Anda di halaman 1dari 32

Analisis Unsur Naskah Orang-orang yang Bergegas

Karya Puthut EA

Muhammad Zaid Aslam

NIM. 203233075

Program Studi Antropologi Budaya

Fakultas Budaya dan Media

Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Unsur
Naskah Orang-orang yang Bergegas Karya Puthut EA”. Atas terselesaikannya
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat menjadi acuan penelitian lebih lanjut. Demikian prakata dari penulis,
disampaikan terima kasih.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi yang
membacanya, khususnya bagi mahasiswa jurusan Antropologi budaya dan dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Bandung, 26 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penulisan

1.3.2 Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Judul

2.2 Urutan Peristiwa

2.3 Tema

2.4 Tokoh dan Penokohan

2.5 Latar

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembahasan umum tentang sastra pada intinya dapat dibedakan menjadi

dua yaitu sastra sebagai hasil seni dan sastra sebagai ilmu pengetahuan.

Sastra sebagai hasil seni merupakan karya kreatif pengarang (sastrawan)

yang hasilnya berupa prosa, puisi, dan drama. Sedangkan sastra sebagai

ilmu pengetahuan berupa kajian-kajian sastra yang hasilnya berupa kritik

sastra, apresiasi sastra, esai dan lain sebagainya. (Maslikatin, 2007:1).

Salah satu bentuk karya sastra yang membutuhkan penanganan kompleks

ialah drama. Drama adalah bentuk karya sastra yang nantinya lebih

ditekankan pada aksi atau gerakan. Berbeda dengan bentuk karya sastra

yang lain seperti puisi ataupun prosa yang dapat dinikmati dengan cara

membacanya saja, naskah drama belum dianggap selesai kalau belum

dipentaskan. Dikatakan membutuhkan penanganan yang kompleks

disebabkan karena karya sastra berupa drama tidak hanya menampilkan

percakapan baik itu monolog maupun dialog. Lebih dari itu,

menampilkan bentuk karya sastra ini juga tidak lepas dari unsur-unsur

lain yang membuat pementasan bentuk karya sastra ini lebih menarik.

Adapun karya sastra drama memerlukan unsur-unsur lain seperti: seni

musik, tata lampu, artistik, pentas, seni tari, olah vokal dan sebagainya.

Pembahasan tentang karya sastra tidak terlepas dari pembahasann

tentang pengarangnya (sastrawan) yang karya-karyanya telah dikenal

oleh masyarakat. Salah satu sastrawan abad XX yang cukup populer yakni

Puthut EA. Puthut EA lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 28 Maret


1977. Dia merupakan sastrawan sekaligus peneliti asli Indonesia. Sejak

duduk di bangku sekolah menengah pertama sampai awal kuliah, ia rajin

menulis geguritan (puisi di dalam Bahasa Jawa) di majalah Penyebar

Semangat dan Jayabaya. Karya-karyanya dalam bidang sastra sangatlah

banyak. Dia telah menulis sebanyak 10 buku. Beberapa karyanya

diantaranya yang berupa Cerpen: Dua Tangisan pada Satu Malam (2005)

Kupu-kupu Bersayap Gelap (2006) Sebuah Kitab yang Tak Suci (2001)

Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali (2009). Novel: Cinta Tak Pernah

Tepat Waktu (2009) Bunda (2005) berdasarkan screen play Cristantra Beli

Cinta dalam Karung. Naskah Drama: Orang-orang yang Bergegas (2004)

Jam Sembilan Kita Bertemu (2009) Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta

(2009). Prosa Liris: Tanpa Tanda Seru, dan karya-karya lainnya. Dengan

melihat karya-karyanya tersebut dapat disimpulkan bahwa dia adalah

sastrawan yang sangat kreatif di era saat ini.

Adapun karya sastra berupa drama karya Puthut EA yang menarik bagi

penulis yakni yang berjudul Orang-orang yang Bergegas. Karya sastra

tersebut lebih memiliki makna dan menggambarkan tentang realita

kehidupan keluarga yang masih sepadan dengan keadaan saat ini. Di sisi

lain, dalam naskah drama tersebut terdapat amanat atau pesan moral

yang tersirat yang sangat bermanfaat sehingga dapat dijadikan sebagai

pelajaran kedepannya. Selain itu, naskah drama tersebut cukup populer

karena sering dipentaskan. Naskah drama tersebut telah dipentaskan di

enam kota di Pulau Jawa dengan disutradarai oleh Landung Simatupang

dan Puthut Buchori. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menganalisis

naskah drama tersebut melalui pendekatan objektif (struktural). Penulis

menganalisis naskah drama tersebut dengan melalui pendekatan objektif


karena analsis dengan metode ini lebih mudah dan selain itu juga untuk

mengetahui lebih mendalam tentang unsur-unsur instrisik yang

membangun naskah drama tersebut dan yang menjadikannya sebagai

karya sastra yang dipandang bagus dan populer.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian singkat di atas, sebelum melakukan analisis naskah drama

yang berjudul Orang-orang yang Bergegas karya Puthut EA maka dapat

dirumuskan permasalahannya yakni bagaimana unsur-unsur instrisik

yang terdapat dalam naskah drama yang berjudul Orang-orang yang

Bergegas karya Puthut EA?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penulisan

