Anda di halaman 1dari 6

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Moh. Fido Eggi N-MPI Pascasarjana IAIN Kediri 2023

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Penelitian
kuantitatif didefinisikan sebagai investigasi sistematis terhadap fenomena dengan
mengumpulkan data yang dapat diukur dengan melakukan teknik statistik, matematika
atau komputasi. Penelitian kuantitatif sebagian besar dilakukan dengan menggunakan
metode statistik yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi
penelitian. Dalam metode penelitian ini, para peneliti dan ahli statistik menggunakan
kerangka kerja matematika dan teori-teori yang berkaitan dengan kuantitas yang
dipertanyakan.
B. Alur Penelitian Kuantitatif
1. Masalah: berawal dari adanya masalah Aung dapat digali dari sumber empiris dan
teoritis, sebagai satu aktivitas penelitian pendahuluan (prariset). Agar masalah
ditemukan dengan baik memerlukan faktafakta empiris dan diiringi dengan
penguasaan teori dengan mengaji berbagai literatur relevan.
2. Rumusan masalah: masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan
masalah dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3. Pengajuan hipotesis: masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang
diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoritis dan mengaji hasil
penelitian sebelumnya.
4. Metode/strategi pendekatan penelitian: untuk menguji hipotesis maka peneliti
memilih metode penelitian yang sesuai.
5. Menyusun instrumen penelitian: peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat
pengumpulan data, misalnya angket, wawancara/pedoman observasi dan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar tepat dan layak untuk mengukur
variabel penelitian.
6. Mengumpulkan dan menganalisis data: data penelitian dikumpulkan dengan
Instrumen yang valid dan reliabel, kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data
penelitian dengan menggunakan alat uji statistik yang relevan dengan tujuan
penelitian.
7. Kesimpulan: melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis
yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

C. Ragam Penelitian Kuantitatif


1. Korelasi
2. Deskriptif
3. Kausal Komparatif
4. Komparatif
5. Eksperimen
6. Survei
7. Inferensial
D. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain, maka macam – macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini
disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Contoh : Hubungan perilaku suami
dan istri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan semakin renggang
kalau ada pihak yang ke tiga. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yang
memperkuat hubungan, dan pihak yang ketiga adalah sebagi variabel moderator yang
memperlemah.
4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela / antara yang terletak diantara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Variabel ini sering digunakan peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimen.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristiklsifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini merupakan
populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain. Hal ini
berarti populasi dalam arti jumlahlkuantitas. Tetapi sekolah X juga mempunyai
karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya,
kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lainlain; dan juga mempunyai
karakteristik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang kelas,
lulusan yang dihasilkan dan lain-lain. Yang terakhir berarti populasi dalam arti
karakteristik.
Satu orang-pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu
mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi,
cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian
ten tang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan sampel dari
semua karakteristik yang dimiliki presiden Y.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).

3. Teknik Sampling

F. Teknik Pengumpulan Data


1. Interview
a. Wawancara Terstruktur
b. Wawancara Tidak Terstruktur
2. Kuisioner (Angket)
Prinsip Penulisan Angket
a. Isi dan tujuan Pertanyaan
b. Bahasa yang digunakan
c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan
d. Pertanyaan Tidak Mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f. Pertanyaan tidak menggiring
g. Panjang pertanyaan
h. Urutan pertanyaan
i. Prinsip pengukuran
j. Penampilan fisik angket
3. Observasi
a. Observasi berperan serta
b. Observasi Nonpartisipan

G. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif dan Inferensial

2. Statistik Parametris dan Nonparametris


Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. dinamakan uji hipotesis statistik.
Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang
menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol,
karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik
(data yang diperoleh dari sampel). Sebagai contoh nilai suatu pelajaran 1000
mahasiswa rata-ratanya 7,5. Selanjutnya misalnya, dari 1000 orang itu diambil
sampel 50 orang, dan nilai rata-rata dari sampel 50 mahasiswa itu 7,5. Hal ini berarti
tidak acta perbedaan antara parameter (data populasi) dan statistik (data
sampel).
Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi ban yak asumsi, rnisalnya data
yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic
nonparametris sering disebut "distribution free"(bebas distribusi). Statistik parametris
mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistic nonparametris, bila asumsi yang
melandasi dapat terpenuhi. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa "The
parametric test are more powerful are generally the tests of choice if their use
assumptions are reasonably met". Selanjutnya Phophan (1973) menyatakan ",..
parametric procedures are often markedly more powerful than their nonparametric
counterparts ". Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data
yang dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data
interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal.

Anda mungkin juga menyukai