Makalah Rekayasa Trafik
Makalah Rekayasa Trafik
Disusun oleh:
Secara umum, trafik adalah lalu lintas perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam lingkup telekomunikasi, informasi merupakan “benda” yang
dikirim melalui media transmisi sehingga trafik telekomunikasi adalah lalu lintas
perpindahan informasi dari suatu tempat ke tempat lain melalui media transmisi
telekomunikasi.
Jaringan telekomunikasi dibuat dengan tujuan untuk menyediakan sarana
pertukaran informasi antar pengguna yang menginginkannya ketika ia memerlukan
informasi. Dalam proses tukar-menukar informasi tersebut terjadi perpindahan informasi
dari pengirim ke penerima. Perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain di
dalam jaringan telekomunikasi tersebut disebut dengan trafik telekomunikasi (teletraffic).
Jaringan telekomunikasi yang meliputi jaringan suara, jaringan data, local area
network (LAN) dan jaringan telepon bergerak seluler memerlukan biaya yang amat besar.
Dalam sistem ini sangat tidak ekonomis jika sumber daya (perangkat) seperti fasilitas
switching dan fasilitas transmisi disediakan untuk masing-masing pelanggan. Hampir
semua fasilitas jaringan digunakan secara bersama untuk sejumlah pelanggan, akibatnya
timbul adanya yang panggilan ditolak atau menunggu dalam melakukan hubungan
telekomunikasi. Untuk memuaskan pelanggan, penolakan atau antrian panggilan tidak
boleh melebihi dari nilai tertentu. Dalam hal ini diperlukan kompromi antara efisiensi
jaringan dengan kualitas jaringan (quality of service). Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan bantuan teori teletrafik.
Teori teletrafik didefinisikan sebagai aplikasi teori probabilitas pada solusi
permasalahan-permasalahan perencanaan, kinerja, evaluasi, operasi, dan perawatan
sistem telekomunikasi. Teori teletrafik dapat dilihat sebagai suatu disiplin perencanaan
dimana alat-alat yang digunakan dalam analisisnya diambil dari disiplin penelitian
operasi seperti proses stokastik, teori antrian, dan simulasi numerik.
Sejarah teletrafik dimulai ketika telepon ditemukan pada tahun 1876, dimana
switchboard telepon komersial pertama pertama kali dioperasikan pada tahun 1878 di
New Haven, Connceticut, Amerika Serikat. Switchboard tersebut terdiri dari sejumlah
panel-panel pelanggan yang dihubungkan pada suatu waktu. Teori teletrafik kemudian
dirasakan perlu untuk dikembangkan karena jumlah pelanggan semakin hari semakin
bertambah banyak.
Teori teletrafik pertama dikembangkan oleh A. K. Erlang pada tahun 1917, yaitu
seorang ahli matematika dan insinyur yang bekerja pada Copenhagen Telephone
Company yang mempublikasikan tulisan yang menjelaskan suatu metode dan
menggunakannya untuk menurunkan formulasi-formulasi yang menjelaskan tentang
teletrafik. [10]
Kemudian, dengan berbagai penemuan dan aktivitas riset selama Perang Dunia
Kedua, metode dan pemodelan Erlang digabungkan dengan teori antrian dan menjadi
bagian yang tak terlepaskan hingga kini. Teori antrian adalah teori matematika pada suatu
sistem yang menyediakan layanan kepada pelanggan dengan waktu kedatangan dan
kebutuhan layanan yang acak. Jika server tidak mampu mengakomodasi pelanggan, maka
suatu antrian akan terbentuk. [10]
Teori teletraffic digunakan dalam perancangan sebuah jaringan telekomunikasi,
menentukan jumlah komponen-komponen yang diperlukan berdasarkan nilai quality of
service (QoS) yang disepakati dan digunakan untuk evaluasi dan analisa jaringan
terpasang. Tugas dari rekayasa trafik seperti ditunjukan pada gambar 1.
Ketika suatu industri ingin didesain, suatu keputusan awal harus dibuat untuk
menentukan ukurannya untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Pada sistem
telekomunikasi, perlu ditentukan ukuran trafik yang akan dilayani. Ukuran trafik ini
kemudian akan menentukan jumlah trunk yang akan disediakan.
Pada teknik teletrafik, terminologi trunk digunakan untuk mendeskripsikan setiap
entitas yang akan membawa satu panggilan. Trunk dapat berupa suatu sirkuit
internasional dengan panjang puluhan kilometer atau kawat dengan panjang beberapa
meter antara switch pada telephone exchange yang sama.
Tujuan teori teletrafik adalah untuk membuat trafik terukur dengan ukuran yang
terdefinisi dengan baik melalui model matematika dan menurunkan hubungan antara
kualitas layanan (Grade-of-Service) dan kapasitas sistem. Tugas dari teori teletrafik
adalah untuk mendesain sistem dengan biaya yang efektif dengan kualitas layanan yang
telah ditetapkan dengan memprediksi kebutuhan trafik dan kapasitas elemen sistem.
Suatu estimasi kinerja jaringan yang akurat menjadi penting untuk keberhasilan
jaringan apapun. Jaringan data maupun suara didesain dengan banyak variabel yang
berbeda. Dua faktor yang utama adalah layanan dan biaya. Layanan menjadi penting
untuk mempertahankan kepuasan pelanggan. Biaya juga menjadi penting dalam
perhitungan bisnis jaringan telekomunikasi. Terkadang kita dihadapkan pada
permasalahan trade-off antara efisiensi biaya dan layanan, namun ini menjadi tantangan
tersendiri bagi para insinyur jaringan telekomunikasi.
Keberhasilan suatu jaringan juga bergantung pada pengembangan teknik
pengendalian kemacetan jaringan yang efektif yang mengutilisasi secara optimal
kapasitas jaringan. Pemodelan kinerja diperlukan untuk menentukan kebijakan
pengendalian kemacetan trafik telekomunikasi.