Sebelum mempelajari tentang pokok pembahasan, hendaknya analisis ini

bertujuan untuk dapat memahami unsur-unsur instrisik yang terdapat

dalam naskah drama yang berjudul Orang-orang yang Bergegas karya

Puthut EA.

1.3.2Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dalam analisis ini sebagai berikut.

a. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum

tentang mata kuliah Kajian Drama Indonesia I bagi mahasiswa baru yang

ingin menempuh mata kuliah tersebut.


b. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi sumbangan kepada pihak

lain yang ingin menganalisis naskah drama yang serupa ataupun naskah

drama dengan judul lain.

c. Hasil analisis ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan di bidang sastra.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Judul

a. Judul naskah drama Orang-orang yang Bergegas dapat menunjukkan

objek yang dikemukakan dalam suatu cerita. Hal itu dapat diketahui dari

kata “Orang-orang” yang berarti ada beberapa manusia yang terlibat

dalam cerita (pasti lebih dari satu). Judul tersebut tidak mungkin

menunjukkan tokoh utama karena tokoh utama hanyalah satu orang saja

sedangkan judul tersebut bermakna banyak orang.

b. Judul naskah drama Orang-orang yang Bergegas dapat

mengidentifikasi keadaan atau suasana cerita. Hal itu dapat diketahui dari

kata “Bergegas” yang dapat menggambarkan tentang seseorang yang

dalam keadaan cepat-cepat, terburu-buru, tergesa-gesa.

2.2 Urutan Peristiwa

Urutan peristiwa merupakan bagian dari naskah drama yang

menerangkan semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat, pada urutan

waktu tertentu atau dapat pula diartikan sebagai serangkaian peristiwa

yang terjadi pada suatu tempat dan pada urutan waktu tertentu.

Sedangkan adegan merupakan bagian dari babak yang batasnya

ditentukan oleh perubahan peristiwa yang disebabkan oleh datang dan

perginya seorang tokoh atau lebih tokoh. Adapun babak dan adegan dari

naskah drama ini dapat diketahui dari data berikut.


BAGIAN PERTAMA

DISEBUAH RUANG DENGAN DUA PINTU, SATU PINTU DARI ARAH

DALAM DAN SATU PINTU KE ARAH KELUAR, SEORANG WANITA,

BELUM BEGITU TUA, TAPI TERBAYANG DI TUBUH DAN

WAJAHNYA, SEBUAH KESEDIHAN. IA DUDUK DI SEBUAH KURSI

PANJANG TIDURAN. DI TUBUHNYA YANG RAPUH, SEBUAH

SELIMUT SENANTIASA DIBELITKAN. ANAK KEDUANYA,

PEREMPUAN, MASUK.

Amy : Mama, Amy berangkat lagi ya.

Mama : Kemana? Tidaklah kamu lelah?

Amy : Iya. Justru karena lelah itu, Ma…

Mama : Justru karena lelah? Maka Amy pergi.

(Orang-orang yang Bergegas:2)

TIBA-TIBA TERDENGAR DERING TELEPON. BEBERAPA KALI. LALU

SEBUAH SUARA MENJAWAB TELPON ITU. TAK LAMA KEMUDIAN

SEORANG PEMBANTU (MBOK JINEM) NONGOL DI PINTU.

Mbok Jinem: Mbak Amy...onten telpon.

Amy: yah....siapa lagi sih.

MBOK JINEM MASUK. AMY KEMUDIAN MENYUSUL MASUK.

MAMA DIAM, SEPERTI MERENUNGI SESUATU. TIDAK LAMA


KEMUDIAN MBOK JINEM MASUK MEMBAWA NAMPAN MINUMAN

DAN PANGANAN, LALU MELETAKKANNYA DI MEJA.

Mbok Jinem: Minum obat dulu, nyonya.

Mama: Ya, terimakasih.

MBOK JINEM HENDAK MASUK

Mama:Mbok...

Mbok Jinem:Ya, ada apa, Nyonya?

Mama:Mmm... ah, tidak, nggak jadi.

