Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KAJIAN DRAMA

TIGA PRINSIP DRAMA DAN

TRILOGI ARISTOTELES DALAM DRAMA

Oleh :

KELOMPOK V (LIMA)

KELAS IV A

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2012
DAFTAR NAMA KELOMPOK

NO NAMA NPM
1 BUDI SANTOSO 10 040 054
2 NUR FATIMAH 10040 022
3 KIKI ADELIA N. 10 040 058
4 MUJIYANTI 10040 013
5 KIKI NOVITA SARI 10 040 018
6 HILDAHERMARIA 10 040 011

KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT dan karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan data yang kami
peroleh mengenai “Tiga prinsip drama dan trilogy Aristoteles dalam drama”.

Dalam penyusunan tugas ini kami menyadari makalah kami belum sempurna
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-teman dan dosen pengampu.

Kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terimakasih. Semoga
dengan selesainya pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Peringsewu, April 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………… ……….………… i

HALAM DAFTAR KELOMPOK ……………………….………….. ii

HALAMAN KATA PENGANTAR……............................................. iii

HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………........ iv

I. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1

1. Latar belakang masalah ……………………………………….... 1


2. Perumusan masalah …………………………………………...... 1
3. Tujuan …………………………………………………………... 1

II . PEMBAHASAN ……………………………………………... 2

1. Trilogy Aristotele………….…………………………..……….. 2

2. Tiga unsure prinsip drama…………………………………...…. 2

III. KESIMPULAN ………………………………………….….…… 8

DAFTAR PUSTAKA

I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Drama adalah kesenian yang melibatkan banyak orang, diantaranya ada
yang menjadi pemain, pengatur panggung, pengatur busana, tata suara,
dan lain sebagainya.
Selain itu dalam drama juga membutuhkan waktu dan ruang.
Para pemain pun diharuskan memerankan tokoh-tokoh yang berbeda-beda
karakter. Ada yang berkarakter baik, jahat, polos, dan lain-lain.
Tentunya dalam hal ini terjadi kesatuan diantara semua hal yang
mendukung berjalanya drama tersebut. Kesemuanya harus memiliki
unsure terpadu atau kesamaan dalam ide demi kelancaran pementasan
drama tersebut.

B. ALASAN MEMILIH JUDUL


Penulis memilih judul “Tiga prinsip drama dan trilogy Aristoteles dalam
drama “ karena banyak orang yang belum mengerti apa itu prinsip-prinsip
dalam drama. Padahal untuk mementaskan drama orang harus paham dan
mengerti prinsip drama sebagai dasar untuk kelancaran dan kesuksesan
sebuah drama. Selain itu, penulis merasa banyak orang belum mengetahui
lebih dalam trilogy Aristoteles dalam drama, padahal dalam trilogy ini
merupakan unsure yang membentuk keutuhan dari sebuah drama.

C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui prinsip dan trilogy Aristoteles dalam
drama.
2. Agar mahasiswa mengetahui runtut kesatuan drama.
3. Cara menyatukan unsure drama yang baik dan tepat.

II
PEMBAHASAN

A. TRILOGI ARISTOTELES
Aristoteles adalah seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Ia adalah
seorang ahli dalam segala bidang, tak terkecuali dalam bidang drama.
Sebagai bukti ahli dalam bidang drama, Beliau menentukan unsure yang
membentuk kesatuan dalam drama, yang kita ketahuai dengan trilogy
Aristoteles. Dalam triloginya, kita bisa mengetahui unsure apa sajakah
yang menyatukan sebuah kisah dalam drama. Dan unsure penyatu tersebut
memang sangat dibutuhkan demi terbentuknya pementasan drama dengan
baik dan tersusun.
Trilogy Aristoteles tersebut adalah:

1. Kesatuan waktu:
Peristiwa harus terjadi berturut-turut selama 24 jam selama satu selingan.
Hal ini berarti pembatasan waktu.

2. Kesatuan tempat:
Peristiwa seluruhnya terjadi dalam satu tempat saja. Dalam hal ini, dia
tidak menyebutkan apa-apa. Meski demikian, pembatasan tempat yang
sangat mengikat seperti drama pseudo klasik juga tak dapat dibenarkan.
Yang jelas memang ada pembatasan dalam drama Yunani, seperti halnya
kini, drama juga terkait oleh syarat-syarat pentas, tetapi kebebasan bisa
terjadi.