Menyediakan peralatan yang berlebih untuk dapat membawa seluruh trafik yang
ada merupakan hal yang tidak ekonomis pada suatu sistem telekomunikasi. Pada sentral
telepon, secara teoritis dimungkinkan untuk setiap pelanggan untuk membuat panggilan
secara bersama-sama. Situasi kemudian meningkat ketika semua trunk pada grup trunk
sedang sibuk sehingga tidak dimungkinkan penerimaan panggilan. Keadaan ini dikatakan
sebagai kemacetan (congestion).
Pada suatu sistem yang menggunakan teknik message switch, panggilan yang
datang ketika terjadi kemacetan akan menunggu pada suatu antrian sampai trunk keluar
dikatakan bebas, sehingga panggilan akan tertunda dan tidak mengalami kegagalan.
Sistem yang demikian dikatakan sebagai sistem antrian atau sistem tunda (delay system).
Pada sistem yang menggunakan teknik circuit switching misalnya pada suatu sentral
telepon, semua usaha untuk melakukan panggilan pada grup trunk yang sedang
mengalami kemacetan, akan tidak berhasil. Sistem demikian dikatakan sebagai lost-call
system. Pada sistem ini, hasil dari kemacetan adalah trafik yang sebenarnya dibawa lebih
kecil daripada trafik yang ditawarkan pada sistem.
Perbandingan panggilan yang hilang atau tertunda akibat terjadinya kemacetan
terhadap panggilan yang ditawarkan disebut sebagai grade of service (GoS). Semakin
besar nilai GoS, maka semakin buruk pelayanan yang diberikan. Grade of service
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan trafik pada keadaan sibuk. Perencanaan
grade of service membutuhkan suatu optimasi agar diperoleh hasil yang optimum. Jika
nilai grade of service terlalu besar, maka pelanggan akan kecewa karena panggilannya
akan sering terjadi kegagalan. Namun demikian, jika nilai grade of service terlalu rendah,
maka akan terjadi pengeluaran-pengeluaran untuk menambah kapasitas layanan yang ada.
Untuk menganalisis sistem telekomunikasi, suatu model harus dibuat untuk
mendeskripsikan keseluruhan atau sebagian dari sistem. Proses pemodelan ini menjadi
penting terutama untuk aplikasi teori teletrafik yang membutuhkan pengetahuan teknis
sistem sebagai alat matematis dan implementasi model pada suatu komputer. Model yang
dianjurkan mengandung tiga bagian utama, yaitu:
1. Struktur sistem
Bagian ini secara teknis ditentukan. Aspek reliabilitas adalah suatu proses acak
karena kegagalan terjadi lebih atau kurang secara acak dan menjadi pertimbangan
pada trafik dengan prioritas tertinggi. Struktur sistem diberikan dengan suatu
perangkat keras atau perangkat lunak yang mana ditentukan pada suatu buku
manual.
2. Strategi operasional
Sistem fisik yang diberikan dapat digunakan dengan berbagai cara untuk
mengadaptasikan sistem dengan kebutuhan trafik. Pada trafik jalanan, hal ini
diimplementasikan dengan aturan trafik dan strategi yang dapat beradaptasi pada
variasi trafik setiap harinya. Pada suatu komputer, adaptasi ini berlangsung antara
sistem operasi dan operator. Pada sistem telekomunikasi, strategi diaplikasikan
untuk memperoleh prioritas usaha panggilan dan untuk me¬-route trafik ke
tujuan. Pada sentral telepon storage program controlled (SPC), pekerjaan ini
ditugaskan pada prosesor sentral yang dibagi menjadi kelas-kelas dengan prioritas
yang berbeda. Prioritas yang tertinggi diberikan kepada panggilan yang telah
diterima, diikuti dengan usaha panggilan baru, sementara itu kontrol rutin
peralatan memiliki prioritas terendah. Sistem telepon klasik menggunakan wired
logic untuk memperkenalkan strateginya sementara itu sistem komunikasi modern
menggunakan perangkat lunak yang lebih fleksibel dan adaptif.
3. Sifat statistik dari trafik
Kebutuhan pengguna dimodelkan menjadi sifat-sifat statistik pada trafik. Hal ini
dimungkinkan untuk memvalidasi model matematika dengan kenyataan dengan
membandingkan hasil yang diperoleh pada pemodelan dan hasil pengukuran pada
sistem yang nyata. Suatu model matematika dibentuk dari pengetahuan tentang
trafik tersebut. Sifat-sifatnya kemudian diturunkan dari model dan dibandingkan
dengan data yang diukur. Jika tidak sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan,
maka perlu dilakukan iterasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sifat trafik
dideskripsikan menjadi dua bagian, yaitu proses acak untuk usaha panggilan
datang dan proses pendeskripsian layanan atau waktu pendudukan. Proses ini
biasanya diasumsikan saling bebas, yang berarti bahwa durasi suatu panggilan
saling bebas terhadap waktu kedatangan panggilan. Model juga harus
mendeskripsikan kelakuan dari pengguna yang mengalami pemblokan, yaitu
mereka yang tidak terlayani dan akan melakukan panggilan ulang beberapa saaat
kemudian.
Gambar 3. Sistem telekomunikasi merupakan sistem yang kompleks antara manusia dan
mesin. Tujuan dari rekayasa teletrafik adalah untuk memenuhi sistem yang optimal dalam
melayani kebutuhan pengguna. [2]
Dalam teori trafik biasanya kata trafik digunakan untuk menyatakan intensitas
trafik yaitu trafik persatuan waktu. Intensitas trafik didefinisikan sebagai jumlah waktu
pendudukan per satuan waktu pengamatan (T).
Definisi intensitas menurut ITU-T (1993) adalah sebagai berikut [3]: “The
instantaneous traffic intensity in a pool of resources is the number of busy resources at a
given instant of time.”
Resources atau sumber daya yang dimaksud dapat berupa sebuah grup server atau
grup saluran trunk. Dengan statistik intensitas trafik dapat dihitung untuk periode T,
dengan rata-rata intensitas trafik adalah:
1 T
Y (T )
T
0
n(t )dt
(1)
dimana n(t) adalah jumlah divais yang diokupansi pada waktu t.
atau
c .h
A= (4)
T
Dalam model teori trafik terdapat konsep offered traffic. Trafik ini adalah trafik
yang dibawa jika tidak ada trafik yang ditolak (jika jumlah server tidak terbatas).
