Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ANALISIS STRUKTURAL

NASKAH DRAMA “DAG DIG DUG: SANDIWARA TIGA BABABK”


KARYA PUTU WIJAYA

diampu oleh :
Dra. Titik Maslikatin, M. Hum.

disusun guna memenuhi tugas matakuliah Pengantar Drama Indonesia


Oleh:

1. Ariza Abra Maulana 190110201024


2. Rahmad Ferdiansyah 190110201094
3. Taufiqurrahman Romiza Alam 220110201028
4. Brian Lindu Sowo Aji 220110201049
5. Nadila Novianti 220110201086
6. Angger Priagung Jati 220110201087
7. Ronan Surya Sentosa 220110201086
8. Aida Rizqy Karyasari 220110201095

PRODI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JEMBER
2023
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT. sebab berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah kami sanggup menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Struktural Naskah Drama Dag Dig Dug: Sandiwara Tiga Babak karya
Putu Wijaya” ini tepat waktu. Shalawat serta salam selalu kami panjatkan kepada
Rasulullah SAW. dengan syafaatnya dapat membawa kita dari zaman jahiliya
menuju zaman yang islamiyah seperti sekarang.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Dra. Titik Maslikatin, M.Hum. Makalah ini juga dibuat
dengan tujuan menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca sekalian.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Titik Maslikatin, M. Hum.
selaku dosen matakuliah Pengantar Drama Indonesia yang telah memberikan
tugas ini untuk menambah wawasan mengenai naskah drama dan sesuai bidang
studi.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu memberikan semangat dan membagikan ilmu-ilmunya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa pun yang memerlukan.

Jember, 13 Maret 2022


DAFTAR ISI

PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Tinjauan Pustaka
1.5. Landasan Teori
1.5.1. Judul
1.5.2. Wawancang dan Kramagung
1.5.3. Babak dan Adegan
1.5.4. Tema
1.5.5. Penokohan dan Perwatakan
1.5.6. Konflik
1.5.7. Alur
1.5.8. Latar
1.5.9. Teknik Dialog
1.5.10. Tipe Drama
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Drama adalah salah satu jenis sastra yang merepresentasikan dialog-dialog yang
ditulis dalam bentuk lakon yang memperhatikan unsur gerak atau tindakan yang disajikan
di atas pentas. Naskah menarik yang ditulis oleh Putu Wijaya yaitu naskah drama Dag
Dig Dug umumnya merupakan naskah drama realistik. Naskah drama realistik adalah
naskah yang berangkat dari kenyataan. Lakon bernaskah adalah lakon yang
menggambarkan peristiwa yang mewakili kehidupan sehari-hari. Cerita yang disajikan
dalam naskah drama merupakan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
seseorang. Topik dan tema naskah drama Dag Dig Dug adalah kesepian, kebosanan,
kesepian, ketakutan, keraguan, kebimbangan, keegoisan, kemarahan, emosi, kebahagiaan,
penderitaan dan kematian.
Putu Wijaya adalah seorang sastrawan Indonesia yang produktif dalam
menciptakan karya sastra tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga jenis karya
sastra yang ditulisnya. Karya-karyanya meliputi cerpen, novel, drama, dan naskah
film.1 Produktivitasnya sebagai penulis diimbangi dengan kualitas karya yang
dihasilkannya.contoh drama yang ditulis Putu Wijaya diantaranya adalah Lautan
Bernyanyi, 1967,Anu, 1974,Aduh, 1975, Edan, 1977, dan Gerr, 1986.

Istialah drama ini kemudian disebar luas menjadi istilah internasional,


yang maksudnya adalah “suatu cerita karangan yang di pertunjukan atas di atas
pentas oleh para pelaku dengan perbuatan.” Pada jaman penjajahan belanda di
Indonesia istilah drama itu diganti dengan istilah “tonil” (bahasa belanda : toneel
= pertunjukan ).kemudian sebagai diganti istilah “sandiwara”. Dan akhirnya pada
jaman modern sejak proklamasi kemerdekaan negara kita di populerkan kembali
penggunaan istilah “drama”, yang pada umumnya diberi arti : perbuatan atau
gerak. Asal muasal istilah sandiwara yang berasal dari kata “ sandi” dan “wara”
sandi adalah rahasia dan wara adalah pengajaran, jadi sandiwara adalah suatu
pengajaran yang disampaikan secara samar-samar, menurut ki hajar dewantara,
“pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.

Naskah drama karya putu wijaya dengan judul dag dig dug ini sangat
menarik untuk dibahas atau dianalisis secara garis besar merupakan naskah drama
realis. Naskah drama yaitu suatu naskah yang tertitik tolak dari kenyataan. Lakon
dalam naskah yaitu lakon yang menyajikan peristiwa yang merupakan
representasi dalam kehidupan sehari hari. Hal itu dibuat dalam naskah drama ini
dengan sangat epik dan sederhana, sehingga dalam membacanya pembaca dapat
dengan mudah mengetahui tentang apa naskah drama dag dig dug karya putu
wijaya.

