Anda di halaman 1dari 362

Daftar Isi

Penagihan dan Sengketa Pajak ......................................................................................... 1

Hukum Bisnis .......................................................................................................................... 73

Keuangan Publik ................................................................................................................. 158

PPh Pot-Put ........................................................................................................................... 194

AKM.......................................................................................................................................... 232

PPnBM ..................................................................................................................................... 298

Aplikasi Komputer .............................................................................................................. 332


Penagihan dan Sengketa Pajak
Minggu 1 : Penagihan Pajak, Siklus Penagihan, Pejabat dan Jurusita Pajak

1. Penagihan Pajak

Penagihan Pajak menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor

19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 adalah sebagai

berikut: ”Serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak


dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,

melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat


Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan

penyanderaan, menjual barang yang telah disita.”

Biaya Penagihan Pajak

1. pelaksanaan surat paksa.

2. surat perintah Melaksanakan penyitaan.


3. pengumuman lelang

4. pembatalan lelang
5. jasa penilai

6. biaya lainnya sehubungan dengan penagihan


2. Utang Pajak

Utang Pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi

administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat
ketetapan pajak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `1


3. Alur Pelaksanaan Penagihan Pajak

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `2


4. Pejabat dan Jurusita Pajak

a. Pejabat
1.) Pajak Pusat

Undang-Undang mengamanatkan Menteri Keuangan untuk


menunjuk Pejabat dalam penagihan pajak pusat. Penjelasan Pasal 2

ayat (1) UU PPSP menegaskan yang dimaksud dengan Pejabat untuk


penagihan pajak pusat antara lain Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Mengingat pada


awal tahun 2002 terjadi perubahan organisasi di Direktorat Jenderal

Pajak maka hanya ada satu kantor operasional Direktorat Jenderal

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `3


Pajak yang melaksanakan penagihan pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak.

Dengan perubahan tersebut maka yang dimaksud Pejabat untuk


penagihan pajak pusat sebagaimana diamanatkan dalam UU PPSP adalah

Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Pejabat inilah selanjutnya yang


mempunyai kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan

Jurusita pajak dan menugaskan Jurusita pajak untuk melaksanakan


tindakan penagihan pajak.

2.) Pajak Daerah

Pasal 2 ayat (2) UU PPSP mengamanatkan Pejabat untuk penagihan


pajak daerah ditunjuk oleh Kepala Daerah. Yang dimaksud dengan

Pejabat untuk penagihan pajak daerah misalnya Kepala Dinas Pendapatan


Daerah. Adapun yang dimaksud dengan pajak daerah adalah pajak

yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, antara lain, Pajak Hotel dan
Restoran, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Kendaraan Bermotor.

b. Wewenang Pejabat
Kewenangan Pejabat dalam penagihan pajak diatur dalam Pasal 2 ayat

(3) UU PPSP yaitu:


a. mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak

b. menerbitkan:
1. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis;

2. Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus


3. Surat Paksa;

4. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan;


5. Surat Perintah Penyanderaan;

6. Surat Pencabutan Sita;


7. Pengumuman Lelang;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `4


8. Surat Penentuan Harga Limit;

9. Pembatalan Lelang; dan


10. Surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak

c. Jurusita Pajak

Jurusita Pajak menurut Pasal 1 angka 6 UU PPSP pelaksana tindakan


penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus,

pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan adalah


pelaksana tindakan penagihan pajak.

Dalam Pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 562/KMK.04/2000


tanggal 26 Desember 2000 tentang Syarat-syarat, Tata Cara

Pengangkatan dan Pemberhentian Jurusita Pajak diatur mengenai


persyaratan untuk diangkat menjadi Jurusita Pajak adalah sebagai berikut:

a. berijazah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Umum atau yang


setingkat

dengan itu;
b. berpangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda/Golongan II/a;

c. berbadan sehat;
d. lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak; dan

e. jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian.


Sebelum memangku jabatan Jurusita Pajak Diambil sumpah atau janji

menurut agama atau kepercayaannya oleh Pejabat.


Tugas Jurusita Pajak :

1. melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;

2. memberitahukan Surat Paksa;


3. melaksanakan penyitaan; dan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `5


4. melaksanakan penyanderaan.

Wewenang Jurusita Pajak :

1. memasuki dan memeriksa ruangan termasuk membuka lemari, laci, atau


tempat lain untuk menemukan objek sita.

2. meminta bantuan kepada Kepolisian, Kejaksaan, Departemen yang

membidangi hukum dan perundang-undangan, Pemda setempat, BPN, Dirjen


Perhubungan laut, PN, Bank, atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan

penagihan pajak.
3. menjalankan tugasnya di wilayah kerja Pejabat yg mengangkatnya, kecuali

ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri/Kepala Daerah.


Kewajiban Jurusita Pajak :

1. Memperlihatkan kartu tanda pengenal Jurusita Pajak


2. Memperlihatkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus/Surat

Paksa/SPMP/Surat Perintah penyanderaan (gijzeling)


3. Memberitahukan maksud dan tujuan menyampaikan Surat Perintah

Penagihan Seketika dan Sekaligus/Surat Paksa/SPMP/Surat Perintah

penyanderaan (gijzeling)
Fasilitas Jurusita Pajak :

1. Alokasi dana sehubungan dengan kegiatan penagihan pajak


2. Pakaian dinas seragam Jurusita

3. Hak menggunakan kendaraan dinas

Pemberhentian Jurusita Pajak :

1. Meninggal dunia
2. Pensiun

3. Alih tugas/ kepentingan tugas lain


4. Lalai/ tidak cakap

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `6


5. Melakukan perbuatan tercela

6. Melanggar sumpah/janji
7. Sakit jasmani/ rohani

Minggu kedua : Surat Paksa dan Sanksi Administrasi

Surat paksa adalah sura perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajak. Dasar hukum :

a. Pasal 20 UU KUP
b. Pasal 1 angka 12 dan 13, pasal 2 ayat (3), pasal 5 ayat (1), pasal 7 sampai

dengan pasal 11 UU PPSP


c. PMK 24/PMK.03/2010 tentang Tata cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat

Paksa dan Pelaksanan Penagihan Seketika dan Sekaligus stdd PMK No.
85/PMK.03/2010

d. PMK 561/KMK.04/200 tentang Penagihan Seketika dan Sekaligus dan


Pelaksanaan Surat Paksa

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `7


Surat Paksa diterbitkan apabila :

1. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo &

kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat
lain yang sejenis;

2. Terhadap Penanggung Pajak sudah dilaksanakan Penagihan Seketika dan


Sekaligus; atau

3. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan


angsuran atau penundaan pembayaran.

Surat Paksa memuat :

a. nama WP atau nama WP&PP


b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak
d. perintah untuk membayar

Surat Paksa pengganti diterbitkan apabila terjadi keadaan di luar


kekuasaan pejabat atau sebab lain. Surat Paksa pengganti memiliki kekuatan

eksekutorial dan kedudukan hukum sama dengan Surat Paksa yang digantikan.
Pembetulan/penggantian Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah pelaksanaan

PSS :
a. Diajukan oleh PP apabila terdapat kesalahan dalam Surat Teguran/ Surat Paksa 

pejabat harus memberikan keputusan dalam 7 hari sejak tanggal diterima.


b. Dibetulkan oleh Pejabat apabila dalam penerbitan terdapat kesalahan

c. Tindakan Penagihan dilanjutkan setelah kesalahan dibetulkan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `8


*BAPS : Berita Acara Pelaksanaan Sita
Tempat memberitahukan surat paksa

1. Kepada orang pribadi


 di tempat tinggal, tempat usaha atau tempat lain yang memungkinkan.

 orang dewasa yang bertempat tinggal bersama atau bekerja di tempat


Penanggung Pajak.

 salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus
harta peninggalannya, apabila WP meninggal dunia dan harta warisan

belum terbagi
 ahli waris, apabila WP telah meninggal dunia & harta warisan telah

dibagi
2. Kepada Badan

 Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab,


pemilik modal baik di tempat kedudukan badan maupun di tempat

tinggal dan tempat lain yang memungkinkan


 Pegawai tetap ditempat kedudukan badan yang bersangkutan., jika

pengurus tidak ditemui.


Pengurus yang mewakili wajib pajak badan terdiri atas :

a. Perseroan Terbuka

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `9


- Direksi

- Komisaris
- Pemegang saham tertentu

- Orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang menentukan


kebijakan atau mengambil keputusan

b. Bentuk Usaha Tetap

- Kepala Perwakilan
- Kepala Cabang

- Penanggung jawab

c. Bentuk Usaha Lain

- Direktur
- Pemilik Modal

- Orang yang ditunjuk untuk melaksanakan dan mengendalikan

d. Yayasan
- Ketua

- Orang yang melaksanakan, mengendalikan, dan bertanggung jawab

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `10


Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `11
Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `12
Minggu Ketiga : Penyitaan

1. Pengertian Penyitaan

Berdasarkan Pasal 1 angka 12 Peraturan Pemerintah Nomor 135


Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan dalam rangka Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa disebutkan bahwa penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak

untuk menguasai barang Penanggung Pajak guna dijadikan jaminan untuk


melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan dari tindakan penyitaan sesungguhnya tidak untuk melakukan penjualan


Barang Milik Penanggung Pajak, melainkan hanya untuk menguasai barang

Penanggung Pajak sebagai jaminan pelunasan utang pajak. Dengan


demikian, sampai dengan saat dilakukannya Penyitaan Wajib Pajak masih

diberikan kesempatan untuk melakukan pelunasan utang pajak dan secara


persuasif dihimbau untuk melakukan pelunasan untuk utang pajak dan biaya

penagihan pajak. Akibat hukum dari penyitaan adalah beralihnya hak kepemilikan
atas barang Penanggung Pajak kepada Negara, sehingga selama dalam masa

penyitaan hakhak kepemilikan barang Penanggung Pajak menjadi hilang.


Karena penyitaan berkaitan dengan pengurangan hak-hak asasi maka untuk

melaksanakan penyitaan barang milik Penanggung Pajak tersebut diperlukan


suatu prosedur yang mengatur secara rinci, jelas dan tegas yang meliputi status,
nilai, serta tempat penyimpanan atau penitipan barang sitaan milik
Penanggung Pajak dengan tetap memberikan perlindungan kepentingan pihak
ketiga maupun masyarakat Wajib Pajak.

2. Tata Cara Melakukan Penyitaan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `13


Penyitaan dilakukan oleh Jurusita Pajak berdasarkan Surat Perintah

Melakukan Penyitaan (SPMP) yang diterbitkan oleh Pejabat penerbit Surat


Paksa. Penerbitan Surat Perintah Melakukan Penyitaan dilakukan apabila utang

pajak tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam
terhitung sejak tanggal Surat Paksa diberitahukan kepada wajib Pajak.

Isi Surat Perintah Melakukan Penyitaan adalah :

a. Dasar dilakukannya Penyitaan


b. Pada bagian ini menjelaskan alasan dilakukannya penyitaan adalah
karena Penanggung Pajak yang identitasnya tercantum dalam

SPMP. Dan telah dilakukan Penyampaian Surat Paksa dengan


nomor dan tanggal Surat Paksa, namun sampai dengan tanggal

penerbitan SPMP, tunggakan utang Pajak tidak dilunasi oleh


Penanggung Pajak.

c. Memberikan perintah kepada Jurusita Pajak dengan identitas yang


tercantum pada SPMP untuk melakukan Penyitaan terhadap barang

milik Penanggung Pajak

d. Perintah agar Penyitaan dilakukan dengan menghadirkan 2 (dua)


orang Saksi WNI yang telah dewasa dan dapat dipercaya.

e. Perintah untuk membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita.

3. Obyek Sita

Objek Sita adalah Barang milik Penanggung Pajak yang dapat


dilakukan Penyitaan. Tujuan dari Penyitaan adalah agar memperoleh jaminan

pelunasan utang pajak dari Penanggung Pajak . Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan
Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 disebutkan bahwa yang dapat dijadikan

Objek Sita adalah Barang milik Penanggung Pajak yang berada di tempat

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `14


tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat lain termasuk

yang penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang dijaminkan


sebagai pelunasan utang tertentu.

Barang-barang yang dapat dijadikan objek sita dapat berupa:

a. barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito,

tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu, obligasi, saham, atau surat berharga lainnya, piutang, dan
penyertaan modal pada perusahaan lain; dan atau
b. barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi

kotor tertentu. Kapal dapat dianggap sebagai barang tidak bergerak jika
minimum isi kotor 20 M3 (dua puluh meter kubik).

Terkait objek sita atas barang-barang tertentu karena sifatnya yang

khusus, diberikan pengaturan tersendiri terkait tata cara penyitaannya.


Barang-barang tersebut adalah:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `15


- perhiasan emas, permata dan sejenisnya

- uang tunai termasuk mata uang asing


- kekayaan Penanggung Pajak yang disimpan di bank

- surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek


- surat berharga yang tidak diperdagangkan di bursa efek

- piutang
- penyertaan modal pada perusahaan lain

- Penyitaan Barang Tidak Bergerak Tanah dan bangunan

4. Barang – barang yang dikecualikan dari obyek sita

5. Penyitaan Barang Bergerak dan/atau Barang Tidak Bergerak

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `16


Pejabat menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. (SPMP)

dan SPMP adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Pejabat untuk
melaksanakan penyitaan. Apabila utang pajak tidak dilunasi Penanggung Pajak

dalam jangka waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam. Pelaksanaan
Surat Paksa tidak dapat dilanjutkan dengan penyitaan sebelum lewat waktu

2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam setelah Surat Paksa diberitahukan.
Jangka waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada

Penanggung Pajak melunasi utang pajak sebagaimana tercantum dalam Surat


Paksa yang bersangkutan.

Penyitaan dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dengan disaksikan oleh

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia,


dikenal oleh Jurusita Pajak, dan dapat dipercaya. Kehadiran para saksi

dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan penyitaan dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk mempermudah tugas Jurusita

pemilihan saksi telah disiapkan sejak dari rencana melakukan penyitaan. Saksi
yang dipilih boleh sesama Jurusita, atasan atau Kepala Seksi Penagihan, atau

dapat orang lain yang ada di Seksi Penagihan. Selain untuk memudahkan
koordinasi, saksi tersebut dapat membantu kelancaran tugas penyitaan.

Sesuai Pasal 4 ayat (2) PP Nomor 135 Tahun 2000 diatur bahwa
dalam melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak harus :

a. memperlihatkan kartu tanda pengenal Jurusita Pajak;

b. memperlihatkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; dan


c. memberitahukan tentang maksud dan tujuan penyitaan

Ketentuan ini dimaksudkan agar memberikan kepastian bagi

Penanggung Pajak bahwa Jurusita memang benar-benar menjalankan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `17


penugasan yang berasal dari Pejabat, dan Penanggung pajak dapat

diyakinkan bahwa maksud dan tujuan penyitaan adalah untuk pelunasan


Utang Pajak Penanggung Pajak. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan hak dan

kewajiban Penanggung Pajak sehubungan dengan kegiatan penyitaan ini,


serta masih ada kesempatan untuk Penanggung Pajak melunasi utang pajak

dan biaya penagihan.

Setiap melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak membuat Berita Acara


Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak, Penanggung Pajak dan

saksi-saksi. Berita Acara Pelaksanaan Sita merupakan pemberitahuan kepada


Penanggung Pajak dan masyarakat bahwa penguasaan barang Penanggung

Pajak telah berpindah dari Penanggung Pajak kepada Pejabat. Oleh karena
itu, dalam setiap penyitaan, Jurusita Pajak harus membuat Berita Acara

Pelaksanaan Sita secara jelas dan lengkap.

Isi Berita Acara Pelaksanaan Sita meliputi:

a. Tanggal pelaksanaan penyitaan;

b. Nomor dan tanggal Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan


c. Alamat domisili kantor Pejabat,

d. Nomor dan Tanggal Surat Paksa


e. Identitas Jurusita Pajak

f. Identitas saksi-saksi
g. Identitas Penanggung Pajak

h. Data tunggakan Pajak,


i. Jenis, nama , letak dan Taksiran harga objek sita,

j. Penjelasan jika penyitaan tidak dapat dilaksanakan,

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `18


k. Penjelasan bahwa masih terdapat kesempatan pelunasan dalam

jangka waktu 14 (empat belas) hari dan jika dalam jangka waktu
tersebut tidak ada pelunasan, maka akan dilakukan penjualan objek

sita baik melalui lelang maupun penjualan langsung.


l. Penunjukan dan persetujuan penyimpan objek sita,

m. Tanda tangan Wajib Pajak/Penanggung Pajak, Jurusita Pajak dan


Saksi-saksi.

n. Rincian biaya penagihan pajak

Dalam hal Penanggung Pajak adalah Badan maka Berita Acara


Pelaksanaan Sita ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan, kepala

cabang, penanggung jawab, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan


sebagai berikut:

- untuk Perseroan Terbatas oleh pengurus meliputi Direksi, Komisaris,

pemegang saham tertentu, dan orang yang nyata-nyata mempunyai


wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan atau mengambil

keputusan dalam menjalankan perseroan. Pengertian Komisaris meliputi

Komisaris sebagai orang yang lazim disebut Dewan Komisaris dan


Komisaris sebagai orang perseroan yang lazim disebut anggota

Komisaris. Yang dimaksud dengan pemegang saham tertentu adalah


pemegang saham pengendali atau pemegang saham mayoritas dari
perseroan terbatas terbuka dan seluruh pemegang saham dari
perseroan terbatas tertutup;

- untuk Bentuk Usaha Tetap oleh kepala perwakilan, kepala cabang


atau penanggung jawab;

- untuk badan usaha lainnya seperti persekutuan, perseroan


komanditer, firma oleh direktur, pemilik modal atau orang yang ditunjuk

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `19


untuk melaksanakan dan mengendalikan serta bertanggung jawab atas

perusahaan dimaksud;
- untuk yayasan oleh ketua, atau orang yang melaksanakan dan

mengendalikan serta bertanggung jawab atas yayasan dimaksud.


Penandatanganan ini dimaksudkan untuk memberi pengertian bahwa

mereka turut bertanggung jawab atas kewajiban badan usaha tersebut


sehingga barang-barang milik mereka juga dapat dijadikan jaminan utang

pajak (dapat disita).

Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita harus ditempelkan pada barang


bergerak atau barang tidak bergerak yang disita, atau di tempat barang

bergerak atau barang tidak bergerak yang disita berada, dan atau di
tempat-tempat umum. Akan tetapi jika karena sifat dan bentuk fisik barang

tersebut tidak memungkinkan untuk ditempeli Salinan Berita Acara


Pelaksanaan Sita, maka diperlukan cara lain untuk penempelan Salinan

Berita Acara tersebut. Misalnya pada sebidang tanah, tidak mungkin salinan
berita acara langsung ditempelkan pada objek sita, tapi diperlukan media

berupa papan pengumuman yang ditanam pada tanah objek sita tersebut yang
berisi pengumuman bahwa tanah yang bersangkutan berada dalam

penguasaan negara cq. pejabat dan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita,
ditempelkan pada papan tersebut. Demikian juga jika objek sita berupa
emas perhiasan, uang tunai dan sejenisnya yang tidak memungkinkan
ditempeli salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita. Barang-barang tersebut
ditempatkan pada suatu wadah yang tertutup dan Salinan Berita Pelaksanaan
Sita dan dapat disertai dengan segel Sita, dilekatkan pada wadah tersebut.

Tanah dan Bangunan adalah jenis harta tidak bergerak yang


kepemilikannya terdaftar. Jika tanah tersebut telah besertifikat, maka tanah

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `20


tersebut terdaftar pada buku tanah yang ada pada Badan Pertanahan

Nasional. Sedangkan tanah yang belum besertifikat, terdaftar pada


Pemerintah Daerah setempat. Penyitaan atas objek sita tanah, melibatkan

instansi terkait. Hal ini terutama untuk menjaga jangan sampai terjadi peralihan
hak atas tanah tersebut selama dalam masa Penyitaan. Dengan adanya

Penyitaan yang dilakukan secara sah oleh Jurusita pajak, berarti negara
mengambil alih penguasaan tanah dan bangunan dari Penanggung Pajak

secara fisik dan yuridis beserta hak-hak yang melekat atas tanah dan
bangunan tersebut. Hak-hak atas tanah dan bangunan yang secara yuridis

beralih penguasaannya kepada negara cq. Pejabat. Hak-hak yang dapat dijadikan
objek sita adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, hak

milik atas satuan rumah susun, atau hak pengelolaan.

Atas barang yang disita dapat ditempel atau diberi segel sita.
Penempelan atau pemberian segel sita dilaksanakan dengan memperhatikan

jenis, sifat dan bentuk barang sitaan. Segel sita tersebut memuat sekurang-
kurangnya kata “DISITA”, nomor dan tanggal Berita Acara Pelaksanaan Sita, serta

larangan untuk memindahtangankan, memindahkan hak, meminjamkan , dan


merusak barang yang disita. Tujuan penempelan atau pemberian segel pada

barang yang disita dimaksudkan sebagai pengumuman bahwa penyitaan


telah dilaksanakan, baik dihadiri ataupun tidak dihadiri oleh Penanggung Pajak.

Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita sesuai Pasal 4 ayat (8)


Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 disampaikan kepada:

a. Penanggung Pajak

b. Polisi untuk barang bergerak yang kepemilikannya terdaftar, misalnya


kendaraan bermotor.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `21


c. Badan Pertanahan Nasional, untuk tanah yang kepemilikannya sudah

terdaftar;
d. Pemerintah Daerah dan Pengadilan Negeri setempat, untuk tanah

yang kepemilikannya belum terdaftar;


e. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk kapal.

Penyerahan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita dimaksudkan agar

pihakpihak yang mendapatkan salinan tersebut tidak memberikan persetujuan


jika terjadi pengalihan hak atas barang yang menjadi objek sita dimaksud.

Jurusita Pajak menentukan tempat penyimpanan barang yang telah disita.


Barang yang memungkinkan disimpan pada kantor pejabat dapat dibawa

oleh Jurusita pajak dan disimpan pada kantor pejabat, misalnya sertifikat
tanah, kendaraan bermotor, BPKB, dan barang-barang elektronik. Barang-

barang yang tidak mungkin dipindahkan seperti tanah dan bangunan,


penyimpanannya dititipkan kepada Penanggung Pajak.

Tempat lain yang dapat digunakan sebagai tempat penitipan barang

yang telah disita adalah Kantor Pegadaian, bank, Kantor Pos atau tempat lain.

Misalnya surat-surat berharga, lukisan barang seni, emas, permata perhiasan,


dapat disimpandalam deposit box yang disewa oleh Jurusita, dan biaya

penyewaan tersebut dapat dibebankan sebagai biaya penagihan. Jurusita


harus mempertimbangkan risikorisiko dalam penyimpanan barang misalnya
risiko kerusakan, kehilangan, kecurian. Serta bentuk fisik barang tersebut seperti
ukuran, volume, jumlah barang, serta biaya perawatan yang timbul dalam

penyimpanan objek sita.

Apabila diperkirakan hasil lelang barang yang disita tidak cukup


untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak, Jurusita Pajak dapat

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `22


melaksanakan penyitaan tambahan terhadap barang milik Penanggung Pajak

yang belum disita. Dengan demikian penyitaan dapat dilaksanakan lebih dari
satu kali sampai dengan jumlah yang cukup untuk melunasi utang pajak dan

biaya penagihan pajak baik sebelum diumumkan lelang maupun sesudah


penjualan barang secara lelang atau tidak secara lelang. Pelaksanaan

penyitaan tambahan tidak perlu menerbitkan Surat Perintah melakukan


Penyitaan yang baru.

6. Penyitaan Barang Yang Terletak Di Luar Wewenang KPP

Dalam hal objek sita berada di luar wilayah kerja Pejabat yang

menerbitkan Surat Paksa, Pejabat meminta bantuan kepada Pejabat yang


wilayah kerjanya meliputi tempat objek sita berada untuk menerbitkan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan terhadap objek sita dimaksud, kecuali


ditetapkan lain oleh Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah.

Menyimpang dari ketentuan tersebut di atas, apabila di suatu kota terdapat


beberapa wilayah kerja Pejabat, dan telah ada Keputusan Menteri atau

Keputusan Kepala Daerah, Pejabat dimaksud dapat menerbitkan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan dan memerintahkan Jurusita Pajak untuk


melaksanakan penyitaan terhadap objek sita yang berada di luar wilayah kerjanya

tanpa harus meminta bantuan Pejabat setempat. Pejabat menerbitkan Surat


Perintah Melakukan Penyitaan memberitahukan tindakan penyitaan tersebut
kepada Pejabat lain yang wilayah kerjanya meliputi tempat dilakukannya
penyitaan. Demikian juga dalam hal objek sita letaknya berjauhan dengan

tempat kedudukan Pejabat tetapi masih dalam wilayah kerjanya, Pejabat


dimaksud dapat meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah kerjanya

juga meliputi tempat objek sita berada untuk menerbitkan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan. Pejabat yang diminta bantuan Pelaksanaan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `23


Penyitaan, memberitahukan pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan

Penyitaan dimaksud kepada Pejabat yang meminta bantuan segera setelah


penyitaan dilaksanakan dengan mengirimkan Berita Acara Pelaksanaan Sita.

Dalam hal penyitaan dilakukan oleh Jurusita lokasi obyek sita atas

permintaan dari Pejabat lain di luar lokasi Objek sita yang menerbitkan Surat
Paksa, maka Pejabat yang melaksanakan sita memberitahukan pelaksanaan SPMP

disertai salinan BAP Sita kepada Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa,
yang meminta bantuan untuk melaksanakan penyitaan, dengan tembusan

Kepala Kantor Wilayah DJP yang bersangkutan.

7. Penyitaan Tanpa Hadirnya Penanggung Pajak atau Wajib Pajak dan Wajib
Pajak atau Penanggung Pajak atau wakilnya menolak menandatangani Berita

Acara Pelaksanaan Sita

Walaupun Penanggung Pajak tidak hadir, penyitaan tetap dapat

dilaksanakan dengan syarat salah seorang saksi berasal dari Pemerintah


Daerah setempat, hal tersebut diatur dalam Pasal 4 ayat (5) Peraturan

Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000. Saksi dari Pemerintah Daerah tersebut
sekurang-kurangnya sekretaris Kelurahan atau Sekretaris Desa. Saksi dari

Pemerintah Daerah setempat setingkat sekretaris Kelurahan atau Sekretaris


Desa adalah pegawai Pemerintah Daerah setempat sekurang-kurangnya

golongan II/a di Kantor Kelurahan/Desa atau di Kantor Kecamatan. Saksi dari


Pemerintah Daerah setempat berfungsi sebagai saksi legalisator. Berita Acara

Pelaksanaan Sita ditandatangani Jurusita Pajak dan saksisaksi. Dalam Berita


Acara Pelaksanaan Sita harus memuat alasan ketidakhadiran Penanggung

Pajak. Dengan demikian, Berita Acara Pelaksanaan Sita dimaksud tetap sah
dan mempunyai kekuatan mengikat.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `24


Dalam hal penyitaan tidak dihadiri oleh Penanggung Pajak, barang

sitaan yang berupa barang bergerak dapat dititipkan kepada aparat yang
menjadi saksi dalam pelaksanaan sita tersebut atau disimpan di kantor

Pejabat. Apabila barang sitaan berupa barang tidak bergerak, penyimpanan


dititipkan kepada aparat yang menjadi saksi dalam pelaksanaan sita.

Dalam hal Penanggung Pajak hadir pada saat penyitaan, tapi menolak

untuk menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Penyitaan, Berita Acara


Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat, meskipun

Penanggung Pajak menolak menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita.


Dalam Berita Acara Pelaksanaan Penyitaan tersebut di jelaskan bahwa

penyitaan telah dihadiri oleh Penanggung Pajak akan tetapi menolak


menandatangani Berita Acara. Dengan demikian pihak yang menandatangani

Berita Acara Pelaksanaan Sita adalah Jurusita dan saksi – saksi.

8. Tata Cara Penyitaan Perhiasan Emas, Permata Dan Sejenisnya

Perhiasan emas, permata, dan sejenisnya merupakan jenis barang

bergerak, yang mempunyai bentuk fisik tidak terlalu besar, tetap memiliki
harga jual yang tinggi. Selain itu juga sifat barang yang mudah dijual,

mudah disembunyikan. Sebagai objek sita perhiasan emas, permata dan


sejenisnya dapat dijadikan prioritas ditetapkan sebagai objek sita karena

selain bentuknya fisik yang kecil, sehingga tidak akan terlalu membutuhkan
banyak tempat penyimpanan, awet dan tidak perlu biaya perawatan selama

dalam masa penyitaan dan memiliki harga yang relatif stabil dan terdapat
patokan harga pasar yang jelas.

Penyitaan terhadap perhiasan emas, permata dan sejenisnya

dilaksanakan sebagai berikut :

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `25


a. membuat rincian tentang jenis, jumlah dan harga perhiasan

yang disita dalam suatu daftar yang merupakan lampiran Berita


Acara Pelaksanaan Sita;

b. membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita.

Semakin terinci daftar yang dibuat akan semakin baik karena akan
lebih menghindari timbulnya persengketaan dengan pihak Penanggung Pajak

mengenai rincian barang yang disita atau hasil penjualan setelah pelelangan.

Lampiran tentang rincian perhiasan emas, permata dan sejenisnya,


merupakan satu kesatuan dengan Berita Acara Pelaksanaan Sita. Sedapat

mungkin Berita Acara Sita ditandatangani oleh Penanggung Pajak dan Saksi-
saksi sebagai bukti apa yang tercantum dalam lampiran daftar rincian barang

yang disita tersebut benar dan diakui baik oleh Penanggung Pajak maupun oleh
Saksi-saksi.

Setelah di dibuat rincian, perhiasan emas, permata dan sejenisnya tersebut


ditempatkan pada suatu wadah, biasa berbentuk kotak perhiasan, amplop

tertutup, atau tempat lain. Pada tempat kemasan tersebut ditempel salinan
Berita Acara Pelaksanaan Sita dan dapat ditempel Segel Sita.

Penyimpanan Objek Sita sebaiknya dititipkan pada Kantor Pegadaian

atau bank yang menyewakan safe deposit box dan dapat dititipkan pada
Penanggung Pajak. Tetapi untuk menjamin keamanan dari Objek Sita dari

risiko hilang atau dialihtangankan, sebaiknya disimpan dalam safe deposit box.
Biaya persewaan safe deposit box dibebankan sebagai biaya penagihan yang

diperhitungkan dengan hasil lelang.

9. Tata Cara Penyitaan Uang Tunai Termasuk Mata Uang Asing.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `26


Uang Tunai merupakan Objek Sita yang paling likuid dan dapat

langsung disetorkan sebagai pelunasan Tunggakan utang Pajak. Penyitaan


Uang tunai dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut :

a. menghitung terlebih dahulu uang tunai yang disita dan membuat

rinciannya dalam suatu daftar yang merupakan lampiran Berita Acara


Pelaksanaan Sita;

Dalam daftar tersebut dibuat terinci dengan menyebutkan mata uang,


besaran pecahan, jumlah lembar dan nilai nominalnya serta keterangan
seperlunya.

b. membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita, ditandatangani oleh Jurusita,


Penanggung Pajak dan Saksi-saksi

c. menyimpan uang tunai yang telah disita dalam tempat penyimpanan


yang selanjutnya ditempeli dengan segel sita dan kemudian

menitipkannya pada Penanggung Pajak atau menitipkannya pada bank.

Jurusita harus mempertimbangkan risiko hilang, terpakai, atau dialihkan


atas Objek Sita yang telah dilakukan penyitaan. Oleh karena itu demi keamanan

Objek Sita, jika Objek Sita berupa uang tunai dapat disimpan di safe
deposit box yang disewa di Bank atau Kantor Pegadaian. Biaya Sewa safe

deposit box dibebankan sebagai biaya penagihan.

10. Tata Cara Pemblokiran dan Penyitaan Kekayaan Penanggung Pajak Yang

Disimpan di Bank

a. Pemblokiran

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `27


Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor

563/KMK.04/2000 tentang Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan


Penanggung Pajak yang Tersimpan Pada Bank dalam rangka Penagihan

Pajak dengan Surat Paksa berupa deposito, tabungan, saldo rekening koran,
giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dilaksanakan sebagai

berikut:

a) Pejabat mengajukan permintaan pemblokiran kepada bank disertai


dengan penyampaian Salinan Surat Paksa dan Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan;
b) Bank wajib memblokir seketika setelah menerima permintaan pemblokiran

dari Pejabat dan membuat berita acara pemblokiran serta menyampaikan


salinannya kepada Pejabat dan Penanggung Pajak;

c) Jurusita Pajak setelah menerima berita acara pemblokiran dari bank


memerintahkan Penanggung Pajak untuk memberi kuasa kepada bank

agar memberitahukan saldo kekayaannya yang tersimpan pada bank


tersebut kepada Jurusita Pajak;

d) dalam hal Penanggung Pajak tidak memberikan kuasa kepada bank


sebagaimana dimaksud dalam huruf c, Pejabat meminta Bank Indonesia

melalui Menteri Keuangan untuk memerintahkan bank untuk


memberitahukan saldo kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada
bank yang dimaksud;
e) setelah saldo kekayaan yang tersimpan pada bank diketahui, Jurusita
Pajak melaksanakan penyitaan dan membuat Berita Acara Pelaksanaan
Sita, dan menyampaikan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita kepada

Penanggung Pajak dan bank yang bersangkutan;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `28


f) Pejabat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran kepada bank

setelah Penanggung Pajak melunasi Utang pajak dan Biaya Penagihan Pajak;
g) Pejabat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran terhadap

kekayaan Penanggung Pajak setelah dikurangi dengan jumlah yang disita


apabila utang pajak dan Biaya Penagihan Pajak tidak dilunasi oleh

Penanggung Pajak sekalipun telah dilakukan pemblokiran.

b. Penyitaan

Setelah dilakukan pemblokiran atas harta kekayaan Penanggung Pajak


yang tersimpan pada bank maka tindakan penyitaan baru dapat

dilaksanakan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam proses penyitaan sebagai


berikut:

a) Jurusita Pajak setelah menerima berita acara pemblokiran memerintahkan


kepada Penanggung Pajak untuk memberi kuasa kepada bank agar

memberitahukan saldo kekayaannya yang tersimpan pada bank tersebut


kepada Jurusita Pajak;

b) dalam hal Penanggung Pajak tidak memberikan kuasa kepada bank,


Pejabat meminta Gubernur Bank Indonesia melalui Menteri Keuangan

untukmemerintahkan bank memberitahukan saldo kekayaan Penanggung


Pajak yang tersimpan pada bank kepada Pejabat;

c) setelah saldo kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada bank


diketahui, Jurusita Pajak melaksanakan penyitaan;

d) Jurusita Pajak membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita, dan


ditandatangani oleh Jurusita Pajak, saksi-saksi dan pimpinan bank atau

pejabat bank yang ditunjuk;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `29


e) Jurusita Pajak menyampaikan salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita

kepada Penanggung Pajak dan pimpinan bank yang bersangkutan.


f) apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak penyitaan,

Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak,
Pejabat segera meminta kepada pimpinan bank untuk memindahbukukan

harta kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada bank ke kas negara
atau kas daerah sejumlah yang tercantum dalam Berita Acara Pelaksanaan

Sita.

Pejabat dapat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran kepada


bank, setelah Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan

pajak.Namun demikian, dalam hal jumlah yang diblokir lebih besar dari jumlah
yang disita, maka atas sisa lebih tersebut diajukan permintaan pencabutan

pemblokiran oleh Pejabat kepada bank.

c. Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis


Membuka Rahasia Bank

Pasal 4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/19/PBI/2000 tentang


Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka

Rahasia Bank mengatur bahwa untuk kepentingan perpajakan, Pimpinan


Bank Indonesia berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada Bank agar

memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-


surat mengenai keadaan keuangan Nasabah Penyimpan kepada pejabat

pajak. Perintah tertulis tersebut diberikan berdasarkan permintaan tertulis


dari Menteri Keuangan. Permintaan tertulis tersebut harus menyebutkan:

a) nama pejabat pajak

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `30


b) nama Nasabah Penyimpan Wajib Pajak yang dikehendaki

keterangannya
c) nama kantor bank tempat Nasabah mempunyai simpanan

d) keterangan yang diminta; dan


e) alasan diperlukannya keterangan.

Pemberian perintah atau izin tertulis membuka rahasia bank

dilaksanakan oleh Gubernur Bank Indonesia dalam waktu selambat-lambatnya 14


(empat belas) hari setelah surat permintaan diterima secara lengkap oleh

Direktorat Hukum Bank Indonesia.

11. Tata Cara Penyitaan Surat Berharga Berupa Obligasi, Saham, dan Sejenisnya
yang Diperdagangkan Di Bursa Efek

Penyitaan terhadap surat berharga berupa obligasi, saham, dan


sejenisnya yang diperdagangkan di bursa efek dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pemblokiran Rekening Efek pada Kustodian dilakukan berdasarkan

permintaan tertulis dari Direktur Jenderal Pajak atau Pejabat yang ditunjuknya
kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan menyebutkan nama

Pemegang Rekening atau nomor Pemegang Rekening sebagai Penanggung


Pajak, sebab dan alasan perlunya pemblokiran tersebut dilakukan;

b. Berdasarkan permintaan Direktur Jenderal Pajak atau Pejabat yang


ditunjuknya sebagaimana dimaksud pada huruf a, Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dapat menyampaikan perintah tertulis kepada Kustodian


untuk melakukan pemblokiran terhadap Rekening Efek Penanggung Pajak;

c. Berdasarkan perintah tertulis dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal


sebagaimana dimaksud pada huruf b, Kustodian melakukan pemblokiran;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `31


d. Dalam hal permintaan pemblokiran tersebut disertai dengan permintaan

keterangan tentang Rekening Efek pada Kustodian, maka permintaan


tertulis dari Direktur Jenderal Pajak harus memuat nama Pejabat yang

berwenang mendapat keterangan tersebut;


e. Kustodian yang melakukan pemblokiran dan memberikan keterangan

tentang Rekening Efek Pemegang Rekening membuat Berita Acara


Pemblokiran dan Berita Acara Pemberian Keterangan;

f. Berita Acara Pemblokiran dan Berita Acara Pemberian Keterangan


tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak dan salinannya

disampaikan kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Pemegang


Rekening sebagai Penanggung Pajak, selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja

setelah pemblokiran dan pemberian keterangan tersebut dilakukan;


g. Jurusita Pajak melaksanakan penyitaan atas Efek dan atau dana dalam

Rekening Efek pada Kustodian segera setelah menerima Berita Acara


Pemblokiran dan Berita Acara Pemberian Keterangan;

h. Jurusita Pajak yang melakukan penyitaan harus membuat Berita Acara


Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak, Penanggung Pajak

dan saksi-saksi;
i. Dalam hal Penanggung Pajak tidak hadir, Berita Acara Pelaksanaan Sita

ditandatangani oleh Jurusita Pajak dan saksi-saksi;


j. Berita Acara Pelaksanaan Sita disampaikan kepada Penanggung Pajak,

dan salinannya disampaikan kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal


dan Kustodian;

k. Pejabat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran terhadap


Rekening Efek Penanggung Pajak kepada Kustodian, setelah Penanggung

Pajak melunasi utang pajak dan Biaya Penagihan Pajak;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `32


l. Efek yang diperdagangkan di bursa yang telah disita, dijual di bursa

melalui Perantara Pedagang Efek Anggota Bursa atas permintaan Pejabat.

12. Tata Cara Penyitaan Surat Berharga Berupa Obligasi, Saham, Dan Sejenisnya
Yang Tidak Diperdagangkan Di Bursa Efek

Penyitaan terhadap surat berharga berupa obligasi, saham, dan

sejenisnya yang tidak diperdagangkan di bursa efek dilaksanakan sebagai berikut


:

a. melakukan inventarisasi dan membuat rincian tentang jenis,


jumlah dan nilai nominal atau perkiraan nilai lainnya dari surat

berharga yang disita dalam suatu daftar yang merupakan lampiran


Berita Acara Pelaksanaan Sita;

b. membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita;


c. membuat Berita Acara Pengalihan Hak Surat Berharga atas

nama dari Penanggung Pajak kepada Pejabat.

13. Tata Cara Penyitaan Piutang

Piutang adalah harta kekayaan yang merupakan hak Penanggung

Pajak yang berada pada pihak lain yang dapat dilakukan penyitaan guna
dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak. Pengertian tersebut

dicantumkan dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor 85/KMK.03/2002 tentang Tata Cara Penyitaan Kekayaan Penanggung

Pajak Berupa Piutang dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

23/PMK.03/2006. Ketentuan lebih lanjut yang mengatur penyitaan piutang


adalah Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-459/PJ./2002 tentang

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `33


Tata Cara Penyitaan Kekayaan Penanggung Pajak berupa Piutang dalam

rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Adapun tata cara untuk melakukan penyitaan terhadap piutang


dilakukan sebagai berikut:

1) Pejabat menyampaikan surat peringatan kepada Penanggung Pajak

bahwa Piutang Penanggung Pajak pada satu atau beberapa


debitur akan disita dan digunakan untuk melunasi Utang Pajak dan
Biaya Penagihan Pajak.
2) Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak ternyata tidak

diketahui tempat tinggal, tempat usaha atau tempat kedudukannya,


penyampaian surat peringatan dilaksanakan dengan cara

menempelkan surat peringatan pada papanpengumuman kantor


Pejabat yang menerbitkannya, mengumumkan melalui media massa

atau cara lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau Kepala
Daerah.

3) Apabila setelah batas waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal surat

peringatan Penanggung Pajak tidak melunasi Utang Pajak dan


Biaya Penagihan Pajak, Pejabat memerintahkan Jurusita Pajak untuk

melaksanakan penyitaan. dilaksanakan dengan cara menempelkan


surat peringatan pada papanpengumuman kantor Pejabat yang
menerbitkannya, mengumumkan melalui media massa atau cara lain
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau Kepala Daerah.

Adapun proses yang akan dilakukan oleh Jurusita Pajak dalam penyitaan

terhadap piutang sebagai berikut:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `34


a) Jurusita Pajak melakukan inventarisasi dan membuat rincian

tentang jenis dan jumlah Piutang yang disita dalam suatu daftar
yang merupakan lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita;

b) Jurusita Pajak melakukan penyitaan piutang langsung dari


Penanggung Pajak maupun dari pihak ketiga dan membuat Berita

Acara Pelaksanaan Sita;


c) Jurusita Pajak membuat Berita Acara Persetujuan Pengalihan Hak

Menagih Piutang dari Penanggung Pajak kepada Pejabat, dan


salinannya disampaikan kepada Penanggung Pajak dan pihak yang

berkewajiban membayar utang;


d) Apabila Penanggung Pajak menolak untuk menandatangani Berita

Acara Persetujuan Pengalihan Hak Menagih Piutang dari


Penanggung Pajak kepada Pejabat atau Wajib Pajak/Penanggung

Pajak tidak diketahui tempat tinggal, tempat usaha atau tempat


kedudukannya, atau Wajib Pajak dan atau Penanggung Pajak patut

diduga melakukan tindak pidana di bidang perpajakan, penyitaan


tetap dapat dilaksanakan dan Jurusita Pajak dengan membuat Berita

Acara Pelaksanaan Sita, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) untuk surat perjanjian utang piutang (promissory notes) yang


tidak diperdagangkan di Bursa Efek makan Berita Acara
Pelaksanaan Sita ditandatangani oleh Jurusita Pajak dan 2 orang
saksi dimana salah seorang saksi dari Pemerintah Daerah
setempat sekurang-kurangnya Sekretaris Kelurahan atau Sekretaris
Desa.

2) untuk surat perjanjian utang piutang (promissory notes) yang


diperdagangkan di Bursa Efek maka Berita Acara Pelaksanaan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `35


Sita ditandatangani oleh Jurusita Pajak dan 2 orang saksi

dimana salah seorang saksi dari Badan Pengawas Pasar Modal


atau Kustodian.

e) Pelunasan Utang Pajak dan Biaya Penagihan Pajak dengan Piutang

yang telah disita dilakukan dengan cara:


1.) dijual oleh Pejabat kepada pembeli; atau

2.) disetor langsung oleh pihak yang berkewajiban membayar


utang ke Kas Negara atas permintaan Pejabat.

14. Tata Cara Penyitaan Penyertaan Modal pada Perusahaan Lain.

Berdasarkan Pasal 5 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000
diatur bahwa penyitaan terhadap penyertaan modal pada perusahaan lain yang

tidak ada surat sahamnya dilaksanakan sebagai berikut:

1) melakukan inventarisasi dan membuat rincian tentang jumlah


penyertaan modal pada perusahaan lain dalam suatu daftar yang

merupakan lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita;


2) membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita;

3) membuat Akta Persetujuan Pengalihan Hak Penyertaan Modal pada


perusahaan lain dari Penanggung Pajak kepada Pejabat, dan

salinannya disampaikan kepada perusahaan tempat penyertaan


modal.

15. Biaya Penagihan Pajak

Berdasarkan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 diatur


hal-hal sebagai berikut:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `36


(1) besarnya biaya penagihan pajak adalah Rp 50.000,00 (lima puluh ribu

rupiah) untuk setiap pemberitahuan Surat Paksa dan Rp 100.000,00


(seratus ribu rupiah) untuk setiap pelaksanaan Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan.
(2) besarnya tambahan biaya penagihan pajak yang dibayar oleh

Penanggung Pajak dalam hal barang yang telah disita dijual adalah
sebagai berikut:

a. secara lelang, 1% (satu persen) dari pokok lelang.

b. tidak secara lelang, 1% (satu persen) dari hasil penjualan.

(3) biaya penagihan pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
tambahan biaya penagihan pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2) merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak.


16. Penabutan Sita

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor


135 Tahun 2000 diatur bahwa pencabutan Sita dapat dilakukan dalam hal

Penanggung Pajak telah melunasi Biaya Penagihan Pajak dan Utang pajak
atau berdasarkan putusan pengadilan atau berdasarkan putusan badan

peradilan pajak atau ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan atau Gubernur atau
Bupati/Walikota. Yang dimaksud dengan putusan pengadilan adalah putusan

hakim dari peradilan umum. Pencabutan Sita dilakukan berdasarkan Surat


Pencabutan Sita yang diterbitkan oleh Pejabat. Surat Pencabutan Sita sekaligus

berfungsi sebagai pencabutan Berita Acara Pelaksanaan Sita disampaikan oleh


Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak diikuti dengan pengembalian

penguasaan barang yang disita kepada Penanggung Pajak. Sedangkan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `37


pencabutan sita terhadap objek sita yang lain diatur dengan uraian sebagai

berikut:

(1) deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro atau yang
dipersamakan dengan itu dilaksanakan dengan menyampaikan Surat

Pencabutan Sita kepada Penanggung Pajak dan tembusannya


disampaikan kepada bank yang bersangkutan;

(2) surat berharga berupa obligasi, saham atau sejenisnya baik yang
diperdagangkan maupun yang tidak diperdagangkan di bursa efek

dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pencabutan Sita kepada


Penanggung Pajak dan tembusannya disampaikan kepada pihak terkait

yang sekaligus berfungsi sebagai pembatalan Berita Acara Pengalihan Hak


Atas Surat Berharga tersebut;

(3) piutang dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pencabutan Sita


kepada Penanggung Pajak dan tembusannya disampaikan kepada pihak

yang berutang yang sekaligus berfungsi sebagai pembatalan Berita


Acara Persetujuan Pengalihan Hak Menagih Piutang;

(4) penyertaan modal pada perusahaan lain dilaksanakan dengan


menyampaikan Surat Pencabutan Sita kepada Penanggung Pajak dan

tembusannya disampaikan kepada pihak terkait serta membuat Akta


Pembatalan Pengalihan Hak.
17. Larangan Bagi Penanggung Pajak Sehubungan Dengan Pelaksanaan
Penyitaan.

Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 melarang


Penanggung Pajak untuk:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `38


a. Memindahkan hak, memindahtangankan, menyewakan, meminjamkan,

menyembunyikan, menghilangkan, atau merusak barang yang telah disita;


b. membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak

tanggungan untuk pelunasan utang tertentu;


c. membebani barang bergerak yang telah disita dengan fidusia atau

diagunkan untuk pelunasan utang tertentu; dan atau


d. merusak, mencabut, atau menghilangkan segel sita atau salinan Berita

Acara Pelaksanaan Sita yang telah ditempel pada barang sitaan.

18. Hambatan Dalam Penyitaan

Apabila Penanggung Pajak, pegawainya, atau penjaga tanah dan


bangunan objek sita melarang Jurusita untuk memasuki pekarangan/rumah,

walaupun telah diberitahukan dan dijelaskan maksud kedatangan Jurusita, maka


Jurusita pajak tidak diperkenankan memasuki pekarangan/rumah tersebut

dengan cara kekerasan. Apabila Jurusita tersebut tetap melakukan kekerasan


maka sesungguhnya perbuatan Jurusita tersebut melanggar ketentuan Pasal

429 ayat (1) KUHP. Pasal tersebut mengatur bahwa “seorang pejabat yang

melampaui kekuasaan atau tanpa mengindahkan cara-cara yang ditentukan


dalam peraturan umum, memaksa masuk ke dalam rumah atau ruangan atau

pekarangan tertutup yang akan dipakai oleh orang lain, atau jika berada di
situ secara melawan hukum, tidak segera pergi atas permintaan yang berhak atau
atas nama orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun
empat bulan atau pidana penjara paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

Untuk menghindari pelanggaran atas Pasal 429 ayat (1) KUHP

tersebut Jurusita Pajak dapat meminta bantuan kepolisian, agar secara paksa
membantu Jurusita memasuki pekarangan/rumah obyek sita untuk

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `39


melanjutkan penyitaan. Apabila belum ada bantuan kepolisian yang

memungkinkan Jurusita memasuki pekarangan/rumah, Jurusita agar menunda


pelaksanaan penyitaan pada hari tersebut, untuk merencanakan pelaksanaan

penyitaan pada hari/waktu yang ditetapkan kemudian. Sementara


pelaksanaan penyitaan ditunda, Jurusita Pajak membuat laporan/pengaduan

kepada kepolisian setempat atas tindakan Penanggung


Pajak/pegawainya/penjaga tanah/bangunan obyek sita, atau yang

menghalang-halangi atau menggagalkan tugas Jurusita untuk melakukan


penyitaan berdasar tindak pidana yang diancam Pasal 216 ayat (1) KUHP. Jurusita

mengulangi pelaksanaan penyitaan atas tanah dan bangunan tersebut pada


saat yang lebih tepat dan memungkinkan penyitaan berhasil baik.

Minggu Keempat : Penjualan Secara Lelang

1. Pengertian Lelang

Lelang menurut Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat


Paksa adalah setiap penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran harga

secara lisan dan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli.
Dalam Pasal 1 angka 1 PMK Nomor 174/PMK.06/2010. tersebut dijelaskan

pengertian lelang yaitu penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan
penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau

menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman


Lelang.

Tujuan lelang :

a. Penjualan terbuka
b. Untuk membentuk harga wajar

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `40


c. Masyarakat dapat mengawasi

d. Menimbulkan efek jera

2. Pejabat Lelang

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 93/PMK.06/2010


Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010 tentang Pejabat Lelang Kelas I diatur


bahwa pelaksana lelang adalah Pejabat Lelang. Berdasarkan Pasal 1 angka 14
Pejabat Lelang adalah orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penjualan barang secara lelang.

Dalam Pasal 2 PMK tersebut diatur bahwa setiap pelaksanaan lelang harus
dilakukan oleh dan/atau di hadapan Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain oleh

Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah. Lelang yang telah dilaksanakan sesuai


dengan ketentuan yang berlaku, tidak dapat dibatalkan. Selanjutnya, lelang tetap

dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang dan dalam
hal tidak ada peserta lelang, lelang tetap dilaksanakan dan dibuatkan Risalah Lelang

Tidak Ada Penawaran.

Selanjutnya, yang menjadi Pejabat Lelang menurut Peraturan Menteri

Keuangan tersebut adalah:

a. Pejabat Lelang Kelas I

berwenang melaksanakan lelang untuk semua jenis lelang atas

permohonan Penjual/Pemilik Barang. Pejabat Lelang Kelas I adalah pegawai


Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) yang diberi

wewenang oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan penjualan barang

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `41


secara lelang. Pejabat Lelang mempunyai tugas melakukan kegiatan

persiapan lelang, pelaksanaan lelang dan kegiatan setelah lelang.

Pejabat Lelang Kelas I dalam melaksanakan jabatannya berkewajiban:

a. meneliti dokumen persyaratan lelang;


b. membuat bagian Kepala Risalah Lelang sebelum Lelang dimulai;

c. membacakan bagian Kepala Risalah Lelang di hadapan peserta lelang


sebelum lelang dimulai, kecuali dalam lelang yang dilakukan melalui
media elektronik;
d. memimpin pelaksanaan lelang;

e. membuat Minuta Risalah Lelang dan menyimpannya;


f. membuat Salinan dan Kutipan Risalah Lelang menyerahkan kepada

yang berhak;
g. meminta dari Pembeli bukti Pelunasan Harga Lelang, Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan pungutan-


pungutan lain yang diatur sesuai peraturan perundang-undangan

dan meneliti keabsahannya;

h. membuat administrasi pelaksanaan lelang;


i. memberikan pelayanan jasa lelang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan lelang; dan


j. mematuhi peraturan perundang-undangan lelang.

b. Pejabat Lelang Kelas II

melaksanakan lelang berdasarkan permintaan Balai Lelang untuk Lelang

Non Eksekusi Sukarela, lelang aset BUMN/D berbentuk Persero, dan lelang aset
milik Bank dalam likuidasi. Yang menjadi pejabat lelang kelas II adalah orang-

orang tertentu yang diangkat untuk itu.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `42


Sementara wewenang sebagai Pejabat Lelang:

a. melakukan analisis yuridis terhadap dokumen persyaratan lelang dan

dokumen barang yang akan dilelang;


b. menegur dan/atau mengeluarkan peserta atau pengunjung lelang,

apabila melanggar tata tertib pelaksanaan lelang;


c. menghentikan pelaksanaan lelang untuk sementara waktu apabila

diperlukan dalam rangka menjaga ketertiban pelaksanaan lelang;


d. menolak melaksanakan lelang apabila tidak yakin akan kebenaran formal

berkas persyaratan lelang;


e. melihat barang yang akan dilelang;

f. meminta bantuan aparat keamanan apabila diperlukan;


g. mengesahkan Pembeli Lelang; dan/atau

h. membatalkan Pembeli Lelang yang wanprestasi.

3. Fungsi pejabat lelang :

a. Peneliti dokumen persyaratan lelang

b. Pemberi informasi
c. Pemimpin Lelang  harus komunikatif, adil, tegas dan berwibawa

d. Pejabat Umum, yaitu Pejabat yang membuat akta otentik berdasarkan


undang-undang di wilayah kerjanya

4. Syarat-syarat Lelang

Syarat lelang adalah persyaratan yang harus dipenuhi dalam


melakukan lelang, hal tersebut diatur dalam Pasal 17 Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 sebagaimana telah diubah dengan


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010 diatur bahwa

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `43


Penjual/Pemilik Barang dapat mengajukan syarat-syarat lelang tambahan

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,


termasuk tetapi tidak terbatas pada:

a. jangka waktu bagi peserta lelang untuk melihat, meneliti secara fisik barang

yang akan dilelang;


b. jangka waktu pengambilan barang oleh Pembeli; dan/atau

c. jadwal penjelasan lelang kepada peserta lelang sebelum pelaksanaan


lelang (aanwijzing).

d. Jangka waktu pembayaran harga lelang

5. Risalah Lelang dan Fungsi Risalah Lelang

Risalah Lelang adalah Berita Acara Pelaksanaan Lelang yang dibuat

oleh Pejabat Lelang atau kuasanya dalam bentuk yang ditentukan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan lelang. Risalah Lelang dibuat

dalam Bahasa Indonesia dan setiap Risalah Lelang diberi nomor urut.
Bagian Kepala Risalah Lelang paling kurang memuat keterangan atau

informasi mengenai:

- hari, tanggal, dan jam lelang ditulis dengan huruf dan angka; nama lengkap
dan tempat kedudukan Pejabat Lelang;

- nomor/tanggal Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Lelang, dan


nomor/tanggal surat tugas khusus untuk Pejabat Lelang Kelas I;

- nama lengkap, pekerjaan dan tempat kedudukan/domisili Penjual;


- nomor/tanggal surat permohonan lelang;

- tempat pelaksanaan lelang;


- sifat barang yang dilelang dan alasan barang tersebut dilelang;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `44


- dalam hal yang dilelang berupa barang tidak bergerak berupa tanah

atau tanah dan bangunan harus disebutkan:

 status hak atau surat-surat lain yang menjelaskan bukti kepemilikan;


 SKT dari Kantor Pertanahan; dan

 keterangan lain yang membebani, apabila ada;

- dalam hal yang dilelang barang bergerak harus disebutkan jumlah, jenis dan
spesifikasi barang;
- cara Pengumuman Lelang yang telah dilaksanakan oleh Penjual;
- cara penawaran lelang; dan

- syarat-syarat lelang.

Fungsi Risalah Lelang bagi para pihak yang berkepentingan adalah:

a. Pembeli memperoleh Kutipan Risalah Lelang sebagai Akta Jual Beli

untuk kepentingan balik nama atau Grosse Risalah Lelang sesuai


kebutuhan;

b. Penjual memperoleh Salinan Risalah Lelang untuk laporan


pelaksanaan lelang atau Grosse Risalah Lelang sesuai kebutuhan;

c. Pengawas Lelang (Superintenden) memperoleh Salinan Risalah Lelang


untuk laporan pelaksanaan lelang/kepentingan dinas; atau

d. Instansi yang berwenang dalam balik nama kepemilikan hak objek


lelang memperoleh Salinan Risalah Lelang sesuai kebutuhan.

6. Persiapan Lelang

Berdasarkan Surat Edaran Bersama Kepala Badan Urusan Piutang


dan Lelang Negara dan Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-214/PJ./1999,

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `45


SE-17/PN/1999 tentang Lelang Eksekusi Pajak diatur mengenai tata cara

pelelangan barang sitaan, yaitu:

1) Jurusita menyiapkan Berkas-Berkas Penagihan yang terdiri dari:

- Salinan/fotokopi Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Tagihan Pajak Bumi


dan Bangunan (STPPBB), Surat Tagihan BPHTB (STB), Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan BPHTB Kurang Bayar


(SKBKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT),
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan atau Putusan
Banding:

- Salinan/fotokopi Surat Teguran;


- Salinan/fotokopi Surat Paksa;

- Salinan/fotokopi Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan dan bukti


bahwa sita telah terdaftar (khusus untuk barang yang kepemilikannya

terdaftar);
- Salinan/fotokopi Berita Acara Pelaksanaan Sita;

- Perincian jumlah tagihan pajak yang terakhir dan biaya penagihan;

- Bukti Kepemilikan atas barang yang akan dilelang apabila ada.


Dalam hal bukti kepemilikan dimaksud tidak ada, harus ada

pernyataan tertulis dari Pejabat selaku pemohon lelang bahwa


barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan dengan
disertai alasannya.
- seluruh surat yang difotokopi harus dilegalisir.

2) Permintaan jadwal waktu dan tempat pelelangan.

Pejabat melakukan permintaan jadwal lelang dengan

menggunakan formulir permintaan jadwal waktu dan tempat pelelangan,

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `46


ditujukan kepada Kepala Kantor Lelang dengan dilampiri berkas-berkas

penyitaan. Dalam surat permintaan jadwal lelang ini juga menyebutkan


secara rinci nama Penanggung Pajak dan daftar barang yang akan

dilelang.

7. Pengumuman Lelang

Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada masyarakat


tentang akan adanya Lelang dengan maksud untuk menghimpun
peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan.
Pengumuman lelang dilakukan setelah mendapat kepastian tempat, hari,

tanggal, dan jam lelang dari Kantor Lelang.

- Kepala Kantor mengumumkan lelang setelah 14 (empat belas) hari

setelah penyitaan, melalui surat kabar harian, selebaran atau


tempelan yang mudah dibaca oleh umum dan atau media elektronik

termasuk internet di wilayah kerja Kantor Lelang tempat barang yang


akan dijual

- Pengumuman lelang untuk barang bergerak dilakukan 1 (satu) kali.


- Pengumuman lelang barang tidak bergerak dilakukan 2 (dua) kali.

Jangka waktu pengumuman pertama dengan kedua sekurang-kurangnya


15 hari, serta diatur agar pengumuman kedua tidak jatuh pada hari

libur /besar. Pengumuman lelang pertama diperkenankan tidak melalui


surat kabar harian, tetapi dengan cara melalui selebaran, tempelan

yang mudah dibaca oleh umum dan atau media elektronik termasuk
internet. Pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar

harian dan dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari


sebelum pelaksanaan lelang.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `47


- Pengumuman lelang barang tidak bergerak yang akan dilelang bersama-

sama dengan barang bergerak, maka pengumumannya dilakukan sebagai


berikut:

o Pengumuman pertama dilakukan untuk barang bergerak dan


barang tidak bergerak.

o Pengumuman kedua dilakukan hanya untuk barang tidak bergerak.


o Pengumuman lelang untuk barang dengan nilai paling banyak

Rp20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) tidak harus diumumkan


melalui media massa, tetapi dapat melalui selebaran atau

pengumuman yang ditempelkan di tempat umum misalnya di


Kantor Kelurahan atau di papan pengumuman di KPP.

- Apabila Wajib Pajak/Penanggung Pajak melunasi utang-utang

pajak serta biaya pelaksanaannya sesudah pengumuman lelang


dimuat di surat kabar/media cetak/media elektronik dengan

menyerahkan bukti-bukti pelunasan tetapi sebelum pelaksanaan


lelang, maka pengumuman lelang itu dibatalkan dengan memuat iklan

pembatalan lelang dalam surat kabar/media cetak/media elektronik


yang bersangkutan.

8. Pelaksanaan Lelang

Adapun pelaksanaan lelang dilakukan dengan uraian sebagai


berikut:

a. Penjualan secara lelang terhadap barang yang disita dilaksanakan

paling singkat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman lelang


melalui media massa.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `48


b. Kepala Kantor bertindak sebagai penjual barang yang disita

mengajukan permohonan lelang kepada Kantor Lelang sebelum


pelaksanaan lelang.

c. Kepala Kantor menentukan nilai limit dan diserahkan kepada


Pejabat Lelang selambat-lambatnya pada saat akan dimulainya

pelaksanaan lelang.
d. Kepala Kantor atau yang mewakilinya menghadiri pelaksanaan lelang

untuk:

o menentukan dilepas atau tidaknya barang yang dilelang


apabila harga penawaran yang diajukan oleh calon pembeli

lebih rendah dari harga limit yang ditentukan,


o menghentikan lelang apabila hasil lelang sudah cukup untuk

melunasi utang pajak dan atau biaya penagihan pajak,


o menandatangani asli Risalah Lelang

e. Kepala Kantor, Kepala Seksi Penagihan dan Jurusita Pajak,

termasuk istri, keluarga sedarah dan semenda dalam keturunan garis

lurus, serta anak angkat; tidak diperbolehkan membeli barang sitaan


yang dilelang.

f. Lelang tetap dapat dilaksanakan meskipun:

o Wajib Pajak sedang mengajukan keberatan dan belum


memperoleh keputusan keberatan,

o Wajib Pajak/Penanggung Pajak tidak hadir.

g. Lelang tidak dilaksanakan dalam hal:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `49


o Wajib Pajak/ Penanggung Pajak telah melunasi utang pajak

dan biaya penagihan pajak


o Terdapat putusan pengadilan

o Objek lelang musnah

h. Pejabat harus menghentikan pelaksanaan lelang meskipun barang


yang akan dilelang masih ada apabila hasil lelang sudah mencapai

jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan


utang pajak. Sisa barang dan kelebihan hasil lelang harus

dikembalikan kepada Penanggung Pajak paling lambat 3 hari setelah


pelaksanaan lelang.

i. Penggunaan hasil lelang terlebih dahulu untuk membayar biaya


penagihan pajak dan sisanya untuk membayar utang pajak.

j. Biaya penagihan pajak ditambah 1% dari:

o Hasil penjualan barang yang dikecualikan dari penjualan secara


lelang

o Pokok lelang dari penjualan secara lelang.

9. Penjualan Barang Sitaan yang Dikecualikan dari Pengenaan Secara Lelang

a. Uang tunai = diseor ke Kas Negara/Daerah

b. Deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau


bentuk lain yang dipersamakan dengan itu = dipindahbukukan

ke rekening Kas Negara/Kas Daerah


c. Obligasi, saham, atau surat berharga lainnya :

 Yg diperdagangkan di bursa efek = di jual di bursa.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `50


 Yg tidak diperdagangkan di bursa efek = dijual oleh

Pejabat.

d. Piutang dan penyertaan modal pada perusahaan lain = dibuat


Berita Acara Pengalihan Hak dari PP ke Pejabat

Biaya penagihan pajak diambah 1% dari hasil penjualan barang ang

disita.

Minggu Kelima : Pencegahan dan Penyanderaan

1. Dasar Hukum Pencegahan dan Penyanderaan

Dasar hukum pencegahan dan penyanderaan diatur dalam Pasal 29 sampai

dengan Pasal 36 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan


sebagai aturan pelaksanaannya dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 137

Tahun 2000 tentang Tempat dan Tata Cara Penyanderaan, Rehabilitasi Nama Baik
Penanggung Pajak, dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Penagihan Pajak

Dengan Surat Paksa.

2. Pengertian Pencegahan dan Penyanderaan

Pencegahan = larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak


tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyanderaan = pengekangan sementara waktu kebebasan Penanggung Pajak dengan


menempatkannya di tempat tertentu.

Baik pencegahan maupun penyanderaan adalah upaya terakhir jika

penagihan pajak dengan upaya lain tidak berhasil dan itikad baik dari penanggung

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `51


pajak tidak ada. Misalnya jika Penanggung pajak yang sebenarnya mampu melunasi

tunggakan utang pajaknya, tapi menyembunyikan harta kekayaannya sehingga


Jurusita pajak tidak bisa melakukan tugasnya. Terhadap WP/Penanggung Pajak ini dapat

dilakukan tindakan Pencegahan dan/atau Penyanderaan. Dalam hal masih ada


barang-barang yang dapat disita maka barang-barang tersebut lebih

diprioritaskan dilakukan penyitaan dan pelelangan untuk melunasi utang pajak dan
biaya-biaya penagihan pajak sehingga upaya Pencegahan dan Penyanderaan tidak

perlu dilakukan.

3. Syarat-syarat Pencegahan dan Penyanderaan

a. Syarat Pencegahan

Berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat

Paksa diatur bahwa Pencegahan hanya dapat dilakukan terhadap Penanggung


Pajak yang mempunyai jumlah utang pajak sekurang-kurangnya sebesar

Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan diragukan itikad baiknya dalam


melunasi utang pajak.

Dengan demikian, Pencegahan hanya dapat dilakukan berdasarkan

keputusan pencegahan yang diterbitkan oleh Menteri atas permintaan Pejabat


atau atasan Pejabat yang bersangkutan.

Penjelasan Pasal 29 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa


menegaskan bahwa Pencegahan diperlukan sebagai salah satu upaya

penagihan pajak. Namun, agar pelaksanaan pencegahan tidak sewenang-


wenang, maka pelaksanaan pencegahan sebagai upaya penagihan pajak

diberikan syarat-syarat, baik yang bersifat kuantitatif, yakni harus memenuhi


utang pajak dalam jumlah tertentu, maupun yang bersifat kualitatif, yakni

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `52


diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang pajak sehingga pencegahan

hanya dilaksanakan secara sangat selektif dan hati-hati.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, utang pajak hapus


apabila sudah dibayar lunas atau karena kedaluwarsa. Dengan demikian,

pencegahan Penanggung Pajak tidak mengakibatkan hapusnya utang


pajak. Oleh karena itu, sekalipun terhadap Penanggung Pajak telah dilakukan

pencegahan, tindakan penagihan pajak tidak terhenti dan tetap dapat


dilaksanakan. Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku adalah Undangundang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian, yang,


antara lain menentukan bahwa yang berwenang dan bertanggung jawab atas

pencegahan adalah Menteri sepanjang menyangkut urusan piutang negara.

b. Syarat Penanderaan

Pasal 33 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan diatur lebih

lanjut dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2000 diatur
mengenai persyaratan penyanderaan yaitu:

- Penyanderaan hanya dapat dilakukan terhadap Penanggung Pajak

yang mempunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp.


100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan diragukan itikad baiknya

dalam melunasi utang pajak.


- Penyanderaan hanya dapat dilaksanakan berdasarkan Surat

Perintah Penyanderaan yang diterbitkan oleh Pejabat setelah


mendapat izin tertulis dari Menteri atau Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I.

4. Tata Cara Pencegahan dan Penyanderaan

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `53


A. Pencegahan

Pencegahan dilakukan berdasarkan permintaan pencegahan bepergian ke luar

negeri dari Pejabat di tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Direktur Jenderal cq. Direktur
Pemeriksaan dan Penagihan dengan menyampaikan data-data sebagai berikut:

a.) Data Penanggung Pajak

- Nama Wajib Pajak


- NPWP

- Alamat
- Nama Penanggung Pajak

- NPWP
- Alamat

- Jabatan
- Umur/Tanggal Lahir

- Jenis Kelamin
- Kewarganegaraan

- Nomor Identitas (Passport/KTP)

b.) Pertimbangan/alasan dilakukannya pencegahan


c.) Data pendukung, yaitu:

 Daftar kelengkapan data pencegahan


 Ikhtisar pencegahan ke luar negeri

 Fotokopi Kartu Pengawasan Tunggakan Pajak (print out data


tunggakan pajak)

 Akta pendirian badan usaha dan perubahannya (khusus Wajib Pajak


Badan)

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `54


 Fotokopi SPT Tahunan PPh Badan/Orang Pribadi terakhir

 Fotokopi permohonan NPWP Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang akan


dicegah

Perpanjangan dilakukan berdasarkan permintaan perpanjangan

pencegahan bepergian ke luar negeri dari Kepala KPP/KPPBB di


tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Direktur Jenderal cq. Direktur

Pemeriksaan dan Penagihan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum


pencegahan berakhir, dengan menyampaikan data-data pendukung

sebagai berikut:

a. ikhtisar pencegahan ke luar negeri


b. Fotokopi Kartu Pengawasan Tunggakan Pajak (print out data

tunggakan pajak)

Pencabutan dilakukan berdasarkan permintaan pencabutan

pencegahan bepergian ke luar negeri dari Pejabat di tempat Wajib


Pajak terdaftar kepada Direktur Jenderal Pajak. Apabila terdapat

pembayaran oleh Wajib Pajak, maka segera dilakukan konfirmasi atas


SSP lembar ke-3 yang diterima KPP kepada Kantor Penerima Pembayaran

(Bank Persepsi atau Kantor Pos). Hasil konfirmasi tersebut langsung


diinformasikan ke Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Pajak. Surat

permintaan pencabutan pencegahan dibuat dengan menyertakan


data-data pendukung sebagai berikut:

a. Fotokopi Keputusan Menteri Keuangan Pencegahannya

b. Fotokopi SSP/Bukti Pbk/Putusan Keberatan dan/atau Banding


c. Fotokopi MPN/MP3

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `55


d. Fotokopi Kartu Pengawasan Tunggakan Pajak (print out data

tunggakan pajak)

B. Penyanderaan

a. Permohonan izin penyanderaan diajukan oleh Kepala Kantor kepada


Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Pajak u.p. Direktur

Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak dengan tembusan Kepala


Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang bersangkutan dengan
memuat:

 Identitas Penanggung Pajak yang akan disandera

 Jumlah utang pajak yang belum dilunasi, disertai Kartu


Pengawasan Tunggakan Pajak Penanggung Pajak yang bersangkutan

sampai dengan tanggal usulan penyanderaan (KP.RIKPA 4.3.1) dan


upaya hukum yang ditempuh Wajib Pajak/Penanggung Pajak

(Keberatan/Peninjauan Kembali, Banding, Gugatan, Peninjauan


Kembali ke Mahkamah Agung).

 Tindakan penagihan pajak, meliputi penagihan pajak persuasif


dan represif, yang telah dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan

Pajak/Pajak Bumi dan Bangunan dan melampirkan fotokopi Surat


Paksa dan Berita Acara Penyampaian Surat Paksa.

 uraian tentang adanya petunjuk bahwa Penanggung Pajak


diragukan itikad baiknya dalam pelunasan utang pajak, meliputi:

o Penanggung Pajak tidak merespons himbauan untuk


melunasi utang pajak;

o Penanggung Pajak tidak menjelaskan/tidak bersedia


melunasi utang pajak baik sekaligus maupun angsuran;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `56


o Penanggung Pajak tidak bersedia menyerahkan hartanya

untuk melunasi utang pajak;


o Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk

selamalamanya atau berniat untuk itu;


o Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang

dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau


mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang

dilakukannya di Indonesia;
o Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya

atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan


usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki

atau dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya.

b. Direktur Jenderal Pajak u.p. Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan


Penagihan Pajak setelah menerima izin tertulis dari Menteri Keuangan,

segera mengirimkan izin tertulis tersebut kepada Kepala Kantor yang


bersangkutan dengan kurir atau pos kilat tercatat atau pos kilat khusus.

c. Kepala Kantor menerbitkan Surat Perintah Penyanderaan seketika


setelah diterimanya izin tertulis dari Menteri Keuangan yang dikirim melalui

Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak Kantor Pusat


Direktorat Jenderal Pajak, dengan menggunakan formulir Surat Perintah
Penyanderaan.
d. Jurusita Pajak menyampaikan Surat Perintah Penyanderaan langsung
kepada Penanggung Pajak dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang penduduk
Indonesia yang telah dewasa, dikenal oleh Jurusita Pajak dan dapat

dipercaya.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `57


e. Dalam melaksanakan penyanderaan Jurusita Pajak dapat meminta bantuan

Kepolisian atau Kejaksaan.


f. Dalam hal Penanggung Pajak yang akan disandera tidak dapat

ditemukan, bersembunyi atau melarikan diri, Jurusita Pajak melalui Kepala


Kantor atau atasannya, dapat meminta bantuan Kepolisian atau

Kejaksaan untuk menghadirkan Penanggung Pajak yang tidak dapat


ditemukan tersebut.

g. Dalam hal Penanggung Pajak yang akan disandera berada di luar


wilayah kerja Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Paksa, atau

Penanggung Pajak yang akan disandera tersebut melarikan diri atau


bersembunyi ke luar wilayah kerja Kepala Kantor yang menerbitkan

Surat Paksa, maka Kepala Kantor dimaksud tetap dapat menerbitkan Surat
Perintah Penyanderaan, dan memerintahkan Jurusita Pajak untuk

melaksanakan penyanderaan terhadap Penanggung Pajak yang berada di


luar wilayah kerjanya.

h. Dalam hal Penanggung Pajak yang akan disandera berada di luar


wilayah kerja Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Paksa, Kepala Kantor

dimaksud dapat meminta bantuan kepada Kepala Kantor yang wilayah


kerjanya merupakan tempat kedudukan, tempat keberadaan, atau

tempat persembunyian Penanggung Pajak yang akan disandera.


i. Kepala Kantor yang diminta bantuan wajib memberikan bantuan, antara lain:

j. Keterangan dan informasi tentang keberadaan Penanggung Pajak dimaksud;


k. Memperbantukan Jurusita Pajak dan menyediakan saksi;

l. Koordinasi dengan aparat Pemerintah Daerah/Kepolisian setempat;


m. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan penyanderaan.

n. Penyanderaan tetap dapat dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak


yang telah dilakukan pencegahan.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `58


o. Penyanderaan tidak boleh dilaksanakan dalam hal Penanggung Pajak

sedang beribadah atau sedang mengikuti sidang resmi atau sedang


mengikuti Pemilihan Umum.

p. Penyanderaan mulai dilaksanakan pada saat Surat Perintah


Penyanderaan diterima oleh Penanggung Pajak yang disandera.

q. Apabila Penanggung Pajak yang disandera menolak untuk menerima Surat


Perintah Penyanderaan, Jurusita Pajak meninggalkan Surat Perintah

Penyanderaan dimaksud di tempat kedudukan Penanggung Pajak


(tempat tinggal atau tempat bekerja) dan mencatatnya dalam Berita

Acara Penyampaian Surat Perintah Penyanderaan bahwa Penanggung Pajak


tidak mau menerima Surat Perintah Penyanderaan, dan Surat Perintah

Penyanderaan dianggap telah diterima serta sah mempunyai kekuatan


hukum mengikat.

r. Salinan Surat Perintah Penyanderaan disampaikan kepada Kepala


Rumah Tahanan Negara.

s. Jurusita Pajak membuat Berita Acara Pelaksanaan Penyanderaan pada saat


Penanggung Pajak ditempatkan di Rumah Tahanan Negara yang

ditandatangani oleh Jurusita Pajak, Kepala Rumah Tahanan Negara dan


saksi-saksi. Salinan Berita Acara Pelaksanaan Penyanderaan disampaikan

kepada:

 Kepala Rumah Tahanan Negara;


 Penanggung Pajak yang disandera;
 Bupati/Walikota Kepala Daerah di mana Penanggung Pajak yang
isandera bertempat tinggal (sesuai KTP/Paspor).

Tempat penyanderaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `59


 tertutup dan terasing dari masyarakat;

 mempunyai fasilitas terbatas; dan


 mempunyai sistem pengamanan dan pengawasan yang memadai.

5. Isi Keputusan Pencegahan dan Penyanderaan

A. Pencegahan

Dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang Keputusan


Pencegahan memuat sekurang-kurangnya :

a. Identitas Penanggung Pajak yang dikenakan pencegahan

- Nama

- umur
- pekerjaan

- alamat
- jenis kelamin; dan

- kewarganegaraan.

b. Alasan untuk melakukan pencegahan

c. Jangka waktu pencegahan

Jangka waktu pencegahan atau penangkalan harus secara tegas


ditentukan dalam keputusan pencegahan atau penangkalan.

B. Penyanderaan

Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2000 diatur


bahwa Surat Perintah Penyanderaan memuat sekurang-kurangnya :

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `60


a. identitas Penanggung Pajak;

b. alasan penyanderaan;
c. izin penyanderaan;

d. lamanya penyanderaan; dan


e. tempat penyanderaan.

Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2000 mengatur

mengenai Berita Acara Penyanderaan paling sedikit memuat :

a. nomor dan tanggal Surat Perintah Penyanderaan;


b. izin tertulis Menteri Keuangan atau Gubernur;

c. identitas Jurusita Pajak;


d. identitas Penanggung Pajak yang disandera;

e. tempat penyanderaan;
f. lamanya penyanderaan; dan

g. identitas saksi

6. Jangka Waktu Pencegahan dan Penyanderaan

1.) Pencegahan

Jangka waktu pencegahan paling lama 6 (enam) bulan


dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya 6 (enam) bulan.

2.) Penyanderaan

Masa penyanderaan paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak

Penanggung Pajak ditempatkan dalam tempat penyanderaan


dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya 6 (enam) bulan.

Penentuan lamanya penyanderaan didasarkan pada:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `61


- perhitungan besarnya utang pajak

- besarnya jumlah harta yang disembunyikan


- hubungan harta yang disembunyikan tersebut dengan

itikad tidak baik Penanggung Pajak untuk melunasi utang


pajaknya

Izin perpanjangan jangka waktu penyanderaan dapat sekaligus

diberikan oleh Menteri Keuangan yang berwenang pada waktu


memberikan izin penyanderaan. Apabila izin perpanjangan

penyanderaan sekaligus diberikan maka tidak diperlukan


permohonan izin baru.

7. Hak PP yang Disandera dan Pelepasan PP yang Disandera

Selama dalam masa penyanderaan Penanggung Pajak yang disandera di


rumah tahanan negara atau ruang penyanderaan berhak untuk:

- Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

di dalam rumah tahanan negara;


- Memperoleh pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;
- Mendapat makanan yang layak termasuk menerima kiriman makanan

dari keluarga;
- Memperoleh bahan bacaan dan informasi lainnya atas biaya sendiri;

- Menerima kunjungan rohaniwan dan dokter pribadi atas biaya sendiri


setelah mendapat izin dari Kepala Rumah Tahanan Negara;

- Menerima kunjungan dari keluarga, pengacara, dan sahabat setelah


mendapat izin tertulis dari pejabat paling banyak 3 (tiga) kali dalam

seminggu selama 30 (tiga puluh) menit untuk setiap kali kunjungan;

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `62


- Menyampaikan keluhan tentang perlakuan petugas kepada Kepala

Rumah Tahanan Negara atau pejabat.

Penyanderaan terhadap Penanggung Pajak akan dihentikan, apabila


memenuhi persyaratan sebagai berikut:

- utang pajak dan biaya penagihan pajak telah dibayar lunas;

- jangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah Penyanderaan telah


dipenuhi;
- berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap; atau

- berdasarkan pertimbangan tertentu dari Menteri Keuangan atau Gubernur,


yaitu:

a. Penanggung Pajak sudah membayar utang pajak 50% atau lebih dari jumlah
utang pajak/sisa utang pajak, dan sisanya akan dilunasi dengan angsuran;

b. Penanggung Pajak sanggup melunasi utang pajak dengan menyerahkan


bank garansi;

c. Penanggung Pajak sanggup melunasi utang pajak dengan menyerahkan


harta kekayaannya yang sama nilainya dengan utang pajak dan biaya

penagihan pajak;
d. Penanggung Pajak telah berumur 75 tahun atau lebih;

e. Untuk kepentingan perekonomian negara dan kepentingan umum.

8. Rehabilitasi PP yang Disandera

Penanggung Pajak yang disandera dapat mengajukan gugatan terhadap

pelaksanaan penyanderaan hanya kepada Pengadilan Negeri, ketentuan ini


diatur dalam Pasal 34 ayat (3) UU PPSP. Gugatan Penanggung Pajak tersebut

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `63


di atas tidak dapat diajukan setelah masa penyanderaan berakhir. Dalam hal

gugatan Penanggung Pajak tersebut dikabulkan oleh pengadilan dan putusan


pengadilan tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kepada Penanggung

Pajak yang bersangkutan diberikan hak untuk mengajukan permohonan


rehabilitasi nama baik dan ganti rugi atas masa penyanderaan yang telah dijalaninya.

Berdasarkan Pasal 34 ayat (5) UU PPSP besarnya ganti rugi yang diberikan kepada
Penanggung Pajak tersebut adalah sebesar Rp 100.000 (seratus ribu) setiap hari.

Perubahan besarnya ganti rugi tersebut ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI.

Permohonan rehabilitasi nama baik Penanggung Pajak diajukan secara


tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Pejabat yang menerbitkan Surat

Perintah Penyanderaan, dengan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Putusan Pengadilan;
b. Surat Perintah Penyanderaan;

c. Surat Pemberitahuan Pelepasan Penanggung Pajak yang disandera.

Rehabilitasi nama baik dilaksanakan oleh Pejabat dalam bentuk 1 (satu) kali

pengumuman pada media cetak harian yang berskala nasional/regional/lokal


dengan ukuran yang memadai, yang dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh)

hari sejak diterimanya permohonan Penanggung Pajak. Ganti rugi diberikan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan Penanggung Pajak.

Besarnya ganti rugi yang diberikan kepada Penanggung Pajak adalah sebesar
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari selama masa penyanderaan yang

dijalaninya, atau jumlah lain yang ditetapkan dengan ketetapan Menteri Keuangan.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `64


Minggu Keenam : Gugatan dan Sanggahan

1. Dasar Hukum Gugatan dan Sanggahan

Dasar hukum gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak mengajukan


banding ke badan peradilan pajak diatur dalam Pasal 23 ayat (2) UU KUP.

Sementara sanggahan pihak ketiga atas kepemilikan barang yang disita hanya dapat
diajukan ke Pengadilan Negeri sesuai Pasal 38 ayat (1) UU Penagihan Pajak dengan

Surat Paksa.

2. Pengertian Gugatan dan Sanggahan

Dalam Pasal 1 angka 22 Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat


Paksa menjelaskan pengertian Gugatan atau Sanggahan adalah upaya hukum

terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau kepemilikan barang sebagaimana diatur


dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. Sesuai Pasal 37 ayat

(1) UU PPSP gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa,


Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang hanya dapat

diajukan kepada badan peradilan pajak. Pengadilan Pajak adalah badan

peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau


Penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak.

3. Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak atas Pelaksanaan Pajak Sesuai dengan
Pasal 23 UU KUP dan Pasal 37 UU PPSP

Sesuai Pasal 37 ayat (1) UU PPSP gugatan Penanggung Pajak terhadap


pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau

Pengumuman Lelang hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `65


Selanjutnya dalam Pasal 23 ayat (2) huruf b UU KUP menambahkan objek gugatan

tersebut dengan keputusan pencegahan. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun


2002 menyatakan bahwa Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang

melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak


yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak. Dengan demikian pengajuan

gugatan atas pelaksanaan penagihan pajak hanya dapat diajukan kepada


Pengadilan Pajak. Pasal 37 ayat (1) UU PPSP menegaskan bahwa Sanggahan pihak

ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita hanya dapat diajukan kepada
Pengadilan Negeri. Berdasarkan Pasal 23 ayat (2) UU KUP, gugatan Wajib Pajak

atau Penanggung Pajak adalah:

a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau


Pengumuman Lelang;

b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;


c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain

yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam

penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,hanya dapat

diajukan kepada badan peradilan pajak

Dalam Pasal 34 ayat (3) UU PPSP diatur bahwa Penanggung Pajak yang
disandera dapat mengajukan gugatan terhadap pelaksanaan penyanderaan hanya
kepada Pengadilan Negeri. Dengan demikian terkait dengan tindakan penyanderaan

Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan hanya ke Pengadilan Negeri


dan bukan ke Pengadilan Pajak. Ketentuan tersebut menegaskan bahwa

Penanggung Pajak dapat saja menggugat pelaksanaan penyanderaan yang

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `66


dilakukan kepada dirinya apabila ternyata dalam pelaksanaannya terdapat kesalahan

prosedur.

4. Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan

a. Gugatan

Pasal 40 Undang-Undang Pengadilan Pajak mengatur mengenai

persyaratan pengajuan gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak sebagai


berikut:

a. Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan

Pajak.
b. jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan

penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan


penagihan.

c. jangka waktu 14 (empat belas) hari tidak mengikat apabila jangka


waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan

penggugat.
d. perpanjangan jangka waktu tersebut adalah 14 (empat belas) hari

terhitung sejak berakhirnya keadaan di luar kekuasaan penggugat.


e. terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan.

Gugatan terkait pelaksanaan penagihan dapat diajukan oleh Penggugat,


ahli warisnya, seorang pengurus, atau seorang kuasa hukumnya disertai dengan

alasanalasan yang jelas, mencantumkan tanggal pelaksanaan penagihan.


Terhadap gugatan yang diajukan ke badan peradilan pajak dapat diajukan

surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan Pajak. Gugatan yang dicabut


tersebut dihapus dari daftar sengketa dengan:

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `67


- penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan

sebelum siding
- putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat

pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas persetujuan Tergugat.

Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan tidak


dapat diajukan kembali. Gugatan menurut Pasal 43 tidak menunda atau

menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau kewajiban perpajakan.


Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut penagihan

pajak ditunda selama pemeriksaan sengketa pajak sedang berjalan, sampai


ada putusan Pengadilan Pajak. Permohonan Penggugat tersebut dapat

dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang


mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika pelaksanaan

penagihan pajak yang digugat dilaksanakan. Putusan Pengadilan Pajak


merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Selanjutnya,

dalam Pasal 77 ayat (3) diatur bahwa pihak-pihak yang bersengketa dapat
mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada

Mahkamah Agung.

b. Sanggahan

Selanjutnya persyaratan pengajuan sanggahan pihak ketiga terhadap

kepemilikan barang yang disita adalah sebagai berikut:

a. sanggahan hanya dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri.

b. sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita


tidak dapat diajukan setelah lelang dilaksanakan.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `68


5. Besarnya Ganti Rugi dalam Proses Gugatan

Dalam hal gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terkait pelaksanaan

penagihan pajak dikabulkan oleh Pengadilan Pajak, Penanggung Pajak dapat


memohon pemulihan nama baik dan ganti rugi kepada Pejabat. Hal ini diatur dalam

Pasal 37 ayat (2) UU PPSP. Besarnya ganti rugi tersebut ditentukan paling banyak
Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Namun melalui Keputusan Menteri besarnya

ganti rugi tersebut dapat ditetapkan perubahan.

6. Jangka Waktu untuk Mengajukan Gugatan

7. Gugatan PP yang Diajukan Selain ke Pengadilan Pajak

Dalam Pasal 34 ayat (3) UU PPSP diatur bahwa Penanggung Pajak yang

disandera dapat mengajukan gugatan terhadap pelaksanaan penyanderaan hanya


kepada Pengadilan Negeri. Dengan demikian terkait dengan tindakan penyanderaan

Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan hanya ke Pengadilan Negeri


dan bukan ke Pengadilan Pajak. Ketentuan tersebut menegaskan bahwa

Penanggung Pajak dapat saja menggugat pelaksanaan penyanderaan yang

dilakukan kepada dirinya apabila ternyata dalam pelaksanaannya terdapat kesalahan


prosedur

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `69


Minggu Ketujuh : Sanksi Pidana dan Aspek Hukum dalam Penagihan Pajak

1. Sanksi Pidana Terhadap Larangan yang Dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) UU No.

19/97 jo UU 19/2000

Dalam Pasal 23 ayat (1) UU PPSP diatur bahwa Penanggung Pajak dilarang untuk:

a. memindahkan hak, memindahtangankan, menyewakan,

meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan, atau merusak


barang yang telah disita;

b. membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak


tanggungan untuk pelunasan utang tertentu;

c. membebani barang bergerak yang telah disita dengan fidusia atau


diagunkan untuk pelunasan utang tertentu; dan atau

d. merusak, mencabut, atau menghilangkan segel sita atau salinan


Berita Acara Pelaksanaan Sita yang telah ditempel pada barang sitaan.

Dengan beralihnya barang yang disita dari Penanggung Pajak kepada

Pejabat maka terhadap pelanggaran pidana tersebut akan dikenakan sanksi


pidana sebagaimana dimuat dalam Pasal 41A ayat (1) UU PPSP. Sanksi pidana

yang dikenakan terhadap Penanggung Pajak adalah berupa pidana penjara


paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua

belas juta rupiah).

2. Sanksi Pidana Terhadap Pihak-Pihak Yang Tidak Melaksanakan Kewajiban

Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 25 Ayat (3) Huruf B, C, D, E Dan F UU No.


19/97 jo UU 19/2000

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `70


Dalam Pasal 25 ayat (2) UU PPSP diatur bahwa barang yang disita berupa

uang tunai, deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, obligasi,


saham, atau surat berharga lainnya, piutang dan penyertaan modal pada

perusahaan lain, dikecualikan dari penjualan secara lelang. Namun apabila pihak-
pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) huruf b, c, d, e, dan f

UU PPSP tidak mau melaksanakan kewajibannya tersebut Pasal 41A ayat (2)
UU PPSP mengatur bahwa pihak-pihak tersebut bisa dipidana dengan pidana

penjara paling lama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu dan denda paling
banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Pihak-pihak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) huruf b adalah bank termasuk lembaga
keuangan lainnya, sementara pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25

ayat (3) huruf c adalah bursa efek, selanjutnya pihak dalam Pasal 25 ayat (3)
huruf d adalah Pejabat (dalam hal ini Kepala Kantor Pelayanan Pajak), pihak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) huruf e adalah Notaris dan
debitur, terakhir pihak dalam Pasal 25 ayat (3) huruf f adalah Notaris.

3. Sanksi Terhadap Orang Yang Sengaja Tidak Menuruti Perintah Atau

Permintaan Yang Dilakukan Menurut Undang-Undang, Atau Dengan Sengaja


Mencegah, Menghalang Halangi Atau Menggagalkan Tindakan Dalam

Melaksanakan Undang-Undang Yang Dilakukan Oleh Jurusita

Selanjutnya dalam Pasal 41A ayat (3) UU PPSP diatur bahwa menjelaskan
sanksi terhadap orang yang sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan
yang dilakukan menurut Undang-undang, atau dengan sengaja mencegah,

menghalang halangi atau menggagalkan tindakan dalam melaksanakan


U
Jurusita pajak yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap larangan Pasal 23
n
ayat (1) UU PPSP tersebut di atas harus segera memberitahukan hal ini kepada Pejabat
untuk kemudian melaporkan telah terjadinya pelanggaran tersebut kepada penyidik POLRI
untuk segera ditindaklanjuti.

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `71


dang-Undang yang dilakukan oleh Jurusita pajak dipidana dengan pidana

penjara paling lama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu dan denda paling
banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

CP: Siti Nur (087705441001)

Penagihan dan Sengketa Pajak | KMP 2018 `72


Hukum Bisnis
Minggu 1-2
Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang
mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau

keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa
dengan menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan

usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan
keuntungan. (Munir Fuady, 2005 : 2).

Pengertian Benda
Menurut Pasal 499 KUHPer, benda ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang

dapat dikuasai oleh hak milik. Sedangkan yang dimaksud benda dalam arti ilmu hukum
adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hukum dan barang-barang yang dapat

menjadi milik serta hak setiap orang yang dilindungi oleh hukum.

Pengertian Hukum Benda


Hukum benda merupakan terjemahan dari bahasa Belanda “Zakenrecht”. Menurut
Prof. Soediman Kartohadiprodjo, hukum kebendaan ialah semua kaidah hukum yang

mengatur apa yang diartikan dengan benda dan mengatur hak-hak atas benda.
Sedangkan menurut Prof. L.J van Apeldoorn, hukum kebendaan ialah peraturan

mengenai hak-hak kebendaan. Menurut Prof. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, yang
diatur dalam hukum benda adalah pertama-tam mengatur pengertian dari benda,

kemudian perbedaan macam-macam benda, dan selanjutnya bagian yang terbesar


mengatur mengenai macam-macam hak kebendaan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `73


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Hukum Benda

ialah peraturan-peraturan hukum yang mengatur mengenai hak-hak kebendaan yang


sifatnya mutlak.

Macam-macam Benda
Menurut Prof. Subekti, benda dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu:

1. Benda yang dapat diganti (contoh: uang) dan benda yang tidak dapat diganti
(contoh: seekor kuda).

2. Benda yang dapat diperdagangkan dan benda yang tidak dapat diperdagangkan
(contoh: jalan-jalanan dan lapangan umum).

3. Benda yang dapat dibagi (contoh: beras) dan benda yang tidak dapat dibagi
(contoh: seekor kuda).

4. Benda yang bergerak (contoh: perabot rumah) dan yang tidak dapat bergerak
(contoh: tanah) (Subekti, 2003: hlm.61)

Menurut Prof. Soedewi Masjchoen Sofwan, benda dapat dibedakan atas :


1. Barang yang berwujud dan barang yang tidak berwujud.

2. Barang-barang yang bergerak dan tidak bergerak.


3. Barang yang dapat dipakai habis dan barang yang tidak dapat dipakai habis.
4. Barang-barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada

Barang yang akan ada dibedakan :


1. Barang-barang yang suatu saat sama sekali belum ada, misal: panen yang

akan datang.

2. Barang-barang yang akan ada relatif, yaitu barang-barang yang pada saat

itu sudah ada,

Hukum Bisnis | KMP 2018 `74


tetapi bagi orang-orang yang tertentu belum ada, misalnya barang-barang

yang sudah dibeli, tapi belum diserahkan.

3. Barang-barang yang dalam perdagangan dan barang-barang di luar

perdagangan.

4. Barang-barang yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi.

Pembedan Benda Berwujud dan Tidak Berwujud


· Benda berwujud

Adalah kebendaan yang dapat dilihat dengan mata dan dapat diraba dengan tangan.
Penyerahan kebendaan bergerak yang berwujud cukup dilakukan dengan penyerahan

yang (atau secara) nyata dari tangan ke tangan. Contohnya antara lain:
1). Hasil karena alam Benda berwujud (pasal 500) yang timbul dari: (natuurlijke vruchten)

a. tumbuh timbul dari tanah sendiri, seperti buah- buahan yang berasal dari pohon
b. hasil dari atau dilahirkan oleh binatang- binatang, seperti telur, susu sapi, atau

anak dari
2). Hasil binatang-binatang yang melahirkan. pekerjaan manusia yang diperoleh karena

penanaman di atasnya (pasal 502 ayat 2) , seperti ubi-ubian, wortel, atau kacang tanah.
· Benda tidak berwujud

Benda tidak berwujud ini tidak dapat dilihat, diraba oleh panca indra tetapi lebih dapat
dirasakan, seperti berbagai macam hak contohnya hak paten, hak merek, hak cipta, hak

tagih atau piutang dan yang terdiri atas: Piutang-piutang (penagihan-penagihan)


(vordering) yang belum dapat ditagih , berupa piutang atas nama , piutang atas bawa

atau piutang atas unjuk ; Penagihan-penagihan lainnya berupa uang sewa, uang upeti,
uang angsuran, atau uang bunga.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `75


A. Benda Tidak Bergerak (onroerende goederen) dan Benda Bergerak

(roerende goederen)

Pengertian Benda Tidak Bergerak adalah benda-benda yang karena sifatnya,


tujuannya atau penetapan UU dinyatakan sebagai benda tidak bergerak. Benda tidak

bergerak ini diatur di dalam Pasal 506 sampai dengan 508 BW. Terdapat tiga
golongan benda tidak bergerak, yaitu :

a. Benda yang menurut sifatnya tidak bergerak yang dapat dibagi lagi
menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

(1) tanah;
(2) segala sesuatu yang bersatu dengan tanah karena tumbuh dan berakar serta

bercabang (seperti tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang belum dipetik dan


sebagainya);

(3) segala sesuatu yang bersatu dengan tanah karena didirikan di atas tanah yaitu
karena tertanam dan terpaku (seperti bangunan).

b. Benda yang menurut tujuan pemakaiannya supaya bersatu dengan benda

tidak bergerak (tanah), yaitu :


(1) pada pabrik : segala macam mesin-mesin, katel-katel dan alat-alat lain yang

dimasudkan supaya terus-menerus berada di tempat tersebut untuk


dipergunakan di dalam menjalankan pabrik;

(2) pada suatu perkebunan : segala sesuatu yang dipergunakan sebagai rabuk
bagi tanah, ikan di dalam kolam dan lain sebagainya.

(3) pada rumah kediaman : segala kacak, tulisan-tulisan dan lain-lain, serta alat-
alat untuk menggantungkan barang-barang itu sebagai bagian dari dinding,

sarang burung yang dapat di makan (walet).

Hukum Bisnis | KMP 2018 `76


(4) barang-barang reruntuhan dari suatu bangunan, jika dimaksudkan untuk

dipakai mendirikan lagi bangunan tersebut.

c. Benda yang menurut penetapan UU sebagai benda tidak bergerak, seperti


:

(1) hak-hak atau penagihan mengenai suatu benda yang tidak bergerak
(contohnya hak postal, hak hipotek, hak tanggungan dan sebagainya).

(2) kapal-kapal yang berukuran 20 meter kubik ke atas (WvK).

Pengertian Benda Bergerak adalah benda-benda yang karena sifatnya, tujuannya


atau penetapan UU dinyatakan sebagai benda bergerak. Benda-benda bergerak ini

diatur di dalam Pasal 509 sampai dengan 511 BW. Terdapat 2 (dua) golongan benda
bergerak, yaitu :

a. benda yang menurut sifatnya bergerak di dalam arti benda itu dapat dipindahkan
dari suatu tempat ke tempat yang lain, contohnya kendaraan, alat perkakas dapur

dan sebagainya.
b. benda yang menurut penetapan UU sebagai benda bergerak yaitu segala hak atas

benda-benda bergerak. Contohnya hak memetik hasil dan hak memakai, hak atas
bunga yang harus dibayar selama hidup seseorang, hak menuntut di muka

pengadilan agar uang tunai atau benda-benda bergerak diserahkan kepada


seseorang (penggugat), saham-saham dari perseroan dagang, dan hak terhadap

surat-surat berharga lainnya, hak kekayaan intelektual yang meliputi hak penemuan,
hak cipta, hak paten dan hak merek.

1. Benda yang dapat dihabiskan

2. Benda yang tidak dapat dihabiskan, yaitu benda yang karena dipakai dapat

menjadi habis.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `77


B. Benda Yang Musnah dan Benda Yang Tetap Ada

Pengertian Benda Yang Musnah adalah benda-benda yang dalam pemakaiannya

baru dikatakan bermanfaat ketika benda tersebut telah musnah. Benda-benda yang
dalam pemakaiannya suatu hari akan musnah, kegunaan benda-benda tersebut

justru terletak pada kemusnahannya. Contohnya makanan dan minuman, jika


dimakan atau diminum (artinya musnah) baru memberikan manfaat bagi kesehatan.

Demikian juga kayu bakar dan arang, setalah dibakar menimbulkan api, baru
memberikan manfaat untuk memasak sesuatu dan sebagainya.

Pengertian Benda Yang Tetap Ada adalah benda-benda yang di dalam


pemakaiannya tidak mengakibatkan benda itu musnah, akan tetapi memberi

manfaat bagi pemakaiannya. Contohnya cangkir, sendok, piring, mobil, motor dan
sebagainya.

C. Benda Yang Dapat Diganti dan Benda Yang Tidak Dapat Diganti

Perbedaan antara benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti ini

tidak disebut secara tegas di dalam BW, akan tetapi perbedaan itu ada di dalam
pengaturan perjanjian. Contohnya di dalam pasal yang mengatur mengenai

perjanjian penitipan barang.

Menurut Pasal 1694 BW, pengembalian barang oleh penerima titipan harus in
natura, artinya tidak boleh diganti dengan benda lain. Oleh karena itu, maka

perjanjian penitipan barang pada umumnya hanya dilakukan mengenai benda yang
tidak musnah.

Jika benda yang dititpkan berupa uang, maka menurut Pasal 1714 BW bahwa jumlah
uang yang harus dikembalikan harus di dalam bentuk mata uang yang sama pada

waktu dititipkan; baik mata uang itu telah naik atau telah turun nilainya. Lain halnya

Hukum Bisnis | KMP 2018 `78


jika uang tersebut tidak dititipkan, namun dipinjam menggantikan; maka yang

menerima pinjaman hanya diwajibkan mengembalikan sejumlah uang yang sama


banyaknya saja, sekalipun dengan mata uang yang berbeda daripada waktu

perjanjian (pinjam-mengganti) diadakan.

D. Benda Yang Dapat Dibagi dan Benda Yang Tidak Dapat Dibagi

Pengertian Benda yang dapat dibagi adalah benda yang jika wujudnya dibagi, tidak
mengakibatkan hilangnya hakikat daripada benda itu sendiri. Contohnya : beras, gula

pasir, tepung dan lain sebagainya.

Pengertian Benda yang tidak dapat dibagi ialah benda yang jika wujudnya dibagi
akan mengakibatkan hilangnya atau lenyapnya hakikat daripada benda itu sendiri.

Contohnya : sapi, kuda, uang dan sebagainya.

E. Benda Yang Diperdagangkan dan Benda Yang Tidak Diperdagangkan

Pengertian Benda yang diperdagangkan adalah benda-benda yang dapat dijadikan


sebagai objek (pokok) suatu perjanjian. Jadi semua benda yang dapat dijadikan

pokok perjanjian di lapangan harta kekayaan, termasuk benda yang diperdagangkan.

Pengertian Benda yang tidak diperdagangkan ialah benda-benda yang tidak dapat

dijadikan sebagai objek (pokok) suatu perjanjian di lapangan harta kekayaan.


Contohnya : benda-benda yang dipergunakan untuk kepentingan umum.

Selain pembagian benda seperti diuraikan di atas, masih ada pembagian benda yang

lain lagi; yaitu benda terdaftar dan benda tidak terdaftar. Benda-benda yang harus
didaftarkan, diatur di dalam berbagai macam peraturan perundang-undangan yang

tepisah-pisah. Contohnya peraturan mengenai pendaftaran tanah, peraturan


mengenai pendaftaran kapal, peraturan mengenai pendaftaran bermotor dan

sebagainya.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `79


Adanya peraturan-peraturan hukum yang mengatur mengenai pendaftaran

beberapa macam benda tersebut, di samping untuk lebih menjamin kepastian


hukum dan kepastian hak atas benda-benda yang didaftarkan itu, juga mempunyai

kaitan dengan usaha pemerintah untuk memperoleh pendapatan, dengan


mengenakan pajak, iuran dan sebagainya terhadap benda-benda yang didaftarkan

tersebut.

Asas-asas Kebendaan

 Asas individualitas. Yaitu objek kebendaan selalu benda tertentu, atau dapat
ditentukan secara individual, yang merupakan kesatuan. Hak kebendaan selalu

benda yang dapat ditentukan secara individu. Artinya berwujud dan merupakan
satu kesatuan yang ditentukan menurut jenis jumlahnya. Contoh: rumah, hewan.

 Asas totalitas. Yaitu hak kebendaan terletak diatas seluruh objeknya sebagai satu
kesatuan. Contoh: seorang memiliki sebuah rumah, maka otomatis dia adalah

pemilik jendela, pintu, kunci, dan benda-benda lainnya yang menjadi pelengkap
dari benda pokoknya (tanah).

 Asas tidak dapat dipisahkan.Yaitu orang yang berhak tidak boleh memindah

tangankan sebagian dari kekuasaan yang termasuk hak kebendaan yang ada
padanya. Contoh: seseorang tidak dapat memindah tangankan sebagian dari

wewenang yang ada padanya atas suatu hak kebendaan, seperti memindahkan
sebagian penguasaan atas sebuah rumah kepada orang lain. Penguasaan atas
rumah harus utuh, karena itu pemindahannya harus juga utuh.
 Asas publisitas. Yaitu hak kebendaan atas benda tidak bergerak diumumkan dan
di daftarkan dalam register umum. Contoh: pengumunam status kepemilikan
suatu benda tidak bergerak (tanah) kepada masyarakat melalui pendaftaran

dalam buku tanah/ register.sedangkan pengumuman benda bergerak terjadi


melalui penguasaan nyata benda itu.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `80


 Asas spesialitas. Dalam lembaga hak kepemilikan hak atas tanah secara individual

harus ditunjukan dengan jelas ujud, batas, letak, luas tanah. Contoh Asas ini
terdapat pada hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atas benda tetap.

 Asas zaaksvelog atau droit de suit (hak yang mengikuti), artinya benda it uterus
menerus mengikuti bendanya dimanapun juga (dalam tangan siapapun juga)

barang itu berada.


 Asas accessie/asas pelekatan. Suatu benda biasanya terdiri atas bagian-bagian

yang melekat menjadi satu dengan benda pokok. Contohnya: hubungan antara
bangunan dengan genteng, kosen, pintu dan jendela. Menurut asas ini pemilik

benda pokok dengan sendirinya merupakan pemilik dari benda pelengkap.


Dengan perkataan lain status hukum benda pelengkap mengikuti status hukum

benda pokok.
 Asas zakelijke actie. Adalah hak untuk menggugat apabila terjadi gangguan atas

hak tersebut. Misalnya: penuntutan kembali, gugatan untuk menghilangkan


gangguan-gangguan atas haknya, gugatan untuk memulihkan secara semula,

gugatan untuk menuntut ganti rugi, dll.


 Asas hukum pemaksa (dewingen recht). Bahwa orang tidak boleh mengadakan

hak kebendaan yang sudah diatur dalam UU. Aturan yang sudah berlaku menurut
UU wajib dipatuhi atau tidak boleh disimpangi oleh para pihak.

 Asas dapat dipindah tangankan. Yaitu semua hak kebendaan dapat dipindah
tangankan. Menurut perdata barat, tidak semua dapat dipindah tangankan (

seperti hak pakai dan hak mendiami) tetapi setelah berlakunya undang-undang
hak atas tanah UUHT, semua hak kebendaan dapat dipindah tangankan.

 Asas hukum pemaksa (dewingenrecht)


Hukum pemaksa artinya berlakunya aturan-aturan itu tidak dapat disimpangi

oleh para pihak . Hak-hak kebendaan tersebut tidak akan memberikan wewenang
yang lain daripada apa yang sudah ditentukan oleh Undang-undang. Dengan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `81


kata lain, bahwa kehendak para pihak itu tidak dapat memengaruhi isi hak

kebendaan.
 Hak prioriteit

Adalah hak yang lebih dahulu terjadinya dimenangkan dengan hak hak yang
terjadi kemudian. Asas prioriteit sifatnya tidak tegas, tetapi akibat dari sifat ini

bahwa seorang itu hanya dapat membarikan hak yang tidak melebihi apa yang
dipunyai (asas nemoplis) yang artinya bahwa orang dapat memberikan atau

memindahkan kepada orang lain suatu hak yang lebih besar (banyak) daripada
hak yang ada pada dirinya.

 Asas percampuran (Verminging)


Hak kebendaan yang terbatas jadi selain hak milik hanya mungkin atas benda

orang lain. Tidak dapat orang itu untuk kepentingan sendiri memperoleh hak
gadai (menerima gadai) hak memungut hasil atas barangnya sendiri.

 Asas perlakuan yang berlainan terhadap benda bergerak dan tidak bergerak
Terhadap benda bergerak tak bergerak terdapat perbedaan pengaturan dalam

hal terjadi peristiwa hukum penyerahan , pembebanan , bezit , kedaluarsa


mengenai benda-benda roernd dan Onroerend berlainan. Misalnya untuk benda

bergerak maka hak kebendaan yang dapat diadakan : gadai, hak memungut hasil;
sedangkan untuk benda tetap ; pengabdian pekarangan, erfpacht, postal,

hipotek, hak pakai dan mendiami.


 Asas mengenai sifat perjanjiannya/ Asas bahwa hak kebendaan mempunyai sifat

zakelijk overeenkomst
Hak yang melekat atas benda itu berpindah, apabila bendanya itu di serahkan

kepada yang memperoleh hak kebendaan itu. Untuk memperoleh hak kebendaan
perlu dilakukan dengan perjanjian zakelijk. Yaitu perjanjian memindahkan hak

kebendaan. Setelah perjanjian zakelijk selesai dilakukan, tujuan pokok tercapai


yaitu adanya hak kebendaan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `82


Timbul dan Terhapusnya Hak Kebendaan

Timbulnya hak kebendaan:

a. Pendakuan (toeeigening), Yaitu memperoleh hak milik atas benda-benda yang

tidak ada pemiliknya (res nullius). Res nullius hanya atas benda bergerak.
Contohnya: memburu rusa di hutan, memancing ikan dilaut, mengambil harta

karun, dll.
b. Perlekatan (natrekking), yaitu suatu cara memperoleh hak milik, dimana benda itu

bertambah besar atau berlipat ganda karena alam. Contoh: tanah bertambah
besar sebagai akibat gempa bumi, seseorang membeli seekor sapi yang sedang

bunting maka anak sapi yang dilahirkan dari induknya itu menjadi milinya juga,
pohon berbuah, dll.

c. Daluarsa (verjaring), yaitu suatu cara untuk memperoleh hak milik atau
membebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan

atas syarat-syarat yang ditentukan dalam Undang-Undang (pasal 1946 KUH


Perdata). Barang siapa menguasai benda bergerak yang dia tidak ketahui pemilik

benda itu sebelumnya (misalnya karena menemukannya), hak milik atas benda itu

diperoleh setelah lewat waktu 3 tahun sejak orang tersebut menguasai benda
yang bersangkutan.

d. Melalui penemuan. Benda yang semula milik orang lain, akan tetapi lepas dari
penguasanya, karena misalnya jatuh di perjalanan, maka barang siapa yang

menemukan barang tersebut dan ia tidak mengetahui siapa pemiliknya, menjadi


pemilik barang yang ditemukannya.
e. Melalui penyerahan. Cara ini yang lazim, yaitu hak kebendaan diperoleh melalui
penyerahan. Contoh: jual beli, sewa menyewa. Dengan adanya penyerahan maka

title berpindah kepada siapa benda itu diserahkan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `83


f. Pewarisan, yaitu suatu proses beralihnya hak milik atau harta warisan dari pewaris

kepada ahli warisnya. Pewarisan dapat dibedakan menjadi dua macam: karena
UU dan wasiat

g. Dengan penciptaan. Seseorang yang menciptakan benda baru, baik dari benda
yang sudah ada maupun baru, dapat memperoleh hak milik atas benda

ciptaannya tersebut. Contoh: orang yang menciptakan patung dari sebatang


kayu, menjadi pemilik patung itu. Demikian pula hak kebendaan tidak berwujud

seperti hak paten, dan hak cipta.

Hapusnya hak kebendaan

a. Bendanya lenyap/ musnah


Karena musnahnya suatu benda, maka hak atas benda tersebut ikut lenyap.

Contohnya: hak sewa atas rumah yang habis/musnah tertimbun longsor. Hak
gadai atas sebuah sepeda motor ikut habis apabila barang tersebut musnah

karena kebakaran.
b. Karena dipindah tangankan

Hak milik, hak memungut hasil atau hak pakai menjadi hapus bila benda yang
bersangkutan dipindah tangankan kepada orang lain.
c. Karena pelepasan hak (pemilik melepaskan benda tersebut)
Pada umumnya pelepasan yang bersangkutan dilakukan secara sengaja oleh

yang memiliki hak tersebut.Contohnya: radio yang rusak dibuang ke tempat


sampah. Dalam hal ini, maka hak kepemilikan menjadi hapus dan bisa menjadi

hak milik orang lain yang menemukan radio tersebut.


d. Karena pencabutan hak

Hukum Bisnis | KMP 2018 `84


Penguasa public dapat mencabut hak kepemilikan seseorang atas benda

tertentu, dengan syarat: harus didasarkan undang-undang, dilakukan untuk


kepentingan umum (dengan ganti rugi yang layak).

CARA MEMPEROLEH HAK KEBENDAAN

Hak atas suatu benda dapat diperoleh melalui empat cara :

1. Bantuan Orang Lain

Cara memperoleh hak kebendaan dengan bantuan orang lain terjadi dengan

penyerahan dari orang lain yang sudah memiliki hak atas benda tersebut.
Penyarahan tersebut disebabkan oleh pemberian ats hibah, jual beli, tukar

menukar, atau karena hal lain yang sah.

Contohnya seorang produsen yang memproduksi barang atau jasa dan mereka

juga membutuhkan konsumen untuk membeli produk mereka.

2. Pengambilan Secara Langsung Tanpa Bantuan Orang Lain

Cara memperoleh hak kebendaan ini lebih tepatnya berhubungan dengan alam,
contohnya apabila seseorang ingin memiliki madu maka ia dapat mengambilnya

dari sarang tawon dihutan yang tidak ada pemiliknya, Apabila seseorang
menginginkan ikan ia dapat mencari di sungai ataupun laut.

3. Perlekatan ( Natreking )

Cara memperoleh hak kebendaan dengan perlekatan terjadi karena benda itu

mengikuti atau melekat pada benda yang lain. Selain itu, dapat pula terjadi
apabila benda tersebut bertambah besar atau berlipat karena faktor alam.

Misalnya sebidang tanah ditepi sungai bertambah luas karena pengendapan air
sungai.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `85


4. Warisan

Cara memperoleh hak kebendaan dengan warisan terjadi karena adanya


seseorang yang meninggal dunia dan ia meninggalkan harta kekayaan. Ada dua

cara pewarisan, yaitu :

a. Pewarisan berdasarkan undang – undang ( ab Intestato )

Adalah pewarisan yangberdasarkan keturunan darah.

b. Pewarisan berdasarkan surat wasiat ( testamentair )

Adalah apabila seseorang yang tidak mempunyai pertalian darah


memperoleh warisan berdasarkan surat wasiat dari pewaris.

F. CARA PENYERAHAN ATAU PENGALIHAN HAK KEBENDAAN

1. Feitelijke Levering

Adalah perbuatan yang berupa penyerahan kekuasaan atas suatu benda. Cara ini
merupakan suatu penyerahan secara nyata. Feitelijke levering berlaku atsa penyerahan

benda bergerak. Hal ini berarti terjadinya penyerahan secara fisik atas suatu benda
betgeark tersebut, hak kebendaan sekalihus beralih.

2. Juridische Levering

Adalah perbuatan hukum yang bertujuan untuk memindahkan hak na kebendaan


kepada orang lain. Perbuatan ini merupakan penyerahan secara formal atau resmi.

Penyerahan hak kebendaan atas tanah secara feitelijke levering saja tidak cukup karena
harus ada penyerahan secara yuridis untuk memindahkan hak kepada orang lain, yaitu

dengan membuat surat penyerahan yang disebut balik nama. Denagn akta autentik atau

Hukum Bisnis | KMP 2018 `86


akta dibawah tangan, penyerahan hak kebendaan ats tanah harus dilakukan secara

juridische levering.

3. Cessie

Adalah penyerahan piutang atas nama dan benda tidak berwujud lainnya, yaitu dengan
membuat akta autentik atau akta dibawah tangan. Dengan demikian hak benda tersebut

dilimpahkan pemilik lama keapada pemilik baru. Contohnya yaitu penyerahan saham
atas nama.

H. PIUTANG-PIUTANG YANG DIISTIMEWAKAN

1. Biaya-biaya perkara yang teleh dikelurkan untuk penyitaan dan penjualan suatu
benda atau yang dinamakan biaya-biaya ekskusi; harus diambil dahulukan dari pada

privilege lain-lainya, bahkan terlebih dahulu pula dari pada pand dan pypotheek.

2. Uang-uang sewa dari benda-benda yang tak bergerak (rumah atau persil) beserta
ongkos-ongkos perbaikan yang telah dilakukan si pemilik rumah atau persil, tetapi

seharusnya dipikul oleh si penyewa, penagihan uang sewa dan ongkos perbaikan ini
mempunyai privilege terhadap barang-barang perabor rumah (meubilair) yang berada

dalam rumah atau diatas persil tersebut.

3. Harga barang-barang bergerak yang belum dibayar oleh sipembeli jikalau disita,
sipenjual barang mendapat privilege atas hasil penjualan barang itu.

4. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan suatu benda, dapat


diambilkan telebih dahulu dari hasil penjualan benda tersebut, apabila benda itu di sita
dan dijual.

5. Biaya-biaya pembikinan suatu benda yang belum dibayar, sipembikin barang ini

mendapat privilege atas pendapatan penjualan barang itu, apabila barang itu disita dan
dijual.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `87


I. HAK REKLAME

Hak Reklame adalah hak istimewa dari seorang penjual barang bergerak yang belum

menerima pembayaran harga barangnya. Apabila pembeli tidak membayar atau baru
membayar sebagian maka penjual dapat menuntut kembali barang tersebut. Syarat-

syarat hak reklame ialah, Belum lewat 30 hari sejak barang diserahkan, Barang itu
masih berada di tangan pembeli dan wujudnya masih sama dengan ketika diserahkan

(belum berubah) Sekalipun bungkusnya sudah terbuka, barangnya sudah berkurang,


tidaklah menjadi rintangan untuk melakukan hak reklame. Bila barangnya sudah dijual

lagi kepada pembeli lain, dan pembeli baru belum membatar harganya, maka penjual
pertama boleh meminta agar pembeli baru membayar harga barang tersebut tidak

kepada penjual (pembeli pertama) melainkan kepada penjual pertama. Bila barangnya
digadaikan hak reklame bisa dilakukan dengan menebus

Hukum Bisnis | KMP 2018 `88


Minggu -3

HUBUNGAN ANTARA PERIKATAN DAN PERJANJIAN

Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara 2 orang atau 2 pihak, berdasarkan

mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak lain (kreditur) dan pihak
yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu (debitur).

Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau
dimana kedua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Dari peristiwa ini,

timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan.
Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya. Dalam

bentuk nya, perjanjian itu berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji
janji atau kesanggupan yang di ucapakan atau di tulis

Perjanjian menerbitkan perikatan. Artinya perjanjian adalah sumber perikatan,

disamping sumber-sumber lainnya ( yaitu UU – lihat pasal 1233 KUHPer).

Dengan demikian, hubungan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian
itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, di asmping nya sumber-

sumber lain. Suatu perjanjian juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak itu setuju

untuk melakukan sesuatu. Dapat dikatakan bahwa dua perkataan (perjanjian dan
persetujuan itu adalah sama artinya. Perkataan kontrak, lebih sempit karena di tunjukan
kepada perjanjian atau persetujuan yang tertulis.

Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan. Memang,


perikatan itu paling banyak diterbitkan oleh suatu perjanjian, tetapi sebagaimana sudak

dikatakan tadi, ada juga sumber-sumber lain ini tecakup dengan nama undang undang.
Jadi, ada perikatan yang lahir dari “perjanjian” dan ada perikatan yang lahir dari “undang

undang”.

Perikatan bisa bersumber dari perjanjian maupun undang-undang.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `89


Perikatan yang timbul akibat perjanjian barulah putus kalau janji itu sudah dipenuhi.

Perikatan yang lahir karena UU, dibagi menjadi :

1. Lahir dari UU semata-mata / begitu saja

Contoh : Pasal 625 KUHPer dan Pasal 1368 KUHPer. Undang – undang meletakkan
kewajiban kepada orang tua dan anak untuk saling memberikan nafkah.

2. Lahir dari UU berkat perbuatan orang

a. Perbuatan yang halal -> contoh Pasal 1354KUHPer

Jika seorang, dengan sukarela, dengan tidak mendapat perintah untuk itu, mewakili
urusan orang lain, maka ia berkewajiban untuk untuk meneruskan serta menyelesaikan

urusan tersebut, hingga orang yang diwakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri
urusan itu. Pihak yang kepentingannya diwakili diwajibkan memenuhi perjanjian –

perjanjian yang dibuat oleh si wakil itu atas namanya, dan menggantikan semua
pengeluaran yang sudah dilakukan oleh si wakil tadi. Antara dua orang itu ada suatu

perikatan yang lahir dari undang – undang karena perbuatan seseorang. Dalam hal ini,
perbuatan orang tadi adalah suatu perbuatan yang halal. Antara dua orang tersebut

oleh undang – undang ditetapkan beberapa hak dan kewajiban yang harus mereka
indahkan seperti hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian (pasal 1354 dan
seterusnya Kitab Undang – Undang Hukum Perdata)

b. Perbuatan yang melawan hukum -> Pasal 1365 KUHPer

Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,

mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut. Disinipun ada suatu kejadian, dimana oleh undang – undang ditetapkan suatu
perikatan antara dua orang, yaitu antara orang yang melakukan perbuatan melanggar
hukum dan orang yang menderita kerugian karena perbuatan tersebut. Perikatan ini

Hukum Bisnis | KMP 2018 `90


lahir dari “undang – undang karena perbuatan seseorang”, dalam hal ini suatu

perbuatan yang melanggar hukum.

Perikatan itu suatu pengertian abstrak, tidak dapat kita lihat, hanya dapat dibayangkan.
Namun perjanjian adalah suatu yang kongkrit atau suatu peristiwa. Kita bisa melihat dan

membaca suatu perjanjian yang tertulis, maupun hanya mendengarkan janji yang
diucapkan.

Syarat Sahnya Perjanjian

Syarat sahnya perjanjian adalah syarat-syarat agar perjanjian itu sah dan punya kekuatan
mengikat secara hukum. Tidak terpenuhinya syarat perjanjian akan membuat perjanjian

itu menjadi tidak sah. Menurut Pasal 1320 KUHPerdata, syarat sahnya perjanjian terdiri
dari :

a. Syarat Subyektif (Mengenai subyek atau para pihak)

1. Kata Sepakat

Kata sepakat berarti adanya titik temu (a meeting of the minds) diantara para
pihak tentang kepentingan-kepentingan yang berbeda. Dalam perjanjian jual beli

mobil, Gareng punya kepentingan untuk menjual mobilnya karena ia


membutuhkan uang. Sebaliknya, Petruk membeli mobil Gareng karena ia punya

kepentingan memiliki kendaraan. Pertemuan kedua kepentingan itu akan


mencapai titik keseimbangan dalam perjanjian.

2. Cakap

Cakap berarti dianggap mampu melakukan perbuatan hukum. Prinsipnya, semua


orang berhak melakukan perbuatan hukum, setiap orang dapat membuat
perjanjian, kecuali orang yang belum dewasa, dibawah pengampuan, dan orang-
orang tertentu yang dilarang oleh undang-undang.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `91


Mengenai kecakapan Pasal 1329 KUH Perdata menyatakan bahwa setiap orang

cakap melakukan perbuatan hukum kecuali yang oleh undang-undang


dinyatakan tidak cakap. Pasal 1330 KUH Perdata menyebutkan orang-orang

yang tidak cakap untuk membuat suatu perjanjian yakni :

a. Orang yang belum dewasa. Mengenai kedewasaan Undang-undang


menentukan sebagai berikut :

 Menurut Pasal 330 KUH Perdata: Kecakapan diukur bila para pihak yang
membuat perjanjian telah berumur 21 tahun atau kurang dari 21 tahun tetapi

sudah menikah dan sehat pikirannya.


 Menurut Pasal 7 Undang-undang No.1 tahun 1974 tertanggal 2 Januari 1974

tentang Undang-Undang Perkawinan (“Undang-undang Perkawinan”):


Kecakapan bagi pria adalah bila telah mencapai umur 19 tahun, sedangkan

bagi wanita apabila telah mencapai umur 16 tahun.


 Mereka yang berada di bawah pengampuan.

 Orang perempuan dalam hal-hal yang ditetapkan oleh Undang-Undang


(dengan berlakunya Undang-Undang Perkawinan, ketentuan ini sudah tidak

berlaku lagi).
 Semua orang yang dilarang oleh Undang-Undang untuk membuat perjanjian-

perjanjian tertentu.

Apabila syarat subyektif tidak dapat terpenuhi, maka salah satu pihak mempunyai hak
untuk meminta supaya perjanjian itu dibatalkan. Pihak yang dapat meminta pembatalan

itu, adalah pihak yang tidak cakap atau pihak yang memberikan sepakatnya
(perizinannya) secara tidak bebas.

Jadi, perjanjian yang telah dibuat itu akan terus mengikat kedua belah pihak yang
mengadakan perjanjian, selama tidak dibatalkan (oleh hakim) atas permintaan pihak
yang berhak meminta pembatalan tersebut.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `92


b. Syarat Obyektif (Mengenai obyek perjanjian)

1. Suatu Hal Tertentu

Suatu hal tertentu berarti obyek perjanjian harus terang dan jelas, dapat

ditentukan baik jenis maupun jumlahnya. Misalnya, Gareng menjual mobil Toyota
Avanza Nomor Polisi B 1672 RI dengan harga Rp. 180.000.000 kepada Petruk.

Obyek perjanjian tersebut jenisnya jelas, sebuah mobil dengan spesifikasi


tertentu, dan begitupun harganya.

2. Suatu Sebab Yang Halal

Suatu sebab yang halal berarti obyek yang diperjanjikan bukanlah obyek yang
terlarang tapi diperbolehkan oleh hukum. Suatu sebab yang tidak halal itu

meliputi perbuatan melanggar hukum, berlawanan dengan kesusilaan dan


melanggar ketertiban umum. Misalnya perjanjian perdagangan manusia atau

senjata ilegal.

Sebab yang halal adalah isi perjanjian itu sendiri, yang menggambarkan tujuan
yang akan dicapai oleh para pihak. Isi dari perjanjian itu tidak bertentangan

dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum. Hal ini

diatur dalam pasal 1337 KUHPer.

Tidak terpenuhinya syarat-syarat subyektif dan obyektif di atas dapat


menyebabkan perjanjian menjadi tidak sah. Perjanjian yang tidak sah karena tidak

terpenuhinya salah satu syarat subyektif akan mengakibatkan perjanjian itu dapat
dimintakan pembatalan (canceling) oleh salah satu pihak. Maksudnya, salah satu

pihak dapat menuntut pembatalan itu kepada hakim melalui pengadilan.


Sebaliknya, apabila tidak sahnya perjanjian itu disebabkan karena tidak

terpenuhinya syarat obyektif maka perjanjian tersebut batal demi hukum (nul and
void), yaitu secara hukum sejak awal dianggap tidak pernah ada perjanjian. Selain

Hukum Bisnis | KMP 2018 `93


syarat sahnya perjanjian, suatu perjanjian juga baru akan mengikat para pihak jika

dalam pembuatan dan pelaksanaannya memenuhi asas-asas perjanjian.

IV. Asas-Asas Perjanjian

A. Asas Konsensualisme adalah perjanjian itu telah terjadi apabila telah ada

konsensus antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Bahwa suatu


perjanjian dan perikatan yang timbul telah lahir sejak detik tercapainya

kesepakatan, selama para pihak dalam perjanjian tidak menentukan lain. Azas ini
sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata mengenai syarat-syarat sahnya

perjanjian.
B. Asa kebebasan berkontrak, adalh seorang bebas untuk mengadakan perjanjian,

bebas mengenai apa yang diperjanjikan, bebas pula menentukan bentuk


perjanjian. Bahwa para pihak dalam suatu perjanjian bebas untuk menentukan

materi/isi dari perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan ketertiban umum,


kesusilaan dan kepatutan. Azas ini tercermin jelas dalam Pasal 1338 KUH Perdata

yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

1. Bebas menentukan apakah ia akan melakukan perjanjian atau tidak (yes or no).

2. Bebas menentukan dengan siapa ia akan melakukan perjanjian (who).

3. Bebas menentukan isi atau klausul perjanjian (substance).

4. Bebas menentukan bentuk perjanjian (form)

5. Kebebasan-kebebasan lainnya yang bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan (other freedom).

Hukum Bisnis | KMP 2018 `94


C. Azas Pacta sunt Servanda maksudnya bila perjanjian itu telah disepakati berlaku

mengikat para pihak yang bersangkutan sebagai undang- undang. Asas pacta
sunt servanda biasa juga disebut asas kepastian hukum (certainty). Asas ini

bertujuan agar hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak. Asas ini dapat disimpulkan diambil dari Pasal 1338

ayat 1 BW yang menegaskan “perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang.”

D. Asas Iktikad Baik (geode trouw)


Asas iktikad baik diakomodasi melalui Pasal 1338 ayat 3 BW yang menegaskan

“perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik.” Asas iktikad baik merupakan
asas bahwa para pihak kreditur dan debitur harus melaksanakan substansi

kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh atau kemauan baik
dari para pihak.

HAPUSNYA PERIKATAN

Dalam KUHpdt (BW) tidak diatur secara khusus apa yang dimaksud berakhirnya
perikatan, tetapi yang diatur dalam Bab IV buku III BW hanya hapusnya perikatan. Pasal

1381 secara tegas menyebutkan sepuluh cara hapusnya perikatan. Cara-cara tersebut
adalah:[1]

1. Pembayaran.
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan
(konsignasi).

3. Pembaharuan utang (novasi).


4. Perjumpaan utang atau kompensasi.

5. Percampuran utang (konfusio).

Hukum Bisnis | KMP 2018 `95


6. Pembebasan utang.[2]

7. Musnahnya barang terutang.


8. Batal/ pembatalan.

9. Berlakunya suatu syarat batal.


10. Dan lewatnya waktu (daluarsa).

Terkait dengan Pasal 1231 perikatan yang lahir karena undang-undang dan perikatan
yang lahir karena perjanjian. Maka berakhirnya perikatan juga demikian. Ada perikatan

yang berakhir karena perjanjian seperti pembayaran, novasi, kompensasi, percampuran


utang, pembebasan utang, pembatalan dan berlakunya suatu syarat batal. Sedangkan

berakhirnya perikatan karena undang–undang diantaranya; konsignasi, musnahnya


barang terutang dan daluarsa.

Agar berakhirnya perikatan tersebut dapat terurai jelas maka perlu dikemukakan
beberapa item yang penting, perihal defenisi dan ketentuan-ketentuan yang

mengaturnya sehinga suatu perikatan/ kontrak dikatakan berakhir:

 Pembayaran
Berakhirnya kontrak karena pembayaran dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal

1382 BW sampai dengan Pasal 1403 BW. Pengertian pembayaran dapat ditinjau
secara sempit dan secara yuridis tekhnis.
Pembayaran dalam arti sempit adalah pelunasan utang oleh debitur kepada
kreditur, pembayaran seperti ini dilakukan dalam bentuk uang atau barang.

Sedangkan pengertian pembayaran dalam arti yuridis tidak hanya dalam bentuk
uang, tetapi juga dalam bentuk jasa seperti jasa dokter, tukang bedah, jasa

tukang cukur atau guru privat.

 Konsignasi

Hukum Bisnis | KMP 2018 `96


Konsignasi terjadi apabila seorang kreditur menolak pembayaran yang dilakukan

oleh debitur, debitur dapat melakukan penawaran pembayaran tunai atas


utangnya, dan jika kreditur masih menolak, debitur dapat menitipkan uang atau

barangnya di pengadilan.

 Novasi

Novasi diatur dalam Pasal 1413 Bw s/d 1424 BW. Novasi adalah sebuah

persetujuan, dimana suatu perikatan telah dibatalkan dan sekaligus suatu


perikatan lain harus dihidupkan, yang ditempatkan di tempat yang asli. Ada tiga

macam jalan untuk melaksanakan suatu novasi atau pembaharuan utang yakni:

Apabila seorang yang berutang membuat suatu perikatan utang baru guna orang

yang mengutangkannya, yang menggantikan utang yang lama yang dihapuskan


karenanya. Novasi ini disebut novasi objektif. Perikatan baru, tetapi para pihak

tetap.Contoh: Kewajiban untukmembayar sejumlah uang tertentu diganti dengan


kewajiban untuk menyerahkan sesuatu barang tertentu.

Apabila seorang berutang baru ditunjuk untuk menggantikan orang berutang

lama, yang oleh siberpiutang dibebaskan dari perikatannya (ini dinamakan novasi
subjektif pasif). Perikatan lama, tetapi penggantian debitur baru.Contoh: A
berutang pada B. Namun, dalam pelaksanaan pembayaran utangnya A diganti
oleh C sebagai debitur baru, sehingga yang berutang akhirnya adalah C kepada

B.

Apabila sebagai akibat suatu perjanjian baru, seorang kreditur baru ditunjuk

untuk menggantikan kreditur lama, terhadap siapa si berutang dibebaskan dari


perikatannya (novasi subjektif aktif). Perikatan lama, tetapi penggantian kreditur

baru.Contoh: si Ani berutang pada Mina. Namun di dalam pelaksanaan perjanjian

Hukum Bisnis | KMP 2018 `97


ini kedudukan si Mina yang tadinya sebagai kreditur kini diganti oleh si Ali

sebagai kreditur. Sehingga perjanjian utang piutang itu tadinya terjadi antara si
Ani (debitur) dengan si Ali (kreditur).

Akibat Novasi (Pasal 1418 KUHPerdata):

Debitur lama yang telah dibebaskan dari kewajiban oleh kreditur tidak dapat

meminta pembayaran kepada debitur lama, sekalipun debitur baru jatuh pailit
atau debitur baru ternyata orang yang tidak dapat melakukan perbuatan hukum.

 Kompensasi
Kompensasi atau perjumpaan utang diatur dalam Pasal 1425 BW s/d Pasal 1435

BW. Yang dimaksud dengan kompensasi adalah penghapusan masing-masing


utang dengan jalan saling memperhitungkan utang yang sudah dapat ditagih

antara kreditur dan debitur (vide: Pasal 1425 BW). Contoh: A menyewakan rumah
kepada si B seharga RP 300.000 pertahun. B baru membayar setengah tahun

terhadap rumah tersebut yakni RP 150.000. Akan tetapi pada bulan kedua A
meminjam uang kepada si B sebab ia butuh uang untuk membayar SPP untuk

anaknya sebanyak Rp 150.000. maka yang demikianlah antara si A dan si b terjadi


perjumpaan utang.

 Konfusio
Konfusio atau percampuran utang diatur dalam Pasal 1436 BW s/d Pasal 1437

BW. Konfusio adalah percampuran kedudukan sebagai orang yang berutang


dengan kedudukan sebagai kreditur menjadi satu (vide: Pasal 1436). Misalnya si

debitur dalam suatu testamen ditunjuk sebagai waris tunggal oleh krediturnya,
atau sidebitur kawin dengan krediturnya dalam suatu persatuan harta kawin.

Ada dua cara terjadinya percampuran utang, yaitu:

Hukum Bisnis | KMP 2018 `98


1. Dengan jalan penerusan hak dengan alas hak umum. Misalnya: si kreditur

meninggal dunia dan meninggalkan satu-satunya ahli waris, yaitu debitur. Ini
berarti bahwa dengan meninggalnya kreditur, maka kedudukan debitur

menjadi kreditur;
2. Dengan jalan penerusan hak di bawah alas hak khusus. Misalnya: pada jual

beli, dimana penjual kemudian juga menjadi pembeli.

Pada umumnya percampuran utang terjadi pada bentuk-bentuk debitur menjadi

ahli waris dari

kreditur atau karena perkawinan.

 Pembebasan utang:

Secara sederhana pembebasan utang Adalah: Suatu pernyataan sepihak dan


tegas dari kreditur kepada debitur, bahwa debitur dibebaskan dari

perutangan.Pembebasan utang tidak mempunyai bentuk tertentu dan dapat saja


diadakan secara lisan, tetapi untuk adanya kepastian hukum dan agar adanya

bukti yang kuat, maka pernyataan itu harus merupakan tindakan dari kreditur
misalnya dengan mengembalikan surat piutang kepada debitur.

Ada dua cara terjadinya, pembebasan utang, yaitu: Cuma-cuma, dan Prestasi dari
pihak debitur.

Pembebasan utang dengan cuma-cuma harus dipandang sebagai penghadiahan.

Sedangkan prestasi dari pihak debitur artinya sebuah prestasi lain, selain prestasi
yang terutang dimana pembebasan ini didasarkan pada perjanjian.

 Musnahnya barang yang terutang:

Adalah: Hancurnya, tidak dapat diper­dagangkan, atau hilangnya barang


terutang, sehingga tidak diketahui sama sekali apakah barang itu masih ada atau

tidak ada.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `99


Syaratnya: bahwa musnahnya barang itu di luar kesalahan debitur dan sebelum

dinyatakan lalai (wanprestasi) oleh kreditur. Debitur wajib membuktikan bahwa


musnahnya barang tersebut adalah diluar kesalahannya dan barang itu akan

musnah atau hilang juga, meskipun di tangan debitur. Jadi dalam hal ini si
debitur telah berusaha dengan segala daya upaya untuk menjaga barang

tersebut agar tetap berada dalam keadaan semula.


 Kebatalan atau pembatalan perikatan:

Bidang kebatalan ini dapat dibagi dalam dua hal pokok, yaitu:

1. Dapat dibatalkan; dan

2. Batal demi hukum.


Dapat dibatalkan, baru mempunyai akibat setelah ada putusan hakim

yangmembatalkan perbuatan tersebut. Disebut batal demi hukum karena


kebatalannya yang menyangkut perbuatan hukum, ketertiban umum atau

kesusilaan.

Selain sebab-sebab hapusnya perikatan yang ditentukan oleh Pasal 1381 KUH Perdata

tersebut, ada beberapa penyebab lain untuk hapusnya suatu perikatan, yaitu:

1. Berakhirnya suatu ketetapan waktu dalam suatu perjanjian;

2. meninggalnya salah satu pihak dalam perjanjian, misalnya meninggalnya pemberi

kuasa atau penerima kuasa (Pasal 1813 KUH Perdata);

3. meninggalnya orang yang memberikan perintah;

4. karena pernyataan pailit dalam perjanjian maatschap;

5. adanya syarat yang membatalkan perjanjian.1

Hukum Bisnis | KMP 2018 `100


Perbedaan Hapusnya Perikatan dengan Hapusnya Perjanjian:

Cara hapusnya perjanjian berbeda dengan hapusnya perikatan. Hapusnya perikatan

belum tentu menghapuskan suatu perjanjian, kecuali semua perikatan-perikatan yang


ada pada perjanjian tersebut sudah hapus. Sebaliknya hapusnya suatu perjanjian

mengakibatkan hapusnya perikatan-perikatannya.

Cara hapusnya perjanjian:

 Karena tujuan perjanjian sudah tercapai;

 Dengan persetujuan kedua belah pihak sesuai dengan Pasal 1338 ayat (2)
KUHPerdata;

 Karena ketentuan undang-undang, misalnya: Pasal 1601 KUHPerdata tentang


perburuhan, jika si buruh meninggal, maka perjanjian perburuhan menjadi hapus;

 Karena ditentukan oleh para pihak mengenai perjanjian dengan jangka waktu
tertentu;

 Karena keputusan hakim; dan


 Karena diputuskan oleh salah satu pihak, yaitu jika salah satu pihak tidak

melakukan prestasi, maka pihak lainnya tidak wajib melakukan kontra prestasi.

Perjanjian Kawin

Dasar Hukum

Menurut KUHPerdata dalam Pasal 119 disebutkan bahwa perkawinan pada hakikatnya
menyebabkan percampuran dan persatuan harta pasangan menikah, kecuali apabila
pasangan menikah tersebut membuat sebuah Perjanjian Perkawinan yang mengatur
mengenai pemisahan harta.

Selanjutnya ditegaskan kembali dalam Pasal 35 Undang-Undang No. 1/1974 tentang


Perkawinan (“UU Perkawinan”) bahwa dengan pembuatan Perjanjian Perkawinan calon

Hukum Bisnis | KMP 2018 `101


suami istri dapat menyimpang dari peraturan undang-undang mengenai ketentuan

harta bersama asalkan ketentuan tersebut tidak bertentangan dengan tata susila atau
tata tertib umum. Lebih spesifik, definisi atas Perjanjian Perkawinan disebutkan pada

Pasal 29 undang-undang yang sama. Ketentuan-ketentuan tersebut merupakan dasar


hukum pembuatan Perjanjian Perkawinan oleh calon suami-istri.

Mengapa harus membuat Perjanjian Perkawinan?

Perjanjian Perkawinan dibuat semata-mata untuk menjaga kepentingan usaha dan

menghargai martabat masing-masing pihak. Perjanjian Perkawinan dapat memastikan


bahwa pasangan Anda menikah dengan Anda, bukan dengan kekayaan Anda. Sehingga

niatan tulus Anda dan calon pasangan dapat dibuktikan sebelum membangun rumah
tangga. Lebih lanjut, urgensi dari dibuatnya Perjanjian Perkawinan adalah sebagai

berikut:

1. Menjamin keamanan dan kepentingan usaha. Contoh kecilnya adalah jika salah

satu pasangan merupakan pemilik usaha (atau menjabat sebagai pemimpin


usaha, meskipun bukan pemilik usaha), dan suatu hari usahanya tersebut dituntut

kerugian maka kedua pasangan akan terlibat. Perjanjian Perkawinan dapat


mencegah terjadinya hal tersebut, sehingga pasangan dan buah hati Anda tidak

turut terlibat kerugian usaha.


2. Menjamin berlangsungnya harta peninggalan keluarga. Dalam pasal 35 ayat (2)

UU Perkawinan dijelaskan, harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan
harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah
di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan
lain. Melalui Perjanjian Perkawinan dapat ditegaskan kembali sehingga dipastikan

tidak akan ada hadiah atau warisan keluarga yang berpindah. Karena dalam
prakteknya, dalam hal pasangan pemilik warisan keluarga meninggal maka

peninggalan tersebut akan dimiliki oleh pasangannya yang masih hidup. Belum

Hukum Bisnis | KMP 2018 `102


lagi ada kemungkinan pasangan tersebut menikah kembali, sehingga warisan

keluarga Anda akan hilang dan menimbulkan perseteruan. Perjanjian juga


menjamin harta perolehan dari warisan atau pusaka turun temurun milik keluarga

tetap dalam kekuasaan Anda.


3. Melindungi kepentingan seorang istri dalam hal suami melakukan poligami.

Perjanjian Perkawinan dapat memastikan pemisahan harta peninggalan terhadap


istri, baik untuk perkawinan yang pertama, kedua, ketiga bahkan untuk

perkawinan yang keempat. Masing-masing isteri akan tenang dan hidup terjamin.
Jauh dari pertikaian dan perselisihan antar ahli waris.

4. Menjaga hubungan kemitraan dalam political marriage. Bagi kalangan petinggi


pemerintahan maupun kalangan high profile investor, seringkali pernikahan

dilakukan untuk memperoleh nama baik, membangun hubungan, maupun saling


bertukar atribut imateril lainnya yang melekat pada calon besan. Pernikahan

politik dilakukan untuk menjaga reputasi maupun memperluas relasi dengan


prinsip saling memberikan manfaat antar calon besan. Namun seringkali

hubungan kemitraan tersebut kandas dikarenakan munculnya sengketa akibat


percampuran kekayaan. Dengan dibuatnya perjanjian perkawinan, para calon

besan dapat memperoleh nilai-nilai imateril yang diharapkan atas pernikahan


politik tersebut tanpa khawatir terhadap permasalahan yang dipicu oleh harta

kekayaan. Perjanjian perkawinan akan melindungi semangat dan cita-cita


kemitraan yang diselenggarakan.

5. Menjamin kondisi finansial Anda setelah perkawinan putus atau berakhir. Banyak
ditemui pihak perempuan tidak lagi bekerja setelah menikah dengan harapan

agar calon istri dapat berperan sebagai ibu rumah tangga dengan lebih
maksimal. Dalam hal ini Perjanjian Perkawinan sangat bermanfat bagi perempuan

yang tidak bekerja, dan saat vonis pengadilan menolak tuntutan nafkah dan biaya
pendidikan anak yang diajukan seorang ibu yang memegang hak pengasuhan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `103


anak dan lebih memilih menetapkan jumlah biaya hidup dan biaya pendidikan

anak berdasarkan pertimbangan keputusan hakim. Dalam Perjanjian Perkawinan


hal ini dapat dibicarakan dengan baik sejak awal, baik jumlah dan mekanismenya.

Eksekusinya hanya perlu mengajukan perjanjian tersebut dan meminta hakim


untuk memerintahkan suami agar menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan

dalam Perjanjian Perkawinan.


6. Menghindari motivasi perkawinan yang tidak sehat. Dengan dibuatnya Perjanjian

Perkawinan maka dapat menghindari niat tidak tulus dari calon pasangan yang
ternyata memiliki maksud untuk melunasi hutang-hutang debiturnya melalui

kekayaan hasil pernikahan. Janji manis calon pasangan sebelum pernikahan


belum tentu seutuhnya benar, dan dalam prakteknya seringkali permasalahan

muncul setelah rumah tangga berlangsung. Perjanjian Perkawinan dapat


melindungi Anda dari niatan tidak sehat seperti ini, dimana niatan tersebut tidak

akan pernah diutarakan oleh calon pasangan Anda sebelumnya.

Apa saja materi yang dapat diatur dalam Perjanjian Perkawinan?

Materi yang diatur di dalam perjanjian tergantung pada pihak-pihak calon suami-istri,
asal tidak bertentangan dengan hukum, undang-undang, agama, dan kepatutan atau
kesusilaan. Perjanjian perkawinan yang lazim disepakati antara lain berisi harta bawaan
dalam perkawinan, utang yang dibawa oleh suami atau istri, dan lain sebagainya. Dalam

penerapannya berikut adalah hal-hal yang umumnya diatur dalam perjanjian


perkawinan:Harta bawaan dalam perkawinan, baik harta yang diperoleh dari usaha

masing-masing maupun dari hibah, warisan ataupun cuma-cuma yang diperoleh


masing-masing selama perkawinan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `104


Semua hutang dan piutang yang dibawa oleh suami atau istri dalam perkawinan

mereka, sehingga tanggung jawab yang dibuat oleh mereka selama perkawinan tetap
akan menjadi tanggungan masing-masing atau tanggung jawab keduanya dengan

pembatasan tertentu. Hak istri dalam mengurus harta pribadinya baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak dan dengan tugas memungut (menikmati) hasil serta

pendapatan baik dari pekerjaannya sendiri atau sumber lain.Kewenangan istri dalam
mengurus hartanya, agar tidak memerlukan bantuan atau pengalihan kuasa dari suami.

Pencabutan wasiat, serta ketentuan-ketentuan lain yang dapat melindungi kekayaan

maupun kelanjutan bisnis masing-masing pihak (dalam hal salah satu/kedua pihak
merupakan pemegang saham/pemimpin usaha pada suatu entitas bisnis).

Kapan Perjanjian Perkawinan harus dibuat?

Dalam Pasal 29 UU Perkawinan disebutkan bahwa Perjanjian Perkawinan merupakan


suatu perjanjian yang dibuat pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan dan

lebih lanjut dijelaskan bahwa Perjanjian Perkawinan tersebut wajib untuk disahkan oleh
pegawai pencatat perkawinan. Berdasarkan ketentuan dalam pasal tersebut maka

perjanjian perkawinan dibuat pada saat maupun sebelum perkawinan dilangsungkan.

Namun hal tersebut sempat menimbulkan permasalahan terkait kepemilikan tanah


dalam pernikahan campuran antara WNI dengan WNA, dimana keduanya tidak sempat

membuat Perjanjian Perkawinan sebelum perkawinan dilangsungkan. Tanpa


dilakukannya Perjanjian Perkawinan maka harta yang diperoleh setelah perkawinan akan

menjadi harta bersama, namun dalam kasus kepemilikan tanah hanya WNI yang dapat
diizinkan untuk memiliki tanah dengan status hak milik (Vide: Pasal 21 (1) Undang-

Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria). Hal ini
menyebabkan pasangan yang berkewarganegaraan WNI tidak dapat membeli tanah

dengan status hak milik.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `105


Permasalahan tersebut kini telah memperoleh solusi dengan dikeluarkannya Putusan

Mahkamah Konstitusi No. 69/PUU-XIII/2015 Tahun 2015 (“Putusan MK 69/2015”).


Dengan adanya Putusan MK 69/2015, maka ketentuan Pasal 29 UU Perkawinan berubah

menjadi sebagai berikut:

(1) Pada waktu, sebelum dilangsungkan, atau selama dalam ikatan perkawinan, kedua
belah pihak atas persetujuan bersama dapat mengajukan perjanjian tertulis yang

disahkan oleh Pegawai pencatat perkawinan atau notaris, setelah mana isinya berlaku
juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak ketiga tersangkut.

(2) Perjanjian tersebut tidak dapat disahkan bilamana melanggar batas-batas hukum,

agama dan kesusilaan.

(3) Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak perkawinan dilangsungkan, kecuali

ditentukan lain dalam Perjanjian Perkawinan.

(4) Selama perkawinan berlangsung, perjanjian perkawinan dapat mengenai harta


perkawinan atau perjanjian lainnya, tidak dapat diubah atau dicabut, kecuali bila dari

kedua belah pihak ada persetujuan untuk mengubah atau mencabut, dan perubahan
atau pencabutan itu tidak merugikan pihak ketiga.

Putusan MK 69/2015 ini mengatasi keresahan dari para WNI yang menikah dengan
pasangan berbeda kewarganegaraan. Putusan MK 69/2015 memberikan kesempatan
bagi pasangan suami istri untuk dapat membuat suatu perjanjian perkawinan selama
dalam ikatan perkawinan atau yang biasa dikenal dengan Postnuptial Agreement,

selama pasangan tersebut masih terikat di dalam perkawinan yang sah. Perjanjian
Perkawinan ini harus disahkan oleh notaris atau pegawai pencatat pernikahan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `106


Minggu ke-4

Pengertian Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan

mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah

lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi.

Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang
atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi

kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan


menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan

produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga
kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial,

keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.

Jenis-jenis Perusahaan

Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis besar jenis
perusahaan dapat digolongkan:

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contoh dari

perusaaan semacam ini adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cukur, dan lain-lain.

2. Perusahaan Dagang

Hukum Bisnis | KMP 2018 `107


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memebeli barang jadi

dan menjual kembali tanpa melekukan pengolahan lagi.Contohnya adalah dealer, toko-
toko kelontong, toko serba ada, dan lain-lain.

3. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah bahan baku

menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi tersebut.Contohnya pabrik


sepatu, pabrik roti, dan lain-lain.

Bentuk – Bentuk Badan Usaha

A. Perusahaan Perseorangan

Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan
usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha

tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak
terbatas. Namun jika untung, tentu untuk sendiri dong.

Ciri-cirinya :

 Dimiliki oleh perorangan.


 Pengelolaan terbatas atau sederhana.

 Modal tidak terlalu besar.


 Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

Kelebihan :

 Dapat mudah dimulai.

 Biaya tergolong rendah.


 Bebas dalam mengelola perusahaan.

Kekurangan :

Hukum Bisnis | KMP 2018 `108


 Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan

terbatas.
 Tenaga kerja dan manajemen terbatas.

 Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.

B. Koperasi

Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.

Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6 elemen atau ciri –
ciri yang harus dimiliki :

1. Koperasi adalah perkumpulan orang – orang.

2. Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan.


3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.

4. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.


5. Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.

Kelebihan :

 Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
 Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.

 Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.
 Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan :

 Modal terbatas.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `109


 Daya saing lemah.

 Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.


 Sumber daya manusia terkadang kurang.

C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )

BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh

Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan
pegawai negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :

1. Perjan

Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh

Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus
pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut,

maka sudah tidak terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api),
sekaran menjadi PT. KAI.

2. Perum

Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi
pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan

berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan


namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya

berganti nama menjadi Perseo.

3. Persero

Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak

seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan
untuk pelayanan masyarakat.

Ciri-ciri Persero :

Hukum Bisnis | KMP 2018 `110


 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)

 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham

 Dipimpin oleh direksi


 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)


 Tidak memperoleh fasilitas negara

Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos
Indonesia dan masih banyak lagi.

D. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,

bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat

hidup orang banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :

1. Firma (Fa)

Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap

anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota
pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan

sesuai akta sewaktu pendiriannya.

Ciri-ciri Firma :

 Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan

 Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi


 Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `111


Kelebihan :

 Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang

akan mendirikan firma.


 Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda

tangan
 Modal lebih cepat cair

 Lebih mudah berkembang

Kekurangan :

 Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko


 Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri

meninggal dunia atau mengundurkan diri


 Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal

 Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu

2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer

Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan


persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya (ciee). Jadi tuh CV merupakan

salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha
namun modal minim

Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan tanggung jawab

sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan. Sehingga ada 2
jenis sekutu :

1. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan

bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `112


2. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan

modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai

batas modal yang ditanam.

Ciri – ciri CV :

 Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif,
dan satunya lagi sebagai persero pasif

 Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan


bertanggung jawab penuh atas segala resiko.

 Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.

Kelebihan :

 Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut

dalam berbagai kegiatan.


 CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.

 Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
 CV lebih fleksibel

 Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan

Kekurangan :

 Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke

Departmen Kehakiman.
 Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa

proyek besar

Hukum Bisnis | KMP 2018 `113


3. PT ( Perseroan Terbatas )

Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa?

Karena badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya
badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung

jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang disetorkan.

Ciri – ciri PT :

 Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.

 Mudah dalam peralihan kemepimpinan.


 Usia PT tidak terbatas.

 Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.


 Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.

 Mudah mencari karyawan


 Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.

 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden

Kelebihan PT :

 Mudah dalam peralihan kepemimpinan.


 Mudah memperoleh tambahan modal.

 Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.


 Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.

Kekurangan PT :

 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.

 Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.


 Biaya pembentukan PT relatif tinggi.

 Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `114


4. Yayasan

Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak

mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.

Ciri – ciri Yayasan :

 Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan


nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.

 Didirikan dengan akta notaris.


 Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus

atau organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.


 Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan

yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.

Kelebihan Yayasan :

- Non profit dan rela membantu masyarakat

Kekurangan Yayasan :

- Terbatasnya dana

Badan Hukum

badan hukum adalah merupakan subjek hukum yang perwujudannya tidak tampak
seperti manusia biasa, namun mempunyai hak dan kewajiban serta dapat melakukan

perbuatan hukum seperti orang pribadi (natural person).

Unsur-Unsur badan hukum

- Mempunyai perkumpulan;

- Mempunyai tujuan tertentu;

Hukum Bisnis | KMP 2018 `115


- Mempunyai harta kekayaan;

- Mempunyai hak dan kewajiban; dan


- Mempunyai hak untuk menggugat dan digugat.

Pembagian Badan Hukum

Badan hukum menurut bentuknya (Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 3 NBW (BW Baru) negeri

Belanda. Badan hukum menurut bentuknya adalah pembagian badan hukum


berdasarkan pendiriannya. Ada dua macam badan hukum berdasarkan bentuknya, yaitu:

badan hukum publik dan badan hukum privat. Yang termasuk hukum publik adalah
seperti negara, provinsi, kotapraja, majelis- majelis, lembaga-lembaga, dan bank-bank

negara. Sedangkan yang termasuk badan hukum privat adalah perkumpulan-


perkumpulan, Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Tertutup dengan tanggungjawab

terbatas, dan yayasan.

Badan hukum menurut peraturan yang mengaturnya adalah suatu pembagian badan
hukum yang didasarkan atas ketentuan yang mengatur badan hukum tersebut. Ada dua

macam badan hukum berdasarkan aturan yang mengaturnya yang pertama badan
hukum yang terletak dalam lapangan hukum perdata dan badan hukum yang terletak

dalam lapangan hukum perdata adat.

Badan hukum menurut sifatnya. Badan hukum menurut sifatnya dibagi dua macam,

yaitu korporasi (corporatie), dan yayasan (stichting).

Tanggung Jawab Badan Hukum

Perseroan sebagai badan hukum, secara hukum pada prinsipnya harta benda perseroan
terpisah dari harta benda pendiri/pemiliknya, karena itu tanggung jawab secara hukum

juga dipisahkan dari harta benda pribadi pemilik perusahaan yang berbentuk badan
hukum. Dengan demikian, apabila perseroan melakukan suatu perbuatan dengan pihak

lain, maka tanggung jawabnya berada di pihak perseroan tersebut dan hanya sebatas

Hukum Bisnis | KMP 2018 `116


harta benda yang dimiliki perseroan. Tanggung jawab perseroan terlepas dari orang-

orang yang ada di dalamnya, apabila timbul kerugian pada perseroan maka harta
pribadi pemilik/pendiri tidak dapat ikut disita atau dibebankan untuk tanggung jawab

peseroan.

MINGGU KE-5

Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha


dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham – Undang-undang Nomor

40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Sebagai Badan Hukum, Perseroan
Terbatas dianggap layaknya orang-perorangan secara individu yang dapat melakukan

perbuatan hukum sendiri, memiliki harta kekayaan sendiri, dan dapat dituntut serta
menuntut di depan pengadilan.

Prosedur pendirian

Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para pendiri, yang
biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan perbuatan hukum sebagai yang
tersebut di bawah ini:

1. Pendirian PT dilakukan berdasarkan perjanjian. Sebagai sebuah perjanjian,


pendirian PT harus dilakukan oleh lebih dari satu orang yang saling berjanji untuk
mendirikan perseroan, dan mereka yang berjanji itu memasukan modalnya ke
dalam perseroan dalam bentuk saham. Perjanjian tersebut harus dibuat dalam

bentuk akta pendirian PT dalam bahasa Indonesia – notaris yang dimaksud


adalah notaris yang wilayah kerjanya sesuai dengan domisili perseroan. Yang

disebut akta pendirian itu termasuk di dalamnya anggaran dasar dari Perseroan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `117


Terbatas yang bersangkutan. Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh para pendiri,

sebagai hasil musyawarah mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup
untuk membuat anggaran dasar tersebut, maka hal itu dapat diserahkan

pelaksanaannya kepada notaris yang bersangkutan.


2. Setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris mengirimkan akta

tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia untuk disahkan. Untuk mendapat izin dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia, harus memenuhi syarat sebagai berikut:


 Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan

kesusilaan.
 Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.

 Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal
dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007,

keduanya tentang perseroan terbatas).

Kalau penelitian akta pendirian Perseroan Terbatas itu tidak mengalami kesulitan,

maka Kepala Direktorat Perdata atas nama Menteri Hukum dan HAM

mengeluarkan surat keputusan pengesahan akta pendirian Perseroan Terbatas


yang bersangkutan. Kalau ada hal-hal yang harus diubah, maka perubahan itu
harus ditetapkan lagi dengan akta notaris sebagai tambahan akta notaris yang
dahulu. Tambahan akta notaris ini harus mnedapat pengesahan dari Kementerian

Hukum dan HAM. Setelah itu ditetapkan surat keputusan terakhir dari
Kementerian Hukum dan HAM tentang akta pendirian Perseroan Terbatas yang

bersangkutan.

3. para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta pendirian yang
sudah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM beserta surat

keputusan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tersebut ke kantor

Hukum Bisnis | KMP 2018 `118


Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi domisili Perseroan Terbatas

untuk didaftarkan. Panitera yang berwenang mengenai hal ini mengeluarkan


surat pemberitahuan kepada notaris yang bersangkutan bahwa akta pendirian PT

sudah didaftar pada buku register PT.


4. para pendiri membawa akta pendirian PT beserta surat keputusan tentang

pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, serta pula surat dari Panitera
Pengadilan negeri tentang telah didaftarnya akta pendirian PT tersebut ke kantor

Percetakan Negara, yang menerbitkan Tambahan Berita Negara RI. Sesudah akta
pendirian PT tersebut diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI,maka PT

yang bersangkutan sudah sah menjadi badan hukum.[1]

Modal Perseroan Terbatas

Modal Perseroan Terbatas terdiri dari Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal

Disetor.

 Modal Dasar merupakan keseluruhan nilai perusahaan, yaitu seberapa besar

perseroan tersebut dapat dinilai berdasarkan permodalannya. Modal Dasar bukan


merupakan modal riil perusahaan karena belum sepenuhnya modal tersebut

disetorkan – hanya dalam batas tertentu untuk menentukan nilai total


perusahaan. Penilaian ini sangat berguna terutama pada saat menentukan kelas

perusahaan.
 Modal Ditempatkan adalah kesanggupan para pemegang saham untuk
menanamkan modalnya ke dalam perseroan. Modal Ditempatkan juga bukan
merupakan modal riil karena belum sepenuhnya disetorkan kedalam perseroan,

tapi hanya menunjukkan besarnya modal saham yang sanggup dimasukkan


pemegang saham ke dalam perseroan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `119


 Modal Disetor adalah Modal PT yang dianggap riil, yaitu modal saham yang telah

benar-benar disetorkan kedalam perseroan. Dalam hal ini, pemegang saham


telah benar-benar menyetorkan modalnya kedalam perusahaan. Menurut UUPT,

Modal Ditempatkan harus telah disetor penuh oleh para pemegang saham.

Penyetoran Atas Saham

Saham adalah surat bukti penyertaan modal dalam kepemilikan Perseroan Terbatas.
Penyetoran atas saham bisa dalam bentuk uang atau dalam bentuk benda berwujud

atau benda tidak terwujud yang dapat dinilai dengan uang.

Penilaian harga terhadap benda yang disetor sebagai saham ditetapkan oleh
perseorangan atau badan hukum yang disahkan oleh pemerintah dan berdasarkan

keahlian atau pengetahuannya mampu menilai harga benda tersebut dan tidak
terikatpada perseroan.

Penyetoran saham secara tunai dilakukan pada saat pendirian atau telah disetor penuh

paling lambat sesudah perseroan memperoleh pengesahan sebagai badan hukum dari
Menteri Kehakiman. Penyetoran harus disertai bukti penyetoran yang sah. Setelah

perseroan menjadi badan hukum, maka setiap pengeluaran saham oleh perseroan harus

dibayar penuh oleh pemegang saham.

Penyetoran atas saham selain uang harus disertai rincian yang menerangkan nilai atau
harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan dan lain-lain yang dianggap perlu

demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut.

Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan beserta
rinciannya di dalam dua surat kabarharian berbahasa Indonesia yang terbit di tempat

kedudukan perseroan dan peredarannya secara nasional, dengan tujuan agar diketahui
oleh umum dan memberi kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk dapat

mengajukan keberatan atas penyerahan benda tidak bergerak tersebut sebagai setoran

Hukum Bisnis | KMP 2018 `120


saham. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain harus dicatat dalam Daftar Pemegang

Saham.

Saham yang dikeluarkan PT terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Saham atas nama (op naam) adalah saham yang nama pemiliknya tercantum
dalam sertifikat saham.

2. Saham atas tunjuk (aan toonder) adalah saham yang tidak mencantumkan nama
pemegang saham.

Cara peralihan hak atas saham :

 Untuk saham atas nama (op naam) dilakukan dengan akta pemindahan hak, baik

akta notaris maupun akta di bawah tangan. Setiap pemindahan hak atas saham
dicatat dalam daftar Pemegang Saham.

 Untuk saham atas tunjuk (aan toonder) dilakukan dengan penyerahan surat
saham secara fisik dari tangan ke tangan.

Jenis saham berdasarkan hak yang diperoleh pemegang saham:

 Saham Biasa adalah saham yang tidak memberikan hak lebih pada

pemegangnya.
 Saham Preverent / Istimewa adalah saham yang memberikan prioritas atauhak
lebih bagi pemegangnya. Misalnya hak untuk didahulukan dalam

mendapatkeuntungan/deviden.

Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas:

 Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah
didaftarkan dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.

 Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan
nama perseronya.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `121


Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut:

 Saham/Sero Biasa. Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang

sama sesuai dengan yang ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham.
 Saham/Sero Preferen. Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang

sama dengan sero biasa, juga mendapat hak lebih dari sero biasa.
 Saham/Sero Kumulatif Preferen. Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih

dari sero preferen. Bila hak tersebut tidak bisa dibayarkan pada tahun sekarang,
maka dibayarkan pada tahun berikutnya.

Hak-hak pemegang saham:

 Hak untuk hadir dalam RUPS dan menggunakan hak suaranya dalam RUPS.

Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali Anggaran
Dasar menentukan lain (“oneshare one vote”).

 Hak untuk meminta kepada PT agar sahamnya dibeli dengan harga wajar apabila
yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan PT yang merugikan pemegang

saham berupa perubahan Anggaran Dasar, penjualan jaminan, pertukaran


sebagian besar atau seluruh kekayaan PT atau penggabungan, peleburan atau

pengambil alihan PT.


 Hak meminta Direksi untuk menyelenggarakan RUPS, bila pemegang saham
mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah atau sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar.

Organ Perseroan Terbatas

Organ PT berarti organisasi yang menyelenggaran suatu Perseroan Terbatas, yaitu yang

terdiri dari Rapat Umum pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.
Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya sendiri-sendiri.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `122


 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perseroan yang

memiliki kedudukan tertinggi dalam menentukan arah dan tujuan perseroan.


RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dan wewenang yang tidak di serahkan kepada

Direksi maupun Dewan Komisaris. Wewenang tersebut meliputi penetapan dan


perubahan Anggaran Dasar perseroan, penetapan dan pengurangan modal,

pemeriksaan dan persetujuan serta pengesahan laporan tahunan, penetapan


penggunaan laba, pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan

Komisaris, penetapan mengenai penggabungan dan peleburan serta


pengambilalihan perseroan, serta penetapan pembubaran perseroan.

 Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam

maupun di luar pengadilan. Direksi bertugas menjalankan pengurusan harian


perseroan, dan dalam menjalankan pengurusan tersebut Direksi memiliki

kewenangan untuk bertindak atas nama perseroan. Dalam menjalankan


pengurusan perseroan, Direksi biasanya dibantu oleh Manajemen.

 Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan


secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar perseroan serta

memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam menjalankan kewenangannya


tersebut, Dewan Komisaris berwenang memeriksa pembukuan perseroan serta

mencocokkannya dengan keadaan keuangan perseroan. Sesuai kewenangannya


tersebut, Dewan Komisaris juga berhak memberhentikan Direksi jika melakukan

tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau peraturan perundang-


undangan yang berlaku.

Direksi memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

 Direksi wajib bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk

kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam

Hukum Bisnis | KMP 2018 `123


maupun di luar pengadilan. Sebagai organ yang wajib bertanggungjawab, direksi

mempertanggungjawabkan kepengurusan itu kepada RUPS;


 Direksi wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS

dan risalah rapat direksi, menyelenggarakan pembukuan perseroan; melaporkan


kepemilikan sahamnya dan keluarga yang dimiliki pada perseroan atau perseroan

lain;
 Direksi wajib menyiapkan laporan tahunan (termasuk pertanggung jawaban

tahunan) untuk RUPS;


 Direksi wajib memberikan keterangan kepada RUPS mengenai segala sesuatu

yang berkaitan dengan kepentingan perseroan;


 Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan atau RUPS lain yang dianggap perlu

(termasuk melakukan pemanggilan dan lain-lain);


 Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan

jaminan sebagian besar atau seluruh kekayaan perseroan;


 Direksi wajib menyiapkan rencana penggabungan, peleburan atau

pengambilalihan untuk diajukan kepada RUPS.

Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, kewajiban


direksi diatur mulai dari Pasal 100 sampai dengan Pasal 102. Kewajiban direksi membuat
laporan tahunan telah diperintahkan juga oleh Pasal 66 Undang-Undang Perseroan
Terbatas No.40 Tahun 2007. Direksi wajib membuat dan menyampaikan laporan

tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku perseroan berakhir.Laporan keuangan

adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang ditujukan untuk memberikan informasi
yang berguna bagi pengambil keputusan atas perusahaan. Kegunaan laporan keuangan

dalam suatu perusahaan adalah sebagai alat pertanggungjawaban dalam penyebaran


informasi oleh pengurus (direksi) kepada pemilik atau kepada publik.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `124


Prinsip Business Judgment Rule

Prinsip Business Judgment Rule adalah suatu prinsip hukum yang berasal dari system

common law dan merupakan derivative dari Hukum Korporasi di Amerika Serikat.
Konsep ini mencegah pengadilan-pengadilan di Amerika Serikat untuk

mempertanyakan pengambilan keputusan usaha oleh Direksi, yang diambil dengan


itikad baik.

Berdasarkan pengertian yang diberikan Black’s Law Dictionary dapat diketahui bahwa

business judgment rule melindungi direksi atas setiap keputusan bisnis yang merupakan
transaksi perseroan, selama hal tersebut dilakukan dalam batas-batas kewenangan

dengan penuh kehati-hatian dan itikad baik.

Dasar pertimbangan adanya prinsip Business Judgment Rule yaitu bahwa tidak setiap

keputusan direksi dapat memberikan keuntungan bagi perseroan, seperti lazimnya


dalam dunia usaha ada untung dan ada rugi. Walaupun begitu, direksi dalam

mengambil keputusannya atau melakukan tindakan lainnya mendasarkannya hanya


untuk kepentingan perseroan (tidak ada kepentingan pribadi) dengan kehati-hatian dan

dengan itikad baik.

Secara umum prinsip business Judgment Rule dianut dalam Undang-Undang No.40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 97 UUPT

40 Tahun 2007 yaitu:

1. Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 92 ayat (1).


2. Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilaksanakan setiap

anggota Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `125


3. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian

Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya


sesuai dengan ketentuan sebagaiamana dimaksud pada ayat (2).

4. Dalam hal Direksi terdiri dari 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku secara tanggung renteng bagi

setiap anggota
5. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:


a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk


kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak


langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya


kerugian tersebut.

Menurut Pasal 97 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di

atas, syarat Direksi dapat dimintakan tanggung jawab secara pribadi adalah bersalah
atau lalai menjalankan tugas kepengurusannya dengan tidak beritikad baik dan tidak
penuh tanggung jawab. Direksi harus melakukan dengan penuh tanggung jawab
maksudnya adalah memperhatikan Perseroan dengan saksama dan tekun.

Direksi dapat dipertanggungjawabkan secara pribadi harus memenuhi syarat adanya

kerugian yang timbul dari kesalahan atau kelalaiannya. Adanya kesalahan dan kelalaian
dari Direksi dilihat dari fomalitas tindakannya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan anggaran dasar perseroan.Dilihat dari substansinya tindakan


tersebut tidak didasarkan atas itikad baik dan prinsip kehati-hatian (duty to act in good

faith, duty of care, duty of loyalty) sehingga merugikan perseroan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `126


Minggu ke-6

Dasar Hukum Kepailitan

 UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang

 Pasal 1131 sampai dengan Pasal 1134 Kitab Undang- undang Hukum Perdata

 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan

 UU No. 42 Tahun 1992 Tentang Jaminan Fidusia

Pengertian kepailitan

Menurut Pasal 1 angka (1) Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 Kepailitan adalah

Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas.

Kepailitan atau Pailit adalah Ketidakmampu an untuk membayar dari seorang debitor

atas hutang- hutangnya yang telah jatuh tempo.

Syarat-syarat permohonan kepailitan

Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU :

“ debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas

sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan pengadilan, baik atas permohonan satu atau lebih krediturnya ”

Selanjutnya pasal tersebut akan dijelaskan sebagai brikut :

Hukum Bisnis | KMP 2018 `127


Ada dua atau lebih kreditor. Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena

perjanjian atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan "Kreditor" di


sini mencakup baik kreditor konkuren, kreditor separatis maupun kreditor preferen

Syarat adanya dua kreditor atau lebih menunjukan bahwa pengajuan permohonan pailit
tidak dapat dilakukan apabila debitor hanya memiliki satu utang atau satu kreditor saja,

hal tersebut sesuai dengan tujuan kepailitan yang mengharapkan pelunasan utang-
utang debitor kepada para kreditor secara seimbang dan adil.

Ada utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Artinya adalah kewajiban untuk
membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena
percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi

atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan pengadilan, arbiter,
atau majelis arbitrase;

Syarat bahwa utang harus telah jatuh tempo dan dapat ditaguh menunjukan bahwa

kreditor sudah mempunyai hak untuk menuntut debitor untuk memenuhi prestasinya.

kedua hal tersebut (adanya dua atau lebih kreditor dan adanya utang yang telah jatuh

tempo dan dapat ditagih) dapat dibuktikan secara sederhana.

Debitor berada dalam keadaan insolvent, yaitu keadaan dimana debitor tidak lagi
mampu membayar utang-utangnya pada para kreditor

Keadaan insolvent atau keadaan dimana debitor tidak mampu membayar utang-

utangnya pada para kreditor, menunjukkan bahwa debitor tidak lagi mampu untuk
memenuhi kewajibannya kepada kerditor dan kreditor terancam tidak dapat menerima

hak berupa pembayaran utang dari debitornya.

Oleh karena itu syarat-syarat yuridis agar suatu perusahaan dapat dinyatakan pailit
adalah sebagai berikut :

Hukum Bisnis | KMP 2018 `128


a) Adanya utang;

b) Minimal satu dari utang sudah jatuh tempo;

c) Minimal satu dari utang dapat ditagih;

d) Adanya debitor;

e) Adanya kreditor;

f) Kreditor lebih dari satu;

g) Pernyataan pailit dilakukan oleh pengadilan khusus yang disebut dengan “Pengadilan

Niaga”;

h) Permohonan pernyataan pailit diajukan oleh pihak yang berwenang;

i) Syarat-syarat yuridis lainnya yang disebutkan dalam Undang Undang Kepailitan;

Pihak yang dapat Memohonkan Pailit

a. Debitor

Dalam setiap hal disyaratkan bahwa debitur mempunyai lebih dari satu orang kreditor,
karena merasa tidak mampu atau sudah tidak dapat membayar utang-utangnya, dapat

mengajukan permohonan pailit. Debitur harus membuktikan bahwa ia mempunyai dua


atau lebih kreditor serta juga membuktikan bahwa ia tidak dapat membayar salah satu

atau lebih utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Apabila debitor telah
menikah, maka harus ada persetujuan pasanganya, karena hal ini menyangkut harta
bersama, kecuali tidak ada pencampuran harta.

b. Kreditor

Hukum Bisnis | KMP 2018 `129


Dua orang kreditor atau lebih, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dapat

mengajukan permohonan pernyataan pailit selama memenuhi syarat yang telah


ditentukan dalam Undang-Undang. Kreditor yang mengajukan permohonan pernyataan

pailit bagi debitor harus memenuhi syarat bahwa hak tuntutannya terbukti secara
sederhana atau pembuktian mengenai hak kreditor untuk menagih juga dilakukan

secara sederhana.

c. Kejaksaan

Apabila permohonan pernyataan pailit mengandung unsure atau alasan untuk

kepentingan umum maka, permohonan harus diajukan oleh Kejaksaan. Kepntingan


umum yang dimaksud dalam Undang-Undang adalah kepentingan bangsa dan Negara

dan/atau kepentingan masyarakat luas, misalnya:

(1) Debitor melarikan diri;

(2) Debitor menggelapkan harta kekayaan;

(3) Debitor mempunyai utang kepada BUMN atau badan usaha lain yang menghimpun

dana dari masyarakat;

(4) Debitor mempunyai utang yang berasal dari penghimpunan dana dari masyarakat
luas;

(5) Debitor tidak beritikad baik atau tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalah

utang piutang yang telah jatuh waktu; atau

(6) Dalam hal lainnya yang menurut kejaksaan merupakan kepentingan umum.

d. Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah satu-satunya pihak yang dapat mengajukan permohonan

pernyataan pailit jika debitornya adalah bank. Hal itu karena bank turut andil dalam

Hukum Bisnis | KMP 2018 `130


kegiatan ekonomi nasional, sehingga jika bukan bank Indonesia yang mengajukan pailit

maka akan terjadi guncangan ekonomi. Terlebih jika yang dimohonkan pailit adalah
bank bank yang berdampak sistemik.

e. Badan Pengawas Pasar Modal

Bapepam menjadi pihak yang paling berwenang untuk mengajukan kepailitan pada
pengadilan jika debitornya adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan

Penjaminan, LembagaPenyimpanan dan Penyelesaian.

Namun karena sekarang Bapepam sudah digantikan oleh Otoritas Jasa Keungan maka
memohonkan pailit terhadap lembaga-lembaga tersebut di atas maka kewenangan

sepenuhnya dilimpahkan kepada OJK. Hal tersebut dapat dilihat pada Pasal 55 ayat (1)
undang-undang OJK.

f. Menteri Keuangan

Perlu dipahami juga bahwa dengan lahirnya OJK maka tugas yang menjadi kewenangan
menteri keuangan dalam hal kepailitan dilimpahkan juga ke OJK sebagaimana tugas

Bapepam-LK.

Dalam hal kewenangan menteri keuangan dalam memohon kepailitan adalah berkaitan
dengan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha

Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik.

Prosedur permohonan pailit (menurut UU 37 Tahun 2004 tentang kepailitan)

1. Permohonan pernyataan pailit diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui

Panitera. (Pasal 6 ayat 2).

2. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada Ketua


Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `131


Dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan,

pengadilan menetapkan hari sidang.

3. Sidang pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua

puluh) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan (pasal 6).

4. Pengadilan wajib memanggil Debitor jika permohonan pailit diajukan oleh


Kreditor, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal atau Menteri

Keuangan (Pasal 8).

5. Pengadilan dapat memanggil Kreditor jika pernyataan pailit diajukan oleh


Debitor dan terdapat keraguan bahwa persyaratan pailit telah dipenuhi (Pasal 8).

6. Pemanggilan tersebut dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat tercatat paling
lama 7 hari sebelum persidangan pertama diselenggarakan (Pasal 8 ayat 2).

7. Putusan Pengadilan atas permohonan pailit harus dikabulkan apabila terdapat

fakta terbukti bahwa persyaratan pailit telah terpenuhi dan putusan tersebut
harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah didaftarkan (Pasal

8).

8. Putusan atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus memuat secara


lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut berikut

pendapat dari majelis hakim dan harus diucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum dan dapat dilaksanakan terlebih dahulu, sekalipun terhadap

putusan tersebut ada upaya hukum (Pasal 8 ayat 7).

Kurator

 Pengertian Kurator pada Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”) adalah


Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh

Hukum Bisnis | KMP 2018 `132


Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitor Pailit di bawah

pengawasan Hakim Pengawas.

 Dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat Kurator dan seorang Hakim

Pengawas yang ditunjuk dari hakim Pengadilan. Kurator sendiri pada Pasal 15
ayat (3) UU Kepailitan disebutkan dalam kedudukannya harus independen, tidak

mempunyai benturan kepentingan dengan debitor atau kreditor, dan tidak


sedang menangani perkara kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran

utang lebih dari 3 (tiga) perkara.

 Tugas Kurator sendiri adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan


harta pailit. Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan/atau

pemberesan atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit diucapkan meskipun
terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau peninjauan kembali.

 Dalam melaksanakan tugas, Kurator tidak harus memperoleh persetujuan dari

atau menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitor atau salah


satu organ debitor, meskipun dalam keadaan di luar kepailitan, persetujuan atau

pemberitahuan demikian dipersyaratkan, dan Kurator dapat melakukan pinjaman


dari pihak ketiga, untuk meningkatkan nilai harta pailit.

 Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya untuk

mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,


perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda terima.

Jika terjadi kesalahan atau kelalaian dalam tugas pengurusan harta pailit,
Kurator bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam
melaksanakan tugas pengurusan dan/atau pemberesan yang menyebabkan
kerugian terhadap harta pailit.

Akibat Hukum Pernyataan Pailit

Hukum Bisnis | KMP 2018 `133


Setelah putusan permohonan pailit diucapkan oleh hakim pengadilan niaga, maka

timbullah sejumlah akibat hukum terhadap perbuatan hukum yang dilakukan oleh
debitor, akibat hukum tersebut dapat dilihat dalam akibat kepailitan, yaitu:

a. Akibat hukum terhadap harta kekayaan debitor


Pasal 21 Undang-Undang Kepailitan menyatakan bahwa kepailitan meliputi

seluruh kekayaan debitor pada saat pernyataan putusan pailit diucapkan serta
segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. Hal ini menunjukkan bahwa

setelah kepailitan diputuskan dan ditetapkan, maka debitor tidak memiliki hak
atas kepengurusan harta kepailitan dan debitor otomatis berada dalam keadaan

tidak cakap dalam melakukan hubungan hukum yang berkaitan dengan harta
kepailitan. Namun berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang Kepailitan juga

menyebutkan bahwa, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 tidak


berlaku terhadap:

a. Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitor


sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang

dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya, yang

dipergunakan oleh debitor dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30


hari bagi debitor dan keluarganya, yang terdapat ditempat itu.
b. Segala sesuatu yang diperoleh debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
pengajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pension, uang

tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh hakim


pengawas.

c. Uang yang diberikan kepada debitor untuk memenuhi suatu kewajiban


member nafkah menurut undang-undang.

b. Akibat kepailitan pasangan (suami/istri) debitor pailit

Hukum Bisnis | KMP 2018 `134


Dalam hal kepailitan terjadi pada seseorang yang masih terikat dalam ikatan

pernikahan, maka kepailitan tersebut juga meliputi istri/suami dari debitor pailit
yang menikah dalam persatuan harta. Dalam hal terjadi persatuan harta maka

seluruh harta bersama tersebut termasuk dalam harta pailit, kecuali diatur lain
didalam suatu perjanjian pernikahan.

c. Akibat kepailitan terhadap seluruh perikatan yang dibuat debitor pailit


Semua perikatan debitor yang terbit sesudah putusan pernyataan pailit, tidak lagi

dibayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit
(Pasal 25 Undang-Undang Kepailitan). Tuntutan mengenai hak dan kewajiban

yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap kurator. Dalam
hal tuntutan tersebut diajukan atau diteruskan oleh atau terhadap debitor pailit

maka apabila tuntutan tersebut mengakibatkan suatu penghukuman terhadap


debitor pailit, penghukuman tersebut tidak mempunyai akibat hukum terhadap

harta pailit (Pasal 26 Undang-Undang Kepailitan).


d. Akibat kepailitan terhadap seluruh perbuatan hukum debitor yang

dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan


Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan menyebutkan bahwa untuk

kepentingan harta pailit, kepada pengadilan dapat dimintakan pembatalan segala


perbuatan hukum debitor dan telah dinyatakan pailit yang merugikan

kepentingan kreditor, yang dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit


diucapkan.

Kepailitan berakibat hilangnya segala hak debitor untuk mengurus segala harta
kekayaan yang termasuk ke dalam harta pailit (boedel pailit). Kewenangan debitor itu

selanjutnya diambil alih oleh curator. Segala tuntutan mengenai hak atau kewajiban
yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap kurator. Begitu pula

Hukum Bisnis | KMP 2018 `135


mengenai segala eksekusi pengadilan terhadap harta pailit. Ketentuan tersebut berlaku

sejak diucapkanya putusan pernyataan pailit.

Perlu diketahui bahwasanya putusan pernyataan pailit tidak mengakibatkan debitor

kehilangan kecakapannya untuk melakukan perbuatan hukum (volkomen


handelingsbevoegd) pada umumnya, tetapi hanya kehilangan kekuasaan atau

kewenangannya untuk mengurus dan mengalihkan harta kekayaannya saja.

Macam-macam kreditur

Para kreditor yang mendaftarkan tagihannya dalam proses kepailitan terbagi dalam tiga
kategori; preferen, separatis, dan konkuren

1. Kreditor preferen merupakan jenis kreditor yang memiliki hak istimewa atau
prioritas.

2. kreditor separatis adalah mereka yang memegang jaminan. Diperkenankan

menjual jaminan tersebut

3. kreditor konkuren. Mereka adalah kreditor yang tidak memegang jaminan apa-
apa. Kreditor konkuren berada di urutan terakhir prioritas pembayaran utang

Berakhirnya Kepailitan

Suatu kepailitan pada dasarnya bisa berakhir, ada beberapa macam cara berakhirnya
kepailitan :

a. Setelah adanya perdamaian (akkoord), yang telah dihomologasi dan berkekuatan

hukum tetap.

Sebagaimana kita ketahui bahwa apabila dalam kepailitan diajukan rencana


perdamaian, maka jika nantinya perdamaian tersebut disetujui secara sah akan

mengikat, baik untuk kreditor yang setuju, kreditor yang tidak setuju, maupun

Hukum Bisnis | KMP 2018 `136


untuk kreditor yang tidak hadir dalam rapat. Dengan diucapkanya perdamaian

tersebut, berarti telah ada kesepakatan di antara para pihak tentang cara
penyelesaian utang. Akan tetapi persetujuan dari rencana perdamaian tersebut

perlu disahkan (homologasi) oleh Pengadilan Niaga dalam sidang homologasi.


Apabila Pengadilan menolak pengesahan perdamaian karena alasan yang

disebutkan dalam undang-undang maka pihak-pihak yang keberatan dapat


mengajukan kasasi. Setelah putusan perdamaian tersebut diterima dan

mempunyai kekuatan hukum tetap maka proses kepailitan tidak perlu dilanjutkan
lagi.

b. Insolvensi dan pembagian

Kepailitan bisa berakhir segera setelah dibayar penuh jumlah piutang-piutang


terhadap para kreditor atau daftar pembagian penutup memperoleh kekuatan

yang pasti. Akan tetapi bila setelah berakhirnya pembagian ternyata masih
terdapat harta kekayaan debitor, maka atas perintah Pengadilan Niaga, kurator

akan membereskan dan mengadakan pembagian atas daftar-daftar pembagian


yang sudah pernah dibuat dahulu (Munir Fuady, 1999 : 88).

c. Atas saran kurator karena harta debitor tidak cukup.

Apabila ternyata harta debitor ternyata tidak cukup untuk biaya pailit atau utang

harta pailit, maka kurator dapat mengusulkan agar kepailitan tersebut dicabut
kembali. Keputusan untuk mencabut kepailitan ini dibuat dalam bentuk

ketetapan hakim dan diputuskan dalam sidang yang terbuka untuk umum.

d. Pencabutan atas anjuran Hakim Pengawas

Pengadilan Niaga atas anjuran dari Hakim pengawas dapat mencabut kepailitan

dengan memperhatikan keadaan harta pailit. Dalam memerintahkan pengakiran

Hukum Bisnis | KMP 2018 `137


kepailitan tersebut, Pengadilan Niaga juga menetapkan biaya kepailitan dan

imbalan jasa kurator yang dibebankan terhadap debitor. Terhadap penetapan


biaya dan imbalan jasa tersebut, tidak dapat diajukan kasasi dan untuk

pelaksanaanya dikeluarkan Fiat Eksekusi.

e. Putusan pailit dibatalakan di tingkat kasasi atau peninjauan kembali.

Putusan pailit oleh Pengadilan Niaga berlaku secara serta merta. Dengan

demikian sejak saat putusan pailit maka status debitor sudah dalam keadaan
pailit. Akan tetapi, putusan pailit dapat diajukan upaya hukum, yaitu kasasi atau

peninjauan kembali terhadap putusan yang berkekuatan hukum tetap. Dalam


proses kepailitan tidak dimungkinkan upaya banding. Hal tersebut diatur dalam

Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 yang menyatakan


bahwa upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan

atas pernyataan pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung. Apabila pada tingkat
kasasi ternyata putusan pernyataan pailit itu dibatalkan, maka kepailitan bagi

debitor juga berakhir. Namun, segala perbuatan yang telah dilakukan kurator
sebelum atau pada saat kurator menerima pemberitahuan tentang putusan

pembatalan dari Mahkamah Agung, tetap sah. Setelah menerima pemberitahuan


tentang pembatalan putusan pernyataan pailit itu, selanjutnya kurator wajib

mengiklankan pembatalan tersebut dalam surat kabar. Dengan pembatalan


putusan pernyataan pailit tersebut, perdamaian yang telah terjadi hapus demi

hukum.

Pengurusan

 Pengurusan setelah menerima salinan putusan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `138


1. Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya untuk

mengamankan Harta Pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang,


perhiasan, efek dan surat berharga lainnya (Pasal 98).

2. Paling lambat 2 hari, harus membuat Pencatatan Harta Pailit (Pasal 100).

3. Paling lambat 5 hari, harus mengumumkan adanya Kepailitan di Berita Negara


Republik Indonesiadan minimal 2 Surat Kabar (Pasal 15 ayat 4)

Isinya antara lain :

o Identitas Debitor Pailit.

o Identitas Kurator.

o Nama Hakim Pengawas.

o Identitas Panitya Kreditor Sementara, bila telah ditunjuk.

o Tempat dan waktu Rapat Kreditor Pertama ≥ 30 hari setelah

Putusan.

o Tempat dan Batas waktu PengajuanTagihan Kreditor

o Tempat dan Batas waktu Verifikasi Pajak

o Tempat dan waktu rapat pencocokanPiutang/Verifikasi

Dalam Rapat Verifikasi/Pencocokan Piutang:

 Hakim Pengawas wajib menawarkan pembentukan Panitia Kreditor tetap

(Pasal 80 ayat 1)

 Apakah Debitor mengajukan Rencana Perdamaian atau tidak ? (Debitor berhak

menawarkan Rencana Perdamaian (Pasal 144).

Hukum Bisnis | KMP 2018 `139


A. Apabila Debitor mengajukan Rencana Perdamaian

•Paling lambat 8 hari sebelum rapat verifikasi menyediakan di Kepaniteraan


Pengadilan (Pasal 145 ayat 1).

•Wajib dibicarakan dan diambil Keputusan segera setelah selesainya Rapat

Verifikasi (Pasal 145 ayat 1).

 Apabila Rencana Perdamaian diterima semua Kreditor dan setelah di


Homologasi / Pengesahan perdamaianmaka Kepailitan berakhir (Pasal 166).

Apabila Rencana Perdamaian yang di tawarkan tidak diterima atau


pengesahan ditolak maka demi Hukum Harta Pailit berada dalam Keadaan

Insolvensi (Pasal 178 (1)

B. Apabila Debitor tidak menawarkan Rencana Perdamaian maka demi Hukum Harta
Pailit berada dalam keadaan Insolvensi (Pasal 178 (1))

Pemberesan

o Kurator harus memulai pemberesan menjual semua Harta Pailit ( Pasal184 (1) ).

o Semua Benda harus di jual dimuka umum/lelang (Pasal 185 (1) )

o Bila tidak tercapai, di jual di bawah tangan ( Pasal 185 (2) )

o Apabila Hakim Pengawas berpendapat cukup uang tunai, Kurator diperintah


melakukan pembagian kepada Kreditor yang Piutangnya telah dicocokkan

(Pasal 188).

o Kurator wajib menyusun suatu Daftar pembagian ( Pasal 189 (1) )

Hukum Bisnis | KMP 2018 `140


o Daftar pembagian yang telah disetujui Hakim Pengawas wajib disediakan di

Kepniteraan Pengadilan selamatenggang waktu yang ditetapkan Hakim


Pengawas ( Pasal 192 (1) )

o Kreditor dapat melakukan Perlawanan ( Pasal 193 (1) )

o Hakim Pengawas menetapkan Hari memeriksa perlawanan ( Pasal 194 (1) )

o Wajib memberikan putusan pada hari Sidang 1 atau paling lama 7 hari ( Pasal
194 (6) )

o Kurator/Kreditor dapat mengajukan Kasasi atas Putusan tersebut ( Pasal 196 (1) )

o Setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat Daftar Pembagian atau


setelah putusan perlawananan diucapkan, Kurator Wajib segera membayar

Pembagian yang sudah ditetapkan (Pasal 201 )

o Segera setelah kepada Kreditor yang telah dicocokkan dibayar penuh piutang
mereka atau segera setelah Daftar Pembagian Penutup menjadi mengikat maka

Berakhirlah Kepailitan (Pasal 202)

o Diumumkan di Berita Negara Republik Indonesia dan 2 Surat Kabar ( Pasal 202

(2) )

o Kurator memberikan Pertanggungjawaban tentang Pengurusan dan Pemberesan


kepada Hakim Pengawas ( Pasal 202 (3) )

Minggu ke-7

Pengertian Kredit

Terminologi:

Hukum Bisnis | KMP 2018 `141


Istilah kredit berasal dari bahasa Italia, yaitu “credare” yang artinya “kepercayaan”,

ialah kepercayaan dari pemberi pinjaman (kreditur) bahwa penerima pinjaman


(debitur) akan melakukan pengembalian dana yang dipinjam beserta bunganya

sesuai dengan kesepakatan yang terjadi di antara kedua belah pihak. Kreditur
dalam hal ini mempercayai kreditur tidak akan macet dalam mengembalikan

pinjamannya.

Berdasarkan Undang-undang Perbankan No 7 Tahun 1992:

Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara


bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.

Menurut Bymont P. Kent:

Hak Kreditur untuk mendapatkan pembayaran, atau kewajiban debitur untuk


melakukan pembayaran pada waktu yang diminta atau pada waktu yang akan

datang, oleh karena adanya penyerahan barang-barang pada waktu sekarang.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan:

Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayarkan kembali beserta
bunganya oleh peminjam (debitur) sesuai dengan kesepakatan perjanjian yang
telah terjadi.

Jenis-jenis kredit

Berdasarkan Kelembagaan

- Kredit Perbankan, yaitu jenis kredit yang diberikan kepada masyarakat oleh
bank negara atau swasta untuk suatu kegiatan usaha atau konsumsi

Hukum Bisnis | KMP 2018 `142


- Kredit Likuiditas, yaitu jenis kredit yang diberikan kepada bank-bank

beroperasi di Indonesia oleh bank-bank sentral yang berfungsi sebagai dana


dalam membiayai suatu kegiatan perkreditannya.

- Kredit Langsung, yaitu jenis kredit yang diberikan kepada suatu lembaga
pemerintah atau semi pemerintah (kredit program) oleh BI.

- Kredit Pinjaman Antarbank, yaitu jenis kredit yang diberikan oleh bank yang

kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana.

 Berdasarkan Jangka Waktu

- Kredit Jangka Pendek (Short term loan), yaitu jenis kredit yang berjangka

waktu maksmium satu tahun. Bentuknya yang berupa kredit direkening koran,
kredit penjualan, kredit wesel, dan kredit pembeli serta pada kredit modal

kerja.

- Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), yaitu jenis kredit yang jangka
waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.

- Kredit Jangka Panjang, yaitu jenis kredit yang mempunyai waktu lebih dari

tiga tahun. Umumnya yang berupa kredit investasi yang didirikan dengan
tujuan untuk menambah modal perusahaan dalam jangka untuk melakukan

rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek baru.

 Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya

- Kredit Konsumtif, yaitu jenis kredit yang digunakan dalam pemenuhan

kebutuhan sendiri dan dengan keluarganya, misalnya pada kredit mobil, dan
rumah untuk dirinya dan keluarganya. Kredit yang satu ini sangat tidak

produktif

Hukum Bisnis | KMP 2018 `143


- Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, yaitu jenis kredit yang digunakan

untuk menambah suatu modal usaha debitur. Kredit yang satu ini sangat
produktif

- Kredit Investasi, yaitu jenis kredit yang digunakan dalam investasi produktif,
tetapi baru mendapatkan hasilnya dalam jangka waktu yang relatif lama.

Kredit yang biasanya diberikan grace period, misalnya seperti kredit


perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya.

 Berdasarkan Aktivitas Perputaran Usaha

- Kredit Kecil, yaitu jenis kredit yang diberikan kepada sih penguasa kecil,

misalnya pada KUK (Kredit usaha kecil).

- Kredit Menengah, yaitu salah satu jenis kredit yang diberikan kepada

penguasa dengan aset yang melebihi dari penguasa kecil.

- Kredit Besar, yaitu jenis kredit yang pada dasarnya ditinjau dari segi jumlah
kredit yang diterima oleh debitur.

 Kredit Berdasarkan Jaminannya

- Kredit Tanpa Jaminan atau kredit blanko (unsecured down), yaitu salah satu
jenis kredit yang pemberian kredit dengan tanpa jaminan materiil (agunan

fisik), pemberian sangat selektif yang diarahkan untuk nasabah besar yang
sudah teruji bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya, baik dalam transaksi

perbankan ataupun oleh suatu kegiatan usaha yang dijalaninya.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `144


- Kredit Jaminan, yaitu jenis kredit untuk debitur yang didasarkan dari sebuah

keyakinan atas kemampuan debitur dan adanya agunan atau jaminan yang
berupa fisik (collateral) sebagai jaminan tambahan, berupa :

a. Kredit Jaminan Orang, adalah kredit yang diberikan dengan jaminan


seseorang terhadap debitur yang bersangkutan, biasanya orang yang

dijaminkan masih memiliki hubungan kekerabatan.

b. Kredit Jaminan Efek, ialah kredit yang diberikan dengan jaminan efek-
efek maupun surat-surat berharga.

c. Kredit Jaminan Barang, yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan

barang bergerak, barang tetap, atau barang logam mulia. Dalam


melakukan kredit jaminan barang tersebut harus merujuk pada Hukum

Perdata Pasal 1132 sampai Pasal 1139.

d. Kredit Jaminan Dokumen, ialah kredit yang diberikan menggunakan

jaminan dokumen transaksi, seperti letter of credit (L/C), contohnya


kredit dengan jaminan BPKB, dan lain-lain.

 Kredit Berdasarkan cara pemberiannya

- Kredit Aksep, yaitu kredit yang diberikan oleh bank, pada hakikatnya hanya

berupa pinjaman uang, jumlahnya biasanya disesuaikan dengan plafond


kredit-nya, misal L3 atau BMPK.

- Kredit Penjual, yaitu kredit yang diterima oleh pembeli dari penjual dengan

sistem pembayaran barang diterima lebih dulu baru pembayaran dilakukan


kemudian, contohnya Usance L/C.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `145


- Kredit Pembeli, yaitu kredit berupa barang yang pembayarannya dilakukan

terlebih dulu, barangnya akan diterima belakangan, atau bisa juga berbentuk
pembelian dengan uang muka, seperti red clause L/C.

 Kredit Berdasarkan Sektor Perekonomiannya

- Kredit Pertanian, yaitu jenis kredit untuk perkebunan, peternakan dan


perikanan

- Kredit Pertambangan, yaitu jenis kredit untuk beraneka macam pertambangan

- Kredit Ekspor-Impor, yaitu jenis kredit untuk eksportir dan importir semua
macam-macam barang

- Kredit Koperasi, yaitu jenis kredit untuk semua jenis koperasi

- Kredit Profesi, yaitu jenis kredit untuk semua macam-macam profesi,

contohnya dokter dan guru.

- Kredit Perindustrian, yaitu jenis kredit untuk semua macam-macam industri

kecil, menengah dan besar.

 Kredit Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan

- Kredit Rekening Koran, yaitu jenis kredit yang bisa ditarik dan dilunasi setiap
saat, besarnya sesuai dengan suatu kebutuhan yang penarikannya dengan

cek, bilyet, giro atau pemindah bukuan, pelunasan dengan melakukan


setoran-setoran tersebut.

- Kredit Berjangka, yaitu kredit yang penarikannya sekaligus sebesar

plafondnya. Pelunasan kredit nya dengan cara sesudah jangka waktunya habis
yang bisa dilakukan dengan mencicil atau perjanjian.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `146


 Kredit Berdasarkan Cara Pemakaiannya

- Kredit Rekening Koran Bebas. yaitu jenis kredit yang dibitur menerima semua
dari kreditnya dengan bentuk rekening koran kepadanya yang diberikan

blangko cheque dan rekening korannya pinjamannya diisi dengan


berdasarkan besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas untuk melakukan

penarikan selama kredit berjalan.

- Kredit Rekening Koran Terbatas, yaitu jenis kredit dengan adanya sebuah
pembatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang

rekeningnya. seperti pemberian kredit dengan uang giral dan perubahannya


menjadi uang cartal yang dilakungan berangsur-angsur.

- Kredit Rekening Koran Aflopend, yaitu salah satu jenis kredit penarikan kredit

nya yang dilakukan dengan arti maksimum kredit di waktu penarikan


pertambah sepenungnya dengan digunakan oleh nasabah.

- Revolving Kredit, yaitu salah satu jenis kredit yang satu ini sistem penarikan
kredit nya sama saja dengan cara rekening koran bebas dengan masa

penggunaan satu tahun, akan tetapi cara pemakaiannya yang berbeda.

- Term Loans, yaitu salah satu jenis kredit yang satu ini sistem penggunaan dan
pemakaian kredit nya yang fleksibel artinya nasabah bisa bebas

menggunakan uang kredit untuk penggunaan apa saja dan bank tidak mau
tahu tentang hal itu.

Dasar pemberian kredit

Kriteria penilaian yang umum harus dilakukan untuk menetukan kreditur yang benar-

benar layak untuk diberikan kredit, dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `147


1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang
yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal ini bank

meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu
menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas,

misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak
dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah, baik yang bersifat

latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau
gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.

2. Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon
debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu. Pendapatan

yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali


atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat menolak

permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama
Capability.

3. Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola

calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga
strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari

laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang disajikan dengan
melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas

dan ukuran lainnya.


4. Condition

Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi


yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian kondisi dan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `148


bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik,

sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.


5. Collateral

Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu,
maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7P kredit

dengan unsur penilaian sebagai berikut:

1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari

maupun kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian personality juga mencakup


sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

masalah dan menyelesaikannya.


2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan


tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat

digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang


berbeda pula dari bank.

3. Purpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit

yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam


sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja, investasi,

konsumtif, produktif dan lain-lain.


4. Prospect

Hukum Bisnis | KMP 2018 `149


Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau


sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai

tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga
nasabah.

5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin
banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah

satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya.


6. Profitabillity

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.


Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan

semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.


7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan


jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.

Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau
orang atau jaminan asuransi.

Pengertian perjanjian kredit

Perjanjian kredit merupakan perjanjian konsensuil antara Debitur dengan Kreditur


yang melahirkan hubungan hutang piutang, dimana Debitur berkewajiban

membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh Kreditur, dengan berdasarkan


syarat dan kondisi yang telah disepakati oleh para pihak.

Dilihat dari pembuatannya, suatu perjanjian kredit dapat digolongkan menjadi:

Hukum Bisnis | KMP 2018 `150


 Perjanjian Kredit Di bawah tangan, yaitu perjanjian kredit yang dibuat oleh dan

antara para pihak yang terlibat dalam perjanjian kredit tersebut tanpa melibatkan
pihak pejabat yang berwenang/Notaris.

Perjanjian Kredit Di bawah tangan ini terdiri dari:


- Perjanjian Kredit Di bawah tangan biasa;

- Perjanjian Kredit Di bawah tangan yang dicatatkan di Kantor Notaris


(Waarmerking);

- Perjanjian Kredit Di bawah tangan yang ditandatangani di hadapan Notaris


namun bukan merupakan akta notarial (legalisasi).

 Perjanjian Kredit Notariil yaitu perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh
para pihak di hadapan Notaris. Perjanjian Notariil merupakan akta yang bersifat

otentik (dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang berwenang/Notaris)

Jaminan kredit

Jaminan kredit adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan

oleh debitur kepada pihak bank guna menjamin pelunasan utangnya apabila
kredit yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan

dalam perjanjian kredit atau adendumnya.

Macam-macam jaminan kredit

a. Jaminan perorangan (personal guarantee) adalah suatu perjanjian


penanggungan utang di mana pihak ketiga mengikatkan diri untuk

memenuhi kewajiban debitur dalam hal debitur tidak dapat memenuhi


kewajibannya kepada bank/wanprestasi.
b. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) adalah suatu perjanjian
penanggungan utang yang diberikan oleh perusahaan lain untuk

Hukum Bisnis | KMP 2018 `151


memenuhi kewajiban debitur dalam hal debitur tidak dapat memenuhi

kewajibannya kepada bank/wanprestasi.


c. Jaminan kebendaan adalah penyerahan hak oleh debitur atau pihak ketiga

atas barang-barang miliknya kepada bank guna dijadikan agunan atas


kredit yang diperoleh debitur (bergerak dan tidak bergerak)

Fungsi jaminan kredit

a) Guna memberikan hak dan kekuasaan kepada pihak bank untuk


mendapatkan pelunasan dengan barang-barang aguanan tersebut bila

nasabah bercedera janji, yaitu tidak bisa membayar kembali utangnya


pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

b) Menjamin agar nasabah berperan dan/atau turut serta dalam transaksi


yang dibiayai sehingga kemungkinan nasabah untuk meninggalkan

usahanya/proyek dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat


dicegah, atau minimum kemungkinan untuk berbuat demikian diperkecil.

c) Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi perjanjian kredit


khususnya mengenai pembayaran kembali (pelunasan) sesuai dengan

syarat-syarat yang telah disetujui agar debitur tidak kehilangan kekayaan


yang telah dijaminkan kepada bank.

Pengikatan Jaminan Kredit

1. Hak Tanggungan

Hak Tanggungan diatur dalam UUHT. Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang
dibebankan atas tanah berikut atau tidak berikut setiap benda yang merupakan

bagian dan kesatuannya, untuk pelunasan suatu utang tertentu dan memberikan
kedudukan yang diutamakan/preferent kepada Kreditur tertentu terhadap

Kreditur lain.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `152


2. SKMHT

SKMHT merupakan akta yang bersifat pemberian kuasa oleh pemilik


tanah/bangunan kepada Kreditur untuk melakukan pembebanan Hak

Tanggungan atas tanah/bangunan yang dijadikan jaminan utang.


Pada dasarnya SKMHT bukanlah pengikatan jaminan, tetapi hanya sekedar kuasa

untuk membebankan Hak Tanggungan dan karenanya Kreditur belum


mendapatkan hak-hak yang seluasnya.

3. Gadai
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang Kreditur atas suatu barang

bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang Debitur atau oleh seseorang
lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si-Kreditur itu untuk

mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada Kreditur


lainnya.

4. Fidusia

5. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut

tetap dalam penguasaan pemilik benda.


6. Hipotek

Hipotek adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak yang
diperoleh oleh penagih untuk mengambil penggantian dari padanya bagi

pelunasan suatu perikatan dan yang dianggap sebagai jaminan atas utang yang
dipinjamkannya kepada pemilik benda tersebut. Hipotek menyebabkan penagih

mempunyai hak pembayaran uang yang didahulukan dari pada pelunasan atau
pembayaran hutang orang lain.

7. Penanggungan

Hukum Bisnis | KMP 2018 `153


Penanggungan adalah suatu persetujuan pihak ketiga guna kepentingan Kreditur

mengikatkan diri untuk membayar utang Debitur bila Debitur tidak memenuhi
kewajibannya. Jaminan penanggungan biasanya diberikan dalam bentuk: Jaminan

Perorangan, Jaminan Perusahaan, Bank Garansi, SBLC.

8. SBLC

SBLC atau sering disebut Clean L/C merupakan pernyataan janji bayar dari Bank

penerbit untuk membayar saat diminta oleh Bank penerima berkenaan dengan:
(i) Kewajiban pemohon sebagai debitur

(ii) Kewajiban pemonohon sebagai garantor


(iii) Kewajiban lainnya dari pemohon

Fidusia

Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam

penguasaan pemilik benda.

 Sifat-Sifat Jaminan Fidusia

- Jaminan fidusia merupakan hak jaminan yang memberikan kedudukan yang


diutamakan kepada pemegangnya.

- Jaminan fidusia merupakan perjanjian yang bersifat accesoir dengan

perjanjian utamanya, yaitu perjanjian pinjam meminjam atau perjanjian lain


yang dapat dinilaikan dengan uang (Perhatikan Pasal 4 UU No. 42 Tahun

1999).

- Jaminan fidusia merupakan jaminan khusus oleh karena itu harus

diperjanjikan secara khusus.

Hukum Bisnis | KMP 2018 `154


 Objek Fidusia

- Benda bergerak, baik berwujud maupun tidak berwujud.

- Benda tidak bergerak, khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani Hak
Tanggungan.

 Subjek Jaminan Fidusia

a. Pemberi fidusia (debitor), merupakan orang perseorangan atau korporasi


pemilik benda yang menjadi obyek jaminan fidusia (Pasal 1 angka 5 UU No.

42 Tahun 1999).

b. Penerima fidusia (kreditor), merupakan orang perseorangan atau korporasi


yang memiliki piutang yang pembayarannya dijamin dengan jaminan fidusia

(Pasal 1 angka 6 UU No. 42 Tahun 1999).

 Pokok-Pokok Penting Dalam Fidusia

- Penyerahan benda jaminan secara constitutum posseisorium. Yang diserahkan

kepada penerima fidusia adalah hak milik atas benda atas dasar kepercayaan,
sedangkan fisik benda tetap ada pada pemberi fidusia.

- Fidusia dilakukan berdasarkan kesepakatan antara para pihak.

- Pemberi fidusia memegang dan mempergunakan benda jaminan berdasarkan

suatu perjanjian pinjam pakai.

- Benda yang dibebani fidusia wajib didaftarkan (Pasal 11 UU No. 42 Tahun


1999).

- Kedudukan penerima fidusia dalam hal ini adalah sebagai pemegang hak
jaminan; pemegang resiko ekonomis sebab ia tidak dapat berbuat bebas

Hukum Bisnis | KMP 2018 `155


terhadap benda jaminan karena secara fisik jaminan berada di tangan

pemberi fidusia; dan penerima fidusia dapat melakukan pengawasan atas


perbuatan-perbuatan pemberi fidusia yang berkenaan dengan benda jaminan

tersebut.

- Kedudukan pemberi fidusia dalam hal ini adalah pemberi fidusia tidak lagi

sebagai pemilik benda, namun sebagai peminjam pakai, dan dengan demikian
ia tidak dapat berbuat bebas terhadap benda jaminan.

 Pembebanan Fidusia

Mengenai pembebanan fidusia dapat dilihat ketentuan dalam Pasal 5 dan Pasal 6 UU

No. 42 Tahun 1999. Pembebanan benda dengan jaminan fidusia dibuat dengan akta
notaris dalam Bahasa Indonesia dan merupakan akta jaminan fidusia. Akta jaminan

fidusia sekurang-kurangnya memuat :

- Identitas pemberi dan penerima fidusia.

- Data mengenai perjanjian pokok yang dijamin dengan fidusia, misalnya

seperti hutang yang telah ada, hutang yang akan timbul dikemudian hari yang
telah diperjanjikan dalam jumlah tertentu, dan hutang yang pada saat

eksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan perjanjian pokok yang


menimbulkan kewajiban.

- Uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

- Nilai penjaminan (lebih besar dari pokok utang).

- Nilai benda yang menjadi objek jaminan fidusia (lebih besar dari nilai
jaminan).

 Pengalihan Jaminan Fidusia

Hukum Bisnis | KMP 2018 `156


Berdasarkan ketentuan Pasal 19 UU No. 42 Tahun 1999, pengalihan hak atas

piutang dengan fidusia mengakibatkan beralihnya demi hukum segala hak dan
kewajiban penerima fidusia kepada kreditor baru. Beralihnya jaminan fidusia

tersebut didaftarkan oleh kreditor baru kepada Kantor Pendaftaran Fidusia.

 Hapusnya Jaminan Fidusia

- Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia.

- Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia.

- Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

CP: Baiq Indria (087864400120)

Hukum Bisnis | KMP 2018 `157


Keuangan Publik
Ruang Lingkup Keuangan Publik

I. Empat Pertanyaan Keuangan Publik

a. Kapan Pemerintah mengintervensi dalam ekonomi ? Saat adanya

Kegagalan Pasar dan Redistribusi.

i. Kegagalan Pasar : Adalah suatu masalah yang menyebabkan kondisi


pasar tidak memaksimalkan efisiensi (tidak terpenuhi ekuilibrium

pasar). Contoh : Saat pasar efisien, Penawaran akan asuransi


kesehatan terhadap permintaan akan selalu sama. Namun orang A

termasuk orang yang tidak mendaftar asuransi kesehatan. Dan si A


terkena flu, menyebabkan orang lain terkena flu pula, sehingga

menyebabkan biaya tambahan atas keputusan si A. Hal tersebut


menyebabkan kejadian yang tidak seharusnya terjadi dalam pasar

normal (menyebabkan eksternalitas) sehingga pemerintah perlu


untuk turun tangan.

ii. Redistribusi : Adalah mentransferkan sumber daya kumpulan


masyarakat ke kumpulan masyarakat lain yang lebih membutuhkan.

Contoh : Si B adalah orang kaya yang memiliki asuransi, si A adalah


orang miskin yang tidak memiliki asuransi, karena si A

membutuhkan asuransi, pemerintah mengenai pajak kepada si B


untuk diberikan kepada si A. Tetapi redistribusi menyebabkan

efficiensy loss, karena subjek redistribusi tidak melakukan yang


sewajarnya terjadi, contoh : si B menjadi malas untuk bekerja karena

dikenai pajak.

b. Bagaimana cara Pemerintah mengintervensi ekonomi ?

Keuangan Publik | KMP 2018 `158


i. Pajak atau Subsidi (Price Mechanism) : Kebijakan mengubah harga

sebuah barang.

 Pajak : Meningkatkan harga barang-barang yang kelebihan


produksi. Contoh : Mengenakan pajak terhadap rokok, agar

rokok tidak diproduksi dan dikonsumsi terlalu banyak.

 Subsidi : Menurunkan harga barang yang kekurangan


produksi. Contoh : Memberikan subsidi menjadikan si A mau

untuk membeli asuransi.

ii. Memperketat jumlah penjualan atau pembelian tertentu : Untuk

mengurangi atau menambah jumlah konsumen atau produsen


secara tidak langsung. Contoh : Pemerintah memaksa si A untuk

membeli asuransi kesehatan, bila tidak akan dikenai pajak atau


sanksi.

iii. Kebijakan Pemerintah : Pemerintah turun langsung untuk

menaikkan jumlah konsumsi atau produksi. Contoh : Pemerintah


Indonesia memberikan asuransi kesehatan gratis kepada seluruh

masyarakat Indonesia.

iv. Kebijakan Privat (Private Provision) : Pemerintah meminta kepada


badan atau lembaga tertentu untuk melaksanakan kebijakan
publiknya, dan tidak mempengaruhi bdan atau lembaga lain.

Contoh : Pemerintah memberi perintah kepada PT Sinarmas untuk


meberikan asuransi gratis kepada daerah Papua dengan memberi

PT Sinarmas subsidi.

c. Apa dampak dari intervensi pemerintah tersebut ?

Keuangan Publik | KMP 2018 `159


i. Dampak Langsung : Dampak yang dapat diprediksi tanpa melihat

individu merubah kebiasan atau tidak atas intervensi pemerintah.


Contoh : Penganggaran kesehatan gratis menyebabkan

pengeluaran APBN meningkat sebesar 15%

ii. Dampak tidak langusng : Dampak yang muncul terhadap


perubahan kebiasaan individu, atas intervensi pemerintah. Contoh :

Kesehatan gratis menyebabkan orang menggadaikan asuransi


mereka untuk ikut kesehatan gratis.

d. Mengapa Pemerintah memilih cara tersebut ? Perlu adanya perhatian lebih

sebelum menyarankan sebuah kebijakan intervensi pemerintah. Karena


setiap kondisi membutuhkan kebijakan yang berbeda. (Chapter 9)

II. Pemerintah

a. Ukuran dan pertumbuhan pemerintahan : Semakin lama, presentase


pengeluaran untuk pemerintahan terhadap GDP cenderung terus

meningkat, Namun terdapat presentase maksimal yang tidak dapat


lampaui. Contoh : Pada tahun 1990 Swedia menggunakan 70% GDP untuk

pemerintahan, namun setelah itu presentase turun drastis mencapai 50%,


sehingga mendekati rata-rata OECD.

b. Desentralisasi : Merupakan kebijakan kunci pemerintah, yang memberikan


kewenangan kepada daerah masing masing untuk memberikan perhatian

lebih.

c. Pengeluaran, Pajak, Defisit, Utang

i. Inflow/Outflow : Inflow pemerintah adalah pendapatan pajak,


sedangkan outflow pemerintah adalah pengeluaran pemerintah.

Keuangan Publik | KMP 2018 `160


ii. Budget Surplus/Budget Deficit : Budget Surplus adalah pendapatan

melebih pengeluaran, Budget Deficit adalah pendapatan kurang


dari pengeluaran.

iii. Defisit/Debt : Defisit adalah ukuran kekurangan pendapatan

terhadap pengeluaran dari tahun ke tahun. Debt adalah akumulasi


dari past deficit yang pernah terjadi.

d. Distribusi Pengeluaran dan Distribusi Pendapatan : Distribusi Pengeluaran

adalah pembagian proporsi seluruh pendapatan terhadap sektor-sektor


tertentu sebagai saranan untuk pengadaan barang publik. Contoh :
National Defense. Distribusi Pendapatan adalah Proporsi penerimaan
negara yang didapatkan dari beberapa sektor. Contoh : Exise, Pajak

e. Peran Regulatory : Adalah peran pemerintah untuk mengatur


(Membatasi/Memberikan insentif) aktivitas ekonomi maupun aktivitas

sosial. Contoh : Pemerintah menganggarkan kepada BSN (Badan Sertifikasi


Nasional0 untuk memberi label SNI kepada Helm dan Kosmetik.

III. Sektor yang paling sering menjadi bahan perdebatan atas apa yang perlu diberi

perhatian lebih di Amerika : Social Security, Health Care, and Education.

Teori Keuangan Publik

I. Mengingat Mikroekonomi

a. Budget Constraint :

b. Indifference curve : Adalah model kurva yang menggambarkan berbagai


kombinasi barang yang dikonsumsi oleh konsumen dengan manfaat atau

kepuasan yang sama. Bentuk kurva indiferen cembung ke titik origin (titik

Keuangan Publik | KMP 2018 `161


O), hal ini menunjukkan derajat pengantian barang yang semakin

menurun. Derajat penggantian ini dugunakan untuk mengetahui berapa


jumlah barang yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar

kepuasan yang diterima tetap sama.

II. Memaksimalkan Utilitas Terbatas (Constrained Utility Maximization)

Dalam Keuangan Publik, selalu menggunakan asumsi bahwa individu cenderung


memaksimalkan utilitas mereka yang terbatas terhadap sumber daya yang

mereka punya (biaya yang terbatas).

a. Preferensi : Bila kita membicarakan mengenai preferensi (kecenderungan)


terhadap barang, maka kita melihat bagaimana orang-orang menyukai

sesuatu, atau cenderung terhadap sesuatu terlepas apakah mereka dapat


membelinya atau tidak. Dalam model ini, kita mengasumsikan bahwa
semakin banyak barang maka lebih baik, meskipun tidak meningkatkan
kesenangan. Contoh : Kita mengkonsumsi pizza kesepuluh hari ini, saat

mengkonsumsi pizza tersebut tidak senikmat mengkonsumsi pizza


pertama, namun mengkonsumsi pizza kesepuluh lebih baik daripada tidak

mengkonsumsi sama sekali.

Contoh : Lihat pada grafik.

Keuangan Publik | KMP 2018 `162


A : 2 CDs, 1 Movie

B : 1 CDs, 2 Movies

C : 2 CDs, 2 Movies.

Pada Kurva biru (A, B) , setiap titik di kurva tersebut menunjukkan tingkat
kepuasan (utilitas) yang sama. Jadi pada titik A dan titik B memiliki tingkat

utilitas yang sama. Namun di titik C memberikan tingkat utilitas yang lebih
tinggi daripada titik A dan B.

Kesimpulannya :

i. Konsumen lebih menyukkai indiference curves yang lebih tinggi,

karena memberikan utilitas (kepuasan) lebih besar.

ii. Indiferences Curves, selalu cembung ke titik origin (downward

slopes). kurva setiap orang bisa berbeda tergantung kepuasan


masing-masing.

b. Pemetaan Preferensi utilitas.

i. Fungsi utilitas : Fungsi matematika yang menunjukkan kombinasi

barang yang mereka konsumsi dalam suatu indiference curves di

titik yang berbeda-beda. Yang dapat dijadikan pembanding untuk


menentukan pilihan. Fungsi matematika ini dapat berbeda beda

setiap orang. Contoh : Misal fungsi utilitas Ronaldo adalah U =

, dengan fungsi utilitas yang sama kita dapat mengetahui

bahwa 4 CDs dan 1 movies memiliki tingkat utilitas yang sama


dengan 2 CDs dan 2 movies. Namun bila dia diberi 3 CDs dan 2

Movies, dia akan milih itu karena memberi tingkat kepuasan


(utilitas) lebih tinggi.

Keuangan Publik | KMP 2018 `163


ii. Marginal Utility : Bila kurva indeference menunjukkan tingkat

kepuasan terhadap konsumsi dua barang berbeda, bila marginal


utility menunjukkan peningkatan tingkat kepuasan bila

mengkonsumsi satu barang tambahan. Contoh : Peningkatan


utilitas saat mengkonsumsi pizza pertama lebih tinggi dibanding

pizza kesepuluh. Sehingga dikenal dengan diminisihing marginal


utility atau menurunnya peningkatan utilitas setiap tambahan 1
barang yang dikonsumsi.

iii. Marginal Rate of Subtitution (MRS) : MRS adalah tingkat yang


konsumen inginkan untuk mengganti barang di sumbu Y ke sumbu

X atau sebaliknya. Dengan rumus = . Contoh : CDs

dengan Movies. U = , sesuai dengan rumus tersebut maka

1 movie dan 4 CDs, 2 movies dan 2 CDs, 4 movies dan 1 CDs


memiliki utilitas yang sama. Artinya bila kita ingin menambah 1

movie, kita harus mengurangi konsumsi 2 CDs yang berarti MRS


nya adalah -2/1 = -2. Derajat kemiringan setiap titik berubah karena

adanya diminishing MRS. Diminishing MRS yaitu sebagaimana kita


mengenal diminishing marginal utility setiap tambahan 1 barang

Keuangan Publik | KMP 2018 `164


akan mengurangi peningkatan kebahagiaan, oleh karena itu dalam

kurva Indiference, melihat Movie ke 4 perlu mengorbankan CDs


lebih sedikit dibanding saat kita melihat Movie ke 2.

c. Budget Constraints : Batasan yang dapat dikonsumsi oleh konsumen


disesuaikan dengan jumlah pendapatan dan kemampuan konsumen untuk

membeli atau mengkonsumsi. Budget constraint memiliki grafik linier.


Pada grafik disebelah diketahui bahwa penghasilan Ronaldo adalah $96

untuk konsumsi CDs atau movies. Dan untuk harga adalah $16/CD dan
$8/Movies. Dengan kecenderungan manusia memaksimalkan utility bila

Ronaldo hanya mengkonsumsi CD maka, utility maksimum berada pada


jumlah 6 CD ( 96/16) dan bila Ronaldo hanya mengkonsumsi Movies,

utility maksimum berada pada jumlah 12 movies (96/8). Dari dua titik
tersebut (0,6) dan (12,0) ditarik garis dan dapat terbentuk garis budget

constraint Ronaldo. Budget constraint rate dapat diketahui dengan rumus :

− atau − .

d. Menentukan Pilihan (Constrained Choice)

Keuangan Publik | KMP 2018 `165


Cara menentukan pilihan yaitu dengan menyatukan indiference curves
dengan budget constraint. Hal tersebut dapat dilakukan bila kita

menyatukan titik yang memiliki gradien yang sama dengan kata lain.

=− =− . Penjelasannya, dengan biaya yang terbatas sesuai

budget constraint, iya dapat mendapatkan kepuasan yang maksimal yang


terdapat pada titik indiference curves

e. Efek dari Perubahan Harga : Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan

i. Efek Subtitusi : Utilitas konstan, dan peningkatan relativ terhadap


harga barang akan menyebabkan seeorang untuk membeli barang

tersebut lebih sedikit

ii. Efek Pendapatan : Peningkatan pada harga menyebabkan


seseorang untuk membeli barang tersebut lebih sedikit karena

pendapatan mereka dapat membeli lebih sedikit.

III. Ekuilibrium dan Kesejahteraan Sosial

a. Kurva Permintaan : Adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang yang

diminta pada setiap tingkat harga. Kurva Demand bergerak turun

Keuangan Publik | KMP 2018 `166


b. Elastisitas Permintaan : Adalah presentase perubahan dalam jumlah yang

diminta, pada setiap presentase perubahan harga. =

Contoh : Harga film naik dari $8 ke $12,

jumlah film yang terjual turun dari 6 film ke 4 film. Jadi kenaikan 50%
harga menyebabkan penurunan jumlah permintaan sebesar - 0,33, maka

Elastisitasnya adalah 0,33/0,5 = - 0,666. Kesimpulannya :

i. Penurunan jumlah permintaan menyebabkan elastisitas bernilai

negatif

ii. Presentase perubahan harga selalu bernilai positif

iii. Bila permintaan vertikal (jumlah barang) tidak berubah saat harga
berubah, permintaan tidak elastis sempurna

iv. Bila permintaan horizontal berubah, di saat harga tidak berubah,


maka permintaan elastis sempurna

v. Efek dari perubahan harga pada permintaan suatu barang

mempengaruhi permintaan barang lain yang disebut cross price


elasticity

c. Kurva Penawaran : Adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang yang


suplier ingin untuk diproduksi di setiap tingkat harga. Kurva demand

bergerak naik. Cara memaksimalkan keuntungan hampir sama dengan


cara memaksimalkan utilitas individu. Sehingga juga dikenal marginal

productivity yaitu dampak perubahan satu unit input terhadap output.


Diminishing marginal productivity menyebabkan meningkatnya marginal
cost. Marginal cost adalah biaya tambahan untuk membuat 1 unit
tambahan barang. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan

profit yang dapat terjadi jika marginal cost = marginal revenue.

Keuangan Publik | KMP 2018 `167


d. Equilibrium Pasar : Adalah kombinasi harga dan jumlah yang memuaskan

kedua belah pihak pembeli dan penjual, melalu interaksi antara kurva
permintaan dan penawaran

e. Efisien Sosial

i. Surplus Konsumen : Adalah keuntungan yang didapatkan dari

mengkonsumsi sebuah barang diluar dari harga yang dibayar.

ii. Dalam hal ini setiap titik pada kurva demand merupakan konsumen
Willingnes to Pay (WTP). Surplus Konsumen dipengaruhi oleh 2
faktor :

 Ekuilibrium Pasar

 Elastisitas kurva permintaan

iii. Surplus Produsen : Adalah keuntungan yang didapatkan oleh

penjual yang diperoleh dari menjual barang, diluar dari biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut

iv. Surplus Sosial / Efisiensi Sosial : Adalah total surplus diterima oleh

konsumen dan produsen di pasar. Pada gambar diatas surplus


konsumen A + D dan surplus produsen adalah B + C + E dan

surplus sosial adalah A + B + C + D + E.

Keuangan Publik | KMP 2018 `168


f. Competitive Equilibrium Memaksimalkan Efisiensi Sosial

i. First Fundamental theorem of welfare economics : Ekuilibrium


kompetisi dimana permintaan sama dengan penawaran

memaksimalkan kompetisi. Intinya selama seorang penjual


memproduksi sesuai dengan ekuilibrium pasar efisiensi sosial akan

selalu maksimal. Namun bila seorang produsen memproduksi


dengan jumlah (Q) dibawah ekulibrium karena kebijakan

pemerintahan dengan harga baru yang lebih rendah. Surplus


produsen sekarang tinggal C dan surplus konsumen menjadi A + B

karena konsumen hanya perlu membayar dengan harga yang lebih


murah. Total surplus sosial adalah A + B + C, dan masyarakat

Keuangan Publik | KMP 2018 `169


kehilangan area D + E yang kemudian disebut dengan deadweight

loss ( DWL)

g. From Social Efficiency to Social Welfare : The Role of Equity

Kesejahteraan sosial ditentukan oleh efisiensi sosial dan distribusi sumber


daya yang adil.

i. Second Fundamental Theorem of Welfare Economics : Masyarakat


dapat memperoleh hasil yang efisien melalui distribusi sumber daya

antar individu dan memperbolehkan mereka untuk berdagang


secara bebas. Namun hal tersebut dihadapkan dengan masalah

equity-efficiency tradeoff, tradeoff antara memiliki kue pie yang


lebih besar atau distribusi pie yang adil. Sebagai contoh : Ronaldo

memiliki uang $1000, untuk keadilan ia dapat membagikan uang


tersebut kepada orang-orang miskin, namun hal tersebut tidak

efisien karena $1000 dapat menjadi modal namun disumbangkan.


Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah model social welfare

function (SWF).

 Utilitarian SWF : Dengan utilitarian social welfare function,


tujuan masyarakat adalah memaksimalkan total utilitas

individunya :

! = "1 + "2 + ⋯ + "'

Utilitas (U) setiap individu dianggap memiliki nilai yang


sama, dan di total untuk mendapat total kesejahteraan sosial.
Untuk setidaknya meningkatkan SWF maka, Kenaikan utilitas
orang 1 harus lebih besar daripada penurunan utilitas orang

2.

Keuangan Publik | KMP 2018 `170


 Rawlsian SWF : Dengan rawlsian SWF, tujuan masyarakat

adalah memaksimalkan kesejahteraan, dengan


memaksimalkan kesejahteraan orang yang paling buruk di

masyarakat.

! = min( "1 + "2 + ⋯ + "')

Anggap semua individu memiliki kecenderungan yang sama

dan pendapatan yang sama $40.000 per tahun. Kecuali dua


orang, Ronaldo dan Messi. Ronaldo memiliki incom $960.000

dan Messi $39.999. Pada kasus ini Ronaldo menyumbangkan


$1 kepada Messi, dan sisanya dibuang. Akibatnya kerugian

utilitas Ronaldo lebih besar daripada utilitas messi. Namun


menurut Rawlsian SWF, kesejahteraan hanya peduli terhadap

kenaikan orang yang paling buruk kondisinya.

Eksternalitas

I. Eksternalitas adalah, dampak-dampak yang tidak terkompensasi dari tindakan

seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang tidak terlibat Eksternalitas


adalah salah satu contoh jenis dari market failure (kegagalan pasar). Contoh :
Saat PT A memproduksi listrik menggunakan batu bara, menyebabkan hujan
asam di kota tersebut.

II. Jenis jenis eksternalitas meliputi :

a. Eksternalitas Produksi Negatif : Saat suatu badan memproduksi,


mengurangi kesejahteraan masyarakat lain yang tidak berhubungan

langsung dengan badan tersebut. Contoh : PT A memproduksi baja dan


mengeluarkan limbah di sungai, akibat dari limbah tersebut pemancing di

bagian hilir keuntungan berkurang karena sedikit ikan yang hidup.

Keuangan Publik | KMP 2018 `171


i. Private Marginal Cost (PMV) : Biaya yang berhubungan langsung

dengan produksi setiap tambahan satu unit barang.

ii. Social Marginal Cost (SMC) : Adalah PMC ditambah dengan biaya-
biaya yang digunakan untuk mengatasi eksternalitas (Marginal

Damage). Sehingga PMC ≠ SMC. Bila tidak terdapat kesalahan


pasar PMC = SMC.

Dapat dilihat di grafik kanan, akibat adanya eksternalitas, biaya

produksi baja oleh masyarakat lebih tinggi daripada biaya bagi


produsen alumunium. Marginal damage meningkat menyebabkan

kurva Supply bergeser ke atas. Akibatnya titik ekuilibrium


berpindah, menyebabkan jumlah baja yang di pasaran

overproduksi.

b. Eksternalitas Konsumsi Negatif : Saat konsumsi individu mengurangi


kesejahteraan orang lain yang tidak berhubungan dengan orang tersebut

i. Private Marginal Benefit (PMB) : Adalah keuntungan langsung


kepada konsumen dari mengkonsumsi satu unit tambahan barang

ii. Social Marginal Benefit (SMB) : Adalah PMB dikurang biaya untuk

mengatasi eksternalitas yang terjadi pada orang lain. Kita ambil

Keuangan Publik | KMP 2018 `172


contoh rokok, dapat dilihat bahwa SMC = PMC , karena pada saat

produksi rokok produsen tidak menyebabkan eksternalitas, namun


eksternalitas terjadi pada saat masyarakat mengkonsumsi rokok

tersebut. Karena kita melihat dari sisi keuntungan, keuntungan yang


didapat oleh masyarakat pasti lebih kecil dari keuntungan pribadi

karena adanya asap rokok. Oleh karena itu Marginal Damage


menyebabkan kurva PMB turun sebesar MD. Menyebabkan

konsumsi barang dipasar dianggap terlalu besar oleh masyarakat


muncul deadweight loss.

c. Eksternalitas Produksi Positif : Saat suatu produksi perusahaan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tidak berhubungan


langsung. Contoh : Eksplorasi minyak, saat PT A menemukan bahwa di

kota A terdapat sumber minyak, hal tersebut membuat perusahaan lain


ikut untuk mengeksplor kota tersebut untuk mendapatkan minyak juga.

Pada grafik sebelah menunjukkan akibat adanya eksplorasi minyak

menyebabkan SMC lebih kecil dari PMC karena, karena biaya yang besar
dialami oleh PT A, sedangkan PT yang lain hanya mengetahui dari PT A,

akibatnya biaya yang dibutuhkan PT lain lebih kecil.

Keuangan Publik | KMP 2018 `173


d. Eksternalitas Konsumsi Positif : Saat seseorang mengkonsumsi suatu

barang, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lain yang tidak


berhubungan. Contoh : Ronaldo membeli TV di kosnya, selain Ronaldo,

Saat nonton bareng Messi dapat melihat sepak bola dengan TV tersebut.

III. Swasta Mengatasi Eksternalitas

a. Internalisasi Eksternalitas : Memberikan insentif agar orang orang

memperhitungkan pengaruh eksternal dari tindakan mereka. Contoh :


Mengenakan pajak kepada produsen baja sehingga produsen baja

memperhatikan produksi mereka. Contoh : Pengenaan pajak $100


terhadap setiap ton limbah yang dikeluarkan dari pabrik.

b. Teorema Coase I : Suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak swasta dapat

melakukan tawar menawar mengenai lakokasi sumber daya tanpa harus


mengeluarkan biaya. Contoh : PT A dapat melakukan penawaran dengan

Keuangan Publik | KMP 2018 `174


membayar uang kepada tukang pancing selama nilai tersebut melebihi

biaya yang diderita tukang pancing

c. Teorema Coase II : Solusi efisien terhadap eksternalitas tidak bergantung


kepada pihak mana yang memiliki hak properti selama ada pihak yang

mengakui hak tersebut. Contoh : Diasumsikan bahwa PT A memiliki hak


properti lebih besar daripada pemancing, tukang pancing tidak mungkin

meminta agar PT A membayar, oleh karena itu tukang pancing akan


membayar $100 setuap perusahaan menghentikan produksi.

d. Masalah teori Coase

i. Assignment Problem : Adalah ketidakjelasan atas penyebab


terjadinya eksternalitas. Contoh : Sungai sangat panjang, sehingga

tidak hanya PT A saja yang kemungkinan memberikan dampak,


namun pihak lain juga. Sehingga merupakan hal yang mustahil

untuk menyalahkan eksternalitas terhadap satu perusahaan saja.

ii. The Holdout Problem : Berbagi kepemilikan atas hak properti


memberikan kekuatan kepada siapa saja. Contoh : Asumsikan

tukang pancing memiliki hak properti atas sungai. PT A tidak dapat


memproduksi baja bila tidak mendapatkan ijin dari pemilik hak

properti lain, PT A akan membayat $1 kepada tukang pancing,


karena bila tidak PT A tidak dapat beroprasi karena adanya hak

properti dari tukang pancing.

iii. The Free Rider Problem : Saat investment menggunakan biaya

pribadi, namun manfaat dapat dinikmati orang banyak. Contoh :


Asumsikan bahwa PT A memiliki hak properti atas sungai dan akan

memproduksi 100 unit baja, dari 100 tukang pancing, setiap tukang

Keuangan Publik | KMP 2018 `175


pancing harus membayar $20 untuk mengurangi 1 unit produksi.

Tukang pancing ke 100, sebut saja si B tidak mau untuk membayar


$20, karena ia menganggap bahwa PT A sekarang hanya

memproduksi 1 unit, dan tidak berdampak terlalu burut kepada


hasil pancing si B, sehingga seluruh tukang pancing mendapatkan

keuntungan yang sama, namun B tidak mengeluarkan biaya apa


apa atas keuntungan tersebut.

iv. Biaya Transaksi dan Masalah Negosiasi : Negosiasi tidak selalu

rasional sesuai dengan pemikiran ahli ekonomi. Contoh : Saat PT A


akan membayar $1 tiap unit produksi, masyarakat tukang pancing

menolak karena menganggap sungai itu adalah sungai nenek


moyang mereka yang harus dijaga.

IV. Pemerintah Mengatasi Eksternalitas

a. Pajak Pigouvian : Pengenaan biaya tambahan terhadap pelaku penyebab


eksternalitas untuk membatasi jumlah produksi. Pada grafik dibawah

dapat dilihat bahwa pengenaan pajak dapat meningkatkan Private


Marginal Cost sehingga sama dengan Social Marginal Cost dengan jumlah
pajak disesuaikan dengan Marginal Damage yang terjadi

Keuangan Publik | KMP 2018 `176


b. Subsidies : Pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah kepada

seseorang atau badan untuk mengurangi biaya konsumsi atau produksi.


Subsidi yang diberikan kepada produsen dapat menurunkan PMC

c. Regulasi : Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau


mewajibkan perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut

regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan


eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak pihak-pihak tertentu

yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya. .

V. Pendekatan Harga dan Pendekatan Kuantitas : Membandingkan mengatasi

eksternalitas dengan pajak (price) dan regulasi (quantity)

a. Pajak vs Quantity Regulation

Keuangan Publik | KMP 2018 `177


Pajak yang optimal adalah pajak yang sesuai dengan Marginal Damage (t

= MD). Pajak tidak seketat regulasi, pajak dapat dihindari bila terdapat
cara lain untuk mengatasi limbah yang lebih murah daripada membayar

pajak, bila regulasi lebih kaku, pemerintah memberikan kebijakan bahwa


perusahaan harus mengurangi limbah dengan nilai tertentu, regulasi

terkesan lebih susah dilakukan karena pemerintah harus mengetahui


berapa Marginal Damage dan bentuk Marginal Cost (MC)

VI. Solusi Melalu Regulasi dengan Tradable Permit : Adalah suatu cara dengan

memberikan izin mengeluarkan polusi yang dapat diperjual belikan

Keuangan Publik | KMP 2018 `178


Public Goods

I. Public Goods atau barang publik adalah barang yang tidak bersifat rivalry dan

excludable. Contoh : Pertahanan Nasional : Tentara yang mempertahankan


penduduknya dari invasi melakukannya terhadap semua penduduk.

II. Ciri-ciri Barang Publik :

a. Non Exclusion : Ketidakmampuan penjual untu mencegah orang-orang


mengkonsumsinya meskipun mereka tidak membayarnya.

b. Non Rivalry : Bahwa jika seseorang mengkonsumsi sebuah barang, kualitas

dan kuantitas barang tidak berkurang atau tidak menghalangi orang lain
untuk mengkonsumsi.

III. Pure Public Goods and Pure Private Goods

a. Pure Public Goods : Non Exclusion dan Non Rivalry

Contoh : Penghangat Ruangan

b. Pure Private Good : Exclusion dan Rivalry

Contoh : Roti

Is the good rival consumtion ?

Yes No

Is the goods Yes Private Goods (ice Impure Public Goods

exludable ? cream) (Cable TV)

No Impure public Pure Public Goods (

goods (crowded National Defense


city sidewalk)

Keuangan Publik | KMP 2018 `179


IV. Marginal Costs for Provision of Public Goods : Adalah biaya marginal untuk

membuat orang lain mendapatkan keuntungan dari pure public sama dengan
nol. Sementara biaya marginal level yang lebih tinggi dari barang publik adalah

positif.

Pada grafik di sebelah kanan,


marginal cost untuk satu orang

tambahan adalah 0

dikarenakan biaya hanya dibutuhkan pada awal

pembuatan saja.

Sedangkan pada grafik sebelah kiri, setiap


tambahan satu unit public goods, Marginal

Costnya adalah tetap. Sehingga Marginal Cost sama dengan Average Cost

Number Marginal Total Number Marginal Total Average

Of Cost Cost of Units Cost Cost Cost


Consumer

1 200 200 1 200 200 200

2 0 200 2 200 400 200

3 0 200 3 200 600 200

Keuangan Publik | KMP 2018 `180


V. Penyediaan barang privat secara

optimal :

Dalam barang privat cara


menentukan penyediaan optimal

pada pasar adalah


menjumlahkan permintaan tiap

individu pada harga yang tetap. Pada gambar disamping kanan, permintaan Ben
(a) adalah 2 eskrim dalam $2, dan permintaan Jerry adalah 1 eskrim dalam $2.

Sehingga pasar dalam $2 harus membuat 3 eskrim yang tersedia.

VI. Penyediaan barang publik secara optimal

Bila penyediaan barang publik, yang tetap

adalah jumlahnya dan yang berubah


adalah nilainya. Contoh : Ben mau untuk

membayar roket ke 5 dengan harga $1,


sedangkan Jerry mau untuk membayar

roket ke 5 dengan harga $2, sehingga


nilai dari 5 roket adalah $1 + $2 = $3.

Jadi kondisi Social-efficiency-maximizing untuk barang public adalah :

MRSB + MRSJ = MC

VII. Penyediaan Barang Publik oleh swasta

a. Masalah Free rider : Saat investasi yang menggunakan biaya pribadi


namun orang lain dapat mendapatkan manfaat yang sama.

b. Apakah swasta dapat mengatasi masalah free rider ?

Keuangan Publik | KMP 2018 `181


Masalah free rider tidak mengakibatkan hilangnya penyedia barang publik

oleh swasta. Namun pihak swasta sebelumnya dapat menarik dana dari
masyarakat yang mana dana tersebut senilai dengan barang publik yang

akan disediakan

c. Kapan pihak swasta dapat menyediakan barang publik tetapi tanpa adanya
masalah free rider atau tingkat free rider rendah ?

Pihak swasta dapat menyediakan barang publik bila :

i. setiap individu tidak identik (dalam hal ini sikap mereka terhadap
barang publik) sehingga ada beberapa orang yang peduli terhadap

penyediaan tersebut.

ii. Masyarakat memiliki permintaan yang tinggi terhadap barang


publik tersebut.

iii. Social Capital : Masyarakat setempat bersifat alturistic : adalah

perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan


diri sendiri.

iv. Adanya Warm Glow Model : Peningkatan utility akibat dari


menyediakan atau berperan dalam meningkatkan jumlah public

goods

d. Beberapa kemungkinan Respon swasta terhadap penyediaan oleh


pemerintah :

i. Crowdout : Saat pemerintah menyediakan lebih banyak barang


publik, swasta akan memproduksi lebih sedikit.

Keuangan Publik | KMP 2018 `182


ii. Warm Glow : Swasta tidak begitu peduli dengan pemerintah, karena

swasta merasa mendapat kepuasan saat berkontribusi dalam publik


goods. Sehingga tingkat produksi oleh swasta tetap.

VIII. Menghitung Biaya dan Keuntungan Barang Publik : Sangat sulit untuk

menghitung, karena public goods dapat menimbulkan biaya maupun


keuntungan, sebagai contoh selain penyediaan public goods perlu mengeluarkan

biaya namun akibat adanya penyediaan tersbut tersedia lapangan kerja.

IX. Hambatan pemerintah dalam mengetahu aspirasi masyarakat terhadap barang


publik :

a. Preference Revelation : Ketidakinginan seseorang untuk memberitahu


pemerintah atas preferensi mereka karena takut pemerintah akan

meningkatkan tarif bila bernilai tinggi bagi masyarakat.

b. Preference Knowledge : Ketidaktahuan masyarakan terhadap nilai suatu


barang publik, karena tidak adanya pengalaman dalam menilai barang-

barang publik seperti jalan raya atau pertahanan nasional.

c. Preference Agregation : Susahnya pemerintah dalam menyatukan semua

aspirasi masyarakat untuk menilai suatu barang publik tertentu.

Desentralisasi Fiskal

I. Optimal Fiscal Federalism : Adalah pembagian kegiatan kepada setiap level


pemerintahan.

II. Education : Disediakan oleh local atau disediakan oleh negara.

a. Lokal dapat menyediakan masyarakatnya sekumpulan jasa yang cocok


terhadap masyarakatnya, sehingga dapat meningkatkan efisiensi

penyediaan public goods.

Keuangan Publik | KMP 2018 `183


b. Negara dapat menyediakan pendidikan yang sesuai dengan tujuan negara,

karena dalam beberapa kasus, tujuan lokal tidak selalu sama dengan
tujuan nasional.

III. Bagaimana bisa efisiensi penyediaan barang publik dapat berbeda di setiap level

pemerintahan ?

Amerika dari tahun ke tahun :

a. 1902 : 34% untuk negara dan 66% untuk pemerintah lokal. 1%

pendapatan lokal berasal dari hibah pemerintah pusat

b. 2001 : 60% untuk negara dan 40% untuk pemerintah lokal

c. 2008 : 24% pendapatan lokal berasal dari hibah pemerintah pusat

Presentase Lokal terhadap total pengeluaran Negara-negara OECD,

d. Yunani 5%, Portugal 12,8% Prancis 18,6% Norwegia 38,8%; Amerika 40%;

Denmark 57,8%

IV. Fiscal Equalization : Adalah pemberian secara Cuma Cuma dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah dalam rangka untuk meningkatkan keseteraan

kekayaan dimasing masing pemerintahan subnasional.

V. Model Tiebout.

Asumsi yang digunakan mengenai Pemerintahan Daerah :

a. Individu memiliki tingkat mobilitas yang tinggi sehingga akan memilih


pindah ek masyarakat yang memberikan tingkat kepuasan paling tinggi

b. Individu memiliki pengetahuan yang baik mengenai pola perbedaan

antara pengelauaran dan pendapatan sehingga memiliki respon yang baik


untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran mereka.

Keuangan Publik | KMP 2018 `184


c. Sebagian besar dari komunitas individu memilih tempat idmana dia akan

hidup.

d. Tidak ada pembatasan kesempatan kerja, sehinggia kesempatan kerja


tidak mempengaruhi pendapatan individu

e. Tidak ada perbedaan yang cukup mengenai kepemilikan sehingga masing-

masing individu dapat mencari satu dari jasa publik bertemu dengan
permintaannya.

f. Untuk setiap bentuk dari pelayanan masyarakat yang dialukan , seorang


pengurus suatukota yang mengikuti pilihan pada masyarakat yang

merupakan ukuran masyarakatsecara optimal. Optimalisasi ini tergambar


oleh jumlah penduduk yang menikmatipelayanan yang diproduksi dengan

biaya rata-rata terendah.

g. Asumsi terakhir, masyarakat dibawah ukuran optimal berusaha untuk


menarik wargabaru untuk menurunkan biaya rata-rata

VI. Logika Model Tiebout

a. Setiap kota menyediakan barang publik pada tingkat yang berbeda beda

b. Keuangan kota dalam penyediaan barang publik melalui berbagai


penarikan pajak

c. Individu memilih kota yang menyediakan barang publik yang selevel


dengan yang ia minta

VII. Masalah Model Tiebout

a. Perpindahan membutuhkan biaya

Keuangan Publik | KMP 2018 `185


b. Dalam mendapatkan informasi mengenai penyediaan barang publik juga

membutuhkan biaya

c. Tidak banyak kota yang dapat dipilih

d. Konflik antara banyak kota dan ukuran kota yang optimal.

e. Pajak yang bervariasi tidak disukai publik

f. Sewajarnya pengeluaran kota untuk public goods diperoleh dari pajak

properti

g. Tidak adanya eksternalitas dan Tidak adanya spillover : Contoh : Individu


dapat pindah bila pendidikannya tinggi, atau dia seorang penjahat.

Tingkat pemerintah yang lebih tinggi lebih sanggup mengatasi


eksternalitas

VIII. Kenyataan Tiebout Model

a. Saat masyarakat memiliki banyak pilihan komunitas lokal, selera publik


goods akan lebih seragam antar kota daripada saat masyarakat tidak

memiliki pilihan

b. Penduduk kota lebih puas dengan tingkat barang publik daripada


penduduk desa

c. Kapitalisasi keunggulan sebuah kota dengan pajak properti : Semakin


unggul barang publik suatu kota semakin tinggi pula pajak propertinya.

IX. Optimalisasi Federalisme Fiskal

Faktor yang mempengaruhi penyerahan wewenang kepada lokal atau negara

a. Keuntungan Pajaknya

b. Menimbulkan eksternalitas positif

Keuangan Publik | KMP 2018 `186


c. Skala ekonomi dalam barang publik secara wajar.

Pengeluaran lokal harus terfokus pada program yang lebih luas dengan sedikit

eksternalitas dan skala ekonomi yang relatif rendah seperti, pembetulan jalan,
pengumpulan sampah, dan pemberishan sampah

Komunitas lokal sebaiknya lebih dibatasi terhadap penyediaan barang publik

yang bersifat redistributif, spillover(pendidikan), dan hal yang memiliki skala


ekonomi besar (pertahanan nasional)

X. Redistribusi Antar Komunitas

a. Alasan Redistribusi : Kesalahan model tiebout dan eksternalitas

b. Alat Redistribusi : Hibah

c. Redistribusi dalam bentuk aksi : Penyamaan pendanaan Sekolah

Asuransi Sosial

I. Macam-macam Asuransi Sosial

a. Keamanan Sosial

b. Asuransi pengangguran

c. Asuransi Orang cacat

d. Kompensai pekerja

e. Asuransi Pelayanan kesehatan

II. Ciri-ciri Asuransi Sosial

a. Kontibusinya bersifat wajib

b. Terukur dan didasarkan atas kemungkinan

Keuangan Publik | KMP 2018 `187


c. Manfaat yang didapatkan tidak bergantung dengan penghasilan atau aset

seseorang

III. Konsep Asuransi Sosial

a. Adverse Selection : Fakta bahwa individu mengetahui resikonya sendiri


dibandingkan dengan pihak asuransi

b. Moral Hazard : Saat seseorang meningkatkan kemungkinan mereka untuk


terkena resiko saat memiliki asuransi

IV. Struktur Asuransi

a. Individu membayar uang kepada pihak asuransi (Premi)

b. Timbal baliknya , pihak asuransi berjanji untuk memberika bayaran kepada


pihak yang memiliki asuransi saat kemalangan terjadi.

V. Mengapa Asuransi Penting

a. Asuransi penting karena adanya diminishing marginal utility. Contoh bila

individu diberikan pilihan antara (a) dua tahun, konsumsi seadanya atau
(b) saty tahun konsumsi yang berlebihan dan satu tahun kelaparan,

seseorang akan lebih memilih yang pertama. Alasannya adalah konsumsi

terlalu banyak di tahun pertama tidak akan membuat utility sangat tinggi
karena adanya diminishing marginal.

b. Selain itu seseorang membutuhkan asuransi karena untuk mencover

kemungkinan terburuk dimasa yang akan datang. Sehingga pada saat


kemungkinan terburuk terjadi individu mendapat keuntungan.

VI. Formalizing Intuisi

EU  1  pU  C0   pU  C1 
Keuangan Publik | KMP 2018 `188
P adalah kemungkinan kemalangan terjadi, C0 adalah biaya dalam keadaan baik

dan C1 adalah biaya dalam keadaan buruk. Contoh : Terdapat 1% kemungkinan


Sam mengalami kecelakaan yang menyebabkan kerugian $30.000. Asuransi

memili harga $m untuk setiap $1 kerugian. Full asuransi akan memiliki biaya m x
30.000. bila Sam membeli asuransi yang membayarnya $ b saat kecelakaan. Premi

yang dibayarkan adalah $mb. Dalam keadaan sam mengalami kecelakaan dia
akan mendapat untung $b - $mb, bila tidak terjadi kecelakaan ia akan rugi

sebesar $mb.

Contoh anggap bahwa fungsi ulitiynya adalah sebgai berikut :

U C  C
Maka Ekspected utility tanpa asuransi

0.99 30,000  0.01 0  1715


.
Ekspected utility dengan asuransi, dengan $300

0.99 29,700  0.01 29,700  172.3


VII. Informasi Asimetris : Adalah suatu kondisi dimana salah satu pihak dari suatu

transaksi memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak
lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan kerugian dari pihak asuransinya.

Contoh : Bila orang yang berasal dari kota yang terjangkit aids membeli asuransi,
hal tersebut akan merugikan pihak asuransi karena kemungkinan ia terkena aids

terlalu tinggi.

VIII. Bagaimana cara pemerintah untuk memetakan pemilihan kemalangan.

Keuangan Publik | KMP 2018 `189


a. Mewajibkan seseorang membeli asuransi

b. Hal tersebut dapat menawarkan asuransi secara langusng yang akan

memiliki efek yang sama

IX. Alasan pemerintah melakukan intervensi :

a. Eksternalitas

b. Biaya administrasi

c. Redistribusi

d. Paternalism

Social Security

I. Social Security adalah programnegara untu mengenakan pajak pada pekerja


untuk menyediakan pendapatan bantuan untuk orang tua. Seorabng claimant

menerima bayaran tahunan. Sistemnya seperti asuransi misal seseorang dapat


memperoleh social security pada umur 62 bila ia telah membayar pajak system

tersebut selama 10 tahun.

II. Program Detail

a. Social Security dilaksanakan dengan membebankan pajak kepada kaum

muda, yang mana pajak tersebut diredistribusikan kepada kaum tua pada
satu masa yang sama. Pada tabel dibawah, dapat dilihat pada periode

pertama saat terdapat 100 pemuda dan 0 orang tua, 100 pemuda tersebut
tidak perlu membayar pajak atas SS. Namun di periode kedua, setelah 100

pemuda tersebut menjadi tua dan terdapat regenerasi 105 pemuda. 105
pemuda tersebut perlu membayar pajak untuk menunjang kehidupan 100

orang tua. Begitu seterusnya. 105 pemuda saat dia menjadi tua, ia akan
ditunjang oleh pemuda periode ke 3 yang berjumlah 110.

Keuangan Publik | KMP 2018 `190


b. Replacement rate adalah rasio dari manfaat yang diterima dengan

penghasilan yang didapatkan sebelumnya. Untuk yang bergaji rata rata


replacemen ratenya adalah 40%, untuk yang bergaji rendah mendekati

60% dan bergaji tinggi mendekati 20%. Pada tabel dibawah, pemuda
periode kedua membayar pajak atas SS sebesar $2100. Saat ia tua ia

mendapatkan SS sejumlah $2.310 dari pemuda periode ketiga yang


memiliki jumlah lebih banyak dan jumlah gaji lebih besar. Sehingga

mereka mendapatkan 10% lebih tinggi.

Keuangan Publik | KMP 2018 `191


c. Tabel diatas dapat kita simpulkan

i. Bahwa generasi pertama adalah generasi yang paling beruntung

karena memiliki replacement rate paling besar karena tidak perlu


membayar pada periode 1

ii. Generasi tengah replacement rate ditentukan dengan jumlah dan

gaji generasi bawahnya.

iii. Generasi terakhir adalah generasi paling rugi, karena perlu

membayar untuk suatu generasi, dan tidak ada yang menunjang


saat ia di hari tua.

III. Rasionalisasi Social Security

a. Subjek pasar mereka adalah pilihan atas kemalangan. Dimana resiko yang

tinggi adalah mereka yang hidup lebih lama

b. Terlibatnya Paternalism : pembuat kebijakan percaya bahwa seseorang

tidak mau menyimpan uang yang cukup untuk masa pensiun mereka

IV. Apakah Social security memberikan Consumption Smoothing ?

Berdasarkan bukti yang ada, SS memberika consumption smoothing pada

masyarakat, bukti tersebut terdapat dalam bentuk

a. Konsumsi saat pensiun

b. Perilaku menabung. Berdasarkan penelitian setiap $1 Social Security,


menyebabkan peningkatan 30% - 40% tabungan pribadi.

c. Standard hidup orang tua. Tingkat kemiskinan orang tua semakin lama
semakin menurun diiringi meningkatnya Social Security yang tersedia

Keuangan Publik | KMP 2018 `192


d. Adanya diminishing marginal utility dapat dijadikan bukti bahwa SS

memberika consumption smoothing

V. Teori

a. “Pajak implicit”, memberikan fakta bahwa pekerja yang baru saja masuk
dunia kerja lebih memilih bekerja di tahun yang lain.

b. Bila begitu SSW berubah karena

i. Satu tahun lagi pajak yang dibayarkan

ii. Satu tahun manfaat SS diberikan

iii. Level manfaatnya meningkat karena adanya actuarial adjusment

iv. Tahun tahun bekerja biasanya mengganti tahun bekerja gaji rendah

dengan tahun bekerja gaji tinggi

c. Social security dapat menyebabkan pensiun dini karena pada kasus ini
implicit tax berperan sebagai “efek subtitusi” dan redistribusi sebagai “efek

pendapatan”

d. Kesimpulannya, berdasarkan bukti yang ada SS system menjadikan tingkat

pensiun dini semakin meningkat akibat enggan untuk membayar pajak


dan ingin lebih menikmati Social Security Wealth

CP : Ivan Firmanda (085708355967)

Keuangan Publik | KMP 2018 `193


PPh Pot-Put
Pertemuan 1

A. Pengertian Pemotongan Dan Pemungutan PPh

Pengertian pemotongan dan pemungutan PPh (withholding tax) adalah Suatu sistem
pemungutan pajak yang terutang dengan cara pemotongan atau pemungutan oleh

pihak ketiga yang ditunjuk sebagai Pemotong atau Pemungut PPh

B. Perbedaan Pemotongan Dan Pemungutan PPh

PEMOTONGAN : -Mengurangi jumlah penghasilan yang diterima


- PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat (2)

PEMUNGUTAN : -Menambah jumlah yang dibayarkan

-PPh Pasal 22

C. Latar belakang pemotongan dan pemungutan PPh

-pada tahun 1959, sistem witholding tax diterapkan atas dividen yang dibayarkan ke luar

negeri (UU pajak dividen 1959)


-lalu objek pajak diperluas pada tahun 1970 dengan menambahkan bunga dan royalti

(UU PBDR no. 10 tahun 1970), pemotongan oleh pembayar bunga, dividen, atau royalti
-muncul UU no. 8 tahun 1967 tentang tata cara pemungutan pajak yang menganut

sistem MPS (Membayar Pajak Sendiri) dan MPO (Membayar Pajak Oranglain) yang
merupakan cikal bakal dari self assessment

-prinsip yang dilakukan dalam sistem withholding tax adalah pay as you earn yaitu
dimana pembayaran dilakukan pada saat penghasilan diperoleh. Jadi hal ini sejalan

dengan asas pemungutan pajak yaitu convinience of payment yaitu pemngutan pada
saat wajib pajak berada dalam situasi yang senang seperti saat menerima penghasilan

PPh Pot-Put | KMP 2018 `194


D. Jenis jenis PPh Potput

 PPh pasal 21
 PPh pasal 22

 PPh pasal 23
 PPh pasal 26

 PPh pasal 4 ayat 2


 PPh pasal 15

Pertemuan 2

A. Subjek PPh Potput

Pemotong Pajak : PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh pasal 4(2), PPh pasal 15
Pemungut Pajak : PPh Pasal 22

B. Objek PPh Potput

-Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan : gaji, upah, dan imbalan lainnya

-passive income
-sektor usaha tertentu, Penghasilan tertentu

-penghasilan bruto tertentu

Jenis PPh Objek PPh Potput


Potput

PPh Pasal 21 Penghasilan karyawan baik sebagai pegawai tetap


maupun tidak tetap

PPh Pasal 22 Transaksi jual beli barang dengan pihak pemungut pajak

PPh Pasal 23 Bunga, dividen, royalti, sewa, dan pemanfaatan jasa

PPh Pot-Put | KMP 2018 `195


sehubungan dengan penggunaan harta

PPh Pasal 26 Penghasilan yang berasal dari subjek pajak LN

PPh Pasal 4 (2) Penghasilan tertentu yang penerapannya diatur dengan

PP

PPh Pasal 15 -Pelayaran DN;


-Penerbangan DN;

-Pelayaran/Penerbangan LN;
-Kantor Perwakilan Dagang Asing;

-Jasa Maklon Internasional

C. Saat dan tempat terutang PPh Potput

Saat terutang: saat dibayarkan secara tunai atau saat dibebankan (mana yang lebih

dulu)
Tempat terutang: -tempat dimana pekerjaan, jasa, atau kegiatan usaha dilakukan.

-PPh Pot Put menganut sistem desentralisasi dimana tidak mengenal

ada
pemusatan kecuali ditentukan lain.

D. kewajiban pemotong/pemungut PPh

• Mendaftarkan NPWP
• Memotong/memungut pajak terutang

• Membuat bukti potong / bukti pungut


• Menyetor ke kas negara

• Melaporkannya ke KPP terdaftar

PPh Pot-Put | KMP 2018 `196


*Saat jatuh tempo Penyetoran PPh Potput

Jenis Pajak Jatuh tempo Penyetoran

PPh pasal 4(2)

PPh pasal 15

PPh pasal 21

PPh pasal 23 dan 26 paling lama tanggal 10 (sepuluh)

PPh pasal 22 BBM, gas, dan bulan berikutnya setelah Masa Pajak
pelumas ke penyalur/agen atau berakhir

industri

PPh pasal 22 WP badan


tertentu sebagai Pemungut

Pajak

PPh pasal 22 , PPN atau PPN bersamaan dengan saat pembayaran

dan PPnBM atas impor BM

PPh pasal 22 , PPN atau PPN 1 hari kerja setelah dilakukan

dan PPnBM atas impor oleh pemungutan pajak


DJBC

PPh Pasal 22 yang dipungut pada hari yang sama dengan

oleh bendahara pelaksanaan pembayaran, SSP atas


nama rekanan dan ditandatangani
oleh bendahara

PPh Pot-Put | KMP 2018 `197


*Pelaporan kewajiban Pemotongan dan Pemungutan PPh

• Pelaporan secara berkala PPh


• Melalui SPT masa atau melalui laporan pemotongan atau pemungutan

• Paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir


• DJBC: secara mingguan paling lama pada hari kerja terakhir minggu berikutnya

• PPh Pasal 22 oleh bendahara: paling lama 14 hari setelah masa pajak berakhir

Pertemuan 3

A. pengertian PPh Pasal 21

Pengertian PPh Pasal 21 adalah Pajak penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun pun
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan usaha yang dilakukan SPOP dalam

Negeri

B. pemotong dan bukan pemotong PPh Pasal 21

1) Pemotong PPh Pasal 21

 Pemberi Kerja berupa orang pribadi atau badan yang membayar gaji, upah,

honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan


dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai

 Bendahara Pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan


pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan seperti:

bendahara pemerintah pusat, pemda, TNI/POLRI, Kedubes RI di Luar negeri.


Contoh: Bendahara Desa Sukaduka membayar honorarium kepada Bapak Fazio

sebagai narasumber workshop pembudidayaan kaktus (Bendahara = Pemotong)


 Dana Pensiun, Badan Penyelenggara jaminan sosial kesehatan kerja atau

badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama

PPh Pot-Put | KMP 2018 `198


apa pun dalam rangka pensiun Contoh: Pak Cengiz adalah seorang PNS yang

pensiun pada tanggal 14 April 2018. Saat pensiun, PT Taspen memberikan


pesangon/manfaat pensiun sebesar Rp250.000.000 (PT. TASPEN = Pemotong)

 Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas atau
Badan yang membayar honorarium/komisi/fee atau pembayaran lain sebagai

imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan
pekerjaan bebas. Contoh: Karsdorp, menjadi pegawai magang di Indomaret, yang

dimiliki oleh CV. SLEDGER. Setiap bulan, Arnita mendapatkan honor sebesar
Rp1.500.000 (CV. SLEDGER = Pemotong)

 Penyelenggara Kegiatan yang melakukan pembayaran honorarium, hadiah, atau


penghargaan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pelaksanaan suatu

kegiatan

2) Bukan pemotong PPh Pasal 21

 Kantor Perwakilan Negara Asing

 Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh PMK bukan Subjek Pajak (ada di
PMK 156/PMK.010/2015)

 Organisasi Internasional yang ketentuan PPh-nya didasarkan pada perjanjian


internasional dan mengecualikan kewajiban pemotongan pajak, dan organisasi

tersebut telah ditetapkan oleh menteri keuangan


 Pemberi kerja Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas yang semata-mata memperkerjakan orang pribadi untuk


melakukan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka

melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Misal: mempekerjakan Asisten


Rumah Tangga

C. Penerima dan bukan penerima penghasilan yang dipotong PPh 21

PPh Pot-Put | KMP 2018 `199


1) Penerima penghasilan

 Pegawai

 Bukan Pegawai seperti tenaga ahli, musisi, olahragawan, peneliti, agen iklan, dll
 Mantan Pegawai

 Penerima Uang Pesangon, Pensiun Atau Uang Manfaat Pensiun, Tht, Jht,
Termasuk Ahli Warisnya

 Anggota Dewan Komisaris/Pengawas Yang Tidak Merangkap Sebagai Pegawai


 Peserta Kegiatan seperti: peserta Perlombaan, peserta Rapat, peserta Konferensi,

Peserta/Anggota Kepanitiaan, Peserta Pendidikan dan Pelatihan serta Peserta


Kegiatan Lainnya

2) Bukan penerima Penghasilan

Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat/pejabat lain dari negara asing dan

orang-orang yang diperbantukan, serta Pejabat perwakilan organisasi internasional


bukan Subjek Pajak dengan syarat:

 bukan WNI; dan


 tidak memperoleh penghasilan lain dari Indonesia

D. penghasilan yang dikenakan dan tidak dikenakan PPh Pasal 21

1. Penghasilan yang dikenakan PPh Pasal 21


 Penghasilan Pegawai Tetap baik Teratur maupun Tidak Teratur
 Penghasilan Penerima Pensiun secara Teratur
 Uang Pesangon, Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang

dibayarkan sekaligus, yang pembayarannya melewati Jangka Waktu 2


Tahun

 Penghasilan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas

PPh Pot-Put | KMP 2018 `200


 Imbalan kepada Bukan Pegawai

 Imbalan kepada Peserta Kegiatan


 Imbalan kepada Dewan Komisaris/Pengawas yang bukan merupakan

Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama


 Imbalan kepada Mantan Pegawai

 Penarikan Dana Pensiun oleh Pegawai


 termasuk Natura/Kenikmatan dari: Wajib Pajak PPh Final dan Norma

Penghitungan Khusus (menggunakan harga pasar)

2. Penghasilan yang tidak dikenakan PPh Pasal 21


 Pembayaran Manfaat atau Santunan Asuransi Kesehatan, Kecelakaan, Jiwa,

Dwiguna dan Beasiswa


 Natura/kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah

 Iuran Pensiun kepada Dana Pensiun yang telah disahkan Menkeu, Iuran
THT/JHT yang dibayar Pemberi Kerja

 Zakat/Sumbangan wajib keagamaan dari Badan/Lembaga yang


dibentuk/disahkan Pemerintah

 Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh


Dan PMK 154/PMK.03/2009 (kecuali terdapat hubungan istimewa)

E. Kewajiban Pemotong dan Penerima Penghasilan

1} Kewajiban Pemotong

 Wajib mendaftarkan diri ke kpp

 Wajib menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan pph pasal 21 dan


pasal 26 yang terutang untuk setiap bulan kalender

 Pph pasal 21/26 yang dipotong wajib disetor ke kantor pos atau bank paling
lama 10 hari setelah masa pajak berakhir

PPh Pot-Put | KMP 2018 `201


 Pemotong pajak wajib lapor (walaupun nihil) paling lama 20 hari setelah masa

pajak berakhir
 Wajib membuat catatan atau kertas kerja perhitungan pph pasal 21/26 untuk

setiap masa pajak


 Wajib menyimpan catatan atau kertas kerja sesuai ketentuan

 Wajib membuat bukti potong dan memberikannya kepada:


 Pegawai tetap/ penerima pensiun berkala dibuatkan sekali setahun dan

diberikan paling lama 1 bulan setelah akhir tahun atau pada saat pegawai
berhenti

 Selain pegawai tetap Dibuat setiap kali ada pemotongan dan jika ada dalam
1 bulan terdapat lebih dari 1 kali pembayaran, maka bukti potong dapat

dibuat sekali dalam 1 bulan

2} Kewajiban penerima penghasilan


 Mendaftarkan diri ke KPP

 Pegawai, Penerima Pensiun Berkala, dan Bukan Pegawai tertentu wajib Membuat
Surat Pernyataan Yang Berisi Jumlah Tanggungan Keluarga pada Awal Tahun

Kalender atau Pada Saat menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri


 Menyerahkan Surat Pernyataan Tanggungan Keluarga kepada Pemotong Pajak

pada saat mulai Bekerja atau mulai Pensiun


 Wajib Membuat surat pernyataan Baru Dalam Hal Terjadi Perubahan Tanggungan

Keluarga Paling Lambat Sebelum Mulai Tahun Kalender Berikutnya

Pertemuan 4

A. Penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap penghasilan teratur

Penghasilan netto disetahunkan = (Penghasilan Bruto – biaya jabatan - iuran


pensiun,JHT,THT yang dibayar sendiri oleh pegawai) x 12

PPh Pot-Put | KMP 2018 `202


PPh terutang setahun = (penghasilan netto disetahunkan – PTKP) x tarif pasal 17
Pph terutang sebulan = PPh terutang setahun / 12

Penghasilan bruto : Seluruh jumlah penghasilan yang diterima/diperoleh dalam suatu


periode atau pada saat dibayarkan Gaji, tunjangan, lembur, bonus, dll Termasuk Premi

berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK), asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi jiwa, asuransi

dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh pemberi kerja

biaya jabatan : 5% x penghasilan bruto atau maks 500.000/bulan, 6.000.000/tahun


biaya pensiun : 5% x pengh. bruto (uang pensiun) atau maks 200.000/bln

2.400.000/thn,

PTKP: Penerapannyaa pada awal tahun kalender (1januari) atau keadaan awal bulan
menjadi wp bagi orang asing yang baru menjadi WPDN

diri sendiri = 54.000.000


Kawin = 4.500.000

Istri = 54.000.000 (hanya untuk spt tahunan, tidak berlaku untuk pph 21)
Tanggungan = 4.500.000 (anggota keluarga sedarah semenda keturunan lurus maks 3)

penghasilan tarif

< 50.000.000 5%

50.000.000-250.000.000 15%

250.000.000- 25%
500.000.000

PPh Pot-Put | KMP 2018 `203


>500.000.000 30%
Tarif pasal 17 :

Gaji bulanan dan penghitungan untuk masa desember

Contoh: Perrotti bekerja pada PT. Ntengan dengan gaji sebulan sebesar 5.000.000,- dan
membayar iuran pensiun 100.000,-. Status PTKP nya TK/0. Hitung PPh 21 bulan januari

tahun 2017
gaji 5.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x5.000.000) (250.000)


iuran pensiun (100.000)

penghasilan netto sebulan 4.650.000


penghasilan netto setahun (12 x Ph netto sebulan) 55.800.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 1.800.000

PPh 21 terutang setahun (5%x1.800.000) 90.000


PPh 21 terutang bulan januari (90.000/12) 7.500,-

perhitungan untuk masa desember


PPh 21 terutang setahun (sama seperti perhitungan tadi) 90.000

PPh 21 yang telah dipotong (jan-nov) (11 x 7.500) 82.500


PPh 21 yang harus dipotong pada bulan desember 7.500,

jika terjadi rapel (kenaikan gaji yang berlaku surut).

Contoh: pada awal bulan september, perrotti mengalami kenaikan gaji sebesar
2.000.000 sebulan dan berlaku surut dari januari 2017.

PPh Pot-Put | KMP 2018 `204


gaji 7.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x7.000.000) (350.000)


iuran pensiun (100.000)

penghasilan netto sebulan 6.550.000


penghasilan netto setahun (12 x Ph netto sebulan) 78.600.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 24.600.000

PPh terutang setahun (5%x1.800.000) 1.230.000


PPh terutang perbulan (1.230.000/12) 102.500,-

PPh 21 yang seharusnya dipotong (januari-agustus) adalah


8 x 102.500 820.000

PPh 21 yang sudah dipotong (januari-agustus)


8 x 7.500 60.000

PPh 21 untuk uang rapel 760.000

jika mendapat gaji mingguan/harian


1) Gaji untuk masa seminggu dikalikan dengan 4;

2) Gaji untuk masa sehari dikalikan dengan 26


3) Menghitung PPh Pasal 21 sebulan

4) PPh 21 atas penghasilan seminggu dihitung berdasarkan PPh Pasal 21 sebulan dibagi
4

5) PPh Pasal 21 atas penghasilan sehari dihitung atas PPh Pasal 21 sebulan dibagi 26
contoh: Daniel Fuzato menerima penghasilan mingguan sebesar 2.000.000 dari PT. Kilan.

Perusahaan tersebut juga masuk program BPJS ketenagakerjaan, JKK, dan JKM yang
dibayar pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan 2% dan 1% dari gaji.

Fuzato juga membayar iuran pensiun sebesar 150.000 dan JHT sebesar 4% dari gaji.
Berapa PPh 21 terutang Fuzato untuk minggu ke 3 bekerja?

PPh Pot-Put | KMP 2018 `205


Penghasilan sebulan (4x2.000.000) 8.000.000

Premi JKK 160.000


Premi JKM 80.000

Penghasilan bruto 8.240.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x8.240.000) (412.000)

iuran pensiun (150.000)


Iuran JHT (320.000)

penghasilan netto sebulan 7.358.000


penghasilan netto setahun (12 x Ph netto sebulan) 88.296.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 34.296.000

PPh 21 terutang setahun (5%x34.296.000) 1.714.800


PPh 21 terutang perbulan (1.230.000/12) 142.900

PPh 21 terutang untuk minggu ke 3 (142.900/4) 35.725,-

Jika WP baru memiliki NPWP di tahun berjalan


Menghitung seperti biasa. Ketika sudah mendapatkan PPh ketika sudah memiliki NPWP

maka tinggal diselisihkan dengan PPh yang telah dipotong ketika belum memiliki
NPWP. Hal ini bisa diperhitungkan mengingat tambahan 20% bukan lah sanksi

administrasi. Jadi kemungkinan bisa saja nihil atau pun lebih dipotong.
Contoh: robin Olsen memperoleh gaji sebesar dan tunjangan sebesar 6.000.000 setiap

bulannya. Diketahui ia belum menikah dan tidak mempunyai tanggungan. Robin Olsen
baru memiliki NPWP pada bulan juli dan menyerahkan fotokopi NPWP kepada

perusahaan tempat ia bekerja. Berapa pemotongan PPh 21 untuk bulan juli?


Penghasilan sebulan 6.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x6.000.000) (300.000)


penghasilan netto sebulan 5.700.000

PPh Pot-Put | KMP 2018 `206


penghasilan netto setahun (12 x Ph netto sebulan) 68.400.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 14.400.000

PPh21 terutang setahun (5%x14.400.000) 720.000


PPh21 terutang perbulan (720.000/12) 60.000

PPh21 belum memiliki NPWP (120% x 60.000) 72.000,-


perhitungan selisih karena sudah memiliki NPWP

Jumlah PPh yang dipotong (januari-juli)


5 x 72.000 360.000

Jumlah PPh yang dipotong apabila memiliki NPWP (Januari-juli)


5 x 60.000 300.000

selisih 60.000
PPh pasal 21 untuk bulan agustus

PPh pasal 21 terutang sebulan (sama seperti perhitungan sebelumnya) 60.000


pemotongan atas tambahan 20% (januari-juli)

20%/120% x 7 x 72.000 60.000


PPh yang dipotong pada bulan Agustus Nihil / 0

Penerima pensiun berkala

1. Menghitung penghasilan neto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi


penghasilan bruto dengan biaya pensiun, kemudian dikalikan banyaknya bulan

sejak pegawai yang bersangkutan menerima pensiun sampai dengan bulan


Desember;

2. Penghasilan neto pensiun tsb ditambah dengan penghasilan neto dalam tahun
yang bersangkutan yang diterima atau diperoleh dari pemberi kerja sebelum

pegawai yang bersangkutan pensiun sesuai dengan yang tercantum dalam bukti
pemotongan PPh Pasal 21 sebelum pensiun;

PPh Pot-Put | KMP 2018 `207


3. Menghitung Penghasilan Kena Pajak, jumlah penghasilan sebagaimana dimaksud

nomor 2 tersebut dikurangi dengan PTKP, dan selanjutnya dihitung PPh Pasal 21
atas Penghasilan Kena Pajak tersebut;

4. PPh Pasal 21 atas uang pensiun dalam tahun yang bersangkutan dihitung dengan
cara mengurangi PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud nomor 3 dengan PPh

Pasal 21 yang terutang dari pemberi kerja sebelum pegawai yang bersangkutan
pensiun sesuai dengan yang tercantum dalam bukti pemotongan PPh Pasal 21

sebelum pensiun;
5. PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan adalah sebesar PPh Pasal 21

sebagaimana dimaksud nomor 4 dibagi dengan banyaknya bulan sebagaimana


dimaksud nomor 1

Contoh: Mirante yang berstatus kawin dan mempunyai 1 anak bekerja pada PT. Tua

Sejahtera menerima gaji perbulan sebesar 15.000.000. setiap bulan ia juga membayar
iuran pensiun sebesar 200.000 ke dana pensiun makmur senior yang telah disahkan oleh

menteri keuangan. Memasuki bulan juni 2017, mirante akan memasuki masa pensiun
Penghasilan sebulan 15.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x15.000.000) atau maks (500.000)


iuran pensiun (200.000)

penghasilan netto sebulan 14.300.000


penghasilan netto 5 bulan, Jan-mei (5 x Ph netto sebulan) 71.500.000

PTKP (K/1) 63.000.000


Penghasilan Kena Pajak 8.500.000

PPh 21 terutang setahun (5%x8.500.000) 425.000


PPh21 terutang perbulan (312.500/5) 85.000

PPh Pot-Put | KMP 2018 `208


Untuk pembuatan bukti potong

Penghasilan 5 bulan (15.000.000 x 5) 75.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x75.000.000) atau maks(5x500.000) (2.500.000)

iuran pensiun (5x200.000) (1.000.000)


penghasilan netto 5 bulan, Jan-mei (5 x Ph netto sebulan) 71.500.000

PTKP (K/1) 63.000.000


Penghasilan Kena Pajak 8.500.000

PPh 21 terutang setahun (5%x8.500.000) 425.000


PPh 21 telah dipotong (85.000x5) 425.000

PPh 21 (Lebih) kurang dipotong nihil/0

Lalu pada saat mulai juni 2017, Mirante menerima uang pensiun sebesar 6jt perbulan.
Berapa perhitungan PPh 21 per bulan

Penghasilan pensiun 6.000.000


pengurangan: biaya pensiun (5%x6.000.000) maks (200.000)

penghasilan netto sebulan 5.800.000


penghasilan netto 7 bulan (jun-des) (7 x Ph netto sebulan) 40.600.000

penghasilan netto 5 bulan (jan-mei) 71.500.000


Penghasilan netto 2017 112.100.000

PTKP (K/1) 63.000.000


Penghasilan Kena Pajak 49.100.000

PPh 21 terutang setahun (5%x49.100.000) 2.455.000


PPh 21 yang sudah dipotong selama bekerja (5 x 62.500) 425.000

PPh 21 terutang pada dana pensiun makmur senior (7 bulan) 2.030.000


PPh 21 atas dana pensiun yang harus dipotong tiap bulan (2.030.000/7)

290.000,-

PPh Pot-Put | KMP 2018 `209


Penghitungan PPh 21 atas dana pensiun di tahun kedua dan seterusnya
1. Menghitung penghasilan neto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi

penghasilan bruto dengan biaya pensiun;


2. PPh Pasal 21 dihitung dengan cara penghitungan untuk pegawai tetap

Penghasilan pensiun 6.000.000

pengurangan: biaya pensiun (5%x5.000.000) maks (200.000)


penghasilan netto sebulan 5.800.000

Penghasilan netto setahun (12 x 4.800.000) 69.600.000


PTKP (K/1) 63.000.000

Penghasilan Kena Pajak 6.600.000


PPh 21 terutang setahun (5%x6.600.000) 330.000

PPh 21 Setiap bulan (330.000 / 12) 27.500,-

Pertemuan 5

B. Penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap penghasilan tidak teratur

PPh 21 atas penghasilan tidak teratur seperti bonus, Lembur, THR, dan lain lain

Langkah langkah:
1. Menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan ditambah

dengan penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya.
2. Menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan tanpa

tantiem, jasa produksi, dan sebagainya.


3. Selisih antara PPh Pasal 21 antara 1 dan 2 adalah PPh Pasal 21 atas penghasilan

tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya.

PPh Pot-Put | KMP 2018 `210


Contoh: Bruna Castan seorang gadis yang belum menikah dan juga pegawai yang

bekerja pada PT.Pindat dengan memperoleh gaji sebesar 7.000.000 sebulan. Bruna juga
membayar iuran pensiun sebesar 200.000 dan JHT sebesar 3% dari gajinya. Lalu pada

juni 2017 ia diberikan uang THR sebesar 7.000.000. bagaimana Perhitungan PPh 21 atas
THR yang diberikan?

Gaji (12x7.000.000) 84.000.000

THR 7.000.000
Penghasilan bruto 91.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x91.000.000) (4.550.000)


iuran pensiun (200.000)

penghasilan netto setahun 86.250.000


PTKP (TK/0) 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak 32.250.000


PPh terutang setahun (5%x32.250.000) 1.612.500,-

Gaji (12x7.000.000) 84.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x84.000.000) (4.200.000)


iuran pensiun (200.000)

penghasilan netto setahun 79.600.000


PTKP (TK/0) 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak 25.600.000


PPh terutang setahun (5%x25.600.000) 1.280.000,-

PPh 21 atas penghasilan gaji dan THR 1.612.500

PPh 21 atas Penghasilan gaji saja (1.280.000)


PPh 21 atas THR 332.500,-

PPh Pot-Put | KMP 2018 `211


PPh 21 yang ditanggung pemberi kerja
PPh 21 Ditanggung Pemberi Kerja merupakan natura/kenikmatan

Contoh: Santon adalah Karyawan dari PT. Helluva dan memiliki istri serta 3 orang anak.
dia menerima gaji sebesar 7.000.000 sebulan dan tiap bulan membayar iuran pensiun

sebesar 100.000. dalam hal PPh ditanggung oleh pemberi kerja, bagaimana
penghitungan PPh 21 untuk bulan februari 2017

Gaji 7.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x7.000.000) (350.000)


iuran pensiun (100.000)

penghasilan netto sebulan 6.650.000


penghasilan netto setahun (6.650.000x12) 79.800.000

PTKP (K/3) 72.000.000


Penghasilan Kena Pajak 7.800.000

PPh terutang setahun (5%x7.800.000) 390.000


PPh terutang pada bulan februari (390.000 /12) 32.500,-

PPh Pasal 21 sebesar Rp 32.500,00 ini ditanggung dan dibayar oleh pemberi kerja.
Jumlah sebesar Rp 32.500,00 tidak dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto

pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak kepada
Santon.

Tunjangan PPh 21

Tunjangan Pajak merupakan penghasilan bagi karyawan Penambah penghasilan bruto


Contoh: Marcano bekerja pada PT. Kalu dengan mendapat gaji sebulan sebesar 5jt dan

diberikan tunjangan PPh sebesar 200.000. selain itu, perusahaannya juga membayarkan
JKK dan JKM masing masing sebesar 2% dan 1% dari gaji. Setiap bulan ia membayar

PPh Pot-Put | KMP 2018 `212


iuran pensiun sebesar 50.000. Marcano telah menikah dan belum mempunyai

tanggungan. Bagaimana cara penghitungan pph 21 untuk bulan november?

Gaji 5.000.000
Tunjangan PPh 200.000

Premi JKK 100.000


Premi JKM 50.000

Penghasilan Bruto 5.350.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x5.350.000) (267.500)

iuran pensiun (50.000)


penghasilan netto sebulan 5.032.500

penghasilan netto setahun (5.032.500x12) 60.390.000


PTKP (K/0) 58.500.000

Penghasilan Kena Pajak 1.890.000


PPh terutang setahun (5%x1.890.000) 94.500.

PPh terutang pada bulan november (94.500 /12) 7.875,-

C. Penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap atas penghasilan neto


disetahunkan atau tidak

Pegawai tetap yang baru bekerja di tahun berjalan dan kewajiban subjektif SPDN
sejak awal tahun

PENGHASILAN NETO TIDAK DISETAHUNKAN


-Penghasilan neto setahun = penghasilan neto sebulan x banyaknya bulan mulai

bekerja s.d. Desember


-Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto setahun – PTKP

-PPh 21 setahun = tarif Ps 17 x Penghasilan Kena Pajak


-PPh 21 sebulan = PPh 21 setahun : banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember

PPh Pot-Put | KMP 2018 `213


Contoh: Zaniolo telah menikah dan punya 2 orang anak bekerja pada PT. Nfavorit
sebagai pegawai tetap pada april 2017. Ia mendapat gaji sebulan sebesar 11 jt dan iuran

pensiun yang ia bayar sebesar 200.000. penghitungan PPh pasal 21 bulan april adalah

Gaji sebulan 11.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x18.000.000) atau maks (500.000)

iuran pensiun (200.000)


penghasilan netto sebulan 10.300.000

penghasilan netto setahun (apr-des) (10.300.000x9) 92.700.000


PTKP (K/2) 67.500.000

Penghasilan Kena Pajak 25.200.000


PPh terutang setahun (5%x25.200.000) 1.260.000

PPh terutang pada bulan april (1.260.000 /9) 140.000,-

Pegawai tetap yang baru bekerja di tahun berjalan dan kewajiban subjektif SPDN
setelah awal tahun

PENGHASILAN NETO DISETAHUNKAN


-Penghasilan neto setahun = penghasilan neto sebulan x banyaknya bulan mulai

bekerja s.d. Desember


-Penghasilan neto disetahunkan = (12 : banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember) x

penghasilan neto setahun


-Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto disetahunkan – PTKP

-PPh 21 disetahunkan = tarif Ps 17 x Penghasilan Kena Pajak


-PPh 21 setahun = (banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember : 12) x PPh 21

disetahunkan
-PPh 21 sebulan = PPh 21 setahun : banyaknya bulan mulai bekerja s.d. Desember

PPh Pot-Put | KMP 2018 `214


Contoh: Monchi (K/2) mulai bekerja pada 1 april 2017 dan bekerja di indonesia sampai
agustus 2019. Selama tahun 2017 ia menerima gaji 15 jt sebulan. Penghitungan PPh 21

pada bulan april adalah

Gaji sebulan 15.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x15.000.000) atau maks (500.000)

penghasilan netto sebulan 14.500.000


penghasilan netto setahun (apr-des) (10.300.000x9) 130.500.000

penghasilan netto disetahunkan (130.500.000 x 12/9) 174.000.000


PTKP (K/2) 67.500.000

Penghasilan Kena Pajak 106.500.000


PPh 21 terutang (5%x50.000.000)

(15% x 56.500.000) 10.975.000


PPh 21 terutang pada tahun 2017 (10.975.000x9/12) 8.231.250

PPh 21 terutang sebulan (8.231.250 /9) 914.583,-


Pegawai berhenti bekerja pada tahun berjalan tetapi kewajiban subjektif belum

berakhir
PENGHASILAN NETO TIDAK DISETAHUNKAN

Contoh: Cristante (TK/0) merupakan pegawai PT. Dewa Rispo dan mendapatkan gaji
sebesar 8jt perbulan sekaligus membayar iuran pensiun perbulan sebesar 200.000. pada

1 september, Cristante memutuskan untuk berhenti bekerja

Gaji sebulan 8.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x8.000.000) atau maks (400.000)

iuran pensiun (200.000)


penghasilan netto sebulan 7.400.000

PPh Pot-Put | KMP 2018 `215


penghasilan netto setahun (7.400.000 x 12) 88.800.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 34.800.000

PPh terutang setahun (5%x34.800.000) 1.740.000


PPh terutang per bulan(1.740.000 /12) 145.000,-

Penghitungan karena berhenti bekerja

Gaji (8.000.000 x 8) 64.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x64.000.000) atau maks (3.200.000)

iuran pensiun (200.000 x 8) (1.600.000)


penghasilan netto 7 bulan 59.200.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


Penghasilan Kena Pajak 5.200.000

PPh terutang setahun (5%x5.200.000) 260.000


PPh Pasal 21 terutang untuk masa Januari-agustus 2017 260.000

PPh 21 sudah dipotong sampai juli 2017 (145.000x7) 1.015.000


PPh 21 yang lebih dipotong (755.000)

Kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp755.000,00 dikembalikan oleh PT.


Dewa Rispo kepada yang bersangkutan pada saat pemberian bukti pemotongan

PPh Pasal 21.

Penghitungan PPh 21 atas Pegawai yang berhenti bekerja di tahun berjalan dan
berakhir subjek pajaknya

PENGHASILAN NETTO DISETAHUNKAN


Contoh: Patrik Schick menikah dan punya 1 anak bekerja di indonesia dari awal tahun

2016 dengan menerima gaji sebesar 20jt. Pada bulan mei 2017 ia berhenti bekerja dan
pindah ke Ceko. (hilang kewajiban pajak subjektif)

PPh Pot-Put | KMP 2018 `216


Gaji sebulan 20.000.000
pengurangan: biaya jabatan (5%x20.000.000) atau maks (500.000)

penghasilan netto sebulan 19.500.000


penghasilan netto setahun (19.500.000 x 12) 234.000.000

PTKP (K/1) 63.000.000


Penghasilan Kena Pajak 171.000.000

PPh terutang setahun (5%x50.000.000)


(15%x121.000.000) 20.650.000

PPh Pasal 21 terutang Januari-april 2017 (4/12 x 20.650.000) 6.883.333


PPh terutang per bulan(6.883.333 /12) 1.720.833,-

Gaji (20.000.000 x 4) 80.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x80.000.000) atau maks 4bulan (2.000.000)


penghasilan netto 4 bulan 78.000.000

Penghasilan netto disethaunkan (12/4 x 78.000.000) 234.000.000


PTKP (K/1) 63.000.000

Penghasilan Kena Pajak 171.000.000


PPh terutang setahun (5%x50.000.000)

(15%x121.000.000) 20.650.000
PPh Pasal 21 terutang Januari-april 2017 (4/12 x 20.650.000) 6.883.333

PPh 21 sudah dipotong sampai maret 2017 (3x1.720.833) 5.162.500


PPh 21 yang kurang dipotong bulan april 1.720.833,-

Pegawai tetap yang bermutasi ke cabang lain tetapi pemberi kerja nya sama

PPh Pot-Put | KMP 2018 `217


Kolarov (K/3) adalah pegawai PT. Nurtanio di Tarakan. Sejak 1 september 2017 ia

dipindahtugaskan ke kantor cabang di Simalungun. Gaji yang ia terima tetap sama yaitu
10.000.000 perbulan.

Perhitungan normal

Gaji sebulan 10.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x10.000.000) atau maks (500.000)

penghasilan netto sebulan 9.500.000


penghasilan netto setahun (9.500.000 x 12) 114.000.000

PTKP (K/3) 72.000.000


Penghasilan Kena Pajak 42.000.000

PPh terutang setahun (5%x42.000.000) 2.100.000


PPh Pasal 21 sebulan (1/12 x 2.100.000) 175.000

Perhitungan pada saat bekerja di Tarakan (8bulan)

Gaji (8x10.000.000) 80.000.000


pengurangan: biaya jabatan (5%x80.000.000) atau maks (4.000.000)

penghasilan netto 8 bulan 76.000.000


penghasilan netto setahun (76.000.000 x 12/8) 114.000.000

PTKP (K/3) 72.000.000


Penghasilan Kena Pajak 42.000.000

PPh terutang setahun (5%x42.000.000) 2.100.000


PPh Pasal 21 terutang januari-agustus (8/12 x 2.100.000) 1.400.000

PPh 21 yang sudah dipotong sampai agustus (8x175.000) 1.400.000


PPh 21 kurang (lebih) dipotong nihil/0

Perhitungan pada saat bekerja di Simalungun

PPh Pot-Put | KMP 2018 `218


Gaji (4x10.000.000) 40.000.000

pengurangan: biaya jabatan (5%x40.000.000) atau maks (2.000.000)


penghasilan netto 4 bulan 38.000.000

Penghasilan netto sebelumnya (di tarakan) 76.000.000


penghasilan netto setahun (total) 114.000.000

PTKP (K/3) 72.000.000


Penghasilan Kena Pajak 42.000.000

PPh terutang setahun (5%x42.000.000) 2.100.000


PPh Pasal 21 terutang di Tarakan sesuai bukti potong 1.400.000

PPh 21 yang terutang di Simalungun 700.000


PPh 21 yang telah dipotong di Simalungun (4x175.000) 700.000

PPh 21 kurang (lebih) dipotong nihil/0

Pertemuan 6

D. Penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas

 Upah harian
upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan

secara harian
 Upah mingguan

upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan
secara mingguan

 Upah satuan
upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan

berdasarkan jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan


 Upah borongan

PPh Pot-Put | KMP 2018 `219


upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan

berdasarkan penyelesaian suatu jenis pekerjaan tertentu


-langkah-langkah

1) Tentukan jumlah upah/uang saku harian, atau rata-rata upah/uang saku yang
diterima atau diperoleh dalam sehari:

• Upah/uang saku mingguan dibagi banyaknya hari bekerja dalam seminggu;


• Upah satuan dikalikan dengan jumlah rata-rata satuan yang dihasilkan dalam

sehari;
• Upah borongan dibagi dengan jumlah hari yang digunakan untuk

menyelesaikan pekerjaan borongan.


2) Upah/uang saku harian atau rata-rata upah/uang saku harian belum melebihi

Rp450.000,00, dan jumlah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam bulan
kalender yang bersangkutan belum melebihi Rp4.500.000,00, maka Tidak ada PPh

Pasal 21 yang harus dipotong


3) Upah/uang saku harian atau rata-rata upah/uang saku harian telah melebihi

Rp450.000,00, dan sepanjang jumlah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam
bulan kalender yang bersangkutan belum melebihi Rp4.500.000,00, maka PPh Pasal

21 yang harus dipotong adalah sebesar : Upah/uang saku harian atau rata-rata
upah/uang saku harian setelah dikurangi Rp450.000,00, dikalikan 5%.

4) Upah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam bulan kalender yang
bersangkutan telah melebihi Rp4.500.000,00 dan kurang dari Rp 10.200.000,00,

maka PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah sebesar Upah/uang saku harian atau
rata-rata upah/uang saku harian setelah dikurangi PTKP sehari, dikalikan 5%.

5) Upah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam satu bulan kalender telah
melebihi Rp 10.200.000,00, maka: PPh Pasal 21 dihitung dengan menerapkan

• Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas

PPh Pot-Put | KMP 2018 `220


• jumlah upah bruto dalam satu bulan yang disetahunkan setelah dikurangi PTKP,

dan
• PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah

• sebesar PPh Pasal 21 hasil perhitungan tersebut dibagi 12.


-tarif dan perhitungan:

akumulasi upah sebulan s.d. 4,5jt--- 5% x (upah sehari – 450.000)


Akumulasi upah sebulan > 4,5 jt s.d. 10,2 juta---- 5% x (upah sehari – PTKP harian)

Akumulasi upah sebulan > 10,2 jt & Upah dibayar bulanan-(Pasal 17 UU PPh x (upah
disetahunkan – PTKP setahun))/12

Upah harian <450.000

Contoh: Manolas (belum menikah) mendapatkan gaji 400.000 per hari dan bekerja
selama 14 hari pada tahun 2017.

*karena upah sehari tidak melebihi 450.000 dan sampai hari ke 11 tidak melebihi

4.500.000, maka tidak ada PPh yang dipotong. Jadi Manolas menerima upah bersih
sebesar 400.000 perhari

Pada hari ke 12

Upah (12x400.000) 4.800.000


PTKP sebenarnya 12x (54.000.000/360) 1.800.000

Penghasilan kena pajak sampai hari 12 3.000.000


PPh 21 terutang sampai hari 12 (3.000.000 x 5%) 150.000

PPh terutang sebesar 150.000 harus dipotong oleh pemberi kerja. Jadi pada hari ke 12
manolas hanya menerima upah sebesar 400.000-150.000 = 250.000

Pada hari ke 13 dan 14

PPh Pot-Put | KMP 2018 `221


Upah 400.000

PTKP sehari (54.000.000/360) 150.000


Penghasilan kena pajak 250.000

PPh 21 terutang hari 13 (250.000 x 5%) 12.500


Pada Hari ke 13 dan 14 manolas hanya menerima upah sebesar 400.000-12.500=

387.500
Upah borongan >450.000 akumulasi penghasilan <10,2jt

Contoh: Zan Celar mengerjakan Proyek bangunan yang dibayar borongan sebesar
2.200.000 yang selesai dalam 4 hari

Rata rata upah sehari (2.200.000/4) 550.000

Batas upah tidak dipotong PPh 450.000


Upah sehari dipotong pajak 100.000

Upah borongan pajak (4x100.000) 400.000


PPh pasal 21 upah borongan (5%x400.000) 20.000,-

jadi yang upah bersih Zan Celar adalah 2.200.000-20.000=2.180.000

Upah harian >450.000 akumulasi penghasilan 10,2 jt


Contoh: Nzonzi TK/0 bekerja harian dengan menerima upah 500.000 selama bulan

maret 2017. Ia bekerja selama 21 hari

Hari ke 1-9
Upah 500.000

Batas upah harian yang tidak dipotong PPh 450.000


Upah sehari dikenai pajak 50.000

PPh 21 sehari (50.000 x 5%) 2.500


Upah yang diterima nzonzi setiap hari adalah 500.000-2.500=497.500

PPh Pot-Put | KMP 2018 `222


Hari ke 10
Upah (10x500.000) 5.000.000

PTKP sebenarnya 10x (54.000.000/360) 1.500.000


Penghasilan kena pajak sampai hari 12 3.500.000

PPh 21 terutang sampai hari 10 (3.500.000 x 5%) 175.000


PPh 21 sudah dipotong sampai hari ke 9 (9x2.500) 22.500

PPh 21 yang harus dipotong di hari ke 10 152.500,-


Jadi pada hari ke 10 nzonzi membawa upah bersih 500.000-152.500=347.500

pada hari 11-20

Upah 500.000
PTKP sehari (54.000.000/360) 150.000

Penghasilan kena pajak 350.000


PPh 21 terutang hari 11-20 (350.000 x 5%) 17.500

Pada Hari ke 11 dan 20 manolas hanya menerima upah sebesar 500.000-17.500=


382.500

Pada hari 21
Upah 21 hari kerja (21x500.000) 10.500.000

upah disetahunkan (12x10.500.000) 126.000.000


PTKP setahun 54.000.000

Penghasilan kena pajak 72.000.000


PPh 21 terutang (50.000.000 x 5%)

(22.000.000x15%) 5.800.000
PPh 21 terutang sebulan 5.800.000/12 483.333

PPh Pot-Put | KMP 2018 `223


PPh 21 yang sudah dipotong

Hari ke 1-9 (9x2.500) 22.500


Hari ke 10 (152.500) 152.500

Hari ke 11-20(10x17.500) 175.000


PPh yang dipotong hari ke 21 133.333,-

Upah bersih yang dibawa nzonzi pada hari ke 21 adalah 500.000-133.333=366.667

Upah harian yang dibayarkan secara bulanan


Contoh: Florenzi (TK/2) bekerja di pabrik dengan upah harian yang dibayar bulanan.

Pada november 2017, florenzi hanya bekerja 15 hari dengan mendapat upah
400.000/hari.

Upah november 2017(15x400.000) 6.000.000

Penghasilan netto setahun (12x6.000.000) 72.000.000


PTKP (TK/2) 63.000.000

Penghasilan kena pajak 9.000.000


PPh 21 terutang setahun (9.000.000 x 5%) 450.000

PPh 21 terutang sebulan (450.000/12) 37.500,-

Pertemuan 7

E. Penghitungan PPh Pasal 21 bukan pegawai dan PPh 21 final

1) BUKAN PEGAWAI

orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas
memperoleh penghasilan dengan nama apapun sebagai imbalan jasa yang dilakukan

berdasarkan perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan


Seperti tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas (Dokter,akuntan,penilai,dll)

PPh Pot-Put | KMP 2018 `224


Berkesinambungan = menerima penghasilan Lebih dari 1 kali selama satu tahun

kalender
Nb: harus dihitung secara kumulatif

Tidak Berkesinambungan = menerima penghasilan 1 kali selama satu tahun kalender

 Berkesinambungan dan lebih dari satu pemberi kerja

(50% x penghasilan bruto) x tarif pasal 17

 Berkesinambungan dan hanya dari satu pemberi kerja


((50% x penghasilan bruto)-PTKP sebulan) x tarif pasal 17

Contoh: Eva Carneiro merupakan dokter tim sepakbola ternama Spanyol Albacete. Ia
hanya mendapatkan penghasilan dari bekerja sebagai dokter saja. Ia menerima

penghasilan setiap 3 bulan sekali sebesar 40.000.000/triwulan.

Triw Ph 50% dari PTKP PKP PKP Tarif PPh

ulan bruto Ph bruto kumulati 17 terutang


f

(1) (2) (3)=50%x (4) (5) (6) (7) (8)=5x7

(2)

1 40.000.0 20.000.00 4.500.00 15.500.0 15.500.0 5% 775.000

00 0 0 00 00

2 40.000.0 20.000.00 4.500.00 15.500.0 31.000.0 5% 775.000

00 0 0 00 00

3 40.000.0 20.000.00 4.500.00 15.500.0 46.500.0 5% 775.000


00 0 0 00 00

4 40.000.0 20.000.00 4.500.00 3.500.00 50.000.0 5% 175.000

PPh Pot-Put | KMP 2018 `225


00 0 0 0 00 15% 1.800.00

12.000.0 62.000.0 0
00 00

Tot 4.300.00
al 0

Notes: untuk dokter di RS/Klinik, Ph Bruto adalah jumlah yang dibayar pasien sebelum

dipotong bagi hasil RS/Klinik

 Tidak Berkesinambungan
(50% x penghasilan bruto) x tarif pasal 17

Contoh: Infantino seorang aktor ternama yang mendapat proyek besar untuk bermain di
film Glass (anggap saja Production House Rapifilms). Dia mendapat bayaran sebesar

800.000.000. maka Pengenaan PPh 21 nya


Dasar pengenaan dan pemotongan PPh 21:

50% x 800.000 = 400.000.

PPh terutang: 5% x50.000.000 = 2.500.000


15% x 200.000.000 = 30.000.000

25% x 150.000.000 = 37.500.000


= 70.000.000

 Jika Bukan Pegawai mempekerjakan orang lain maka ph bruto sebesar

pembayaran dikurangi bagian gaji/upah pegawai yang dipekerjakan oleh


Bukan Pegawai, kec dlm kontrak tdk dapat dipisahkan.

Contoh: antonucci diminta jasanya untuk menyedot WC rumah seseorang. Ia mendapat


imbalan sebesar 5.000.000. dia juga mempekerjakan 2 orang yang diberi imbalan

PPh Pot-Put | KMP 2018 `226


masing masing 750.000. selain itu ia juga membeli alat perlengkapan yang dibutuhkan

untuk sedot WC seharga 500.000.

Karena upah yang dibayarkan antonucci kepada pekerjanya jelas, serta ada keterangan
membeli material pendukung jasa. Maka hal tersebut dapat dikurangkan menjadi

penghasilan bruto.
Penghasilan Bruto = 5.000.000-(750.000x2)-500.00= 3.000.000

PPh 21 terutang = 5% x 50% x 3.000.000 = 75.000

 Peserta kegiatan
orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat,

sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau


kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan

keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut


PPh 21 = Penghasilan bruto x Tarif PPh pasal 17

Contoh: Eusebio baru saja memenangkan turnamen tour de singkarak dan memperoleh
hadiah sebesar 500.000.000. Berapa PPh 21 yang dipotong atas penghasilannya?

PPh 21 terutang :
5%x50.000.000 = 2.500.000

15%200.000.000 = 30.000.000
25%250.000.000 = 62.500.000

= 95.000.000,-

2) PPh 21 bersifat final

 PPh 21 atas honor PNS dan anggota TNI/POLRI/Pejabat negara


Bersumber dari APBN/APBD yang diterima oleh TNI/POLRI/PNS/Pejabat lainnya

PPh Pot-Put | KMP 2018 `227


PPh Pasal 21 =

0% x ph bruto (PNS Gol I dan II, TNI/Polri Tamtama dan Bintara dan pensiunannya)
5% x ph bruto (PNS Gol III, TNI/Polri Perwira Pertama dan pensiunannya)

15% x ph bruto (Pejabat negara, PNS Gol IV, TNI/Polri Perwira Menengah, Perwira Tingi
dan pensiunannya)

Baldissoni merupakan PNS golongan IV A menerima honorarium sebesar 2.000.000 atas

keterlibatan dalam mengisi acara seminar kebangsaan. Maka PPh 21 final yang terutang:
15 % x 2.000.000= 300.000

Dalam hal baldissoni merupakan PNS golongan II maka PPh 21 final yang terutang :
0% x 2.000.000= 0. Bendahara pemerintah wajib membuat bukti potong walaupun

nihil

 PPh atas uang pesangon, manfaat pensiun, dan yang lainnya yang dibayar
sekaligus

Uang pesangon: penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk Pengelola
Dana Pesangon Tenaga Kerja, dengan nama dan dalam bentuk apapun,

sehubungan dengan berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan


hubungan kerja, baik uang penghargaan masa kerja atau penggantian

hak
Manfaat pensiun : penghasilan dari manfaat pensiun yang dibayarkan kepada orang

pribadi peserta dana pensiun secara sekaligus sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun oleh Dana

Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun


Lembaga Keuangan dan disetujui oleh menteri keuangan

Pemotong pajak
 pemberi kerja

PPh Pot-Put | KMP 2018 `228


 Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja

 Dana Pensiun Pemberi Kerja


 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

 badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja


 badan lain yang membayar Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan

Hari Tua, dan Jaminan Hari Tua


Tarif PP 68 / 2009

Penghasilan Bruto Tari


Penghasilan Tarif
f
Bruto

Sampai dengan 0% Sampai 0%


Rp50.000.000 dengan

Di atas Rp50.000.000 5% Rp50.000.000

sampai dengan Di atas 5%


Rp100.000.000 Rp50.000.000

Di atas Rp100.000.000 15

sampai dengan %
Rp500.000.000 Notes:jika diterima pada tahun ke 3, maka dia

sudah tidak final lagi dan penghitungannya


Di atas Rp500.000.000 25
pakai tarif pasal 17
%
Contoh:
Pada awal januari 2009 Palotta yang sudah bekerja selama 8 tahun di PT. MLI akhirnya

terkena PHK. Atas hal tersebut Palotta mendapatkan pesangon sebesar 550.000.000.
selain itu ia juga berhak menerima manfaat pensiun sebesar 150.000.000. dari dana

pensiun PT. MLI karena ia sudah ikut program pensiun sejak pertama kali masuk kerja. Ia

PPh Pot-Put | KMP 2018 `229


ingin manfaat pensiun itu dibayarkan sekaligus sebesar 50% sementara sisanya secara

bulanan.

Penghitungan PPh 21 atas pesangon


0% x 50.000.000 = 0

5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 400.000.000 = 60.000.000

25% x 50.000.000 = 12.500.000


= 75.000.000

Penghitungan PPh 21 atas 50% manfaat pensiun yang dibayar sekaligus


0% x 50.000.000 =0

5% x 25.000.000 = 1.250.000
= 1.250.000

Dalam hal PT.MLI melakukan pembayaran uang pesangon secara bertahap dengan

jadwal
januari 2009 = 250.000.000

Februari 2010 = 150.000.000


April 2011 = 150.000.000

Final : Januari 2009 dan Februari 2010


0% x50.000.000 =0

5%x50.000.000 = 2.500.000
15%x 150.000.000 = 22.500.000

= 25.000.000
15% x 150.000.000 = 22.500.000

Tidak final (karena sudah lewat 2 tahun) April 2011

PPh Pot-Put | KMP 2018 `230


5% x 50.000.000 = 2.500.000

15 x 100.000.000 = 15.000.000
= 17.500.000

CP : Ahmad Yudi (085277698069

PPh Pot-Put | KMP 2018 `231


AKM
PERTEMUAN 1

 Dengan semakin berkembangnya pasar global menyebabkan suatu


perusahaan khususnya yang bersifat multinasional mulai mencari modal dari

berbagai negara. Untuk mendapatkan modal tersebut suatu perusahaan


membutuhkan suatu kepercayaan dari kreditur. Kepercayaan tersebut dapat

diperoleh dari laporan keuangan yang kredibel. Permasalahannya adalah


setiap negara memiliki peraturannya masing masing. Oleh karena itu,

diperlukan adanya standar yang bersifat universal untuk laporan keuangan


sehingga dapat diterapkan di seluruh negara.

 Karakteristik penting dalam akuntansi adalah Identifikasi, pengukuran, dan

komunikasi informasi keuangan mengenai entitas ekonomi untuk pihak yang


berkepentingan.

 Yang merupakan pihak terkait antara lain Investor, kreditor dan regulator.
 Beberapa elemen standar akuntansi internasional:

1. Konsistensi dalam aplikasi dan interpretasi.


2. Pengungkapan umum.

3. Standar audit dan praktek berkualitas tinggi.


4. Pendekatan untuk review dan penegakan hukum.
5. Pendidikan dan pelatihan pelaku pasar
6. Sistem pengiriman umum (misalnya, Bisnis eXtensible Pelaporan Bahasa-

XBRL).
7. Pendekatan tata kelola perusahaan dan kerangka hukum di seluruh dunia

 Mengapa Standar Akuntansi merupakan hal penting?


1. Keseragaman Laporan keuangan.

AKM | KMP 2018 `232


2. Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena ada pedoman baku,

sehingga meminimalkan bias dari penyusun.


3. Memudahkan Auditor

4. Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan


membandingkan laporan keuangan entitas berbeda.

5. Pengguna laporan keuangan banyak pihak, sehingga penyusun tidak dapat


menjelaskan kepada masing masing pihak pengguna yang berbeda.

 Tujuan Akuntansi Keuangan:

Memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna untuk


 Investor,

 Pemberi pinjaman, dan


 Kreditur lainnya

dalam membuat keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal.


 Kelompok Pengguna utama Laporan Keuangan adalah Investor dan kreditor.

 Sebagai pengguna utama Laporan Keuangan, Investor biasanya tertarik untuk


melihat:

1. Kemampuan menghasilkan arus kas bersih.


2. Kemampuan manajemen untuk melindungi dan meningkatkan investasi

penyedia modal.
Dalam suatu laporan keuangan sebagai pertimbangan untuk membuat suatu

keputusan.
 Tujuan Umum Laporan Keuangan:

 Memberikan informasi pelaporan keuangan untuk berbagai pengguna.


 Memberikan informasi yang paling berguna pada biaya paling yang paling

memungkinkan

AKM | KMP 2018 `233


 Perspektif Entitas berarti perusahaan dipandang sebagai satuan terpisah dan

berbeda dari pemiliknya.


 Laporan Keuangan memberikan memberikan informasi mengenai:

1. Posisi Keuangan
2. Kinerja

3. Perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

Yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

 Tujuan khusus Laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi


keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar

dan sesuai dengan IFRS.


 Pada awalnya setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda beda

dalam sisi konsep dan tujuan. Namun dengan dorongan perkembangan pasar
global maka dibuatlah suatu standar internasional akuntansi.

 Saat ini ada dua standar yang dipakai secara internasional yaitu IFRS yang
dikeluarkan oleh IASB yang berkedudukan di London dan juga GAAP yang

dibuat oleh FASB yang berkedudukan di Amerika.

 Karakteristik IFRS
1. IFRS menggunakan “Principle Base”.

2. Menggunakan Fair value dalam penilaian untuk meningkatkan relevansi


informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.

3. Mengharuskan Pengungkapan yang lebih banyak baik kuantitatif


maupun kualitatif.

 Kerangka konseptual adalah suatu sistem yang koheren tentang penentuan


tujuan (objectives) dan konsep dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan

dapat menghasilkan standar akuntansi keuanganyang konsisten dan

AKM | KMP 2018 `234


memberikan

pedoman
tentang jenis,

fungsi dan
keterbatasan

akuntansi
keuangan dan

pelaporan
keuangan.

 Penting

nya kerangka konseptual:

1. Sebagai pedoman dalam membuat standar akuntansi sehingga bersifat


konsisten

2. Sebagai kerangka referensi dalam mengatasi permasalahan baru yang


belum diatur dalam standar akuntansi yang ada.

3. Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporan

keuangan

4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai


alternative metode akuntansi yang ada.

 3 Level Kerangka konspetual:

1. Level Pertama: Tujuan Pelaporan Keuangan

2. Level Kedua: Karakteristik Kualitatif dan Elemen Laporan Keuangan

3. Level Ketiga: Konsep Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan

AKM | KMP 2018 `235


 Level Pertama

Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi keuangan tentang


suatu entitas ekonomi yang akan berguna bagi investor, peminjam dan kreditor

lain saat ini maupun calon potensial di masa mendatang dalam membuat
keputusan untuk menyediakan sumber dayanya ke entitas tersebut.

(Intermediate accounting Kieso)

Tujuan Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan


keputusan ekonomi (PSAK No 1).

 Level Kedua

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan


keuangan berguna bagi pemakai laporan keuangan untuk meningkatkan

manfaat informasi yang disajikan.

AKM | KMP 2018 `236


1. Fundamental concept

a. Relevan artinya memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat

membantu pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan


keputusan

1) Predictive value, Informasi yang relevan dapat memprediksi

kemampuan perusahaan di masa depan untuk mendapatkan cash


inflow sehingga dapat memenuhi kewajibannya(peramalan)

2) Confirmatory value, Informasi yang relevan berperan dalam

memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi di

masa yang lalu

3) Materiality, Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk

mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tsb dapat

AKM | KMP 2018 `237


mempengaruhi keputusan pemakai yang diambil atas dasar laporan

keuangan

b. Faithful Representation yaitu Penyajian yang jujur (dapat dipercaya)


artinya informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan(Dapat diandalkan/Reliable)

1) Completeness, Informasi akuntansi yang dilaporkan harus


mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai

(Kelengkapan).

2) Neutrality, Laporan akuntansi harus netral terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum,


bukan pihak-pihak tertentu saja.

3) Free from error, Informasi dalam laporan keuangan harus benar

dan tidak ada unsur kesalahan

c. Enhancing Quality

1) Comparability, Informasi akuntansi harus dapat saling

dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama


baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lainnya

2) Verifiability, Hasil akuntansi harus dapat diperiksa oleh pihak lain

yang akan menghasilkan pendapat yang sama.

3) Timeliness, Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk

pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat


(Tepat Waktu) → Relevance vs Reliable.

AKM | KMP 2018 `238


4) Understandability, Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan

saja yang penting, tetapi juga harus informasi yang dimengerti para
pemakainya.

2. Basic Elements

a. Aset merupakan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa

mendatang yang diperoleh suatu entitas tertentu akibat transaksi masa

lalu.

b. Liability merupakan pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin

terjadi di masa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu

entitas untuk mentransfer aktiva ataumenyerahkan jasa pada entitas lain


di masa mendatang sebagai akibat transaksi di masa lalu.

c. Equity merupakan hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu entitas

setelah dikurangi dengan kewajiban

d. Income adalah Aliran masuk / kenaikan aktiva / penurunan hutang suatu

entitas (kombinasi ketiganya) selama satu periode yang berasal dari


pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan
kegiatan lainnya yangmerupakan kegiatan utama perusahaan secara
terus menerus

e. Expense yaitu Aliran keluar / pemakaian aktiva / penambahan hutang

(kombinasi ketiganya) suatu entitas selama satu periode yang berasal


dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan

kegiatan lainnya yangmerupakan kegiatan utama perusahaan secara


terus menerus.

AKM | KMP 2018 `239


 Level Ketiga

a. Asumsi dasar

1) Entitas Ekonomi - perusahaan menjaga aktivitasnya tetap terpisah dari


pemilik dan unit bisnis lainnya.

2) Going Concern - perusahaan bertahan cukup lama untuk memenuhi


tujuan dan komitmen.

3) Monetary Unit – Akuntansi hanya melaporkan sesuatu yang bisa dinilai

dengan uang.

4) Periodisitas - perusahaan dapat membagi kegiatan ekonominya ke


periode waktu. (Jangka waktu)

5) Akrual Dasar Akuntansi - transaksi dicatat pada periode terjadinya


peristiwa.

b. Prinsip

1) Pengukuran

a) Biaya Historis pada umumnya dianggap sebagai representasi dari


jumlah yang dibayarkan untuk barang tertentu.

AKM | KMP 2018 `240


b) Nilai wajar didefinisikan sebagai "harga yang akan diterima untuk

menjual aset atau dibayar untuk mengalihkan kewajiban dalam


transaksi yang teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran."

c) IASB telah memberi perusahaan opsi untuk menggunakan nilai wajar

sebagai dasar pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan

2) Pengakuan Pendapatan

Ketika perusahaan setuju untuk melakukan layanan atau menjual

produk ke pelanggan, perusahaan tersebut memiliki kewajiban kinerja.


Perlu agar perusahaan mengakui pendapatan dalam periode akuntansi

dimana kewajiban kinerja terpenuhi

3) Pengakuan Biaya

Aliran keluar atau "penggunaan aset" atau menimbulkan kewajiban


dalam suatu periode sebagai akibat penyampaian atau pembuatan

barang dan / atau layanan rendering.

4) Pengungkapan penuh

Memberikan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi

keputusan dan keputusan pengguna yang diinformasikan melalui:


a) Laporan keuangan

b) Catatan atas Laporan Keuangan


c) Informasi tambahan

c. Kendala Biaya

1) Perusahaan harus mempertimbangkan biaya untuk menyediakan


informasi yang bertentangan dengan manfaat yang dapat diperoleh dari

penggunaannya.

AKM | KMP 2018 `241


2) Badan pembuat peraturan dan badan pemerintah menggunakan analisis

biaya-manfaat

3) Untuk membenarkan kebutuhan sebuah pengukuran atau pengungkapan


tertentu, manfaat yang dirasakan harus melebihi biaya

PERTEMUAN 2

INCOME STATEMENT AND AOTHER COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT

 Kegunaan income statement :

1. Mengevaluasi performa yang lalu

2. Memprediksi peforma yang akan datang

3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian cash flow di masa

depan.

 Keterbatasan income statement:

1. Hanya melaporkan asset yang terukur dengan uang.

2. Jumlah Income terpengaruh oleh metode akuntansi yang digunakan.

3. Melibatkan unsur subjektivitas, Contohnya pada saat menentukan umur


aktiva.

 Dengan adanya unsur subjektivitas ini memberikan insentif bagi perusahaan

untuk mengatur jumlah income sesuai dengan keperluannya. Contohnya: Pada


saat penghitungan income untuk pajak perusahaan menggunakan depresiasi

saldo menurun agar beban terlihat besar di awal sehingga income lebih kecil,
atau pada saat melaporkan ke investor menggunakan metode garis lurus

sehingga laba terlihat besar dan menggiurkan bagi para investor.

AKM | KMP 2018 `242


 Earning Management adalah pengaturan waktu pendapatan, beban,

keuntungan, dan rugi untuk memperbesar laba. Contohnya mengakui penjualan


lebih dini sehingga laba terlihat lebih besar.

 Format Income Statement

AKM | KMP 2018 `243


AKM | KMP 2018 `244
1. Sales or revenue, melaporkan sales, discounts, allowance, returns, dan informasi
lain yang terkait.

2. Cost of Goods Sold, melaporkan total biaya untuk memproduksi atau

menghasilkan barang yang dijual.

3. Gross Profit, Revenue dikurangi dengan cost of goods sold

4. Selling expenses,melaporkan beban akibat usaha perusahaan dalam menjual

barang.

5. Administrative or General expense, melaporkan beban administrative


perusahaan secara keseluruhan

6. Other income and expense. Termasuk pendapatan dan beban selain yang ada

diatas, sepertigain or loss penjualan asset tetap, dll

7. Income from Operation,

AKM | KMP 2018 `245


a. Ditentukan dengan mengurangkan biaya penjualan dan administrasi serta

pendapatan dan beban lainnya dari laba kotor

b. hasil normal dari operasi perusahaan

c. Digunakan untuk memprediksi jumlah, waktu,dan ketidakpastian arus kas


masa depan

8. Financing Costs, sebuah item yang terpisah yang mendidentifikasikan financing


cost dari sebuah perusahaan, yang setelahnya kita sebut sebagai interest

expense.

9. Income Tax, melaporkan pajak yang dikenakan terhadap income sebelum pajak.

10. Income from Continuing Operations, hasil dari operasi perusahaan


sebelumadanya gain or loss pada discontinued operations, apabila tidak ada

discontinued operations tidak perlu dilaporkan.

11. Discontinued Operations, laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dari

kegiatan yang tidak dilanjutkan/berhenti beroperasi.Yang dilaporkan adalah gain


or loss setelah kena pajak (net of tax) sehingga kalua belum kena pajak dikurangi

dengan income tax nya (rate pajak x gain/loss nya)

Ilustrasi : Multiplex Inc, perusahaan yang beraneka ragam, memutuskan untuk


menghentikan divisi elektroniknya. Selama setahun terakhir, divisi elektronik

mengalami kerugian sebesar $375.000 (before tax). Multiplex menjual divisi


tersebut di akhir tahun dan rugi $625.000 (before tax), tax rate 20%. Jadi loss
from operation setelah pajak $375.000 – (20%x$375.000) = $300.000, sedangkan
loss on disposal setelah pajak $625 – (20%x$625.000)= $500.000

AKM | KMP 2018 `246


Pelaporannya :

Net income, Hasil bersih dari operasi perusahaan setelah dikurangi semua beban
dan dijumlah semua pendapatan. Merupakan hal yang paling penting untuk

mengukur suatu perusahaan sukses atau tidak pada suatu waktu.

12. Non-Controlling Interest, melaporkan alokasi net income pada pemegang

saham yang controlling dengan non-controlling.

13. Earnings per Share, jumlah per saham yang dilaporkan.

a. Indikator bisnis yang signifikan.

b. Mengukur uang yang diperoleh dari setiap saham

c. Harus diungkapkan di muka laporan laba rugi.

 ELEMEN INCOME STATEMENT

1. Income, kenaikan manfaat ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi

karena penambahan asset atau pengurangan liabilities yang terdiri dari


revenue dan gains

a. Revenue: keuntungan yang berkaitan dengan usaha perusahaan Revenue

accounts

AKM | KMP 2018 `247


1) Sales revenue

2) Fee revenue

3) Interest revenue

4) Dividend revenue

5) Rent revenue

b. Gains: keuntungan diliuar kegiatan usaha perusahaan Gains accounts

1) Gains on the sale of long-term assets

2) Unrealized gains on trading securities.

2. Expense, penurunan manfaat ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi

karena pengurangan asset atau penambahan liabilities yang terdiri dari


expense dan losses.

a. Expense: kerugian berkaitan dengan usaha perusahan Expense accounts

1) Cost of goods sold

2) Depreciation expense

3) Interest expense

4) Rent expense

5) Salary expense

b. Losses: kerugian diluar kegiatan usaha perusahaan Loss Accounts

1) Losses on restructuring charges

2) Losses on the sale of long-term assets

AKM | KMP 2018 `248


3) Unrealized losses on trading securities.

 Condensed Income Statement adalah Income statement yang dibuat ringkas

 Dua metode dalam klasifikasi beban adalah berdasarkan sifat dan berdasarkan

fungsi.

 Berdasarkan sifat:

a. Cost of materials used

AKM | KMP 2018 `249


b. Direct labor incurred

c. Delivery expense

d. Advertising expense

e. Employee benefits

f. Depreciation expense

g. Amortization expense

 Berdasarkan Fungsi

a. Cost of goods sold

b. Selling expenses

AKM | KMP 2018 `250


c. Administrative expense

 Perubahan Akuntansi dan Kesalahan

a. Perubahan dalam prinsip akuntansi

Perusahaan melakukan penyesuaian pula pada periode periode sebelumnya


(retrospektif). Hal ini karena perubahan prinsip akuntansi akan mempengaruhi
jumlah Retained Earning yang seharusnya dimiliki dari awal periode.

b. Perubahan Estimasi

Diperhitungkan dalam periode perubahan dan periode mendatang (Non


retrospektif).

AKM | KMP 2018 `251


c. Kesalahan Pencatatan

Melakukan penyesuaian pada periode sebelumnya dan menyesuaikan

jumlah Retained Earnings.

COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT

 Comprehensive Income terdiri dari seluruh pendapatan, keuntungan, beban, dan

keruguan yang dilaporkan di net income, dan semua keuntungan dan kerugian yang
memotong net income tetapi mempengaruhi equity yang disebut other

comprehensive income.

 Metode pelaporan other comprehensive income terbagi menjadi dua yaitu one
statement approach atau two statement approach.

 one statement approach biasanya disebut sebagai Statement of Comprehensive


Income.

AKM | KMP 2018 `252


Keuntungan - tidak memerlukan pembuatan laporan keuangan baru.

Kerugian - penghasilan bersih terkubur dengan subtotal pada pernyataan

tersebut.

 Two statement approach terdiri dari income statement pada laporan pertama

dan comprehensive income statement pada laporan kedua.

RETAINED EARNINGS STATEMENT

AKM | KMP 2018 `253


PERTEMUAN 3

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

 Laporan Posisi Keuangan atau disebut neraca:

a. Melaporkan aset, liabilitas dan modal entitas pada tanggal tertentu.

b. Memberikan informasi tentang sumber daya, kewajiban kepada kreditur


dan ekuitas dalam sumber daya bersih.

c. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus


kas masa depan.

 Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai risiko-risiko

entitas dan arus kas masa depan.

 Kegunaan laporan posisi keuangan bagi pengguna laporan keuangan adalah sebagai
berikut:

a.Menghitung rate of return.

b. Mengevaluasi struktur pendanaan, apakah dari hutang atau modal sendiri.

c. Menganalisis likuiditas, dengan melihat current asset to current liability ratio.

d. Menilai solvabilitas, dengan melihat total asset to total liability ratio.

AKM | KMP 2018 `254


e.Menilai fleksibilitas keuangan

 Keterbatasan SOFP:

a. Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan

(historical cost) atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya,
sehingga tidak mencerminkan nilai wajar dari aset.

b. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan


melibatkan pertimbangan dan estimasi sehingga melibatkan unsur

subjektivitas.

c. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk


menghasilkan pembiayaan off-balance sheet.

 Elemen pada laporan keuangan

a. Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh

entitas.

b. Liabilitas

Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa

masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya


entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.

 Aset dan liability diklasifikasikan berdasarkan karakteristik operasi perusahaan.

AKM | KMP 2018 `255


ASSET

 ASET LANCAR

 Menurut PSAK 1 (revisi 2009) suatu asset tergolong asset lancar jika:

a.Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam


siklus operasi normal;

b. Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;

c. Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan; atau

d. Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau

penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas


bulan setelah periode pelaporan.

 Disajkian dalam laporan keuangan menurut urutan likuiditas.

 KAS

- Pada umumnya terdiri atas mata uang dan giro atau “demand

deposit”.

- Ekuivalen Kas- investasi jagka pendek yang sangat likuid dan akan jatuh

tempo dalam jangka tiga bulan atau kurang.

AKM | KMP 2018 `256


- Restriksi atau komitmen yang terkait dengan ketersediaan kas harus

diungkapkan. Contohnya bila perusahaan membatasi kas yang dimilikinya


dengan tujuan untuk membangun kantor baru.

 SHORT TERM INVESTMENT

 PREPAID EXPENSE

- Pembayaran kas yang dicatat sebelum beban dicatat sehingga dicatat


sebagai aset karena jasa atau manfaat akan diterima pada masa yang

akan datang.

- Biasanya berhubungan dengan Insurance, Supplies, Advertising, Rent,


dan Taxes.

 RECEIVABLE

- Tagihan kepada pelanggan atau lainnya atas uang, barang, atau jasa.

- Dalam pelaporannya perusahaan harus mengidentifikasi.

a. Jumlah piutang tak tertagih.

b. Jumlah piutang yang tidak diperdagangkan.

c. Piutang ynag dijadikan sebagai jaminan.

AKM | KMP 2018 `257


 INVENTORY

- Dalam memngungkapkan inventory harus mengungkapkan Dasar penilaian

(seperti; lower-of-cost-or-market) dan Metode penetapan harga (seperti;


FIFO atau average cost).

 ASET TIDAK LANCAR

 Umumnya terdiri atas :

a. Long-term Investments

b. Property, Plant and Equipment (PPE)

c. Intangible Assets

d. Other Assets.

 Long-term Investment

a. Investasi dalam sekuritas (obligasi, saham biasa, or wesel jangka


panjang).

b. Investasi dalam aset tetap berwujud yang tidak digunakan dalam

operasi (tanah yang ditahan untuk spekulasi).

c. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus (dana pelunasan, dana


pensiun, atau dana ekspansi pabrik).

d. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.

- Investasi dalam Debt dan Equity

AKM | KMP 2018 `258


 PROPERTY, PLANT, EQUIPMENT

- Aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam operasi reguler

perusahaan.

- Bentuknya berupa Properti (kekayaan) fisik seperti tanah, bangunan, mesin,


furnitur, perlatan, sumber daya yang tidak dapat perbaharui (hutan, mineral).

- Kecuali tanah, sebagian besar aset tersebut dapat disusutkan (ex; gedung)
atau dideplesikan (ex; cadangan minyak).

- Karena bersifat jangka panjang maka beban depresiasinya tidak dapat

dibebankan dalam satu periode.

- Tanah tidak dapat terdepresiasi karena harganya yang selalu naik dan tidak

dapat rusak.

 INTANGIBLE ASSETS.

- Aset yang tidak memiliki substansi fisik (tanpa wujud fisik) dan bukan
merupakan instrumen keuangan. Contohnya Hak paten, hak cipta,

waralaba (franchise), goodwill, merek dagang, nama dagang, dan daftar


pelanggan.

AKM | KMP 2018 `259


- Intangible Assets Diamortisasi selama masa manfaatnya yang terbatas.

- Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai berdasarkan penurunan nilai

(impairment) yang terjadi.

 OTHER ASSETS.

- Item-item yang sangat bervariasi dalam praktek. Meliputi:

a. Beban dibayar dimuka-jangka panjang

b. Piutang tidak lancar

c. Aset dalam dana khusus

d. Properti yang dimiliki untuk dijual

e. Kas atau sekuritas yang dibatasi.

 LIABILITY

 SHORT-TERM LIABILIT

- Liabilitas yang diperkiraan secara memadai akan dilunasi melalui


penggunaan aset lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya.

Contohnya:

a. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa: utang usaha, utang
gaji, utang pajak, dan lain-lain.

b. Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirimkan atau


jasa diberikan: pendapatan sewa yang belum dihasilkan atau

pendapatan dari pelanggan yang belum dihasilkan.

AKM | KMP 2018 `260


c. Kewajiban lainnya yang pelunasannya akan dilakukan dalam siklus

operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang harus dibayarkan


dalam periode berjalan atau kewajiban jangka pendek yang berasal

dari pembelian peralatan.

- Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika


[PSAK 1(revisi 2009)]:

a. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi

normalnya;

b. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (misalnya

instrumen derivatif);

c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka


waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;

d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda

penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan


setelah periode pelaporan.

 LONG-TERM LIABILITIES.

- Kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilunasi dalam


siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada suatu tanggal

di luar waktu tersebut. Terdiri dari tiga jenis:

a. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi,

utang sewa guna usaha, dan utang bank jangka panjang.

b. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas. Seperti

kewajiban pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.

AKM | KMP 2018 `261


c. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu

peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

 EQUITY

 Terdiri dari:

a. Share Capital. Diungkapkan berdasarkan Par value dari saham yang

diterbitkan. Terdiri dari Ordinary Share dan Preference Share. Harus


diungkapkan mengenai nilai pari, diotorisasi, diterbitkan dan jumlah

beredar.

b. Share Premium. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai pari atau
yang ditetapkan.

c. Retained Earnings. Laba perusahaan yang tidak didistribusikan.


Jumlahnya biasanya dibagi antara jumlah unappropriated dan

restricted.

d. Accumulated Other Comprehensive Income. Selisih jumlah pendapatan


komprehensif lainnya.

e. Treasury Shares. Jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan.


Disajikan sebagai pengurang equity.

f. Non-Controlling Interest (Hak Minoritas). Bagian dari ekuitas

perusahaan anak yang tidak dimiliki.

 Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa diikuti oleh

entitas, yaitu bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form).

AKM | KMP 2018 `262


 Bentuk akun (Account form) menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah

aset dan bagian kanan adalah liabiltas dan ekuitas.

 Bentuk laporan menyajikan secara berurutan ke bawah mulai dari aset, libilitas,

dan ekuitas.

Pertemuan 4-5

CASH AND RECEIVABLES

Aset keuangan = Instrumen keuangan

Instrumen keuangan yaitu kontrak apa pun yang menimbulkan asset keuangan dari satu
entitas dan kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas entitas lain.

Apa itu cash?

 Aset paling lancar

AKM | KMP 2018 `263


 Standar pertukaran

 Dasar untuk mengukur dan menghitung semua item lainnya.


 Aktiva lancar

Contoh : koin, mata uang, dana yang tersedia di deposito di bank, wesel, cek

bersertifikat, cek kasir, cek pribadi, draft bank dan rekening tabungan.

Cash Equivalents: investasi yang sangat liquid dan mudah diubah ke cash (contoh :
treasury bill,commercial paper, and money market funds)

Restricted Cash: kas yang sudah dibatasi tujuan penggunaannya (bisa current asset bisa
non current asset tergantung kapan waktu dia mau digunakan)

Bank Overdrafts : Perusahaan menulis cek yang lebih besar daripada cash di akunnya,

ini biasanya dilaporkan sebagai current liability.

Piutang / Receivables

AKM | KMP 2018 `264


Piutang / Receivables adalah klaim terhadap pelanggan dan orang lain atas uang,

barang, atau layanan.

1. Account receivable adalah janji lisan pembeli untuk membayar barang dan jasa
yang terjual.

2. Notes receivable adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada tanggal yang ditentukan di masa depan

Mengakui Account Receivable

Trade discount, digunakan untuk :

 Menghindari perubahan katalog yang sering terjadi.


 Mengubah harga untuk jumlah yang berbeda yang dibeli

 Menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing

Cash diskon diberikan untuk mendorong pembayaran segera, bentuknya


2/10,n/30,2/10, E.O.M., or net 30, E.O.M dengan menggunakan gross method atau net

method.

Contoh :

Pada tanggal 19 Januari, Perusahaan Aisha menjual barang dagangan Perusahaan Bumi

Pelangi dengan harga jual Rp 10.000.000 dengan ketentuan 2/10,n/60. Pada tanggal 26
Januari, perusahaan tersebut menerima cek atas piutang Perusahaan Bumi Pelangi. Buat

jurnal di buku Perusahaan Aisha untuk mencatat penjualan dengan asumsi catatan
penjualan Aisha menggunakan gross method.

Januari 19 Account Receivable 10.000.000

Sales revenue 10.000.000

Januari 26 Cash 9.800.000

AKM | KMP 2018 `265


Discount 200.000

Account Receivable 10.000.000

Apabila menggunakan net method,

Januari 19 Account Receivable 9.800.000

Sales revenue 9.800.000

Januari 26 Cash 9.800.000

Account Receivable 9.800.000

Apabila menggunakan net method tetapi baru dilunasi setelah 30 Januari,

Januari 19 Account Receivable 9.800.000

Sales revenue 9.800.000

Januari 30 Cash 10.000.000

Account Receivable 9.800.000

Discount forefeited 200.000

Non-recognition dari interest element

Perusahaan sebaiknya mengukur piutang dengan present valuenya, namun kenyataanya


banyak perusahaan yang mengabaikan pengakuan pendapatan bunga dari piutang

karena untuk asset tidak lancar jumlahnya tidak material terhadap net income di suatu
periode

Pelaporan piutang, dilakukan dengan:

AKM | KMP 2018 `266


- Klasifikasi (jangka waktu) dan

- Penilaian atas laporan keuangan (menilai dan melaporkan piutang pada cash
realizable value/nilai yang dapat terealisasikan)

Uncollectible Account Receivable

- Mencatat kerugian di debit sebagai Bad Debt Expense


- Dua metode untuk mencatat uncollectible account:

1. Allowance method
2. Direct write-off method

1. Allowance Method

1) Precentage of Sales

Menggunakan presentasi dari hasil penjualan. Berdasarkan pengalaman masa


lalu

Contoh :

AKM | KMP 2018 `267


Perusahaan Cahaya memperkirakan bahwa sekitar 4% dari penjualan kredit

bersih akan menjadi tidak tertagih. Jika penjualan kredit bersih Rp500.000.000
untuk tahun ini, catatan tersebut mencatat bad debt expenses sebagai

berikut:
Bad Debt Expense Rp20.000.000

Allowance of Doubtful Accounts Rp20.000.000

2) Precentage of Receivable

*INGAT! Kalau menggunakan metode presentasi piutang harus memperhatikan saldo


AFDA

Jurnal dengan asumsi allowance account memiliki saldo allowance account

memiliki saldo akhir 0

Bad Debt Expense 37.650

AFDA 37.650

AKM | KMP 2018 `268


Jurnal dengan asumsi allowance account memiliki saldo 800 di kredit

Bad Debt Expense 36.850

AFDA 36.850

Write off of uncollectible accounts for €5.000 (Menghapus yang tidak dapat

ditagih)

Wakil Presiden Keuangan Brown Furniture memberi otorisasi penghapusan dari saldo
€5.000 yang terutang oleh Randali Co pada tanggal 1 Maret. Catatan untuk mencatat

penghapusannya adalah.

Allowance for doubtful accounts 5.000

Accounts Receivable 5.000

Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Juli, Randali Co. membayar jumlah €5.000 yang telah

dihapus oleh Brown pada tanggal 1 Maret. Ini adalah entrinya

AKM | KMP 2018 `269


Accounts Receivable 5.000

Allowance for doubtful accounts 5.000

Cash 5.000

Account Receivable 5.000

IMPAIRMENT

Perusahaan menilai penurunan terhadap piutang di setiap periode pelaporan.

Peristiwa yang memungkinkan terjadinya penurunan antara lain:

1. Masalah keuangan yang signifikan dari pelanggan.

2. Kegagalan pembayaran
3. Negosiasi ulang persyaratan piutang karena kesulitan keuangan pelanggan

4. Penurunan estimasi arus kas di masa depan dari kelompok piutang sejak
pengakuan awal.

Misalnya:

Hector Company has the following receivables classifie into individually


significant and all other receivables

Hector determines that Yaan’s receivable is impaired by €15.000 and Blanchard’s


receivable is totally impaired. Both Randon’s and Fernando’s receivable are not

considered impaired. Hector also determines that a composite rate of 2% is


appropriate to measure impairment on all the other receivable.

AKM | KMP 2018 `270


Total impairmentnya:

Notes Receivable

Umumnya berasal dari :

1. Pelanggan yang perlu memperpanjang masa pembayaran utang

2. Pelanggan berisiko tinggi atau baru


3. Pinjaman kepada karyawan dan anak perusahaan

4. Penjualan aktiva tetap


5. Transaksi pinjaman

Pengakuan Notes Receivable

Note issued at Face value (ketika bunga pasar sama dengan bunga perusahaan)

AKM | KMP 2018 `271


PT.Indonesia meminjami Cahaya sebesar €10.000 dengan kembali €10.000, catatan tiga

tahun dengan suku bunga 10 persen per tahun. Tingkat bunga pasar juga 10%.
Bagaimana pencatatan PT.Indonesia?

Jan, yr 1 Notes Receivable 10.000

Cash 10.000
Dec, yr 1 Cash 1.000

Interest Revenue 1.000

Zero-interest-Bearing Notes (bunganya sudah termasuk di jumlah nominal)


Jadi, pada wesel tanpa bunga ini, tidak dicantumkan persen bunga, sehingga harga saat

diperjualbelikan tidak memperhitungkan bunganya, sehingga menjadi lebih rendah.


Walaupun debitor tidak akan membayar bunganya, kreditor harus mencatat

penyusutannya (pada jurnal untuk mencatat bunga)

Perusahaan Jeremiah menerima catatan tiga tahun senilai €10.000 tanpa bunga. Tingkat
bunga pasar adalah 9 persen. Bagaimana pencatatan Jeremiah?

Notes Receivable 7.721,80

AKM | KMP 2018 `272


Cash 7.721,80

Jurnal untuk mencatat bunga,

Notes Receivable 694.,96


Interest Revenue 694,96

*interest revenuenya cuma buat menyusutkan Notes Receivable bukan didapatkan(tidak

ada cash)

Interest-Bearing Notes
Jaya Mulya memberikan pinjaman kepada Mulia dan menerima pengembalian selama

tiga tahun, €10.000 dengan tingkat bunga 10% per tahun. Tingkat bunga pasar adalah
12%. Bagaiamana pencatatan Jaya Mulya?

Notes Receivable 9.520


Cash 9.520

Jurnal untuk mencatat bunga,

AKM | KMP 2018 `273


Cash 1000

Notes receivable 142


Interest Revenue 1142

Notes Received for Property, Goods, or Services

PT Jaya Makmur, menjual tanah kepada PT Abadi, Jaya Makmur menerima dengan
imbalan surat berharga (notes) lima tahun yang memiliki nilai jatuh tempo sebesar

€35.247 dan tidak ada suku bunga yang disebutkan. Tanah bercost €14.000. Pada
tanggal penjualan tanah tersebut memiliki nilai pasar wajar sebesar €20.000. PT Jaya

Makmur menggunakan nilai pasar wajar dari tanah tersebut €20.000 sebagai nilai
sekarangg dari catatan tersebut.

Notes Receivable 20.000


Land 14.000

Gain on Sale of Land 6.000

Valuation of Notes Receivable


 Pelaporan jangka pendek sama dengan piutang usaha

 Jangka panjang
o Nilai dapat berubah dari waktu ke waktu karena diskonto atau premium diamortisasi.

o Penurunan nilai

AKM | KMP 2018 `274


 Pengujian sering dilakukan berdasarkan penilaian individu

 Kerugian yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat dari piutang dan nilai kini dari
estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal.

Contoh :

Tesco Inc. memiliki wesel tagih dengan jumlah tercatat €200.000. Debitur, Morganese

Company, telah mengindikasikan bahwa mereka mengalami kesulitan keuangan. Tesco


memutuskan bahwa Morganese’s note receivable terganggu. Tesco menghitung nilai

sekarang dari arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat bunga efektif awal
menjadi €175.000. Perhitungan rugi penurunan nilai adalah sebagai berikut.

Carrying amount of note receivable €200.000


Present value of note receivable (€175.000)
Impairment loss €25.000

Bad Debt Expenses 25.000

Allowance for Doubtful Account 25.000

Fair Value Option

Perusahaan memiliki opsi untuk mencatat nilai wajar dalam akun mereka atas sebagian

besar asset dan kewajiban keuangan, termasuk piutang. Jika perusahaan memilih opsi
nilai wajar, piutang dicatat sebesar nilai wajarmya. Keuntungan atau kerugian yang

belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Perusahaan melaporkan
piutang tersebut pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan.

Contoh:

AKM | KMP 2018 `275


Perusahaan Escobar memiliki wesel tagih dengan nilai wajar $810.000 dan nilai tercatat

$620.000. Escobar memutuskan pada tanggal 31 Desember tahun berjalan untuk


menggunakan opsi nilai wajaruntuk piutang tersebut. Ini adalah penilaian pertama dari

piutang yang baru diperoleh tersebut. Pada tanggal 31 Desember, Escobar membuat
catatan penyesuaian untuk mencatat kenaikan nilai piutang dan untuk mencatat holding

gain yang belum direalisasi, sebagai berikut.

Notes receivable 190.000

Unrealized Holding Gain or Loss-income 190.000

Derecognition of Receivables/ Penjualan piutang

Mentransfer atau memindahtangankan piutang kepada perusahaan lain dengan imbalan

uang.

Transfer terdiri dari :

1. Secured borrowing, yaitu menjaminkan piutangnya

2. Sale of Receivables, yaitu benar-benar menjual piutangnya

Secured Borrowing (Menjaminkan)

Pada tanggal 1 Maret 2015, Meng Mills, Inc. Menyediakan $700.000 dari piutangnya

kepada Sino Bank sebagai jaminan atas catatan utang sebesar $500.000. Meng Mills
terus mengumpulkan piutang usaha; debitur tidak diberitahu tentang peraturannya.

Sino Bank menilai finance charge sebesar 1% dari piutang usaha dan bunga sebesar
12%. Meng Mills membuat pembayaran bulanan ke bank untuk semua uang yang
dikumpulkannya atas piutang tersebut

AKM | KMP 2018 `276


Sales of Receivables

1. Sale tanpa jaminan(penjual tidak bertanggungjawab atas resiko)


Crest Textiles, Inc. menjual €500.000 dari piutang kepada Commercial Factors, Inc, secara

nonguaranteed. Commercial Factors menilai biaya keuangan sebesar 3% dari jumlah


piutang dan memiliki jumlah yang ditahan factor sebesar 5% dari piutang usaha(untuk

kemungkinan penyesuaian). Crest Textiles and commercial Factors membuat entri jurnal
berikut untuk piutang yang ditransfer tanpa jaminan

AKM | KMP 2018 `277


2. Sale dengan jaminan (penjual bertanggungjawab atas resiko)
Crest Textiles, kita asumsikan menjual piutang dengan jaminan, maka jurnalnya

REKONSILIASI BANK
Terdapat perbedaan antara pencatatan perusahaan dengan bank, untuk itu perlu

adanya rekonsiliasi. Item yang direkonsiliasi:


1. Deposits in transit

2. Outstanding checks
3. Bank charges

4. Bank credits
5. Bank or Deposits errors

Pertemuan 6-7

AKM | KMP 2018 `278


CURRENT LIABILITIES

Kewajiban lancar dilaporkan jika satu dari dua kondisi ada:


- Kewajiban diperkirakan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya, atau

- Kewajiban diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan setelah tanggal


pelaporan

Yang termasuk utang lancar:

1. Account payable

2. Notes Payable
3. Current maturities of long-term debt

4. Short-term obligations expected to be refinanced


5. Dividends payable

6. Customer advances and deposits


7. Unearned revenues

8. Sales and value-added taxes payable


9. Income taxes payable

10. Employee-related liabilities

1. Account payable

- Saldo terutang kepada orang lain untuk barang, persediaan, atau layanan yang
dibeli di rekening terbuka.

- Persyaratan penjualan (mis.,2/10,n/30 atau 1/10, E.O.M.) biasanya merupakan


periode pemberian kredit jangka panjang, biasanya 30 sampai 60 hari

2. Notes payable

AKM | KMP 2018 `279


Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang ditentukan di

masa depan. Notes diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang.

(1) Interest-Bearing Note Issued


Castle National Bank setuju untuk memberi pinjaman sebesar $100,000 pada tanggal

1 Maret 2011, kepada Landscape Co. jika Landscape menandatangani wesel senilai
$100,000, dengan tingkat bunga 6 persen dan berjangka empat bulan. Landscape

mencatat penerimaan kas 1 Maret sebagai berikut.:


Cash 100,000

Notes payable 100,000


Jika Landscape menyusun statemen keuangan tengah tahunan, perusahaan membuat

jurnal pengesusaian untuk mengakui biaya bunga dan utang bunga pada tanggal 30
at Juni:

Interest expense 2000


Interest payable 2000 ($100,000 x 6% x 4/12) = $2,000

Pada tanggal 1 Juli, Landscape mencatat pembayaran wesel dan utang bunga sebagai
berikut.

Notes payable 100,000


Interest payable 2,000

Cash 102,000
(2) Zero-Bearing Note Issued

pada tanggal 1 Maret, Landscape mengeluarkan wesel senilai $102,000, berjangka


empat bulan, dengan bunga nol kepada Castle National Bank. Nilai tunai wesel

adalah $100,000. Landscape mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.


Cash 100,000

Notes payable 100,000

AKM | KMP 2018 `280


Jika Landscape menyusun statemen keuangan setengah tahunan, pada tanggal 30

Juni perusahaan membuat jurnal penyesuaian berikut ini untuk mengakui biaya
bunga dan kenaikan utang wesel sebesar $2,000.

Interest expense 2,000


Notes payable 2,000

Pada tanggal j.t. (1 Juli), Landscape membayar utang wesel


Notes payable 102,000

Cash 102,000

(3) Current Maturities of Long-Term Debt

Bagian obligasi, wesel bayar hipotek, dan hutang jangka panjang lainnya yang jatuh
tempo dalam tahun fiscal berikutnya.

Kecuali hutang jangka panjang yang jatuh tempo saat ini jika harus:
- Dilunasi dengan akumulasi asset yang belum ditunjukkan sebagai asset lancar

- Direfinanced (diubah jangka waktunya/diperpanjang), atau dilunasi dari


penerimaan utang baru

- Dikonversi menjadi saham biasa

(4) Short-Term Obligations yang diharapkan direfinance

Dikecualikan dari kewajiban lancar jika kedua persyaratan berikut terpenuhi:

- Harus berniat untuk membiayai kembali kewajiban tersebut dalam jangka


panjangg
- Harus memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban paling

sedikit 12 bulan setelah tanggal pelaporan


(5) Dividends Payable

AKM | KMP 2018 `281


Jumlah yang terutang oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sebagai hasil

otorisasi dewan direksi

- Umumnya dibayar dalam waktu tiga bulan


- Dividen yan tidak diumumkan pada saham preferen tidak diakui sebagai

kewajiban
- Utang dividen dalam bentuk tambahan saham tidak diakui sebagai kewajiban.

Dilaporkan sebagai ekuitas.

(6) Deposit dan Pembayaran Pelanggan di Muka

Deposit kas yang diterima dari para pelanggan dan karyawan yang bersifat
returnable dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban Lancar atau tidak lancar.

(7) Pendapatan Diterima di Muka

Pembayaran yang diterima sebelum perusahaan mengirimkan barang atau


menyerahkan jasa

(8) Sales taxes payable

Penjual harus menagih sales taxes atau value-added taxes (VAT) dari pelanggan.

Dillons Corporations menjual barang kredit senilai Rp30.000.000 yang merupakan


subyek PPN 10%. Perusahaan juga menjual barang ssecara tunai senilai Rp11.000.000

termasuk PPN 10%.


Accounts receivable 33.000.000

Sales revenue 30.000.000


Value-added taxes payable 30.000.000

Cash 11.000.000
Sales revenue 10.000.000
Value-added taxes payable 1.000.000

AKM | KMP 2018 `282


(kalau pajak penjualan berarti sales taxes payable)

(9) Income taxes payable


Pemotongan pajak pendapatan

(10) Employee-Related Liabilities

Jumlah yang diberikan kepada pegawai untuk gaji dan upah yang dilaporkan sebagai
utang lancar.

Utang lancar termasuk:


a) Payroll deductions(

b) Compensated absences(uang cuti)


c) Bonus

a) Payroll Deductions

Pemotongan gaji, seperti untuk pajak asuransi dan pajak penghasilan yang
dipotong.

Misalkan pembayaran gajin mingguan Rp100.000 yang termasuk pajak asuransi


8%, pajak penghasilan 13200 dan iuran kepada perkumpulan Rp8800. Perusahaan

mencatat wages and salaries yang dibayarkan dan pemotongan gaji pegawai
sebagai berikut.

Wages and salaries expense 100.000


Witholding taxes payable 13.200

Social security taxes payable 8000


Union dues payable 8800

Cash 70.000
b) Compensated Absences

Pembayaran untuk absen untuk liburan, sakit,dsb (uang cuti)

AKM | KMP 2018 `283


Amutron Inc.memulai operasi pada 1 Januari 2015. Perusahaan mempekerjakan 10

orang dan membayar setiap orang Rp480.000 per minggu. Pegawai-pegawai


mendapatkan 20 liburan yang tidak digunakan di 2015. Pada 2016, pegawai

pegawai menggunakan minggu liburan, tapi sekarang mereka mendapatkan


540.000 tiap orang per minggu. Amutron mengakui akumulasi pembayaran liburan

pada 31 Desember 2015 sebagai berikut.


Salaries and wages expense 9.600.000

Salaries and wages payable 9.600.000


Pada 2016, dincatat sebagai berikut.

Salaries and wages payable 9.600.000


Salaries and wages Expense. 1.200.000

Cash 10.800.000

c) Bonus
Bonus merupakan pembayaran kepada karyawan diluar gaji regular yang mereka

terima.

Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasi.

Bonus yang belum dibayarkan harus dilaporkan sebagai utang lancar.

PROVISI

Provisi adalah kewajiban yang belum pasti nilai dan waktunya.

Dapat dilaporkan sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar liability.

Contoh:

► Kewajiban yang terkait dengan litigasi.

► Garansi penjualan produk.

AKM | KMP 2018 `284


► Restrukturisasi perusahaan.

► Kerusakan lingkungan.

Perusahaan mengakui biaya dan kewajiban provisi ketika 3 kriteria ini terpenuhi:

1. Sebuah perusahaan memiliki kewajiban sekarang sebagai hasil peristiwa masa


lalu

2. Kemungkinan besar diperlukan arus keluar sumberdaya untuk melunasi


kewajiban tersebut

3. Estimasi dapat dibuat untuk mengetahui nilai kewajiban tersebut

Bagaimana perusahaan menentukan jumlah yang akan dilaporkan untuk suatu provisi?

IFRS:

Jumlah yang diakui harus menjadi perkiraan terbaik dari pengeluaran yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan kewajiban saat ini

Contoh pengukuran:

Manajemen harus menggunakan penilaian, berdasarkan transaksi masa lalu atau sejenis,

diskusi dengan para ahli, dan informasi terkait lainnya.

Tipe umum provisi :

1. Lawsuits

2. Waranties
3. Consideration payable

4. Environmental
5. Onerous contracts

6. Restructuring

AKM | KMP 2018 `285


1.Litigation Provisions

Perusahaan harus mempertimbangkan hal berikut dalam menentukan apakah akan

mencatat kewajiban sehubungan dengan proses pengadilan yang tertunda atau


terancam atau klaim dan penilaian yang actual atau mungkin terjadi.

- Periode waktu di mana penyebab utama tindakan terjadi


- Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan

- Kemampuan untuk membuat perkiraan jumlahh kerugian yang masuk akal

Sehubungan Sehubungan dengan tuntutan dan penilaian yang tidak wajar, sebuah
perusahaan harus menentukan

- tingkat kemungkinan bahwa gugatan diajukan atau klaim atau penilaian dapat

ditegaskan, dan
- probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.

Jika keduanya mungkin terjadi, jika kerugian tersebut cukup dapat diperkirakan, dan jika
penyebab tindakannya tertanggal pada atau sebelum tanggal laporan keuangan,

perusahaan harus memperoleh pertanggungjawabannya

Contoh

Scorcese Inc. terlibat dalam tuntutan hukum pada tanggal 31 Desember 2015. (a)

Siapkan entri 31 Desember dengan asumsi kemungkinan Scorcese bertanggung jawab


atas ₺900.000 sebagai akibat dari tuntutan ini. (b) Siapkan entri 31 Desember, jika ada,

dengan asumsi tidak mungkin Scorcese bertanggung jawab atas pembayaran apapun
sebagai akibat dari tuntutan ini

(a) Lawsuit Loss 900,000

Lawsuit Liability 900,000

AKM | KMP 2018 `286


(b) No entry is necessary. Kerugian tidak diakui darena tidak ada kemungkinan hutang

terjadi pada 12/31/15

2. Warranty Provisions

Janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk kekurangan kuantitas, kualitas,
atau kinerja dalam suatu produk.

Jika kemungkinan pelanggan akan membuat klaim garansi dan perusahaan dapat
memperkirakan biaya yang diperlukan, perusahaan harus mencatat biaya.

Perusahaan biasanya menyediakan satu dari 2 tipe warranties kepada customer :

Assurance-Type Warranty

Jaminan kualitas bahwa barang atau jasa bebas dari cacat pada titik penjualan.

- Kewajiban harus dibebankan pada periode barang disediakan atau layanan


dilakukan (dengan kata lain, pada titik penjualan).

- Perusahaan harus mencatat kewajiban garansi.

Contoh

Fakta: Perusahaan Mesin Denson memulai produksi mesin baru pada bulan Juli 2015
dan menjual 100 mesin ini seharga $ 5.000 per akhir tahun. Setiap mesin dalam garansi
selama satu tahun. Denson memperkirakan, berdasarkan pengalaman masa lalu dengan

mesin serupa, biaya garansi akan rata-rata $ 200 per unit. Selanjutnya, sebagai akibat
penggantian suku cadang dan layanan yang dilakukan sesuai dengan jaminan mesin,

biaya jaminan sebesar $ 4.000 pada tahun 2015 dan $ 16.000 pada tahun 2016.

Pertanyaan: Apa entri jurnal untuk penjualan dan biaya garansi terkait untuk tahun 2015
dan 2016?

AKM | KMP 2018 `287


Solusi: Untuk penjualan mesin dan biaya garansi terkait pada tahun 2015 adalah sebagai

berikut.

1. Mengenal penjualan mesin dan akrual kewajiban garansi:

Juli-Desember 2015

Cash 500,000

Warranty Expense 20,000

Warranty Liability 20,000

Sales Revenue 500,000

2. Mencatat pembayaran dari garansi yang terjadi

Juli-Desember 2015

Warranty Liability 4,000

Cash, Inventory, Accrued Payroll 4,000

Pada desember 31, 2015. SOFP melaporkan Warranty liability sebagai current liability

sebesar 16.000. income statement 2915 melaporkan Warranty expense 20.000

3. Mencatat pembayaran biaya garansi yang terjadi di 2016 terkait dengan penjualan

mesin 2015 :

Januari-Desember 2016

Warranty Liability 16,000

Cash, Inventory, Accrued Payroll 16,000

Di akhir 2016 tidak ada warranty liability yang dilaporkan untuk mesin yg terjual di 2015.

Service-Type Warranty

AKM | KMP 2018 `288


Perpanjangan garansi pada produk dengan biaya tambahan.

- Biasanya dicatat dalam akun Unearned Warranty Revenue.

- Kenali pendapatan dengan basis garis lurus selama periode garansi jenis layanan
berlaku

Contoh

Fakta: Anda membeli mobil dari Hamlin Auto seharga € 30.000 pada tanggal 2 Januari
2014. Hamlin memperkirakan biaya jaminan pada mobil € 700 (Hamlin akan membayar

untuk perbaikan selama 36.000 mil atau tiga tahun pertama, mana saja yang datang
pertama). Anda juga membeli € 900 untuk garansi tipe layanan selama tiga tahun

tambahan atau 36.000 mil. Hamlin menanggung biaya garansi terkait dengan garansi
tipe garansi sebesar € 500 pada tahun 2014 dan € 200 pada tahun 2015. Hamlin

mencatat pendapatan atas garansi tipe layanan secara garis lurus.

Pertanyaan: Masukan apa yang harus Hamlin buat di tahun 2014 dan 2017?

Solusi :

1. Mencatat penjualan automobile dan terkait garansi

January 2, 2014

Cash (€30,000 + €900) 30,900

Warranty Expense 700

Warranty Liability 700

Unearned Warranty Revenue 900

Sales Revenue 30,000

2. Mencatat biaya guaransi yang terjadi di 2014

AKM | KMP 2018 `289


Januari 2 – desember 31, 2014

Warranty Liability 500

Cash, Inventory, Accrued Payroll 500

3. Mencatat pendapatan di 2017 pada service-type warranty :

Januari 1 – Desember 31 2017

Unearned Warranty Revenue (€900 ÷ 3) 300

Warranty Revenue 300

3. Consideration Payable

- Perusahaan sering melakukan pembayaran (memberikan pertimbangan) kepada

pelanggan mereka sebagai bagian dari pengaturan pendapatan.

- Perusahaan menawarkan premi, penawaran kupon, dan potongan harga untuk

merangsang penjualan.

- Perusahaan harus mengenakan biaya premi dan kupon untuk biaya pada periode
penjualan yang mendapat keuntungan dari rencana tersebut

Contoh :

Fakta: Fluffy Cake Mix Company menjual kotak campuran kue seharga £ 3 per kotak.
Selain itu, Fluffy Cake Mix menawarkan kepada pelanggannya mixing bowls tahan lama

dengan imbalan £ 1 per 10 kotak. Biaya mangkuk pencampuran Fluffy Cake Mix £ 2,
dan perusahaan memperkirakan bahwa pelanggan akan menebus 60 persen dari

bagian atas kotak. Penawaran premium dimulai pada bulan Juni 2015. Selama tahun
2015, Fluffy Cake Mix membeli 20.000 mangkuk pencampuran seharga £ 2, menjual
300.000 kotak campuran kue seharga £ 3 per kotak, dan menebus 60.000 kotak.

Pertanyaan: Entri apa yang harus diunduh Fluffy Cake Mix di tahun 2015?

AKM | KMP 2018 `290


Solusi :

1. Mencatat pembelian 20.000 mixing bowls pada harga 2 per mangkuk

Premium Inventory (20,000 bowls x £2) 40,000

Cash 40,000

2. Sebelum Fluffy Cake Mix membuat entri untuk mencatat penjualan kotak campuran
kue, ini menentukan biaya premi dan kewajiban premi terkait. Perhitungan ini adalah

sebagai berikut.

Mencatat penjualan kotak campuran kue dan biaya premium dan kewajiban premi
adalah sebagai berikut

Cash (300,000 boxes x £3) 900,000

Premium Expense 18,000

Sales Revenue 900,000

Premium Liability 18,000

3. Untuk mencatat penebusan sebenarnya dari 60.000 box top, diterimanya £ 1 per 10

box tops, dan penyampaian mangkuk pencampuran:

Cash [(60,000 ÷ 10) x £1] 6,000

Premium Liability 6,000

Premium Inventory [(60,000 ÷ 10) x £2] 12,000

4. Environmental Provisions

Perusahaan harus mengakui tanggung jawab lingkungan saat memiliki kewajiban


hukum yang ada terkait dengan aset jangka panjang dan bila dapat memperkirakan

jumlah kewajiban secara wajar. Pengukuran. Sebuah perusahaan pada awalnya

AKM | KMP 2018 `291


mengukur tanggung jawab lingkungan dengan perkiraan biaya masa depan yang

terbaik Pengakuan dan Alokasi. Mencatat kewajiban lingkungan yang dimiliki


perusahaan, biaya yang terkait dengan kewajiban lingkungan atas nilai tercatat aset

jangka panjang yang terkait, dan mencatat kewajiban untuk jumlah yang sama.

Ilustrasi: Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan Minyak Wildcat mendirikan sebuah
platform minyak di Teluk Meksiko. Wildcat secara hukum diharuskan untuk

membongkar dan memindahkan platform pada akhir masa pakainya, diperkirakan lima
tahun. Wildcat memperkirakan bahwa pembongkaran dan pemindahan akan menelan

biaya $ 1.000.000. Berdasarkan tingkat diskonto 10 persen, nilai wajar tanggung jawab
lingkungan diperkirakan $ 620.920 ($ 1.000.000 x .62092). Wildcat mencatat

pertanggungjawaban ini pada 1 Januari 2015 sebagai berikut:

Drilling Platform 620,920

Environmental Liability 620,920

Ilustrasi: Selama masa pakai aset, Wildcat mengalokasikan biaya penyusutan aset untuk

biaya. Dengan menggunakan metode garis lurus, Wildcat membuat entri berikut untuk
mencatat biaya ini.

December 31, 2015, 2016, 2017, 2018

Depreciation Expense ($620,920 ÷ 5) 124,184

Accumulated Depreciation—Plant Assets 124,184

Ilustrasi: Sebagai tambahan, Wildcat harus mengakumulasi biaya bunga setiap periode.

Wildcat mencatat beban bunga dan kenaikan terkait kewajiban lingkungan pada
tanggal 31 Desember 2015, sebagai berikut

December 31, 2015

Interest Expense ($620,920 x 10%) 62,092

AKM | KMP 2018 `292


Environmental Liability 62,092

Ilustrasi: Pada tanggal 10 Januari 2020, kontrak Wildcat dengan Rig Reclaimers,

Inc. untuk membongkar platform dengan harga kontrak $ 995.000. Wildcat membuat
entri jurnal berikut ini catatan penyelesaian kewajiban

January 10, 2020

Environmental Liability 1,000,000

Gain on Settlement of Environmental Liability 5,000

Cash 995,000

5. Onerous Contract Provisions

"Biaya yang tidak dapat dihindari untuk memenuhi kewajiban melebihi manfaat

ekonomi yang diharapkan dapat diterima."

Biaya yang diharapkan harus mencerminkan biaya paling rendah keluar dari
kontrak, yang mana yang lebih rendah

Biaya untuk memenuhi kontrak, atau kompensasi atau denda yang timbul dari
kegagalan memenuhi kontrak.

Ilustrasi: Sumart Sports beroperasi secara menguntungkan di pabrik yang telah

disewa dan membayar sewa bulanan. Sumart memutuskan untuk memindahkan


operasinya ke fasilitas lain. Namun, sewa di fasilitas lama berlanjut untuk tiga tahun ke

depan. Sayangnya, Sumart tidak bisa membatalkan sewa dan tidak akan bisa
menyalurkan pabrik ke pihak lain. Biaya yang diharapkan untuk memenuhi kontrak berat

ini adalah € 200.000. Dalam hal ini, Sumart membuat entri berikut

Loss on Lease Contract 200,000

Lease Contract Liability 200,000

AKM | KMP 2018 `293


Asumsikan fakta yang sama seperti di atas untuk contoh Sumart dan biaya yang

diharapkan untuk memenuhi kontrak adalah € 200.000. Namun, Sumart bisa


membatalkan sewa dengan membayar denda sebesar € 175.000. Dalam hal ini, Sumart

harus mencatat kewajibannya sebagai berikut.

Loss on Lease Contract 175,000

Lease Contract Liability 175,000

6. Restructuring Provisions

Restrukturisasi didefinisikan sebagai "program yang direncanakan dan

dikendalikan oleh manajemen dan perubahan material baik lingkup usaha yang
dilakukan oleh perusahaan; atau cara bisnis itu dilakukan

IFRS memberikan panduan khusus mengenai biaya dan kerugian tertentu yang

harus dikecualikan dari penyisihan restrukturisasi.

7. Self-Insurance

Self-insurance bukan asuransi, tapi asumsi risiko. Ada sedikit justifikasi teoritis untuk
pembentukan kewajiban berdasarkan biaya hipotetis terhadap biaya asuransi. Kondisi
akrual yang tercantum dalam IFRS tidak terpenuhi sebelum terjadinya kejadian.

Disclosure Related to Provisions

AKM | KMP 2018 `294


Perusahaan harus memberikan rekonsiliasi awal sampai akhir keseimbangan untuk

setiap kelas utama provisi, mengidentifikasi apa yang menyebabkan perubahan


tersebut selama periode tersebut. Selain itu,

- Provisi harus dijelaskan dan perkiraan waktu dari arus keluar yang diungkapkan.

- Pengungkapan tentang ketidakpastian yang terkait dengan arus keluar yang


diharapkan serta penggantian yang diharapkan harus disediakan.

CONTINGENCIES

Contingent Liabilities

Contingent liabilities tidak diakui dalam laporan keuangan karena

- Kewajiban yang mungkin (belum dikonfirmasi)


- Kewajiban sekarang yang kemungkinan tidak akan dilakukan pembayaran, atau

- Kewajiban sekarang yang estimasi kewajibannya dapat diandalkan tidak dapat


dilakukan.

Ilustrasi 13-16 menyajikan pedoman umum untuk akuntansi dan pelaporan


kewajiban kontinjensi.

Contingent Assets

Contingent Asset adalah aset yang mungkin timbul dari kejadian masa lalu dan
yang keberadaannya akan dikonfirmasi oleh kejadian atau kejadian kemunculan di
masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Tipe Aset
kontinjensi adalah:

AKM | KMP 2018 `295


- Kemungkinan menerima uang dari hadiah, donasi, bonus.

- Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah dalam sengketa pajak.


- Kasus pengadilan tertunda dengan kemungkinan hasil yang menguntungkan

Contingent asset tidak muncul dalam SOFP

Contingents Asset diungkapkan saat arus masuk manfaat ekonomi dianggap lebih
mungkin terjadi daripada tidak terjadi (lebih besar dari 50 persen).

Analysis of Current Liabilities

Likuiditas terhadap kewajiban adalah waktu yang diharapkan untuk berlalu sebelum
pembayarannya. Dua rasio untuk membantu menilai likuiditas beserta contph

perhitungannya yaitu:

AKM | KMP 2018 `296


CP: Fadhil (089531462046) Briska ( 08770544100)

AKM | KMP 2018 `297


PPnBM
PERTEMUAN 1-2

OBJEK PPnBM DI INDONESIA

I. Pengertian Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)

Berdasarkan UU no 42 tahun 2009, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)


merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang dilakukan

oleh produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang tersebut


dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.

II. Filosofi PPnBM

Pajak penjualan, retribusi dikenakan atas penjualan barang dan jasa. Pajak

penjualan biasanya diklasifikasikan sesuai dengan tingkat aktivitas bisnis dimana


mereka dikenakan pada manufaktur atau tahap impor, di tingkat grosir, atau pada

transaksi ritel. Beberapa cukai, terutama cukai bahan bakar motor, dibenarkan sebagai
“pajak manfaat” terkait dengan penyediaan layanan publik. Lainnya, kadang-kadang

disebut “sin taxes” dapat dimaksudkan untuk mengurangi konsumsi yang mungkin
melukai atau dapat dimaksudkan untuk mengurangi konsumsi yang mungkin

merugikan konsumen atau masyarakat. Tarif pajak berlaku untuk komoditas sering
bervariasi berdasarkan apakah komoditas dianggap penting atau tidak penting.

Meskipun pajak atas barang-barang yang tidak penting atau mewah secara politis
populer, konsumsi mewah sulit untuk menentukan tujuan pajak. Seringkali pajak

semacam itu menimbulkan masalah administratif yang rumit menghasilkan sedikit


pendapatan.

Berikut pertimbangan adanya PPnBM (Penjelasan Pasal 5) :

PPnBM | KMP 2018 `298


a) perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang berpenghasilan

rendah dan konsumen yang berpenghasilan tinggi;


b) perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas Barang Kena Pajak yang

tergolong mewah;
c) perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional; dan

d) perlu untuk mengamankan penerimaan negara.

III. Objek PPnBM

Berdasarkan Pasal 5 UU PPN

(1) Yang dikenai PPnBM adalah terhadap :


a. penyerahan BKP yang tergolong mewah yang dilakukan oleh pengusaha yang

menghasilkan barang tersebut di dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya; dan

b. impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah.

(2) PPnBM dikenakan hanya 1 (satu) kali pada waktu penyerahan BKP yang tergolong
mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor BKP yang

tergolong mewah. Namun, Pengusaha Kena Pajak yang mengekspor BKP Yang
Tergolong Mewah dapat meminta kembali PPnBM yang telah dibayar pada waktu per-

olehan BKP Yang Tergolong Mewah yang diekspor tersebut.

Yang dimaksud dengan ”Barang Kena Pajak yang tergolong mewah” adalah:

1. barang yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok;

2. barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;

3. barang yang dikonsumsi untuk menunjukan status

PPnBM | KMP 2018 `299


4. barang yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi;

IV. Tarif PPnBM

Berdasarkan Pasal 8 UU PPN :

1. Tarif PPnBM paling rendah 10% dan paling tinggi 200%.

2. Ekspor BKP yang tergolong mewah tarif 0% (nol persen).


3. Ketentuan kelompok BKP yang tergolong mewah yang dikenai PPnBM dengan

tarif pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.


4. Ketentuan jenis barang yang dikenai PPnBM sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan :

1. Untuk BKP mewah kendaraan bermotor dapat dilihat pada PMK 64 Tahun 2014

Tarif : 10% 20% 30% 40% 50% 60% 125%

2. Untuk BKP mewah selain kendaraan bermotor dapat dilihat pada PMK 35 tahun
2017

Tarif : 20% 40% 50% 75%

BKP Mewah Kendaraan Bermotor

Untuk pengangkutan 10 – 15 orang termasuk pengemudi,"


1 dengan motor bakar cetus api atau nyala api kompresi

10% (diesel/semi diesel), dengan semua kapasitas isi silinder.

Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk


2
pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor

PPnBM | KMP 2018 `300


bakar cetus api, dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2), isi

silinder sampai dengan 1500 cc.

Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk

pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor


3 bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan sistem 1

gardan penggerak (4x2), dengan kapasitas isi silinder sampai


dengan 1500 cc.

Untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk


pengemudi selain sedan atau station wagon, sistem 1 gardan
1
penggemk (4x2), motor bakar cetus api, isi silinder lebih dari
1500 cc sampai dengan 2500 cc.

20% Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk


pengemudi selain sedan atau station wagon, sistem 1 gardan

2 penggerak (4x2), motor bakar nyala kompresi (diesel semi


diesel), isi silincler lebih dari 1500 cc sampai clengan 2500

cc.

double cabin untuk penumpang melebihi 3 (tiga) orang tetapi

tidak melebihi 6 (enam) orang termasuk pengemudi dan


memiliki bak (terbuka atau tertutup) untuk pengangkutan
20% 3 barang, dengan motor bakar cetus api atau nyala kompresi
(diesel/ semi diesel), dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2)

/ dengan sistem 2 gardan penggerak (4x4), untuk semua


kapasitas isi silinder, · massa total tidak lebih dari 5 (lima)

PPnBM | KMP 2018 `301


ton.

Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang


termasuk pengemudi, motor bakar cetus api, kapasitas isi

1 silinder sampai dengan 1500 cc :

- sedan atau station wagon; selain sedan atau station wagon,

sistem 2 (dua) gardan penggerak (4x4).


30%
Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang
termasuk pengemudi, motor bakar nyala kompresi

2 (diesel/semi diesel), kapasitas isi silinder s/d 1500 cc:

- sedan atau station wagon; selain sedan atau station wagon,

dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4x4)

Untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang

termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan


1
motor bakar cetus. api, dengan sistem 1 gardan penggerak
(4x2) , kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc - 3000 cc

40% Untuk pengangkutan orang < 10 orang termasuk pengemudi

dengan motor bakar cetus api, dengan kapasitas isi silinder

2 lebih dari 1500 cc s/d kapasitas 3000 cc :

- sedan atau station wagon; selain sedan atau station wagon,

dengan sistem 2 gardan penggerak (4x4) ;

PPnBM | KMP 2018 `302


Untuk pengangkutan orang < 10 orang termasuk pengemudi

dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel),

3 dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1500 cc s/d 2500 cc:

- sedan atau station wagon; selain sedan atau station wagon,

sistem 2 (dua) gardan penggerak (4x4) ;

50% 1 Semua jenis kendaraan khusus yang dibuat untuk golf.

KB beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc

s/d 500 cc: Sepeda motor. '(termasuk moped) dari sepeda


1
yang dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau tanpa
60%
kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi

Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju,


2
di pantai, gunung, dan sejenisnya

Untuk pengangkutan < 10 (sepuluh) orang termasuk

pengemudi, motor bakar cetus api, dengan kapasitas isi


silinder lebih dari 3000 cc :
1
125% - sedan atau station wagon;

- selain sedan atau station wagon, sistem 1 (satu) dan 2 (dua)


gardan penggerak (4x2)

2 Kendaraan bermotor pengangkutan < 10 orang termasuk

PPnBM | KMP 2018 `303


pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi

diesel), kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc :

- sedan atau station wagon ;

- selain sedan atau station wagon, sistem 1 (satu) gardan

penggerak (4x2) ;

- selain sedan atau station wagon, sistem 2 (dua) gardan


penggerak (4x4) ;

Kendaraan bcnnotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder


lebih dari 500 cc: Sepeda motor (tennasuk moped) dan sepeda
3
yang dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau tanpa
kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.

Trailer a tau semi-trailer dari tipe caravan, untuk perumahan a


4
tau kemah.

PPnBM | KMP 2018 `304


BKP Mewah Selain Kendaraan Bermotor

Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen,


kondominium, town house, dan sejenisnya: Rumah dan town
1
house dari jenis nonstrata title dengan harga jual sebesar

20% Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) atau lebih.

Apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title,


2 dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) atau lebih.

Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat


1
dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak.

40% Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali

2 untuk keperluan negara: Peluru dan bagiannya, tidak termasuk


peluru senapan angin.

Kelompok pesawat udara selain yang tercantum dalam

Lampiran II, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan


1
udara niaga: Helikopter. Pesawat udara dan kendaraan udara

lainnya, selain helikopter.


50%
Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk
keperluan negara:
2
- Senjata artileri - Revolver dan pistol

- Senjata api (selain senjata artileri, revolver dan pistol) dan

PPnBM | KMP 2018 `305


peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan penembakan

bahan peledak.

Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara

atau angkutan umum:

Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam itu


1
75% terutama dirancang untuk pengangkutan orang, kapal feri dari
semua jenis, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan

umum.

2 Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum

V. Penghitungan PPnBM
Dasar Pengenaan Pajak untuk Menghitung PPnBM yang Terutang (PP 41 tahun 2013)

 Untuk penyerahan kendaraan bermotor di dalam Daerah Pabean, DPP nya

adalah Harga Jual


 Untuk impor kendaraan bermotor adalah Nilai Impor
CIF = Cost + Insurance + Freight

Bea Masuk = tarif bea masuk x CIF

Nilai Impor = Bea Masuk + CIF

 Dalam hal terdapat hubungan istimewa antara Industri Perakitan atau Pabrikan

kendaraan bermotor dengan Distributor atau Dealer atau agen atau penyalur
dan Haga Jual dipengaruhi oleh adanya hubungan istimewa di antara pihak-

PPnBM | KMP 2018 `306


pihak tersebut sehingga Harga Jual menjadi lebih rendah daripada harga pasar

wajar, maka DPP nya ditetapkan sebesar harga pasar wajar.


Pengenaan PPnBM atas impor BKP yang tergolong mewah :

 Tidak memperhatikan siapa yang mengimpot BKP tersebut serta

 Tidak memperhatikan apakah impor tersebut dilakukan secara terus-menerus


 Tidak memperhatikan apakah suatu bagian dari BKP tersebut telah dikenai atau

tidak dikenai PPnBM pada transaksi sebelumnya.

Pengertian umum dari Pajak Masukan hanya berlaku pada PPN dan tidak dikenal pada

PPnBM. Oleh karena itu, PPnBM yang telah dibayar tidak dapat dikreditkan dengan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang. Dengan demikian, prinsip

pemungutan hanya 1 (satu) kali saja, yaitu pada waktu:

1. Penyerahan oleh pabrikan atau produsen BKP yang tergolong mewah atau

2. Impor BKP yang tergolong mewah


Penyerahan pada tingkat berikutnya tidak lagi dikenai PPnBM.

PERTEMUAN 3

INSENTIF PAJAK DAN FASILITAS PPN

I. Definisi Insentif Pajak


Pada tataran sederhana insentif pajak mudah dikenali. Skema insentif adalah dapat

berupa:

1. pengecualian, pengecualian secara khusus, atau

2. pembebanan biaya usaha khusus yang memberikan kredit pajak khusus, atau
3. tarif pajak istimewa atau

PPnBM | KMP 2018 `307


4. penundaan kewajiban pajak.

Insentif pajak bisa berupa juga tax holiday untuk jangka waktu yang terbatas,
deductibility saat ini untuk beberapa jenis pengeluaran, atau pengurangan tarif impor

atau bea cukai.

II. Alasan Dasar Mengapa Diperlukan Fasilitas Di Bidang PPN


Tujuan dan maksud diberikannya kemudahan pada hakikatnya untuk memberikan

fasilitas perpajakan yang benar-benar diperlukan terutama untuk berhasilnya

1. sektor kegiatan ekonomi yang berprioritas tinggi dalam skala nasional,

2. mendorong perkembangan dunia usaha dan


3. meningkatkan daya saing,

4. mendukung pertahanan nasional, serta memperlancar pembangunan nasional


Pedoman Insentif Pajak yang Baik

1. tujuan program insentif pajak harus ditetapkan dengan jelas.

2. jenis program harus dibuat agar sesuai dengan tujuan.


3. pemerintah harus memperkirakan biaya dan manfaat yang diantisipasi dari

program insentif dengan cara yang serupa dengan jenis analisis pengeluaran
pajak lainnya.

4. harus dirancang untuk meminimalkan peluang korupsi dalam pemberian


insentif dan penyalahgunaan wajib pajak dalam memanfaatkan manfaat pajak.

5. rezim insentif pajak harus memiliki ketentuan "matahari terbenam" yang pasti
untuk memungkinkan penentuan manfaat program. Akhirnya, pemerintah

harus mengevaluasi dalam waktu tertentu untuk menilai keberhasilan dan


kegagalan masing-masing program insentif

PPnBM | KMP 2018 `308


III. Contoh Fasilitas Di Berbagai Negara Di Bidang VAT

Australia Most food and beverages for human consumption (excl.


prepared food); most health and medical; education and

students accommodation; child care; religious services; activities


of charitable, institutions; water sewage and drainage; going

concerns; international transport and related matters, precious


metals (first supply after refinement); international mail; grants

of freehold and similar, interests by governments; farm land;


cars for use by disabled people; certain government services

Finland Subscribed newspapers and periodicals; printing services for

certain membership publications; certain vessels. (kapal


tertentu)

United Certain services and goods supplied to charities; children’s


Kingdom clothing; food; passenger transport; books; newspapers;

domestic sewage and water; prescribed drugs; medicine; certain


aids and services for disabled people; new housing; residential

and some charity buildings; alterations to listed buildings.

IV. Perbedaan Fasilitas PPN Terutang Tidak Dipungut dan Dibebaskan Dari

Pengenaan PPN
Fasilitas PPN Tidak Dipungut : pada hakikatnya sama saja dengan pengenaan PPN

dengan tarif 0%. Keduanya sama tidak memungut PPN dan dibolehkan mengkreditkan

PPnBM | KMP 2018 `309


Pajak Masukan. Sehingga konsumen yang membeli barang atau jasa yang diberi fasilitas

PPN Tidak Dipungut sama sekali tidak akan menanggung beban PPN

Fasilitas PPN Dibebaskan : pada hakikatnya barang/jasa yang diberikan fasilitas PPN
Dibebaskan sama dengan Non BKP/Non JKP. Pembeli/konsumen tetap menanggung

beban PPN, yaitu yang telah terutang pada mata rantai produksi dan distribusi
sebelumnya. Beban PPN ini akhirnya menjadi tanggungan pembeli karena digeser

secara bertahap dalam tiap mata rantai produksi dan distribusi. Keuntungan dari fasilitas
PPN Dibebaskan yang diterima hanya sebesar PPN atas nilai tambah pada level

pemberian fasilitas itu saja. Sedangkan PPN atas nilai tambah mata rantai sebelumnya
tetap menjadi tanggungan pembeli. Semakin panjang rantai produksi dan distribusi

sebelum mendapat fasilitas PPN Dibebaskan, semakin besar pula pajak yang ditanggung
(atau semakin kecil pula efek keuntungan yang diperoleh dari pemberian fasilitas ini)

Teknisnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

PPnBM | KMP 2018 `310


V. Objek PPN yang Mendapat Fasilitas Versi UU PPN
Tertuang pada pasal 16B ayat 1 UU PPN

Pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya atau dibebaskan dari
pengenaan pajak, baik untuk sementara waktu maupun selamanya, untuk:

1. kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam Daerah Pabean; ,

2. penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau penyerahan Jasa Kena Pajak
tertentu;

3. impor Barang Kena Pajak tertentu;


4. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud tertentu dari luar Daerah

Pabean di dalam Daerah Pabean; dan


5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean,

VI. Fasilitas Tempat Penimbunan Berikat


Pengertian : Tempat Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat atau kawasan yang

memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun, mengolah,


memamerkan dan/atau menyediakan barang untuk dijual dengan mendapatkan

penangguhan Bea Masuk. Pengadaan TPB ini diharapkan dapat memperlancar arus
barang impor atau ekspor serta meningkatkan produksi dalam negeri.
PPnBM | KMP 2018 `311
Tempat penimbuann berikat dapat berbentuk

1. Gudang Berikat : Gudang Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk

menimbun barang impor, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan berupa
pengemasan/pengemasan kembali, penyortiran, penggabungan (kitting),

pengepakan, penyetelan, pemotongan, atas barang-barang tertentu dalam


jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali. Fasilitas PPN tidak

dipungut.
2. Kawasan Berikat : Kawasan berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk

menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam
daerah pabean guna diolah atau digabungkan, yang hasilnya terutama untuk

diekspor. Fasillitas PPN tidak dipungut atau PPN dibebaskan.


3. Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat : adalah Tempat Penimbunan Berikat

untuk menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu, dengan atau
tanpa barang dari dalam Daerah Pabean untuk dipamerkan. Fasilitas PPN

Tidak Dipungut.

4. Toko Bebas Bea : adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang
asal impor dan/atau barang asal Daerah Pabean untuk dijual kepada orang

tertentu. Fasilitas PPN Tidak Dipungut


5. Tempat Lelang Berikat : adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun

barang impor dalam jangka waktu tertentu untuk dijual secara lelang. Fasilitas
PPN Tidak Dipungut
6. Kawasan Daur Ulang Berikat : adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk
menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu yang di dalamnya

dilakukan kegiatan daur ulang limbah asal impor dan/atau asal Daerah

PPnBM | KMP 2018 `312


Pabean sehingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah serta nilai

ekonomi yang lebih tinggi. Fasilitas PPN Tidak Dipungut.


7. Pusat Logistik Berikat : Tempat Penimbunan Berikat untuk menimbun barang

asal luar daerah pabean dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam
daerah pabean, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan sederhana dalam

jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali. Fasilitas PPN Tidak


Dipungut.

PERTEMUAN 4

FASILITAS PPN PPnBM KAPET & EPTE

I. Fasilitas Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)

Aturan terkait : PP No 20 tahun 2000 stdd PP No 147 Tahun 2000

A. Pengertian : KAPET merupakan daerah tertentu yang diberikan dukungan


serta diprioritaskan pertumbuhannya karena mempunyai keunggulan ekonomi

lokal dibandingkan kawasan lainnya yang ada di provinsi sehingga mampu

memicu pertumbuhan baik secara lokal, regional, maupun nasional. Pengusaha


di Kawasan Berikat (PDKB) yang melakukan kegiatan usaha di Kapet harus
memperoleh izin operasional dan penunjukan pelaksanaan proyek dari Badan
Pengelola (BP) Kapet, selaku pelaksana pembangunan dan pengelolaan serta

pengawas kegiatan di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.


Transaksi yang mendapatkan fasilitas PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut

meliputi:
a) impor barang modal atau peralatan lain oleh PDKB yang berhubungan langsung

dengan kegiatan produksi;

PPnBM | KMP 2018 `313


b) impor barang dan/atau bahan untuk diolah di PDKB;

c) pemasukan Barang Kena Pajak dari Daerah Pabean Indonesi Lainnya (PDIL) ke
PDKB untuk diolah lebih lanjut;

d) pengiriman barang hasil produksi PDKB ke PDKB lainnya untuk diolah lebih
lanjut;

e) pengeluaran barang dan/atau bahan dari PDKB ke perusahaan industri di DPIL


atau PDKB lainnya dalam rangka subkontrak;

f) penyerahan kembali Barang Kena Pajak hasil pekerjaan subkontrak oleh


Pengusaha Kena Pajak di DPIL atau PDKB lainnya kepada Pengusaha Kena Pajak

PDKB asal; dan


g) peminjaman mesin dan/atau peralatan pabrk dalam rangka subkontrak dari PDKB

kepada perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dan pengembaliannya ke


PDKB asal.

Atas seluruh transaksi yang diterbitkan Faktur Pajak, Faktur Pajaknya dicap “Tidak
Dipungut PPN & PPnBM”.

B. Saat ini Pemerintah Indonesia menetapkan 13 (tiga belas) lokasi KAPET sesuai

usulan yang diajukan oleh masing-masing Gubernur untuk ditangani melalui


pendekatan Kapet, yaitu:

1. KAPET Bandar Aceh Darussalam (Pulau Sumatera)


2. KAPET Khatulistiwa (Pulau Kalimantan)

3. KAPET Sasamba (Pulau Kalimantan)


4. KAPET Batulicin (Pulau Kalimantan)

5. KAPET DAS Kakab (Pulau Kalimantan)


6. KAPET Manado-Bitung (Pulau Sulawesi)

7. KAPET Palapas (Pulau Sulawesi)


8. KAPET Bank Sejahtera Sultra (Pulau Sulawesi)

PPnBM | KMP 2018 `314


9. KAPET Parepare (Pulau Sulawesi)

10. KAPET Bima (Pulau Nusa Tenggara)


11. KAPET Mbay (Pulau Nusa Tenggara)

12. KAPET Seram (Kepulauan Maluku)


13. KAPET Biak (Pulau Papua)

II. Fasilitas Entrepot Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE)


Aturan terkait : - Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1996

- Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE–24/PJ.321/1993

A. Pengertian: EPTE (perusahaan industri) merupakan suatu tempat atau bangunan


dari suatu perusahaan industri dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya

diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus di bidang pabean, perpajakan, dan


tata niaga impor, yang diperuntukkan bagi pengolahan barang dan/atau bahan

yang berasal dari luar daerah pabean Indonesia, Kawasan Berikat, kawasan EPTE
lainnya, atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya, yang hasilnya

terutama untuk tujuan ekspor.

B. Kegiatan Perusahaan EPTE

Sebuah perusahaan EPTE dapat:

1) memasukkan barang, barang modal, dan/atau bahan ke dalam EPTE, baik melalui

impor, dari perusahaan EPTE lainnya, maupun dari Kawasan Berikat;

2) melakukan pengolahan menjadi barang untuk tujuan ekspor;

3) mengeluarkan barang baik untuk ekspor maupun pengiriman ke EPTE lain; dan

4) memusnahkan barang-barang sisa hasil produksi yang tidak dapat diekspor, atau
barang yang rusak atau busuk.

PPnBM | KMP 2018 `315


C. Perlakuan PPN atau PPN dan PPnBM di EPTE

1. PPN dan PPnBM ditangguhkan : Ketika melakukan impor atas barang modal,
barang, dan/atau bahan dari luar daerah pabean ke dalam EPTE diberikan

penangguhan PPN atau PPN dan PPnBM.


2. PPN dan PPnBM tidak dipungut : Ketika terjadi penyerahan Barang Kena Pajak
antar Pengusaha Kena Pajak EPTE maka PPN dan PPnBM-nya tidak dipungut.
3. PPN atas Ekspor : Ketika terjadi penyerahan Barang Kena Pajak oleh produsen

dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya kepada perusahaan berstatus EPTE


dan/atau Perusahaan Pengolahan di Kawasan Berikat untuk diolah lebih lanjut,

diberikan perlakuan perpajakan yang sama dengan perlakuan perpajakan


terhadap barang yang diekspor.

PERTEMUAN 5

FREE TRADE ZONE (FTZ)

Aturan terkait : PP 10 Tahun 2012

I. Pengertian : suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara


Kesatuan Republik

Indonesia yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaan bea
masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan cukai. FTZ

dibangun di sekitar pelabuhan utama, bandara internasional, dan batas terluar suatu
negara-dengan pertimbangan wilayah tersebut secara geografis memiliki

keunggulan dalam bidang perdagangan.


PPnBM | KMP 2018 `316
Istilah terkait dengan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas

a) Kawasan : yang ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan

bebas, yang selanjutnya disebut Kawasan Bebas, adalah suatu kawasan yang
berada dalam wilayah hukum NKRI yang terpisah dari Daerah Pabean sehingga

bebas dari pengenaan bea masuk Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, dan cukai.

b) Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona

Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-


Undang Kepabeanan.

c) Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut,


bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang

sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.


d) Badan Pengusahaan Kawasan adalah Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas.

e) Endorsement adalah pernyataan mengetahui dari pejabat/ pegawai Direktorat


Jenderal Pajak atas pemasukan Barang Kena Pajak dari tempat lain dalam Daerah

Pabean ke Kawasan Bebas, berdasarkan penelitian formal atas dokumen yang


terkait dengan pemasukan Barang Kena Pajak tersebut

f) Pelabuhan atau Bandar Udara sebagai Kawasan Bebas ditunjuk oleh Badan
Pengusahaan Kawasan dengan Persetujuan Menteri Perhubungan.

II. Indonesia memiliki Empat Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan


Bebas, yaitu:

PPnBM | KMP 2018 `317


1. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, ditetapkan dengan

Perpu No 2 Tahun 2000 yang ditetapkan menjadi undang undang dengan UU No


37 Tahun 2000;

2. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, yang ditetapkan


denga PP No 46 Tahun 2007; Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Batam sebagaimana meliputi Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Setokok, Pulau
Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.

3. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan, yang ditetapkan


dengan PP No 47 Tahun 2007; Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Bintan meliputi :

a. Sebagian dari wilayah Kabupaten Bintan serta seluruh Kawasan Industri

Galang Batang, Kawasan Industri Maritim, dan Pulau Lobam;


b. Sebagian dari wilayah Kota Tanjung Pinang yang meliputi Kawasan

Industri Senggarang dan Kawasan Industri Dompak Darat;


4. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun, yang ditetapkan

dengan PP No 48 Tahun 2007. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan


Bebas Karimun meliputi sebagian dari wilayah Pulau Karimun dan seluruh Pulau

Karimun Anak

III. Lembaga dan Struktur Organisasi Kawasan Bebas


Kawasan bebas dikelola oleh lembaga dan struktur sebagai berikut;

a) Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang disebut Dewan
Kawasan yang ditetapkan oleh Presiden.

b) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang


disebut Badan Pengusahaan dibentuk oleh Dewan Kawasan yang juga

menetapkan Kepala dan Anggotanya untuk masa kerja selama 5 (lima) tahun dan

PPnBM | KMP 2018 `318


dapat diangkat kemabli untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Badan Pengusahaan

bertanggung jawab kepada Dewan Kawasan.

IV. Ketentuan Umum Lalu Lintas Barang di Kawasan Bebas

Dalam hal terjadi pemasukan atau pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Bebas,
wajib dilakukan di pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk dan hanya dapat
dilakukan oleh pengusaha yang mendapat izin dari Badan Pengusaha kawasan.
Pengusaha di kawasan bebas tidak perlu dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak,

dan penyerahan yang terjadi di dalam kawasan bebas dibebaskan dari PPN. Pemasukan
dan pengeluaran barang tidak perlu dilakukan oleh pengusaha yang mendapatkan izin

dari Badan Pengusaha kawasan dalam hal :

1. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di


Indonesia berdasarkan asas timbal balik;

2. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di

Indonesia;

3. barang kiriman hadiah/ hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial,

kebudayaan, atau untuk kepentingan penanggulangan bencana alam;

4. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;

5. persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku


cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara,

6. barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan;

7. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;

8. barang pindahan;

9. barang pribadi penumpang, awak saranan pengangkut, pelintas batas, dan


barang kiriman;

PPnBM | KMP 2018 `319


10. Obat – obatan yang dimasukkan dengan menggunakan anggaran pemerintah

yang diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat;

11. Bahan terapi manusia, pengelompokkan darah, dan bahan penjenisan jaringan;

12. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan;

13. Barang oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditujukan untuk

kepentingan umum;

14. Barang untuk keperluan olah raga yang dimasukkan oleh induk organisasi olah

raga nasional;

15. Barang untuk keperluan museum, keun binatang, dan tempat lain semacam itu
yang terbuka untuk umum serta barang untuk konservasi alam;

16. Buku ilmu pengetahuan; dan

17. Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainya.

V. Fasilitas PPN di Kawasan Bebas

Pasal 16B UU PPN 1984 mengenal dua istilah fasilitas PPN, yaitu tidak dipungut dan
dibebaskan. Meskipun namanya “kawasan bebas”, fasilitas di dalam kawasan tersebut

tidak serta merta berupa pembebasan PPN. Di dalam PP No 10 Tahun 2012 dijelaskan
bagaimana fasilitas tersebut diterapkan, terutama dalam hal terjadi pemasukan dan

pengeluaran barang ke dan dari serta berada di kawasan yang telah ditetapkan sebagai
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Berikut ketentuan mengenai

pengeluaran atau pemasukan barang dari dan ke kawasan bebas beserta fasilitasnya.

1. Pemasukan barang ke kawasan bebas dari tempat lain dalam daerah pabean ke
Kawasan Bebas melalui pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk, tidak
dipungut PPN dan PPnBM

PPnBM | KMP 2018 `320


2. Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas Ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean.

o BKP yang dikeluarkan dari Kawasan Bebas ke tempat lain dalam Daerah
Pabean terutang Pajak Pertambahan Nilai (bila tergolong Barang Mewah

maka terutang PPnBM).


o Saat terutang pajak adalah pada saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari

Kawasan Bebas.
PPN atau PPnBM yang terutang harus dipungut dan disetor ke kas negara oleh

Orang yang mengeluarkan Barang Kena Pajak melalui kantor pos atau bank
persepsi yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, dengan menggunakan Surat

Setoran Pajak. PPN yang telah dibayar dengan menggunakan SSP yang dilampiri
dengan invoice dan Pemberitahuan Pabean merupakan Pajak Masukan yang

dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak yang menerima Barang Kena Pajak
sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

3. Pemasukan Barang Kena Pajak dari Tempat Penimbunan Berikat atau Kawasan

Ekonomi Khusus ke Kawasan Bebas melalui pelabuhan atau bandar udara yang

ditunjuk, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Kecuali: Yang telah dilunasi dengan

Stiker Lunas PPN dan Bahan Bakar Minyak Bersudsidi.

4. Pengeluaran Barang Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Penimbunan

Berikat atau Kawasan Ekonomi Khusus tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai
atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

5. Perlakuan PPN atas Pemanfaatan dan Penyerahan BKPTB/JKP

PPnBM | KMP 2018 `321


o Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak

dari luar Daerah Pabean di dalam Kawasan Bebas, dibebaskan dari


pengenaan PPN

o Penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak di
dalam Kawasan Bebas, dibebaskan dari pengenaan PPN.

o Penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak
dari Kawasan Bebas ke Kawasan Bebas lainnya, dibebaskan dari

pengenaan PPN.

6. Perlakuan PPN atas penyerahan JKP

Penyerahan Jasa Kena Pajak dari ;

a) tempat lain dalam Daerah Pabean ,


b) Tempat Penimbunan Berikat;

c) Kawasan ekonomi khusus;


ke Kawasan Bebas yang penyerahannya tidak dilakukan di Kawasan Bebas,

dikenai Pajak Pertambahan Nilai.

7. Dikecualikan untuk Pengeluaran BKP Sementara

Pengeluaran dari Kawasan Bebas oleh pengusaha atas BKP yang berhubungan
dengan kegiatan usahanya ke tempat lain dalam Daerah Pabean yang dalam

jangka waktu tertentu akan dimasukkan kembali ke Kawasan Bebas berupa


mesin dan/atau peralatan untuk:

Pengeluaran kembali dari Kawasan Bebas oleh pengusaha atas Barang Kena
Pajak asal tempat lain dalam Daerah Pabean yang berhubungan dengan kegiatan

usahanya berupa mesin dan/atau peralatan untuk:

PPnBM | KMP 2018 `322


1. kepentingan produksi atau pengerjaan proyek infrastruktur;

2. keperluan perbaikan, pengerjaan, pengujian, atau kalibrasi; dan/atau


3. keperluan peragaan atau demonstrasi;

Batas waktu 12 bulan sejak pemberitahuan pabean

8. Angkut Terus/Lanjut Dikecualikan untuk Pengeluaran BKP


Pengenaan PPN dan PPnBM dari Kawasan Bebas dikecualikan untuk

pengeluaran BKP dengan tujuan angkut terus atau angkut lanjut dari tempat lain
dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas untuk tujuan tempat lain dalam Daerah

Pabean.

9. Penyerahan BKPTB ke dalam Kawasan Bebas

o Penyerahan BKPTB dari tempat lain dalam Daerah Pabean ke Kawasan


Bebas, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai.

o Penyerahan BKPTB dari Tempat Penimbunan Berikat atau Kawasan


Ekonomi Khusus ke Kawasan Bebas, tidak dipungut Pajak Pertambahan

Nilai.

10. Penyerahan BKPTB dan/ atau JKP dari Kawasan Bebas


o Penyerahan BKPTB dan/atau JKP dari Kawasan Bebas ke tempat lain dalam

Daerah Pabean, dikenai Pajak Pertambahan Nilai


o Penyerahan BKPTB dan/atau JKP dari Kawasan Bebas ke Tempat

Penimbunan Berikat atau Kawasan Ekonomi Khusus, dipungut Pajak


Pertambahan Nilai.

PPnBM | KMP 2018 `323


11. Penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari

Kawasan Bebas ke tempat lain dalam Daerah Pabean, dikenai PPN

12. Perlakuan PPN atas penyerahan jasa angkutan udara.

o Atas penyerahan jasa angkutan udara di dalam Kawasan Bebas


dibebaskan dari pengenaan Pajak pertambahan Nilai

o Atas penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri dari tempat lain dalam
Daerah Pabean ke Kawasan Bebas dikenai Pajak Pertambahan Nilai atau

sebaliknya

13. Perlakuan PPN atas penyerahan jasa telekomunikasi

o Atas penyerahan jasa telekomunikasi di dalam Kawasan Bebas dibebaskan


dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

o Atas penyerahan jasa telekomunikasi dari tempat lain dalam Daerah


Pabean atau Tempat Penimbunan Berikat ke Kawasan Bebas dikenai Pajak

Pertambahan Nilai. Kecuali menggunakan jaringan kabel di kawasan

bebas.
o Atas penyerahan jasa telekomunikasi dari kawasan bebas ke tempat lain

dalam Daerah Pabean atau Tempat Penimbunan Berikat dikenai Pajak


Pertambahan Nilai.

“contoh kejadian lihat di modul ya”

PERTEMUAN 6
PPnBM | KMP 2018 `324
KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

Aturan terkait : UU NO 39 Tahun 2009 & PP 95 Tahun 2016

I. Pengertian : kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara


Kesatuan Republik

Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan


memperoleh fasilitas tertentu.

Zona KEK : area di dalam KEK dengan batas tertentu yang pemanfaatannya sesuai

dengan peruntukannya. Terdiri atas satu atau beberapa:

a) pengolahan ekspor;
b) logistik;

c) industri;
d) pengembangan teknologi;

e) pariwisata;
f) energi; dan/atau

g) ekonomi lain.

Alasan Diperlukan KEK

1. mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional bagi kawasan yang


memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis.

2. memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang
memiliki nilai ekonomi tinggi.

3. mempercepat perkembangan daerah dan

PPnBM | KMP 2018 `325


4. sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi,

antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan


lapangan pekerjaan

II. Lembaga dan Struktur Kawasan Ekonomi Khusus


Struktur kelembagaan dalam KEK menurut UU No 39 Tahun 2009 adalah sebagai

berikut.

1. Pemerintah Pusat, memiliki tugas pokok membangun infrastruktur penunjang di luar


KEK.

2. Dewan Nasional KEK, memiliki tugas pokok antara lain sebagai berikut.

a. Menyusun Rencana Induk Nasional KEK

b. Menetapkan kebijakan umum dan langkah strategis pengembangan KEK.

c. Menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan minimal dalam KEK.

d. Memberikan rekomendasi pembentukan KEK.

e. Menyelesaikan permasalahan strategis dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan

pengembangan KEK.

f. Memantau dan Mengevaluasi pengembangan KEK.

3. Dewan Kawasan KEK, memiliki tugas pokok antara lain sebagai berikut.

a. Melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan Dewan nasional

b. Mengawasi, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan elaksanaan tugas

Administrator KEK

c. Menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan

kegiatan KEK di wilayah kerjanya.

d. Menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional.

4. Administrator KEK, memiliki tugas pokok antara lain sebagai berikut.

PPnBM | KMP 2018 `326


a. Mengeluarkan berbagai izin yang diperlukan oleh pelaku usaha untuk

mengembangkan usaha di KEK.

b. Melakukan pengawasan dan pengendalian operasionalisasi KEK.

c. Menyampaikan laporan operasionalisasi KEK kepada Dewan Kawasan.

5. Badan Usaha Pengelola KEK, memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan kegiatan
usaha di KEK.

III. Fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus

Fasilitas dan kemudahan di kawasan ekonomi khusus diatur dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di Kawasan

Ekonomi Khusus. Fasilitas dan kemudahan yang diberikan menurut pasal 2 PP 96 tahun
2015 antara lain, berupa :

1) Perpajakan, kepabeanan, dan cukai;

Fasilitas dan kemudahan di bidang perpajakan, kepabeanan, dan cukai, meliputi


sebagai berikut;

a. Pajak Penghasilan

b. Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah

c. Kepabeanan dan Cukai

2) Lalu lintas barang;

3) Ketenagakerjaan;

4) Keimigrasian;

5) Pertanahan; dan

6) Perizinan dan nonperizinan;

PPnBM | KMP 2018 `327


Syarat umum untuk memperoleh fasilitas dan kemudahan di KEK antara lain;

1. Merupakan Wajib pajak badan dalam negeri

2. Telah mendapatkan izin prinsip penanaman modal dari Administrator KEK

IV. Berikut ini merupakan perlakuan perpajakan di Kawasan Ekonomi


Khusus.

1. Pajak Penghasilan

Fasilitas PPh yang diberikan antara lain sebagai berikut.

a) Fasilitas pengurangan PPh Badan sebesar 20% s.d. 100% bagi wajib pajak dalam
jangka waktu tertentu.

b) Bagi WP yang tidak mendapatkan fasilitas pengurangan PPh badan, dapat

diberikan fasilitas berupa

c) Pengurangan penghasilan netto sebesar 30% yang dibebankan selama 6 tahun

(5% per tahun)

d) Penyusutan dipercepat atas aktiva tetap berwujud dan amortisasi dipercepat

untuk aktiva tak berwujud.

e) Tarif PPh dividen yang dibayarkan ke WPLN sebesar 10% atau lebih rendah sesuai

dengan P3B

f) Kompensasi kerugian lebih lama dari 5 tahun dengan syarat tertentu.

2. PPN atau PPN dan PPn BM

a) PPN atau PPN dan PPn BM tidak dipungut atas;

1) Pemasukan BKP tertentu oleh Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha di KEK
dari tempat lain di dalam daerah Pabean (TLDDP).

PPnBM | KMP 2018 `328


2) Pemasukan BKP tertentu oleh Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha di KEK

dari selain TLDDP.

3) Pemasukan BKP tertentu oleh Pelaku Usaha di KEK kepada Pelaku Usaha di
KEK lainya

4) Penyerahan BKP tertentu antar pelaku usaha di KEK

Yang dimaskud BKP tertentu antara lain:

a. Barang dan bahan untuk diolah, dirakit, dan/atau dipasang pada

barang lain

b. Barang yang diperuntukkan bagi kegiatan penyimpanan, perakitan,

penyortiran, pengepakkan, pendistribusian, perbaikan, dan


perekondisian permesinan

c. Barang modal termasuk peralatan untuk pembangunan/ konstruksi


yang digunakan untuk proses produksi serta pembangunan/

pengembangan KEK

b) Impor barang ke KEK tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk
barang kena pajak. (pasal 32 ayat 1C UU No 39 tahun 2009).

c) Penyerahan barang kena pajak dari tempat lain di dalam daerah pabean ke KEK
dapat diberikan fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.
d) Penyerahan barang kena pajak dari KEK ke tempat lain di dalam daerah pabean

sepanjang tidak ditujukan kepada pihak yang mendapatkan fasilitas PPN


dikenakan PPN atau PPN dan PPnBM sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
e) Barang asal impor yang dikeluarkan dari KEK Dengan tujuan diimpor untuk

dipakai, sepanjang pengeluaran tersebut tidak ditujukan kepada pihak yang

PPnBM | KMP 2018 `329


memperoleh fasilitas pembebasan pajak dalam rangka impor dikenakan PPN,

atau PPN dan PPnBM, berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.


f) Penyerahan BKP oleh Pelaku Usaha di KEK ke TLDDP, sepanjang tidak

mendapatkan fasilitas PPN atau PPN dan PPn BM dikenai PPN atau PPN dan
PPn BM.

PPnBM | KMP 2018 `330


KEK PP 5/2017
Arun Lhouksemawe

a.olahan Ekspor;
b.Logistik;
c.Industri;
d.Energi; dan
e.Pariwisata.

CP: Mayu Nasaka (082167827601)

PPnBM | KMP 2018 `331


Aplikasi Komputer
1. Pengenalan Komputer dan Perangkatnya.
Komputer Diambil dari bahasa latin Computare artinya menghitung (to compute

atau reckon). Komputer merupakan suatu sistem. Sistem Komputer terbagi atas :
 Hardware

 Sistem Operasi
 Program Aplikasi

 Brainware (user)

Hardware

Sisterm
Operasi
Program
Aplikasi

a. Computer Hardware

CU (control unit), berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan semua

peralatan yang ada pada sistem komputer. Control Unit juga mengatur kapan
alat input menerima data dan diolah dan ditampilkan. Terdiri dari :
o ALU (arithmatic and logic unit) : melakukan semua perhitungan aritmatika
dan pembandingan.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `332


o Register : simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi, digunakan

untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses. (IR:


instruction register, PC : program counter untuk alamat dan general

purpose register untuk data).

Central Processing Unit, merupakan Kotak yang berisi berbagai komponen


elektronik komputer yang digunakan dalam memproses data. Unit sistem ini

juga biasa disebut unit pemrosesan pusat.

Memori, Digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang akan diproses
serta hasil dari pengolahan. Disebut juga sebagai main storage, internal

memory, internal storage, primary storage, temporary storage atau immediate


access storage.

o RAM (Random Access Memory)

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `333


Merupakan memori yang dapat diakses , yaitu dapat diisi dan diambil

isinya oleh programmer. Struktur dari RAM dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Input storage, yang digunakan untuk menampung input yang

dimasukkan lewat alat input.


2) Program storage, yang digunakan untuk menyimpan semua instruksi

–instruksi program yang akan diproses.


3) Working storage, yang digunakan untuk menyimpan data yang akan

diolah dan hasil dari pengolahan.


4) Output storage, yang digunakan untuk menampung hasil akhir dari

pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output.


Pola kerja dari keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut : input

yang dimasukkan lewat alat input, pertama kali ditampung terlebih


dahulu dalam input storage. Bila input tersebut berbentuk program,

maka dipindahkan ke program storage dan bila berbentuk data akan


dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga ditampung

di working storage dan hasil yang akan ditampilkan ke alat output


dipindahkan ke output storage.

o ROM (Read Only Memory)


Sesuai dengan namanya, hanya dapat dibaca saja. Programmer tidak bisa

mengisi sesuatu ke dalam ROM. Isi dari ROM tidak boleh hilang atau
rusak. Apabila hal tersebut terjadi maka sistem komputer tidak akan

berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, pabrik komputer


merancang ROM sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca saja.

Meskipun demikian, ROM bukan sama sekali tidak dapat diubah. Untuk
mengubah isi dari ROM perlu memprogram instruksi - instruksi yang ada

di dalam ROM tersebut.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `334


Input Device, adalah perangkat keras (Hardware) yang digunakan untuk

memasukkan data dan instruksi. Seperti :


o Keyboard

o Mouse
o mikrofon

o Webcam
o Kamera

o Scanner
o Dll.

Output Device, adalah perangkat keras (Hardware) yang menampilkan


informasi pada satu/banyak user. Seperti :

o Monitor
o Printer

o Speaker
o Dll.

b. Sistem Operasi

Sistem Operasi adalah sebuah program yang mengontrol dan menjembatani


antara sistem perangkat keras (hardware) dengan pengguna (user) untuk

berinteraksi. Dengan kata lain, sistem operasi adalah Program Master Kontrol
komputer

Program yang bertindak sebagai perantara antara user dengan komputer


hardware

OS menyediakan berbagai tool (perintah atau command) untuk berinteraksi


dengan komputer (PC : Personal Computer). Saat user memberikan perintah

kepada komputer melalui tool atau perintah yang tersedia, maka komputer
akan menterjemahkan perintah tersebut ke dalam bentuk kode yang

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `335


dimengerti oleh mesin (komputer). Dan OS akan memastikan bahwa hasil dari

perintah yang dimasukkan oleh user, akan memberikan konfirmasi pada user
misal ditampilkan pada layar atau akan dicetak pada kertas, atau bentuk

output lainnya. OS memiliki tugas utama dalam mengawasi (controlling)


mekanisme dari perangkat keras komputer (hardware).
Tugas dari sistem operasi (OS), yaitu :
 Menyediakan berbagai elemen instruksi di layar (user interface).

 Memuat (load) berbagai program ke dalam memori komputer yang akan


digunakan.

 Meng-koordinasikan antar program agar dapat bekerja dengan


komponen-komponen komputer (CPU, RAM, keyboard, mouse, printer

serta perangkat lainnya) dan software aplikasi lainnya.


 Mengatur penyimpanan dan pengambilan informasi dari penyimpanan

(disk).
Sistem Operasi Bertindak sebagai :

 Manajemen proses

 Manajemen Memori
 Manajemen File

 Manajemen I/O
 Manajemen memori sekunder

Jenis OS :

 DOS

 Macintosh System Software


 Windows

 OS/2
 UNIX

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `336


 NetWare

c. Program Aplikasi
Program aplikasi yang bersentuhan langsung dengan user/brainware yang

digunakan unukn menyelesaikan masalah tertentu. Program aplikasi tidak


dapat berjalan tanpa ada sistem operasi.

Jenis Program Aplikasi :


o Compiler/Language Programming

o Assembler
o Text Editor / Pengolah kata :notepad, lotus amipro, Ms Word

o Pengolah data : Lotus 123, Ms Excell


o Pengolah gambar : Paint, Adobe Photoshop, CorelDraw

o Database
o Utility : Program yang memiliki kegunaan khusus

 Defrag, Antivirus, Burning CD,dll


 Pengaktegorian tergantung penulis

o Dll
Bahasa Pemrograman

Program yang ditulis dalam bahasa pemrograman akan diterjemahkan ke


dalam bahasa mesin (kenal dengan biner digit) dengan menggunakan

penterjemah.

Penterjemah :

o Interpreter : menterjemahkan baris per baris instruksi. Contoh bahasa


Basic.

o Compiler : menterjamahkan setelah seluruh instruksi ditulis. Contoh


bahasa Pascal, C, Ada ,C++, dll.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `337


Dibedakan menjadi :

o Bahasa tingkat rendah (low level language) : bahasa yang berorientasi ke

mesin. Misal : Bahasa Assembler


o Bahasa Tingkat Menengah : C, Java

o Bahasa tingkat tinggi (high level language) : bahasa yang berorientasi ke


manusia (seperti bahasa inggris) : Pascal, Visual (VB, Delphi). Dll

2. Menyusun dokumen perpajakan dengan memanfaatkan fitur advanced

aplikasi word processor.


a. Tabel (header table berulang setiap ganti halaman)

Tabel di microsoft word biasanya digunakan untuk menyajikan informasi

agar lebih sederhana atau membuat informasi tersebut lebih rapih.

Apabila kita ingin membuat tabel di microsoft word berfungsi seperti tabel
di microsoft excel, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik Layout 

Formula.

Kemudian apabila kita header table berulang setiap ganti halaman, maka
yang dapat kita lakukan adalah mengklik Layout  Repeat Header Row.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `338


b. Page number

Jika kita ingin menampilkan page number (nomor halaman), pada setiap

halaman, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik Insert  Page
Number.

c. Header dan Footer

Jika kita ingin menampilkan tulisan di luar garis pinggir atas atau bawah,

maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik Insert  Header atau Footer
(header untuk atas dan footer untuk bawah). Bahkan selain tulisan kita juga

dapat memasukkan gambar sehingga dibelakang tulisan terdapat


background di setiap halaman tanpa memengaruhi isi dari dokumen kita.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `339


d. Section Break

Apabila kita ingin membuat halaman yang tidak urut, maka yang dapat kita

lakukan adalah mengklik Page Layout  Breaks  Section Break  Insert


 Page Number  Format Pag Number  Start at

Selain membuat halaman yang tidak urut, dengan section break kita juga

dapat membuat orientasi halaman berbeda. Ketika kita ingin membuat


orientasi yang berbeda, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik

Page Layout  Orientation  Tentukan orientasi yang ingin kita pakai.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `340


e. Table of content

Table of content digunakan ketika kita akan membuat daftar isi. Ketika kita

ingin membuat daftar isi, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik
References  Table of Contents  Tentukan style yang ingin kita pakai.

Tetapi sebelum kita membuat daftar isi, kita harus mengubah style tulisan

yang akan dicantumkan di daftar isi menjadi Style Heading.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `341


f. Table of figures

Seperti table of content, table of figure digunakan ketika kita akan membuat

daftar table yang ada pada dokumen kita. Ketika kita ingin membuat daftar
tabel, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik References  Insert

Table of Figures  Tentukan style yang ingin kita pakai.

Tetapi sama halnya dengan daftar isi, sebelum kita membuat daftar tabel,
kita harus membuat caption terkait tabel yang ada di dokumen kita. Untuk

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `342


membuat caption, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik

References  Insert Caption.

g. Track Changes

Track Changes adalah fitur sangat bermanfaat yang disediakan Word yang

seharusnya dimanfaatkan oleh para dosen dan mahasiswa, lebih-lebih


dosen dan mahasiswa universitas berwawasan global. Bagi dosen, fitur ini

bermanfaat untuk memberikan saran perbaikan terhadap naskah proposal


atau skripsi mahasiswa, sedangkan bagi mahasiswa bermanfaat untuk

mengoreksi naskah proposal dan skripsi yang telah dibuat sesuai dengan
yang disarankan oleh dosen pembimbing. Untuk menggunakan fitur track
changes, maka yang dapat kita lakukan adalah mengklik Review  Track
Changes  Blok daerah yang ingin kita koreksi  Ketikan koreksi kita

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `343


Apabila kita setuju dengan koreksi tersebut maka kita dapat mengklik
accept. Tetapi apabila kita tidak setuju dengan koreksi tersebut maka kita

dapat mengklik reject.

h. Comment

Fitur comment adalah fitur Microsoft Word yang memungkinkan kita


menyisipkan komentar, pertanyaan, atau saran. Untuk menggunakan fitur

comment, maka yang dapat kita lakukan adalah memblok daerah yang ingin
kita beri komentar, pertanyaan, atau saran  Klik Review  New Comment

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `344


i. Mail merge

Mail merge membantu kita untuk membuat sebuah dokumen (misalnya


surat) yang isinya sama untuk penerima yang berbeda secara cepat dan

mudah. Fitur ini sangat membantu terutama bila penerimanya sangat


banyak. Mail merge juga dapat digunakan untuk membuat sertifikat, label,

dan amplop.
Untuk membuat mail merge terdiri dari 2 dokumen, yaitu:

 Dokumen Master, dokumen yang isinya sama untuk semua penerima.


 Data Source, yaitu dokumen yang isinya khusus untuk masing-masing

penerima, misalnya nama dan alamat penerima. Data source dapat


berupa data di Excel, Access, Contact pada Outlook dan sebagainya

Terkadang kita perlu membuat surat untuk beberapa recipient yang isi dari
suratnya sama. Atau pada kasus pembuatan sertifikat, kita cuma butuh

mengganti nama ato statusnya ( Pembicara, MC, Peserta ). Untuk kasus


seperti itu kita bisa menggunakan Mail Merge. Tahapnya adalah sebagai

berikut :

Buat file-nya ( surat atau sertifikat ). Misal pada surat, yang akan kita buat
mail merge-nya adalah Nomor, Kepada, Alamat ( atau bagian lain yang

diperlukan ).

Pilih Mailings  Start Mail Merge  Step by Step Mail Merge Wizard.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `345


Kemudian pada step-by-step Mail Merge :

Step 1. Saat muncul jendela Mail Merge di sebelah kanan, untuk membuat
surat yang kita pilih adalah Letters. Klik Next: Starting document\

Step 2. Di step 2 ini, kita memilih Use the current document ( artinya kita

hanya akan mengunakan document yang kita buka untuk proses Mail
Merge). Klik Next: Select recipients

Step 3. Asumsikan kita beum memiliki daftar penerima untuk Mail Merge,
maka pilih Type a new list  Create. Akan muncul jendela baru dimana

pada kolomnya tertera “Title”, “Last Name”, dll. Karna bukan itu yang kita
butuhkan, maka kita pilih Costumize Columns

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `346


Hapus “Title”, “First Name”, dan semua daftar yang ada satu persatu. Jika
daftar telah kosong, sekarang kita tambahkan dengan mengklik tombol Add

 Ketik Nomor  Klik tombol OK. Lakukan juga penambahan


untuk Kepada dan Alamat sampai hasilnya seperti ini.

Jika sudah, klik tombol OK. Pada jendela baru yang muncul (New Address
List), silahkan isi data pada baris pertama. Untuk menambahkan data baru,

klik tombol New Entry.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `347


Jika dirasa daftar namanya sudah cukup, klik tombol OK.

Saat tampil jendela Mail Merge Recipients, pastikan semua nama telah
tercentang.

Jika sudah yakin semua nama ter-centang, klik tombol OK. Klik Next: Write

your letters.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `348


Step 4. Letakkan cursor di bagian yang akan kita tempatkan Nomor surat.

Klik menu More Items  Pilih Nomor  Klik tombol Insert  Klik
tombol Cancel. Ulangi langkah tersebut untuk mengisi Nomordan Alamat

Hasilnya akan seperti ini :

Klik menu Next: Preview you letters


Step 5. Pada tahap ini kita diperlihatkan hasil dari Mail Merge. Karna kita

telah membuat 2 recipient, maka kita dapat melihatnya dengan mengklik


tombol panah >> atau <<

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `349


Step 6. Kita telah selesai membuat Mail Merge. Jika mau langsung print bisa

mengklik menu Print atau jika ingin meng-edit individual bisa mengklik
menu Edit individual letters. Saat kita memilih Edit individual letters, maka

masing-masing nama akan tampil di masing-masing halamannya.

3. Membuat slide presentasi yang professional.

Untuk membuat slide presentasi yang professional, kita harus memilih/membuat

template yang sesuai dengan materi yang kita sampaikan. Pada umumnya untuk
membuat template yang sesuai kita dapat menggunakan fitur SmartArt.

Contohnya ketika kita ingin membuat siklus akuntansi, maka yang dapat kita
lakukan adalah mengklik Insert  SmartArt  Cycle

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `350


Kita dapat memilih model siklus yang ingin kita gunakan

Selain siklus kita juga dapat menggunakan SmartArt jenis lain seperti bagan,
proses, matriks, dan sebagainya.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `351


Selain menggunakan SmartArt kita juga dapat membuat template sendiri dengan

mengedit beberapa bentuk dari Shapes, dengan cara Insert  Shapes. Misal
contoh akhirnya seperti ini.

4-7. Mengolah data perpajakan berupa angka dengan bantuan spreadsheet.

a. Alamat absolut dan relative

Alamat relatif adalah alamat sel secara umum.Sel aktif jika di copy akan
berubah sesuai letaknya.

Contoh : Pada Cell D2 berisi rumus “ =B2*C2 “, Jika rumus tersebut di copy

ke sel D3, maka akan otomatis berubah menjadi “ =B3*C3 “.


Alamat absolut adalah alamat yang digunakan dalam rumus yang apabila

dicopy ke sel lain besifat tetap (tidak menyesuaikan kolom atau baris)
Dikenal 3 bentuk sel Absolut, contoh:

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `352


 $A$1 = alamat A1 merupakan sel absolut

 $A1 =Alamat A1 merupakan sel semi absolut (Absolut kolom)


 A$1 =Alamat A1 merupakan sel semi absolut (Absolut Baris)

Pada tabel tersebut kita menghitung besarnya pajak untuk masing-masing


orang yaitu :

Pajak=Penghasilan*10%
Dari tabel tersebut kita mengetahui bahwa rumus pada sel D4 adalah

=C4*D2. Agar terselesaikan dengan cepat digunakan perintah copy.


Masalahnya bahwa alamat sel di D2 diinginkan tetap ketika dicopy. Sel D2

inilah yang disebut alamat sel absolut. Agar alamat sel tersebut menjadi
absolut, kita memberikan tanda $ dimuka kolom dan baris alamat sel

tersebut, yaitu ; $D$2.


Jadi $D$2 adalah alamat sel absolut dari sel D2. Jadi rumus yang benar untuk
sel D4 adalah =C4*$D$2. Dan ketika rumus ersebut dicopy ke range D5:D8,
rumus pada sel D5 adalah =C5*$D$2, D6 : =C6*$D$2 dan seterusnya.

b. Sort
Untuk mengurutkan data, kita bisa menggunakan fitur sort yang ada di excel

dengan cara memblok area yang akan kita urutkan terlebih dahulu, kemudian
kita klik Data  Sort. Kita mempunyai berbagai pilihan untuk

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `353


mengurutkannya berdasarkan yang kita inginkan dengan cara memilih “sort

by”.

Selain sort, kita juga bisa menggunakan fitur filter untuk menentukan kolom

mana saja yang akan kita munculkan, dengan cara blok area yang akan
menjadi filter kemudian klik Data  Filter.

Contoh : Yang kita munculkan hanya kolom staf saja

c. Name manager

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `354


Kita dapat memberi nama area yang kita inginkan dengan memberi nama

pada name box. Contoh : kita memberi nama area B6 hingga B15 dengan
nama Pegawai

d. Conditional Formatting

Conditional formatting merupakan fitur untuk memberikan pembeda untuk


kolom yang kita pilih, dengan cara Home  Conditional Formating  Pilih

jenis yang diinginkan.


Contoh : kita memberikan pembeda pada penghasilan bruto yang lebih besar

dari 7.500.000, maka kita memilih conditional formatting highless cell rules 
greater than.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `355


e. Left(), right(), mid(), len()

Fungsi Left, Right, dan Mid berguna untuk menampilkan sebagian karakter
yang ingin kita tampilkan. Sementara fungsi Len berguna untuk menghitung

banyaknya karakter.
Contoh : Kita ingin menampilkan kode KPP yang ada di dalam NPWP, maka

fungsi yang dapat kita pakai adalah =MID(C8;10;3).

f. Year(), month(), day(), date()

Fitur year, month, dan day digunakan ketika kita ingin membedakan yang
mana yang hari dan yang mana yang bulan. Contohnya kita ingin mengetahui

yang dimaksud tanggal 04/09/2018 adalah 4 september 2018 atau 9 april


2018. Sementara fitur date digunakan ketika kita ingin membentuk format

tanggal
g. Max(), min(), average(), median(), round(), rand(), count()

Fitur fitur tersebut kebanyakann digunakan untuk mencari nilai dalam


pemusatan data.
Max = nilai paling besar, Min = nilai paling kecil, Average = Rata-rata nilai,
Median = Nilai tengah dari data, Round = Pembulatan nilai, Rand() = Simple

Random, Count = Menghitung jumlah data.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `356


h. If(), and(), or(), not()

Fitur If merupakan fitur yang paling banyak digunakan ketika kita ingin
membuat suatu format. Contohnya : Mengonversi nilai angka ke nilai huruf

maka rumusnya adalah


=IF(OR(B3<0;B3>100);"ERROR";IF(B3<=40;"E";IF(B3<56;"D";IF(B3<67;"C";IF(B3

<80;"B";"A")))))

i. Sumif(), Countif(), Averageif()


Sumif, Countif, dan Averageif digunakan apabila kita ingin menghitung

jumlah, banyaknya data, atau rata-rata dengan kriteria tertentu. Contoh : Kita
ingin menjumlahkan penghasilan, tetapi yang perempuan saja, maka rumus

yang kita gunakan adalah =SUMIF(F6:F15;"P";H6:H15)

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `357


Note : Apabila kita ingin menggunakan beberapa kriteria (Contoh :
Perempuan dan Staff) maka kita dapat menggunakan Sumifs, Countifs, atau

Averageifs
j. HLookup dan Vlookup

Fungsi VLOOKUP digunakan untuk menampilkan data dari sebuah tabel yang
disusun dalam format vertikal. Sedangkan fungsi HLOOKUP digunakan untuk

menampilkan data dari sebuah tabel yang disusun dalam format


horizontal. Contoh : kita ingin memunculkan gaji pokok pegawai dengan

mengacu pada golongannya, maka rumus yang kita gunakan adalah


=VLOOKUP(B7;$B$2:$C$4;2)

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `358


k. Group, Subtotal, Pivot Table

Group, Subtotal, dan Pivot Table digunakan untuk Membuat pengelompokan


data yang berdasarkan kategori sesuai yang diinginkan. Pada umumnya kita

menggunakan Pivot Table karena fiturnya yang paling lengkap. Contoh : Kita
membuat pengelompokkan penerimaan pajak pada 2 kanwil.

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `359


Kemudian kita menggunakan Pivot Table untuk mengelompokkannya
dengan mengklik insert  PivotTable  Blok area yang ingin kita

kelompokkan  Buat PivotTable di New Worsheet. Kemudian kita tempatkan


Pajak di Column Labels, Kanwil dan KPP di Row Labels, dan Penerimaan di

Values.

CP: Hilmy (085220191540)

Aplikasi Komputer | KMP 2018 `360

Anda mungkin juga menyukai