Anda di halaman 1dari 2

Pada dasarnya, narkoba atau narkotika merupakan obat-obatan yang kerap

digunakan di bidang medis. Penggunaan obat-obatan tersebut diresepkan oleh


dokter dalam dosis aman. Ketika narkoba atau obat-obatan tersebut digunakan
secara serampangan, bukan pada orang-orang membutuhkan, atau sekadar
bersenang-senang, hal itulah dikenal sebagai penyalahgunaan narkoba.
Bagaimanapun juga banyak jenis golongan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya (NAPZA) jika digunakan secara aman akan bermanfaat bagi pasien, terutama
yang mengalami masalah kesehatan tertentu. Akan tetapi, saat ini banyak pengguna
narkoba mendapatkan obat-obatan tersebut secara ilegal. Mereka memakai
narkoba secara sembrono.
Awalnya mungkin hanya coba-coba, kemudian kecanduan, bahkan sampai merusak
masa depan sendiri. Hal itu disebabkan banyak dari mereka tidak mengetahui
bahaya tersembunyi di balik penggunaan obat terlarang tersebut. Berikut ini jenis-
jenis narkoba dan bahaya yang mengintainya.
Jenis-jenis narkoba dan Bahaya bagi Pengonsumsinya
Narkoba merupakan jenis obat-obatan yang mempengaruhi kerja otak serta fisik
dan psikis seseorang. Jika digunakan serampangan, narkoba dapat menimbulkan
efek adiktif atau kecanduan. Berikut ini jenis-jenis narkoba yang banyak beredar di
masyarakat :
1. Kokain
Kokain dibuat dari ekstrak tanaman koka, bentuknya berupa serbuk putih atau
kristal putih halus. Obat ini mempengaruhi sistem saraf pusat otak sehingga
melepas hormon dopamin (hormon kesenangan). Pengguna kokain kerap memakai
jenis narkotika ini dengan cara dihirup, dihisap, atau melalui suntik.
Bahayanya: Pemakaian jangka panjang dan dosis berlebihan dapat menimbulkan
depresi, aritmia (gangguan jantung), tekanan darah meningkat, kerusakan usus,
hilang nafsu makan dan kurang gizi, kehilangan penciuman (anosmia), dan hepatitis
C. Kokain juga dapat memicu perilaku kejam dan beresiko melakukan pelanggaran
hukum. Kematian dapat terjadi saat overdosis, terjadi henti napas, kejang dan
serangan jantung.
2. Ganja
Ganja dibuat dari tanaman Cannabis sativa di bagian bunga, batang, hingga daun
dan biji yang telah dikeringkan. Pemakaiannya dengan cara dibakar dan dihisap
seperti rokok, diseduh, atau ditambahkan dalam makanan. Di beberapa negara,
dalam dosis tertentu ganja digunakan untuk pengobatan dan terapi penyakit
multiple sclerosis (MS), alzheimer, dan penyakit crohn. Namun di Indonesia, ganja
tergolong ilegal. Pemakai ganja akan terjerat hukum jika ketahuan polisi.
Bahayanya: Dapat terjadi penurunan kemampuan kognitif (daya pikir), masalah
pernapasan, peningkatan detak jantung, serangan jantung, serta depresi.
3. Ekstasi
Ekstasi dibuat dari bahan sintetis dari turunan obat amfetamin. Efek pemakaiannya
adalah halusinasi, menimbulkan semangat, dan rasa gembira. Setelah efek obat
habis, pemakai akan mengalami penurunan hormon kesenangan (dopamin) secara
drastis, mengalami kebingungan, depresi, cemas, dan insomnia.
Bahayanya: Ekstasi dapat memicu mual, penglihatan kabur, denyut jantung
meningkat, pusing, keringat dingin dan otot kejang. Dalam pemakaian jangka
panjang, ekstasi meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit pembuluh darah,
hingga masalah mental. Pengonsumsinya juga cenderung mengalami perilaku
impulsif, bahkan mengakibatkan kematian jika overdosis. Baca juga: Efek Sabu-Sabu
bagi Kesehatan: Gangguan Emosi Hingga Kematian 200 Kilogram Sabu-sabu yang
Akan Beredar di Jakarta Disita
4. Heroin (Putaw)
Heroin dibuat dari tanaman opium poppy yang diambil bunganya. Heroin yang biasa
beredar berbentuk serbuk putih atau cokelat. Walau obat heroin berguna untuk
pereda nyeri di bidang medis, namun heroin termasuk narkoba ilegal di Indonesia.
Bahayanya: Efek heroin pada otak sangat berbahaya karena memicu kecanduan
hingga sulit berhenti. Jika digunakan serampangan, heroin menghalangi
penggunanya berpikir jernih, memicu kantuk, dan efek sampingnya adalah sulit
bernapas, kulit kemerahan seperti alergi, mulut kering dan pupil menyempit, serta
juga rasa mual. Overdosis heroin dapat memicu kematian, hipotensi, bibir dan kuku
biru, otot kaku, dan kejang-kejang.
5. Metamphetamine (Sabu-sabu)
Sabu sabu bekerja mempengaruhi saraf pusat otak sehingga memicu kecanduan. Ia
sangat banyak dipakai di Indonesia secara ilegal. Bentuknya metamphetamine
adalah serbuk putih dan terasa pahit. Ia dipakai dengan cara ditelan, dihisap, atau
disuntikkan.
Bahayanya: Dalam pemakaian alat suntik secara bergantian dapat menularkan
penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, paranoid, bingung, insomnia, perubahan
perilaku menjadi kasar, cemas, nafsu makan turun, detak jantung turun tak
beraturan, tekanan darah naik atau turun, kulit kusam, mulut kering, gigi rapuh, dan
sebagainya.
6. Kiat Menghindari Penyalahgunaan Narkoba
Memakai narkoba tidak atas saran dari dokter atau pihak medis dengan alasan apa
pun jangan sampai dilakukan. Narkoba tidak akan menyelesaikan masalah hidup,
apalagi jika dijadikan pelarian untuk melupakan masalah.
Untuk menghindari penyalahgunaan Narkoba, ada beberapa kiat yang disarankan
sebagai berikut:
 Hindari rasa penasaran untuk mencoba. Bagaimanapun juga, sebagian
besar riwayat kecanduan pada remaja dan anak muda berasal dari
penasaran ingin mencoba seperti teman-temannya.
 Ketahui dampak buruk pemakaian narkoba untuk kesehatan fisik dan
mental. Pilih pergaulan atau teman yang baik. Jauhi yang dapat
membawa pengaruh buruk kecanduan narkoba.
 Lakukan kegiatan positif seperti olahraga atau atau bergabung dengan
organisasi tertentu. Ingat bahwa ancaman hukuman untuk
penyalahgunaan narkoba tergolong berat, ditambah lagi sanksi sosial
dari masyarakat.
 Hindari pergaulan malam. Lakukan kegiatan positif di waktu dan tempat
yang aman bersama keluarga, teman, dan rekan yang membawa efek
positif. Jika punya masalah, cari jalan keluar yang aman dan jangan
jadikan narkoba sebagai pelarian untuk melupakan masalah.

Anda mungkin juga menyukai