Anda di halaman 1dari 2

Opini mengenai bagaimana seharusnya krisis blokade Jalur Gaza dikoordinasikan dan

ditangani oleh PBB dan komunitas internasional, mengingat otoritas Palestina di Jalur
Gaza tidak dapat bekerja secara efektif
Dalam pendekatan klaster, PBB sebagai organisasi internasional terbesar telah
menggelontorkan uang sebesar $294 juta sebagai bantuan untuk menyelematkan masyarakat
terdampak yang berada di Gaza dan di West Bank 1. Bantuan uang tersebut turut disalurkan
melalui beberapa kluster oleh PBB demi meratakan bantuan yang didistribusikan yang
bertujuan agar bantuan tersebut lebih proporsional dan efisien sehingga menghasilkan
bantuan yang efektif. Beberapa cluster yang turut terjun langsung seperti United Nations
Children’s Fund (UNICEF) yang dikhususkan dalam menangani permasalahan terhadap anak
mulai dari nutrisi hingga pendidikan anak, lalu ada United Nations Relief bersama Works
Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) yang menyediakan bantuan
seperti medis, bahan bakar, dll2.

Walaupun sudah ada bantuan kemanusiaan melalui pendekatan klaster seperti yang
dijelaskan diatas, hal tersebut tidak menjamin akan keselamatan para masyarakat yang tinggal
di Gaza yang terbukti masih banyaknya korban jiwa yang berjatuhan setiap hari-nya. PBB
sebagai organisasi internasional terbesar seharusnya dapat memanfaatkan posisi dan fungsi
mereka dengan melakukan investigasi dan intevensi, dikarenakan banyaknya pelanggaran hak
asasi manusia bahkan kejahatan yang dilakukan oleh Israel sudah termasuk terhadap
kejahatan genosida karna telah menghancurkan suatu entitas yakni masyarakat Palestina.
Intervensi kemanusiaan tersebut tentu saja seharusnya dapat dilakukan karena kejadian yang
telah terjadi hingga saat ini telah terlalu banyak merenggut korban jiwa sehingga perlu
dihentikan secepatnya, yang dimana hal tersebut juga sesuai dengan prinsip Responsibility to
Protect yang berarti konflik ini sudah menjadi tanggung jawab global karena
ketidakmampuan Israel dalam menjaga keamanan para masyarakatnya 3. Hal tersebut bisa
menjadikan landasan PBB untuk melakukan intervensi kemanusiaan tersebut baik secara
good offices maupun intervensi militer demi menyelesaikan akar dari permasalahan tersebut.
Namun tentu saja dalam menyelesaikan permasalahan in perlu adanya dukungan dari seluruh
pihak, karena dengan adanya keberpihakan hal tersebut menjadi suatu usaha nihil seperti
keberpihakan negara super power seperi Amerika Serikat yang berpihak terhadap Israel
sehingga membuat solusi dengan menggunakan intervensi kemanusiaan tersebut akan sulit

1
Council on Foreign Relations.
2
Council on Foreign Relations.
3
Macmillan.
tercapai. Adanya keberpihakan tersebut tentunya tidak sesuai dengan prinsip imparsialitas
dan netralitas yang dimana menghambat bantuan kemanusian seperti sulitnya untuk
mewujudkan intervensi kemanusiaan. Maka dari itu PBB perlu untuk mempertegas prinsip-
prinsip mereka kembali terutama dalam intervensi kemanusiaan agar menciptakan stabilitas
keamanan di dunia ini yang sesuai dengan tujuan dibentuknya PBB dalam menciptakan
perdamaian dunia sehingga kejadian mengerikan seperti yang sedang terjadi di Gaza ini dapat
diatasi dengan solusi yang efektif demi mewujudkan definisi aksi kemanusiaan itu sendiri
yang menjaga dan melindungi nyawa manusia.

Selain itu, komunitas internasional atau individu juga seharusnya bisa sadar dan
menyeruakan akan ketidakadilan atau penindasan umat manusia yang terjadi di konflik ini,
dikarenakan konflik ini sangat diperlukan adanya kerjasama internasional yang kuat baik dari
pemerintahan maupun non pemerintahan. Dengan adanya suara-suara dari masyarakat hal
tersebut bisa mempengaruhi kebijakan dari pemerintah untuk segera menanggulangi atau
mengakhiri kasus yang berada di Gaza ini. Selanjutnya diperlukan juga koordinasi antara
antara diaspora, ICRC, baik dengan cluster PBB seperti UNICEF demi melancarkan
pendistribusian bantuan, yang dimana dengan adanya koordinasi tersebut terutama hadirnya
diaspora dapat memberikan potensi bantuan akan lebih mudah untuk terdistribusi karena
adanya pintu langsung untuk menyalurkan bantuan tersebut terhadap masyarakat terdampak
sehingga kebutuhan dasar dari masyarakat terdampak bisa terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai