Anda di halaman 1dari 87

BUDAYA ANTI KORUPSI

Disampaikan pada
PELATIHAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU (BGH)

Bandung, 24 Januari 2024


TUJUAN PEMBELAJARAN

Hasil Belajar
Peserta mampu memahami perihal korupsi dan gratifikasi, serta pembangunan budaya anti
korupsi di Kementerian PUPR

Indikator Hasil Belajar

1 Peserta dapat menjelaskan perihal korupsi

2 Peserta dapat menjelaskan perihal gratifikasi


Peserta dapat menjelaskan pembangunan budaya anti korupsi di
3
Kementerian PUPR
TABLE OF CONTENTS
PENGANTAR TENTANG
01
KORUPSI

02 FAKTA dan DATA

STRATEGI PEMBERANTASAN
03
KORUPSI

PERAN DALAM
04 PEMBERANTASAN
KORUPSI
01
PENGANTAR
TENTANG KORUPSI
TANTANGAN KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2023
Jumlah Unit Organisasi
Anggaran Tahunan ±24.600
10 Rp 100-150 T Paket/Kegiatan
Jumlah UPT/Balai ±3.600 Kontraktual
186 ±21.000 Swakelola

±39.000
PEGAWAI
Jumlah Satuan Kerja
650 – 1.000 Potensi KPBU
Jumlah Aset
Jumlah PPK
Rp 2.000 T Rp 1.962 T
2.000 – 3.000

Target Kinerja yang Diamanahkan


(Target Pembangunan Infrastruktur 2020 – 2024)

Sumber Daya Air Bina Marga Cipta Karya Perumahan


Kapasitas Tampung Jalan Mantap 97%
88% Air Minum 5 Juta Backlog MBR
68,11 Jalan Tol 1.500 Km
17.000 ha Kumuh Penbangunan
Jalan Baru 2.500 Km
m3/kapita/tahun 85% Sanitasi 3,9 Juta Unit
Jembatan Baru/FO 60.000 m 5
PERTANYAAN
REFLEKTIF

Mengapa perlu memahami Korupsi ?


APAKAH
KO∙RUP∙SI∙?

Korupsi berarti
Korupsi penyelewengan atau
(Bahasa Latin: penyalahgunaan
corruptio dari kata kerja jabatan, demi
corrumpere = busuk, kepentingan pribadi
rusak, menggoyahkan, atau orang lain,
memutarbalik). termasuk keluarga dan
kerabat
Korupsi Ibarat Kecoa,
- Tersembunyi di tempat
gelap
- Ada dimanapun
- Merusak
- Jika dibiarkan akan
berkembang pesat
APAKAH

KORUPSI
ADALAH
“EXTRA ORDINARY
CRIME”
?
KORUPSI BUKAN BUDAYA
KORUPSI BUKAN KEBIASAAN
KORUPSI BUKAN JALAN PINTAS

KORUPSI ADALAH KEJAHATAN LUAR BIASA


"
3. Kerugian Besar
dan Meluas “Snow
1. Berpotensi Ball effect – Domino
dilakukan Effect”
siapa saja

EXTRA
ORDINARY
CRIME

2. Random 4. Terorganisasi
Target/Victim atau Lintas
Negara
Faktor Penyebab Korupsi
Studi Terkait Penggelapan - Faktor Pendorong *

Motivasi Kasus %
Gaya Hidup 394 57.5%
Pasangan 199 29.1%
Tekanan Keuangan 30 4.4%
Kebutuhan Dasar 17 2.5%
Ketergantungan Obat/Rokok 11 1.6%
Percintaan 9 1.3%
Dorongan Anggota Keluarga 9 1.3%
Pangkat/Jabatan/Kedudukan 7 1.0%
Hobby Belanja 7 1.0%
Tekanan atasan/jabatan 2 0.3%
Total 685 100.0%

*2016 Marquet Report on Embezzlement is based on 6 years of data in which the motivating factor could be guessed in 685
cases.
Teori Penyebab Fraud/Korupsi 15

Opportunity Rationalization

Pressure
FRAUD TRIANGLE (Donald R. Cressey, 1950)
KORUPSI DAN KELUARGA
RASIONALISASI → LINGKUNGAN OPPORTUNITY → KELEMAHAN
Pelaku mencari pembenaran atas SISTEM
tindakannya, misalnya: Kesempatan/peluang yang
1. Tindakan untuk membahagiakan memungkinkan fraud terjadi, sebab:
keluarga dan orang-orang yang Rasionalisasi 1. Internal control suatu organisasi
dicintai yang lemah
2. Masa kerja cukup lama dan merasa 2. Kurangnya pengawasan
berhak mendapatkan lebih. 3. Penyalahgunaan wewenang.

Pressure Opportunity

PRESSURE → INDIVIDU
Dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya:
1. Gaya hidup mewah, hutang/tagihan, ketergantungan narkoba,dll.
2. Terdorong keserakahan

KORUPSI = NIAT (INDIVIDU) + PEMBENARAN (LINGKUNGAN) + KESEMPATAN (KELEMAHAN SISTEM)


BENTUK RASIONALISASI DALAM KORUPSI ???
• SEKEDAR TANDA TERIMA KASIH
• PEMBERIAN CUMA-CUMA DAN IKHLAS
• TIDAK ADA YANG MATI ATAU TERLUKA
• HANYA UANG RECEH DAN SODAQOH
• PROJECT NYA SUDAH SELESAI
• TIDAK MEMPENGARUHI KEPUTUSAN SAYA
• SAYA SUDAH BERJASA UNTUK NEGARA
• BUDAYA KETIMURAN DAN TRADISI
Image by SplitShire from Pixabay

• GAJI PEGAWAI NEGER KECIL


• SEMUA INSTANSI MENERIMA
• HANYA PINJAM NANTI DIKEMBALIKAN
• DIANJURKAN DALAM AGAMA AGAR SALING
MEMBERI HADIAH
30 Delik Tindak Pidana Korupsi
Bentuk-Bentuk Korupsi
Ada 30 jenis tindak pidana korupsi dan pada
dasarnya dikelompokkan menjadi: 1. Kerugian Keuangan
Negara
7. Konflik Kepentingan
dalam Pengadaaan
2. Suap

6. Perbuatan
Curang 3. Gratifikasi

5. Pemerasan 4. Penggelapan
dalam Jabatan
GRATIFIKASI
Perbedaan Hadiah dengan Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan
DEFINISI

GRA∙TI∙FI∙KA∙SI
Pemberian dalam arti luas
Yakni, meliputi pemberian uang, barang, Blacks Law Dictionary
Rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, A gratuity; a recompense or
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, reward for services or benefits,
dan fasilitas lainnya. given voluntarily, without
solicitation or promise
Gratifikasi tersebut baik yang diterima di
dalam negeri maupun di luar negeri dan
yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik. KBBI

(Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 tahun 2001) gra·ti·fi·ka·si n


Uang hadiah kepada pegawai
di luar gaji yang telah ditentukan
1. Terkait
Jabatan 4. Tidak berpaku
atau Posisi pada nilainya (kecil
atau besar), namun
bermakna besar

2. Tidak
Meminta GRATIFIKASI 5. Dianggap
Rejeki

3. Bersifat 6. Disamarkan
Inventif dalam budaya
(IJON) atau praktek
kebiasaan
PERLAKUAN TERHADAP GRATIFIKASI Gratifikasi
dianggap Suap:
▪ berhubungan
dengan jabatan
▪ bertentangan
dengan tugas
MILIK NEGARA dan kewajiban

Tidak berhubungan
▪ Gratifikasi yang dengan jabatan dan
dianggap suap tidak bertentangan
▪ Diberikan dengan tugas dan
langsung kewajiban
GRATIFIKASI WAJIB MILIK PENERIMA
DILAPORKAN

