEKETIKA
SEKETIKADAN
DANSEKALIGUS
SEKALIGUS
(Ps
(Ps20
20KUP
KUPjojoPS.6
PS.6PPSP
PPSPJO.PS.13
JO.PS.13PMK
PMKNO.24/PMK.03/2008
NO.24/PMK.03/2008
Tindakan
Tindakanpenagihan
penagihanpajak
pajakyang
yangdilaksanakan
dilaksanakanoleh
olehJurusita
JurusitaPajak
Pajakkepada
kepadaPPPPtanpa
tanpamenunggu
menunggu
tanggal
tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenispajak,
jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak,masa
masa
pajak, dan tahun pajak
pajak, dan tahun pajak
Apabila
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan
kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia;
c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan
usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya,atau melakukan perubahan
bentuk lainnya;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
a.a.nama
namaWP/WP/WP
WPdan
danPP
PP
Diterbitkan SPPSS oleh Pejabat b.b.besarnya utang pajak
besarnya utang pajak
sebelum Surat Paksa: c.c.perintah
perintahuntuk
untukmembayar
membayar
d. saat pelunasan pajak
PENCEGAHAN
DA S
D
• adalah
laranga
n yang
• Penan
bersifat ggung
• PA
SA sement Pajak
SA
L
R
ara
terhada
p
Penang
E
yg
memp
unyai
utang
Y
29 gung
A
Pajak pajak
S.
HU
sekur
FI
tertent
u untuk ang-
D. keluar kuran
R
dari gnya
32
U KU wilaya
h
sebes
ar
NI
Negara
Republi Rp10
U
PP M k
Indone
sia
•
0 juta
dirag
ukan A
SP berdas itikad
SI
arkan baikn
T
alasan
tertent
ya
u
Main Menu
PROSEDUR PENCEGAHAN
USULAN USULAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN MENKEU
1 2
4
32
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN
PENANGGUNG
PENANGGUNG PAJAK
PAJAK
BERIBADAH
BERIBADAH SIDANG
SIDANG RESMI
RESMI PENGADILAN
PEMILIHAN UMUM
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN&&PENYANDERAAN
PENYANDERAANTHD
THDPENANGGUNG
PENANGGUNG
PAJAK
PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYAUTANG
TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK
PAJAK
33
PELUNASAN UTANG PAJAK
MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN
PENUNGGAK
YANG MEMBERIKAN
PAJAK
PUTUSAN PENGANGSURAN
WAJIB PAJAK ATAU PENUNDAAN
PENANGGUNG PAJAK ATAS NAMA DIREKTUR
PEJABAT JENDERAL PAJAK
DALUWARSA
SEBAB LAIN
DALUWARSA
1. WP telah meninggal dunia dengan
tidak meninggalkan warisan dan tdk
mempunyai ahli waris;
2. Ahli waris tdk dapat ditemukan lagi;
3. WP tdk mempunyai harta kekayaan
lagi
4. Hak untuk melakukan penagihan
sudah daluarsa setelah lewat waktu 5
tahun setelah tertib tagihan.
Daluarsa penagihan pajak tertangguh apabila:
1. Diterbitkan surat paksa
2. Ada pengakuan utang pajak dari WP baik
langsung maupun tidak langsung;
3. Diterbitkan SKPKB, SKPKBT;
4. Dilakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan.
37
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK
SEBAB LAIN
Misalnya:
* WP pajak tidak ditemukan,
* Dokumen tidak lengkap,
* Keadaan yang tdk dapat
dihindarkan sp bencana
alam, kebakaran.
ALUR DAN JADWAL
Dasar Hukum : PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
UU No 19 Tahun 2000 UTANG PAJAK &
UU No 28 Tahun 2007 BIAYA PENAGIHAN
PP No 80 Tahun 2007 Langsung,
PUTUSAN
PMK No 24/PMK.03/2008 Pos, PENCABUTAN
Ekspedisi/k PENGADILAN
urir dgn SITA`
bukti kirim
LUNAS Barang
7 hari SURAT 21 hari 2X24 jam SPMP/ Bergerak
SP PENYITAAN 14 HARI TDK 1X
dll TEGURAN
SKPKBT LUNAS
SPMP
SKPKB Jatuh tempo JURUSITA + 2 SAKSI PENGUMUMAN
PARATE EXECUTIE BAP SITA
LELANG
BRG BERGERAK & BRG TDK BERGERAK
SKP DIBERITAHUKAN BRG YG DISITA DILARANG:
DIPINDAHTANGANKAN
OLEH JURUSITA DISEWAKAN
DIPINJAMKAN Barang Tdk
PAJAK DISEMBUNYIKAN 14 hari
DIHILANGKAN Bergerak
DIBUAT BAP SP
DIRUSAK
PENYITAAN ATAS REK. BANK & EFEK 2X
PELAKSANAAN
LELANG
PENGUMUMAN DI PENYANDERAAN
PENCEGAHAN SYARAT:
MEDIA MASA UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
39
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN TETAP DILAKSANAKAN
* KEP / IJIN MENKEU
THANKYOU