3. Kesatuan kejadian:
Membatasi rentetan peristiwa yang berjalan erat, tidak menyimpanmg dari
pokoknya. Sering disebut kesatuan ide. Hal ini terutama ditujukan pada
tema dan plot. Tetapi drama Yunani sendiri sering meninggalkan aturan
ini. Fakta yang menafsirkan bahwa drama harus mempunyai hanya satu
tema dan satu plot saja, tetapi ada juga yang mengetengahkan adanya
subplot disamping plot utama sehingga merupakan plot majemuk, asalkan
semuanya membantu penyelesaian plot utama atau plot pokok. Dalam hal
ini, harus ada persoalan pokok yang jelas, dan persoalan-persoalan lain
mendapat kedudukan yang kurang penting.

Kesalahpahaman sering terjadi terhadap penafsiran Trilogi Aristoteles:


sebuah lakon harus hanya berlaku selama 24 jam (kesatuan waktu), tidak
boleh ada pergantian adegan (scene) (kesatuan tempat), harus hanya
mempunyai laku (plot) yang tunggal kesatuan kejadian.
Aristoteles sendiri tak pernah secara tegas mengemukakan hal itu semua,
dan semua dan tak pula bermaksud agar aturanya itu dipakai sebagai
dogma. Dia hanya akan menyelidiki bagaimana drama itu disusun, dan
dikemukakannya dalam rangkaian komentarnya tentang kesusastraan masa
itu, yaitu yang tercantum dalam serangkaian karangannya yang berjudul
Poetics.

B. TIGA UNSUR PRINSIP DRAMA


Selain trilogy Aristoteles tersebut, masih ada lagi prinsip yang harus ada
dalam drama. Prinsip ini juga turut membantu kelancaran dalam drama.
Demi terjalinya makna yang yang terkandung dalam drama, dan
penyampaian cerita bisa diterima oleh penonton, maka sebuah drama
haruslah memperhatikan ketiga prinsip ini. Tanpa adanya prinsip yang
membatasi drama maka isi cerita tidak akan sampai pada penonton.
Unsure prinsip tersebut adalah :

1) Unsur kesatuan
Unsur kesatuan mencakup kesatuan kejadian, kesatuan tempat dan
kesatuan waktu.
2) Unsur penghematan
Karena keterbatasan waktu, maka usahakanlah dalam waktu yang
sesingkat itu dituangkan masalah-masalah pokok yang terpenting saja.
3) Unsur keharusan psikis
Psikis merupakan peran yang dimainkan oleh pemain dalam sebuah
drama. Peran ini berbeda-beda antara pemain satu dengan yang lainya
(meskipun ada peran yang sama dimainkan oleh lebih dari satua orang).
Hal ini yang akan menyebabkan drama berjalan dan hidup.
Macam-macam peran dalam teater/drama:

 Menurut karakterisasinya atau sifatnya :


1.Peran protagonist (baik)
2.Peran antagonis (jahat)
3.Peran tritagonis (penengah)

 Menurut fungsinya :
1.Peran utama
Adalah pahlawan dalam cerita atau yang menjadi pusat cerita.
2.Peran sentral
Adalah peran lawan atau musuh yang sering menyebabkan konflik
3.Peran pembantu
Adalah peran yang menjadi pengantar protogonis dan antagonis. Peran
yang secara tidak langsung terlibat di dalam konflik, tetapi peran
pembantu ini diperlukan guna penyelesaian cerita.
4.Peran figuran.
III
KESIMPULAN

Dalam drama trilogy Aristoteles sangat dibutuhkan. Karena hal ini yang
menghantarkan isi cerita bisa diterima oleh penonton.
Selain itu, ada pula tiga unsure prinsip drama yang juga tak kalah penting
dari trilogy Aristoteles. Prinsip ini yang menentukan kesatuan isi drama.
Dalam drama apabila trilogy dan prinsip ini tidak dipakai, maka sebuah
drama tak akan bisa dipahami oleh penonton.
Yang termasuk trilogy Aristoteles adalah:
1. Kesatuan waktu
2. Kesatuan tempat
3. Kesatuan kejadian.
Sedangkan tiga unsure prinsip drama adalah:
1. Unsure kesatuan
2. Unsure penghematan
3. Unsure keharusan psikis.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/society-and-news/1992513-trilogi-seni-penciptaan-
eksistensi-dan/#ixzz1qOVyu6uu

http://lintangkhemashinta.blogspot.com/2011/03/materi-1-dramatologi-
bahasa-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai