STABILITAS BENDUNG
Akibat beban dari konstruksi itu sendiri dan ditambah dengan beban dari luar yang dipikul oleh konstruksi
bendung, maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui kestabilan dari konstruksi bendung yang akan
dibangun. Kontrol kestabilan bendung dilakukan terhadap:
Data:
Elevasi muka air hulu = Elevasi mercu bendung = + 41,5 m
Elevasi muka air hilir dengan bak dipompa sampai kering = + 306,5 m
Rembesan di bawah bendung dicek dengan teori "Lane" untuk menyelidiki adanya erosi bawah tanah
(hanyutnya bahan-bahan halus).
Dengan teori yang ada, dihitung tekanan air di bawah bendung. Untuk keperluan perhitungan tersebut
diasumsikan bahwa lantai lindung (apron) hulu yang kedap air dengan panjang 15 m dan jarak antar 3.0 m
dan 3.5 m (Gambar 4.1)
Tabel 4.1 mengacu pada Gambar 4.1 dan memperlihatkan panjang jalur rembesan L, pengurangan tekanan
air ∆H dan jumlah tekanan air.
Untuk perhitungan rembesan, panjang jalur rembesan sebaiknya diambil sampai ke pangkal hilir koperan
(titik nol). Panjang rembesan sampai titik ini (Lw) adalah 38.17 m (Tabel 4.1)
Harga aman untuk Cw adalah 6, untuk campuran pasir, kerikil, dan batu.
Untuk menentukan tekanan aor, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi ambang hilir kolam
olak (titik P). Panjang jalur rembesan sampai ke titik ini adalah 44.50 . Jadi, angka rembesan Cw adalah:
Lw 44,50
Cw = = = -0,17
Hw -265,0
Px = Hx - ∆H = Hx - Lx × Hw/L
Keterangan:
2
Px = Tekanan air pada titik x, kN/m
Hx = Jarak jalur renbesan, m
L = Panjang total jalur rembesan, m
Hw = Beda tinggi energi, m = 41,5 - 306,5 = -265,0