Trafik yang ditawarkan (offered traffic) adalah nilai teoritis dan tidak dapat
diukur, nilai trafik ini hanya dapat diestimasi. Secara teoritis diperlukan dua parameter
berikut:
1. Intensitas panggilan, yang berarti jumlah rata-rata panggilan yang ditawarkan per
satuan.
2. Rata-rata waktu layanan (mean service time) atau holding time.
Pada sistem transmisi data, kebutuhan transmisi menjadi cukup penting namun
waktu layanan tidak terlalu menjadi perbincangan yang penting. Kapasitas sistem φ atau
kecepatan persinyalan data diukur dalam per satuan waktu, misalnya bit/sekon. Waktu
layanan untuk melakukan pekerjaan s (transfer data dalam bit), yaitu waktu transmisi
adalah s/φ dalam detik yang tergantung pada satuan φ. Utilisasi sistem jika rata-rata
pekerjaan sebesar λ datang setiap satuan waktu adalah:
s
(5)
Utilisasi selalu diamati dalam interval 0 ≤ ϑ ≤1.
Jika kita memiliki panggilan-panggilan yang mengokupansi lebih dari satu kanal
dan terdapat sejumlah tipe panggilan i yang mengokupansi, maka offered traffic
dinyatakan sebagai jumlah kanal yang sibuk sebagai:
N
A i s i d i
i 0
(6)
dimana N adalah jumlah tipe trafik, λ i adalah arrival rate tipe i, dan s i adalah waktu rata-
rata pendudukan tipe i.
Trafik tertinggi tidak terjadi pada waktu yang sama setiap harinya. Kita
mendefinisikan konsep time consistent busy hour (TCBH) sebagai waktu 60 menit yang
selama periode waktu tertentu memiliki trafik tertinggi.
Dalam setiap permasalahan trafik telekomunikasi, terdapat tiga parameter berikut
yang saling berkaitan:
1. Offered traffic
2. Traffic handling resources (servers)
3. Service objectives (grade of service)
Gambar 5. Hubungan antara tiga parameter penting dalam rekayasa teletrafik. [2]
Untuk memperoleh solusi analitis dalam permasalahan teletrafik, diperlukan suatu
model matematika dari trafik tersebut. Suatu pemodelan yang sederhana biasanya
berdasarkan pada asumsi-asumsi meliputi:
1. Pure-chance traffic
2. Ekuilibrium statistika
Asumsi pure-chance traffic berarti bahwa setiap kedatangan panggilan dan
pemutusan panggilan merupakan kejadian acak yang saling lepas (independen).
Kemudian, total trafik yang dihasilkan oleh sejumlah besar pengguna diamati sebagai
panggilan yang acak. Jika kedatangan panggilan adalah kejadian acak yang saling lepas,
maka kejadian suatu panggilan tidak dipengaruhi oleh panggilan sebelumnya. Trafik
demikian dikatakan sebagai trafik memoryless.
Asumsi bahwa kedatangan dan pemutusan panggilan secara acak dapat diperoleh
dengan asumsi:
1. Jumlah kedatangan panggilan pada suatu waktu mengikuti distribusi Poisson,
yaitu:
x
P( x) e
x!
(7)
dimana x adalah jumlah kedatangan panggilan pada waktu T dan µ adalah rata-
rata jumlah panggilan datang pada waktu T. Karena mengikuti distribusi Poisson,
maka pure-chance traffic dikatakan sebagai Poissonian traffic.
2. Interval waktu T, antarkedatangan panggilan adalah interval waktu antara
kejadian-kejadian acak kedatangan panggilan dan memiliki distribusi
eksponensial negatif:
P(T t ) e t / T
(8)
T
dimana adalah rata-rata interval waktu antar kedatangan panggilan.
3. Karena kedatangan setiap panggilan dan pembubarannya adalah kejadian acak
yang saling lepas, durasi panggilan T adalah suatu interval antara dua kejadian
acak dan memiliki distribusi eksponensial negatif:
P (T ≥ t) = e – t/h (9)
Beberapa struktur dasar jaringan komunikasi adalah mesh, star, dan ring. Jaringan
mesh dapat diaplikasikan pada jaringan yang memiliki banyak sentral. Jaringan star dapat
diaplikasikan pada jaringan dengan sentral yang sedikit. Jaringan ring digunakan pada
sistem komunikasi fiber optik.
Gambar 7. Struktur dasar jaringan telekomunikasi. [2]
Saluran suara dijital mampu mentransportasikan 64,000 bit per detik. Trafik pada
komunikasi pita lebar merujuk pada sumber yang mampu mentransportasikan data pada
kecepatan setidaknya 1.544 Mbps (di Amerika Utara dan Jepang) atau 2.048 Mbps di
Eropa. Tiga contoh trafik komunikasi pita lebar adalah trafik internet, video conferences,
dan streaming video. Dalam perspektif teknik teletrafik, trafik komunikasi pita lebar
secara kualitatif sangat berbeda dengan trafik suara. Perbedaan ini disebabkan oleh cara
trafik komunikasi pita lebar dibawa pada suatu sistem telekomunikasi.
Trafik suara menggunakan circuit switch yang mana berarti terdapat suatu jalur
dari asal menuju tujuan dengan dedicated bandwidth yang dibentuk ketika panggilan
dimulai dan akan hilang ketika panggilan dibubarkan. Waktu pendudukan rata-rata untuk
seorang pelanggan kira-kira 3 menit dan intensitas kedatangan jarang lebih dari 20
panggilan setiap jam setiap pelanggannya. Ketika panggilan dengan circuit switch
diterima, maka jaringan akan terdedikasikan padanya.
C. Fungsi Distribusi
Suatu interval waktu tertentu dapat dideskripsikan sebagai suatu variabel acak T.
Ini terkarakterisasi dengan suatu fungsi distribusi komulatif (cumulative distribution
function, cdf) F(t) yang merupakan probabilitas dimana durasi suatu interval waktu
adalah kurang dari sama dengan t:
F (t) = p (T ≤ t) (10)
Secara umum, kita mengasumsikan turunan dari F (t), yaitu fungsi kerapatan
distribusi (probability density function, pdf) f (t):
0 ,t 0
F (t ) t t
0
dF (u ) f (t )dt ,0 t
0
(12)
Distribusi lain yang menjadi penting pada teori teletrafik adalah distribusi
eksponensial negatif atau dikenal sebagai distribusi eksponensial saja.
Gambar 9. Diagram fasa dari suatu interval waktu terdistribusi eksponensial. Kotak
dengan intensitas λ berarti bahwa sebuah input masuk ke dalam kotak akan
menghabiskan interval waktu λ sebelum meninggalkan kotak. [2]
D. Distribusi Poisson
Kita ingin menghitung jumlah keberhasilan pada suatu interval waktu terntentu
yang diberikan. Asumsikan interval tersebut dapat dibagi menjadi suatu subinterval yang
sangat kecil sedemikian sehingga:
1. Probabilitas keberhasilan lebih dari satu pada sembarang subinterval adalah nol
2. Probabilitas keberhasilan satu kali pada suatu subinterval konstan untuk semua
subinterval dan proporsional terhadap waktu.
3. Subinterval saling lepas (independen).
∑ P ( k ) =1
k=0
∞
Ak
∑ k!
P( 0)=1
k=0
1
P(0)= ∞
Ak
∑ k!
k=0
dimana
∞ k
A
∑ k!
=e
A
k=0
P ( 0 )=e− A (16)
E. Formula Erlang-B
Gambar 12. Diagram keadaan untuk suatu sistem dengan kanal tak terbatas
yang mengikuti proses kedatangan Poisson (λ) dan waktu penahanan (holding
time) terdistribusi eksponensial (µ) [2]
∑ P ( k ) =1
k=0
N k
∑ Ak ! P( 0)=1
k=0
1
P(0)= N
Ak
∑ k!
k=0
Sehingga:
N
A /N !
P( N )= N k
∑ kA! (18)
k=0
P(N) biasanya disimbolkan dengan E1,N(A) atau EN(A) atau B atau rumus rugi Erlang
atau rumus Erlang-B. P(N) pada model Erlang-B juga menyatakan probabilitas bloking
yaitu probabilitas seluruh kanal sedang sibuk. Pada kondisi ini jika ada panggilan yang
datang maka panggilan baru tersebut akan ditolak. Sehingga probabilitas bloking atau
formula Erlang-B adalah sebagai berikut:
AN/ N !
B ( N , A)= N k
∑ Ak ! (19)
k=0
dimana:
B(N,A) = P(N) = Pblocked = adalah probabilitas panggilan ditolak.
N = jumlah saluran
A = intensitas atau rate
F. Formula Erlang-C
Gambar 13. Grafik formula Erlang-C. Probabilitas E(A) berbentuk eksponensial positif.
[2]
Proses kedatangan Poisson stasioner adalah bebas dari keadaan sistem dan
probabilitas pelanggan yang datang harus menunggu pada antrian sama dengan proporsi
waktu semua server yang digunakan berdasarkan teori PASTA (Poisson Arrivals See
Time Averages). Waktu menunggu adalah suatu variabel acak yang dilambangkan sebagai
W. Untuk pelanggan yang datang secara acak, berlaku:
E2, n (A)= p {W > 0} (20)
p(i)
in
p(i )
p(i)
i 0
in
= (21)
n
p ( n)
n A
= (22)
Formulasi Erlang-C adalah:
An n
E 2,n ( A) n! n A ,A n
A A2 A n 1 An n
1
1 2! ( n 1)! n! n A
(23)
Probabilitas delay tersebut tergantung hanya pada A = λ/µ, bukan pada parameter λ dan µ
secara terpisah.
Gambar 14. Diagram keadaan pada sistem tunda M/M/n yang memiliki n server dan
posisi tunggu tak terhingga [2]
G. Formula Binomial
Pada bagian ini, jumlah kanal (trunks dan servers) n diasumsikan lebih besar
daripada atau sama dengan jumlah sumber (n ≥ S) sehingga tidak ada panggilan yang
hilang. Nilai n dan S keduanya diasumsikan sebagai bilangan cacah, namun dapat pula
berupa bilangan lainnya.
Gambar 16. Diagram keadaan pada Distribusi Binomial dimana jumlah sumber S kurang
dari atau sama dengan jumlah kanal n (S ≤ n).
p(i) (S i)
i 0
Λ = (36)
S
S i p(i ) S Sa
i 0
= (37)
S (1 )
= (38)
H. Formula Engset
Pemodelan trafik Engset mendalami hubungan antara offered traffic pada jam
sibuk, pemblokan yang akan terjadi pada trafik tersebut, dan jumlah rangkaian yang
dibutuhkan dimana jumlah sumber dari trafik tersebut diketahui. Formulasi Engset
digunakan untuk menentukan probabilitas pemblokan atau probabilitas kemacetan yang
terjadi dalam suatu grup rangkaian. Formulasi Engset mirip dengan Erlang-B, tetapi
Engset lebih menspesifikasi suatu jumlah sumber terhingga dan mengasumsikan bahwa
panggilan yang diblok cleared atau dialirkan ke grup rangkaian lainnya. Formulasi
Engset digunakan pada suatu sistem telepon kecil atau PBX, dimana sejumlah pengguna
tertentu memiliki akses panggilan.
Formulasi Engset dikembangkan oleh Tore Olaus Engset, seorang ahli
matematika dari Norwegia. Formulasi Engset dikembangkan untuk menentukan
probabilitas kemacetan yang terjadi pada suatu grup rangkaian. Tingkat kemacetan dapat
digunakan untuk menentukan kinerja suatu jaringan (grade of service). Formulasi Engset
membutuhkan pengguna untuk mengetahui trafik puncak yang diperkirakan, jumlah
sumber, dan jumlah rangkaian pada jaringan tersebut.
Misalkan β = γ/µ, probabilitasnya menjadi:
S
i
i
p (i ) n
S
j 0 j
j
, 0≤i≤n (36)
S
a i (1 a ) S i
i
p (i ) n
S
a j (1 a ) S j
j 0 j
, 0≤i≤n (37)
Gambar 17. Diagram keadaan untuk kasus Engset dengan S > n, dimana S adalah jumlah
sumber dan n adalah jumlah kanal.
I. Kesimpulan
Rekayasa trafik diperlukan dalam dunia telekomunikasi karena jumlah kanal yang
dapat disediakan oleh operator terbatas, sedangkan jumlah pelanggan dari suatu operator
selalu mengalami peningkatan. Idealnya setiap pelanggan mendapatkan kanal masing-
masing agar dapat selalu berkomunikasi, namun jika jumlah kanal mengikuti jumlah
pelanggan maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan merupakan pemborosan
karena tidak semua pelanggan menggunakan kanalnya secara bersamaan. Oleh karena itu
diperlukan perhitungan yang tepat dalam rekayasa trafik agar lebih efisien dari pihak
operator dan setiap pelanggan mendapat kepuasan yang sama karena dapat terlayani
dengan baik.
1. Suatu toko perlengkapan listrik menjual lampu 40 W sebanyak 5 buah setiap hari.
Jika permintaan lampu tersebut mengikuti distribusi Poisson, maka berapa
probabilitas untuk penjualan lampu tersebut sebanya 0 dan 3 buah?
Jawab:
λ=5
Probabilitas dimana tidak ada lampu yang terjual:
5 0 e 5
P ( x 0) 0.00674
0!
Probabilitas dimana ada tiga buah lampu yang terjual:
5 3 e 5
P ( x 3) 0.14
3!
5. Seorang operator telepon yang rata-rata melayani lima panggilan setiap tiga menit.
Tentukan probabilitas tidak ada panggilan pada menit berikutnya dan setidaknya ada
dua panggilan pada menit berikutnya!
Jawab:
Jika dimisalkan X adalah jumlah panggilan dalam satu menit, maka X memiliki
distribusi Poisson dengan EX = λ = 5/3.
Probabilitas tidak ada panggilan dalam menit berikutnya adalah:
0
5 / 3 5
e
3 e 5 / 3 0.189
0!
P (X = 0) =
Probabilitas setidaknya terdapat dua panggilan dalam menit berikutnya adalah:
P (X ≥ 2) = 1 – P (X = 0) – P (X = 1)
1
5
e 5 / 3
3
1!
= 1 – 0.189 - = 0.496
6. Tentukan beban trafik dari 100 CCS yang ditawarkan pada sebuah grup dari 5 high
usage trunk!
Jawab:
Pada Tabel High-Usage Traffic Capacity in CCS menunjukkan bahwa trunk 1
akan membawa 26 CCS dan overflow 74 trafik ke trunk 2. Trunk 2 akan
membawa 23 CCS dan overflow 51 CCS ke trunk 3. Trunk 3 akan membawa 19
CCS dan overflow 32 CCS ke trunk 4. Trunk 4 akan membawa 14 CCS dan
overflow 18 CCS ke trunk 5.
Berdasarkan Tabel High-Usage Traffic Capacity in CCS, untuk trafik beban trunk
group yang ditawarkan dari 100 CCS, trunk 5 akan membawa 9 CCS dan 9 CCS
akan overflow ke alternate route.
7. Tentukan GOS untuk 48 kanal high usage trunk group dengan trafik yang ditawarkan
sebasar 0.75 Erlang per-trunk (36 trunk)!
Jawab:
A = (48 kanal) (0.75 Erlang/kanal) = 36 kanal
Pada Tabel Erlang-B Traffic Capacity in Erlangs, pilih baris N untuk 48 trunk dan
cari hingga didapat 36.1 Erlang.
Baca pada bagian atas kolom B untuk menentukan GOS yaitu B = 0.01.
8. Suatu sistem selular dengan rata-rata panggilan berdurasi dua menit dan probabilitas
pemblokan tidak lebih dari 1%. Jika terdapat total 395 kanal trafik untuk sistem 7 sel
reuse, maka akan terdapat 57 kanal trafik per panggilan. Tentukan kapasitas yang
dapat dilayani oleh sistem ini!
Jawab:
Jika digunakan sistem pensektoran 1200, maka terdapat hanya 19 kanal per
sektornya (57/3 antena).
Untuk probabilitas pemblokan dan rata-rata lama panggilan yang sama, setiap
sektor dapat melayani 11.2 Erlang atau 336 panggilan per jam.
Karena setiap sel terdiri dari 3 sektor, maka kapasitas suatu sel menjadi 3 x 336 =
1008 panggilan per jam. Jika dibandingkan dengan tanpa pensektoran yang mana
sistem dapat melayani 44.2 Erlang atau 1326 panggilan per jam, maka jumlah
dengan pensektoran turun 24% daripada dengan pensektoran.
Jadi, pensektoran menurunkan efisiensi trunk, tetapi memperbaiki kualitas SIR
(signal to interference ratio) untuk setiap pengguna pada sistem tersebut.
9. Tentukan jumlah trunk yang dibutuhkan dalam high usage trunk group untuk
menangani 720 dari CCS yang ditawarkan pada GOS B = 0.01!
Jawab:
Pada Tabel Erlang-B Traffic Capacity in Erlangs, pilih kolom saat B = 0.01 dan cari
baris N hingga didapat nilai CCS 730.8, sehingga didapatkan trunk yang dibutuhkan
adalah 30 trunk.
10. Tentukan probabilitas delay loss dan delay untuk 24 server, jika trafik pada jam sibuk
ada 20 Erlang! Waktu toleransi delay 4 detik dan rata-rata waktu layanan server 4
detik.
Jawab:
Dengan menggunakan Tabel Delay Loss Probability, lihat untuk N = 24
Lihat kolom untuk perbandingan T1/T2 (4/4 = 1)
Lihat GoS (Grade of Service) pada Erlang 20 dan rasio T1/T2 adalah 1
Lihat P (>0) saat Erlang 20
Rumus Delay Loss dan Delay untuk 24 Server (D1 dan D2) :
D1 = P(>0) . T2/ (N-A)
D1 = (0.29807). (4)/ (24-20) = 0.29807 detik
D2 = T2/ (N-A)
D2 = (4)/(24-20) = 1 detik
11. Tentukan trafik dalam Erlang dan CCS untuk mendapatkan GoS (Grade of Service)
0.002.
Jawab:
Lihat tabel untuk 24 server ( N = 24 )
Lihat kolom untuk perbandingan T1/T2 (4/4 = 1)
Lihat GoS (Grade of Service) yang bernilai kurang dari sama dengan 0.002
Untuk mengubah nilai Erlang ke CCS yaitu dikali dengan 36 CCS/Erlang (karena 1
Erlang = 36 CCS)
12. Berapakah loss probability untuk 60 line digital remote switching unit yang
terhubung pada Local CO dengan menggunakan 24 kanal trunk group dengan
nonlocal busy hour traffic sebesar 15 Erlang?
Jawab:
Hitung a adalah traffic offered ke grup trunk dalam Erlang setiap sumber.
a = (15 Erl/ 60 lines) = 0.25 Erlang
dengan menggunakan tabel, S = 60, pilih a = 0.25, dan N = 24, diperoleh probability
loss 0.00587.
13. Pada soal nomor 1, hitung berapa Erlang offered traffic dan CCS untuk meraih GOS
minimal 0.01!
Jawab:
Dengan menggunakan tabel, pilih saat N = 24, S = 60, dan carilah nilai P yang
mendekati 0.01.
Diperoleh nilai 0.00979, lihat nilai a = 0.26 per source atau 15.6 Erlang trunk group,
maka, 15.6 Erl x 36 CCS/Erl = 561.6 CCS
14. Hitunglah jumlah trunk CO yang dibutuhkan untuk 30 saluran PBX pada sebuah
kantor kecil jika nonlocal busy hour traffic-nya 0.25 Erlang per pelanggan dan GOS-
nya minimal 0.05!
Jawab:
S = 30, a = 0.25 Erl, dan GOS ≥ 0.05.
Dengan melihat tabel, carilah nilai yang mendekati 0.05 didapat 0.3903 sehingga
jumlah trunk CO yang dibutuhkan adalah 12.
15. Suatu service local objective menentukan bahwa pelanggan akan membuat dial tone
tidak kurang dari 95 %. Terdapat dua rangkaian route keluar, trafik keluar adalah 50
mErl setiap terminal, dan terdapat 12 terminal. Apakah route keluar tersebut sudah
cukup untuk memenuhi spesifikasi service level objective tersebut?
Jawab:
Trafik yang dibawa adalah 12 x 0.05 = 0.6 Erl pada 2 trunk dari 12 terminal sehingga
busy rate adalah 10.2 % dan success rate adalah 89.8 %.
Jadi, dapat dikatakan bahwa route keluar tidak memenuhi persyaratan spesifikasi
service level objective tersebut.
Untuk memenuhi persyaratan spesifikasi hingga mencapai 98.48 %, maka perlu
ditambahkan satu trunk lagi.
16. Suatu perusahaan beroperasi pada kecepatan 50 kbps tiap kanal, pesan berukuran
konstan 500 bits, dan waktu kedatangan pada jam sibuk adalah 1.440.000 pesan per
jam sibuk. Jika S = 20 dan N (channel) = 10, maka tentukanlah Pb?
Jawab:
Waktu layanan = 500/50k = 0.01 sekon
Waktu kedatangan = 1.440.000/3600 = 400 /sekon
A = 400 x 0.01 = 4 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.00127.
17. Dari soal sebelumnya, bila kanal yang sebelumnya masing-masing 10 kanal dengan
kecepatan 50 kbps tidak dibagi, sehingga hanya 2 kanal dengan kecepatan 250 kbps,
maka tentukanlah Pb?
Jawab:
Waktu layanan = 500/250k = 0.002 sekon
Waktu kedatangan = 1.440.000/3600 = 400 /sekon
A = 400 x 0.002 = 0.8 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.14103, yang mana lebih besar dari sebelumnya.
18. Suatu perusahaan menginginkan agar pada 1 jam sibuk, dari 80 pesan yang rata-rata
memiliki waktu 1.2 menit tidak lebih dari 1 saja yang diblok. Jika perusahaan tersebut
memiliki 20 pelanggan, berapakah jumlah fasilitas server yang diperlukan agar
kriteria diatas tercapai?
Jawab:
GoS = 1/80 = 0.0125
A = (80/60) x 1.2 = 1.6 Erlang
Dari tabel terlihat jumlah N minimum adalah setidaknya 5 server, dengan Pb =
0.01185
19. Pada suatu saat panggilan datang dengan kecepatan 25 panggilan setiap 10 menit.
Jika durasi rata-rata panggilan adalah 2 menit, maka tentukanlah Pb suatu sistem yang
memiliki 20 panggilan dan 10 server?
Jawab:
A = (25/10) x 2 = 5 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.00655
20. Pada suatu saat, jumlah panggilan masuk rata-rata dalam 1 menit adalah 0.4 dan
jumlah panggilan keluar adalah 0.5. Jika durasi rata-rata panggilan masuk dan keluar
adalah 4 menit, maka tentukanlah berapa Pb, dengan jumlah server 8 dan jumlah
pelanggan 20?
Jawab:
Total trafik = (0.4+0.5) x 240/60 = 3.6 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.01254.
K. Latihan Soal
1. Pada daerah urban dengan rata-rata pelanggan memiliki 600 minutes of use (MoU)
setiap bulannya. Delapan puluh persen trafik terjadi selama hari kerja. Terdapat 20
hari kerja setiap bulannya. Asumsikan pada setiap hari kerja 10% trafik terjadi pada
jam sibuk. Tentukan trafik setiap pengguna dalam Erlang!
2. Tentukan jumlah pelanggan yang dapat didukung oleh sebuah sel dengan 63 kanal
radio. Asumsikan setiap pelanggan melakukan rata-rata 2.9 panggilan setiap jam
dengan waktu pendudukan panggilan rata-rata 110 detik. Tentukan pula trafik yang
dihasilkan oleh setiap pelanggan dalam CCS. Asumsikan grade of service 20%!
3. Tentukan jumlah pelanggan yang dapat didukung oleh sebuah sel dengan 400 kanal
radio. Asumsikan setiap pelanggan melakukan 2.5 panggilan setiap jam dengan waktu
pendudukan panggilan 120 detik. Asumsikan grade of service 2%!
4. Selama jam sibuk, sebuah grup trunk menawarkan 100 panggilan yang memiliki rata-
rata durasi 3 menit. Salah satu dari panggilan tersebut gagal menemukan trunk yang
bebas. Tentukan trafik yang ditawarkan pada grup dan trafik yang dilayani oleh grup
tersebut!
5. Sekelompok trunk berjumlah 20 ditemukan pada jam 10.00 terdapat 10 trunk
digunakan, pad jam 10.10 terdapat 15 trunk digunakan, pada jam 10.20 terdapat 16
trunk digunakan, dan pada jam 10.30 terdapat 11 trunk digunakan. Hitunglah
intensitas trafik rata-rata selama durasi tersebut!
6. Empat sambungan tersusun pada suatu grup yang full availability. Jika trafik yang
ditawarkan pada grup di jam sibuk adalah 0.8 Erlang, berapa grade of service yang
diberikan?
7. Selama jam sibuk, rata-rata 30 Erlang ditawarkan pada suatu kelompok trunk. Rata-
rata jumlah waktu dimana seluruh trunk sibuk adalah 12 detik dan dua panggilan akan
hilang. Tentukan rata-rata jumlah panggilan yang dibawa oleh grup trunk dan rata-
rata durasi panggilan! Tunjukkan bahwa rata-rata jumlah panggilan yang ditawarkan
pada kelompok trunk tersebut sepanjang periode tersebut sama dengan rata-rata
durasi panggilan, yaitu 30!
9. Tentukan jumlah trunk yang dibutuhkan untuk memberikan grade of service sebesar
0.01 untuk beban trafik 1 E, 2 E, 4 E, 10 E, 40 E, dan 80 E. Tentukan pula okupansi
dan jumlah trunk yang dibutuhkan setiap Erlang!
12. Pada suatu sistem switching telegrafi otomatis, pesan yang datang disimpan pada
suatu antrian sampai peralatan retransmitting dari outgoing trunk dapat
mengirimkannya. Pesan tiba dengan kecepatan 120 pesan setiap jamnya. Waktu yang
diperlukan untuk mengadakan retransmit pesan dapat diasumsikan mengikuti
distribusi eksponensial dengan rata-rata waktu 10 detik. Jika probabilitas kehilangan
sebuah pesan akibat penyimpanan penuh harus dibawah 10– 6, maka berapa banyak
pesan yang harus dapat disimpan oleh peralatan tersebut?
13. Suatu divais pengendali umum pada sentral telepon dibutuhkan untuk melakukan
operasi dalam rata-rata periode 10 milisekon setelah menerima sinyal panggilan.
a. Jika divais tersebut ditahan dengan rata-rata 50 milisekon per panggilan, berapa
banyak panggilan yang dapat dilayaninya setiap jamnya?
b. Jika divais tersebut dibutuhkan untuk melayani 18000 panggilan setiap jam,
berapa rata-rata waktu pendudukan maksimum yang diizinkan?
14. Suatu Erlang’s loss system dengan n = 4 kanal. Rata-rata kedatangan adalah λ = 4
panggilan per satuan waktu dan rata-rata waktu pelayanan adalah µ = 2 panggilan per
satuan waktu. Asumsikan sistem mengikuti ekuilibrium statistika.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan
b. Tentukan probabilitas keadaan sistem
c. Tentukan waktu kemacetan dengan menggunakan formula rekursi Erlang-B.
d. Tentukan distribusi jumlah panggilan yang diblok selama jam sibuk dimana
semua kanal sedang sibuk. Berapa nilai rata-ratanya?
15. Misalkan sistem internet pada suatu kafe. Pelanggan datang secara acak dengan rata-
rata 20 pelanggan datang setiap jamnya. Rata-rata waktu penggunaan suatu terminal
adalah 15 menit.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan dalam speech minutes selama satu jam
b. Tentukan trafik yang ditawarkan dalam satuan Erlang.
17. Suatu sistem komputer memiliki tiga jenis tugas yang datang, yaitu inter-active tasks,
test tasks, dan production tasks. Semua pekerjaan datang berdasarkan proses Poisson
dan waktu pelayanan adalah konstan.
Untuk tipe inter-active tasks, 15 pekerjaan datang setiap menit dan waktu
pelayanan adalah 1 detik.
Untuk tipe test tasks, 3 pekerjaan datang setiap menit dan waktu pelayanan adalah
5 detik.
Untuk tipe production tasks, 12 pekerjaan datang setiap jam dan waktu pelayanan
adalah 2 menit.
Tentukan trafik yang ditawarkan oleh tiap tipe pekerjaan dan total trafik yang
ditawarkan!
18. Proses kedatangan suatu sistem terjadi berdasarkan proses Poisson dengan rata-rata
kedatangan 2 panggilan per satuan waktu. Setiap panggilan menduduki dua kanal
selama waktu pendudukan keseluruhan, yang mana terdistribusi secara eksponensial
dengan nilai rata-rata 3 satuan waktu. Tentukan trafik yang ditawarkan pada
panggilan dan trafik yang ditawarkan pada kanal!
19. Suatu trafik pada sentral dijital menawarkan panggilan ISDN (1 kanal setiap
panggilan) dan panggilan ISDN-2 (2 kanal setiap panggilan), dimana:
Panggilan ISDN terdapat 900 panggilan datang setiap jam dan waktu pendudukan
rata-rata adalah 2 menit.
Panggilan ISDN-2 terdapat 2 panggilan datang setiap menit dan waktu
pendudukan rata-rata adalah 150 detik.
Tentukan trafik yang ditawarkan yang terukur pada kanal untuk setiap tipe dan
keseluruhan trafik yang ditawarkan!
20. Suatu jalur sambungan 2.048 Mbps dijital menawarkan rata-rata 128 paket per detik.
Setiap paket rata-rata mengandung 1500 bytes (1 byte = 8 bit). Tentukan utilisasi
saluran tersebut!
21. Perhatikan suatu sistem loss dengan 4 kanal dan menawarkan trafik PCT-1. Intensitas
kedatangan adalah λ = 1 panggilan setiap satuan waktu dan waktu rata-rata pelayanan
adalah µ - 1 = 2 satuan waktu. Sistem diasumsikan mengikuti ekuilibrium statistika.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan dan diagram keadaan sistem.
b. Tentukan probabilitas keadaan dan waktu kemacetan, kemacetan panggilan, dan
kemacetan trafik.
c. Hitunglah kemacetan waktu menggunakan formula rekursif Erlang-B.
d. Asumsikan random hunting, tentukan probabilitas bahwa dua kanal tertentu
sibuk.
e. Berapa banyak kanal yang dibutuhkan jika sistem didimensikan dengan nilai
perbaikan sama dengan 0.20?
22. Suatu Erlang’s loss system dengan n = 3 kanal. Intensitas kedatangan adalah λ = 2
panggilan setiap satuan waktu dan waktu pendudukan rata-rata adalah µ-1 = ½ satuan
waktu.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan!
b. Konstruksi diagram transisi keadaan dan tentukan probabilitas keadaan dengan
asumsi dalam ekuilibrium statistika.
c. Asumsikan sequential hunting kanal bebas dan tentukan trafik yang dibawa oleh
tiap kanal (fungsi perbaikan) dengan menggunakan formula rekursi Erlang-B.
23. Suatu Engset’s Loss System dengan 3 server yang menawarkan trafik dari 4 sumber
yang homogen. Suatu sumber yang bebas menghasilkan panggilan dengan intensitas
γ = ½ panggilan setiap satuan waktu dan waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial dengan nilai rata-rata µ - 1 = 1 satuan waktu.
a. Tentukan total trafik yang ditawarkan dari 4 sumber tersebut.
b. Bentuklah diagram transisi keadaan dan tentukan probabilitas keadaan dalam
asumsi ekuilibrium statistika.
c. Tentukan kemacetan waktu, kemacetan panggilan, dan kemacetan trafik
menggunakan hasil pada poin a dan b.
d. Tentukan fungsi kerapatan distribusi jumlah panggilan yang diblok selama satu
periode dimana semua ketiga server sedang sibuk.
24. Suatu sistem loss dengan 2 server dimana usaha panggilan datang berdasarkan proses
Poisson dengan intensitas 20 panggilan setiap jam. Waktu pendudukan mengikuti
distribusi eksponensial dengan nilai rata-rata 180 detik.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan!
b. Hitunglah dengan menggunakan formula rekursi Erlang-B, kemacetan sistem!
25. Suatu daerah urban memiliki populasi 2 juta pendudukan. Terdapat tiga jaringan
komunikasi trunk bergerak, yaitu Sistem A, B, dan C yang menyediakan layanan
seluler pada daerah tersebut. Sistem A memiliki 394 sel dengan 19 kanal pada
masing-masing sel, sistem B memiliki 98 sel dengan 57 kanal pada masing-masing
sel, dan sistem C memiliki 49 sel dengan 100 kanal setiap selnya. Tentukan jumlah
pengguna yang dapat didukung pada grade of service 2% terblok jika setiap pengguna
rata-rata melakukan 2 panggilan perjam dan rata-rata durasi panggilan adalah 3 jam!
Asumsikan bahwa ketiga sistem tersebut beroperasi pada kapasitas maksimum.
Hitung pula peneterasi pasar ketiga sistem layanan seluler tersebut!
26. Suatu kota dengan luas 1300 mil persegi dilingkupi oleh sistem selular dengan pola 7
sel reuse. Setiap sel memiliki radius 4 mil dan kota tersebut dialokasikan memperoleh
spektrum 40 MHz dengan bandwidth kanal full duplex 60 kHz. Asumsikan grade of
service 2% untuk sistem Erlang-B yang digunakan. Jika trafik yang ditawarkan
kepada setiap pengguna adalah 0.03 Erlang, hitunglah:
a. Jumlah sel pada daerah layanan
b. Jumlah kanal setiap sel
c. Intensitas trafik setiap sel
d. Trafik maksimum yang dibawa
e. Jumlah pengguna yang dapat dilayani untuk GoS 2%
f. Jumlah terminal bergerak pada setiap kanal
g. Jumlah pengguna maksimum yang dapat dilayani oleh sistem dalam satu waktu
secara teoritis
27. Suatu sel heksagonal dengan sistem 4 sel memiliki radius 1.387 kilometer. Sistem
menggunakan total 60 kanal. Jika beban setiap pengguna adalah 0.029 Erlang dan λ =
1 panggilan setiap jam, maka untuk sistem Erlang-C yang memiliki probabilitas
panggilan tertunda 5% hitunglah:
a. Berapa banyak pengguna per kilometer persegi yang dapat didukung oleh sistem
ini?
b. Berapa probabilitas bahwa suatu panggilan yang tertunda akan harus menunggu
untuk lebih dari 10 detik?
c. Berapa probabilitas bahwa suatu panggilan akan tertunda lebih dari 10 detik?
28. Asumsikan setiap pengguna pada sistem radio bergerak single base station rata-rata
melakukan 3 panggilan setiap jam dan setiap panggilan berlangsung rata-rata selama
5 menit.
a. Tentukan intensitas panggilan setiap pengguna
b. Tentukan jumlah pengguna yang dapat menggunakan sistem dengan probabilitas
pemblokan 1% dan hanya satu kanal yang tersedia.
c. Tentukan jumlah pengguna yang dapat menggunakan sistem dengan probabilitas
pemblokan 1% dan terdapat lima kanal trunking tersedia.
d. Jika jumlah pengguna pada poin c secara mendadak tergandakan, berapa
probabilitas pemblokan yang baru pada sistem radio bergerak dengan lima kanal
trunking? Apakah ini dapat diterima?
30. Tentukan jumlah minimum kanal yang dibutuhkan untuk mendukung 100 pengguna
dengan GoS 95%. Setiap pengguna melakukan satu panggilan setiap setengah jam
dan setiap panggilan berlangsung rata-rata 3 menit. Waktu inter kedatangan dan
waktu layanan mengikuti distribusi eksponensial.
Daftar Referensi