Surat Apresiasi
Dalam keadaan tertentu:
▪ Diterima secara tidak langsung
▪ Pemberi tidak diketahui
KEDINASAN
▪ Ragu dengan kualifikasi
gratifikasi
▪ Kondisi tertentu tidak dapat TIDAK WAJIB
menolak DILAPORKAN ▪ Peraturan KPK No. PER-02 Tahun 2014
▪ Surat KPK No. B-143 tahun 2013
Masyarakat/ Masyarakat /
Pengusaha Pengusaha

Penyuapan Gratifikasi
“Transaksional” “Pasif”

Pegawai Negeri /
SEGI Penyelenggara Negara

TIGA Pemerasan
“Aktif”
PEMERASAN

Masyarakat /
Pengusaha
Dalam keadaan Dianggap
tertentu Suap
Diterima tidak Diberikan
langsung Langsung
Dalam keadaan
tidak dapat Tolak Gratifikasi
menolak Online KPK
Ragu dengan
kualifikasi 5 Hidangan/sajian yang berlaku umum

Gratifikasi
Pasal 12B UU 20/2001
gratifikasi
6
Prestasi akademis/non akademis yg
menggunakan biaya sendiri (tidak
Pemberian dalam arti luas Terima terkait kedinasan)
Keuntungan/bunga dari
7 investasi/saham pribadi yang berlaku
umum
Wajib Lapor Tidak Wajib Lapor Manfaat bagi semua peserta
8 koperasi/organisasi yang berlaku
umum
1 Karena hubungan keluarga,
tidak ada konflik kepentingan Seminar kit/sertifikat dari kegiatan
Milik Negara Milik Penerima 9 resmi kedinasan yang berlaku umum
Terkait musibah /bencana
2 maks 1 jt Hadiah/beasiswa/tunjangan dari
Gratifikasi Tidak Pemerintahsesua peraturan yg
berhubungan Pernikahan, kelahiran, 10 berlaku
dianggap suap aqiqah, baptis, khitan/
dengan jabatan 3 upacara adat lain maks 1jt
Dari kompensasi/profesi di luar
Berhubungan Tidak 11 kedinasan yg tidak terkait dengan
dengan jabatan Sesama pegawai pada pisah tupoksi, tidak ada konflik kepentingan
bertentangan 4 sambut, pension, promosi, & tidak melanggar kode etik
Bertentangan dengan tugas dan ultah (bukan uang maks nilai Sesama rekan kerja (bukan uang
300 rb dan total setahun 12
dengan tugas dan kewajiban maks nilai 200 rb dan total setahun 1
maks 1 jt dari pemberi yang jt dari pemberi yang sama
kewajiban sama
P R I N S I P

NEGATIVE LIST

Memudahkan PN/Pn Semua gratifikasi Negative list:


atas keraguan kategori WAJIB DILAPORKAN gratifikasi yang tidak
gratifikasi kecuali dalam daftar wajib dilaporkan
“negative list”
PAHAMI
BEDANYA • Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat tanam budi Contoh:
• Tidak membutuhkan Pengusaha memberi hadiah
kesepakatan voucher belanja kepada PNS
karena merasa terbantu dalam
pengurusan perizinan

• Ada kesepakatan
• Biasanya dilakukan
secara rahasia dan
tertutup Contoh:
Pengusaha menyuap
pejabat pemerintah untuk
mendapatkan proyek
• Ada permintaan sepihak
dari penerima (pejabat)
• Bersifat memaksa
Contoh:
• Penyalahgunaan kuasa Pejabat memaksa calon peserta tender untuk
memberikan sejumlah uang dengan ancaman
akan menggugurkan calon peserta tersebut
Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019 tentang Gratifikasi
Pemberian Terkait Dengan Pertunangan, Pernikahan, Kelahiran, Akikah, Baptis,
Khitanan, Potong Gigi, Atau Upacara Adat/Agama Lainnya Dengan Batasan Nilai
Sebesar Rp 1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah) Setiap Pemberi:

Pemberian Sesama Rekan Kerja Dalam Rangka Pisah Sambut, Pensiun, Mutasi
Jabatan, Atau Ulang Tahun Yang Tidak Dalam Bentuk Uang Atau Alat Tukar Lainnya
Paling Banyak Senilai Rp. 300.000,00 (Tiga Ratus Ribu Rupiah);

Setiap Pemberian Per Orang, Dengan Total Pemberian Tidak Melebihi Rp


1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah) Dalam 1 (Satu) Tahun Dari Pemberi Yang Sama,
Sepanjang Tidak Terdapat Konflik Kepentingan;

pemberian sesama rekan kerja yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar
lainnya, dan tidak terkait kedinasan paling banyak senilai Rp. 200.000,00 (dua ratus
ribu rupiah) setiap pemberian per orang, dengan total pemberian tidak melebihi
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;
d
i.
n
ia
ts
u
s
.

CONFLICT OF
w
w
w

INTEREST (COI)
Apa itu
Benturan
Kepentingan?
Keadaan memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan Pribadi
untuk menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain dalam
penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi netralitas dan
kualitas keputusan dan/atau tindakan yang dibuat dan/atau
dilakukannya.
Sumber Benturan
Kepentingan
Sumber-sumber yang dapat menyebabkan
terjadinya Benturan Kepentingan diantaranya:
Hubungan Kepemilikan
Afiliasi Aset
Keuntungan
Gratifikasi
Finansial
Rangkap Kepentingan
Jabatan Pribadi
Konflik Kepentingan (COI) yang tidak dikontrol
dapat menyebabkan
Penyalahgunaan
Jual Beli Pengaruh
Kekuasaan (abuse of
(Trading Influence)
power)

Fraud dan Korupsi Inefisiensi Anggaran

Program tidak tepat


sasaran
CERMIN INTEGRITAS
CARA2 REFLEKSI DIRI
02
FAKTA dan
DATA
3 INDIKATOR PENGUKURAN
TINGKAT RISIKO KORUPSI DI INDONESIA

INDEKS PERSEPSI INDEKS PERILAKU SURVEI


KORUPSI (IPK) ANTIKORUPSI PENILAIAN
(IPAK) INTEGRITAS (SPI)
Transparency
International (TI) Badan Pusat Statistik Komisi Pemberantasan
(BPS) Korupsi (KPK)
INDEKS
PERSEPSI
KORUPSI (IPK)
INDONESIA
Score Rank Score Rank
Menunjukkan penilaian responden terhadap 34/100 110/180 -4 since 2021
risiko korupsi dan efektivitas pemberantasan
korupsi yang dilakukan Transparency GLOBAL AVERAGE 43
International Indonesia
Skor IPK tinggi menunjukkan bahwa negara tersebut
memiliki risiko kejadian korupsi yang rendah, sebaliknya
skor IPK rendah menunjukkan bahwa negara tersebut
memiliki risiko kejadian korupsi yang tinggi.

6 Negara dengan Nilai IPK Tertinggi Beberapa Nilai IPK Negara ASEAN

90 87 87 84 83 83 47 83 36 33 42

Denmark Finlandia Selandia Norwegia Singapura Swedia


Malaysia Singapura Thailand Filipina Vietnam
Baru
Sumber: Transparency International Indonesia, 2022
IPK INDONESIA 24 TAHUN REFORMASI

APAKAH ARAHNYA SUDAH BENAR ?


Global Corruption Barometer Asia 2020

Survei GCB 2020 di Indonesia menemukan bahwa 30% publik Apa alasannya?
mengaku pernah membayar suap dalam satu tahun terakhir • Ucapan terima kasih (33%)
ketika mengakses layanan publik. Prevalensi praktik suap di • Memang diminta membayar biaya yang
Indonesia ini tertinggi ke-3 diantara 17 negara Asia yang tidak resmi (25%), dan
disurvei, dan tidak turun signifikan dari hasil GCB 2017 yang • Ditawari agar membayar suap demi
mencapai persentase 32% proses yang lebih cepat (21%).
Competitiveness
Trends Overall INDONESIA
World Competitiveness Yearbook
44
Out of

63

*International Institute for Management Development


STATISTIK TIPIKOR YANG DITANGANI KPK
Berdasarkan Jenis Perkara Berdasarkan Profesi/Jabatan

Sumber: KPK, Data per 3 Januari 2023


BELAJAR DARI NEGARA DENGAN
Finlandia
TINGKAT KORUPSI TERENDAH
KERUGIAN NEGARA AKIBAT KORUPSI
2001-2018

RP. 221,1 TRILIYUN


yang kembali 22 T......Kemana Sisanya?

