Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

RIVALDY
NIM : 122210115
KELAS : RC
TEMA : INFRASTRUKTUR YANG MEMINIMALISISR HUBUNGAN TIMBAL
BALIK ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN

ASPAL KARET
Penyediaan infrastruktur yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) dalam prakteknya mengacu pada pembangunan yang
berbasis lingkungan. Hal ini untuk mewujudkan penyediaan infrastruktur PUPR
yang berkelanjutan. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menjelaskan pembangunan infrastruktur
berbasis lingkungan itu pada dasarnya memegang beberapa prinsip seperti
mengadopsi kondisi lingkungan dan budaya lokal (PUPR 2018).
“Pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan juga memperhatikan daya
dukung lingkungan dan preservasi sumber daya,” demikian disampaikan Hadi saat
menjadi salah satu keynote speaker pada seminar nasional dengan tema
“Infrastruktur Berkelanjutan” yang diadakan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Kamis (29/11).
Dikatakannya pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga memperhatian
agenda internasional seperti New Urban Agenda (NUA).

Gambar 1 Pengembangan Green Infrastrcture PUPR

Terlihat dari gambar, ada banyak sekali upaya dari Kementrian PUPR untuk
membangun infrstruktur-infrastruktur yang mampu mengatasi isu-isu timbal balik
antara manusia dengan lingkungan. Dan pada tulisan saya ini, saya akan mengutip
salah satu infrastruktur tersebut, yaitu Green Waste dengan aspal karet sebagai
solusinya.
Beberapa waktu lalu, saya mengikuti sebuah webinar Nasional yang ada di
Universitas Lampung. Disana, banyak tokoh tokoh hebat yang mengisi materi.
Salah satunya yaitu Ibu Susan Novelia ST., MT. yang memberikan materi terkait
aspal karet. Aspal karet menjadi salah satu solusi yang PUPR berikan untuk
mengatasi isu-isu lingkungan terkait pembangunan infrasturuktur jalan.
NAMA : M. RIVALDY
NIM : 122210115
KELAS : RC
TEMA : INFRASTRUKTUR YANG MEMINIMALISISR HUBUNGAN TIMBAL
BALIK ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Saya sempat bertanya, apakah jenis karet yang digunakan untuk bahan campuran
aspal akan memiliki dampak yang mungkin lebih buruk dibandingkan dengan
aspal-aspal konvensional lainnya. Beliau memaparkan bahwasannya penggunaan
material karet pada dasarnya memang dditujukan untuk meminimalkan dampak
polusi yang dihasilkan serta dengan pemanfaatan material karet, justru
menghasilkan jenis aspal yang tidak lebih buruk dibandingkan aspal biasa.
Bahkan, beliau memaparkan juga bahwasannya penggunaan karet dalam
konstruksi jalan, menghasilakan lebih sedikit limbah yang tentunya berdampak
lebih baik dibanding aspal biasa.

Namun, banyak pertimbangan yang tentunya diambil oleh pemerintah dalam


kebijakaan kebijakannya untuk mengatasi hubungan timbal balik tersebut. Dan
aspal karet ini menjadi salah satunya, yaitu untuk pemanfaatan hasil alam dan
kualitas yang lebih baik dengan mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Anda mungkin juga menyukai