Objek dalam kajian drama dag dig dug karya putu wijaya menggunakan
teori analisis struktural, kami memilih menganalisis menggunakan teori struktural
adalah karena pada naskah dag dig dug terdapat unsur pembangunan suatu karya
sastra. Naskah drama dag dig dug karya puyu wijaya akan mudah dipahami
karena analisis struktural akan mengkaji unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada
karya sastra, unsur intrinsik yang dikaji menggunakan teori analisis struktural
meliputi judul ,tema, babak dan adegan, wawancara dan kramagung, penokohan,
latar, alur, konflik, dan lain sebagainya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas pada drama ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana perwataakan dari setiap tokoh
2. Tema apa yang diangkat oleh drama
3. Mengapa konflik dalam drama tersebut terus berlanjut
4. Dimanakah latar atau setting tersebut berlangsung?
5. Sudut pandang apakah yang diambil oleh drama tersebut
6. siapa saja yang berperan dlaam drama tersebut

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan Umum (Manfaat)
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami ada
dua jenis manfaat yaitu.Yang pertama adalah manfaat teoritis dan manfaat
praktis,dengan demikian kita berharap dapat membantu pembaca untuk
menganalisis naskah drama dag dig dug ser selanjutnya

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat penelitian untuk mengetahui


bagaimana perwatakan dari setiap tokoh dan tema yang ada di naskah
novel,dimana letak atau setting naskah drama tersebut serta sudut pandang yang
di ambil oleh drama tersebut,selain itu untuk mengetahui siapa saja yang
berperan dalam drama tersebut

2. Manfaat praktis
Manfaat secara umum yaitu untuk menyelesaikan masalah yang
ada di dalam naskah drama tersebut secara jelas dan praktis,serta pada analisis
ini kita dapat memahami unsur intrinsik pada naskah drama dag dig dug
karya Putu Wijaya

1.3.2. Tujuan Khusus (Tujuan)


1. Dapat mendeskripsikan apa saja unsur intrinsik di dalam naskah drama dag dig
dug karya Putu Wijaya
2. Dapat mengetahui bagaimana alur,perwatakan pada drama tersebut
3. Bagaimana analisis stuktur dalam naska drama dag dig dug karya Putu Wijaya

1.4. Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka merupakan ringkasan mengenai penelitian-penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
pustaka sangat penting untuk dilakukan karena tinjauan pustaka berfungsi
sebagai pembanding agar tidak ditemukan suatu kesamaan dengan penelitian
terdahulu. Selain itu, tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai tolak ukur dari
suatu penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti telah mengkaji beberapa sumber tertulis
yang memiliki keterkaitan atau komprehensif dengan penelitian ini. Namun
sepengetahuan peneliti, belum pernah ada penelitian terhadap naskah drama
“Dag-dig-dug: sandiwara tiga babak” dengan pendekatan struktural. Meski
demikian, penelitian yang menggunakan pendekatan analisis struktural sudah
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, di antaranya sebagai
berikut: Analisis Struktural dan Pragmatik atas Drama Dag-Dig-Dug Karya
Putu Wijaya oleh Adis Rahmat S. (2013)
Kajian tersebut di atas sangat membantu peneliti dalam mengkaji analisis
struktural naskah drama yang bertajuk “Dag-dig-dug: sandiwara tiga babak”
karya Putu Wijaya. Kajian tersebut sama-sama menggunakan pendekatan
analisis struktural, sehingga dapat menjadi pembanding dan pengisi celah-
celah kosong yang sebelumnya tidak ada dalam penelitian terdahulu.
1.5. Landasan Teori
Landasan teori adalah kumpulan teori yang digunakan peneliti sebagai alat
pendekatan atau untuk membedah objek dalam suatu penelitian. Umumnya,
landasan teori berasal dari ahli-ahli. Keberadaan landasan teori dalam makalah
penelitian adalah wajib, karena landasan teori merupakan dasar atau acuan
yang digunakan untuk meneliti dan menganalisis objek.
1.5.1. Judul
Jones dalam Irawati, Sri ,Titik 2007 : 103 menyatakan bahwa Judul dapat
menunjukan tokoh utama, alur atau waktu, objek yang dikemukakan, keadaan
atau suasana cerita dan dapat mengandung beberapa pengertian seperti tempat
dan suasana.
Judul berperan penting dalam suatu karya sastra, karena umumnya
digunakan sebagai alat penarik perhatian pembaca yang pertama. Semakin
unik dan berbeda judul, maka semakin penasaran para pembaca.
1.5.2. Wawancang dan Kramagung
Wawancang dan kramagung merupakan sebagian dari unsur penting dalam
suatu naskah drama. Dapat dikatakan unsur terpenting, karena pada dasarnya
naskah drama terbentuk dari dua unusr ini.
Untuk wawancang, umumnya dikenal sebagai bagian dialog. Wawancang
merupakan bagian dalam naskah drama yang berisikan ujaran atau ucapan dari
para tokoh di dalam naskah drama. Dialog adalah pembicaraan tokoh.
Kemudian ada pula kramagung, yang merupakan petunjuk teknis
mengenai tindakan apa yang harus dilakukan oleh para tokoh (atau pada
pertujukkan langsung yakni para actor) dalam cerita.
1.5.3. Babak dan Adegan
Berbeda dengan novel dan cerpen, dalam naskah drama terdapat bagian
yang disebut babak dan adegan. Naskah drama dapat terdiri dari satu hingga
beberapa bab, dan dari bab tersebut terdiri lagi dari bagian-bagian yang lebih
kecil, disebut sebagai adegan.
Babak merupakan bagian dalam naskah drama yang menunjukkan segala
peristiwa yang terjadi dalam satu cakupan tempat dan dalam aliran waktu
tertentu. Sedangkan adegan merupakan bagian-bagian dari babak yang
batasnya diakibatkan oleh datang dan perginya seseorang atau lebih tokoh
dalam naskah drama. (Sumardo & Saini KM dalam, 2007:42)

Anda mungkin juga menyukai