Anda di halaman 1dari 51

PENATAUSAHAAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

DAERAH

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah


PUJI PURNAWENI
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TERMASUK (BGN DARI 32 URUSAN)
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

UU 5/74

Omnibus UU 22/99
PP 105/00
Regulation KMDN 29/02
UU 25/2004 UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 33/2004

PP PP PP
UU 32/2004 (Psl 15, 16,
17, 21,22,23
PP 58/2005
155, 156) dan
UU 23/2014 : Psl 8, 279 (Omnibus Regulation)
s/d 343

PP 38/2007
PERMENDAGRI 13/06
PP 41/2007
PERMENDAGRI 59/07

PERMENDAGRI 21/11 2

PP 71/2010
PERMENDAGRI 64/13
Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD
Dalam rangka melaksanakan wewenang atas penggunaan anggaran yang dimuat dalam DPA-OPD,
kepala OPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada OPD
sebagai pejabat penatausahaan keuangan OPD

Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) OPD :

meneliti kelengkapan SPP-LS, UP, GU, TU yang diajukan bendahara pengeluaran dan
diketahui oleh PPTK
melakukan verifikasi SPP
menyiapkan SPM

Verifikasi harian atas penerimaan

E Melaksanakan akuntansi OPD

F menyiapkan laporan keuangan OPD

Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) OPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK
3
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan
• Bendahara penerimaan wajib menyetor Pertgjwban Pemeriksaan
penerimaannya ke rekening

Rancangan
kas umum daerah selambat- Disusun dan disajikan Sesuai
RPJMD RKPD Penatausahaan
lambatnya 1 hariPendapatan
kerja SAP
DPA-SKPD
PEDUM APBD
o/ MDN Laporan Keuangan
Verifikasi Pemerintah Daerah
• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, • LRA • LO Laporan Keuangan
KUA PPAS DPA-SKPD SPM-TU dan • Neraca • LPE diperiksa oleh BPK
SPM-LS oleh Kepala SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
• Lap. Arus • Laporan
Penatausahaan Belanja Kas perubahan
Pelaksanaan APBD • CaLK saldo
Nota
Kesepakatan Pendapatan
Raperda PJ Pel
Belanja APBD
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH Pembiayaan
Penatausahaan Persetujuan Bersama (KDH +
Pembiayaan DPRD)
RKA-SKPD Laporan Realisasi • Dilakukan oleh PPKD

Semester Pertama
setelah 3 hari
RAPBD
Kekayaan dan Kewajiban
R P-APBD daerah
Evaluasi o/ Gubernur/ MDN
•Kas Umum
Evaluasi Raperda •Piutang 15 hari DPRD
Evaluasi R P- •Investasi
APBD oleh Gubernur/ APBD
•Barang
7 hari penyesuaian o/ Pemda melakukan
•Dana Cadangan
Mendagri Oleh •Utang pengawasan
Gbrnr/MDN bukan
Akuntansi pemeriksaan
Keuangan Daerah
Perda
4
APBD Perda P-APBD
Perda PJ Pel APBD
Laporan Keuangan
 Ka SKPKD selaku PPKD menyusun LKPD untuk disampaikan kpd
gubernur/bupati/walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD, sbg berikut:
a. Ka OPD selaku PA/PB menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang
meliputi laporan 5 Laporan;
b. Laporan Keuangan disampaikan kpd PPKD paling lambat 2 Bln Stlh TA Berakhir;
c. PPKD menyusun Laporan keuangan konsolidasi.
d. PA/PB memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBD telah
diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan. 5
LAPORAN KEUANGAN POKOK
Laporan Keuangan
Kelompok
Laporan Basis Akrual Basis Kas (CTA)
Laporan Pelaksanaan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran (LRA)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran -
Lebih (LPSAL)
Laporan Finansial Laporan Operasional (LO) -
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) -
Neraca Neraca
Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Arus Kas (LAK)
Catatan atas Laporan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan
Keuangan Keuangan (CaLK)
LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN UNTUK OPD
7

PELAPORAN - OPD :
a. Laporan Realisasi Anggaran – OPD
b. LPSAL - OPD
c. LO - OPD
d. Neraca – OPD
e. Catatan Atas Laporan Keuangan – OPD
Jadwal Pelaksanaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