KITA TELAH MENSUBSIDI KORUPTOR !!!


Indeks Integritas
Nasional 2022

Mengukur tingkat risiko korupsi


dan mengukur capaian
73.59 0
71.94 100
keberhasilan pemberantasan dan
pencegahan korupsi di masing- 2021: 82.64
masing K/L/PD di Indonesia serta
TERENDAH TERTINGGI
memeberikan rekomendasi Kab. W aropen Kab.Boyolali
perbaikan sistem antikorupsi 80.32 45.26 88.32

Kementerian

77.8
Lembaga Pemerintah
Dimensi Pengukuran 77.28
Non-Kementerian Provinsi



Transparansi
Integritas Tugas
79.5 69.2
• Trading in influence 76.27
Pemerintah Kota Pemerintah Kab



P engelolaan Anggaran
P engelolaan SDM
72.2 70.6
• P engelolaan P BJ 70.87 392,785 RESPONDEN
• Sosialisasi Antikorupsi 94 K/L, 34 Pemprov, 503 Pemkab/kot
TEMUAN SPI 2022 DI LINGKUNGAN PUPR

TINGKAT KEYAKINAN RISIKO


KEJADIAN SUAP & GRATIFIKASI
Pengalaman responden melihat
penerimaan gratifikasi/ suap
15%
Eksternal
;22% PERSEPSI
26% 4% 76% KEBERADAAN
Internal
Internal Ekternal Ekspert TRADING IN
78%
INFLUENCE

RISIKO PENYALAHGUNAAN
PENGELOLAAN PBJ 28%
% Responden Hasil PB J tidak bermanfaat
(n=2.050)
27% 40% 35% 28%
Pemenang vendor Kualitas barang &
sudah diatur jasa rendah Nepotisme Gratifikasi
TEMUAN SPI 2022 DI LINGKUNGAN PUPR

RISIKO KONFLIK
59% 10%
KEPENTINGAN DALAM
PENGELOLAAN SDM RISIKO RISIKO JUAL
PENYALAHGUNAAN BELI JABATAN
18% 24% 14% FASILITAS KANTOR
UNTUK KEPENTINGAN
DALAM
PROMOSI DAN
Hubungan Kedekatan Kesamaan PRIBADI MUTASI
kekerabatan dengan pejabat almamater Pegawai menggunakan Responden internal
fasilitas-fasilitas kantor untuk mengakui masih
kepentingan pribadi terdapat jual beli
RISIKO (termasuk teman,keluarga, dll) jabatan di instansinya
PENYALAHGUNAAN
ANGGARAN RISIKO

27%
PERJALANAN DINAS PENYALAHGUNAAN
32%
Responden internal melihat/
ANGGARAN SPJ
mendengar penyalahgunaan
anggaran perjalanan dinas terjadi HONOR
MODUS KORUPSI SEKTOR INFRASTRUKTUR

Berdasarkan Kajian KPK tahun 2017, KPK memetakan beberapa tipologi praktik korupsi
yang terjadi terkait infrastruktur jalan, yakni perbuatan curang oleh pemborong,
pengawas, penerima pekerjaan, dan praktik ijon pekerjaan.

Praktik korupsi bahkan dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, sampai dengan
pengawasan dengan dominasi korupsi suap dan penyalahgunaan kewenangan

Kasus Korupsi yang Ditangani KPK


• Suap terkait proyek pembangunan jalan • Penerimaan hadiah atau janji oleh • Suap kepada Bupati Musi
di Kabupaten Bengkalis tahun 2020 penyelenggara negara terkait proyek Banyuasin periode 2017-
pekerjaan infrastruktur di Kabupaten 2022 dan kawan-kawan
• Suap terkait dana peningkatan ruas jalan
Kepulauan Talaud tahun 2014 – 2017 terkait proyek-proyek di
Kemiri-Depapre, Provinsi Papua tahun
oleh terdakwa Bupati Talaud periode lingkungan Dinas PUPR
2017
tahun 2014 – 2019 Kabupaten Musi Banyuasin
• Suap terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021
pembangunan dan perawatan jalan di
Sumatera Barat pada 2016
03
STRATEGI
PEMBERANTASAN
KORUPSI
ARAHAN PRESIDEN
JOKO WIDODO:
Jangan Korupsi,
Ciptakan Sistem
yang menutup celah
terjadinya korupsi

Korupsi terjadi karena adanya niat (mens rea) serta


peluang atau kesempatan.

Oleh karena itu luruskan niat membangun


infrastruktur secara kredibel dan amanah, serta
membangun sistem yang mempersempit celah
untuk terjadinya tindakan korupsi.
6
666
ARAHAN MENTERI PUPR

…Insan PUPR harus Kuat yaitu


berkompeten, Berani yaitu harus
berintegritas, dan Berjiwa Seni yaitu
terus berinovasi dan berimprovisasi. Tanpa
integritas, kita tidak akan berani dan
cepat bertindak…

Disampaikan pada saat Executive Brief PAKU Integritas


(Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara)
bersama para Pimpinan Unit Organisasi Kementerian PUPR
di KPK, 25 Mei 2023
Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc
PESAN MENTERI PUPR

…Tanggung jawab suami ibu dalam


membelanjakan anggaran tentu tidak gampang.
Banyak godaan dari dalam dan luar. Itu bukan
uang pribadi kita, tetapi uang negara. Dan tugas kita
membelanjakannya tanpa reward. Jangan sampai
ada keluarga kita yang menyalahi
kewenangan sehingga berbuat tercela dalam
membelanjakan uang negara yang dipercayakan
kepada kita semua

Disampaikan pada kegiatan Pembangunan Budaya Integritas


bagi Istri Pejabat Kementerian PUPR yang dihadiri oleh Ketua
KPK pada 22 Juni 2023

6
8
Beberapa Sanksi Korupsi di Indonesia
Berdasarkan Aturan Hukum Yang Berlaku

UU No. 31 Tahun 1999 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Pasal 2 ayat (1) UU No. 20 Tahun
Korupsi dan perubahannya: a. 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana penjara dengan ancaman Pidana Korupsi: a. Pidana penjara
hukuman minimal 4 tahun dan dengan ancaman hukuman minimal
maksimal seumur hidup. b. Denda 1 tahun dan maksimal 20 tahun. b.
dengan besaran minimal Rp 200 Denda dengan besaran minimal Rp
juta dan maksimal Rp 1 miliar. c. 50 juta dan maksimal Rp 1 miliar.
Sita aset hasil kejahatan korupsi.

UU lain untuk memberikan sanksi


Pasal 55 KUHP (Kitab Undang- terhadap korupsi, seperti UU Tindak
Undang Hukum Pidana) tentang Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan
pidana tambahan, misalnya: a. UU Pencegahan dan Pemberantasan
Pembayaran ganti rugi kepada Perusakan Hutan (P3H). Sanksi yang
negara. b. Penyitaan barang bukti diberikan dapat berupa pidana
yang terkait dengan tindak penjara, denda, atau kombinasi
pidana. keduanya, tergantung pada beratnya
tindak pidana korupsi yang dilakukan
Undang-Undang mengatur lebih luas bahwa Pegawai Negeri meliputi:
YANG 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang saat ini disebut Aparatur Sipil Negara
TERMASUK (ASN);

Pn/PN 2. Pejabat publik (pemangku jabatan/ambtenaar) yaitu:


a. Orang yang memegang jabatan atau profesi yang diangkat oleh
Pasal 1 angka 2 UU No. instansi umum atau kekuasaan umum atau kekuasaan negara
20/2001 tentang
Perubahan atas UU No. b. Orang yang memangku jabatan umum
31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak c. Orang yang melakukan tugas negara atau sebagian tugas negara
Pidana Korupsi (UU
Tipikor) 3. Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau daerah;
4. Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang menerima
bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau
5. Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.
BEBAN PEMBUKTIAN
PASAL 12B
TERBALIK “Setiap pegawai negeri, pegawai
< Rp10.000.000 badan usaha milik negara atau
(sepuluh juta rupiah) badan usaha milik daerah,
Pembuktian bahwa gratifikasi penyelenggara yang berdasarkan
tersebut bukan merupakan suap bukti permulaan mempunyai
dilakukan oleh penuntut umum kekayaan yang tidak seimbang
dengan penghasilan atau sumber
pendapatannya, wajib
> Rp10.000.000 membuktikan sahnya kekayaan
(sepuluh juta rupiah)
yang diperoleh.”
Pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap (Sambutan Pemerintah dalam
dilakukan oleh penerima gratifikasi pembahasan revisi UU No. 31
tahun 1999)
SANKSI GRATIFIKASI
(UU 31/1999 jo. UU 20/2001 pasal 12 B dan 12 C)

PALING PALING
SINGKAT 4 SEDIKIT
TAHUN 200 JUTA
PENJARA
SEUMUR DENDA
HIDUP
PALING PALING
LAMA 20 BANYAK 1
TAHUN MILIAR
PENINDAKAN PENCEGAHAN PENDIDIKAN
TAKUT
STRATEGI REPRESIF KNOWLEDGE
KORUPSI

STRATEGI PERBAIKAN TIDAK BISA


SISTEM KORUPSI CHARACTER

STRATEGI
TIDAK INGIN
PENGLIBATAN PERAN VALUES
KORUPSI
SERTA MASYARAKAT

Kelengkapan dan Kecukupan Hukum


KOMITMEN POLITIK DAN PIMPINAN BELIEFS
9 STRATEGI PENCEGAHAN FRAUD PBJ DI KEMENTERIAN PUPR
Continuous Monitoring atas
perangkat pencegahan Fraud PBJ
dengan IT Based (PUPR 4.0)
Pembentukan Inspektorat
Bidang Investigasi (IBI) dan
Reorganisasi Struktur Organisasi
9 penguatan kapasitas Auditor
Itjen
ULP dan Pokja PBJ 1 8
Pembentukan Unit Kepatuhan
9 Strategi 7 Internal (UKI) pada Unor dan
Balai (sebagai lini kedua)
Perkuatan Sumber Daya
Manusia (SDM) 2 Pencegahan
Fraud PBJ
6 Risk Management di Unit
Organisasi (Unor), Balai dan
Perbaikan Mekanisme
Penyusunan HPS
3 Satuan Kerja
5
4
Pembinaan Penyedia Jasa
(Kontraktor & Konsultan) Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (System
Delivery) yang melibatkan BPKP

Data Privacy Dirancang berdasarkan arahan Menteri PUPR pada awal Tahun 2019 76
REAL ACTION
Hasil penerapan 9 Strategi Tahap I
Penerapan SMAP di
1. 34 Balai Pelaksana
BP2JK
Pemilihan Jasa Konstruksi
(BP2JK) Wilayah
2. Insentif PBJ

1. Terbentuknya Unit
KEBIJAKAN
Kepatuhan Intern di 9 STRATEGI Modernisasi PBJ
PUPR (Es.2 dan 3) TA 2020-2021 1. E-Simpan
2. SOP UKI 2. SIPASTI (HPS)
3. SIPBJ
4. E-Katalog
5. E-Purchasing
1. Terbentuknya
Inspektorat VI 1. Penerapan Manajemen
2. Nilai IACM 3 Risiko di PUPR
2. Manajemen Risiko Indeks
PUPR > 3

13
9 Strategi Pencegahan Risiko Penyimpangan PBJ (Tahap II)
Tahun 2022 – 2024 (Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2022)

1 Penguatan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ)

2 Penguatan SDM dan Budaya Anti Korupsi

3 Pemantapan Kehandalan Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) “KOMITE AUDIT


DITUGASKAN UNTUK
4 Peningkatan Pembinaan Penyedia Jasa Konstruksi
MELAKUKAN REVIU
IMPLEMENTASINYA
5 Peningkatan Tata Kelola Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi pada PSN
PER TRIWULAN”
6 Implementasi Budaya Sadar Risiko

7 Penguatan Unit Kepatuhan Intern (UKI) 7 Penguatan


Strategi Lama

8
9
Efektivitas Pengelolaan BMN di Kementerian PUPR

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Penerapan Continuous Audit &


Continuous Monitoring (CA-CM)
2 Strategi Baru

7
8
04
PERAN DALAM
PEMBERANTASAN
KORUPSI
SEKARANG,
APA PERAN KITA?
APA YANG BISA KITA LAKUKAN DALAM
PEMBANGUNAN BUDAYA ANTI KORUPSI?
3
2 LAWAN
1 SEBARKAN
PAHAMI
melawan integritas
korupsi pribadi
ala milenial

politik memahami
PERAN untuk
berintegritas INSAN PUPR
membasmi

produksi terlibat aktif


figur dalam gerakan
integritas antikorupsi
Pencegahan korupsi as a leader…

Mematuhi Kode Etik dan Menghindari COI (PBJ, rotasi/mutasi/ Menolak gratifikasi
Aturan yang berlaku rekrutmen, rangkap jabatan, dst)

Memberikan contoh/ Menjaga integritas dalam Menciptakan kebijakan


keteladanan menjalankan tugas dan kehidupan yang mendukung iklim
sehari-hari antikorupsi
Sebagai Pejabat/Pegawai
• M enjalankan amanah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, penuh integritas,
profesional, dan mencegah terjadinya korupsi di lingkungan kantor apa yang
bisa
Sebagai Orangtua
dilakukan
• Bersama-sama pasangannya menanamkan karakter anti korupsi
(misalnya kejujuran) sedini mungkin kepada anak-anaknya di rumah individu
dalam
Sebagai Suami/Isteri
• Menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga (aliran dana
mencegah
rumah tangga), saling mengingatkan/memberikan ruh integritas pada
semua aktivitas keluarga
korupsi ?

Menjalankan Peran Sosial


• Memberikan teladan dan menyerukan gerakan anti korupsi mulai dari
lingkup terkecil di sekitar rumah. Membiasakan akrab mengenali dan
empati terhadap orang lain yang kekurangan
Keteladanan Tokoh

TRANSPARANSI/KOMITMEN/KEPERCAYAAN
Berkomitmen tidak menggunakan fasilitas negara
untuk kepentingan pribadi)

PENEGAKAN ATURAN.
Sri sultan Hamengkubuwono IX
m eminta polisi membuat surat
tilang karena melanggar
verbodden

JUJUR
Bung Hatta
mengembalikan
sisa uang yang
diberikan
pemerintah
untuk berobat
ADIL
tidak menyalahgunakan
jabatan untuk
meringkankan hukuman
anaknya yang melakukan KETELADANAN PIMPINAN
tindak pidana Hoegeng m enutup toko kembang istrinya karena
tidak ingin para pejabat m embeli bunga dari toko
istrinya
4 BIG NO’S !

No Bribery ! Saya ingin meninggalkan


Tidak ada suap menyuap dan pemerasan Kementerian PUPR tidak
hanya sebagai
No Kick Back ! Kementerian yang
membangun infrastruktur
Tidak menerima komisi, tanda terima kasih,
dalam bentuk uang dan bentuk lainnya jalan tol, bendungan, dan
bangunan. Lebih dari itu,
No Gifts ! saya ingin Kementerian
PUPR menjadi organisasi
Tidak boleh ada pemberian yang
bertentangan dengan aturan & ketentuan yang kredibel dan
yang berlaku dipercaya, dengan orang-
No Luxurious Lifestyle ! orang yang berintegritas
dan kompeten
Tidak bergaya hidup mewah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai