Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

STABILITAS BENDUNG

4,1 Tinjauan Umum

Akibat beban dari konstruksi itu sendiri dan ditambah dengan beban dari luar yang dipikul oleh konstruksi
bendung, maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui kestabilan dari konstruksi bendung yang akan
dibangun. Kontrol kestabilan bendung dilakukan terhadap:

a. Stabilitas terhadap guling.


b. Stabilitas terhadap geser.
c. Stabilitas terhadap daya dukung tanah.

Sedangkan keadaan-keadaan yang perlu ditinjau adalah:


a. Stabilitas selama debit sungai rendah.
b. Stabilitas pada keadaan gempa.
c. Stabilitas selama banjir (Q100).

4,2 Rembesan dan Tekanan Air Tanah

Data:
Elevasi muka air hulu = Elevasi mercu bendung = + 41,5 m
Elevasi muka air hilir dengan bak dipompa sampai kering = + 306,5 m

Rembesan di bawah bendung dicek dengan teori "Lane" untuk menyelidiki adanya erosi bawah tanah
(hanyutnya bahan-bahan halus).
Dengan teori yang ada, dihitung tekanan air di bawah bendung. Untuk keperluan perhitungan tersebut
diasumsikan bahwa lantai lindung (apron) hulu yang kedap air dengan panjang 15 m dan jarak antar 3.0 m
dan 3.5 m (Gambar 4.1)

Tabel 4.1 mengacu pada Gambar 4.1 dan memperlihatkan panjang jalur rembesan L, pengurangan tekanan
air ∆H dan jumlah tekanan air.
Untuk perhitungan rembesan, panjang jalur rembesan sebaiknya diambil sampai ke pangkal hilir koperan
(titik nol). Panjang rembesan sampai titik ini (Lw) adalah 38.17 m (Tabel 4.1)

Angka rembesan menurut Lane adalah:

Lv + ∑ 1/3 Hv 23,50 + 15,00


Cw = = = -0,15
Hw -265,0

Harga aman untuk Cw adalah 6, untuk campuran pasir, kerikil, dan batu.

Untuk menentukan tekanan aor, panjang jalur rembesan harus diambil sampai elevasi ambang hilir kolam
olak (titik P). Panjang jalur rembesan sampai ke titik ini adalah 44.50 . Jadi, angka rembesan Cw adalah:

Lw 44,50
Cw = = = -0,17
Hw -265,0

Tekanan air tanah Px harus dihitung dengan rumus:

Px = Hx - ∆H = Hx - Lx × Hw/L

Keterangan:
2
Px = Tekanan air pada titik x, kN/m
Hx = Jarak jalur renbesan, m
L = Panjang total jalur rembesan, m
Hw = Beda tinggi energi, m = 41,5 - 306,5 = -265,0

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.


Tabel 4.1 Jalur Rembesan dan Tekanan Air (Lane)
Panjang Rembesan (meter) ∆H =
H P = H-∆H
Titik Garis Line Vertikal Horizontal 1/3.Hor Lw Lw/Cw
2 2
(m) (m) (m) (m) kN/m kN/m kN/m2
A1 A1-A2
A2 A2-A3
A3 A3-A4
A4 A4-A5
A5 A5-A6
A6 A6-A7
A7 A7-A8
A8 A8-A9
A9 A9-A10
A10 A10-A11
A11 A11-A12
A12 A12-A13
A13 A13-A14
A14 A14-A15
A15 A15-A16
A16 A16-A17
A17 A17-B
B B-C
C C-D
D D-E
E E-F
F F-G
G G-H
H H-I
I I-J
J J-K
K K-L
L L-M
M M-N
N N-O
O O-P
P
4,3 Stabilitas Bendung Selama Debit Sungai Rendah

Anda mungkin juga menyukai