31/ 28/ 31/ 31/ 30/


12 2 3 5 6

AKHIR Review oleh


TA Selesai Lap Selesai audit Penyampaian
Inspekt Ke DPRD
Keuangan SKPD Laporan Keua- Penyampaian BPK
sbg Entitas orat/ Bawas Lap. Keu oleh Perda ttg PJ
Prov/ Kab/ ngan oleh KDH dlm bentuk Pel APBD
Akuntansi Konsolidasian Kepala Daerah Raperda ttg PJ Pel
Kota oleh PPKD- APBD .
BUD selaku ke BPK
Entitas Pelapo-
Telaah ran
• Persetujuan Bersama
8

• Evaluasi oleh
Gbrn/MDN
APIP
LAPORAN KEUANGAN Pendapatan-LRA
PEMDA BERDASARKAN 1 4 7
Belanja
LRA SAL
AKUN Transfer
Pembiayaan

PP 71/2010 Pendapatan-LO 2 5
Beban LO LPE
C
Kas & Setara Kas
A
Piutang
Permen dagri Kebijakan Akt L
64/2013 & SAPD Persediaan
3 K
Investasi Jangka Panjang Neraca **)
Aset Tetap & Penyusutan 6
LAK *)
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban Transaksi Transitoris
Koreksi Kesalahan ***)
*) LAK disusun berdasarkan hasil analisis
arus masuk dan keluar kas.

**) CaLK merupakan penjelasan deskriptif


atas keseluruhan laporan.

***)
Transaksi Transitoris dapat berupa Konsolidasi
Potongan Pajak, Penyetoran Pajak, 9
PPh21, dll. ReStatement Laporan
Lap Keuangan
SKPD
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
NO Akun Anggaran Realisasi
I. Pendapatan-LRA 140 160
II. Belanja (100) (90)
III. Transfer (15) (15)
IV. Surplus/Defisit (I - II - III) 25 55
V. Penerimaan Pembiayaan 15 15
VI. Pengeluaran Pembiayaan (40) (35)
VII. Pembiayaan Netto (V - VI) (25) (20)
VIII. SAL/SiLPA (Tahun Berjalan)) (IV + VII) 0 35

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)


I. SAL/SiLPA (Awal) 10
II. Penggunaan SAL/SiLPA (Tahun Sebelumnya) (10)
(sebagai penerimaan pembiayaan tahun
berjalan)
III. SAL/SiLPA (Tahun Berjalan) 35
IV Koreksi kesalahan pembukuan tahun 1
sebelumnya
V Lain-lain 0
IV. SAL/SiLPA (Akhir) (I - II + III +IV+V) 36
Laporan Operasional
I. Pendapatan - LO 145
II. Beban 75
III. Surplus/Defisit Operasional (I - II) 70
IV. Kegiatan Non Operasional 20
V. Pos Luar Biasa (5)
VI. Surplus/Defisit - LO (III + IV + V) 85

Laporan Perubahan Ekuitas


I. Ekuitas Awal 350
II. Surplus/Defisit - LO 85
III. Ekuitas Akhir (I - II) 435

Neraca
I. Aset 515
II. Kewajiban dan Ekuitas 515
1. Kewajiban 80
2. Ekuitas 435
Perlakuan Akuntansi SIMDA Keu Versi 2.7

•Pengakuan Pendapatan LRA dan Belanja

Pengakuan Beban Operasional

Pengakuan Pendapatan LO

Pengakuan Aset Tetap

Perhitungan Akumulasi Aset Tetap


Pengakuan Pendapatan LRA dan Belanja

Pengakuan dan pencatatan Pendapatan LRA diakui pada tanggal STS


pendapatan LRA, Belanja, dan atau Bukti Penerimaan yang
Pembiayaan yang basisnya kas dibuat/diinputkan/diterbitkan pada aplikasi
dilakukan pada saat terbitnya
dokumen penerimaan dan Penerimaan Pembiayaan diakui pada tanggal
pengeluaran kas diterima dan dicatat melalui jurnal entry
pada aplikasi

Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan diakui


pada tanggal SP2D LS atau SP2D Nihil yang
dibuat/diinputkan/diterbitkan pada aplikasi
Pengakuan Pendapatan LO