MBOK JINEM PUN MASUK DENGAN WAJAH MENYIMPAN RASA

HERAN. BEGITU MBOK JINEM MASUK, SEORANG PEMUDA MASUK

DARI PINTU ARAH KELUAR, IA SEPERTI LELAH DAN TERBURU-

BURU.

Mama:Anton...

Anton:Ya, Ma...

(Orang-orang yang Bergegas:7-8)

Anton:Ma... anton pergi dulu, ya. Ma..


SELESAI ANTON MENGUCAPKAN ITU SEORANG LAKI-LAKI TUA,

PAPANYA, MASUK DARI PINTU ARAH KELUAR. IA TERLIHAT

LETIH.

Papa:(MELIHAT ANTON DI RUMAH, IA GIRANG)

Hei cah bagus ada di rumah. (LALU MENCIUM MAMA)

Anton:Pa.

(Orang-orang yang Bergegas:27)

Alia:Eh tumben pada ngumpul. (LALU MENCIUM PIPI PAPA DAN

MAMA DAN SIBUK MENDDEKATI ANTON) Yah... Kak Anton.. lama

gak ketemu masih kucel juga ....

Papa:Kamu dari mana saja, Alia? Jam segini kok baru pulang.

(Orang-orang yang Bergegas:34)

Data tersebut menunjukkan bahwa babak pertama ditandai dengan nama

BAGIAN PERTAMA. Dalam babak pertama tersebut, terdapat beberapa

adegan. Di antara adegan tersebut yakni masuknya Mbok Jinem dalam

dialog antara Mama dengan Amy, Mbok Jinem mulai keluar dari dialog

kemudian masuknya Anton dalam dialog dengan Mama. Begitu juga

adegan saat Anton keluar dari dialog kemudian Papa masuk. Adapun

adegan yang lain yakni saat masuknya Alia ke dalam dialog Papa, Mama

dan Anton.
BAGIAN KEDUA

LAMPU MENYALA. SUASANA SEPERTI DI DAPUR. MAMA SEDANG

MENGHADAP KE MEJA MAKAN, TERCENUNG. SEMENTARA DI

BELAKANGNYA, MBOK JINEM SIBUK MENGERJAKAN SESUATU,

SEPERTI SEBUAH AKTIVITAS UNTUK MENYIAPKAN MASAKAN.

Mama:Mbok....

Mbok Jinem:nngih. Ya, nyonya....

Mama:Duduklah disini.

(Orang-orang yang Bergegas:42)

ALIA MASUK. MASIH DENGAN WAJAH CERIA, DAN DANDANAN

YANG JFUNKY. BARU DATANG DAN TERKESAN HENDAK BURU-

BURU PERGI LAGI.

Mama:Alia...

Alia:ya, ma...

Mama:masih mau kemana lagi?

Alia:Ada deh, Ma...

(Orang-orang yang Bergegas:59)

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa babak kedua ditandai dengan

kata BAGIAN KEDUA. Sedangkan adegannya ditandai dengan masuknya

Alia dalam dialog Mama dengan Mbok Jinem.


BAGIAN KETIGA

MBOK JINEM DUDUK SENDIRI DI SEBUAH RUANG YANG REDUP,

DISAMPINGNYA, TIDAK JAUH DARI TEMPATNYA DUDUK,

SESOSOK TUBUH TERBUJUR, TUBUH MAMA....

(Orang-orang yang Bergegas:63)

RUANG KEMBALI HENING. SEORANG LAKI-LAKI MASUK. SUAMI

MAMA. IA RESAH SAMBIL TERUS-MENERUS MEMPERLIHATKAN

KERESAHANNYA DENGAN CARA MEMANDANG ISTRINYA YANG

TERGOLEK, TAPI SEPERTI TIDAK ADA KEBERANIAN UNTUK

MENDEKAT. KALIMAT-KALIMATNYA TERTUJU PADA MBOK

JINEM.

Papa:Dia baik-baik saja Mbok?

Mbok Jinem:Tidak tahu tuan.

(Orang-orang yang Bergegas:64-65)

TIBA-TIBA ALIA MASUK. IA BERTINGKAH DALAM KEBINGUNGAN.

TAPI SEPERTI BIASA, DALAM KERIANGAN ANAK MUDA...

Alia:Ma, Mama sakit, ya? Kan sudah Alia bilang, Mama itu butuh suasana

lain, suasana yang segar, Ma...

Papa:Alia....

(Orang-orang yang Bergegas:67-68)


TIBA-TIBA AMY MASUK. IA TERTEGUN. IA SEPERTI DISERGAP

OLEH SUASANA YANG MENCEKAM. RASA SEDIH YANG ANEH.

SEBUAH RUANG BERBEDA YANG SEPI DAN MENCEKAM. TIDAK

SEPERTI SUASANA DI LUAR YANG HINGAR-BINGAR.

Amy:Mama...

Papa:(MEMBAWA AMY AGAK MENJAUH DARI MAMA, SUASANA

TERTAHAN) kamu telah melupakannya?

Amy:Tidak.

(Orang-orang yang Bergegas:69)

SUASANA KEMBALI MEMBISU. ANTON MASUK, DENGAN TUBUH

YANG LETIH. SEPERTI ADA SEGUNUNG BEBAN DI

PUNGGUNGNYA. IA MELIHAT KE ARAH MAMA, PAPA DAN AMY.

IA MENDEKATI MAMANYA, NAMPAK SEMAKIN LETIH.

Anton:Ma...

Papa:Dia sakit dan sepi, anton.

Anton:Mama...

Amy:Tumben kamu pulang.

(Orang-orang yang Bergegas:76-77)

TIBA-TIBA ALIA MUNCUL LAGI. IA SUDAH BERWAJAH RIANG.

TAMPAK SEMAKIN RIANG KETIKA TAHU BAHWA ANTON,

KAKANYA,, BERADA DI RUANG ITU.


Alia:Eh. Brad Pitt. Nah gitu dong. Mama kan sakit? Kalau kak Anton

datang, Mama pasti cepat sembuh...

(Orang-orang yang Bergegas:79-80)

ALIA KELUAR DARI RUANG ITU. RUANG KEMBALI HENING.

Mama:Pa...

Papa:Ya...

Mama:Berceritalah, Pa

(Orang-orang yang Bergegas:80)

TIBA-TIBA ALIA MASUK LAGI SAMBIL BERTERIAK MENCARI-CARI

MBOK JINEM.

Alia:Mbok... Mbok Jinem... tahu dimana baju yang Alia beli kemarin, gak?

(rang-orang yang Bergegas:82-83)

ALIA PERGI LAGI MENINGGALKAN RUANGAN

Mama:Lihatlah, Anton. Betapa adikmu sangat menyayangimu.

Anton:Iya, Ma...

(Orang-orang yang Bergegas:86)

Dari data tersebut menunjukkan bahwa babak ketiga ditanndai dengan

kata BAGIAN KETIGA. Adapun adegan dalam babak ketiga ada beberapa

kejadian. Diantaranya masuknya Papa dalam dialog Mbok Jinem dengan

Mama, Amy masuk dalam dialog, Anton masuk dalam dialog dan Alia

yang keluar masuk dalam dialog.


2.3 Tema

Tema adalah gagasan pokok dalam suatu cerita. Nurgiyantoro (dalam

Maslikatin, 2007:12) membagi tema menjadi dua yakni tema mayor dan

tema minor.

a.Tema mayor

Tema mayor adalah makna pokok yang menjadi dasar atau gagasan

umum karya sastra itu. Adapun tema mayor dari naskah drama ini yakni

Kesibukan para anggota keluarga dengan aktivitasnya masing-

masingsehingga membuat kehidupan keluarga itu tidak harmonis lagi.

b.Tema minor

Tema minor merupakan makna-makna tambahan atau gagasan-gagasan

pokok di setiap bagiannya, namun tidak sampai bertentangan dengan

tema mayor. Karena tema minor keberadaannya sebagai pendukung tema

mayor.

2.4 Penokohan dan Perwatakan

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dan perlakuan

dalam berbagai peristiwa cerita (Sujiman dalam Maslikatin, 2007:12).

Peran tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh

utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang memegang

peranan penting dan kemunculannya dalam cerita sangat sering.

Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang kemunculannya

mendukung tokoh utama. Membahas tentang tokoh dalam cerita, tidak

terlepas dari perwatakan. Karena setiap tokoh dalam cerita mempunyai


perwatakan yang berbeda-beda. Adapun tokoh dan perwatakan dalam

naskah drama ini dibahas sebagai berikut.

1) Tokoh Utama: Mama

Tokoh Mama kerap muncul dari dialog dalam naskah drama ini. Tokoh

Mama berdialog dengan seluruh tokoh-tokoh yang ada. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tokoh utama dalam naskah drama ini ialah Mama.

-Perwatakan: Tokoh Mama memiliki beberapa watak. Adapun watak dari

tokoh tersebut diantaranya.

a.Perhatian

Tokoh mama memiliki watak perhatian, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“kemana? Tidakkah kamu lelah?”

“kamu aneh. Bukankah justru karena kamu lelah, di saat libur seperti ini,

seharusnya kamu duduk dan menenangkan pikiran?”

“.... kamu sendiri tidak berpikir tentang masa depanmu”

“hati-hati, Amy”

“Anton sudah makan”

b.Ramah

Tokoh mama memiliki watak ramah, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.


“mungkin itu artinya, kamu memang harus di rumah saja”

“kamu tetap jadi pergi?”

c.Setia

Tokoh mama memiliki watak setia, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“dulu, Mama dan Papa sering tertawa dalam hati kalau kalian bertengkar.

Naif dan lucu. Pertengkaran kanak-kanak. Pertengkaran yang hanya

sebentar kemudian jadi baik lagi. Anton masih menyisakan putih telornya

kalau makan dan membagikannya untukmu, Amy. Sebab dia tidak

seberapa suka putih telor dan kamu sangat menyukai. Bahkan sampai

sekarang kamu masih suka, kan? Tiap mama ajak ke pesta, Amy juga

selalu mengingatkan Mama untuk membawa pulang kue. Dia ingat kamu,

anton dan ingat Alia, kallian tidak ingat semua situ? Tapi sekarang kalian

sudah jarang bertemu, jarang bercakap-cakap, sekali-dua, kalau bercakap

malah jadi bertengkar. Pertengkaran yang rumit, bahkan Mama sendiri

tidakbegitu mengerti apa yang sedang kalian pertengkaran itu. Tidakkah

di antara kalian masih ada rasa saling menyayangi? Kalian boleh tidak

sayang sama Mama. Tapi berjanjilah pada Mama untuk saling

menyayangi. Mama merasa terluka kalau melihat kalian yang sudah

tumbuh benar saling bertengkar” (Orang-orang yang Bergegas:23-24)

d.Mudah menyesal
Tokoh mama memiliki watak mudah menyesal, hal itu dapat diketahui

dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“Ya, jangan-jangan memang kita yang sudah tidak cocok lagi dengan

jaman dan waktu yang bergerak cepat. Orang seperti kita yang sudah

tidak paham apa yang terjadi di luar, seharusnya sudah mati. Jaman ini

bukan miliki kita. Kita sduah bukan bagian dari jaman ini, Mbok” (Orang-

orang yang Bergegas:61)

e.Bijaksana

Tokoh mama memiliki watak bijaksana, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“Mama ingatkan, kamu berangkat bukan untuk berperang. Perang

hanyalah jalan yang mungkin ditempuh, tapi bukan perang itu sendiri.

Sebab kalau perang itu sendiri yang jadi tujuanmu, suatu saat kamu bisa

berbalik pihak, tidak peduli pada pihak mana kamu berpijak yang ada

pada dirimu hanyalah semangat berperang”

-Adapun Tokoh bawahan dalam naskah drama ini ada 5 orang, yang

kemunculannya mendukung tokoh utama. Diantaranya: Amy, Anton,

Papa, Alia dan Mbok Jinem.

-Tokoh bawahan: 1) Amy

-Perwatakan :

a.Keras kepala
Tokoh Amy memiliki watak keras kepala, hal itu dapat diketahui dari

data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“Mama, Amy berangkat lagi ya”

“iya, justru karena lelah, Ma”

“Mama yanganeh, menenangkan pikiran tidak dengan duduk di rumah.

Keluar, Mama. Kini saatnya menikmati benar-benar apa yang

sesungguhnya ada di luar. Kalau selama ini aku keluar yang ada Cuma

jalanan macet, pekerjaan yang menggunung, teman-teman sekantor yang

usil dan penih intrik, atasan yang cerewet. Apa Mama tidak ingin sesekali

berada di luar? Aku tidak keberatan lho kalau suatu saat keluar sama

Mama….”

“…… Ah, aku ingin sekali mengajak Mama keluar. Tidak hanya menjadi

penunggu rumah yang murung. Berada di sini terus-menerus, apa tidak

membosankan Ma?”

“tidak ada orang yang bahagia yang terus-terusan duduk di rumah. Aku

kadang sedih, Ma. Apa sih hiburan Mama? Paling-paling nonton sinetron

atau telenovela. Aneh, deh. Kehidupan Mama, Masa dengn begini Mama

bisa bahagia sih Ma?”

“kamu ini kok kedengarannya seperti orang yang putus asa ya? Mungkin

karena kehidupanmu yang seperti itu terus ya. Apa sih yang sebetulnya

kamu cari? Jangan sok hero ah. Sekarang ini sudah tidak dibuthkan lagi

pahlawan“
“Papa pikir cuma karena saya? Ini tidak fair! Kalau Papa dan Anton bicara

politik, bicaara tentan gorang-orang yang tersingkir, atas nama rakyat,

terus itu berarti Anton dan Papa sudah bebas dari salah“

b.Mudah bosan dan putus asa

Tokoh Amy memiliki watak mudah bosan dan putus asa, hal itu dapat

diketahui dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang

diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“lebih dari bosan Ma. Tapi mau apalagi? Mencari pekerjaan suah. Lagi

pula aku pikir pekerjaan yan glain pun akan tetap sama

membosankannya. Mama sendiri tidak bosan ma ?“ (Orang-orang yang

Bergegas:4)

c.Mudah curiga

Tokoh Amy memiliki watak mudah curiga, hal itu dapat diketahui dari

data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“jangan-jangan sudah punya istri ya Ma atau tunangan. Atau mungkin

juga pacarnya banyak, sapai lupa kalau ada janji dengna slah seorang dari

mereka. Baru begitu, Mama. Bagaimana mau bicara serius tentang

hubungan laki-laki... perempuan? Sudah untung bisa janjian sama aku”

(Orang-orang yang Bergegas:9)

d.Pemarah

Tokoh Amy memiliki watak pemarah, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh lain

yang membeberkan langsung watak tokoh tersebut.


Anton:Ma...

Mama:Sst...dengar dulu. Waktu kamu kecil, kamu-lah yang sering

berteriak di rumah ini. Cah lanang sing menangan. Karena mungkin

kamu satu-satunya anak laki-laki dan mbarep. Tapi kamu memang bahan

bakar yang menyalakan rumah ini dan seluruh penghuninya yang lain.

Kamu yang bandel, Amy yang pemarah, dan Alia yang cerewet... (Orang-

orang yang Bergegas:12)

-Tokoh Bawahan: 2) Anton

-Perwatakan :

a.Keras kepala, pengkritik, kerja keras

Tokoh Anton memiliki watak keras kepala, pengkritik, kerja keras, hal itu

dapat diketahui dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang

diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“apanya yang lebih Ma.tidak ada yang lebih baik. Bahkan dunia inis

semakin menegaskan bahwa hidup bisa jadi adalah kutukan“

“istana waktu, bukan waktu itu sendiri. Para perampok bukan malam itu

sendiri. Tapi sudah kodrat amnusia untuk menandai waktu dan

peristiwa….”

“…. Kita hanyalah keping yang terus dikikis dan terus dihisap“

“sebab patuh itu berarti jauh dari khiatan dan dusta. Patu harus

menyeluruh....“
“…. Ditentang kemana-mana, disembunyikan di saat-saat tertentu dan

diedarkan di meja-mej atuan-tuan yang sedang berpesta. Selamat malam,

Tuan. Kasihanilah kami…“

“kalah lagi, kita kalah lagi. Di jalanan, diruang sidang, di gedung

parleman, di halaman-halamankoran, di layar-layar televisi dan monitor

komputer, di meja makan. Bahkan di tubuh kita sendiri, kita kalah lagi.....“

“…. Sebab jika kamu tidak seperti itu, kamu telah menghalangi rumus

dan takdir modal. Ayo, ayo atas nama modal. Kita buka gerbang pasar

bebas, berpacu menuju rumah kaca raksasa! Telanjang, terpanggang dan

bergembira“

“semua sudah tua, aku kira, bahkan bayi-bayi yang kelah lahir. Setiap

layar hanya sedang mengandung dan melahirkan hari yang semakin

bunting oleh beban. Waktu sudah makin renta. Hari sudah berkerak.Kita

dalam ruang tunggu yang hening dan dingin. Semakin banyak orang

lapar dan menggigil. Setiap suara marah dan pemberontakan hanya

memantul ke dinding gelap dan kembali memukul lebih dalam. Mari

merayakan airmata kita“

“iya Ma. Orang –orang yang tertindas memang tidak harus meras

bersedih. Ada orang tertindas yang karena keampuhan penindasnya. Ia

justru malah merasa gembira.“

“memang, niat baik tidak akan cukup. Orang memang tidak hanya

tumbuh dari pengalaman-pengalaman baik dari hikmat-hikmah. Orang

juga tumbuh dari pengalaman pahit, bahkan dari kesalahan demi

kesalahan.“
b.Bandel

Tokoh Anton memiliki watak bandel, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh lain

yang membeberkan langsung watak tokoh tersebut.

Anton:Ma...

Mama:Sst...dengar dulu. Waktu kamu kecil, kamu-lah yang sering

berteriak di rumah ini. Cah lanang sing menangan. Karena mungkin

kamu satu-satunya anak laki-laki dan mbarep. Tapi kamu memang bahan

bakar yang menyalakan rumah ini dan seluruh penghuninya yang lain.

Kamu yang bandel, Amy yang pemarah, dan Alia yang cerewet. Waktu

kamu masih kecil, kamu penuhi dinding dan perabotan rumah ini dengan

kebandelanmu... Suara yang sering terdengar waktu itu adalah suara

barang pecah-belah yang kamu jatuhkan tanpa sengaja... (Orang-orang

yang Bergegas:12)

-Tokoh Bawahan: 3) Papa

-Perwatakan :

a.Perhatian

Tokoh Papa memiliki watak perhatian, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“sudah minum obat Ma?”

“kamu dari mana saja Alia? Jam segini kok baru pulang?”
b.Berpikir kritis

Tokoh Papa memiliki watak berpikir kritis, hal itu dapat diketahui dari

data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“Ya, kita kalah, bayi-bayi rapuh itu adalah duni ketiga. Padinya jauh lebih

mahal, gulanya jauh lebih mahal, sementara anak-anaknya mudah dibius,

negaranya ditaklukan…”

“…tak ada yang tersisa selain kemiskinan dan derita yang semakin

sempurna”

“tapi kita sedang menapaki waktu. Meniti busur panah yang menegang.

Dan ketika tersadar, busur itu melesat sudah....”

“.....segalanya menjadi pucat dan lesi“

“tapi haruskah kamu, haruskah aku. Haruskah kuncup-kuncup muda itu

kehilangan harapan? Kehilangan waktu? Kehilangan hidup dan diri kita

sendiri?“

“iya, yang sederhana. Seluruh percakapan kemudian menjadi tidak

terkendali dan rumit. Seperti hidup ini.“

-Tokoh Bawahan: 4) Alia

-Perwatakan :

a.Kekanakan dan Periang

Tokoh Alia memiliki watak kekanakan dan periang, hal itu dapat

diketahui dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang

diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.


“Ah, papa mau tau aja urusan anak muda, hehehe. Ada deh. hehehe“

“Ya, kan Alia habis sekolah MA. Terus les, di sela waktu itu makan siang

sama teman-teman. Terus les kan capek. Alia jalan lagi Ma. Biar nggak

bete“

“Ih, romantis sekali, ada apa ini. Persaan ini bukang ulang tahun Mama

deh. Juga bukan ulang tahun Papa…“

“….Eh, bentar ya Brad Pitt. Ternyata bajunya ketinggalan di tempat

Lola....“

“Ah, papa ini nggak gaul, hehehe, bete itu yaa, gitu-gitu deh, eh pa, minta

duit dong. Tadi waltu Alia jalan Alia liat baju bagus banget“

b.Baik hati

Tokoh Alia memiliki watak baik hati, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“... untuk beliin kak Anton apa kek. Biar kerenan dikit. Kan sebetulnya

kak Anton itu cakep, kayak Brad Pitt lo“ (Orang-orang yang Bergegas:35)

c.Cerewet

Tokoh Alia memiliki watak cerewet, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh lain

yang membeberkan langsung watak tokoh tersebut.

Anton:Ma...

Mama:Sst...dengar dulu. Waktu kamu kecil, kamu-lah yang sering

berteriak di rumah ini. Cah lanang sing menangan. Karena mungkin


kamu satu-satunya anak laki-laki dan mbarep. Tapi kamu memang bahan

bakar yang menyalakan rumah ini dan seluruh penghuninya yang lain.

Kamu yang bandel, Amy yang pemarah, dan Alia yang cerewet... (Orang-

orang yang Bergegas:12)

d.Perhatian

Tokoh Alia memiliki watak perhatian, hal itu dapat diketahui dari data

berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari tokoh

tersebut kepada lawan bicaranya.

“Ma, mama sakit ya? Kan sudah Alia bilang. Mama itu butuh suasana

lain, suasana yang segar Ma....“ (Orang-orang yang Bergegas:67)

-Tokoh Bawahan: 5) Mbok Jinem

-Perwatakan :

a.Lugu, polos

Tokoh Mbok Jinem memiliki watak lugu, polos. Hal itu dapat diketahui

dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“Wah, saya jadi gragapan. Saya ke belakang sebentar ya Nyonya”

(Orang-orang yang Bergegas:45)

b.Jujur

Tokoh Mbok Jinem memiliki watak jujur. Hal itu dapat diketahui dari

data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang diucapkan dari

tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.


“Simbok tidak pandai bercerita Nonya. Tidak seperti sepuh dari Romo

nyonya, pinter ngendikan, pinter ndongeng. kojah“

“tapi nyonya, sepertinya memang banyak hal yang semakin tidak bisa

dipahami kok. Hidup ini sepertinya memang makin tidak baik….“

“.... simbok Cuma merasa, semuanya jadi lebih buruk dibanding

sebelumnya“

“Ya, macem-macem Nyonya. Jualan tanah, jualan kambing, sapi...“

“….sukanya rapat, pergi-pergi dan kalau ngomong menjadi susah

diomengerti“

c.Rendah hati dan bijaksana

Tokoh Mbok Jinem memiliki watak rendah hati, bijaksana. Hal itu dapat

diketahui dari data berikut berupa penggalan dialog (kalimat) yang

diucapkan dari tokoh tersebut kepada lawan bicaranya.

“Simbok tidak pandai bercerita Nonya. Tidak seperti sepuh dari Romo

nyonya, pinter ngendikan, pinter ndongeng. kojah“

“Ya syukur. Kalau nyonya mantap, tentu tidak akan kuwalat. Asal segala

marabahaya. Itu dari pikiran nyonya, baik yang kita pikir, maka baik-lah

hidup ini. Jelek yang kita pikir, ya jelek

“di luar panti banyak yang bisa dilihat Nyonya, lebi banyak yang

menarik. ….“

2.5 Latar

Latar (Setting) adalah tempat terjadinya peristiwa dalam cerita atau

lingkungan yang mengelilingi pelaku. Latar juga menunjukkan local


colour atau warna lokal. Adapun latar dalam naskah drama ini sebagai

berikut.

1)Latar Tempat

a.Ruang tengah sebuah rumah

“Di sebuah ruang dengan dua pintu, satu pintu dari arah dalam dan satu

pintu menuju ke arah keluar, seorang wanita, belum begitu tua, tapi

terbayang di tubuh dan wajahnya, sebuah kesedihan. Ia duduk disebuah

kursi panjang, tiduran.”

b.Dapur

“Lampu menyala. Suasana seperti di dapur. Mama sedang menghadap ke

meja makan, tercendung. Sementara di belakangnya, mbok jinem sedang

sibuk mengerjakanmsesuatu, seperti sebuah aktivitas untuk menyiapkan

makanan”

c.Di kamar

“Di sampingnya, tidak jauh dari tempatnya duduk, sesosok tubuh

terbujur, tubuh mama.”

“ma, mama sakit, ya?...”

2)Latar Waktu

Latar waktu yang terdapat dalam naskah drama ini adalah waktu sore

dimana orang-orang sudah pulang dari rutinitas sehar-hari mereka

“selesai anton mengucapkan itu, seorang laki-laki tua, papanya, masuk

dari pintu arah keluar. Ia terlihat letih.”


“tiba-tiba dari arah pintu keluar muncul seorang gadis remaja masih

memakai seragam sekolah dan jaket fangky yang menutup tubuhnya.”

3)Latar Sosial

Latar kehidupan yang terdapat dalam naskah drama ini adalah

lingkungan kehidupan perkotaan yang dimana itu dibuktikan dengan

aktivitas yang ada dalam keluarga tersebut seperti pekerjaan “Papa” dan

“Anton” adalah seorang politisi dan pergaulan “Alia” yang lebih modern.

“ ayo, Anton, coba ceritakan apa yang kamu lakukan di luar. Kok sampai

bertahun-tahun kamu Cuma pulang sebentar ke rumah, lalu pergi lagi.

Mama tahu ini tentang politik kan?”

“padahal kamu jadi saksi sendiri, Anton...dia juga menderita karena

politik. Ia kesepian, sekarang. Ayo, ajak papamu bicara, dan katakan

kalau papamu sudah tidak perlu melakukan itu semua.”

“Ma.....padahal Alia sekarang sedamg mengerjakan film pendek.

Ma....mama harus menontonnya. Alia juga ingin ngajak mama nonton

pertunjukan musik yang Alia ikut jadi organizer.”

“ya, kan Alia habis sekolah, ma. Terus les, di sela waktu itu makan siang

sama temen-temen.....terus habis les kan capek. Alia jalan lagi, ma. Biar

nggak bete.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada dasarnya, dalam mengkaji naskah drama dengan analisis struktural

sangatlah kompleks. Namun, analisisa ini hanya sebatas naskah drama,

tidak merembet pada aspek lain atau aspek yang lebih ada nilai gunanya.

Entah pada aspek kehidupan pengarang, pembaca dan pada pementasan

drama itu sendiri. Di analisis ini, kajian yang dilakukan hanya pada teks,

mengkaji beberapa unsur intrinsik naskah drama dengan objektif.

Naskah drama Orang-orang Yang Bergegas merupakan naskah drama

yang dibuat oleh Puthuh EA dengan tema peristiwa yang terjadi pada

sebuah keluarga dan kejadian pada setiap individu masing-masing tokoh.

Tapi, dalam kesempatan ini, penulis telah mengkaji unsur-unsur yang

terdapat dalam teks naskah yang sepertinya berdurasi kisaran 120 menit

untuk dipentaskan.
DAFTAR PUSTAKA

EA, Puthut. 2004. Orang-orang yang Bergegas. Yogyakarta: AKY

Press.

Maslikatin, Titik. 2007. Pengantar Ilmu Sastra: Buku Ajar. Jember:

Fakultas Sastra Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai