Universitas Gunadarma
1
muminatus_ff@staff.gunadarma.ac.id, 2marliah@staff.gunadarma.ac.id,
3
mahargyantari@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRACT
Natural disaster volunteers are individuals or groups who assist disaster victims; the assistance is
needed by them to reduce the negative impacts of natural disasters. In reality, the volunteers need
support from families, friends, and others to help victims of natural disasters effectively. This study
aims to empirically examine the correlation between social support and prosocial behavior within
the volunteers. The subjects of this study were 198 volunteers. This study used purposive sampling.
The results show a significant correlation between social support and prosocial behavior within the
volunteers.
Keyword: Prosocial behavior; Social Support; Natural Disaster Volunteer
ABSTRAK
Relawan bencana alam adalah individu atau sekelompok orang yang membantu korban bencana,
pertolongan tersebut bersifat mendesak dan sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif dari
bencana alam. Realitas tersebut, membutuhkan dukungan yang diterima oleh relawan baik dari
keluarga, teman dan orang lain agar dapat membantu korban bencana alam. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris hubungan dukungan sosial dan perilaku prososial pada relawan bencana
alam. Subjek penelitian ini berjumlah 198 relawan bencana alam. Pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dan perilaku prososial pada relawan bencana alam.
Kata kunci: Perilaku Prososial; Dukungan Sosial; Relawan Bencana Alam
aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana dari membantu korban bencana, keluarga yang
alam, yang disebut relawan (Utomo, & Minza, tidak mendukung dan tidak mengetahui
2018). informasi maupun cara menjadi relawan
Menurut Wilson (2000) relawan adalah bencana alam.
individu maupun sekelompok orang yang Berdasarkan fenomena dan hasil
melakukan perilaku membantu untuk wawancara di atas menjelaskan bahwa relawan
menguntungkan orang lain. Sedangkan bencana alam merupakan individu maupun
relawan bencana alam menurut UU tahun 2007 sekelompok individu yang memiliki tanggung
nomor 24 pasal 27 adalah individu maupun jawab di luar kegiatan sukarelawan namun
sekelompok orang yang memiliki kemampuan bersedia membantu korban bencana alam
dan kepedulian bekerja untuk penanggulangan tanpa mengambil keuntungan yang didukung
bencana alam. Kepedulian individu akan oleh keluarga, teman maupun keluarga.
korban bencana berkaitan dengan Undang Perilaku membantu secara sukarela yang
Undang Nomor 24 Pasal 27 Tahun 2007 yang dilakukan oleh relawan bencana alam
menjelaskan bahwa setiap orang berkewajiban merupakan bentuk perilaku prososial.
untuk melakukan kegiatan penanggulangan
bencana sehingga UU tersebut juga mengatur TINJAUAN PUSTAKA
keterlibatan lembaga-lembaga pemerintah dan Perilaku Prososial
non pemerintah dalam penanggulangan Menurut Finkelstein, Penner, Dovidio,
bencana (Puspasari, 2017). Piliavin, dan Schroeder (2005) perilaku
BNPB (2018) menjelaskan pentingnya prososial mewakili kategori tindakan yang luas
peran relawan bencana alam yang profesional ditentukan oleh beberapa segmen masyarakat
di Indonesia terus dibutuhkan. Hal tersebut maupun kelompok sosial yang berkonstribusi
terbukti dengan adanya proses perekrutan pada kesejahteraan orang lain. Menurut Carlo
relawan yang bersertifikat terus dilakukan tiap (2014) perilaku prososial mengacu pada
tahun. Mengingat jumlah bencana yang terus perilaku individu yang secara sadar melakukan
meningkat tidak sebanding dengan jumlah upaya yang bermanfaat bagi orang lain
relawan yang siap membantu korban bencana maupun kelompok dalam masyarakat.
dan memiliki kecakapan dalam Manesi, Van Lange, Van Doesum dan
penanggulangan bencana, jumlah relawan Pollet (2019) juga menyatakan bahwa individu
bencana alam diharapkan terus bertambah di yang membantu orang lain baik dalam bentuk
semua wilayah Indonesia dan menjaga materi, waktu dan tenaga dengan tujuan
komitmennya. memberi keuntungan pada orang lain dengan
Pentingnya peran relawan bencana dalam konsekuensi individu yang membantu harus
membantu korban bencana perlu dianalisa siap menerima kerugian materil
lebih dalam, melalui faktor-faktor yang (mengeluarkan biaya untuk menolong)
mendukungnya. Penulis melakukan studi maupun fisik (merasa lelah). Ratri dan
pendahuluan melalui kuesioner dan pertanyaan Masykur (2020) juga menjelaskan bahwa
terbuka pada relawan bencana alam maupun dalam membantu korban bencana, relawan
non-relawan bencana alam untuk mengetahui bencana alam tentu harus membayar biaya
faktor eksternal yang mendukung mereka yang tinggi, termasuk risiko akan kematian,
membantu korban bencana. Hasilnya, dimana dalam beberapa kasus ditemukan
menunjukkan bahwa relawan bencana alam relawan yang meninggal karena kelelahan.
berjumlah 31 orang menyatakan bahwa Namun risiko tersebut tidak lantas membuat
tindakan membantu yang mereka lakukan para relawan tidak menjalankan tanggung
berkaitan dengan adanya dukungan yang jawabnya. Hal itu menimbulkan pertanyaan,
diterima baik dari keluarga, teman dan bagaimana individu melakukan hal yang dapat
saudara. Sebaliknya, bagi subjek non-relawan merugikan dirinya namun membuat orang lain
mereka menyatakan bahwa hanya dapat mengalami sejahtera? Perilaku prososial
membantu korban bencana secara tidak terkadang bertentangan dengan kepentingan
langsung yang disebabkan oleh masalah biaya, pribadi namun bermanfaat dan
tidak ada waktu, belum bisa menerima resiko
2
Humanis, Vol.15 No.2
menguntungkan orang lain karena adanya penerima mengenai dukungan yang diberikan
motif dalam menolong. secara umum maupun global.
Menurut Carlo dan Randall (2002) Menurut Canty-Mitchell dan Zimet (2000)
terdapat enam jenis perilaku prososial, yaitu: dukungan sosial terdiri atas tiga dimensi, yaitu:
Pertama, altruistic prosocial behaviors adalah Pertama, family support adalah bentuk
perilaku membantu yang dilakukan dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada
sukarela karena peduli pada kebutuhan dan individu yang masih berhubungan darah.
kesejahteraan orang lain. Kedua, compliant Kedua, friend support adalah suatu bentuk
prosocial behaviors adalah perilaku membantu dukungan yang diberikan oleh teman kepada
orang lain dengan memberikan bantuan baik individu namun dukungan tersebut tidak stabil,
berupa respon verbal maupun non-verbal yang tergantung pada kebutuhan satu sama lain.
dilakukan individu berdasarkan frekuensi Ketiga, significant other support adalah
pemberian bantuan daripada spontanitas. dukungan yang berasal dari orang lain namun
Ketiga, emotional prosocial behaviors adalah berada di sekitar individu dan dianggap
perilaku individu yang berorientasi untuk penting oleh dirinya.
menolong orang lain namun dipengaruhi oleh
kondisi dan situasi emosional yang dapat Dukungan Sosial dan Perilaku Prososial
menggugah emosinya sehingga individu Batson (2012) mendefinisikan perilaku
terdorong untuk memberikan bantuannya. prososial sebagai tindakan apapun yang
Keempat, public prosocial behaviors adalah dilakukan dengan tujuan memberi manfaat
perilaku membantu yang dilakukan seseorang kepada orang lain. Pada penelitian ini salah
di depan orang lain, cenderung dimotivasi oleh satu faktor eksternal yang diasumsikan dapat
keinginan untuk mendapatkan persetujuan, memprediksi perilaku prososial yaitu
penghargaan dari orang lain dan peningkatan dukungan sosial.
harga diri. Kelima, anonymous prosocial Menurut Uchino (2004) dukungan sosial
behaviors adalah tindakan menolong yang mengacu pada kenyamanan, kepedulian,
dilakukan secara anonim atau tanpa penghargaan, atau bantuan yang tersedia untuk
pengetahuan orang yang telah ditolong. seseorang dari orang atau kelompok lain.
Keenam, dire prosocial behaviors adalah Keterkaitan antara dukungan sosial dan
tindakan menolong yang dilakukan saat orang perilaku prososial diketahui dari beberapa
lain dihadapkan dengan situasi krisis atau studi, yaitu: Individu yang menerima
darurat sehingga mengisyaratkan bantuan yang dukungan sosial yang positif dari keluarga,
mendesak. teman dan orang-orang terdekat dapat
memprediksi perilaku prososial (Guo, 2017).
Dukungan Sosial Dukungan sosial yang diterima individu
Dukungan sosial adalah hasil secara langsung dapat menumbuhkan
pemprosesan emosional dari interaksi saat ini kompetensi sosialnya yang selanjutnya
dan masa lalu, di mana individu menerima atau berkaitan dengan meningkatnya
telah menerima dukungan tersebut untuk kecenderungan perilaku prososial (De
mencapai tujuan pribadi atau mengatasi Guzman, Jung & Do, 2012). Jika individu
tantangan (Fydrich & Sommer, 2003). sering mendapatkan dukungan sosial dari
Menurut Sarason dan Pierce (1990) dalam orang lain dalam interaksi sehari-hari, mereka
(Haber, Cohen, Lucas & Baltes, 2007) dapat menunjukkan motivasi prososial yang
dukungan sosial dibangun berdasarkan dua lebih tinggi (Li, Guo, & Chen, 2019).
konstruk yaitu received social support dan Studi (Pakaslahti, Karjalainen, dan
perceived social support. Pengukuran received Keltikangas-Jarvinen2002) serta Maltseva
social support dirancang untuk menilai (2012) menunjukkan bahwa hubungan
perilaku mendukung yang diberikan kepada dukungan sosial yang positif dan suportif dapat
penerima dari jaringan kerjanya sedangkan memengaruhi perilaku prososial. Sebaliknya,
pengukuran perceived social support individu yang tidak menerima dukungan sosial
dipersepsikan dengan menilai persepsi tidak memiliki kecenderungan untuk
3
Humanis, Vol.15 No.2
membantu orang lain. (Fu, Wang, Chai, & family, friends dan significant others dengan
Xue, 2022). jumlah aitem sebanyak 12 aitem. Skor
Berdasarkan fenomena dan studi reliabitas skala perilaku prososial dalam
terdahulu, dukungan sosial merupakan hal penelitian ini 0.901 dengan skor daya
penting yang seyogyanya dimiliki oleh seorang deskriminasi aitem rentang 0.281-0.789
individu termasuk relawan bencana. Relawan sedangan skala dukungan sosial menunjukkan
bencana alam sebagai individu yang skor reabilitas sebesar 0.919 dengan rentang
membantu korban bencana, juga nilai deskriminasi aitem 0.485-0.782 (Dahlem,
membutuhkan dukungan sosial yang baik Zimet & Walker, 1991).
sehingga dapat memiliki hubungan positif Data dalam penelitian ini diambil melalui
dengan orang lain yang selanjutnya mengarah google form, di dalamnya terdiri dari kuesioner
pada perilaku prososial. Oleh sebab itu, penelitian yang diberikan kepada responden.
peneliti ingin menganalisa apakah terdapat Metode analisis data yang digunakan untuk
hubungan positif antara dukungan sosial dan menguji hipotesis adalah uji kolerasi melalui
perilaku prososial pada relawan bencana alam. alat bantu SPSS (Statistical Package for Social
Science)untuk mengukur hubungan dukungan
METODE PENELITIAN sosial dengan perilaku prososial.
Populasi merupakan sekelompok subjek
penelitian yang akan digeneralisasi sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil penelitian sedangkan sampel merupakan Setelah melakukan analisa pearson
sebagaian dari wilayan populasi yang harus correlation dengan bantuan SPSS, hasil uji
memiliki ciri-ciri yang ada pada populasi hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien
(Azwar, 2015). Pada penelitian ini sampel pearson correlation antara dukungan sosial
adalah relawan bencana alam sebanyak 198 yang didapat dari keluarga dan perilaku
responden. Purposive sampling merupakan prososial diperoleh sebesar r = 0.296 (p < .05),
teknik pengambilan sampel yang digunakan dukungan sosial yang didapat dari teman dan
dalam penelitin ini dengan menentukan perilaku prososial diperoleh sebesar r = 0.426
kriteria-kriteria tertentu pada sekelompok (p < .05) dan dukungan sosial yang didapat dari
subjek penelitian (Hadi, 2017). keluarga dan perilaku prososial diperoleh
Pada penelitian ini kriteria sampel terdiri sebesar r = 0.297 (p < .05).
dari beberapa hal, yaitu: warga negara Hasil di atas menunjukkan bahwa adanya
Indonesia berusia 18 tahun ke atas, berstatus hubungan positif antara dukungan sosial yang
aktif sebagai relawan bencana saat ini dan didapatkan oleh relawan bencana alam baik
minimal berpengalaman turun di daerah dari keluarga, teman dan orang terdekat
bencana sebanyak 3 kali, memiliki pekerjaan dengan perilaku prososial. Artinya, jika
dan tanggung jawab di luar kegiatan relawan relawan bencana alam mendapatkan dan
dan memiliki pendidikan terakhir minimal merasakan dukungan baik dari keluarga, teman
SMA. dan orang terdekat, maka hal tersebut dapat
Pada penelitian ini, perilaku prososial mengingkatkan perilaku prososial yang
diukur menggunakan skala Prosocial dimiliki oleh relawan bencana alam.
