Anda di halaman 1dari 4

Literasi BAB 1

DIKSI DAN REKONSTRUKSI


Islamisasi sains
Sains merupakan pruduk manusia, seperti halnya musik, fim, lukisan, bangunan,
dan banyak lainnya. Setiap produk apapun itu jenisnya pasti akan membawa nilai dalam
hidup atau pandangan dunia dalam produsennya. Sains sebagai produk manusia tidak dapat
di kecualikan atau di istimewakan. Ia membawa dunia tertentu kreatornya,dibandingkan
dengan produk lainnya, sains lebih abstrak,juga relatif tidak memiliki bandingan. Di dunia
musik orang mengenal musik barat, india, arab ataupun musik lokal, sedangkan untuk
sains, kita hanya punya satu sains dominan, yakni sains modern atau sains barat. Sains
modrn membawa tat nilai peradaban modern, yakni materialisme dan kisah tragis kematian
tuhan, sedangkan bangunan sains islam secara keseluruhan harus berdasar dan merupakan
prinsip tauhid yang bersumber pada wahyu
Al quran sumber inspirasi
Sains juga dapat di artikan sebagai produk manusia dalam menyibak realitas.
Terkait dengan pemikiran ini sains menjadi tidak tunggal, akan ada lebih dari satu sains.
Sains satu dengan sains yang satunya akan dibedakan pada makna realitas dan cara yangn
dapat di terima, untuk mengetahui realitas tersebut sains selalu berpinjak pada tiga pilar
utama, yakni pilar ontologi, pilar aksiologis, pilar espiremologis. Ketiga pilar tersebut jelas
harus di bangun dari prinsip tauhid dalam kalimat La ilaha illalah dan dalam deskripsi
rukun iman dan rukun islam. Tatanan ciptaan terdiri dari tiga fundamental yakni keadaan
material, psikis dan spiritual. Tujuan utama ilmu pengetahuan islam adalah mengenal sang
pencipta melalui pola-pola penciptaannya sebagaimana yang di jelaskan pada QS Ali
imran(3):191. Tujuan sains islam adalah mengetahui watak sejati segala sesuatu
sebagaimana yang di berikan oleh tuhan. Sains islam juga bertujuan untuk memperlihatkan
kesatuan hukum alam dan hubungannya dengan makhluk ciptaannya. Mengenal alam dan
hukum hukumnya berarti sebuah wujud mengenal islam dan tunduk akan ilahi. Menurut
Al-Quran semuan makhluk yang ada di bumi ini selain manusia adalah muslim. Bagi umat
islam produk-produk material adalah devalatif dari final di gapainya sang pentipta, inilah
basis aksiologi islam. Pilar ketiga yang paling penting adalah bagaimana atau dengan apa
kita mencapai pengetahuan, pilar epistimologis. Al-quran merupakan mukjizat terbesar nabi
SAW. Ia merupakan pijakan bukan hanya bagi agama dan spiritual, melainkan juga bagi
semua jenis pengetahuan, manusia mempunyai pendengara, pengelihatan dan hati sebagai
alat untuk memperoleh pengetahuan. Seperti yang tertera pada QS. An nahl 16:78. Melalui
ini manusia memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber. Meskipun demikian sumber
dari segala sumber pengetahuan tidak lain adalah tuhan yang maha mengetahui. Salah satu
sumber Al-quran surah Al-baqarah 2:158. Al-quran juga berfungsi sebagai penerang bagi
seluruh umat manusia tanpa pandang bulu sebagaimana QS Ali-imran 3:138. Dalam
epistemologi islam, wahyu dan sunnah dapat dijadikan sebagai sumber ispirasi bagi
bagunan ilmu pengetahuan.

Einstein versus salam


Listrik dan magnet mulanya merupakan fenomena terpisah, tetapi serentetan
penemuan pada akhirnya membawa pada keterpaduaun atau unifikasi keduanya dan
lahirlah Elektromaknetisme Maxwell. Cahaya lampu, cahaya matahari, gelombang radio,
maupun sinar X unifikasi Elektromaknetisme tersebut memiliki inspirasi Albert Einstein.
Gagasan unifikasi interaksi elektromagnetik dan interaksi gravitasi ini dikenal sebagai
impian Einstein(Einstein’s dream) dan menjadi impian serta buruhan para ahli fisika teori
dunia. Di alam , saat ini diketahui terdapat empat gaya fundamental yang terpisah. Yakni,
gaya atau interaksi elektromagnetik, gaya gravitasi, gaya nuklir) lemah kuatnya gaya
gravitasi mengikat materi karena faktor massanya.

MEKANIKA KUANTUM ASY’ARIYAH


Leucippus dan democritus merupakan perenung awal yang memberi perhatian dan
membuat rumusan bagi elemen kecil, bahkakn terkecil, dari segala sesuatu. Kedua pemikir
ininmenyatakan bahwa setiap benda dapat dipecah sampai bentuk akhir yang tak dapat
dipecah atau di bagi lebih lanjut disebut atoms atau atom lebih singnkatnya. Inilah inti
pandangan atomisme yang menyebutkan bahwa realitas terdiri dari unsur unsur yang tidak
dapat dibagi lagi.
Democritus menyatakan bahwa atom-atom dibedakan menjadi 3 melalui cara:
bunntuknya, ukurannya, dan posisinya. Atom tidak mempunyai kualitas dan jumlah tidak
terhingga. Sbagaimana pandangan parmeinides atom-atom itu dipercaya tidak di jadikan
dan kekal, tetapi leucippus dan democritus menerima keberadaan ruang kosong sehingga
memungkinkan adanya gerak.
Atomisme yang paling dikenal adalah atomisme yang di kembangkan oleh Abu
Bakar Al-Baqillani, pengikut kalam atau teologi mazhab asy’ariyah. Teologi asy’ariyah
bertumpu pada atau bertitik tolak dari penerimaan tindakan sewenang-wenang tuhan.
Menurut asy’ariyah dorongan dibalik tindakan tuhan adalah “apa yang di inginkan dan
dikehendaknya”. Pada aktivitas tuhan di alam melahirkan gagasan occasionalism yang di
definisikan sebagai kepercayaan dan kemahakuasaan tuhan dalam kesendiriannya.
Ada tiga karakteristik atomisme Al-Baqillah yang mampu menjadi penyanggah
metafisika teologi asy’ariyah. Petama atom-atom tidak mempunyai ukuran atau besar ,
kedua jumlah atom tertentu atau berhingga(finite), ketiga atom dapat musnah atau lenyap
secara fitrah. Atomisme asy’ariyah memberi implikasi-implikasi sebagai berikut: pertama
pada tingkatan proses atom kita tidak dapat berbicara tentang perpindahan atom yang sama,
dari satu titik ket itik yang lain. Kedua, alam semesta merupakan wilayah keterpisahan
(discontinue) dengan entitas yang saling bebas dan tidak saling mempengaruhi.

ILMUAN DAN JALAN SUNYI


Musim panas Juli 2001, untuk kedua kalinya penulis hadir di daerah Fujiyoshida
yang terletak di kawasan kaki gunung Fuji Jepang. Saat itu sekitar enam puluh mahasiswa
dan ahli fisika teori Jepang, Korea, Vietnam, India, dan Indonesia berpartisipasi dalam
Posh Summer Institute yang diselenggarakan oleh Lembaga Riset Sinar Kosmik University
of Tokyo.
Hari pertama diisi presentasi hasil-hasil eksperimen dan kajian teoritis tentang
peluruhan Proton, Neutron, dan berbagai aspeknya. Hari kedua dan ketiga diisi presentasi
kajian teoritis dari teori kemanunggalan agung (terand unifiled theori gut), dimensi ekstra,
sampai super string.
Salah seorang penyaji makalah hari ketiga dia sangat tertarik dan berusaha melakukan
perhitungan serta analisis data-data yang dipresentasikan profesor hari pertama.
Sayangnya sammpai dia presentasi masih belum diperoleh model yang sesuai. Tak berhenti
dari situ dia terus memikirkannya hingga akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan.
Ketika masih menjadi mahasiswa tingkat sarjana di jurusan fisika ITB Penulis sempat
mengalami pergolakan batin untuk terus kuliah atau berhenti dan menjadi aktifis sosial.
Dengan saran dari teman Penulis pun akhirnya menulis dan menulis. Menulis apalagi dalam
bentuk penyelesaian soal-soal bukanlah hal yang mudah. Dari kisah tersebut jelaslah bahwa
jalan ilmu merupakan jalan yang terjal dan sunyi yang jauh dari gegap gempita.
Para pencari kebenaran pemula sebaiknya mempunyai pembimbing yang akan
mengarahkan langkah, sehingga terhindar dari penyimpangan yang tidak perlu yang
bermuarah pada pemborosan waktu, harga dan biaya.

ESTIMOLOGI SANG RATU


Hasil sementara analisis bahasan atas Surah an Naml (QS: 18) menyatakan bahwa
pemimpin komunitas semut adalah ratu biologi / zoologi. Muslim dapat menjadikan
pemahaman ini sebagai standarting point (titik tolak) peretisioning ratu bagi semut adalah
analisis bahasa bukan teks apa adanya dalam kitab suci, al malikatu (ratu).
Pertama al Qur’an mengatakan secara jelas bahwa lebah diberi wahyu agar
membangun rumah-rumah mereka di gunung-gunung dan pepohonan. Kedua al Qur’an
menginformasikan bahwa dari perut lebah keluar cairan yang dapt diminum dan berfungsi
sebagai obat.
Keistimewaan semut dibandingkan hewan-hewan lain:
Pertama; Komunitas semut mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan lengkap
dengan pembagian tugasnya.
Kedua; Masyarakat semut mempunyai sistem peperangan kolektif, artinya kelompok
semut tertentu yang dipimpin oleh ratu semut dapat berperang dengan kelompok semut
yang dipimpin ratu lainnya.
Ketiga; Semut mengenal sistem perbudakan, semut malas untuk berpindah.
Keempat; Semut mengenal sistem navigasi yang baik

Anda mungkin juga menyukai