Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana


mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata
lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang
suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali
mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja
berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu
terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif
yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau
mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang
umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika.
Penggunaan Statistika sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu
negara-negara Babilon, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama usia
dan jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun
1500, pemerintahan Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan
tahun 1662, dikembangkan catatan kelahiran dan kematian. Baru pada tahun
1772-1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data
tentang negara. Tahun 1791-1799, Dr.E.A.W Zimmesman mengenalkan kata
statistika dalam bukunya Statistical Account Of Scotland. Tahun 1981-1935
R.Fisher mengenalkan analisa varians dalam literatur statistiknya.

1
Di Indonesia Pengantar Statistika telah dicantumkan dalam kurikulum
Matematika Sekolah Dasar sejak tahun1975. Hal itu disebabkan karena sekitar
lingkungan kita berada selalu berkaitan dengan Statistik. Misalnya di kantor
kelurahan kita mengenal statistik desa, di dalamnya memuat keadaan penduduk
mulai dari banyak penduduk, pekerjaanya, banyak anak, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis mencoba menguraikan sedikit


rumusan permasalahan yang akan dibahas dari materi yang berkaitan dengan tema
penulisan makalah. Diantara lain:
1. Pengertian Analisis Hubungan
2. Pengertian Analisis Komparasi
3. Pengertian Analisis Deskriptif

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami pengertian dari analisis hubungan.
2. Untuk memahami pengertian dari analisis komparasi.
3. Untuk memahami pengertian dari analisis deskriptif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Data

Data ialah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan


informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta. Sementara perolehan data seyogyanya relevan, artinya
data yang ada hubungannya langsung dengan masalah penelitian.
Analisa data berasal dari gabungan dari dua buah kata yaitu “analisis”
dan “data”. Analisis merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah
permasalahan yang dibahas, termasuk didalamnya peninjauan dari berbagai
aspek dan sudut pandang, sehingga tidak jarang ditemui permasalah besar
dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan
ditangani lebih mudah, sedangkan data adalah fakta atau bagian dari fakta
yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol,
gambar-gambar, kata-kata, angka-angka atau huruf-huruf yang
menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi dan lain-lain.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Menurut Lexy Y. Moleong menjelaskan bahwa analisis data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data sebagai proses yang merinci
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan
dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih
menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi

3
tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

B. Jenis – Jenis Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian


yang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akan
nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan
mencapai tujuan akhir penelitian. Data yang belum dianalisis masih
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan
memberi arti, bila dianalisis dan ditafsirkan.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat
digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Data bermuatan kualitatif
Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam
ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif,
atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah
catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau
paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka,
observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau
peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui
interpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif.
2. Data bermuatan kuantitatif
Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas),
baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data
bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan
selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-
angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil

4
pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti
skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan
semacamnya.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian,


termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian.
Dalam hal teknik analisis data, penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif juga memiliki beberapa perbedaan. Dalam analisis data
kuantitatif, teknik analisis datanya sangat bervariasi tergantung kepada
tujuan penelitian, hipotesis penelitian, dan jenis data yang diperoleh. Teknik
statistik dengan menggunakan peranti lunak komputer sering kali digunakan
untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data karena bentuk
data yang berupa angka, lebih bersifat universal, bebas budaya ( culture
free), dan lebih objektif serta tidak bermakna ganda. Dalam teknik analisis
data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan
pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

D. Pengertian Analisis Hubungan

Analisis hubungan adalah bentuk analisis variabel (data) penelitian untuk


mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah hubungan di antara
variabel-variabel, dan besarnya pengaruh variabel yang satu (variabel bebas,
variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel terikat, variabel
dependen)' Dalam analisis hubungan ini, hubungan antarvariabel dapat berbentuk
hubungan simetris, hubungan kausal, dan hubungan timbal balik.
1. Hubungan Simetris.
Hubungan simetris merupakan bentuk hubungan di mana dua variabel atau
lebih muncul secara bersamaan. Dalam bentuk hubungan ini tidak ditemukan
secara pasti adanya variabel bebas dan variabel terikat. Hal ini disebabkan karena
keberadaan satu variabel tidak disebabkan atau tidak dipengaruhi oleh keberadaan
variabel lainnya.

5
Contoh:
a. Huhungan antara bunyinya burung hantu dengan kematian seseorang.
b. Hubungan antara tingkat kemanisan buah rambutan dengan keberadaan semut
di pohon rambutan.
c. Hubungan antarakekayaan kepala desa di pedesaan dengan tingkat volume
penjualan mobil di perkotaan,

2. Hubungan Kausal
Hubungan kausal merupakan bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat,
artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau
lebih variabel lain. Dalam bentuk hubungan ini, sudah ditemukan secara pasti
adanya variabel terikat dan variabel bebas. Variabel yang nilai-nilainya
bergantung pada variabel lain atau ditentukan oleh variabel lain disebut sebagai
variabel terikat dan disimbolkan dengan "Y". Variabel yang nilai-nilainya tidak
bergantung pada variabel lain atau menentukan nilai variabel lainnya disebut
sebagai variabel bebas dan disimbolkan dengan "X"

3. Hubungan Timbal Balik.


Hubungan timbal balik atau hubungan interaktif atau hubungan resiprokal
merupakan bentuk hubungan di mana dua variabel atau lebih saling men-
lengaruhi. Dalam bentuk hubungan ini, sudah ditemukan secara pasti adanya
variabei terrikat dan variabel bebas, namun kedua variabel ini dapat bergantian
kedudukannya, artinya variabel terikat dapat bertindak sebagai variabel bebas.
Demikian pula sebaliknya, variabel bebas dapat bertindak sebagai variabel terikat.
Contoh:
a. Hubungan antara motivasi dan prestasi kerja.
b. Hubungan antara harga dan volume penjualan.

E. Analisis Komparatif

1. Pengertian Penelitian Komparatif

6
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk
sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Menurut Nazir
(2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

2. Tujuan Penelitian Komparatif


a. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu.
b. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara
pandang atau kerangka berpikir tentu.
c. Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya
dipilih.
d. Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara
berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali
faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

3. Rumusan Masalah Penelitian Komparatif

Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif.


Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda atau waktu yang berbeda.

4. Kerangka Teori Penelitian Komparatif

7
Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teori yang
besifat deduktif. Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai
dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan.

F. Analisis Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada
kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di
dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki
“quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa
menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada
ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu
statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik
selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi
perubahan stokastik yang pasti. Statistika Deskriptif adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara:
a. Mengumpulkan data/informasi.
b. Mengolah data hasil pengumpulan.
c. Menyajikan data hasil pengolahan.
d. Menganalisis data.

1. Pengertian Dispersi Data

8
Penyebaran atau dispersi adalah perserakan dari nilai observasi terhadap nilai
rata-ratanya. Rata-rata dari serangkaian nilai observasi tidak dapat
diinterpretasikan secara terpisah dari hasil dispersi nilai-nilai tersebut
sekitar rataratanya.Makin besar variasi nilai xi , makin kurang representatif rata-
rata distribusinya. Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data
disebut dispersi atau variasi atau keragaman data. Dispersi data digunakan untuk
membandingkan penyebaran 2 distribusi data atau lebih.
Beberapa jenis pengukuran Dispersi adalah sebagai berikut:
1. Jangkauan (Range)
Selisih antara batas atas dari kelas tertinggi dengan batas bawah dari kelas
terendah.
2. Simpangan Rata-Rata (Mean Deviation)
Jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata-rata dibagi
banyaknya data.
3. Varians (Variance)
Rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
4. Standar Deviasi
Akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar penyimpangan data
terhadap nilai rata-ratanya.
5. Jangkauan kuartil dan jangkauan persentil 10-90
Jangkauan kuartil disebut juga simpangan kuartil atau semi antar kuartil atau
deviasi kuartil sedangkan jangkauan persentil 10-90 disebut juga rentang persentil
10-90.
6. Koefisien Variasi
Koefisien Variasi, disebut dispersi relatif, dapat digunakan untuk
membandingkan nilai – nilai besar dengan nilai – nilai kecil. Sedangkan lima
bentuk dispersi sebelumnya tidak bisa.

9
BAB III
KESIMPULAN

Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah


sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data
yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan
yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Kesimpulan yang dapat diambil,
terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting)
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan pentingnya mempelajari dispersi data didasarkan pada 2
pertimbangan:
Pertama, pusat data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang
sangat terbatas.
Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran
dua distribusi data atau lebih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Statistika, (2000) kar. J. Supranto, jilid 1 Chap.6 edisi keenam, halaman


126 –145
Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 05, kar. Wayan Koster, edisi
pertama, halaman 93-134
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah,
Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1994
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,
1994
Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, edisi terjemahan, PT Gramedia
Jakarta, 1992

11

Anda mungkin juga menyukai