Tanpa Penetapan (Self


Dengan Penetapan (Official /
Assesment / Transfer - bila
Transfer - bila penetapan diakui
penetapan tidak/belum diakui
sebagai dasar pengakuan)
sebagai dasar pengakuan)
Pendapatan LO diakui pada
saat tanggal dokumen
penetapan (harus
diinputkan dalam aplikasi) Pendapatan LO diakui
pada saat kas diterima
berdasarkan dokumen STS
Maka pada saat pelunasan atau Bukti Penerimaan
atas penetapan ybs dicatat
sebagai pelunasan piutang
Pengakuan Beban Operasional

Mekanisme
Mekanisme
Uang
LS Beban diakui pada saat
Persediaan Beban diakui pada saat bendahara pengeluaran
barang dan jasa dibeli menerima tagihan dari
berdasarkan tanggal bukti pihak ketiga (input
pembayaran (input Bukti) Tagihan/ BAST/BAKP)

Pada saat SP2D terbit


maka diakui sebagai
pembayaran utang belanja
Pengakuan Aset Tetap

Pengadaan Aset Tetap Tanpa Termin (dg


mekanisme pembayaran langsung /LS)

Aset Tetap diakui pada saat tanggal BAST dari pihak ketiga (informasi
data tagihan dan kontrak harus input sebelum pembuatan SPP )

Pada Saat SP2D atas SPP yang bersangkutan terbit maka dianggap
sebagai pembayaran utang belanja
Pengakuan Aset Tetap

Pengadaan Aset Tetap Dengan Termin (dg


mekanisme pembayaran langsung /LS)

diakui sebagai KDP pada saat tanggal Tagihan dari pihak ketiga (informasi
data tagihan dan kontrak harus input sebelum pembuatan SPP )

Pada Saat SP2D atas SPP yang bersaangkutan terbit maka dianggap sebagai
pembayaran utang belanja dan pembayaran atas piutang jika Kontrak
menggunakan uang muka

Pada saat termin terakhir berdasarkan BAST maka KDP dipindahkan ke Aset
Tetap
Perhitungan Akumulasi Aset Tetap

1.Nilai Aset Tetap yang digunakan sebagai dasar perhitungan akumulasi


Penyusutan Aset Tetap adalah nilai perolehan aset tetap dengan memperhitungkan
kapitalisasi sampai dengan 31 Desember 2018

Tahun Mulai disusutkan berdasarkan Tanggal Perolehan yang


tercatat dalam SIMDA BMD.

Masa Manfaat yang digunakan adalah sesuai dengan masa


manfaat yang ditetapkan dalam perkada kebijakan akuntansi
(default Permendagri 64)
Menyusun LK SKPD
dengan Aplikasi SIMDA
PARAMETER APLIKASI DAN VERSI APLIKASI

 Versi aplikasi yang terkhir di OPD sama dengan versi


aplikasi yang di gunakan oleh bagian akuntansi
 Memastikan menu di parameter untuk mapping dan

saldo normal rekening sudah sesuai


UPDATE SIMDA KEUANGAN V 2.7.0.12
1. Perbaikan Inputan Tagihan Non Termin, error Sisa Kontrak sudah habis.
2. Penambahan fitur Eksport Import SP3B
3. Penambahan fitur Eksport Import SP2B
4. Perbaikan fitur Export Import SPM terkait data tagihan.
5. Perbaikan inputan Parameter Program Kegiatan, data tidak dapat diubah/hapus kalau sudah ada di renja.
6. Penambahan fitur verifikasi rekening penerima kedalam sistem bank sebelum pembuatan SP2D
(khusus pengguna CMS/SP2D Online versi 3 keatas)
7. Updater.exe diupdate ke versi 3.0
8. Penambahan Laporan Register SP3B & Register SP2B
9. Perbaikan Laporan Realisasi Pembayaran Per Nomor Kontrak di Tata Usaha, ditambahh kolom Tagihan
10. Perbaikan Laporan SP3B & SP2B, Saldo Awal dihitung dari SP2B terbit.
11. Penambahan Laporan RTH di Laporan BUD.
12. Perbaikan Laporan SPP2 59, penambahan informasi addendum jika ada.
UPDATE DATABASE GAGAL ATAU SUKSES??

Penyebab gagalnya update


diantaranya adalah:
1.Mapping Acrual yang belum sempurna atau
belum lengkap

1. Nomor bukti tagihan ada yang double


biasanya bawaan saat versi 2.7.5 kebawah

1. Pilihan jenis tagihan dan rekening tagihan


tidak sinkron

1. Ada nomor SPj yang belum ada rinciannya


PARAMETER

Rekening sub
Saldo normal Mapping
Rincian
rekening Kolorari
Belanja modal

Mapping
Mapping SAP Rekening
Akrual
MAPPING AKRUAL
Rekening I Rekening II Mapping I Mapping II
Permendagri Permendagri 64 Permendagri 64 Permendagri
13/59/21 64
Berdasarkan maping
Aset Aset -- -- tersebut untuk belanja
Kewajiban Kewajiban -- -- yang berkode 5.x.x.x.x dan
pendapatan yang berkode
Ekuitas Dana Ekuitas -- -- 4.x.x.x.x serta
Pendapatan Pendapatan-LRA Pendapatan-LO Piutang pembiayaan yang berkode
6.x.x.x.x harus lengkap
Belanja Pegawai Belanja Pegawai Beban Utang
dari maping I ke mapping
Belanja Barang & Jasa Belanja Barang & Beban Utang II. Sedangkan Aset (kode
Jasa 1), Kewajiban (kode 2),
Ekuitas (kode 3) hanya
Belanja Modal Belanja Modal Aset Tetap Beban sampai ke mapping I saja
Penyusutan
Pembiayaan Pembiayaan Investasi/Dana --
Cadangan/Utang
INPUTING SALDO AWAL

Untuk saldo awal inputnya dengan


menggunakan Bagan Akun Standar (BAS)
permendagri 13/59 bukan permendagri 64
sedangkan outputnya bisa menghasilkan
output CTA dan Akrual sepanjang mapping
akrualnya sudah sesuai dengan pola
requirement SIMDA.

Apabila terjadi perbedaan nilai akun


Neraca CTA dengan Akrual maka hal itu
disebabkan mapping akrual yang belum
lengkap.
PENATAUSAHAAN BELANJA UP/GU/TU
PENATAUSAHAAN BELANJA LS

Adanya Pilihan Jenis Tagihan, yaitu :


• Belanja Operasional
• Belanja Modal Uang Muka
• Belanja Modal Tanpa Termin
• Belanja Modal Termin
• Belanja Modal Termin Terakhir
• Pembiayaan

Tidak boleh ada dua jenis rekening berbeda (salah satunya Belanja Modal) dalam 1
tagihan. Misal 5.2.2 dan 5.2.3, karena jurnal yg dihasilkan akan salah.
PERUBAHAN INPUTAN DATA TAGIHAN

 Input Tagihan tidak lagi melekat pada SPP –LS


 Input Tagihan di Menu Data Tagihan (Menu Tata usaha)
 Data Tagihan

 TAGIHAN KONTRAK
 TAGIHAN NON KONTRAK
 Sebelum menginput Data Tagihan Kontrak, Data - Data Kontrak

diinputkan terlebih dahulu pada Menu Data Kontrak/SPK


PILIHAN JENIS TAGIHAN DAN PENGISIAN KONTRAK
JENIS DATA TAGIHAN REKENING BELANJA JENIS TAGIHAN
   
   
TAGIHAN KONTRAK (Tagihan Kontrak /SPK Pengadaan Rek Belanja Barang dan Belanja Operasional
Barang dan Jasa, Kotrak Perencanaan, Kontrak
Konstruksi dan Kontrak Pengawasan) Jasa (5.2.2)
Rek Belanja Modal • Non Termin
(5.2.3) • Uang Muka
• Termin
• Termin Terakhir
   
   
 
  Rek Belanja Pegawai Belanja Operasional
TAGIHAN NON KONTRAK (Tagihan-tagihan gaji dan (5.2.1)
 
Tagihan Pengeluaran Pembiayaan)  
Rek Belanja Barang dan Belanja Operasional
Jasa (5.2.2)
Rek Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan (6.2)
JENIS TAGIHAN : BELANJA MODAL UANG MUKA
o Jenis Tagihan : Belanja Modal Uang Muka
dipilih apabila terdapat tagihan uang muka dari
Pihak Ketiga
o Apabila Jenis Tagihan Belanja Modal Uang
Muka dipilih maka pada saat pembayaran
SP2D-LS akan diakui Piutang/Uang Muka
Pengadaan Barang/Jasa
o Pembayaran Uang Muka tidak ada potongan
PFK
o Besarnya Uang muka 20% atau 30% dari Nilai
Kontrak
o Pembayaraan Termin akan dikurangi sebesar
sekian % dari pembayaran uang muka (sesuai
yang tersebut dalam kontrak)
PENATAUSAHAAN BELANJA
Pastikan Seluruh Kontrak dari SKPD telah Ter Impor
DATA masuk ke server seluruhnya
KONTRAK Pastikan inputan data kontrak benar (bukan satu spp satu
kontrak/dipecah-pecah sesuai dengan nilai pencairanya)

Pastikan pembuatan data tagihan menarik data kontrak


dari menu Tata Usaha-Pembuatan Kontrak
Pastikan Inputan data tagihan benar (jenis tagihan uang DATA
muka, termin, termin terakhir,dan non termin) TAGIHAN-
Pastikan Pemilihan jenis tagihan untuk termin terakhir KONTRAK
hanya satu kali tiap satu kontrak

Data
Tagihan- Pastikan Inputan data tagihan
Non benar (jenis tagihan operasional
Kontrak dan pembiayaan)
PENATAUSAHAAN BELANJA
Pastikan data termin diambil dari menu tata usaha -
tagihan
SPP LS
Pastikan Data pajak pada pembuatan SPP LS diinput
dalam menu potongan bukan di menu informasi

Pastikan telah SKPD telah mengimpor data mutasi


Kas Tunai dan Bank ke server agar buku pembantu Mutasi
kas tunai bank dapat digunakan sebagai kontrol di Kas Tunai
laporan SKPD dan Bank

Pastikan penginputan setoran sisa up benar (setoran baik


Setoran tahun berjalan atau tahun sebelumnya diinput melalui
Sisa UP menu DATA ENTRY-SKPD-BENDAHARA PENGELUARAN-
SETORAN SISA UP) tidak perlu dijurnal
PENATAUSAHAAN PENDAPATAN
• Ketetapan pendapatan untuk
Ketetapan seluruh pendapatan
pajak/retribusi Official
Pendapatan Assesment telah di input dalam
menu Ketetapan Pendapatan

• Bukti penerimaan telah diinput


Bukti berdasarkan jenis bukti dengan
ketetapan untuk penerimaan

Penerimaan Official Assesment dan tanpa


ketetapan untuk penerimaan
Self Assesment
KOREKSI DI TAHUN BERJALAN
Pengembalian dan koreksi
belanja/pendapatan LRA
menggunakan menu penyesuaian
belanja/pendapatan.
FKTP , BLUD, BOS
 Menu SP3B dan SP2B untuk Pengelolaan Dana Kode Rekening Nama Rekening
JKN/Kapitasi (Kab/Kota) , BOS (Kab/Kota) dan BLUD 1.1.1.4.1 Kas di BLUD
 Pendapatan dan Belanja yang diinputkan pada Menu 1.1.1.5.1 Kas di Bendahara FKTP
SP3B tidak per nomor bukti. Aplikasi SIMDA Keuangan
tidak menyelenggarakan penatausahaan (Buku Kas dll) 1.1.1.6.1 Kas di Bendahara BOS
untuk Dana Kapitasi JKN, BOS dan BLUD. 1.1.1.8.1 Kas Lainnya
  Di Menu Parameter - Unit BLUD diinputkan sub unit yang 1.1.1.9.1 Setara Kas
menangani Kapitasi JKN, BOS dan BLUD
 Kode Rekening dan Nomen Klatur Kas (Rekening CTA dan
Rekening Akrual) harus sesuai dengan Aplikasi SIMDA
Keuangan dan tidak boleh diubah-ubah.
 Kas di Bendahara FKTP dan Kas di Bendahara BOS tidak
dirinci per puskesmas atau per sekolah
SP3B DAN SP2B DANA BOS
 Hal-Hal yang harus diperhatikan untuk Dana BOS:
 SP3B dan SP2B Dana BOS dibuat per masing-masing Satuan

 Pendidikan Negeri (SPN)/sekolah

 Masing-Masing SPN/sekolah diinputkan sebagai Sub Unit Dinas Pendidikan

Unit Sub Unit Nama Sub Unit


1 1 Dinas Pendidikan (APBD)
1 2 Sekolah A (APBD)
1 3 Sekolah A (BOS)

 Anggaran Pendapatan dan Belanja BOS dan Saldo Kas di Bendahara BOS diinputkan pada masing-
masing SPN/sekolah
 Pendapatan dan Belanja BOS diinputkan setiap bulan/semester pada masing-masing SPN/sekolah
SP3B DAN SP2B DANA BOS
 Setelah terbitnya SE Mendagri S-971-7791 tahun 2018 tanggal 28 September 2018 tentang Petunjuk Teknis Penganggaran,
Pelaksanaan dan Penatausahaan Sreta Pertanggungjawabab Dana BOS Satuan Pendidikan Dasar Negeri yang diselenggarakan
oleh Kabupaten/Kota Pada APBD terdapat perubahan dalam pencatatan dan penganggaran dana bos sbb:
 Pendapatan BOS Dianggarkan di SKPKD, yang dianggarkan pada Akun Pendapatan, Kelompok Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah, Jenis Pendapatan Hibah, Obyek Pendapatan Hibah Dana BOS, Rincian Obyek Pendapatan Hibah Dana
BOS, masing-masing Satdikdas Negeri sesuai kode rekening berkenaan
 Kepala satdikdas negeri Menyusun Rencana kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Dana BOS yang menjadi bagian dari
Rencana Kerja dan Anggaran satuan Kerja Perangkat daerah (RKA-SKpD) Dinas yang menyelenggarakan urusan Pendidikan
pada Kabupaten/Kota yang memuat rencana belanja Dana BOS sesuai kode rekening pada APBD
 Kepala SKPD yang menyelenggarakan urusan Pendidikan pada Kabupaten/Kota menyusun RKA-SKPD, yang memuat
rencana belanja Dana BOS yang merupakan rekapitulasi RKAS yang disampaikan oleh Kepala Satdikdas Negeri. Rencana
Belanja Dana BOS pada RKA-SKPD dianggarkan pada Program Dana BOS, Kegiatan Dana BOS, Akun Belanja, Kelompok
Belanja Langsung yang diuraikan ke dalam Jenis Belanja
 Berdasarkan Laporan Realisasi Belanja Dana BOS dari Kepala Satdikdas Negeri, Kepala SKPD yang menyelenggarakan
urusan Pendidikan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Belanja (SP2B) kepada PPKD selaku BUD yang ditampiri
Rekapitulasi Rincian Penerimaan dan Belanja per Satdikdas Negeri.
 Berdasarkan SP2B Satdikdas Negeri, PPKD selaku BUD menerbitkan Surat Pengesahan Belanja (SPB) Satdikdas Negeri.
SP3B DAN SP2B BLUD

 Hal-Hal yang harus diperhatikan untuk BLUD:


 Harus dipisahkan RSUD sebagai SKPD dan BLUD
 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLUD serta Saldo Kas di
Bendahara BLUD diinputkan pada RSUD selaku BLUD
 Pendapatan dan Belanja BLUD diinputkan pada Menu SP3B
per bulan/semesteran/tahunan sesuai aturan di pemda
masing-masing
PERSEDIAAN
 Jurnal balik/Jurnal awal tahun atas saldo Persediaan tahun sebelumnya (Periodik).
Jurnalnya :
- Beban Persediaan XXX (D)
- Persediaan XXX (K)
 Melakukan stock opname persediaan per 31 Des 2018 dengan disertai buku mutasi

persediaan, buatkan Berita Acara Stock Opname Persediaan.


 Membuat Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2018 :

- Persediaan XXX (D)


- Beban Persediaan XXX (K)
PIUTANG

 Melakukan Inventarisasi atas Piutang per 31 Desember 2018


 Mengklasifikasikan Piutang berdasarkan Nama Debitur dan Umur Piutang berdasarkan
Kebijakan Akuntansi
 Menghitung Penyisihan Piutang per 31 Desember 2018
 Apabila Penyisihan Piutang bertambah, Jurnal Penyisihan Piutang 31 Des 2018 adalah:
- Beban Penyisihan Piutang XXX(D)
- Penyisihan Piutang XXX(K)
 Apabila Penyisihan Piutang berkurang, Jurnal Penyisihan Piutang 31 Des 2018 adalah:
- Penyisihan Piutang XXX (D)
- Beban Penyisihan Piutang XXX(K)
BEBAN DI BAYAR DIMUKA
 Jurnal balik atau jurnal awal tahun untuk Rekening Beban Dibayar Dimuka tahun
sebelumnya :
- Beban Sewa XXX (D)
- Beban Dibayar Dimuka XXX (K)
 Melakukan inventarisasi atas Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2018 .

Misalnya : pembayaran sewa rumah, sewa kantor dll yang melebihi periode
akuntansi 2018
 Membuat Jurnal Penyesuaiannya

- Beban Dibayar Dimuka XXX (D)


- Beban Sewa XXX (K)
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

 Melakukan Jurnal Balik atas pendapatan diterima dimuka tahun sebelumnya.


Jurnalnya - Pendapatan Diterima Dimuka XXX (D)
- Pendapatan Sewa XXX (K)
 Melakukan inventarisasi atas Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2018

atas pendapatan untuk periode yang melebihi periode akuntansi 2018. Misalnya
Pendapatan Sewa Gedung dll.
 Membuat Jurnal Penyesuaiannya :

- Pendapatan Sewa XXX (D)


- Pendapatan Diterima Dimuka XXX (K)
UTANG BEBAN
 Membuat Jurnal Balik Utang Beban 2017 yang sudah dibayar Tahun 2018, dengan
jurnal - Utang Beban XXX (D)
- Beban Listrik (Utang Beban 2017) XXX (K)
 Melakukan inventarisasi Utang Beban per 31 Desember 2018. Misalnya Tagihan

Listrik, Telepon, PDAM yang belum dibayar sampai dengan 31 Desember 2018.
 Membuat Jurnal :

- Penyesuaian Beban Listrik XXX (D)


- Utang Beban XXX (K)
PROSES TUTUP TAHUN
 Melakukan Proses Tutup Tahun
 Tujuan Proses Tutup Tahun adalah membuat jurnal penutup untuk

menutup akun-akun nominal yaitu akun-akun yang umurnya hanya 1


tahun seperti akun-akun di laporan LRA dan LO. Proses Tutup Tahun
dilakukan setelah proses posting (posting/posting jurnal akrual). Proses
Tutup Tahun dapat dilakukan berkali-kali
CEK LAPORAN KAS SKPD
Laporan Bendahara Pengeluaran Laporan Tata Usaha Laporan Bendahara Penerimaan

• Buku Pajak SKPD memiliki • Laporan Register SPP-SP2D • Buku Rekap Penerimaan SKPD
saldo Rp 0,00 atau jika (UP,TU,LS) di SKPD sudah tidak sesuai dengan jumlah
bersaldo sesuai dengan jumlah ada yang berwarna merah pencataan penerimaan di SKPD
pajak yang belum disetorkan (tidak ada SPP/SPM yang secara manual
• Buku Kas Pengeluaran SKPD belum di SP2D kan/ sudah
memiliki saldo Rp 0,00 atau selesai proses pencairannya)
jika bersaldo sesuai dengan • laporan Pembayaran Per
jumlah pajak yang belum Nomor Kontrak Sudah memiliki
disetorkan dan jumlah saldo jenis tagihan yang sesuai
setoran
• Buku Bank SKPD memiliki saldo SKPD melakukan Kas Opname per tanggal 31
Rp 0,00 atau jika bersaldo Desember 2018 dan membuat BA Kas
sesuai dengan jumlah nilai di
Rekening Koran Opname. SKPD merekonsiliasi hasil stok
opname dengan buku pencatatan bendahara
pengeluaran secara manual/aplikasi.
LRA SKPD
 Cetak laporan Register SP2D Per Jenis SPM dari
menu Laporan-SKPKD-BUD-BUD dan pilih SKPD
yang akan dilakukan verifikasi LRA
 Lakukan verifikasi manual pada dokumen hard
copy SP2D dan bandingkan dengan register
apakah sudah sesuai atau belum
 Apabila sudah sesuai lakukan penjumlah atas
rekapitulasi SP2D perjenis SPM pada halaman
akhir laporan register

TOTAL SP2D GU + NIHIL + LS BTL + LS BL -


CONTRA POS
LO SKPD
 Dapatkan data LRA Belanja yang sudah lolos verifikasi dan kemudian masukan angkanya
kedalam rumus
Belanja LO= Belanja LRA – SP2D LS/GU (BM 5.2.3.X.X)-PEMBAYARAN
HUTANG 2015+BEBAN PENYUSUTAN ASET+BEBAN PENYISIHAN
PIUTANG+BEBAN PERSEDIAAN AWAL-BEBAN PERSEDIAAN AKHIR +
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

 Realisasi Belanja Modal bisa dilihat pada laporan LRA SAP


 Pembayaran hutang 2017 bisa diverifikasi dari SP2D yang dikeluarkan tahun 2018 dan
jumlahkan nilainya.
 Beban Penyusutan Aset Tahun 2018 bisa dilihat dari jurnal akrual yang dibuat pada Akhir
Tahun 2018 dari menu Data Entri-SKPD-Pembukuan-Jurnal Akrual dan jumlahkan nilainya.
 Beban Penyisihan Piutang Tahun 2018 bisa dilihat dari jurnal akrual yang dibuat pada Akhir Tahun
2018 dari menu Data Entri-SKPD-Pembukuan-Jurnal Akrual dan jumlahkan nilainya.
LO SKPD
LANJUTAN…..
 Beban Persediaan Awal merupakan jurnal balik awal tahun 2018 bisa dilihat dari jurnal akrual yang

dibuat pada Akhir Tahun 2018 dari menu Data Entri-SKPD-Pembukuan-Jurnal Akrual dan jumlahkan
nilainya.
 Beban Persediaan Akhir merupakan perhitungan persedian fisik persediaan dari BA Pemeriksaan Fisik

Persediaan tahun 2018 bisa dilihat dari jurnal akrual yang dibuat pada Akhir Tahun 2017 dari menu
Data Entri-SKPD-Pembukuan-Jurnal Akrual dan jumlahkan nilainya.
 Beban yang masih harus dibayar merupakan penyesuaian atas beban yang sudah terjadi pada akhir

tahun 2018 tapi belum dibayarkan bisa dilihat dari jurnal akrual yang dibuat pada Akhir Tahun 2017
dari menu Data Entri-SKPD-Pembukuan-Jurnal Akrual dan jumlahkan nilainya.
 Setelah angka semuanya sudah didapat maka masukan kedalam rumus dan lihat berapa hasilnya dan

bandingkan dengan laporan belanja LO


 Apabila langkah diatas sudah diikuti tapi angkanya masih selisih dengan rumus diatas, maka
bisa saja disebabkan masih ada mapping yang terlupa dan belum dibetulkan bisa dicek dari
buku besar akun yang berbeda tersebut dan analisis perbedaannya.
Verifikasi LPE, LPSAL,NERACA,LAK
RUMUS PENDAPATAN LO DAN BEBAN

PENDAPATAN - LRA PIUTANG PENDAPATAN DITERIMA


(dari Pendapatan dari (di luar Pendapatan DIMUKA
PENDAPATAN - LO = PENDAPATAN - LRA - Hasil Penjualan + dari Hasil Penjualan - (di luar Pendapatan dari
Hasil Penjualan Kekayaan
Kekayaan Daerah yang Kekayaan Daerah yang
Tidak Dipisahkan) Tidak Dipisahkan) Daerah yang Tidak
Dipisahkan)

SALDO SALDO BEBAN BEBAN BEBAN


AMORTIS HUTANG BELANJA BEBAN DIBAYAR
AKHIR
BEBAN = BELANJA - BELANJA + AWAL
PERSEDIA
- PERSEDIA + PENYUSUT
AN ASET + PENYISIH + ASI ASET + (Non Belanja - DIMUKA
MODAL AN
LAINNYA Persediaan) (Non Belanja
AN AN TETAP PIUTANG
Persediaan)
TERIMAKASIH ……

Anda mungkin juga menyukai