Tendencies Measure (PTM) yang terdiri dari
enam jenis tindakan membantu, yaitu:
altruistic prosocial behavior, compliant
prosocial behavior, emotional prosocial
behavior, public prosocial behavior,
anonymous prosocial behavior, dan dire
prosocial behavior dengan jumlah aitem
penelitian 23 aitem (Carlo & Randall, 2002).
Sedangkan dukungan sosial diukur
menggunakan skala multidimensional scale of
perceived social support (MSPSS) yang terdiri
dari tiga sumber dukungan sosial, yaitu:
4
Humanis, Vol.15 No.2
Hasil hipotesis dapat dilihat melalui Hasil studi (Elistantia, Yusmansyah, dan
Tabel.1 Utaminingsih (2018) menyatakan bahwa
Correlations dukungan yang diterima individu dari keluarga
Prososia Family Friend S_Othe
baik dalam bentuk penghargaan dan penilaian
l r positif dapat menghasilkan perasaan aman,
Pearson 1 .296** .426** .297** tenang, dan merasa dicintai dan kepedulian
Correlation akan kebutuhan orang lain sehingga
Prososial
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 mendukung perilaku prososial.
N 198 198 198 198
.296** 1 .465** .562** Studi Purnamasari, Suharso, dan
Pearson
Correlation Sunawan (2018) serta Nuralifah dan Rohmatun
Family
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 (2018) juga menyatakan bahwa dukungan
N 198 198 198 198
.426** .465** 1 .419**
sosial yang berasal dari teman dapat
Pearson
Correlation memprediksi perilaku prososial, karena
Friend
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 dukungan sosial yang didapatkan dari interaksi
N 198 198 198 198 dengan teman sebaya mendukung pemahaman
Pearson .297** .562** .419** 1
Correlation individu tentang pentingnya perilaku
S_Other prososial.
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 198 198 198 198 Menurut Thorpe (2009) dukungan dari
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). orang lain dapat mengaktifkan rasa tanggung
jawab individu akan kesejahteraan orang yang
Relawan bencana alam merupakan selanjutnya mendorongnya untuk membantu
individu yang sukarela membantu korban orang lain. Pada relawan bencana alam, data
bencana dengan adanya dukungan yang empiris dalam studi ini juga menunjukkan
diterima dari sumber-sumber dukungan sosial. bahwa penerimaan dukungan sosial membuat
Hasil penelitian di atas, didukung oleh hasil mereka merasa dimiliki, dicintai dan dihargai
studi Utomo dan Minza (2018) yang sehingga mendukung tindakan membantu
menyatakan bahwa faktor eksternal yang dapat orang lain.
mendorong munculnya perilaku prososial pada Menurut Guo (2017) dukungan sosial
informan selaku relawan bencana alam yaitu merupakan faktor penting yang memprediksi
adanya dukungan dari keluarga, teman dan perilaku prososial, baik dukungan objektif
orang-orang terdekat. maupun dukungan subjektif. Dukungan
Tanggung jawab sebagai relawan bencana objektif mengacu pada dukungan material dan
alam merupakan hal yang tidak mudah, komunikasi interpersonal dalam lingkaran
terkadang mereka merasa tertekan dengan sosial. Dukungan subjektif adalah pengalaman
kesulitan yang dihadapinya saat membantu dan kepuasan emosional yang dialami oleh
korban sehingga membutuhkan dukungan dari anggota lingkaran sosial tertentu seperti
orang sekitar. Pernyataan tersebut juga sejalan pengalaman dihormati, didukung, dan
dengan studi You, Lee, dan Lee (2022) yang dipahami dalam komunikasi interpersonal.
menjelaskan bahwa dukungan sosial membuat Di samping itu, Guzman, Jung, dan Do
individu menerima komitmen orang lain dalam (2012) juga menjelaskan bahwa dukungan
suatu jaringan yang membuktikan dan sosial berhubungan secara tidak langsung
meningkatkan perasaan dimiliki dicintai dan dengan kompetensi sosio-kognitif individu
dihormati dalam diri individu. Artinya, yang mendasari adanya perilaku positif
dukungan sosial mengacu pada sejauh mana termasuk tindakan individu dalam membantu
individu merasakan dukungan dari orang lain. orang lain dengan sukarela.
Hasil studi Guo (2017) juga menunjukkan
bahwa dukungan sosial yang bersifat subjektif
secara langsung memprediksi perilaku
prososial pada individu. Beberapa studi juga
menyatakan bahwa sumber dukungan sosial
berkaitan langsung dengan perilaku prososial.
5
Humanis, Vol.15 No.2
Ditinjau dari Jenis Kelamin. Jurnal Buletin Studi Sistem Kesehatan, 20(4),
Psikologi Perseptual, 4(2). 150–156.
Maltseva, K. (2012). Social Support Predicts Ratri, E. D. A., & Masykur, A. M. (2020). Para
Perceived Cultural Salience of Prosocial Pengibar Kemanusiaan (Analisis
Ideas but not Normativeness of Prosocial Fenomenologi Interpretatif Tentang
Behaviour. Journal of Cognition and Pengalaman Menjadi Relawan Bencana
Culture, 12(3–4), 223–264. Laki-Laki). Jurnal EMPATI, 8(4), 802–
https://doi.org/10.1163/15685373- 815.
12342075 Reevy, G. M., & Maslach, C. (2001). Use of
Manesi, Z., Van Lange, P. A. M., Van social support: Gender and personality
Doesum, N. J., & Pollet, T. V. (2019). differences. Sex Roles, 44(7/8), 437–459.
What are the most powerful predictors of https://doi.org/10.1023/A:101193012882
charitable giving to victims of typhoon 9
Haiyan: Prosocial traits, socio- Rizaty, M. A. (2021). Sebanyak 56,7%
demographic variables, or eye cues? Penduduk Indonesia Tinggal di
Personality and Individual Differences, Perkotaan pada 2020.
146, 217–225. https://databoks.katadata.co.id/datapublis
https://doi.org/10.1016/j.paid.2018.03.02 h/2021/08/18/sebanyak-567-penduduk-
4 indonesia-tinggal-di-perkotaan-pada-
Matsumoto, Y., Yamagishi, T., Li, Y., & 2020
Kiyonari, T. (2016). Prosocial Behavior Schroeder, D. A., Graziano, W. G., Midlarsky,
Increases with Age across Five Economic E., Kahana, E., & Belser, A. (2015).
Games. PLOS ONE, 11(7), e0158671. Prosocial Behavior in Late Life. In The
https://doi.org/10.1371/journal.pone.015 Oxford Handbook of Prosocial Behavior.
8671 Oxford University Press.
Midlarsky, E., & Kahana, E. (1994). Altruism https://doi.org/10.1093/oxfordhb/978019
in later life. Newbury Parks. Sage 5399813.013.030
Publications. Siedlecki, K. L., Salthouse, T. A., Oishi, S., &
Nuralifah, I. P., & Rohmatun, R. (2018). Jeswani, S. (2014). The Relationship
Perilaku prososial pada siswa SMP Islam Between Social Support and Subjective
plus Assalamah Semarang ditinjau dari Well-Being Across Age. Social
empati dan dukungan sosial teman Indicators Research, 117(2), 561–576.
sebaya. Proyeksi: Jurnal Psikologi, https://doi.org/10.1007/s11205-013-
10(1), 7–9. 0361-4
Pakaslahti, L., Karjalainen, A., & Keltikangas- Thomas, P. A. (2010). Is It Better to Give or to
Järvinen, L. (2002). Relationships Receive? Social Support and the Well-
between adolescent prosocial problem- being of Older Adults. The Journals of
solving strategies, prosocial behaviour, Gerontology Series B: Psychological
and social acceptance. International Sciences and Social Sciences, 65B(3),
Journal of Behavioral Development, 351–357.
26(2), 137–144. https://doi.org/10.1093/geronb/gbp113
https://doi.org/10.1080/01650250042000 Thorpe, J. (2009). Significant others and
681 prosocial behavior: How do we know how
Purnamasari, I., Suharso, S., & Sunawan, S. to help? Doctoral dissertation, New York
(2018). Kontribusi empati dan dukungan University.
sosial teman sebaya terhadap perilaku Uchino, B. N. (2004). Social Support and
prososial siswa di SMP. Indonesian Physical Health. Yale University Press.
Journal of Guidance and Counseling: https://doi.org/10.12987/yale/978030010
Theory and Application, 7(2), 20–26. 2185.001.0001
Puspasari, H. W. (2017). Peran Palang Merah Utomo, M. H., & Minza, W. M. (2018).
Indonesia Terhadap Penanggulangan Perilaku Menolong Relawan Spontan
Dampak Bencana Alam di Indonesia.
9
Humanis, Vol.15 No.2
10