TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM
TENTANG PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN
KLINIS Dr Paulus Mario Tinambunan, SpAn.
KEDUA : Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sebagaimana
dimaksud dalam diktum Kesatu Keputusan ini sebagaimana tercamtum
dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat ditambah atau dikurangi.
KEEMPAT : Penugasan Klinis ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun, dan tidak akan
melebihi masa berlaku STR (Surat Tanda Registrasi) yang bersangkutan.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Berastagi
Pada tanggal : 22 Februari 2022
Rumah Sakit Efarina Etaham
Direktur,
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Efarina Etaham
Nomor : 0110/RSEB/SK/DIR/II/2022
Tanggal : 22 Februari 2022
1 2 3 4
A. Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, risiko pasien
rendah, status fisik ASA 1 dan 2
24 Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakhialis dan cabang-cabangnya) √
25 Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan pleksus sakral √
beserta cabang-cabangnya)
26 Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal: blok paravertebral, blok √
ilioinguinaliliohipogastrik, blok transversus abdominal plane, blok re-ktus
abdominis)
27 Blok saraf wajah dan kepala (misal : blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion
Gasseri)
30 Blok intravena
31 Perioperative medicine pada pasien dengan comorbid, coexisting disease dan pada √
pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients)
33 Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, berbagai tipe LMA, √
videolaringoskopi, bronkoskopi, Percutaneus Dilatation Tracheostomi, retrograde
intubation, fibreoptic intubation, cricothyrotomi, dan penguasaan airway devices
yang lain.
38 Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS, Advanced Cardiac √
Life Support = ACLS)
52 Anestesia Bedah Torak (Bedah Paru, tumor mediastinum, ventilasi satu paru, √
trauma torak, miasthenia gravis, sindrom vena cava superior)
65 Blok saraf / pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan √
analgetik lokal dengan / tanpa steroid
66 Blok saraf / pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan √
obat neurolitik
67 Blok saraf / pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan √
teknik radio-frekuensi ablasi (RFA)
71 Hipotermi terapeutik √
72 Instilasi surfaktan √
74 Sirkulasi ekstrakorporel √
75 Pemasangan CVC √
76 Ekokardiografi √
77 Bronkhoskopi √
78 Pengelolaan IABP √
80 CRRT √
81 Pembedahan transplant √
83 Neonatus prematur √
87 Pengelolaan Pasien ICU secara tuntas (Gagal nafas, Gagal Ginjal, Gagal Sirkulasi, √
Gagal Otak, Gangguan Asam Basa, Elektrolit dan Metabolik, Gagal multiorgan,
Sepsis, Nutrisi Enteral dan Parenteral) pada kasus medik, surgikal, trauma.
92 Bronkoskopi √
metastase)
100 Mampu menangani Neuro ICU advance: monitoring neuro (ICP, SJO2, NIRS, √
Microdialisis, Evoked potential)
102 Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri √
kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi analgesia
103 Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut pasca bedah maupun nyeri akut √
lainnya dengan menggunakan teknik Patient Controlled Analgesia dan insersi
kateter kontinyu (Intravenous, neuraksial epidural dan intrathecal, dan blok saraf
perifer)
105 Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker √
dengan pendekatan nonfarmakologik dam psikologi terutama pada kasus paliatif
Direktur,