Anda di halaman 1dari 7

Data, variabel, populasi, dan sampel

Esai dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistik Pendidikan.

Oleh:

Nama : MAYANG SARI


Npm : 211014286206108
Kelas : 3 C
Prodi : PGSD

Dosen Pembimbing : Zulqoidi R. Habibie, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN 2022
A. Data

Dalam keilmuan, fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang
lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Hal ini dinamakan deskripsi.
Pemilahan banyak berdasarkan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya
dinamakan klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manejemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu


yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekadar ada dan tidak memiliki
signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai
bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.

Menurut berbagai sumber lain, data dapat didefinisikan sebagai berikut:

 Menurut kamus Bahasa Inggris-Indonesia, data berasal dari kata datum yang
berarti fakta.
 Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu
(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
 Pengertian lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian
yang dihadapi.
Data yang berupa angka-angka disebut data kuantitatif, sedangkan data yang
bukan berupa angka disebut data kualitatif. Berdasarkan cara memperolehnya, data
kuantitatif terbagi atas data diskrit dan data kontinu. Data diskrit adalah data yang
diperoleh dengan cara menghitung, sedangkan data kontinu adalah data yang
diperoleh dengan cara mengukur.

Setiap data memiliki tipe data, ada 2 kategori dari tipe data yaitu: Tipe dasar.

1. Bilangan bulat ( integer ). Bilangan atau angka yang tidak memiliki titik desimal
atau pecahan, seperti 10, +225, -10,+25, tipe dituliskan sebagai integer atau int,
jangkauan nilai bergantung pada implementasi perangkat keras komputer,
misalnya dari -11 s/d +12; untuk algoritma tidak kita batasi, operasi aritmetik:
tamabah+, kurang-, kali*, bagi/, sisa hasil bagi%, operasi pembanding:lebih
kecil=, sama=, tidak sama>< .

2. Bilangan biasa ( real ). Bilangan atau angka yang bisa memiliki titik desimal atau
pecahan, tipe dituliskan sebagai : real, jangkauan nilai : bergantung pada
implementasi perangkat keras komputer, untuk algoritma tidak dibatasi, operasi
aritmatik dan pembandingan juga berlaku bagi bilangan biasa.

B. Variabel

Variabel adalah setiap karakteristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat


diukur atau dihitung. Variabel juga bisa disebut item data. Usia, jenis kelamin,
pendapatan dan pengeluaran bisnis, negara kelahiran, belanja modal, nilai kelas,
warna mata dan jenis kendaraan adalah contoh variabel. Disebut variabel karena
nilainya dapat bervariasi antar unit data dalam suatu populasi, dan dapat berubah
nilainya dari waktu ke waktu.

Menurut konsep aslinya yang dimaksud variabel adalah konsep yang memiliki
keragaman nilai. Meskipun demikian pemahaman yang mengartikan variabel sebagai
faktor-faktor yang akan dikaji dalam penelitian juga dapat diterima mengingat bahwa
kegiatan penelitian memang terpusat pada upaya memahami, mengukur, dan menilai
keterkaitan antar variabel-variabel tersebut.

Variabel numerik berdasarkan perolehannya ada 2 macam yaitu variabel


kontinyu dan variabel diskrit. Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih
dari satu. Variabel-variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks
hubungannya ini, maka jenis variable dapat dibedakan menjadi variabel antara lain:
Variabel bebas, Variabel Terikat, Variabel Moderator atau Interveining, Variabel
Perancu, Variabel Kendali, Variabel Rambang
Tentang hal ini perlu diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah
dikembangkan atau dirumuskan berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi
harus ditetapkan berdasarkan kajian pustaka. Itu juga berlaku pada penelitian
Grounded maupun Penelitian Partisipatif. Bedanya adalah dalam penelitian pada
umumnya variabel lebih mengacu pada teori dan atau hasil-hasil penelitian yang telah
biasa dilakukan tentang Topik atau Judul yang sama. Sedang dalam penelitian
Grounded dan Partisipatif lebih mengacu pada data/fakta penagalaman empiris baik
yang dilakukan oleh praktisi maupun para peneliti setempat.

Ada aturan tertentu yang wajib diikuti dalam pemberian nama variable, antara
lain :

1. Harus dimulai dengan abjad, tidak boleh dengan angka atau symbol,
2. Tidak boleh ada spasi diantaranya
3. Jangan menggunakan simbol yang bisa membingungkan seperti titik dua, titik
koma, koma, dan sebagainya.
4. Sebaiknya memiliki arti yang sesuai denagn elemen data.
5. Sebaiknya tidak terlalu panjang.

C. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang


menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian. Objek penelitian dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya.

Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan berdasarkan


ukurannya. Menurut keadaannya populasi dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu Populasi Homogen, dan Populasi Heterogen. Berdasarkan ukurannya, populasi
juga dibagi menjadi dua bagian yaitu Populasi Terhingga, dan Populasi Tak
Terhingga.

Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari


populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama lainnya.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta,
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya.
Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang
objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan
kompleks.

C. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data
yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dalam proses pemilihan sampel ada dua faktor penentu yang berperan yaitu: Ada
atau tidak adanya faktor pengacakan, dan peran orang yang memilih (mengambil)
sampel tersebut.
Pada proses pengambilan sampel dengan menggunakan faktor pengacakan
didalamnya termasuk unsur-unsur peluang, sedangkan peran dari orang pemilih
sampel dapat bersifat obyektif dan dapat pula bersifat subyektif.
Sifat obyektif dalam memilih sampel adalah suatu cara pemilihan sampel
yang menggunakan metode tertentu yang jelas, sehingga penarikan sampel tersebut
bila dilakukan oleh orang lain akan diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dari
penarikan sampel sebelumnya, dalam menduga sifat atau ciri populasinya. Jadi
dengan pengambilan sampel dengan menggunakan metode tertentu dan jelas, akan
diperoleh sampel yang konsisten, artinya bila pengambilan sampel dilakukan secar
berulang-ulang terhadap populasi yang sama hasilnya tetap terkendali dalam arti tetap
menggambarkan sifat atau ciri dari populasinya, walaupun hasilnya tidak persis sama
antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat subyektif dalam memilih sampel adalah suatu pemilihan sampel dengan
melibatkan pertimbangan pribadi dari pengambil sampel untuk mengambil sampel
yang baik menurut versinya sendiri (versi peneliti). Dengan demikian sampel yang
diperoleh merupakan sampel yang berbias, apalagi orang yang memilih cotnoh
sampel mempunyai latar belakang yang kurang terhadap konsep statistika khususnya
konsep tentang teori penarikan sampel.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber :
http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-
data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/
http://tugas27.wordpress.com/2012/05/02/pengertian-data/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Data
https://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian/html.

Anda mungkin juga menyukai